UTS Aljabar Linear Elementer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UTS Aljabar Linear Elementer Program S-1 Pendidikan Matematika FKIP Untan Waktu : 120 Menit Dosen : Yulis Jamiah Petunjuk : i)



Kerjakan soal-soal berikut secermat mungkin dan secara lengkap pada lembar jawaban yang disediakan



ii) Jumlah skor maksimal dari lima soal adalah 100, perhatikan skor tiap soalnya, Soal 1. Nyatakan apakah pernyataan-pernyataan berikut ini selalu bernilai benar atau kadangkadang bernilai salah. Perkuatlah jawaban Anda dengan memberikan argumentasi yang logis atau contoh yang menyangkal pernyataan tersebut. a)



Jika A adalah matriks diagonal, maka A merupakan matriks identitas



b)



Jika I adalah matrik identitas, maka I merupakan matriks segitiga.



c)



Jika C adalah matriks bentuk eselon baris tereduksi, maka C merupakan matriks eselon baris.



d)



Jika penjumlahan matriks AB+BA dapat didefinisikan, maka matriks A dan B pasti merupakan matriks persegi.



2. Sistem Persamaan Linear (SPL) berikut ini: {



Penyelesaiannya adalah: Tunjukkan proses untuk memperoleh penyelesaian tersebut dengan menggunakan metode/cara: a) Eliminasi Gauss-Jordan, b) Pembalikan Matriks 3. Diketahui Matriks



[



]



Setelah menghitung determinannya diperoleh bahwa



. Tunjukkan proses



dengan cara/metode yang Anda ketahui, sehimgga diperoleh 4. Himpunan matriks yang berbentuk [



] dengan operasi penjumlahan dan perkalian



skalar matriks bukan merupakan ruang vektor, karena terdapat 4 aksioma dari 10 aksioma yang tidak memenuhi sebagai ruang vektor. Tunjukka 2 aksioma dari 4 aksioma yang tidak memenuhi tersebut. 5. Jika



dan



adalah vektor-vektor pada



(ruang berdimensi-n) dan



adalah skalar,



maka buktikan bahwa berlaku sifat:



Pembahasan 1. Nyatakan apakah pernyataan-pernyataan berikut ini selalu bernilai benar atau kadangkadang bernilai salah. Perkuatlah jawaban Anda dengan memberikan argumentasi yang logis atau contoh yang menyangkal pernyataan tersebut. a) Jika A adalah matriks diagonal, maka A merupakan matriks identitas. Pernyataan di atas kadang-kadang bernilai salah, karena tidak semua matriks diagonal merupakan matriks identitas. Matriks diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua anggota non-diagonal-utamanya adalah nol, dan anggota diagonal utamanya boleh nol boleh tidak nol. Sedangkan matriks identitas adalah matriks bujur sangkar yang semua anggota non-diagonal-utamanya adalah nol, dan anggota diagonal utamanya adalah satu. Contoh matriks diagonal,



Contoh matriks identitas,



[



[



] [



]



] [



]



Jadi, pernyataan di atas tidak selalu benar. Jika A adalah matriks diagonal, maka A belum tentu merupakan matriks identitas.



b) Jika I adalah matrik identitas, maka I merupakan matriks segitiga. Pernyataan di atas selalu bernilai benar. Matriks segitiga terbagi menjadi dua, yaitu segitiga atas dan segitiga bawah. Berdasarkan pengertiannya, untuk matriks segitiga atas yaitu suatu matriks bujur sangkar yang semua anggota di bawah diagonal utamanya nol. Untuk matriks segitiga bawah yaitu suatu matriks bujur sangkar yang



semua anggota di atas diagonal utamanya nol. Sedangkan pada matriks identitas anggota di bawah maupun di atas diagonal utamanya selalu nol. Contoh matriks diagonal atas, [



Contoh matriks identitas,



]



[



]



Contoh matriks diagonal atas, [



]



Jadi dapat dibenarkan, bahwa jika I adalah matriks identitas, maka I merupakan matriks segitiga.



c) Jika C adalah matriks bentuk eselon baris tereduksi, maka C merupakan matriks eselon baris. Pernyataan di atas selalu bernilai benar. Untuk membentuk matriks berbentuk eselon baris tereduksi, sebuah matriks harus mempunyai sifat-sifat berikut ini. 1) Jika suatu baris tidak seluruhnya terdiri dari nol, maka angka tak-nol pertama dalam baris tersebut adalah sebuah angka 1, yang disebut satu utama. 2) Jika ada sebarang baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka baris ini dikelompokkan bersama di bagian bawah matriks. 3) Jika sebarang dua baris yang berurutan yang tidak seluruhnya terdiri dari nol, satu utama dalam baris yang lebih bawah terletak di sebelah kanan satu utama dalam baris yang lebih atas. 4) Masing-masing kolom yang berisi sebuah satu utama mempunyai nol di tempat lainnya. Sedangkan untuk membentuk matriks berbentuk eselon baris cukup memenuhi sifat 1), 2), dan 3). Contoh matriks eselon baris, [



]



[



Contoh matriks eselon baris tereduksi, ]



[



] [



]



Jadi dapat dibenarkan, bahwa jika C adalah matriks bentuk eselon baris tereduksi, maka C merupakan matriks eselon baris.



d) Jika penjumlahan matriks



dapat didefinisikan, maka matriks



dan



pasti



merupakan matriks persegi. Pernyataan di atas selalu bernilai benar. Terdapat beberapa definisi khusus tentang penjumlahan dan perkalian matriks. Definisi 1. Jika



dan



adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlah



adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan anggota-anggota dengan anggota-anggota



yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran



berbeda tidak bisa ditambahkan atau dikurangkan. Definisi 2. Jika



adalah sebuah matriks



hasil kali



adalah matriks



dan



sama dengan ordo matriks



ordo matriks



, maka matriks



, maka



.



Dapat disimpulkan bahwa jika matriks matriks



adalah sebuah matriks



dapat didefinisikan, maka ordo . Dan jika ordo matriks



dan matriks



sama dengan



merupakan matriks persegi, karena



pada perkalian dot tidak berlaku sifat komutatif. Jadi dapat dibenarkan, jika penjumlahan matriks matriks



dan



dapat didefinisikan, maka



pasti merupakan matriks persegi.



2. Sistem Persamaan Linear (SPL) berikut ini: {



Penyelesaiannya adalah: Tunjukkan proses untuk memperoleh penyelesaian tersebut dengan menggunakan metode/cara: a) Eliminasi Gauss-Jordan Eliminasi Gauss-Jordan adalah salah satu cara menyelesaikan Sistem Persamaan Linear (SPL) dengan cara mereduksi matriks koefisien dan matriks konstanta menjadi matriks bentuk eselon baris tereduksi. Jika dimisalkan



adalah matriks koefisien,



matriks variabel, maka [



]



adalah matriks konstanta, dan



adalah



[



[



]



]



[



[



]



[ ]



]



[



[



]



=[



]



=[



]



[



⁄ ⁄ ⁄



]



[



]



]



Jadi, dari hasil eliminasi Gauss-Jordan diatas diperoleh penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) yaitu



dan



.



b) Pembalikan Matriks. Pembalikan matriks adalah salah satu cara menyelesaikan Sistem Persamaan Linear (SPL) dengan cara mereduksi matriks koefisien ( ) menjadi matriks identitas ( ) dengan menyandingkan matriks identitas ke sisi kanan matriks invers dari matriks koefisien (



untuk mendapatkan



), dengan bentuk [



]



[



]



Kemudian penyelesaian ( ) diperoleh dari hasil perkalian invers matriks koefisien (



) dengan matriks konstanta ( ).



[



]



[



]



[ ]



[



]



[



]



[



[



]



]



[



[



⁄ ⁄ ⁄



] ⁄ ⁄ ⁄



[



⁄ ⁄ ⁄



⁄ ⁄ ⁄



[



]



⁄ ⁄ ⁄



⁄ ⁄ ⁄



⁄ ⁄ ⁄



]



]



Dari matriks eselon baris tereduksi di atas diperoleh invers dari matriks koefisien, [



⁄ ⁄ ⁄



⁄ ⁄ ⁄



⁄ ⁄ ⁄



]







[



]



Kemudian penyelesaian ( ) diperoleh dari hasil perkalian invers matriks koefisien (



) dengan matriks konstanta ( ).







[



].[







[



]







[



]



]



[ ]



Jadi, dari hasil pembalikan matriks diatas diperoleh penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) yaitu



dan



.