Usaha Dagang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang BAB VIII SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 1.



Karakteristik Usaha Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk



tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang yang akan diperdagangkan biasanya barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat pada barang tersebut. Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi. Jadi kegiatan usaha dagang terutama adalah pembelian dan penjualan barang yang berwujud fisik dengan spesifikasi yang jelas. Bentuk fisik inilah yang membedakan dengan usaha jasa. 2.



Karakteristik Akuntansi Usaha Dagang Akuntansi untuk usaha dagang lebih rumit daripada akuntansi untuk



usaha jasa. Misalnya, akuntansi untuk usaha dagang harus mempunyai sistem untuk mencatat penerimaan barang dagang, menyediakan informasi untuk mencatat barang tersedia dijual, mencatat penjualan, harga pokok penjualan serta beban. Perbedaan secara garis besar dengan perusahaan jasa dapat difokuskan pada laporan laba rugi berikut ini : Perusahaan Jasa Pendapatan Jasa Beban Operasi Laba sebelum Pajak



Perusahaan Dagang Xx Penjualan (xx) Harga Pokok Penjualan Xx Laba kotor Beban Operasi & Pemasaran Laba Sebelum Pajak



xx (xx) xx (xx) xx



Pada perusahaan jasa, untuk menghasilkan pendapatan dilakukan kegiatan penyerahan jasa kepada pelanggan. Jasa yang dihasilkan dilaporkan dalam pendapatan jasa (fee). Sedangkan beban untuk menghasilkan jasa dilaporkan sebagai beban Operasi. Selisih antara pendapatan jasa dengan Beban Operasi dilaporkan sebagai Laba Sebelum Pajak.



Indri Kartika



pengantar akuntansi96i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Pada perusahaan dagang, untuk menghasilkan pendapatan melibatkan kegiatan pembelian dan penjualan barang dagang. Barang dagang yang telah dijual dilaporkan sebagai Penjualan sedangkan biaya dari barang dagang tersebut diakui sebagai Harga Pokok Penjualan. Selisih antara Penjualan dengan Harga pokok Penjualan diakui sebagai laba Kotor karena belum dikurangi dengan Beban Operasi dan pemasaran. Selisih Laba Kotor dengan Beban Operasi & Pemasaran disebut dengan Laba Bersih. Bagan akun usaha dagang harus mencerminkan jenis-jenis transaksi usaha dagang. Terdapat beberapa akun khas pada usaha dagang yang tidak terdapat pada usaha jasa. Berikut ini contoh bagan akun usaha dagang sebuah perseroan : Akun Neraca 100 aktiva 110 111 112 114 115 116 120 130 131 132 133 134 135 136



97



Kas Piutang Wesel Piutang dagang Persediaan Barang Dagangan Perlengkapan Kantor Asuransi Dibayar Dimuka Investasi Deposito Jangka Panjang Tanah Gedung Akumulasi Penyusutan Gedung Kendaraan Akumulaso Penyusutan Kendaraan Peralatan Akumulasi Penyusutan Peralatan



200 Kewajiban 210 Hutang Usaha 211 Hutang Gaji 212 Hutang Wesel 300 Ekuitas Pemilik (Modal) 310 Saham Biasa 311 Laba Ditahan 312 Deviden



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Akun Laba Rugi Sistem Periodik 400 Pendapatan 410 Penjualan Penjualan return dan Pengurangan 411 Harga 412 Potongan Penjualan



Sistem Perpetual 400 Pendapatan 410 Penjualan Penjualan return dan 411 Pengurangan Harga 412 Potongan Penjualan



500 Beban



500 Beban -



510 Pembelian Pembelian Return dan Pengurangan 511 Harga 512 Potongan Pembelian 513 Beban Angkut Pembelian 514 Harga Pokok Penjualan 515 Beban Gaji Penjualan 516 Beban Iklan 517 Beban Angkut Penjualan 518 Beban Penjualan Rupa-rupa 520 Beban Gaji Kantor 521 Beban Penyusutan Gedung 522 Beban Penyusutan Kendaraan 523 Beban Penyusutan Peralatan 524 Beban Asuransi



510 511 512 513 514 515 516 517 518 519



600 Pendapatan Lain-lain 610 Pendapatan Bunga



600 Pendapatan Lain-lain 610 Pendapatan Bunga



Harga Pokok Penjualan Beban Gaji Penjualan Beban Iklan Beban Angkut Penjualan Beban Penjualan Rupa-rupa Beban Gaji Kantor Beban Penyusutan Gedung Beban Penyusutan Kendaraan Beban Penyusutan Peralatan Beban Asuransi



700 Beban Lain 700 Beban Lain 710 Beban Bunga 710 Beban Bunga Keterangan : Akun bercetak tebal merupakan akun khas di usaha dagang a.



Sistem Persediaan Sebelum membahas pencatatan transaksi pada usaha dagang secara lebih



detail terlebih dahulu dibahas tentang sistem persediaan karena hal ini mempengaruhi cara pencatatan.



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



98



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Terdapat dua jenis sistem persediaan yaitu sistem persediaan perpetual (perpetual inventory sistem) dan sistem persediaan periodic (periodic inventory sistem) Sistem persediaan perpetual juga disebut dengan sistem persediaan mutasi atau sistem persediaan kontinyu atau sistem persediaan buku. Dalam sistem ini setiap terjadi perubahan unit persediaan dicatat dalam catatan persediaan sehingga setiap saat dapat diketahui harga pokok persediaan yang ada digudang. Setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat dalam akun



persediaan.



Untuk



memudahkan



penelusuran



mutasi



persediaan



diperlukan Kartu Persediaan. Dalam sistem ini perusahaan tidak perlu selalu menghitung persediaan fisik karena mutasinya dapat diketahui setiap saat dengan melihat Kartu Persediaan, kecuali perusahaan mempunyai tujuan untuk mencocokkan kartu persediaan dengan fisik persediaan. Sistem persediaan periodic atau sistem persediaan fisik menentukan besarnya saldo persediaan dan harga pokok penjualan selama periode yang bersangkutan dengan menghitung persediaan (stok opname) pada akhir periode tertentu. b.



Akuntansi Untuk Pembelian 1)



Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Jurnal standar untuk mencatat pembelian barang dagangan sebagai berikut :



Tanggal 200A Jun-01



Keterangan Pembelian PPn Kas



Sistem Periodik Debit (Rp) Kredit (Rp) 2.500.000,00 250.000,00 2.750.000,00



Keterangan Persed Brg Dag PPn Kas



Sistem Perpetual Debit (Rp)



Kredit (Rp)



2.500.000,00 250.000,00 2.750.000,00



Jurnal tersebut digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan tunai sebesar Rp. 2.500.000,00, PPn 10%. Akun Persediaan Barang Dagang atau Pembelian hanya khusus digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang. Jika perusahaan



99



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang membeli barang selain barang dagang dicatat sesuai dengan rekeningnya, misalnya pembelian perlengkapan dicatat dalam akun Perlengkapan Kantor, dan sebagainya. 2)



Syarat Pembayaran Syarat pembayaran berkaitan dengan syarat



mengenai kapan



pembayaran akan dilakukan sesuai kesepakatan penjual dengan pembeli. Jika pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang maka syaratnya adalah Kas atau tunai. Bila tidak, maka pembeli mendapatkan tenggang waktu yang disebut periode kredit. Periode kredit dimulai pada tanggal faktur sampai jumlah hari tertentu setelah tanggal faktur. Misalnya : -



Syarat n/30 (net 30 days) artinya pembayaran harus dilakukan 30 hari setelah tanggal faktur



-



Syarat 5/15, n/30 artinya diskon 5% jika dibayar dalam 15 hari dan jumlah bersih tanpa diskon harus dibayar dalam 30 hari.



Contoh : Pada tanggal 1 Juni 200A PT. Bali membeli barang dagang secara kredit kepada PT. Jawa dengan harga faktur Rp. 5.000.000,00 dan PPn 10%. Syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada tanggal 8 Juni 200A, PT. Bali melunasi pembelian tersebut..



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



100



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut : Tanggal 200A Jun-01



8



3)



Keterangan



Sistem Periodik Debit (Rp)



Pembelian PPn Hutang Usaha



5.000.000,00 500.000,00



Hutang Usaha Pot Pembelian Kas



5.500.000,00



Kredit (Rp)



Sistem Perpetual Keterangan Debit (Rp) 5.000.000,00 500.000,00



5.500.000,00



Persed Brg Dag PPn Hutang Usaha Hutang Usaha Persed Brg Dag Kas



5.500.000,00



100.000,00 5.400.000,00



5.500.000,00



Retur Pembelian dan Pengurangan Harga Pembeli dapat mengirimkan memo debit kepada penjual untuk barang dagang yang dikembalikan (retur pembelian) atau disesuaikan harganya (potongan pembelian / purchases allowances). Memo tersebut mengungkap sebab-sebab barang dikembalikan atau potongan tersebut. Copy memo debit dapat digunakan untuk dasar pencatatan bagi pembeli. Contoh : Pada tanggal 3 Juni 200A PT. Sulawesi membeli barang dagang secara kredit kepada PT. Kalimantan dengan harga faktur Rp. 7.500.000,00 dan PPn 10%. Syarat pembayaran 5/10, n/30. Pada tanggal 7 Juni 200A PT. Sulawesi mengembalikan barang dagang sebesar Rp. 2.500.000,00. Pada tanggal 11 juni 200A PT. Sulawesi melunasi pembelian tersebut.



101



Indri Kartika



Kredit (Rp)



pengantar akuntansi i



100.000,00 5.400.000,00



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut : Tanggal 200A Jun-03



7



11



c.



Sistem Periodik Keterangan Debit (Rp) Pembelian PPn Hutang Usaha



7.500.000,00 750.000,00



Hutang Usaha Retur Pot Harga PPn



2.750.000,00



Hutang Usaha Pot Pembelian Kas



5.500.000,00



Sistem Perpetual Keterangan Debit (Rp)



Kredit (Rp)



7.500.000,00 750.000,00



8.250.000,00



Persed Brg Dag PPn Hutang Usaha Hutang Usaha Persed Brg Dag PPn



2.750.000,00



2.500.000,00 250.000,00



Hutang Usaha Persed Brg Dag Kas



5.500.000,00



250.000,00 5.250.000,00



Kredit (Rp)



8.250.000,00



2.500.000,00 250.000,00



250.000,00 5.250.000,00



Akuntansi Untuk Penjualan 1)



Jurnal Untuk Mencatat Penjualan Jurnal standar untuk mencatat penjualan barang dagang sebagai berikut :



Tanggal 200A Jun-11



Sistem Periodik Keterangan Debit (Rp) Piutang Usaha Penjualan Ht Pajak Penj



Kredit (Rp)



5.500.000,00 5.000.000,00 500.000,00



Sistem Perpetual Keterangan Debit (Rp) Piutang Usaha Penjualan Ht Pajak Penj



5.500.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag



4.000.000,00



Kredit (Rp)



5.000.000,00 500.000,00



4.000.000,00



Transaksi dari jurnal tersebut adalah : Pada tanggal 11 Juni 200A dijual barang dagang secara kredit sebesar Rp.5.000.000,00, PPn 10% dan harga pokok penjualan Rp. 4.000.000,00. Dalam sistem periodic tidak ada pencatatan harga pokok penjualan. Pencatatan Harga Pokok Penjualan dilakukan pada akhir periode dengan membuat jurnal penyesuaian.



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



102



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 2)



Potongan Penjualan Jika pembeli membayar dalam periode potongan, maka akan diberikan potongan. Bagi penjual potongan tersebut disebut dengan potongan penjualan. Contoh : Pada tanggal 12 Juni 200A PT. Muria menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Merapi sebesar Rp. 8.000.000,00, PPn 10% dan syarat pembayaran 5/10, n/30. Harga pokok barang yang dijual sebesar Rp.6.400.000,00. Pada tanggal 20 Juni 200A PT. Muria menerima seluruh piutangnya. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :



Tanggal 200A Jun-12



20



Keterangan Piutang Usaha Penjualan Ht Pajak Penj



Kas Pot Penjualan Piutang Usaha



Sistem Periodik Debit (Rp)



Kredit (Rp)



8.800.000,00 8.000.000,00 800.000,00



8.400.000,00 400.000,00 8.800.000,00



Keterangan



Sistem Perpetual Debit (Rp)



Piutang Usaha Penjualan Ht Pajak Penj



8.800.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag



6.400.000,00



Kas Pot Penjualan Piutang Usaha



8.400.000,00 400.000,00



Kredit (Rp)



8.000.000,00 800.000,00



6.400.000,00



8.800.000,00



Dalam periode tertentu penjual akan menyetorkan Pajak Penjualan (PPn) ke Kas Negara. Misalnya jika selama periode tertentu jumlah utang PPn yang dibayarkan sebesar Rp. 12.000.000,00 maka jurnal yang dibuat sebagai berikut : Tanggal Nomor Bukti Keterangan 200A Juli 10 Hutang Pajak Penjualan Kas



Ref



Debit (Rp) 12.000.000,00



Kredit (Rp) 12.000.000,00



Dalam pencatatan atas pajak penjualan tidak ada perbedaan antara sistem perpetual dengan sistem periodic



103



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 3)



Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Dalam



keadaan



tertentu



barang



yang



telah



dijual



dapat



dikembalikan oleh pembeli. Disamping itu jika ada barang yang rusak atau cacat penjual dapat memberikan Pengurangan Harga (Sales Allowances). Jika retur dan pengurangan harga dilakukan untuk penjualan kredit, penjual mengirimkan memo kredit kepada pembeli. Contoh : Pada tanggal 13 Juni 200A PT. Semeru menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Lawu sebesar Rp. 10.000.000,00 harga pokok barang yang dijual Rp. 8.000.000,00, pajak penjualan 10%. Syarat pembayaran 6/10, n/30. Pada tanggal 15 Juni 200A PT. Lawu mengembalikan sebagian barang yang dibeli kepada PT. Semeru karena cacat sebesar Rp. 2.000.000,00. Pada tanggal 20 Juni 200A PT. Semeru menerima seluruh piutangnya. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :



Tanggal 200A Jun-13



Keterangan Piutang Usaha Penjualan Ht Pajak Penj



Sistem Periodik Debit (Rp)



Kredit (Rp)



11.000.000,00



pengantar akuntansi I



10.000.000,00 1.000.000,00



Indri Kartika



Keterangan Piutang Usaha Penjualan Ht Pajak Penj



Sistem Perpetual Debit (Rp)



Kredit (Rp)



11.000.000,00 10.000.000,00 1.000.000,00



104



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang



15



20



4)



Retur & Pot Harga Ht Pajak Penj Piutang Usaha



Kas Pot Penjualan Piutang Usaha



2.000.000,00 200.000,00 2.200.000,00



8.320.000,00 480.000,00 8.800.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag



8.000.000,00



Retur & Pot Harga Ht Pajak Penj Piutang Usaha



2.000.000,00 200.000,00



Persed Brg Dag Hrg Pokok Penj



1.600.000,00



Kas Pot Penjualan Piutang Usaha



8.320.000,00 480.000,00



8.000.000,00



2.200.000,00



1.600.000,00



Rabat Penjual dapat menawarkan diskon khusus untuk pembeli yang membeli dalam jumlah besar. Diskon semacam itu disebut rabat (trade discount). Penjual maupun pembeli lazimnya tidak mencatat rabat tersebut tetapi penjualan atau pembelian dicatat sebesar nilai setelah rabat. Contoh : Nilai total penjualan sebesar Rp. 20.000.000,00, rabat 35%. Maka penjual mencatat penjualan sebesar Rp. 14.000.000,00 [Rp.20.000.000,00 – 35% (Rp.20.000.000,00) = Rp. 14.000.000,00]. Pembeli juga akan mencatat sebesar Rp. 14.000.000,00



3.



Syarat Penyerahan Dalam jual beli harus menyebutkan kapan hak kepemilikan barang



beralih dari penjual ke pembeli. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan tanggungjawab atas biaya pengiriman atau resiko atas kerusakan barang dalam perjalanan. Ada 2 syarat pengiriman, yaitu : (1)



105



Free on Board Shipping Point (FOB Shipping Point)



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



8.800.000,00



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Dalam



FOB



shipping



point



(FOB



tempat



pengiriman),



pembeli



bertanggungjawab atas barang yang dibeli saat keluar dari gudang penjual. Jadi beban pengiriman dan resiko barang dalam perjalanan menjadi tanggungjawab pembeli. Dengan demikian hak kepemilikan barang beralih dari penjual ke pembeli saat barang keluar dari gudang penjual. Contoh : PT. Andalas pada tanggal 15 Juni 200A membeli barang dagang secara kredit kepada PT. Kalimantan sebesar Rp. 7.500.000,00, 3/10, n/30. Syarat penyerahan barang FOB shipping point. Beban angkut Rp. 100.000,00 dibayar oleh PT. Andalas. Jurnal yang dibuat oleh PT. Andalas sebagai berikut : Tanggal 200A Jun-12



Keterangan Pembelian Hutang Usaha



Sistem Periodik Debit (Rp) 7.500.000,00



Beban Angkut Kas



(2)



Kredit (Rp)



Keterangan



Sistem Perpetual Debit (Rp)



Persed Brg Dag Hutang Usaha



7.500.000,00



7.500.000,00



100.000,00



100.000,00



Persed Brg Dag Kas



100.000,00



7.500.000,00



100.000,00



Free on Board Destination (FOB Destination) Dalam FOB destination (FOB tempat tujuan), penjual bertanggungjawab atas barang yang dijual sampai barang tersebut tiba digudang pembeli. Jadi beban pengiriman dan resiko barang dalam perjalanan menjadi tanggungjawab penjual. Dengan demikian hak kepemilikan barang beralih dari penjual ke pembeli saat barang sampai digudang pembeli. Contoh : PT. Krakatau pada tanggal 17 Juni 200A menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Kerinci sebesar Rp. 10.000.000,00, harga pokok barang yang dijual Rp. 8.000.000,00, 5/10, n/36. Syarat penyerahan barang FOB destination. Beban angkut Rp. 125.000,00, dibayar oleh PT. Krakatau. pengantar akuntansi I



Indri Kartika



Kredit (Rp)



106



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Jurnal yang dibuat oleh PT. Krakatau sebagai berikut :



Tanggal 200A Jun-17



Keterangan Piutang Usaha Penjualan



Sistem Periodik Debit (Rp)



Kredit (Rp)



Keterangan



10.000.000,00



Piutang Usaha Penjualan



10.000.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag 17



d.



Beban Angkut Kas



125.000,00 125.000,00



Beban Angkut Kas



Sistem Perpetual Debit (Rp)



Kredit (Rp)



10.000.000,00 10.000.000,00 8.000.000,00 8.000.000,00 125.000,00



Ilustrasi Akuntansi Untuk Transaksi Usaha Dagang Ilustrasi berikut ini berkaitan dengan transaksi-transaksi pada usaha



dagang UD. Patriot untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci. Transaksi berikut



ini dilaksanakan oleh UD. Patriot selama bulan Desember tahun



berjalan. 3 Desember Dibeli barang dagang secara kredit dari PT. Mekar sebesar Rp.4.000.000,00, syarat FOB shipping point 2/10, n/30 dengan biaya transportasi dibayar dimuka sebesar Rp. 120.000,00 ditambahkan ke dalam faktur. 5 Desember Dibeli barang dagang secara kredit dari CV. Abadi Rp.8.500.000,00, syarat FOB destination 1/10, n/30 6 Desember Dijual barang dagang secara kredit kepada PT. Matahari harga catalog Rp. 4.000.000,00, rabat 30%, syarat 2/10, n/30. Harga Pokok Penjualan Rp. 1.125.000,00 8 Desember Dibeli perlengkapan kantor tunai Rp. 150.000,00 10 Desember Dikembalikan barang dagang yang dibeli tanggal 5 Desember dari CV. Abadi sebesar Rp. 1.300.000,00 13 Desember Dibayar utang kepada PT. Mekar atas pembelian tanggal 3 Desember 14 Desember Dibeli barang dagang tunai Rp. 10.500.000,00 15 Desember Dibayarkan kepada CV. Abadi atas utang untuk pembelian tanggal



107



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



125.000,00



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 5 Desember, dikurangi retur pembelian 16 Desember Diterima Kas untuk pembayaran piutang dari penjualan tanggal 6 Desember kepada PT. Matahari 19 Desember Dijual barang dagang dengan kartu kredit Master Card sebesar Rp.2.450.000,00. Harga Pokok Penjualan Rp. 980.000,00 22 Desember Dijual barang dagang kredit kepada CV. Jawa Rp. 3.480.000,00 syarat 2/10, n/30. Harga Pokok Penjualan Rp. 1.400.000,00 24 Desember Dijual barang dagang tunai kepada PT. Kalimantan sebesar Rp.4.350.000,00. Harga Pokok Penjualan Rp. 1.750.000,00 25 Desember Diterima barang dagang yang dikembalikan oleh CV. Jawa dari penjualan tanggal 22 Desember Rp. 1.480.000,00. Harga pokok barang dagang yang dikembalikan sebesar Rp. 600.000,00 31 Desember Diterima Kas dari perusahaan kartu kredit Master Card atas penjualan tanggal 19 Desember. Beban kartu kredit Rp. 140.000,00 Diminta : Jurnallah transaksi-transaksi diatas, bedakan sistem periodic dan perpetual.



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



108



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Penyelesaian Tanggal Des-03 5 6



8 10 13



14 15



16



109



Sistem Periodik Keterangan Debit (Rp) Pembelian 4.120.000,00 Hutang Usaha (PT. Mekar) Pembelian 8.500.000,00 Hutang Usaha (CV. Abadi) Piutang Usaha 2.800.000,00 Penjualan



Perlengkapan Kantor Kas Hutang Usaha (CV. Abadi) Retur Pembelian Hutang Usaha (PT. Mekar) Pot Pembelian Kas Pembelian Kas Hutang Usaha (CV. Abadi) Pot Pembelian Kas Kas Pot Penjualan Piutang Usaha (PT. Matahri)



Kredit (Rp) 4.120.000,00 8.500.000,00 2.800.000,00



150.000,00 150.000,00 1.300.000,00 1.300.000,00 4.120.000,00 80.000,00 4.040.000,00 10.500.000,00 10.500.000,00 7.200.000,00 72.000,00 7.128.000,00 2.744.000,00 56.000,00



Indri Kartika



2.800.000,00



Sistem Perpetual Keterangan Debit (Rp) Persed Brg Dag 4.120.000,00 Hutang Usaha (PT. Mekar) Persed Brg Dag 8.500.000,00 Hutang Usaha (CV. Abadi) Piutang Usaha (PT. Matahari) 2.800.000,00 Penjualan Harga Pokok Penj Persed Brg Dag Perlengkapan Kantor Kas Hutang Usaha (CV. Abadi) Persed Brg Dag Hutang Usaha (PT. Mekar) Persed Brg Dag Kas Persed Brg Dag Kas Hutang Usaha (CV. Abadi) Persed Brg Dag Kas Kas Pot Penjualan Piutang Usaha (PT. Matahri)



pengantar akuntansi i



Kredit (Rp) 4.120.000,00 8.500.000,00 2.800.000,00



1.125.000,00 1.125.000,00 150.000,00 150.000,00 1.300.000,00 1.300.000,00 4.120.000,00 80.000,00 4.040.000,00 10.500.000,00 10.500.000,00 7.200.000,00 72.000,00 7.128.000,00 2.744.000,00 56.000,00 2.800.000,00



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang



19



Piutang Usaha Master Card Penjualan



2.450.000,00 2.450.000,00



Piutang Usaha Master Card Penjualan Harga Pokok Penj Persed Brg Dag



22



24



25



31



Piutang Usaha Penjualan



Kas Penjualan



Retur & Pot. Penjualan Piutang Usaha (CV. Jawa)



Kas Beban Kartu Kredit Piutang Usaha Master Card



pengantar akuntansi I



3.480.000,00



2.450.000,00 980.000,00 980.000,00 3.480.000,00



3.480.000,00



Piutang Usaha (CV. Jawa) Penjualan



1.400.000,00



4.350.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag Kas Penjualan



1.480.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag Retur & Pot. Penjualan Piutang Usaha (CV. Jawa)



2.450.000,00



Harga Pokok Penj Persed Brg Dag Kas Beban Kartu Kredit Piutang Usaha Master Card



4.350.000,00



1.480.000,00



2.310.000,00 140.000,00



Indri Kartika



2.450.000,00



3.480.000,00



1.400.000,00 4.350.000,00 4.350.000,00 980.000,00 980.000,00 1.480.000,00 1.480.000,00 600.000,00 600.000,00 2.310.000,00 140.000,00 2.450.000,00



110



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang e.



Penyusunan Laporan keuangan Usaha Dagang Pada setiap akhir periode usaha dagang juga menyusun laporan



keuangan. Jika perusahaan tidak menggunakan sistem akuntansi yang dikomputerisasi,



dapat



digunakan



Neraca



Lajur



untuk



memudahkan



penyusunan laporan keuangan. Dalam contoh berikut ini disajikan Neraca Lajur secara berturut-turut jika perusahaan menggunakan sistem periodic atau sistem perpetual pada PT. Usaha Jaya untuk periode tahun 200A. Data-data yang digunakan untuk penyesuaian adalah sebagai berikut : a) Beban Penyusutan Gedung 5% per tahun b) Beban Penyusutan Kendaraan 10% per tahun c) Beban Penyusutan Peralatan 33,33% per tahun d) Bunga Deposito 20% per tahun dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober e) Asuransi Dibayar Dimuka untuk mencatat premi asuransi 1 tahun terhitung mulai 1 Mei 200A f) Hasil perhitungan fisik persediaan barang dagang pada akhir periode sebesar Rp. 125.200,00 g) Pemakaian Perlengkapan 1 tahun sebesar Rp. 2.000,00



111



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Atas dasar data-data penyesuaian tersebut jurnal penyesuaian yang dibuat untuk Sistem Periodik adalah : Tanggal Nomor 200A Des 31



Keterangan



Ref



Debit (Rp)



Beban Penyusutan Gedung 521 Akm. Penyusutan Gedung 132 (Untuk mencatat Penyusutan



2.500,00



Kredit (Rp)



Bukti 2.500,00



Gedung 1 tahun sebesar 5% x



31



Rp.50.000,- = Rp.2.500,-) (a) Beban Penyusutan Kendaraan 522 Akm. Penyusutan Kendaraan 134 (Untuk mencatat Penyusutan



1.000,00



1.000,00



Kendaraan 1 tahun sebesar 10% x



31



Rp.10.000,- = Rp.1.000,-) (b) Beban Penyusutan Peralatan 523 Akm. Penyusutan Peralatan 136 (Untuk mencatat Penyusutan



2.000,00



2.000,00



Peralatan 1 tahun sebesar 33,33% x Rp. 6.000,- = Rp.2.000,-) (c)



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



112



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 31



Piutang Bunga 113 Pendapatan Bunga 610 (Untuk mencatat Pendapatan Bunga



500,00 500,00



Deposito bulan Oktober 200A–Des 200A



31



sebesar



3/12x



20/100



x



Rp.10.000 = Rp.500) (d) Beban Asuransi 524 Asuransi Dibayar Dimuka 116 (Untuk mencatat Beban Asuransi



2.400,00



2.400,00



bulan Mei 200A – Des 200A sebesar



31



8/12 x Rp. 3.600 = Rp.2.400,-) (e) Harga Pokok Penjualan 514 Persed Barang Dagang 514 (Untuk mencatat penyesuaian barang



20.200,00



31



dagang awal periode) (f1) Persediaan Barang Dagang 114 Harga Pokok Penjualan 514 (Untuk mencatat penyesuaian barang



15.200,00



dagang akhir periode) (f2) Harga Pokok Penjualan 514 Pembelian 510 (Untuk mencatat penyesuaian



38.000,00



31



15.200,00



pembelian ke HPP) (f3)



113



Indri Kartika



20.200,00



pengantar akuntansi i



38.000,00



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 31



Pembelian Retur dan Pengurangan 511



3.500,00



Harga Harga Pokok Penjualan 514 (Untuk mencatat penyesuaian retur



3.500,00



dan pengurangan harga ke HPP) (f4) Potongan Pembelian 512 Harga Pokok Penjualan 514 (Untuk mencatat penyesuaian



2.500,00



31



Potongan Pembelian ke HPP) (f5) Harga Pokok Penjualan 513 Beban Angkut Pembelian (Untuk mencatat penyesuaian Beban



1.200,00



31



Angkut Pembelian ke HPP) (f6) Beban Perlengkapan Kantor 525 Perlengkapan Kantor 115 (Untuk mencatat pemakaian



2.000,00



31



perlengkapan



1



tahun



2.500,00



1.200,00



2.00,00



sebesar



Rp.2.000,00) Apabila diperhatikan pembuatan jurnal penyesuaian untuk usaha dagang kecuali untuk penyesuaian yang berkaitan dengan harga pokok penjualan penyesuaian (f1, f2, f3, f4, f5, f6) ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sama dengan usaha jasa. Hal ini berlaku untuk Sistem Periodik. Untuk Sistem Perpetual tidak ada penyesuaian yang berkaitan dengan harga pokok penjualan karena harga pokok penjualan dapat diketahui dengan adanya pencatatan harga pokok penjualan pada setiap terjadi transaksi penjualan



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



114



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Neraca Lajur Usaha Dagang (Sistem Periodik) PT. Usaha Jaya Neraca Lajur 31 Desember 200A No Akun



Nama Akun



Nerca Saldo Debit



Penyesuaian



Kredit



Debit



Kredit



Neraca Saldo Disesuaikan Debit



Kredit



Laporan Laba Rugi Debit



Kredit



Neraca Debit



110



Kas



15.500



15.500



15.500



111



Piutang Wesel



18.300



18.300



18.300



112



Piutang Dagang



25.400



114



Persediaan Barang Dagang (15.200)



20.200



115



Perlengkapan Kantor



116



Asuransi Dibayar Dimuka (Mei)



1.200



1.200



120



Investasi Deposito Jangka Panjang



10.000



10.000



10.000



130



Tanah



40.000



40.000



40.000



131



Gedung



50.000



50.000



132



Akumulasi Penyusutan Gedung



133



Kendaraan



134



Akumulasi Penyusutan Kendaraan



135



Peralatan



25.400



25.400



f2) 20,200



15.200



15.200



2.500



g) 2,000



500



500



3.600



c) 2,400



f2) 15,200



2.500 10.000



10.000 1.000



2.000



210



Hutang Usaha



211



Hutang Gaji



212



Hutang Wesel



310



Saham Biasa



100.000



311



Laba Ditahan



30.500



c) 2,000



25.000 7.500 16.000



Indri Kartika



10.000



6.000



Akumulasi Penyusutan Peralatan



pengantar akuntansi i



5.00 0



2.0 00



b) 1,000



6.000



136



115



50.000 5.0 00



a) 2,500



Kredit



2.00 0 6.000



4.0 00 25.0 00 7.5 00 16.0 00 100.0 00 30.5 00



4.00 0 25.00 0 7.50 0 16.00 0 100.00 0 30.50 0



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang



312



Deviden



6.500



6.500



6.500 74.6 00



74.600



74.60 0



410



Penjualan



411



Penjualan Retur dan Pengurangan Harga



2.500



2.500



2.500



412



Potongan Penjualan



2.000



2.000



2.000



510 511



Pembelian Pembelian Retur dan Pengurangan Harga



512



Potongan Pembelian



513



Beban Angkut Pembelian



514



Harga Pokok Penjualan



38.200



38.200



38.000



f3) 38,000 3.500



f4)



3,500



2.500



f5)



2,500



1.200



f6)



1,200



f1) 20,200



f2) 15,200



f3) 38,000



f4)



3,500



f6)



f5)



2,500



1,200



515



Beban Gaji Penjualan



3.500



3.500



3.500



516



Beban Iklan



2.400



2.400



2.400



517



Beban Angkut Penjualan



2.500



2.500



2.500



518



Beban Angkut Rupa-rupa



1.000



1.000



1.000



520



Beban Gaji Kantor



4.000



4.000



4.000



521



Beban Penyusutan Gedung



a) 2,500



2.500



2.500



522



Beban Penyusutan Kendaraan



b) 1,000



1.000



1.000



523



Beban Penyusutan Peralatan



c) 2,000



2.000



2.000



524



Beban Asuransi



c) 2,400



2.400 d)



610



Pendapatan Bunga



710



Beban Bunga



113



Piutang Bunga (Okt - Des)



d)



500



500



525



Beban Perlengkapan Kantor



g) 2,000



2.000



265.100



2.400 5 00



500



50 0



265.100



91.000 Laba



91.000



265.100



500 2.000 265.1 00



66.000



75.10 0



199.100



9.100



Neraca Lajur Usaha Dagang (Sistem Perpetual)



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



116



190.00 0 9.10 0



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang PT. Usaha Jaya Neraca Lajur 31 Desember 200A



No Akun



Nerca Saldo



Nama Akun



Debit



Penyesuaian



Kredit



Debit



Kredit



Neraca Saldo Disesuaikan Debit



Kredit



Laporan Laba Rugi Debit



Kredit



Neraca Debit



110



Kas



15.500



15.500



15.500



111



Piutang Wesel



18.300



18.300



18.300



112



Piutang Dagang



25.400



25.400



25.400



114



Persediaan Barang Dagang



15.200



15.200



15.200



500



500



g) 2,000



115



Perlengkapan Kantor



116



Asuransi Dibayar Dimuka



1.200



1.200



120



Investasi Deposito Jangka Panjang



10.000



10.000



10.000



130



Tanah



40.000



40.000



40.000



131



Gedung



50.000



132



Akumulasi Penyusutan Gedung



133



Kendaraan



134



Akumulasi Penyusutan Kendaraan



135



Peralatan



136



Akumulasi Penyusutan Peralatan



210



Hutang Usaha



211



Hutang Gaji



212



Hutang Wesel



310



Saham Biasa



311



Laba Ditahan



312



Deviden



410



Penjualan



411



Penjualan Retur dan Pengurangan Harga



2.500



2500



2.500



412



Potongan Penjualan



2.000



2.000



2.000



117



2.500 3.600



c) 2,400



50.000 2.500



a) 2,500



1.000



b) 1,000



10.000



5.000 10.000



2.000



2.000



6.000 2.000



c) 2,000



6.000 4.000



4.000



25.000



25.000



25.000



7.500



7.500



7.500



16.000



16.000



16.000



100.000



100.000



100.000



30.500 6.500



30.500



30.500



6.500 74.600



Indri Kartika



50.000 5.000



10.000



6.000



Kredit



6.500 74.600



pengantar akuntansi i



74.600



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang



510



Harga Pokok Penjualan



38.200



38.200



38.200



511



Beban Gaji Penjualan



3.500



3.500



3.500



512



Beban Iklan



2.400



2.400



2.400



513



Beban Angkut Penjualan



2.500



2.500



2.500



514



Beban Angkut Rupa-rupa



1.000



1.000



1.000



515



Beban Gaji Kantor



4.000



4.000



4.000



516



Beban Penyusutan Gedung



a) 2,500



2.500



2.500



517



Beban Penyusutan Kendaraan



b) 1,000



1.000



1.000



518



Beban Penyusutan Peralatan



c) 2,000



2.000



2.000



519



Beban Asuransi



c) 2,400



2.400



2.400



610



Pendapatan Bunga



710



Beban Bunga



d) 259.100



113



Piutang Bunga



525



Beban Perlengkapan Kantor



500



500



259.100 d) 500



500



g) 2,000 10.400



Laba



pengantar akuntansi I



500



500



2.000 10.400



265.100



2.000 265.100



66.000



75.100



199.100



9.100



Indri Kartika



190.000 9.100



118



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Atas dasar Neraca Lajur tersebut dibuat laporan keuangan untuk Sistem Periodik sebagai berikut : PT. Usaha Jaya Ikhtisar Laba Rugi Untuk Periode Yang Terakhir Tanggal 31 Desember 200A Penjualan : Penjualan Bruto



Rp



74.600,00



Penjualan Retur & Pengurangan Harga



Rp



(2.500,00)



Potongan Penjualan



Rp



(2.000,00)



Penjualan Bersih



Rp



70.100,00



Harga Pokok Penjualan



Rp



(38.200,00)



Laba Kotor



Rp



31.900,00



Jumlah Beban Adm & Penjualan



Rp



(23.300,00)



Laba Usaha



Rp



8.600,00



Pendapatan Bunga



Rp



500,00



Laba Bersih



Rp



9.100,00



Harga Pokok Penjualan : Persediaan Barang Dagang 1 Jan 200A



Rp



20.200,00



Rp



33.200,00



Barang Tersedia Dijual



Rp



53.400,00



Persediaan Barang Dagang 31 des 200A



Rp



(15.200,00)



Pembelian



Rp



38.000,00



Beban Angkut Pembelian



Rp



1.200,00



Rp



39.200,00



Pembelian Retur & Pengurangan Harga:



Rp



(3.500,00)



Potongan Pembelian



Rp



(2.500,00)



Pembelian Bersih



Beban Asdminsitrasi & Penjualan : Beban Gaji Penjualan



Rp



3.500,00



Beban Iklan



Rp



2.400,00



Beban Angkut Penjualan



Rp



2.500,00



Beban Penjualan Rupa-rupa



Rp



1.000,00



Beban Gaji Kantor



Rp



4.000,00



Beban Penyusutan Gedung



Rp



2.500,00



Beban Penyusutan Kendaraan



Rp



1.000,00



Beban Penyusutan Peralatan



Rp



2.000,00



Beban Asuransi



Rp



2.400,00



Beban Perlengkapan Kantor



Rp



2.000,00



Pendapatan dan (Beban) Lain-lain :



PT. Usaha Jaya 119



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Ikhtisar Perubahan Laba Ditahan Untuk Periode Yang berakhir 31 Desember 200A Laba Ditahan 1 Januari 200A Ditambah : Laba Tahun 200A Dikurangi : Deviden Tahun 200A Laba Ditahan 31 Desember 200A



Rp



30.500,00



Rp Rp



9.100,00 39.600,00



Rp Rp



(6.500,00) 33.100,00



PT. Usaha Jaya Neraca 31 Desember 200A AKTIVA Aktiva Lancar Kas



Rp



15.500,00



Piutang Wesel



Rp



18.300,00



Piutang Dagang



Rp



500,00



Piutang Bunga



Rp



25.400,00



Persediaan Barang Dagang



Rp



15.200,00



Perlengkapan Kantor



Rp



500,00



Asuransi Dibayar Dimuka



Rp



1.200,00



Total Aktiva Lancar



Rp



76.600,00



Rp



10.000,00



Investasi jangka Panjang Investasi Deposito Jangka Panjang Aktiva Tetap Tanah Gedung Akumulasi Penyusutan Gedung



Kendaraan Akumulasi Penyusutan Kendaraan



pengantar akuntansi I



Rp



50.000,00



Rp



(5.000,00)



Rp



10.000,00



Rp



(2.000,00)



Indri Kartika



Rp



40.000,00



Rp



45.000,00



Rp



8.000,00



120



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Peralatan Akumulasi Penyusutan Peralatan



Rp



6.000,00



Rp



(4.000,00) Rp



2.000,00



Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA



Rp



95.000,00



Rp



181.600,00



Rp



48.500,00



Rp



133.100,00



Rp



181.600,00



KEWAJIBAN DAN MODAL Kewajiban : Hutang Usaha



Rp



25.000,00



Hutang Gaji



Rp



7.500,00



Hutang Wesel



Rp



16.000,00



Total Kewajiban Modal : Modal Saham Biasa



Rp



100.000,00



Laba Ditahan



Rp



33.100,00



Total Modal TOTAL KEWAJIBAN & MODAL



Pada sistem Perpetual format laporan keuangan yang agak berbeda adalah pada Ikhtisar Laba Rugi, sedangkan Neraca dan Ikhtisar Perubahan Laba Ditahan sama dengan sistem Periodik. Akun Harga Pokok Penjualan langsung menunjukkan jumlah tertentu seperti tertera pada Neraca Lajur. Berikut ini Ikhtisar Laba Rugi jika digunakan sistem Perpetual.



121



Indri Kartika



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang PT. Usaha Jaya Ikhtisar Laba Rugi Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 200A Penjualan : Penjualan Bruto Penjualan Retur & Pengurangan Harga Potongan Penjualan Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan : Laba Kotor Beban Asdminsitrasi & Penjualan : Beban Gaji Penjualan Beban Iklan Beban Angkut Penjualan Beban Penjualan Rupa-rupa Beban Gaji Kantor Beban Penyusutan Gedung Beban Penyusutan Kendaraan Beban Penyusutan Peralatan Beban Asuransi Beban Perlengkapan Kantor Jumlah Beban Adm & Penjualan Laba Usaha Pendapatan dan (Beban) Lain-lain : Pendapatan Bunga Laba Bersih f.



Rp Rp Rp



74.600,00 (2.500,00) (2.000,00)



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



Rp Rp Rp



70.100,00 (38.200,00) 31.900,00



Rp Rp



(23.300,00) 8.600,00



Rp Rp



500,00 9.100,00



3.500,00 2.400,00 2.500,00 1.000,00 4.000,00 2.500,00 1.000,00 2.000,00 2.400,00 2.000,00



Jurnal Penutup Jurnal Penutup yang dibuat untuk PT. Usaha Jaya baik system Periodik



maupun Perpetual akhir tahun 200A adalah sebagai berikut : (1)



Menutup akun Pendapatan ke Laba Rugi Penjualan Pendapatan Bunga Ikhtisar Laba Rugi



pengantar akuntansi I



Rp Rp



74.600,00 500,00 Rp



Indri Kartika



75.100,00



122



(2)



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Menutup akun Harga Pokok Penjualan & Beban ke Laba Rugi Ikhtisar Laba Rugi Penjualan Retur & Pengurangan Harga Potongan Penjualan Harga Pokok Penjualan Beban Gaji Penjualan Beban Iklan Beban Angkut Penjualan Beban Penjualan Rupa-rupa Beban Gaji Kantor Beban Penyusutan Gedung Beban Penyusutan Kendaraan Beban Penyusutan Peralatan Beban Asuransi Beban Perlengkapan Kantor



(3)



Rp



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



2.500,00 2.000,00 38.200,00 3.500,00 2.400,00 2.500,00 1.000,00 4.000,00 2.500,00 1.000,00 2.000,00 2.400,00 2.000,00



Rp



9.100,00



Rp



6.500,00



9.100,00



Menutup akun Deviden ke akun Laba Ditahan Laba Ditahan Deviden



123



66.000,00



Menutup Laba Rugi kea kun Laba Ditahan Laba Rugi Laba Ditahan



(4)



Rp



Rp



Indri Kartika



6.500,00



pengantar akuntansi i



Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang SOAL : 9-1 Berikut ini adalah sebagian transaksi pada sebuah perusahaan dagang UD MULIA selama bulan Oktober tahun 2005. 1 Oktober membeli barang dagang tunai Rp. 10.000.000,00 rabat 20%, PPn 10% dari PT Rajawali. 3 Oktober menjual barang dagang kredit Rp. 8.000.000,00, PPn 10% kepada PT Tempo , syarat 3/10, n/30. Harga pokok penjualan Rp. 4.000.000,00. 5 Oktober mengembalikan sebagian barang yang dibeli dari PT Rajawali tanggal 1 Oktober karena catat senilai Rp. 1.000.000,00. 8 Oktober menerima pengembalian dari PT Tempo atas sebagian barang yang cacat, senilai Rp. 1.500,000,00. harga pokok penjualan Rp.750.000,00. 10 Oktober menerima pembayaran dari PT Tempo atas penjualan barang tanggal 3 Oktober. 12 Oktober membeli barang dagang kredit sebesar Rp. 12.000.000,00, PPn 10%, syarat 5/10, n/30 dari PT Merbabu , FOB shipping point. Beban angkut dibayar dulu oleh PT Merbabu sebesar Rp.100.000,00. 15 Oktober menjual barang dagang kredit sebesar Rp. 14.000.000,00, PPn 10%, syarat 5/15, n/eom dari PT Aspac, FOB destination, beban angkut Rp. 140.000,00. HPP Rp. 11.500.000,00 Diminta: Catatlah transaksi tersebut dalam jurnal umum dengan system fisik dan perpetual.



pengantar akuntansi I



Indri Kartika



124