Laporan Pemeriksaan Kadar Ureum Da Kreatinin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III “PEMERIKSAAN UREUM DAN KREATININ”



Di Susun Oleh Nama



: Mohamad Rifky Syahdila



Nim



: 17 3145 353 148



Kelas



: 17 D



PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR TAHUN 2019



BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak dirongga retropertional bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur-struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal. Ginjal merupakan suatu organ yang sangat penting untuk mengeluarkan hasil metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan serta zat-zat racun yang dapat membahayakan tubuh melalui penyaringan darah. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) digunakan sebagai acuan untuk menilai fungsi ginjal yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens ginjal. Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air pengaturan konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam-basa darah dan ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam (Pearce, 2009). Gangguan fungsi ginjal dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena faktor usia, kelamin, kebisaan yang buruk serta riwayat penyakit yang dapat berkaitan dengan kerusakan ginjal Pada praktikum kali ini ialah pemeriksaan ureum dan kreatinin yang mana pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan fungsi ginjal. Pada pemeriksaan ureum yakni menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan zat sisa dari metabolisme protein yang seharunya dibuang melalui ginjal sedangkan kreatinin digunakan untuk menghitung jumlah kreatinin dalam darah yang mana merupakan salah satu parameter untuk mengetahui fungsi ginjal.



1.2 Maksud dan Tujuan 1. Maksud Adapun maksud dari percobaan yang dilakukan ialah pemeriksaan untuk membantu dalam mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi ginjal. 2. Tujuan Adapun tujuan dari percobaan ini ialah untuk mengukur kadar dari ureum dan kreatinin pada sampel yang akan di uji sebagai indikator pemeriksaan gangguan fungsi ginjal. 1.3 Prinsip 1. Prinsip pemeriksaan ureum a.



Metode Bartholet Urea



dalam



sampel



dengan



bantuan



enzim



urase



akan



menghasilkan ammonia dan karbondioksida. Setelah dicampur dengan pereaksi I dan II akan terjadi reaksi yang menghasilkan suatu kompleks yang absorbansinya dapat diukur dengan spektrofotometer UV-VIS. b. Metode Kolometrik Tes Urea dihidrolisa dengan adanya urease menjadi ammonia dan CO2 ammonia yang dihasilkan dengan 2-oxaglutarate dan NADH dengan adanya GLDH membentuk glutamate dan NAD. 2. Prinsip pemeriksaan kreatinin a. Prinsip Metode Enzimatik Reaksi antara kreatinin dengan asam pikrat dalam suasana basa akan membentuk kompleks kreatinin pikrat yang berwarna kuning jingga yang kadarnya dapat diukur dengan spektrofotometer UV visible pada panjang gelombang 545 nm.



b. Prinsip Metode Jaffe Reaction Kreatinin dalam alkali akan membentuk kompleks warna merah orange bila bereaksi dengan asam pikrat. Absorbansi/serapan kompleks ini sebanding dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjal Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal menyekresikan hormone dan enzimyang membantu pengaturan produksi eritrosit, tekanan darah, serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolisme dan menyesuaikan ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas dan elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan normal. (Baradero, 2008)



Gambar 1.1 Organ ginjal (Soenanto) 2.2 Fungsi Ginjal Ginjal bertugas untuk menyaring zat-zat buangan yang dibawa darah agar darah tetap bersih dan membuang sampah metabolik tersebut agar sel-sel tubuh tidak menjadi loyo akibat keracunan. Zat-zat tersebut berasal dari proses normal pengolahan makanan yang di konsumsi, dan dari pemecahan jaringan otot setelah melakukan suatu kegiatan fisik. Tubuh akan memakai makanan sebagai energi dan perbaikan jaringan sel tubuh. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan tersebut sesuai dengan keperluan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. (Alam, 2007) Dari fungsi nya ginjal adalah salah satu sistem detoksifikasi utama setelah hati, dengan membuang racun tubuh yang telah dilarutkan dalam air oleh hati



agar dapat dibawah darah, kemudian dibuang bersama kelebihan cairan tubuh melalui urin. (Alam, 2007)



Gambar 1.2 Nefron ginjal (Sumber: Kinasih, 2008) 2.3 Gangguan Fungsi Ginjal Gangguan fungsi ginjal terjadi kerena penurunan laju filtrasi glomerulus, sehingga dapat terjadi gangguan pada sistem penyaringan darah di dalam ginjal. Penurnan laju filtrasi glomerulus dapat disebebkan oleh beberapa faktor. Faktor usia, semakin bertambah umur manusia akan mempengaruhi organ ginjal. Faktor jenis kelamin, sangat beresiko terjadinya gangguan fungsi ginjal terutama pada laki-laki, hal ini disebabkan struktur dan anatomi saluran perkemihan yang panjang dan juga aliran urine yang lama, sehingga beresiko menempelnya sampah atau sisa metabolisme pada saluran kemih. Faktor berat badan, penambahan berat badan karena cairan (overfl uid) menjadi salah satu prognosis gagal ginjal yang mempengaruhi waktu survival. (Martono, 2014). Silain itu kadar kreatinin dan ureum yang berlebih dalam tubuh merupakan faktor gambaran dimana terjadinya gngguan fungsi ginjal, nilai normal kadar ureum 10-50 mg/dl dan kreatinin