Verbatim [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

VERBATIM KONSELING BEHAVIOR Dengan Teknik Disentisasi Sistematik. Identitas konselor Nama : Suyono Identitas Konseli Nama : Ukik Jenis Kelamin : Laki-laki Deskripsi : Ukik adalah siswa kelas XII-IPS ia adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Setiap kali ia melihat seseorang yang sedang marah, ia merasa ketakutan, jantung berdebar. Hal ini terjadi saat Tantenya memarahi dia dan saudaranya yang lain. Tantenya sering sekali menyalahkan dia dan memarahinya, padahal ia merasa tidak salah. Tantenya selalu membela anaknya (sepupu Ukik) meskipun anaknya salah. Karena hal ini ia merasa trauma dan cemas sekali, ia merasa sulit berkonsentrasi belajar ketika di kelas. Ukik khawatir ini akan berpengaruh pada hasil belajarnya nanti, oleh karena itu ia perlu mengkonsultasikannya kepada konselor sekolah. Ko/Ki Dialog Konseli Assalamualaikum pak Konselor Waalaikum salam.. Mari silahkan masuk Silahkan duduk.. Konseli Makasih pak Konselor Bagaimana kabar kamu hari ini? Konseli Alhamdulillah baik pak.. Konselor Syukurlah, Tadi habis pelajaran apa sebelum kesini? Konseli Sejarah pak Konselor Bagaimana dengan pelajaran tadi? Konseli Menyenangkan pak.. Konselor Baiklah, nampaknya kamu ada keperluan dengan bapak? Konseli Saya ingin konseling pak.. Konselor sangat senang sekali dengan kedatangan kamu ke sini, apakah kamu sudah pernah mengikuti konseling sebelumnya?



Keterampilan Dasar Attending



Keterangan Mengetuk pintu Berdiri, menghampiri konseli sambil menjabat tangan.



Rapport



Duduk menghadap konseli



Acceptance



tersenyum



Pertanyaan tertutup



Memandang konseli



Konseli



Belum pernah pak, Baru sekarang ini saya mengikuti Konselor Baiklah, sebaiknya bapak jelaskan dulu tentang konseling. Konseling adalah bantuan profesional yang diberikan konselor kepada Konseli yaitu Anda, agar konseli mampu memecahkan masalah/problem yang sedang dihadapi. Konseling itu dilandasi oleh asasasas, seperti kerahasiaan, kesukarelaan, keahlian, kegiatan, kemandirian, dan masih banyak yang lain. Asas kerahasiaan menjamin semua data-data atau informasi yang terkait dengan masalah kamu. Bagaimana, kamu sudah paham? Konseli Begitu ya pak, wah... Ya pak saya paham, sekarang saya mengerti tentang konseling Konselor Pertemuan kita ini dibatasi oleh Kontrak waktu waktu. Kita akan melakukan pertemuan dengan mempergunakan waktu kurang lebih 30–45 menit. Dengan adanya waktu yang singkat ini, maka kita sebaiknya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada.Nah, jika pada pertemuan pertama ini, masalahmu belum terselesaikan, maka kita adakan perjanjian untuk mengadakan pertemuan berikutnya. Konseli Setuju pak.. Konselor Baiklah, coba anda ceritakan kepada ibu apa yang menjadi ganjalan di hati kamu saat ini? Konseli Begini pak, saya merasa deg-degan, takut kalo lihat ada orang yang marah-marah. Konselor Maksud kamu? Konseli



Jadi begini pak, misalnya di kelas ada teman yang dimarahi oleh guru gitu, saya langsung ketakutan, degdegan gitu pak.



Pertanyaan terbuka



Cek persepsi



Memandang konseli



Konselor Coba kamu ceritakan pada saya, bagaimana itu bisa terjadi, atau sejak kapan itu terjadi. Konseli Begini pak, dulu saya baik-baik saja, tapi sejak Tante saya sukses dan kaya ia menjadi sombong dan berkuasa di keluarga kami, ia mempunyai anak tunggal dan sangat dimanja. Dan siapa saja yang membuat anaknya menangis pasti dimarahi habis-habisan. Dan saya selalu kena sasarannya bu, karena saya yang paling tua, pernah suatu ketika kami bermain tiba-tiba sepupu saya bertengkar dengan saudara yang lain, dan saya dimarahi habis-habisan. Ini terjadi sering sekali pak. Jadi sejak itu saya kalo ada orang marah-marah pasti gemetar dan ketakutan. Konselor Ya... bapak memahami perasaan mu, nampaknya kamu sangat terganggu sekali dengan keadaan ini. Konselor Banget pak… Baiklah kalau begitu, jadi kamu sekarang sedang mengalami trauma akibat Tante kamu yang sering memarahi mu, bagaimana menurut mu? Konseli Ya begitulah pak Konselor kamu sudah menyadari dan merasakan bahwa kamu saat ini mengalami masalah trauma dan cemas? Konseli



Refleksi perasaan



Paraphrase Identifikasi masalah Meringkas



Serius, ramah



Cek persepsi Mengarahkan



Duduk santai, senyum,



Leading Merumuskan tujuan



Badan agak condok ke konseli



Ya pak dan saya ingin sekali menyelesaikan masalah ini



Konselor Bagus, ini sebuah kemajuan yang sangat saya ninginkan. Oleh karena itu, saat ini sangat tepat bila kita mendiskusikan tujuan yang ingin kita capai dalam konseling ini Konseli Ya pak saya setuju…



Konselor Baik, tujuan konseling kita ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Kamu dalam mereduksi (menurunkan) intensitas ketegangan yang kamu rasakan. Maksud bapak adalah hasil konseling ini berupa bantuan agar kamu mampu menurunkan ketegangan akibat cemas yang kamu rasakan. Konseli Begitu ya pak, lalu saya harus bagaimana pak?



Merumuskan tujuan



Gerakan nonverbal konselor



Konselor Bapak ingin memilih beberapa teknik atau cara yang harus Anda pelajari bersama bapak. kita akan menggunakan teknik disentisasi sistematik yaitu teknik dimana kamu akan membayangkan keadaan/kondisi yang membuat kamu cemas, mulai dari yang kamu anggap terendah, sedang, sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya. Jadi kamu juga harus menyadari bahwa tidak ada kehidupan tanpa masalah, sehingga manusia harus berikhtiar untuk mencari solusinya Konseli Baik pak, saya setuju dan tertarik untuk mempelajari teknik yang bapak jelaskan tersebut. Konselor Baik, sekarang mari kita mulai, pejamkan mata kamudan tetap melakukan relaksasi. Sekarang saya akan menyebutkan keadaan/situasi yang teringan, sedang, hingga yang terberat. Jika kamu membayangkanya dan kamu merasa tidak sanggup/tidak kuat angkat tangan kamu. Mengerti? Konseli Ya pak saya mengerti. Konselor Ok.Tetap rileks, bayangkan kamu sedang bermain dengan saudara/sepupu kamu di ruang keluarga dan tante kamu ada di ruangan itu juga.



Leading Pemilihan teknik/strategi konseling



Serius, santai, dan ramah



Leading



Santai



Konseli



(tetap dalam posisi tenang)



Konselor Kemudian sepupu kamu (anaknya tante) bertengkar dengan saudara yang lain dan menangis. Konseli (masih tenang) Konselor Lalu tante menghampiri kalian. Konseli (mimic wajah berubah, berusaha tetap tenang) Konselor Sekarang tante anda mulai berbicara dengan suara yang keras dan dan bayangkan raut wajahnya Konseli Pak saya ngeri membayangkannya.



terlihat tegang dan gemetar



Konselor Ok, sekarang buka mata mu, rileks tarik napas dari hidung perlahan dan keluarkan dari mulut, hingga kamu benar-benar rileks dan tenang Konseli Hhhh sudah pak Konselor Apa yang kamu rasakan? Konseli Saya ngeri pak, awalnya biasa saja tapi ketika saya mulai membayangkan tante saya berbicara dan membayangkan wajahnya, saya ngeri pak. Konselor Ok, kita sudah pada tahap sedang, dan kamu sudah merasa tidak sanggup, kita harus melakukan ini lagi ketika kamu sudah siap dan melewati tahap akhir yaitu tahap yang terberat, bagaimana? Konseli Baik pak Konselor Kita akan mempraktekannya lagi, bagaimana keadaanmu sekarang? Konseli Saya sedikit lebih baik bu karena sudah menceritakan apa yang saya rasakan. Konselor Ok sekarang kita mulai lagi. sekarang rileks dan ambil napas dalam-dalam. Pejamkan mata kamu, sekarang bayangkan seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara pelan karena tidak mau



Pertanyaan terbuka



menjelaskan



belajar. Konseli



(tenang dan santai)



Konselor Sekarang seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara yang keras. Konseli (mimic wajah berubah) Konselor Dan sekarang kamu berada dalam sebuah ruang keluarga di sana ada semua anggota keluarga termasuk tante kamu. Kamu sedang bermain dengan saudara-saudara kamu, tibatiba saudara kamu bertengkar dan (anaknya tante) menangis. Kemudian kamu yang disalahkan, tante marah sekali kepada kamu. Konseli saya tidak sanggup pak.



Leading Mengarahkan



tegang, gemetar, dan mengangkat tangan



Konselor Ok, sekarang buka mata kamu, rileks, tarik napas dari hidung dan keluarkan perlahan dari mulut. Bagaimana perasaanmu? Konseli Deg-degan pak, tapi sudah lebih baik. Konselor Ok, rileks saja ini butuh proses Konseli



Tapi tidak seperti kemarin pak, saya sekarang tidak begitu ketakutan Konselor Bagus sekali, ini suatu kemajuan. Bagaimana, kita lanjutkan? Konseli Saya siap bu Konselor Sekarang bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat keras. Konseli (gemetar dan mengangkat tangannya) Konselor Ok, buka matamu, rileks dan tenangkan dirimu. Konseli Huuuuhh… ngeri pak



Penguatan reward



Memimpin



Konselor Kamu sudah berusaha, tinggal satu langkah lagi, semua butuh perjuangan dan kamu sudah melakukannya, ini suatu kemajuan yang cukup bagus.



Penguatan



Konseli



Baik pak mari kita lanjutkan lagi saya sudah siap. Konselor Baik, mari kita mulai lagi Bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat keras. Konseli (sudah dapat bersikap tenang) Konselor Sekarang buka matamu, rileks tarik napas dalam-dalam keluarkan perlahan. Konseli Hhhh…. Saya sudah lebih baik pak Konselor Bagus, kamu berhasil melewatinya, selamat ! Konseli



Reward



Terimakasih pak saya senang sekali



Konselor Sama-sama, jadi kamu harus tetap semangat dan jangan cemas/takut lagi kalau melihat seseorang yang dimarahi/jika tante kamu memarahimu Konseli Iya pak Konselor Bagaimana apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi ? Konseli



Sepertinya tidak pak



Konselor Baiklah, pertemuan kali ini kita akhiri. Konseli Baik pak, saya permisi dulu, Terimakasih banyak pak, Konselor Sama-sama, Jika ada yang ingin dibicarakan lagi tidak usah sungkan menemui bapak lagi. Konseli



Assalamualaikum



Konselor Walikumsalam



Termination



Berjabatan tangan