Variasi Normal Coated Tongue Dan Scalloped Ajong [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH KASUS VARIASI NORMAL ILMU PENYAKIT MULUT COATED TONGUE DAN SCALLOPED TONGUE



Oleh : Hifdzi Zikra Lubis 1210342006 Pembimbing : drg. Revi Nelonda, Sp.PM



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS 2020



Telaah kasus Variasi Normal Coated Tonguedan Scalloped tongue Nama



: Hifdzi Zikra Lubis



No BP



: 1210342006



Preseptor



: drg. Revi Nelonda, Sp.PM



Tanggal



:



TandaTangan



:



A. DATA PASIEN Tanggal



:



Nama



:R



Usia



: 35 Tahun



Jenis kelamin



: Perempuan



Alamat



: Alai, parak kopi



Agama



: Islam



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Status



: Sudah Menikah



No RM



: 14416



B. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF Pasien datang dengan keluhan adanya lapisan putih kekuningan pada lidah dan lekukan pada tepi lidah kiri dan kanan. Pasien menyadari adanya lapisan putih kekuningan pada lidah yang tampak ketika bercermin, pasien merasakan lidah tebal (+), perih (-), sensasi terbakar (-), terasa kasar (-), sering merasa haus (-), mulut kering (-), kesulitan menelan makanan (-) bau mulut (+), gangguan pengecapan (-) konsumsi makanan lunak (-), konsumsi kopi/the 1x sehari (+) pernah diobati (-), sikat gigi 2x sehari (pagi dan sore), menyikat lidah (-), berdarah saat menyikat gigi (+) kadang-kadang, mengonsumsi obat saat ini (-), mengonsumsi obat jangka panjang (-), makanan dan minuman panas (-)minum air putih 8 gelas/hari.



Pasien juga



menyadari adanya lekukan-lekukan pada tepi lidah kiri dan kanan, keluhan rasa sakit (-), kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur (+), menggertakkan gigi saat siang hari (-), menjulurkan 2



lidah (-), menghisap lidah (-), menggigit lidah (-), kehilangan gigi geraham (+) sejak 2 tahun lalu.Keluhan rasa sakit pada sendi rahang (-), sakit saat buka mulut (-). Pasien tidak pernah ke dokter gigi, menyikat gigi 2 kali sehari (pagi dan sore saat mandi), gusi berdarah saat sikat gigi (+) kadang-kadang, obat kumur (-),benang gigi (-), sikat lidah (-), riwayat sariawan berulang (-), bau mulut (+), mulut kering (-), bruxism (+), clenching (-), sensasi mulut terbakar (-) menghisap pipi (+), mengunyah 1 sisi (+) (sisi kiri sejak 15 tahun yang lalu karena terbiasa). Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, riwayat alergi obat (-), alergi makanan (-), konsumsi obat jangka panjang (-), konsumsi obat tertentu (-), riwayat di rawat di Rumah Sakit (-), saat ini pasien dalam kondisi sehat. Ayah, kakek dan nenek dari ayah dan ibu serta saudara kandung dan saudara sedarah tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik.Ibu (alm) memiliki riwayat hipertensi. Pasien seorangibu rumah tangga, belum punya anak.banyak pikiran (-)begadang (-) tidur cukup (22.00-06.00), aktivitas luar ruangan (-), konsumsi air putih 8 gelas/hari, kopi/teh 1x sehari, rokok (-), alcohol (-), narkoba (-), terpapar asap rokok (+),konsumsi sayur dan buah rutin (+), olahraga rutin (-), pola makan teratur (3x sehari). C. PEMERIKSAAN OBJEKTIF Keadaan umum pasien saat ini baik, pengukuran tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86x/menit, pernafasan 17x/menit, berat badan 65 kg, tinggi badan 158 cm, wajah simetri, bibir kompeten, bukaan mulut dan TMJ normal. Pemeriksaan kelenjar limfe tidak teraba dan tidak sakit, warna kulit sawo matang. D. PEMERIKSAAN INTRAORAL Dari pemeriksaan intra oral ditemukan kebersihan mulut sedang, Plak (+), kalkulus (+), stain (-) dengan nilai OHI 5,6 (sedang) dan indeks gingiva 0,4 (gingivitis ringan). Ditemukan kalkulus supragingiva pada bagian bukal dan palatal gigi posterior kanan rahang atas dan rahang bawah, serta lingual gigi anterior dan posterior rahang bawah. 1. Mukosa Labial : TAK 2. Mukosa bukal kanan dan kiri : TAK 3



3. Dorsal lidah :terdapat lapisan berupa plak bewarna putih kekuningan sepanjang 2/3 posterior dorsal lidah, tidak terasa sakit, saat digosok dengan kassa terangkat namun tidak meninggalkan daerah eritema.



Gambar 1 4. Lateral lidah : ditemukan lekukan-lekukan pada tepi lidah bagian kiri dan kanan mengikuti kontur gigi, warna sama dengan warna lidah, konsistensi kenyal sama dengan jaringan sekitar, keluhan rasa sakit (-), keluhan sensasi terbakar, keluhan saat makan dan berbicara (-)



Gambar 2. 5. Ventral lidah : ditemukan lekukan menonjol berukuran 1x3 cm bewarna keunguan dengan konsistensi kenyal



Gambar 3 4



6. Palatum : TAK 7. Gingiva : TAK 8. Lain-lain : Genangan saliva (+) dengan konsistensi encer, mukosa lembab, warna mukosa pink, halitosis (+) kadang-kadang, bibir kering (+), kulit kering (-), elastisitas kulit normal, tonus otot bibir normal 9. Pada gigi geligi ditemukan karies superfisial pada gigi 16, 25, 26, 27. Karies media gigi 36, abrasi gigi 34 atrisi gigi anterior rahang atas dan rahang bawah. Tambalan GIC gigi 37 dan 47. missing gigi 46. E. DIAGNOSIS 1. Coated Tongue Diagnosis banding :candidiasis oral No 1



Gambar



2



Definisi



3



Etiologi



Coated Tongue



Candidiasis Oral (pseudomembran/thrush)



Lapisan putih kekuningan yang melekat pada dorsum lidah yang terdiri dari akumulasi bakteri, sejumlah besar epitel terdeskuamasi yang dilepaskan dari mukosa oral, leukosit dari poket periodontal, metabolit darah, dan sisa makanan.1,2,3,4 a. Diet lunak (-) b. Oral hygiene yang buruk (-) c. Tidak menyikat lidah (+) d. Penyakit periodontal (-) e. Peningkatan usia (-) f. Xerostomia (-) g. Menggunakan gigi tiruan



Candidiasis oral adalah infeksi jamur yang paling umum terjadi di rongga mulut dan merupakan infeksi oportunistik yang dapat berkembang karena dipicu oleh faktor predisposisi.5



Biasanya disebabkan oleh jamur candida albicans, tetapi dipengaruhi oleh faktor predisposisi :5,6 a. Lokal : a) Oral hygiene yang buruk (-) b) Xerostomia (-) c) Menggunakan gigi tiruan (-) 5



(-) h. Merokok (-) i. Kopi (+)



4



Gejala/ gambaran klinis



5



Persamaan



6



Perbedaan



7



Perawatan



d) Penggunaan obat antibiotik (-) e) Merokok (-)



kumur



b. Sistemik a) Penggunaan antibiotik spektrum luas (-) b) Steroid (-) c) Penggunaan obat imunosupresan (-) d) Infeksi HIV (-) e) Keganasan hematologis (-) f) Gangguan endokrin (-) a. Bau mulut (+) a. Xerostomia (-) b. Lidah terasa tebal (+) b. Sensasi terbakar (-) c. Lesi berbentuk lapisan c. Rasa tidak nyaman dan sulit berwarna putih kekuningan menelan (-) pada dorsum lidah (+) d. Lesi biasanya seperti plak d. Saat diswab dengan kassa, bercak putih kekuningan (+) terangkat (tidak e. Saat diswab dengan kassa seluruhnya) dan tidak terangkat seluruhnya, dan meninggalkan jejas meninggalkan jejas kemerahan di mukosa di kemerahan di mukosa di bawahnya (+) bawahnya (-) a. Oral hygiene buruk b. Xerostomia c. Pemakaian gigi tiruan d. Merokok e. Terdapat lapisan plak putih kekuningan pada dorsum lidah a. Coated tongue : Saat di swab dengan kassa terangkat (tidak seluruhnya) dan tidak meninggalkan jejas eritem dan tidak perih b. Candidiasis oral : Saat di swab dengan kassa terangkat seluruhnya dan meninggalkan jejas eritem, perih dan sensasi mulut terbakar. a. Menginformasikan kepada a. Topikal : nystatin dan pasien bahwa lapisan bewarna clotrimazole putih pada lidah tersebut b. Sistemik: Ketokonazole, disebabkan karena adanya flucanazol, akumulasi atau pengumpulan itraconazol.9,10 debris makanan dan bakteri yang apabila dibiarkan bisa mengakibatkan bau mulut, sehingga pasien diinstruksikan untuk membiasakan menyikat lidah setelah menyikat gigi. 6



Menyikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur), berkumur-kumur dengan kuat setelah makan, mengurangi kebiasaan konsumsi kopi.1,4 b. Melakukan pembersihan karang gigi serta menginstruksikan pasien kontrol rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali. Pembahasan Coated tongue Coated tongueadalah lapisan putih kekuningan yang melekat pada dorsum lidah terdiri dari bakteri, desquamasi epitel dari mukosa mulut, leukosit dari pocket periodontal, dan debris nutrisi makanan. Terjadi pada orang dewasa dan meningkat seiring bertambahnya usia. Coated tongue merupakan kondisi yang biasa terjadi pada orang yang memiliki status kesehatan periodontal yang buruk, baik yang mengalami gingivitis maupun periodontitis. mikroskopis



tentang



ultrastruktur



lidah



menunjukkan



bahwa



1,2,3,4,7



Penelitian



pembentukan



coated



tongueberkaitan dengan penggandaan sel epitel dan kuantitas desmosom dan membran-coating granules, ditemukan lebih dari 100 bakteri dapat melekat pada sel epitel pada dorsum lidah seperti streptococcus salivarius, streptococcus mutans, porphyromonas gingivalis, provotella intermedia, dan sterptococcus mutans.8 Coated tongue dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kebersihan rongga mulut, usia, diet, status periodontal, merokok, laju aliran saliva dan menggunakan gigi tiruan. Pada usia lanjut, coated tongue memiliki prevalensi yang lebih sering terjadi kerena perubahan kebiasaan diet menuju pemilihan diet yang lunak, berkurangnya pembersihan alami dari lidah dan ketidakmampuan secara fisik untuk mengatasi kebersihan mulut serta telah mengalami penurunan aliran saliva. Selain itu, ketebalan coated tongue akan semakin bertambah pada pasien penderita penyakit periodontal, dimana leukosit meningkat pada saliva pasien dengan penyakit periodontal, dan lekosit akan terakumulasi pada permukaan lidah.1,2,3,4,7 Makanan lunak memiliki kontribusi signifikan. Hal ini disebebkan oleh diet makanan lunak yang menyebabkan keratin tidak terangsang untuk mengelupas.Pada pasien dengan diet makanan lunak, keratin yang harusnya terdeskuamasi justru membuat retensi untuk makanan lunak tersebut karena makanan lunak tidak mendorong keratin yang mati dan hanya menggantinya dengan yang baru.Sehingga



7



papila terlihat lebih panjang karena ketidaksimbangan keratin yang diproduksi dan yang dibuang.Selain itu makanan dan minuman yang panas dapat menyebabkan lidah mengalami iritasi, karena pada dasarnya permukaan lidah merupakan daearah yang rentan iritasi.Hal tersebut menyebabkan bagian permukaan lidah membentuk perlindungan berupa lapisan dari keratin yang telah mati. Dalam keadaan normal jumlah keratin yang diproduksi sama dengan keratin yang mengelupas (telah mati). Pada keadaan tidak normal keseimbangan tersebut terganggu sehingga menyebabkan coated tongue.2,7,8 Kebiasaan merokok juga mempengaruhi munculnya kondisi coated tongue, seperti hasil studi Gonul dkk menyebutkan bahwa prevalensi coated tongue sebesar 64% sebagai lesi mulut yang ditemukan pada kelompok perokok. Efek merokok pada munculnya lesi coated tongue dipengaruhi oleh panas dan berbagai jenis toksin dari rokok, panasnya dapat menyebabkan mulut kering sehingga menghambat saliva dalam menyingkirkan bakteri, dan menyebabkan produksi keratin berlebih sehingga memudahkan retensi debris pada papila lidah.3,4 Gambaran coated tonguesecaraklinisberupalapisan putih kekuningan yang menutupi bagian permukaan atas lidah. Selaput ini dapat berwarna putih kekuningan sampai berwarna coklat. Selaput terdiri dari akumulasi bakteri, debris makanan, lekosit dari poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel. Selaput ini dapat hilang pada pengerokan tanpa meninggalkan daerah eritem.1,2,3,4 Klasifikasi coated tongue menurut Miyaki dkk: 1,9 0 = tidak ada coated tongue 1= coating tipis pada