UTS Teori Akuntansi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Takehome Exam Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Teori Akuntansi Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sutrisno T., S.E, M.Si, Ak, CA



Oleh : Zuhrotul Munawaroh (145020300111035) Kelompok Diskusi : Fitriyana Miftahul Dini (145020300111042)



UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI MEI 2017



1. Jelaskan definisi Teori Akuntansi yang paling sesuai menurut saudara, dan apa saja tujuan mempelajarinya? Jawaban:



Teori Akuntansi merupakan suatu bagian atau cabang dari keseluruhan ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang sistematis mengenai prinsip serta metodologi yang membedakannya dengan praktek. Dimana teori akuntansi merupakan sebuah sistem yang bersifat konprehensif yang didalamnya terdapat teori yang saling berkaitan. Tujuan mempelajari Teori Akuntansi:  Untuk mengetahui dan mengimplementasikan teori akuntansi pada dunia kerja.  Mampu mengestimasikan kejadian-kejadian yang bersifat ekonomi dan akuntansi di masa yang akan dating.  Mampu membuat keputusan-keputusan ekonomi yang tepat sasaran, karena keputusan yang kita ambil dapat diprediksi kemana arahnya.  Mengetahui acuan dasar apa saja yang melandasi berbagai praktik ilmu akuntansi. 2. Jelaskan rerangka konseptual (conceptual framework) menurut saudara, dan sebutkan pula publikasi apa saja yang termasuk rerangka konseptual tersebut! Jawaban: Kerangka kerja konseptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka ini digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan.Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Konsepkonsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan. Publikasi yang termasuk rerangka konseptual adalah : a. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC), yang dihasilkan Financial Accounting Standard Board (FASB) : 1. SFAC No. 1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi (1978). 2. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Information”, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat (1980).



2



b. c. d. e.



3. SFAC No. 3, “Element of Financial Statement of Business Enterprises”, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan (1980) 4. SFAC No. 4, “Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations” (1980) 5. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya (1984). 6. SFAC No. 6, “Element of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No.3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi nirlaba (1985) 7. SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value of Accounting Measurements,” yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran (2000) 8. SFAC No. 8, “Conceptual Framework for Financial Reporting”,menggantikan SFAC No. 1 dan No. 2 (2010). Accounting Principles Board Statement No. 4, dihasilkan oleh Accounting Principles Board (APB) pada tahun 1970. Statement of Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA), yang dihasilkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun 1977. Objective of Financial Statements yang dihasilkan oleh Trueblood Committee tahun 1973. A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang dihasilkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun 1966.



3. Perkembangan teori akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam teori akuntansi tradisional dan teori akuntansi positif. Jelaskan dengan argument yang mendukung! Jawaban : Teori akuntansi tradisional: Beberapa pendekatan untuk merumuskan suatu teori akuntansi dikenal sebagai pendekatan tradisional, dikarenakan pendekatan-pendekatan tersebut diwarnai oleh tidak adanya proses verifikasi yang sungguh-sungguh dilakukan dalam upaya mengembangkan suatu teori akuntansi. Pendekatan-pendekatan tradisional lebih merupakan penelitian konvensional daripada aliran baru dalam penelitian yang bersandar pada penalaran tradisional dalam merumuskan kerangka akuntansi konseptual. Pada awal mulanya para penulis hanya menjelaskan praktik yang telah diamati, dan dengan menyajikan aturan pedagogik untuk mengklasifikasi praktik tersebut.Kemudian setelah U.S. Securities Acts 1933 dan 1934 mengatur disclousure para teoretisi akuntansi mengembangkan teori normative. Pada masa itu, validitas empiris dari hipotesis sebagai tempat bersandarnya teori normative tidak mendapat perhatian. Teori akuntansi positif: Teori akuntansi positif bertawal dari penelitian yang dilakukan oleh Watts dan Zimmerman. Watts dan Zimmerman tidak



3



menggunakan teori normative, melainkan teori positif yang dalilnya menjelaskan bagaimana bekerjanya dunia nyata. Teori akuntansi positif ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena. Teori ini tidak akan dibuktikan kebenarannya, melainkan akan diuji apakah prediksinya dapat ditolak oleh bukti empiris. Teori terdiri atas asumsi dan sehimpunan hipotesis substantif. Garis besar metodologi positivist: pengembangan teori dimulai dengan penjelasan fenomena yang dipikirkan oleh peneliti. Di samping itu juga harus ada asumsi baik dinyatakan atau tidak. Setelah dipelajari saling hubungan antarfenomena dengan asumsi tertentu, diderivasi hipotesis, kemudian dikumpulkan data yang dibutuhkan. Prosedur berikutnya, menguji hipotesis. Jika terbukti tidak salah, muncullah teori. Teori akan selalu berubah dan ber-evolusi jika ada usaha oleh peneliti (lain) untuk mengembangkan metodologi peneliti sebelumnya 4. Di dalam pendekatan teori akuntansi tradisional untuk merumuskan teori akuntansi dikenal pendekatan nonteoritis. Jelaskan menurut pendapat saudara! Jawaban: Menurut saya, teori akuntansi deskriptif menggunakan metodologi secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi dan merupakan sebuah upaya untuk menilai apa yang terjadi melalui penyusunan praktek-praktek akuntansi sedangkan teori akuntansi normatif merupakan sebuah upaya untuk menilai sejumlah praktek yang seharusnya dapat digunakan. Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Bussiness Enterprise (Paul Grady), Accounting Priciples Board (APB) Statement No 4 merupakan bentuk pendekatan deskriptif dalam akuntansi. A Statement of Basic Accounting Theory (American Accounting Association) merupakan bentuk pendekatan normative dari akuntansi. Jadi, menurut saya pendekatan tradisional untuk menyusun teori akuntansi antara lain adalah pendekatan non teoritis yang berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter. Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Pendekatan otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari penyajian sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi. 5. Apa yang saudara ketehaui tentang hipotesis pasar efisien, dan tingkatan efisiensi pasar menurut Fama (1970). Jawaban: Menurut Fama (1970) tentang konsep pasar efisien, pasar dikatakan efisien bilamana harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain



4



menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut. Menurut Fama (1970), ada tiga bentuk tingkat efisiensi pasar berdasarkan pada tingkat penyerapan informasinya, yaitu pasar efisien bentuk lemah, pasar efisien bentuk semi kuat, pasar efisien bentuk kuat. Teori efisiensi pasar telah menjadi acuan kajian yang mendapat perhatian luas selama tiga dasawarsa terakhir dan menjadi topik paling menarik dalam perkembangan teori keuangan perusahaan. Bukti empiris yang sejauh ini telah dikemukakan cenderung mendukung hipotesis bahwa pasar modal di Amerika cenderung berbentuk efisien dalam tingkat semi-kuat. Artinya, informasi yang membentuk harga di pasar masih didominasi oleh informasi historis dan informasi publik, walaupun dalam banyak hal masih belum dapat dikatakan pasti. Sisi menarik lain yang terkait dengan hipotesis pasar efisien adalah ditemukannya anomali yang dalam banyak hal sepertinya mementahkan konsep efisiensi pasar yang berkembang selama ini. Setidaknya ada empat kelompok anomali yang dikenal sejauh ini, yaitu anomali perusahaan, anomali musiman, anomali peristiwa atau kejadian, dan anomali akuntansi 6. Jelaskan implikasi pasar sekuritas efisien terhadap pelaporan keuangan! Jawaban: Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi yang penting di dalam akuntansi keuangan. Salah satunya adalah bahwa efisiensi pasar sekuritas membawa implikasi secara langsung terhadap konsep full disclosure. Efisiensi berimplikasi bahwa informasi mengandung disclosure, bukan dalam bentuk disclosure itu sendiri, tetapi yang bermanfaat bagi pasar. Sehingga, informasi dapat di sampaikan dengan mudah dalam bentuk catatan kaki (footnotes) dan mengungkapkan tambahan (supplemantary disclosure) seperti halnya yang terdapat di dalam laporan keuangan itu sendiri. 7. Jelaskan perkembangan teori akuntansi positif dan hubungannya dengan kemajuan riset akuntansi, dan pasar modal! Jawaban: Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatifterlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ): 1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris. 2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas. 3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini 5



mengingat bahwa dalam system perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien. Pada awal perkembangannya teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai (value judgement), (Wolk & Tearney, 1997). Teori normatif pada awalnya belum menggunakan pendekatan investigasi formal, baru pada perkembangan berikutnya mulai digunakannya pendekatan investigasi terstruktur formal, yaitu pendekatan deduktif (dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dengan dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai dasar untuk mengembangkan teknik-teknik akuntansi (Anis dan Imam,2003). Selain itu perkembangan akuntansi juga mengarah pada teori akuntansi positif atau deskriptif yang investigasinya sudah lebih terstruktur dengan menggunakan pendekatan induktif (didasarkan pada konklusi yang digeneralisasikan berdasarkan hasilobservasi dan pengukuran yang terinci (Anis dan Imam,2003). Berbagai teori positif atau deskriptif berkembang dengan pesat dalam akuntansi. Perkembangan teori mengarah pada teori positif (deskriptif) ini dibarengi dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan oleh lembaga akuntansi, misalnya FASB yang menekankan pada kegunaan dalam pengambilan keputusan dan tidak lagi terfokus pada postulate seperti terlihat pada kerangka konseptual yang diterbitkan oleh FASB mulai tahun 1979 yang dimulai dengan perumusan tujuan pelaporan keuangan (SFAC 1).Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori akuntansi positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi. Ada dua jenis penelitian pasar modal yang penting dalam teori akuntansi positif yaitu: 1. Penelitian yang berusaha menentukan pengaruh dikeluarkannya informssi keuangan terhadap share return, dan 2. Penelitian yang mempertimbangkan efek perubahan kebijakan akuntansi pada harga saham. Kebanyakan riset pada wilayah ini telah dilakukan dengan menguji bentuk semistrong dari hipotesis pasar efisien (EMH). EMH memiliki implikasi yang signifikan untuk kedua aspek teori akuntansi positif dan pengaturan standar akuntansi secara keseluruhan. Studi peristiwa, studi asosiasi, dan pendekatan perilaku mekanistis adalah beberapa contoh penelitian yang diuji hubungannya dalam pasar modal. Hipotesis pasar efisien mengacu pada teori harga mikroekonomi, yang karateristiknya adalah menekankan pada penawaran dan permintaan indformasi pada pasar. Pada pasar modal yang kompetitif, marginal cost informasi sama dengan marginal revenuenya. EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi pada penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar modal, dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama 6



dengan pendapatan marjinal. Oleh karena itu, tidak mungkin, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi murni dengan perdagangan pada informasi ini. Ball menunjukkan bahwa pekerjaan empiris awal, seperti karya fama, Fisher, Jensen dan Roll dalam kaitannya dengan reaksi harga saham terhadap stock split. Setelah periode ini, mulailah dikenal pengujian empiris dengan didukung oleh penggunaan data base yang berasal dari CRSP (Center for Research in Security Prices). Pengkombinasian data dengan menggunakan komputer banyak menghasilkan penelitian mengenai perilaku harga saham dan pengaruh informasi terhadap harga saham (misal: Fama, 1976). Hasil penelitian empiris ini membawa kepada pengembangan tentang EMH (efficient markets hypothesis). Dalam teori akuntansi positif, tidak dijelaskan tentang praktek akuntansi, tetapi dilakukan penelitian terhadap hubungan pengumuman laba dengan reaksi harga saham. Untuk melakukan penelitian dalam tahap ini digunakan Hipotesis Pasar Efisien (Efficiency Market Hyphothesis) (Scott,2000). Pasar modal efisien adalah pasar modal dimana harga surat-surat berharga yang diperdagangkn setiap waktu secara wajar dan merefleksikan semua informasi yang diketahui publik berkaitan dengan surat berharga dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). 8. Apa arti pentingnya asimetri informasi, adverse selection, dan moral hazard? Jawaban: Jadi, menurut saya dalam buku Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:



a. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.



b. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri. Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: (1) manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self 7



interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk adverse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan. Informasi akuntansi yang reliable dan dapat dipercaya dapat mengatasi adverse selection, karena dengan informasi akuntansi yang reliable dan dapat dipercaya, investor dan pihak eksternal lain dapat mengetahui tentang faktafakta yang terjadi di perusahaan dan langkah-langkah yang telah ditempuh oleh manajer dalam menjalankan bisnis perusahaan. 9. Jelaskan pengertian dari pendekatan kebermanfaatan keputusan terhadap pelaporan keuangan (the decisions usefulness approach to financial reporting)! Jawaban: Menurut saya, The decision usefulness approach untuk teori akuntansi memiliki pandangan bahwa “jika kita tidak bisa mempersiapkan laporan keuangan yang secara teori benar, setidaknya kita berusaha membuat laporan keuangan lebih berguna”. Dalam mengadopsi The decision usefulness approach, dua pertanyaan utama harus dijelaskan. Yang pertama, siapa pengguna laporan keuangan? Jelasnya banyak sekali pengguna laporan keuangan. Lebih mudah membaginya ke beberapa grup, seperti investor, kreditur, manajer dan pemerintah. Yang kedua, masalah keputusan apa yang dialami pengguna laporan keuangan? Dengan memahami masalah keputusan tersebut, akuntan dapat lebih mempersiapkan untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan para pengguna. 10. Pengungkapan Informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam pengungkapan wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Jelaskan menurut pendapat saudara! Jawaban: Pengungkapan (disclosure) merupakan upaya transparansi perusahaan/entitas dalam menyajikan informasi (baik itu keuangan ataupun non keuangan) kepada para user. User dalam hal ini adalah para pengguna dari informasi tersebut dalam pengambilan keputusan. Untuk entitas swasta (private) tentu saja yang menjadi user adalah para kreditor, investor, manajer, karyawan, dan bahkan pemerintah. Sedangkan user untukpublic entity yang saat ini juga sudah menerapkan upaya transparansi sebagai bentuk akuntanbilitas dari laporan keuangannya adalah pemerintah bersangkutan, masyarakat, dan investor. Dan concern di tulisan ini pengungkapan laporan keuangan untuk entitas swasta. Adapun pengelompokan jenis pengungkapan informasi antara lain adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), 



Pengungkapan wajib (mandatory disclosure)



8



Pengungkapan wajib adalah pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh lembaga yang berwenang. Pengungkapan wajib di Indonesia telah diatur oleh BAPEPAM, yaitu mengatur bentuk dan isi laporan tahunan yang wajib diungkapkan melalui Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. KEP 134/BL/2006 peraturan X.K.6 tanggal 07 Desember 2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan perusahaan publik. Setiap emiten atau perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek wajib menyampaikan laporan tahunan secara berkala dan informasi material lainnya kepada Bapepam dan publik. Ketentuan mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten dan Perusahaan Publik diatur dalam peraturan nomor X.K.6. Laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan dewan direksi, profit perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit. Ikhtisar data keuangan penting meliputi sekurang-kurangnya: a. b. c. d.



penjualan/pendapatan usaha; laba (rugi) kotor laba (rugi) usaha; laba (rugi) bersih;



l. m n. o.



e.



jumlah saham yang beredar



p.



f. g.



laba (rugi) bersih per saham; proforma penjualan / pend apatan usaha (jika ada) proforma laba (rugi) bersih (jika ada) proforma laba (rugi) bersih per saham (jika ada)



q. r.



j.



modal kerja bersih



u.



k.



jumlah aktiva



v.



h. i.







s. t.



jumlah investasi; jumlah kewajiban; jumlah ekuitas; rasio laba (rugi) terhadap jumlah aktiva; rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; rasio lancar; rasio kewajiban terhadap ekuitas; rasio kewajiban terhadap jumlah aktiva; rasio kredit yang diberikan terhadap jumlah simpanan (khusus untuk perbankan); rasio kecukupan modal (khusus untuk perbankan); dan informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan perusahaan.



Pengungkapan wajib (mandatory disclosure) Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), adalah pengungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh lembaga yang berwenang. Pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan yang satu dengan yang lain akan berbeda. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan mengenai luas pengungkapan sukarela. Sehingga perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan, yang dipandang manajemen relevan dalam membantu pengambilan keputusan. Pertimbangan manajemen untuk mengungkapkan informasi secara sukarela dipengaruhi oleh faktor biaya dan manfaat. Manajemen akan mengungkapkan informasi secara sukarela jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biayanya. Manfaat utama yang diperoleh perusahaan dari 9



pengungkapan sukarela adalah biaya modal yang rendah (Elliot, Robert K. dan Jacobson, Peter D, 1994 dalam Sutomo, 1994). Pengungkapan informasi oleh perusahaan diharapkan akan membantu investor dan kreditor memahami risiko investasi. Manajer menyediakan item-item pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan karena mereka mempersepsikan bahwa item-item tersebut penting untuk diungkap. Ada beberapa kelompok user yang masingmasing memiliki persepsi berkenaan dengan item-item pengungkapan sukarela. Satu kelompok user mungkin mempersepsikan item A lebih penting daripada item B. Sebaliknya mungkin kelompok user lain mempersepsikan item B lebih penting daripada item A. Perbedaan persepsi ini di antara group users mungkin disebabkan oleh perbedaan kebutuhan informasi untuk memenuhi tujuan spesifik mereka. Situasi ini memunculkan penelitian yang bertujuan:  Mengidentifikasi item-item pengungkapan sukarela yang biasanya disajikan dalam laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di bursa efek.  Menentukan item-item pengungkapan sukarela yang penting dari persepsi users dan prepares (penyedia laporan keuangan).  Menentukan tingkat konsensus antara users dan prepares atas pengungkapan sukarela yang penting.



10