Webinar AKJ-Audit Keselamatan Jalan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AUDIT KESELAMATAN JALAN 01-Pengantar Keselamatan Jalan MUHAMMAD IDRIS



Perekayasa Ahli Madya – Keselamatan Jalan



SUBDIT KESELAMATAN & KEAMANAN JALAN & JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN DITJEN BINA MARGA – KEMENTERIAN PUPR PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Isu Global



Global Status Report on Road Safety - 2018



• Lebih dari 1,35 juta jiwa meninggal dunia menjadi korban kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia pada tahun 2017 • Kecelakaan lalu lintas penyebab utama kematian anakanak dan anak-anak muda usia remaja (5-29 tahun) dan menjadi penyebab kematian ke-8 terbesar untuk semua umur • Lebih dari setengah kematian akibat kecelakaan lalu lintas adalah pejalan kaki, sepeda, dan sepeda motor (VRU: Vulnerable Road User) akibat tidak terfasilitasinya kebutuhan kelompok tersebut di dalam sistem lalu lintas di banyak negara, termasuk Indonesia • Tidak terdapat penurunan angka kecelakaan meninggal yang signifikan di banyak negara berpenghasilan rendah sejak tahun 2013 PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



1,35



Juta MD tahun 2017



#1



#8



Penyebab



utama kematian manusia di dunia



Penyebab



utama kematian anak-anak dan remaja



>50%



korban MD adalah kelompok VRU



Isu Global



Global Status Report on Road Safety - 2018



• Kecelakaan lalu lintas sebagai penyebab utama kematian ke-9 (2004); ke-8 (2016); dan menjadi ke-5 (2030)



9 8 PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



5



Isu Global



Global Status Report on Road Safety - 2018



• Angka koban meninggal dunia tercatat 80% pada kelompok negaranegara berpenghasilan menengah dan rendah • Hampir disebahagian besar kelompok negara-negara berpenghasilan menengah dan seluruh kelompok negara-negara berpenghasilan rendah tidak mampu mengurangi angka korban kecelakaan (stagnan) • Dengan perkataan lain, target pengurangan penurunan sebesar 50% korban meninggal dunia pada tahun 2020 menjadi target skeptis • WHO harus melakukan upaya yang lebih keras untuk mencapai target dan target tersebut harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara • Kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas pada kelompok negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah rata-rata 5% dari GNP PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



80%



Korban



MD di negara berpenghasilan menengah



50%



korban MD 2020 tidak tercapai



5% GNP



kerugian akibat kecelakaan di negara2 miskin



Star Rating Jaringan Jalan Internasional • iRAP didalam laporannya tahun 2019 merilis sudah 114 negara di dunia yang telah menggunakan iRAP • Laporan WHO tahun 2018 dari 54 negara (belum temasuk Indonesia) yang melaporkan hasil implementasi iRAP yang mencakup ruas jalan sepanjang 358.000 km: • 44% dari 358.000 km jaringan jalan berbintang 1# & 2# untuk kendaraan bermotor roda-4 atau lebih (kendaraan ringan, bus, truk); dengan perkataan lain masih terdapat 44% dari panjang ruas jalan tidak aman untuk pengguna jalan tersebut • 67%-88% dari 358.000 km jaringan jalan berbintang 1# dan 2# untuk sepeda motor, sepeda dan pejalan kaki. Dengan perkataan lain, 6786% dari panjang ruas jalan tidak aman bagi kelompok tersebut



• Target WHO adalah memprogramkan semua ruas jalan pada tahun 2030 sudah harus berbintang-3 yang setara dengan jalan yang berkeselamatan untuk semua pengguna jalan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



44%



Jaringan jalan berbintang 1# dan 2# untuk kendaraan bermotor roda-4 ataun lebih



67%



Jaringan jalan berbintang 1# dan 2# untuk sepeda motor



86%



Jaringan jalan berbintang 1# dan 2# untuk sepeda



88%



Jaringan jalan berbintang 1# dan 2# untuk pedestrian



Isu Nasional



Global Status Report on Road Safety - 2018



PILAR-2:



Di dalam laporan WHO, Indonesia telah menerapkan: • Audit Keselamatan Jalan • iRAP-road star rating • Standard Desain untuk Pejalan kaki dan Sepeda • Inspeksi Keselamatan Jalan & iRAP • Investment Plan • Kebijakan & investasi transportasi umum perkotaan



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



31.726 Jiwa MD tahun 2016



12,2 Fatalitas/100.000 populasi



2,47 Fatalitas/10.000 kendaraan



Isu Nasional



BPS-2018 & Global Status Report on Road Safety - 2018



• Tingginya jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia di jalan raya akibat kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data dari BPS memperlihatkan trend pertumbuhan: • Angka kecelakaan berfluktuasi dari 66.488 (2010), 117.949 (2012), 103.228 (2017) • Angka fatalitas yang berfluktuasi dari 31.234 (2010), 26.495 (2015), 30.568 (2017)



• Keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan memiliki trend naik dari 73,79% (2010) menjadi 73,90% (2016) • 74% dari total kecelakaan melibatkan sepeda motor PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



103.228 Kecelakaan (2017)



30.568 jiwa MD (2017)



74% Laka melibatkan sepeda motor



100000



117949 108696 100106 91623



95906



98970



103228



120000



 Rata-rata Pertumbuhan Kecelakaan (2000-2017): ± 5,21% / tahun  Rata-rata pertumbuhan fatalitas kecelakaan ± 5,62% / tahun (20002017); ± 3,91% / tahun (2010-2017)



66488



140000



106644



Angka Kecelakaan dan Korban Kecelakaan Lalu Lintas (19922017)(Sumber: BPS, 2018)



80000



20000



19920 12649



26416 28297



30568



31195 29544



31262



40000



26495



31234



60000



17732



0 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017



Korban Mati



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Luka Berat



Luka Ringan



Jumlah Kecelakaan



Statistik Kendaraan Bermotor 2000-2017



20,000,000



43,313,052



37,623,432



26,613,987



22,985,183



18,975,344



40,000,000



20,922,235



60,000,000



30,541,954



80,000,000



138,556,669



129,281,079



121,394,185



114,209,260



104,118,969



94,373,324



85,601,351



100,000,000



79,553,890



120,000,000



67,336,644



140,000,000



 Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Kendaraan ± 9%-11% / tahun (20002017)  Rata-rata Persentase Sepeda Motor 77,78% / tahun (200-2017); 80,99% / tahun (2010-2017) 54,802,680



160,000,000



61,685,063



(Sumber: BPS, 2018)



113,030,793 105,150,082



98,881,267



92,976,240 84,732,652



76,381,183 68,839,341



61,078,188



52,767,093 47,683,681 41,955,128



32,528,758 28,531,831 23,061,021 19,976,376 17,002,130 15,275,073 13,563,017



2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Mobil Penumpang



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Mobil Bis



Mobil Barang



Sepeda motor



Jumlah Kendaraan



Gap Pertumbuhan Kendaraan vs Panjang Jalan



138,556,669



129,281,079



114,209,260



104,118,969



94,373,324



85,601,351



67,336,644



539,353



537,838



529,073



518,248



508,000



501,969



492,398



476,337



487,314



-



437,759



61,685,063



54,802,680



421,535



43,313,052 406,569



37,623,432 391,008



26,613,987 357,959



22,985,183 357,026



20,922,235 352,762



348,083



30,000,000



18,975,344



60,000,000



30,541,954



90,000,000



372,928



120,000,000



 Trend gap pertumbuhan kendaraan vs panjang jalan yang makin besar  Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Kendaraan ± 9-11%/tahun  Rata-rata tingkat pertumbuhan panjang ruas jalan ± 3%/tahun



79,553,890



150,000,000



121,394,185



(Sumber: BPS, 2018)



2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017



Jumlah Kendaraan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Panjang Jalan



Indeks Fatalitas (Fatalitas/10.000 Kendaraan)  Trend indeks fatality dari 2010-2017 relatif menurun dengan tingkat pertumbuhan - 9,04%/tahun  Target atau sasaran 2011-2015 (20%) tercapai 160,000,000 5.03



128,398,594



3.00 2.21



2.47



2.18



2.48



85,601,351



2.00



30,568



31,726



26,495



28,297



26,416



29,544



31,195



31,234



1.00 19,979



16,955



15,762



16,115



11,204



9,856



9,536



15,000



43,313,052 37,623,432 30,541,954 26,613,987 22,985,183 20,922,235 18,975,344 8,762



20,000



9,522



25,000



40,000,000



20,188



30,000



5,000



94,373,324



67,336,644 61,685,063 54,802,680



35,000 60,000,000



20,000,000 10,000



3.13



79,553,890



4.00



104,118,969



2.54



80,000,000



138,556,669 5.00



121,394,185 114,209,260



3.64



3.93 2.97



3.09



3.27



3.64



100,000,000



3.67



3.70



3.81



120,000,000



4.28



4.55



140,000,000



6.00



--



2000 2001 2001 2002 2002 2003 2003 2004 2004 2005 2005 2006 2006 2007 2007 2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017 2017 2000



Korban MD



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Jumlah Kendaraan



Indeks Fatalitas



-



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Jumlah Kendaraan Jumlah Fatalitas IF-10.000Kend



2.67



2.47



Malaysia Indonesia



0.64



3.57



Kuwait



Jepang



4.56



Sri Lanka



1.66



4.93



Vietnam



Singapore



4.95



Uni Emirat Arab



1.80



5.20



Oman



Qatar



5.41



Iran



1.94



5.84



Lebanon



Korea Selatan



5.87



Laos



10.98



Timor Leste



5.93



13.31



Irak



Mongolia



13.50



Saudi Arabia



6.02



13.72



Pilipina



Thailand



14.24



India



7.47



15.03



Pakistan



Kambodia



15.35



Jordania



8.69



15.98



Bhutan



200,000,000



China



16.52



Myanmar



19.76



50,000,000



Nepal



100,000,000 20.64



150,000,000



Syria



300,000,000 79.80



86.65



350,000,000



Afganistan



Banglades



Posisi Indonesia di Asia:



Indeks Fatalitas (fatalitas/10.000 Kendaraan) Global Status Report on Road Safety – 2018 294,694,457



250,000,000



210,032,289



128,398,594



100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Populasi Jumlah Fatalitas IF-100.000Pop



2.76



200,000,000



Singapore



4.09



261,115,456



Jepang



Qatar



Korea Selatan



256,180



Indonesia



400,000,000 12.69



14.28



14.89



15.09



15.35



15.95



16.07



16.11



9.30



9.82



12.15



12.28



600,000,000



Pilipina



Timor Leste



Pakistan



Sri Lanka



Afganistan



Banglades



Nepal



Laos



Oman



17.42



17.64



17.78



18.10



18.15



18.15



16.48



800,000,000



Mongolia



Bhutan



Kuwait



Kambodia



Uni Emirat Arab



Lebanon



China



299,091



19.93



20.46



1,324,171,392



Myanmar



Iran



22.59



23.64 20.66



1,000,000,000



Irak



India



-



Malaysia



26.40



26.53 24.39



1,200,000,000



Jordania



Vietnam



Syria



1,400,000,000 28.85



32.66



1,600,000,000



Saudi Arabia



Thailand



Posisi Indonesia di Asia:



Indeks Fatalitas (fatalitas/100.000 populasi) Global Status Report on Road Safety – 2018 35.00



1,411,415,275



30.00



25.00



20.00



15.00



10.00



31,726



5.00 -



Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Nasional Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Ruas Jalan Nasional (2012-Maret 2019) No.



Tipe Kecelakaan



1 2 3 4 5 6 7 8



Tabrak Depan-Depan (Head-on) Tabrak Depan-Belakang (Rear-end) Tabrak Depan-Samping (Head-to-side on access property) Tabrak Samping-Samping (Side-swipe) Tabrak Orang (Hit Pedestrian) Tabrak di Persimpangan (All intersection accident) Kecelakaan Tunggal (Run-off) Tabrak Berputar Arah (Head-to-side accident when turning)



9 10



Tabrak Kendaraan Parkir (Hit vehicle on street parking) Tabrak Benda Tetap di Badan Jalan (Hit permanen object on the road)



Jumlah PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Tipe Kecelakaan Lalu Lintas Jumlah % 62,229 21.95 72,693 25.64 15,758 5.56 7,900 2.79 35,860 12.65 58,109 20.50 14,001 4.94 6,955 8,181



2.45 2.89



1,832 283,518



0.65 100.00



Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Ruas Jalan Nasional (2012 - Maret 2019) Tipe Kecelakaan Lalu Lintas 2012- Maret 2019 Sumatera Jawa Bali&Nustra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua 18,502 27,827 3,730 3,091 8,165 693 221



No.



Tipe Kecelakaan



1



Tabrak Depan-Depan (Head-on)



2



Tabrak Depan-Belakang (Rear-end)



14,266



46,021



3,122



2,117



6,511



325



3



Tabrak Depan-Samping (Head-toside on access property) Tabrak Samping-Samping (Sideswipe) Tabrak Orang (Hit Pedestrian) Tabrak di Persimpangan (All intersection accident) Kecelakaan Tunggal (Run-off) Tabrak Berputar Arah (Head-toside accident when turning) Tabrak Kendaraan Parkir (Hit vehicle on street parking) Tabrak Benda Tetap di Badan Jalan (Hit permanen object on the road)



3,209



9,210



929



720



1,582



1,445



5,197



243



225



7,472 10,781



18,709 35,796



2,264 2,749



2,903 1,678



5,813 3,780



1,663 401



4 5 6 7 8 9 10



Jumlah Sumber: IRSMS - diolah



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Total



%-Total



62,229



21.95



331



72,693



25.64



67



41



15,758



5.56



775



7



8



7,900



2.79



1,263 1,505



5,629 6,899



387 148



136 231



35,860 58,109



12.65 20.50



1,276 327



780 334



2,897 746



187 50



145 40



14,001 6,955



4.94 2.45



4,326



538



367



1,222



52



13



8,181



2.89



789



155



82



359



19



27



1,832



0.65



62,320 157,468



15,333



10,484



34,785



1,935



1,193 283,518 100.00



Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Distribusi Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2012 – Maret 2019 per Tipe Geometrik Untuk Semua Kelas Kecelakaan Kode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah PEKAN WEBINAR



Tipe Geometrik Tidak Lengkap Lurus Tikungan Terowongan Jembatan Zigzag Simpang Y Bundaran Persimpangan-X Simpang T Simpang T-Ganda Multi (> kaki)



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Total Kecelakaan 2,362 230,366 21,795 39 1,747 130 2,619 1,211 9,446 11,754 1,323 356 283,148.00



% Total 0.83 81.36 7.70 0.01 0.62 0.05 0.92 0.43 3.34 4.15 0.47 0.13 100.00



Distribusi Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2012 – Maret 2019 per Tipe Jalan Untuk Semua Kelas Kecelakaan Kode Tipe Jalan



Total Laka



% Total



11,815



4.17



153,679



54.28



Empat Lajur Dua Arah Tak Terbagi (4/2-TB)



26,631



9.41



3



Empat Lajur Dua Arah Terbagi (4/2-B)



46,579



16.45



4



Enam Lajur Dua Arah Tidak Terbagi (6/2-TB)



718



0.25



5



Enam Lajur Dua Arah Terbagi (6/2-B)



3,418



1.21



6



Satu Lajur Satu Arah (1/1)



11,795



4.17



7



Dua Lajur Satu Arah (2/1)



24,424



8.63



8



Tiga Lajur Satu Arah (3/1)



2,652



0.94



1,437 283,148



0.51 100.00



0



Tidak diketahui



1



Dua Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2-TB)



2



9 Empat Lajur Satu Arah (4/1) Jumlah Sumber: Data IRSMS, data diolah



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Distribusi Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2012 – Maret 2019 per Tipe Kondisi Jalan Untuk Semua Kelas Kecelakaan Kode Kondisi Permukaan Jalan 0 Tidak Lengkap 1 Baik 2 Berlubang 3 Berombak/bergelombang 4 Keriting 5 Basah 6 Beralur 7 Licin 8 Berdebu 9 Banjir Jumlah Sumber: IRSMS, data diolah



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Jumlah Kecelakaan 4,607 268,773 3,923 540 4,295 5 57 743 188 17 283,148



% Total 1.63 94.92 1.39 0.19 1.52 0.00 0.02 0.26 0.07 0.01 100.00



Karakteristik Jalan Nasional 6/2-D



279.54



4/2-D



2,881.83



1% 4/2-UD



559.47



2/2-UD



1% 0% 6%



42,975.75



2/1-UD



165.93



-



10,000



20,000



30,000



40,000



50,000



2/1-UD



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



92%



2/2-UD



4/2-UD



4/2-D



6/2-D



Karakteristik Jalan Nasional L >14.0m



L >14.0m 2%



1,021.10



8.0m < L < 14.0m



7.0m < L < 8.0m 5%



5,326.67



7.0m < L < 8.0m



L ≤ 4.5 m 7%



8.0m < L < 14.0m 11%



L ≤ 4.5 m 4.5m < L < 6,0m



2,076.27



6.0m < L < 7,0m



6.0m < L < 7,0m



6.0m < L < 7,0m 26%



12,253.74



4.5m < L < 6,0m



22,866.35



L ≤ 4.5 m



3,318.40



-



PEKAN WEBINAR



5,000



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



10,000



15,000



20,000



25,000



4.5m < L < 6,0m 49%



7.0m < L < 8.0m 8.0m < L < 14.0m L >14.0m



Tiga Penyebab Utama Kecelakaan Lalu Lintas Human Factors (95%) Road & Environment Factors (28%)



STUDI TAHUN 1978-1981 (UK) Faktor Manusia : 95% Faktor Kendaraan : 18% Faktor Jalan & Link : 5.5% Sumber: RoSPA 1992



4%



24%



4% Vehicle Factors (8%)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



67%



JALAN TOLL – INDONESIA Faktor Manusia : 65% Faktor Kendaraan : 32% Faktor Jalan & Link : 2,3%



4%



Sumber: Austroad, 2004



Sumber: Jasa Marga, Mei 2002



Menuju Jaringan Jalan yang Lebih Berkeselamatan di Indonesia PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Inventarisasi Permasalahan No. Kategori



Permasalahan



1



Manajemen



• Anggaran terbatas dalam menyediakan infrastruktur • Terbatasnya anggaran peningkatan keselamatan jalan



2



Perencanaan



• Perkembangan teknologi yang belum cepat diantisipasi terutama dengan penyiapan pedoman dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan • Belum sepenuhnya menerapkan aspek keselamatan (Audit Keselamatan Jalan) baik di dalam desain jalan maupun di setiap tahapan pekerjaan jalan



3



Pengawasan



• Kurangnya pengawasan terhadap pemanfaatan bagian jalan yang tidak sebagaimana mestinya (tingginya gangguan samping) • Tidak terkontrolnya akses ke jalan arteri • Lemahnya pengawasan terhadap kendaraan yang terindikasi ODOL (Over Dimention Over Loading)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



No.



Kategori



Permasalahan



4



Teknis



• Belum terpenuhinya persyaratan teknis jalan - geometrik dan alinyemen jalan masih banyak yang sub-standar • Belum terpenuhinya laik fungsi jalan • Bahu jalan yang beda tinggi dengan badan jalan • Bangunan pelengkap jalan yang minim (safety fence)



5



Manajemen Lalu Lintas



• Pelanggaran lalu lintas yang tinggi (disiplin berlalu lintas yang rendah) • Perlengkapan jalan yang belum memadai (rambu dan marka) • Banyaknya simpang sebidang yang menyebabkan titik konflik yang tinggi • Belum diterapkannya manajemen kecepatan



6



Lingkungan Jalan



• Tata ruang yang tidak terkontrol • Bangunan yang terlalu dekat dengan badan jalan



7



Lingkungan-cuaca • Masalah banjir, banjir rop, longsor



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



PROGRAM PILAR-2 (RUNK):



PERMASALAHAN



• Pertumbuhan populasi penduduk yang tinggi – pemicu arus urbanisasi • Meningkatnya kebutuhan perjalanan • Pertumbuhan lalu lintas yang tinggi (khususnya sepeda motor) • Pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan kebutuhan pergerakan lalu lintas (Kapasitas jalan yang belum memadai) • Keterbatasan anggaran di dalam memenuhi kebutuhan penyediaan jalan • Kondisi geometrik – substandar • Perubahan tata guna lahan yang tidak terkontrol • Kondisi lingkunganpengaruh cuaca • Belum optimalnya pengawasan berlalu lintas (disiplin, kecepatan, ODOL)



• Konflik lalu lintas yang tinggi • Potensi kecelakaan lalu lintas & lokasi rawan laka yang tinggi



• Kecelakaan tinggi • Fatalitas tinggi



• Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan jalan • Perbaikan badan jalan • Perencanaan dan pelaksanaan perlengkapan jalan dan bangunan pelengkap jalan • Penerapan manajemen kecepatan • Peningkatan standar jalan dan kelaikan jalan • Pengendalian lingkungan jalan • Pengendalian kegiatan tepi jalan



RENCANA AKSI PILAR-2 (RUNK):



Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Jalan Yang Berkeselamatan antara lain; • Mengoptimalkan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan jalan • Mewujudkan badan Jalan yang berkeselamatan • Mengoptimalkan perencanaan dan pelaksanaan perlengkapan jalan & bangunan pelengkap jalan • Merealisasikan penerapan manajemen kecepatan • Mengoptimalkan peningkatan standar jalan dan kelaikan jalan yang berkeselamatan • Mengoptimalkan pengawasan terhadap lingkungan jalan yang berkeselamatan • Mengoptimalkan pengawasan terhadap kegiatan tepi jalan yang berkeselamatan



Sistem Manajemen Keselamatan Jalan (Quality Assurance)



Strategi Peningkatan Keselamatan Jalan • Berkurangnya konflik lalu lintas • Berkurangnya potensi kecelakaan & lokasi rawan laka • Menurunnya angka kecelakaan • Berkurangnya angka fatalitas



Minimum 3#Star Rating or Better



National Target (Inpres No.4 Tahun 2013 DoA): Reduce Fatality 2030 (50%)



PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KESELAMATAN JALAN UU Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan PP Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan UU Nomor 22 Tahun 2009



Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan



PP No. 37 Tahun 2018 Tentang LLAJ Permen PUPR No. 11/PRT/2010 Tahun 2010 Tentang Laik Fungsi Jalan Permen PUPR No. 19/PRT/2011 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan RUNK-Jalan/ Inpres 4 tahun 2013 DoA PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



PENYELENGGARAAN JARINGAN JALAN YANG BERKESELAMATAN (Inpres No. 4 Tahun 2013 tentang RUNK: Rencana Umum Nasional Keselamatan)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Program Jalan Berkeselamatan dalam Pilar-2 RUNK (Inpres No. 4 Tahun 2013)



Tujuh Program Jalan Berkeselamatan dalam Pilar – 2 RUNK (Inpres No. 4 Tahun 2013) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai koordinator Pilar Kedua : • Badan jalan yang berkeselamatan • Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan jalan yang berkeselamatan • Perencanaan dan pelaksanaan perlengkapan jalan • Penerapan manajemen kecepatan • Peningkatan standar kelaikan jalan yang berkeselamatan • Lingkungan jalan yang berkeselamatan • Kegiatan tepi jalan yang berkeselamatan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



• Perlunya Evaluasi secara menyeluruh terhadap program keselamatan (RUNK) • Perlunya penguatan program keselamatan jalan termasuk dalam Pilar-2 • Penyelarasan Program RUNK dengan program internasional



Decade of Action for Road Safety; National Plan Road Safety ; Road safety Strategic & Program of MPW Road Map of Road Safety Reserach (IRE)



Technology Supporting Guideline, Specification, Model; Prototye; Desain C/M; C/M cost;



INPUT: Design Standard; Existing road; SPM



Management Supporting: Policies and National Regulation, Org & Institution; HRD; Programming & Budgeting; QMS (ISO 17020; 17025; 39001)



PROCESS:



(IRSIM : Indonesian Road Safety Infrastructure Management)



OUTCOME:



OUTPUT:



Road Design, Construction/ Existing Road



Based on road design (new road/road upgrade)



Road Safety Impact Assessment & Road Safety Audit



Safer design and safer road



Based on accident statistics



Blackspot /Network Safety Management



Safer location



Based on survey existing roads (Hawkeye): Geometrik, Road Condition, Road Environment



Road Safety Inspection (iRAP)



Safer link (corridor)



Road Worthiness



Safer design



Increasing Road Standard Based on Road Star Rating & Countermeasure Design



Quality Assurance Keselamatan Jaringan Jalan yang Berkeselamatan



ROAD & TRANSPORT SUSTAINABILITY



Minimum 3#Star Rating or Better



National Target (Inpres No.4 Tahun 2013 DoA): Reduce Fatality (50%) QUALITY LIFE IMPROVEMENT



Elemen Kunci Mewujudkan Jalan Berkeselamatan (Road Safety Quality Assurance)



Penilaian Dampak Keselamatan Jalan (PDKJ)



Audit Keselamatan Jalan



(AKJ)



Laik Fungsi Jalan



NEW ROAD PROACTIVE ACTION



Inspeksi Keselamatan jalan (IKJ) & iRAP



Penanganan Lokasi Kecelakaan (Jaringan & Lokasi Rawan)



REACTIVE EXISTING ROAD



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



PEDOMAN



AUDIT KESELAMATAN (JALAN 2005)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ACCIDENT COSTS (2005)



PENANGANAN LOKASI RAWAN LAKA (2004)



INSPEKSI KESELAMATAN JALAN (2011-DRAFT)



PANDUAN TEKNIS



Instruksi Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/IN/Db/2012



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



iRAP : International Road Assessment Program Memberikan ukuran yang sederhana dan objektif dari tingkat keselamatan yang diberikan infrastruktur jalan



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Elemen Kunci Pilar-2:



Teknologi & Manajemen Keselamatan Jalan SISTEM MANAJEMEN



• Data, Anggaran, SDM, Program & Target, Key Performance Indicator)



• Perbaikan Kondisi Jalan (Tidak



Perencanaan dan Desain



ada lobang, IRI standar; Bahu jalan diperkeras)



1



2



3



Program Manajemen



• SAFER DESIGN



Badan Jalan Berkeselamatan



PEKAN WEBINAR



• Sistem hierarki jalan, Pemenuhan Standar Geometrik & Persyaratan Teknis Jalan, Pedoman & Spesifikasi teknis, Counterm easure design, AHS & Biaya kecelakaan)



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



SELF EXPLAINING & SELF ENFORCEMENT



4 Pemenuhan Perlengkapan Jalan • Rambu Jalan, Marka Jalan, Delineator)



Manajemen Lalu Lintas



• PENGAWASAN LINGKUNGAN JALAN (Tata guna Lahan, Kegiatan tepi jalan) • PENANGANAN LINGKUNGAN JALAN (Banjir, Longsor, Asap)



5



6



7



Forgiving Road



• MANAJEMEN KECEPATAN • LOW ENFORCEMENT (Speed Camera) • PENGENDALIAN ODOL



Pemenuhan Perlengkapan Jalan



• Guardrail, Roller safety Barrier, Wire-rope barrier, Concret barrier, • Crash cushion, • Escape lane, • Rest area)



Lingkungan Jalan



Prinsip Jalan yang Lebih Berkeselamatan Tiga aspek keselamatan jalan yang harus dipenuhi sesuai dengan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah prinsip: • Self-explaining, • Self-enforcement, dan • Forgiving-road



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Prinsip Jalan yang Lebih Berkeselamatan • Self-explaining: penyediaan infrastruktur jalan yang mampu memandu pengguna jalan untuk tetap pada jalurnya



• Perancang jalan memenuhi desain geometri, perlengkapan jalan yang maksimal • Fitur jalan, rambu, marka, dan sinyal mampu memandu pengguna jalan untuk mengetahui kondisi jalan di depannya dan tetap terkendali pada jalurnya • Rambu, marka, dan sinyal / isyarat lalu lintas mampu mengendalikan pengguna jalan untuk memenuhi kecepatan yang aman dan jarak kendaraan Seminar Nasional sesi HPJI – Konstruksi Indonesia (Indonesian Infrastructure Week); 8 November 2019



Prinsip Jalan yang Lebih Berkeselamatan • Self-enforcement: penyediaan infrastruktur jalan yang mampu menciptakan kepatuhan pengguna jalan



• Perancang jalan memenuhi desain perlengkapan jalan yang maksimal untuk mengingatkan dan mengarahkan pengguna jalan sesuai peraturan lalu lintas • Rambu, marka, sinyal, serta perangkat lalu lintas lainnya mampu memberikan peringatan serta mengendalikan pengguna jalan untuk tetap pada jalurnya • Rambu, marka, dan sinyal / isyarat lalu lintas mampu mengendalikan pengguna jalan untuk memenuhi kecepatan yang aman dan jarak kendaraan



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Prinsip Jalan yang Lebih Berkeselamatan • Forgiving-road: infrastruktur yang mampu meminimalisir kesalahan pengguna jalan sehingga dapat meminimalisir tingkat keparahan kecelakaan dan korban kecelakaan



• Perancang jalan selain memenuhi standar geometrik dan perlengkapan jalan juga merancang bangunan pelengkap jalan (Safety Fence) yang mampu mengarahkan pengguna jalan agar kembali pada jalurnya atau mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih parah • Perangkat forgiving road antara lain concrette barrier, guardrail, wire-rope barrier, roller rubber safety barrier, escape lane



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Any questions? Contact Person: MUHAMMAD IDRIS Perekayasa Ahli Madya - Keselamatan Jalan [email protected] HP. 082262663811



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



AUDIT KESELAMATAN JALAN 02-Pengantar Audit Keselamatan Jalan MUHAMMAD IDRIS



Perekayasa Ahli Madya – Keselamatan Jalan



SUBDIT KESELAMATAN & KEAMANAN JALAN & JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN DITJEN BINA MARGA – KEMENTERIAN PUPR PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Stadion Si Jalak Harupat (Kapasitas: 30.000 penonton)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ISSUES: Traffic accident it seem as pandemic? … need vaccinate ? 1,35Juta MD/ tahun (DUNIA)



±30 ribu MD/ tahun (INA)



Keterlibatan



81% MC



45% kel. korban MD Mengalami/ Proses Pemiskinan



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Kerugian



2,9-3,1% GNP



Road Safety Vaccinate? (the way toward safer road)



Penilaian Dampak Keselamatan Jalan (PDKJ)



Audit Keselamatan Jalan



(AKJ)



Laik Fungsi Jalan



NEW ROAD PROACTIVE ACTION



Inspeksi Keselamatan jalan (IKJ) & iRAP



Penanganan Lokasi Kecelakaan (Jaringan & Lokasi Rawan)



REACTIVE EXISTING ROAD



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



RSA: Cheap and Effective Vaccination



iRAP: Effective Vaccination



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



What ? Definisi AKJ…



Audit Keselamatan Jalan: adalah suatu bentuk pengujian formal potensi kecelakaan dan performance keselamatan dari suatu design jalan baru (new road) atau jalan yang terbangun (existing road) oleh suatu team audit yang independent dan qualified. Sumber: Austroads, 1994 PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



What ?



Definisi AKJ…



• FORMAL: AKJ seyogyanya dilakukan secara melekat (perlu kebijakan untuk penerapan secara formal) sejak awal pembangunan jalan hingga jalan tersebut beroperasi secara penuh • INDEPENDENT: dilakukan oleh team (team audit) yang tidak terkait langsung di dalam proses perencanaan, desain, dan implementasi pembangunan jalan • QUALIFIED: memiliki pengalaman dalam pelaksanaan audit/penulisan laporan audit PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



What ?



(Objective & Benefit)



Tujuan AKJ: Mengidentifikasi potensi permasalahan keselamatan bagi pengguna jalan yang diakibatkan oleh ketidakkonsistenan atau disfunction disain yang diterapkan pada proyek jalan, dan Mencegah dan atau mengurangi permasalahan keselamatan jalan. Manfaat: Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan pada suatu ruas jalan, Mencegah & mengurangi korban kecelakaan, Menghemat pengeluaran untuk penanganan kecelakaan lalu-lintas.



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Why ?



(Mengapa AKJ dibutuhkan untuk Indonesia?)



Kondisi prasarana transportasi jalan (di Indonesia) baik di perkotaan maupun jalan luar kota memiliki potensi yang tinggi terhadap kecelakaan lalu-lintas. Mengantisipasi kecelakaan sedini mungkin melalui perbaikan elemenelemen geometri jalan, sistem pengaturan lalu-lintas, dan lingkungan jalan. Perlunya strategi peningkatan kualitas keselamatan jalan yang terintegrasi dengan proses desain pembangunan jalan / peningkatan jalan AKJ (RSA) merupakan sebuah tools yang mudah diaplikasikan dan tidak membutuhkan biaya yang besar di dalam pengimplementasiannya (0,5% dari total cost proyek atau 1,5-2,0% dari total cost desain engineering). Dirangkum dari berbagai sumber : IHT (1987); Austroads (1994); Muhammad Idris dkk (2000), Hikmat Iskandar (Bahan Presentasi, 2000)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Who ?



(Siapa yang melakukan AKJ?)



Audit Keselamatan Jalan dilakukan oleh suatu team/auditor yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang:



Rekayasa Keselamatan Jalan (RSE:Road Safety Engineering), Penyelidikan dan Pencegahan Kecelakaan (AIP:Accident Investigation & Prevention), Rekayasa dan Manajemen Lalu-lintas (TEM: Traffic Engineering & Management) Disain Jalan (RDE: Road Design Engineering), Sumber: Austroads (1994), RoSPA (1992)



Pengalaman dalam bidang Rekayasa Keselamatan Jalan dan Penyelidikan & Pencegahan Kecelakaan merupakan syarat utama untuk menjadi seorang auditor keselamatan jalan yang ideal. PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Prinsip-prinsip AKJ PRINSIP-PRINSIP AUDIT KESELAMATAN JALAN : • Merupakan sebuah proses pemeriksaan formal aspek keselamatan jalan terhadap desain jalan, hasil implementasi desain jalan - baik jalan baru maupun jalan yang ditingkatkan hingga jalan tersebut layak untuk dioperasikan; • Dilakukan oleh tim yang independen, berpengalaman, dan memiliki kemampuan dalam melakukan audit keselamatan jalan setiap tahapan pekerjaan jalan • Memberikan penilaian secara objektif terhadap aspek keselamatan dari desain jalan, hasil implementasi desain, pembangunan jalan, hingga jalan tersebut beroperasi • Penilaian aspek keselamatan harus mempertimbangkan semua kebutuhan pengguna jalan sesuai perencanaan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



When ?



Audit Keselamatan Jalan diterapkan dalam setiap tahapan perencanaan/desain pembangunan jalan hingga pengoperasian jalan, yang antara lain (UK):



(Kapan AKJ dibutuhkan) Feseabilty Study



Operation (RSA-Ops)



(RSA-FS)



BSM;NSM



Pre -Opening



(With Data) (RSA -PO)



Preliminary Design (RSA -PD)



Detailed Design



During Construction (RSA -DC)



(RSA -DED)



Land Aquisition



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Studi kelayakan (feseability study), Perencanaan/draft disain (draft design stage), Penyempurnaan/detail engineering disain (detailed design stage), During Construction, Tahap pre-opening, Existing road.



Pekerjaan pembangunan jalan baru, Pekerjaan peningkatan jalan, Proyek perbaikan persimpangan, Pekerjaan pembuatan jalur pejalan kaki / jalur sepeda/ jalur sepeda motor Pekerjaan manajemen lalulintas, dsb Sumber: IHT, 1987 & Austroads, 1994 PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Where ?



(Pada project apa saja penerapan AKJ?)



WHO?: Tripatrit Pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan C P



PEKAN WEBINAR



A



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



 CIient (Klien): adalah pemilik project (Pembina Jalan: Kepala Balai Jalan & Jembatan, Manajer Ruas) yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, desain, dan pembangunan jalan baru dan pemeliharaan ruas-ruas jalan yang akan diaudit  Planner (Perencana): bagian perencana yang bertanggung jawab dengan data & dokumen ruas jalan baik pada level Balai jalan dan Jembatan maupun pada level manajer ruas  Auditor/Team Auditor: Orang/team independen yang memiliki kemampuan didalam pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan yang ditentukan oleh Pembina Jalan. Team ini memiliki kapasitas dalam bidang Manajemen Keselamatan Jalan, Rekayasa Keselamatan Jalan, dan sangat dipersyaratkan memiliki pengalaman dan atau memiliki sertifikat Audit atau Inspeksi Keselamatan Jalan



WHO?: Tripatrit Pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Jalan C P



PEKAN WEBINAR



I



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



 CIient (Klien): adalah pemilik project (Pembina Jalan: Kepala Balai Jalan & Jembatan, Manajer Ruas) yang bertanggung jawab terhadap pembangunan dan pemeliharaan ruas-ruas jalan yang akan diinspeksi  Planner (Perencana): bagian perencana yang bertanggung jawab dengan data & dokumen ruas jalan baik pada level Balai Jalan dan Jembatan maupun pada level manajer ruas  Inpector/Team Inspector: Orang/team independen yang memiliki kemampuan didalam pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Jalan yang ditentukan oleh Pembina Jalan. Team ini memiliki kapasitas dalam bidang Manajemen Keselamatan Jalan, Rekayasa Keselamatan Jalan, dan sangat dipersyaratkan memiliki pengalaman dan atau memiliki sertifikat Inepeksi Keselamatan Jalan



How ? (Prosedur AKJ)



TAHAP 1: PEMBENTUKAN TIM AUDIT Memilih tim audit yang independen serta memiliki kualifikasi yang sesuai



Penanggung jawab/Pelaksana: Pemilik proyek



TAHAP 2: PENYIAPAN DATA & INFORMASI Menyiapkan kebutuhan data dan infomasi yang diperlukan oleh tim audit



Penanggung jawab/Pelaksana: Perencana



TAHAP 3: RAPAT TEKNIS AWAL Untuk memberikan berbagai masukan dan memformulasikan tujuan audit, metode audit, dsb



Prosedur Pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan



C P



A



Penanggung jawab/Pelaksana: Pemilik Proyek, Perencana, dan Tim Audit



TAHAP 4: PENILAIAN DOKUMEN Mengidentifikasi permasalahan keselamatan melalui pemeriksaan dokumen menggunakan daftar periksa



Penanggung jawab/Pelaksana: Tim Audit



TAHAP 5: INSPEKSI LAPANGAN Meriksa permasalahan keselamatan jalan melalui pemeriksaaan lapangan



Penanggung jawab/Pelaksana: Tim Audit



TAHAP 6: EVALUASI & PELAPORAN Menganalisis dan mengevaluasi temuan audit serta memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang kemudian dituliskan dalam laporan formal



Penanggung jawab/Pelaksana: Tim Audit



TAHAP 7: RAPAT TEKNIS AKHIR Memaparkan dan mendiskusi hasil temuan serta rekomendasi audit



TAHAP 8: TANGGAPAN DAN TIDAK LANJUT Review laporan audit sekalugus memberikan tanggapan dan tidak lanjut atas hasil audit



Penanggung jawab/Pelaksana: Pemilik Proyek, Perencana, Tim Audit



Penanggung jawab/Pelaksana: Pemilik Proyek dan Perencana



Prosedur Pelaksanaan AKJ START



Penetapan Lokasi Audit/Inspeksi Pemilihan Team Audit/Inspeksi



Pengumpulan Data Awal Pelaksanaan Audit/Inspeksi Survey Lap.



Data & Analisis Evaluasi



Laporan & Presentasi



Implementasi Hasil Audit/Inspeksi END



Lingkup AKJ tahap Studi Kelayakan • Informasi umum; • Desain jalan secara umum; • Rencana persimpangan dan akses; • Rencana fasilitas jalan; • Rencana fasilitas khusus responsif gender; • Aspek keselamatan lainnya.



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Chek List AKJ Tahap Feseability Study A.1 INFORMASI UMUM OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN 1.1 • Konsistensi desain dengan kelas/fungsi jalan (Periksa apakah rencana desain sesuai dengan kelas/ fungsi Perencanaan (kelas/fungsi jalan yang direncanakan?) jalan) proyek • Kesesuaian desain dengan pengguna jalan (sepeda motor, kendaraan ringan, kendaraan berat, dsb) (Periksa apakah perencanaan desain jalan telah disesuaikan dengan kendaraan rencana?) 1.2 • Kesesuaian jarak pandang di persimpangan dan Persimpangan & akses ke permukiman (Periksa apakah terdapat akses permasalahan jarak pandang ke persimpangan atau akses dari jalan yan akan direncanakan?) • Kesesuaian kecepatan rencana dengan jumlah dan jenis persimpangan (Periksa apakah jalan yang direncanakan telah mempertimbangkan jumlah akses ketika merencanakan desain kecepatan?) • Kesesuaian lebar rumija pada akses jalan (Periksa apakah lebar rumija dari tiap akses jalan memenuhi kebutuhan kenderaan rencana?) PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



CATATAN TAMBAHAN



Chek List AKJ Tahap Feseability Study A.1 INFORMASI UMUM OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN 1.3 • Perkiraan jarak bangkitan lalu lintas dengan Bangkitan lalu persimpangan (Periksa jarak antara bangkitan dengan lintas rencana jalan, terutama untuk mendisain persimpangan yang aman) • Perkiraan potensi-potensi bangkitan lalu lintas (Periksa potensi bangkitan lalu lintas di sepanjang jalan, terutama untuk mengantisipasi munculnya titik-titik konflik di sepanjang jalan yang akan di bangun) 1.4 Lain-lain)*



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



CATATAN TAMBAHAN



Chek List AKJ Tahap Desain Awal A.3 RENCANA PERSIMPANGAN DAN AKSES OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN • Permasalahan keselamatan pada bagian penghubung jalan baru 3.1 dengan jalan lama (Periksa apakah pada bagian jalan penghubung Jarak dan diperkirakan akan memunculkan permasalahan keselamatan, penempatan seperti adanya penyempitan jalan?) persimpangan / • Kesesuaian jarak antara persimpangan dengan jembatan (bila ada) akses (Periksa apakah jarak persimpangan dengan jembatan pada rencana jalan tidak menimbulkan permasalahan keselamatan?) • Hirarki jalan baru dengan jalan eksisting (Periksa apakah terdapat perbedaan hirarki jalan baru dengan jalan eksisting dan apakah perbedaan itu menimbulkan permasalahan keselamatan?) • Kesesuaian jarak antara persimpangan (Periksa apakah jarak antara persimpangan telah didesain dengan fungsi jalan dan tidak akan menimbulkan permasalahan keselamatan) • Kebutuhan akan adanya akses (Periksa apakah ada kebutuhan akan adanya akses baru dan sejauh mana bisa dipenuhi dengan pertimbangan keselamatan?) • Penempatan lokasi akses (Periksa apak dalam mendisain lokasi akses telah mempertimbangkan lokasi tikungan?) • Kondisi alinemen di persimpangan (Periksa kondisi topografi untuk 3.2 mendisain alinemen yang ideal di persimpangan, apakah Kondisi topografi memungkinkan mendisain alinemen yang menjamin jarak pandang ideal di persimpangan?) 3.3 Lain-lain)*



CATATAN TAMBAHAN



Lingkup AKJ tahap Desain Awal • • • • • • • • • • • • •



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Informasi umum; Desain jalan secara umum; Alinemen jalan; Persimpangan; Fasilitas pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas; Fasilitas kendaraan berhenti; Bangunan pelengkap jalan; Penerangan jalan; Pengaturan lalu lintas; Perlintasan kereta api; Lokasi-lokasi berbahaya sisi jalan; Fasilitas khusus responsif gender; Persiapan konstruksi.



Chek List AKJ Tahap Feseability Study A.1 TOPIK UMUM OBJEK PEMERIKSAAN 1.1 Perubahan sejak dari audit sebelumnya 1.2 Drainase Jalan



FOKUS PEMERIKSAAN •



Perubahan kelas dan fungsi jalan dari perencanaan sebelumnya (Periksa apakah ada perubahan rencana dari perencanaan sebelumnya)







Kesesuaian skema drainase dengan lingkungan sekitar jalan (Periksa apakah desain skema drainase sesuai dengan lingkungan jalan?) Pertimbangan kondisi iklim dengan lingkungan setempat yang diperkirakan berpengaruh terhadap jalan dan pengguna jalan (Periksa apakah ada pengaruh yang signifikan dari kondisi ikmlim terhadap jalan seperti pengaruh banjir atau longsor?)



1.3 Kondisi iklim







1.4 Lansekap







• 1.5 Akses ke properti dan pembangunan •







PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Kesesuaian rencana lansekap (jika ada) dan kesesuiannya dengan kebutuhan keselamatan (Jika ada lihat daftar periksa 2.7) Periksa akses jalan ke perumahan atau kawasan pembangunan jalan lainnya (jika ada) (Periksa apakah jarak akses perumahan berpotensi menimbulkan konflik lalu lintas) Pengaruh lalu lintas terhadap akses (Periksa pengaruh lalu lintas terhadap akses atau sebaliknya, seperti kemungkinan timbulnya antrian lalu lintas akibat keluar masuk kendaraan dari dan ke properti?) Akses ke rest area atau ke lokasi parkir (jika ada) (Periksa apakah akses ke rest area atau ke lokasi parkir berpotensi menimbulkan konflik lalu lintas?)



HASIL PEMERIKSAAN



CATATAN TAMBAHAN



Chek List AKJ Tahap Desain Awal A.1 TOPIK UMUM OBJEK PEMERIKSAAN



FOKUS PEMERIKSAAN



• 1.6 Pembangunan yang berdekatan 1.7 • Akses kendaraan darurat • • 1.8 Rencana pelebaran atau perubahan alinemen • • 1.9 Pentahapan proyek 1.10 Lain-lain)*



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Rencana desain akses ke lokasi pembangunan yang berdekatan dengan jalan (Periksa apakah sudah terantisipasi adanya akses baru ke lokasi pembangunan perumahan kelak?) Kecukupan dan kesesuaian kebutuhan pergerakan kendaraan darurat (Apakah desain akses telah mempertimbangkan pergerakan kendaraan darurat?) Kebutuhan kendaraan darurat (Periksa apakah kebutuhan kendaraan darurat dikaitkan dengan desain dan posisi median atau trotoar tanpa mengganggu arus lalu lintas?) Kemungkinan jika ada pengembangan jalan dan perubahan alinemen (Periksa apakah kelak ada rencana perubahanlajur jalan atau perubahan alinemenseperti penambahan lajur, pelebaran jalur, perubahan lajur dari satu menjadi dua lajur, dsb, dikaitkan dengan dampaknya terhadap pengguna jalan?) Transisi dari perubahan lebar lajur/jalur atau perubahan alinemen dan pengaruhnya terhadap pengemudi (Apakah terantisipasi dalam desain jalan?) Proyek pembangunan dilakukan dalam satu paket kerja atau paket terpisah (Harus diantisipasi bila pembangunan jalan untuk tahun jamak)



HASIL CATATAN PEMERIKSAA TAMBAHA N N



A.2 DESAIN JALAN - UMUM OBJEK FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN



2.1 Standar desain



• • •



2.2 Potongan melintang



• • • • o o o o o • • • •



Kesesuaian kecepatan rencana dengan batas kecepatan (Periksa apakah batas kecepatan sesuai dengan kecepatan rencana) Kesesuaian dengan kendaraan rencana (Periksa desain jalan secara umum, apakah telah sesuai dengan kenderaan rencana?) Kesesuaian lajur cepat atau lajur lambat pada desain jalan dengan fungsi jalan (Periksa desain jalan secara umum, apakah lajur cepat dan atau lajur lambat sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) Kesesuaian desain lebar lajur dengan fungsi jalan (Periksa desain lebar lajur, apakah telah sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) Kesesuaian desain lebar bahu jalan dengan fungsi jalan (Periksa desain lebar bahu jalan, apakah telah sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) Kesesuaian desain lebar median (jika ada) dengan fungsi jalan (Periksa desain median, apakah telah sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) Kesesuaian desain lebar lajur (Periksa desain potongan melintang, apakah telah sesuai dengan: Alinemen Volume lalu lintas Ukuran kendaraan Kecepatan dikaitkan dengan lingkungan Kombinasi antara kecepatan dengan volume lalu lintas) Desain zona overtaking atau lajur pendakian pada desain jika dibutuhkan (Jika dibutuhkan, periksa apakah zona overtaking atau lajur pendakian telah didesain sesuai kebutuhan pengguna jalan?) Desain zona bebas (clear zones) jalan pada desain (Periksa apakah clear zone sesuai dengan kelas fungsi jalan, bila tidak apakah telah dipersiapkan pagar keselamatan untuk mengamankan lokasi-lokasi berbahaya tepi jalan?) Desain perubahan potongan melintang – variasi potongan melintang (Periksa apakah terdapat perubahan potongan melintang yang bervariasi, dan apakah hal tersebut menimbulkan permasalahan keselamatan?) Kemungkinan adanya penyempitan jalan pada desain (Periksa apakah terdapat penyempitan jalan dan apakah hal tersebut terdesain dengan baik?)



HASIL PEMERIKSAAN



CATATAN TAMBAHAN



AKJ tahap Detail Desain • Kemungkinan adanya perubahan dari hasil audit tahap desain awal; • Desain jalan secara umum; • Alinemen jalan; • Persimpangan; • Fasilitas pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas; • Fasilitas kendaraan berhenti; • Bangunan pelengkap jalan; • Penerangan jalan; • Pengaturan lalu lintas; • Perlintasan kereta api; • Lokasi-lokasi berbahaya sisi jalan; • Fasilitas khusus responsif gender; • Persiapan konstruksi. PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Chek List AKJ Tahap DED A.1 PERUBAHAN DARI TAHAP DESAIN AWAL OBJEK HASIL CATATAN FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN • Perubahan kelas dan fungsi jalan dari perencanaan sebelumnya 1.1 (Apakah ada perubahan kelas dan fungsi jalan dari perencanaan Kelas dan fungsi sebelumnya) jalan • Berkaitan dengan point 1.1 periksa apakah ada perubahan 1.2 pengembangan jalan yang ditetapkan sebelumnya? Rencana pengembangan • Berkaitan dengan point di atas periksa apakah perubahan rencana jalan tersebut masih tetap mempertahankan kelas dan fungsi jalan yang sama? • Perubahan rencana pengembangan sekitar jalan (Periksa apakah 1.3 ada perubahan rencana pengembangan area di sekitar jalan Rencana berpengaruh terhadap keselamatan jalan- konflik lalu lintas?) pengembangan area • Akses jalan (Periksa apakah akses jalan ke area tersebut masih di sekitar jalan tetap memadai sebagaimana dengan desain awal yang telah dibuat?) • Apakah ada perubahan lay-out jalan dari desain awal ke desain 1.4 akhir (Jika ada, periksa apakah perubahan itu secara total?) Lay-out • Apakah ada perubahan lay-out persimpangan dari desain awal ke desain akhir (Jika ada, periksa apakah perubahan itu secara total?) • Berkaitan dengan point 1.1 dan 1.4 apakah desain kecepatan sesuai 1.5 dengan kelas dan fungsi jalan? Desain kecepatan • Transisi dari perubahan lebar lajur/jalur atau perubahan alinemen dan pengaruhnya terhadap pengemudi (Periksa apakah rencana perubahan terantisipasi dalam desain jalan?) 1.6 Lain-lain)*



A.2 DESAIN JALAN - UMUM OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN 2.1 • Kesesuaian kecepatan rencana dengan batas kecepatan (Periksa apakah batas kecepatan sesuai dengan kecepatan rencana) Standar desain • Kesesuaian dengan kendaraan rencana (Periksa desain jalan secara umum, apakah telah sesuai dengan kenderaan rencana?) • Kesesuaian lajur cepat atau lajur lambat pada desain jalan dengan fungsi jalan (Periksa desain jalan secara umum, apakah lajur cepat dan atau lajur lambat sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) 2.2 • Kesesuaian desain lebar lajur dengan fungsi jalan (Periksa desain lebar lajur, apakah Potongan telah sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) melintang • Kesesuaian desain lebar bahu jalan dengan fungsi jalan (Periksa desain lebar bahu jalan, apakah telah sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) • Kesesuaian desain lebar median (jika ada) dengan fungsi jalan (Periksa desain median, apakah telah sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) • Kesesuaian desain lebar lajur (Periksa desain potongan melintang, apakah telah sesuai dengan: o Alinemen o Volume lalu lintas o Ukuran kendaraan o Kecepatan dikaitkan dengan lingkungan o Kombinasi antara kecepatan dengan volume lalu lintas) • Desain zona overtaking atau lajur pendakian pada desain jika dibutuhkan (Jika dibutuhkan, periksa apakah zona overtaking atau lajur pendakian telah didesain sesuai kebutuhan pengguna jalan?) • Desain zona bebas (clear zones) jalan pada desain (Periksa apakah clear zone sesuai dengan kelas fungsi jalan, bila tidak apakah telah dipersiapkan pagar keselamatan untuk mengamankan lokasi-lokasi berbahaya tepi jalan?) • Desain perubahan potongan melintang – variasi potongan melintang (Periksa apakah terdapat perubahan potongan melintang yang bervariasi, dan apakah hal tersebut menimbulkan permasalahan keselamatan?) • Kemungkinan adanya penyempitan jalan pada desain (Periksa apakah terdapat penyempitan jalan dan apakah hal tersebut terdesain dengan baik?)



CATATAN TAMBAHAN



A.3 ALINEMEN JALAN OBJEK PEMERIKSAAN 3.1 Alinemen horizontal dan vertikal



3.2 Jarak pandang



FOKUS PEMERIKSAAN •



Kesesuaian alinemen horizontal dan alinemen vertikal (Periksa kesesuaian alinemen horizontal dan alinemen vertical)







Kesesuaian alinemen terhadap fungsi jalan bila dikaitkan dengan kecepatan rencana (Periksa kesesuaian alinemen terhadap fungsi jalan dan/atau kecepatan rencana)







Alinemen yang sulit terbaca oleh pengemudi (Periksa kemungikan terdapat/adanya bagian-bagian desain alinemen yang dianggap sulit untuk dikenali dilihat dari persepsi pengemudi)







Kebutuhan akan jarak pandang minimum (Periksa desain jalan terutama dikaitkan dengan kebutuhan jarak pandang minimum) Objek berpengaruh (Periksa kemungkinan adanya objek-objek yang dapat mengganggu jarak pandang pada desain, seperti :



• a) b) c) d) e) f) g) h) i) •



Batas pagar Furniture jalan Fasilitas parkir Rambu jalan Lansekap jalan Pagar / pembatas jembatan Parkir kendaraan di teluk bis Antrian kendaraan …………………………………..) Desain jarak pandang terhadap jembatan (Periksa apakah jarak pandang terhadap jembatan terpenuhi ?)







Desain jarak pandang terhadap rel kereta api (Periksa apakah jarak pandang terhadap perlintasan kerea api terpenuhi ?)



HASIL PEMERIKSAAN



CATATAN TAMBAHAN



AKJ tahap Konstruksi



• Informasi umum; • Pengaturan lalu lintas sementara; • Rambu dan marka jalan; • Lampu pengatur lalu lintas; • Fasilitas pejalan kaki dan sepeda; • Kondisi jalan dan jembatan (detour); • Penempatan material jalan; • Penerangan jalan; • Aspek lainnya. PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Chek List AKJ Tahap DC A.1 INFORMASI UMUM OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN • Kebutuhan akan pengalihan arus lalu lintas (Periksa apakah 1.1 dibutuhkan pengalihan arus lalu lintas pada lokasi pembangunan Kebutuhan jalan) pengalihan rute • Dampak dari pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif secara jalan umum (Periksa apakah pengalihan arus lalu lintas berdampak terhadap keselamatan?) • Kondisi jalur alternatif (Periksa apakah lajur alternatif bisa dilalui oleh kendaraan proyek dan kendaraan umum lainnya selama masa konstruksi?) • Keselamatan pejalan kaki selama melewati lokasi proyek (Periksa apakah keselamatan pejalan kaki terjamin ketika melewati lokasi proyek pembangunan jalan?) • Perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan bila dibandingkan 1.2 dengan skema lalu lintas (Periksa apakah terdapat perubahan skema Perubahan lalu lintas di lapangan?) terhadap skema • Pengaruh dari perubahan tersebut terhadap keselamatan jalan lalu lintas (Periksa bagian-bagian dari skema lalu lintas yang berpengaruh terhadap keselamatan jalan?) • Keselamatan pengguna jalan yang melalui lokasi proyek baik pada 1.3 siang maupun malam hari (Periksa apakah skema lalu lintas yang Aspek diterapkan secara umum efektif baik pada siang hari maupun malam keselamatan hari?) jalan • Kemungkinan untuk diminimalisir permasalahan pada poin di atas (Periksa apakah bagian bagian yang bermasalah tersebut dapat dimimalisir?)



CATATAN



Chek List AKJ Tahap DC A.1 INFORMASI UMUM OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN • Kondisi akses ke lokasi direksi kit (Periksa apakah kondisi akses ke 1.4 direksi kit dapat digunakan dengan aman oleh kendaraan proyek, Akses ke kantor angkutan material dan para pekerja?) proyek jalan • Lebar akses (Periksa apakah lebar akses memadai untuk pengguna (direksi kit) seperti pada poit di atas?) • Fasilitas parkir dan posisi kendaraan proyek (Periksa apakah fasilitas parkir dan posisi kendaraan di lokasi direksi kit cukup aman dari lokasi pekerjaan jalan?) • Fasilitas dan posisi bongkar muat peralatan (Periksa apakah fasilitas dan posisi bongkar muat peralatan cukup aman dari aktivitas proyek dan para pekerja?) • Fasilitas pejalan kaki ke kantor proyek (Periksa apakah fasilitas untuk pejalan kaki terfasilitasi dengan aman dari dan ke kantor proyek?) • Kondisi lingkungan (permukiman, perkantoran, dsb) yang dilalui oleh 1.4 lokasi proyek (Periksa apakah ada pengaruh pekerjaan jalan terhadap Akses ke lingkungan permukiman setempat?) pemukiman • Kemungkinan munculnya permasalahan keselamatan dampak dari permasalahan di atas (Periksa apakah terdapat permasalahan terhadap lingkungan dan permukiman setempat akibat aktifitas pekerjaan jalan atau akibat pembangunan jalan itu sendiri?) 1.5 Lain-lain)*



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



CATATAN



Chek List AKJ Tahap DC A.2 PENGATURAN LALU LINTAS OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN 2.1 • Kesesuaian pengaturan lalu lintas di lokasi proyek (Periksa apakah pengaturan lalu lintas telah sesuai dengan skema lalu Pengaturan lalu lintas yang telah direncanakan?) lintas sementara • Kebutuhan akan zona khusus pekerjaan jalan yang terlindungi untuk pembangunan termasuk untuk pekerjaan tambahan (Periksa apakah dibutuhkan zona khusus pekerjaan yang harus terlindungi dari aktifitas lalu lintas?)



2.2 Lain-lain)*



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN







Kebutuhan akan penutupan jalan pada saat pembangunan jalan berlangsung (Periksa apakah dibutuhkan semacam barikade untuk menutup lokasi khusus tersebut?)







Kebutuhan akses ke lokasi khusus (Periksa apakah dibutuhkan akses ke lokasi khusus tersebut, atau apakah sudah tersedia akses yang aman ke lokasi khusus tersebut?)







Koordinasi dengan kepolisian atau instansi terkait (Periksa apakah ada koordinasi dengan kepolisian atau instansi terkait dengan skema serta implementasi skema lalu lintas yang telah dibuat?



CATATAN



Lingkup AKJ tahap Pra Pembukaan • Kemungkinan adanya perubahan dari hasil audit tahap desain rinci; • Elemen jalan dan geometrik jalan jalan; • Persimpangan; • Fasilitas pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas; • Fasilitas kendaraan berhenti; • Bangunan pelengkap jalan; • Penerangan jalan; • Perlengkapan jalan; • Perlintasan kereta api; • Lokasi-lokasi berbahaya sisi jalan; • Fasilitas khusus responsif gender; • Aspek keselamatan lainnya. PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Chek List AKJ Tahap PO A.1 PERUBAHAN DARI TAHAP DESAIN AKHIR OBJEK FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN



1.1







Kelas dan fungsi jalan 1.2



Perubahan kelas dan fungsi jalan dari perencanaan sebelumnya(Apakah ada perubahan kelas dan fungsi jalan dari perencanaan sebelumnya)







Berkaitan dengan point 1.1 periksa apakah ada perubahan pengembangan jalan yang ditetapkan sebelumnya? Berkaitan dengan point di atasperiksa apakah perubahan rencana tersebut masih tetap mempertahankan kelas dan fungsi jalan yang sama?



Rencana pengembangan jalan







1.3







Rencana pengembangan area di sekitar jalan







1.4







Lay-out •



1.5







Desain kecepatan •



1.6 Lain-lain)*



Perubahan rencana pengembangan sekitar jalan (Periksa apakah ada perubahan rencana pengembangan area di sekitar jalan berpengaruh terhadap keselamatan jalan- konflik lalu lintas?) Akses jalan (Periksa apakah akses jalan ke area tersebut masih tetap memadai sebagaimana dengan desain awal yang telah dibuat?) Apakah ada perubahan lay-out jalan dari desain akhir ke implementasi(Jika ada, periksa apakah perubahan itu berpengaruh terhadap keselamatan?) Apakah ada perubahan lay-out persimpangan dari desain akhir ke implementasi (Jika ada, periksa apakah perubahan itu berpengaruh terhadap keselamatan?) Berkaitan dengan point 1.1 dan 1.4 apakah desain kecepatan sesuai dengan kelas dan fungsi jalan(Periksa apakah rambu-rambu kecepatan sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) Transisi dari perubahan lebar lajur/jalur atau perubahan alinemen dan pengaruhnya terhadap pengemudi(Periksa apakah rencana perubahan terantisipasi dalam desain jalan?)



HASIL CATATAN PEMERIKSAAN



Chek List AKJ Tahap PO A.3 ALINEMEN JALAN OBJEK FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN 3.1 • Kesesuaian alinemen horizontal dan alinemen vertikal (Periksa kesesuaian Alinemen alinemen horizontal dan alinemen vertical) horizontal dan • Kesesuaian alinemen terhadap fungsi jalan bila dikaitkan dengan kecepatan vertikal rencana(Periksa kesesuaian alinemen terhadap fungsi jalan dan/atau kecepatan rencana) • Alinemen yang sulit diikuti oleh pengemudi (Periksa kemungikan terdapat/adanya bagian-bagian alinemen yang dianggap sulit untuk dikenali dilihat dari persepsi pengemudi) 3.2 • Jarak pandang minimum (Periksa desain jalan terutama dikaitkan dengan kebutuhan jarak pandang minimum) Jarak pandang • Objek berpengaruh (Periksa kemungkinan adanya objek-objek yang dapat mengganggu jarak pandang pada desain, seperti: a) b) c) d) e) f) g) h) i) • •



Batas pagar Furniture jalan Fasilitas parkir Rambu jalan Lansekap jalan Pagar / pembatas jembatan Parkir kendaraan di teluk bis Antrian kendaraan …………………………………..) Jarak pandang ke jembatan (Bila ada, periksa apakah jarak pandang ke jembatan terpenuhi ?) Jarak pandang terhadap rel kereta api(Bila ada, periksa apakah jarak pandang terhadap perlintasan kerea api terpenuhi ?)



HASIL CATATAN PEMERIKSAAN



Lingkup AKJ tahap Operasional • • • • • • • • • • • • • PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Informasi umum; Desain / layout jalan; Alinemen jalan; Persimpangan jalan; Fasilitas kelompok pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan lalu; Fasilitas pemberhentian kendaraan; Bangunan pelengkap jalan; Penerangan jalan dan anti glare; Pengaturan lalu lintas; Perlintasan kereta api sebidang; Lokasi berbahaya sisi jalan; Fasilitas khusus responsif gender; Aspek lainnya



Chek List AKJ Tahap PO A.1 INFORMASI UMUM OBJEK HASIL FOKUS PEMERIKSAAN CATATAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN • Kelas dan fungsi jalan (Apakah kelas dan fungsi jalan sesuai dengan 1.1 kondisi eksisting?) Kelas dan fungsi jalan 1.2 • Pengembangan sekitar jalan (Periksa kondisi pengembangan tata guna lahan eksisting apakah menimbulkan konflik lalau lintas?) Pengembangan area di sekitar jalan • Akses jalan (Periksa apakah akses jalan eksiting ke lokasi-lokadi pengembangan di sekitar jalan terdesain dengan baik?) 1.3 • Lay-out jalan (Periksa apakah lay-out jalan eksisting konsisten sesuai Lay-out standar?) • Lay-out persimpangan (Periksa apakah lay-out persimpangan eksisting memiliki permasalahan keselamatan?) 1.5 • Berkaitan dengan point 1.1 dan 1.3 apakah desain kecepatan sesuai Desain kecepatan dengan kelas dan fungsi jalan (Periksa apakah rambu-rambu kecepatan sesuai dengan kelas/fungsi jalan?) •



1.6 Lain-lain)*



Transisi dari perubahan lebar lajur/jalur atau perubahan alinemen dan pengaruhnya terhadap pengemudi(Periksa apakah rencana perubahan terantisipasi dalam desain jalan?)



A.7 BANGUNAN PELENGKAP JALAN OBJEK FOKUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN



7.1 Pembatas median



• • • • • • • •



• 7.2 Pagar keselamatan • • • • • • •



Pembatas median (Periksa jenis pembatas median yang digunakan, apakah sesuai kelas/fungsi jalan?) Desain pembatas median (Periksa jenisnya, apakah desainnya cukup aman bagi pengguna jalan?) Kecukupan penempatan pembatas median (Periksa apakah lebar median mencukupi untuk penempatan pembatas median?) Posisi pembatas median (Periksa apakah posisi pembatas median cukup aman bagi pengguna jalan dari tepi perkerasan?) Tinggi pembatas median(Periksa apakah tinggi pembatas median cukup aman bagi pengguna jalan?) Konstruksi pembatas median (Periksa apakah konstruksi pembatas median disesuaikan dengan kebutuhan pergerakan lalu lintas?) Terminal pembatas median (Periksa apakah terminal atau kedua ujung pembatas median cukup aman bagi pengguna jalan?) Delineasi pembatas median (Periksa apakah diperlukan delineasi? ) Pagar keselamatan (Periksa jenis pagar keselamatan yang digunakan, apakah sesuai kelas/fungsi jalan?) Desain pagar keselamatan (Periksa jenisnya, apakah desainnya cukup aman bagi pengguna jalan?) Kecukupan penempatan pagar keselamatan (Periksa apakah ruang sisi jalan mencukupi untuk penempatan pagar keselamatan?) Posisi pagar keselamatan (Periksa apakah posisi pagar keselamatan cukup aman bagi pengguna jalan dari tepi perkerasan?) Tinggi pagar keselamatan(Periksa apakah tinggi pagar keselamatan cukup aman bagi pengguna jalan?) Konstruksi pagar keselamatan (Periksa apakah konstruksi pagar keselamatan disesuaikan dengan kebutuhan pergerakan lalu lintas?) Terminal pagar keselamatan (Periksa apakah terminal atau kedua ujung pagar keselamatan cukup aman bagi pengguna jalan?) Delineasi pagar keselamatan (Periksa apakah pagar keselamatan telah dilengkapi dengan delineasi? )



HASIL PEMERIKSAAN



CATATAN



Kriteria Penilaian Bobot Tingkat Penanganan



Contoh Jenis Pekerjaan



R



Ringan



Pemasangan rambu dan marka; perbaikan kerb, bahu jalan, trotoar dan median kurang dari 100m; pemindahan objek berbayaha seperti pot bunga; tanaman atau pole yang diamaternya kurang dari 10cm;



S



Sedang



Perbaikan kerb, bahu jalan, trotoar, pemasangan guardrail, pulau jalan; pembuatan median yang panjangnya lebih dari 100m; pemindahan objek berbahaya seperti pole yang diamaternya lebih besar dari 10cm (seperti tiang listrik, lampu PJU)



B



Berat



Perubahan geometrik, pemindahan objek berbahaya (Gardu, Tiang Listrik, Tiang Sutet , Tower/BTS), perbaikan struktur; pemasangan/pemindahan traffic light (APILL), pemasangan/pemindahan jembatan penyeberangan orang



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Any questions ? Contact Person for Question: MUHAMMAD IDRIS Perekayasa Ahli Madya - Keselamatan Jalan [email protected] HP. 082262663811



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



AUDIT KESELAMATAN JALAN



03-Prinsip Prinsip Jalan Berkeselamatan MUHAMMAD IDRIS



Perekayasa Ahli Madya – Keselamatan Jalan



SUBDIT KESELAMATAN & KEAMANAN JALAN & JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN DITJEN BINA MARGA – KEMENTERIAN PUPR PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Tiga Prinsip Utama Menuju Jalan Berkeselamatan • Self explaining: infrastruktur jalan yang mampu memandu pengguna jalan – tanpa komunikasi • Self enforcement: infrastruktur jalan yang mampu menciptakan kepatuhan – tanpa peringatan • Forgiving road: infrastruktur jalan yang mampu meminimalisir kesalahan pengguna jalan – meminimalisir tingkat keparahan korban, bila terjadi kecelakaan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Self-explaining



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



• Perancang menggunakan aspek keselamatan yang maksimal pada geometrik • Desain jalan berikut elemenelemen jalan yang mudah dicerna sehingga dapat membantu pengguna jalan mengetahui situasi dan kondisi segmen jalan berikutnya • Rambu, marka, dan sinyal mampu menuntun pengguna jalan untuk mengetahui situasi dan kondisi segmen jalan berikutnya



Self-explaining?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Self-enforcing • Perancang jalan memenuhi desain perlengkapan jalan yang maksimal • Rambu, marka, dan sinyal mampu mengendalikan pengguna jalan untuk tetap pada jalurnya • Rambu, marka, dan sinyal / isyarat lalu lintas mampu mengendalikan pengguna jalan untuk memenuhi kecepatan yang aman dan jarak kendaraan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Self-enforcing?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Forgiving road



• Perancang jalan tidak hanya memenuhi aspek geometrik serta perlengkapan jalan akan tetapi juga memenuhi bangunan pelengkap jalan serta perangkat keselamatan • Desain pagar keselamatan jalan serta perangkat keselamatan jalan lainnya mampu mengarahkan pengguna jalan agar tetap berada pada jalurnya dan kalaupun terjadi kecelakaan tidak menimbulkan korban fatal • Desain perangkat keselamatan jalan yang mampu mengingatkan pengguna jalan/meminimalisir kesalahan pengguna jalan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



CLEAR ZONE: area bebas sepanjang jalan sebagai area kosong dari segala bentuk aktivitas dan bangunan yang diukur dari batas terluar lajur lalu lintas hingga ke tepi luar ruawasja



Clear Zone



Shoulder



CLEAR ZONE:



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



CLEAR ZONE CLEAR ZONE: berfungsi sebagai area pemulihan yg berdekatan dengan lajur lalu lintas – Pemulihan untuk 85% kendaraan dalam daerah bebas.



Lebar daerah bebas dasar, dengan asumsi jalan lurus dan samping jalan rata, akan tetapi perlu dipertimbangkan kalau ada timbunan dan tikungan horizontal. PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Forgiving road?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Forgiving road?



Concrette Barrier: New Jersey Model



Semi Flexible Barrier: Guardrail



Microsleep



Microsleep & Speeding



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



End Terminal Guardrail



Roller Barrier System



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Felexible Barrier: Wire rope barrier



PEMERIKSAAN UNTUK PRINSIP-PRINSIP JALAN YANG BERKESELAMATAN : • Apakah desain memberi informasi yang cukup ? • Dapatkah desain jalan tidak dimengerti/disalahpahami oleh pengguna jalan ? • Dapatkah desain menimbulkan kebingunan (ambiguos)? • Dapatkah desain penyebab keraguan? • Apakah desain memberikan visibilitas memadai atau menghalangi pandangan pengguna jalan ? • Apakah desain terdapat gangguan atau “menjadi berbahaya“ ? PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Jalan yang Baik • Memberikan informasi yang baik • Desain jalan yang mudah dipahami (readibility), tidak meragukan • Tidak membingungkan (nonambiguous) • Desain jalan yang memiliki visibilitas yang memadai • Tidak ada gangguan PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Jalan yang tidak baik • Tidak memberikan informasi yang baik • Desain jalan yang tidak meragukan • Membingungkan (ambiguous) • Visibilitas yang tidak memadai • Tidak ada penghalang/gangguan



System view in Road Safety Work HUMAN



Visibility Legibility Coheren Accomodatif



 Speed adaption to the situation



VEHICLE



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



 Vehicle dynamic  Roadside Environment



INFRASTRUCTUTE



VISIBILITY (Jarak Pandang) : • Apakah pengguna jalan memiliki waktu yang cukup (jarak) untuk mengetahui jalan di depannya ?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



LEGIBILITY (Keterbacaan) & Ambigu: • Apakah informasi dari perambuan jelas dan tidak ambigu dipahami oleh pengguna jalan ? • Berapa banyak dari informasi ini, yang anda dapat ambil di dalam 2 detik ? • Overload? PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Ambiguitas: Informasi yang asing bagi pendatang. ASEAN HIGHWAY … … an experienced when lost in Thailand …?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Ambiguitas, membingungkan ? Simple decision making …?



Ups… don’t make me compuse … PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



LEGIBILITY (Keterbacaan) : ambiguous



ACCOMMODATION : Mengakomadsi seluruh pengguna jalan



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ACCOMODATION : Older people (responsive gender)



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ACCOMODATION : Diffable (responsive gender)



VEHICLE DINAMYC (Dinamika Kendaraan) : • Apakah karakteristik jalan (cross fall, grip, surface) mencegah masalah di dalam pergerakan dinamika kendaraan, dll) ?



Permukaan jalan yang bergelombang



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Permukaan dengan gelombang panjang



VEHICLE DINAMYC



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



• Badan Jalan Dapatkah pengguna jalan, slip dari kondisi jalan, menuasai kembali kendali kendaraan pada kondisi jalan seperti ini?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



VEHICLE DINAMYC



ROADSIDE ENVIRONMENT (Lingkungan Sisi/tepi Jalan) : • Bahu Jalan Dapatkah pengguna jalan, slip dari jalan, mengambil kembali kendali kendaraan, menggunakan bahu jalan ?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



COHERENCE (keterpaduan) • Apakah semua unsur-unsur jalan (cross section, marka jalan, batas kecepatan, rambu lalu lintas) koheren dengan fungsi jalan?



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ROADSIDE ENVIRONMENT : desain drainase yang tidak aman bagi pengguna jalan



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ROADSIDE ENVIRONMENT: Roadside hazard



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ROADSIDE ENVIRONMENT:



Roadside hazard



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ROADSIDE ENVIRONMENT: Roadside hazard



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ROADSIDE ENVIRONMENT:



Roadside hazard



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



ROADSIDE ENVIRONMENT: Roadside hazard



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Roadside environtmen: Problem Sosial: Pemanfaatan trotoar, meningkatkan hambatan samping



SPEED ADAPTED to the situation: Kendaraan yang baru keluar dari jalan dengan desain berkecepatan tinggi, memasuki kondisi perkotaan sering menimbulkan masalah, karena masih terpengaruh berkecepatan tinggi



Best Exercise for Road Safety



Tercatat 14.001 kasus kecelakaan single accident dan ROR di jalan nasional tahun 2012-Maret 2019



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Best Experience: Jalan bagus membuat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, bahu jalan memberikan perlindungan yang baik. Akan tetapi baru yang rendah sering membuat kendaraan menjadi tidak seimbang bila kendaraan tersebut melewati marka tepi



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Visibility & Legibility (Keterbacaan) : ambiguous



Visibility & Legibility (Keterbacaan) : ambiguous



Roadside Hazard



Visibility & Legibility (Keterbacaan) : ambiguous



Roadside Hazard … don’t think too much… … make it simple…



Perbaikan bahu membuat jalan ini lebih berkeselamatan



Perbaikan bahu dan penutupan lobang membuat jalan ini lebih berkeselamatan



Tercatat 6955 kasus kecelakaan tabrak depan-samping ketika berputar balik (2012Maret 2019) Fasilitas Putar Balik U-Turn (kurang Ideal)



… guru kencing berdiri, murid kencing berlari …



Desain Putar Balik (U-turn) Ideal



Tercatat sebanyak 35.860 kasus kecelakaan menabrak pejalan kaki di ruas jalan nasional dan persimpangan (2012-Maret 2019): Persoalan ketersediaan fasilitas penyeberangan yang tepat, penempatan, jarak pandang dan pemeliharaan



Pedestrian Crossing: harus menerus dan dapat dilalui oleh pejalan kaki dengan aman



Contoh Fasilitas Penyeberangan Untuk Perkotaan: raising pedestrian crossing



Fasilitas Lajur Pejalan Kaki: menerus tidak terhalang dan harusnya terpisah dari lajur lalu lintas



Contoh Fasilitas Pejalan Kaki di Berbagai Kota di Indonesia



Fasilitas Pejalan Kaki dan Zona Selamat Sekolah



Fenomena Covid-19: Sepeda booming di kota-kota untuk olah raga



 90 juta lebih populasi sepeda motor di Indonesia; Lebih dari 82% kecelakaan melibatkan sepeda motor; 78% korban meninggal dunia adalah pesepedamotor



Pemanfaatan Lajur Kiri Untuk Sepeda Motor



RHK and New RHK for social distancing – covid 19 phenomena



Tingginya kecelakaan tabrak depan-depan jalan nasional (62.229) khususnya pada ruas jalan 2/2-UD perlu perhatian khusus:



Central Solid Line – Road Stud (mata kucing)



Central Haching merupakan alternatif murah yang bisa dipertimbangkan untuk jalan 2/2-UD



Median Rumble Strip: Solusi terbaik untuk jalan 2/2-UD, khususnya untuk mencegah kecelakaan tabrak depan-depan



Shoulder Paved Rumble Strip Solusi terbaik untuk mencegah kecelakaan keluar dari badan jalan (ROR: Run-off-Road)



Transverse Rumble Strip Solusi untuk mengingatkan pengemudi untuk selalu waspada



Standard guardrail and posts



Concrete Parapet



Rail not fixed to parapet



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN



Guard rail deflects and leaves the parapet exposed



Hal PENTING Lainnya: perhatian khusus



Quick Response 1x24 Jam? Sosialisasi JAKI Rambu jalan berlobang/rusak



Tercatat 8.181kasus kecelakaan tabrak kendaraan parkir di sepanjang ruas jalan nasional (2012Maret 2019)



 Perlu penyediaan lokasi parkir yang aman khususnya truk-truk besar di jalan nasional  On-street parking sangat berbahaya pada ruas jalan antar kota



Any questions? Contact Person: MUHAMMAD IDRIS Perekayasa Ahli Madya - Keselamatan Jalan [email protected] HP. 082262663811



PEKAN WEBINAR



BINA TEKNIK JALAN & JEMBATAN