Wirausaha Pengolahan Makanan Modifikasi Khas Daerah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKARYA WIRAUSAHA PENGOLAHAN MAKANAN MODIFIKASI KHAS DAERAH



ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.



ADAM BERTA ANUGRAH 2. ADEK NUR PUTRA 3. ADMI DANI 4. AL IKHSAN NUGRAHA 5. ALFANNYA ALVIN 6. ALIKA ADRIANANDA 7. ATHIFAH ANUM 8. AULIA DIANTI XII IPA 2



SMAN 1 GUNUNG TALANG TP. 2017 / 2018



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan akhir semester dengan judul “WIRAUSAHA PENGOLAHAN MAKANAN MODIFIKASI KHAS DAERAH” hingga tahap akhir. Salawat beserta salam kita ucapkan buat baginda Rasulullah SAW yang membawa kita ke zaman penuh ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini. Terima kasih kepada Ibuk Roswita, S.Pd. M.Si selaku guru bidang studi Prakarya yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dan selalu sabar dalam mengajar penulis. Dalam penulisan makalah ini kami mengalami beberapa kendala. Berkat kesabaran dan keteguhan hati pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan penuh tanggung jawab. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih ada banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak khususnya pembaca sangat kami harapkan. Harapan kami, makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami dan juga bagi para pembaca. Atas perhatian para pembaca kami ucapkan terima kasih.



Cupak, 1 Desember 2017



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR



..............................................................................



DAFTAR ISI BAB I



.............................................................................. PENDAHULUAN



..............................................................................



A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II



KAJIAN TEORI



..............................................................................



A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung Pariwisata B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Daerah C. Produk Pangan Khas Daerah D. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah E. Modifikasi Pangan Khas Daerah F. Pengemasan dan Pemasaran G. Perencanaan Wirausaha H. Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah BAB III



PEMBAHASAN A. Ikan Asam Cuka B. Nugget Ayam Saus Kacang C. Dendeng Daun Singkong D. Kripik Ubi Coklat



BAB IV



PENUTUP



..............................................................................



A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA



..............................................................................



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri panganpun makin meningkat. Tidak heran jika industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Indonesia merupakan Negara yang terdiri atas berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makananmakanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat. Tidak hanya mudah untuk ditemukan, makanan khas daerah tersebut seiiring perkembangan zaman, telah banyak orang yang melakukan modifikasi pada makanan tersebut, agr terlihat lebih menarik dan banyak laku dipasaran. Hal ini juga mendorong banyak orang untuk bisa kreatif dalam menciptakan kreasi modifikasi makanannya sendiri, nantinya bisa dijual dan dapat menambah penghasilan. Oleh karena itu, kami terinspirasi untuk membuat makanan modifikasi yang bisa menghasilkan uang, selain itu juga untuk memperkenalkan makanan khas daerah yang bentuknya lebih menarik seiring perkembangan zaman. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja makanan yang akan dibuat? 2. Apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan? 3. Bagaimana proses pembuatannya? C. Tujuan 1. Sebagai salah satu untuk pemenuhan tugas prakarya 2. Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha 3. Untuk memperkenalkan makanan khas daerah dengan modifikasi yang menarik



BAB II KAJIAN TEORI



A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung Pariwisata Indonesia memiliki keberagaman pangan yang tersebar di berbagai daerah. Makanan khs daerah juga menjadi ciri khas dari daerah asalnya. Sehingga makanan khas daerah juga dapat mendukung pariwisata daerahnya. Saat ini ada 30 jenis kuliner yang menjadi ikon makanan khas Indonesia. Makanan ini terbagi menjadi makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Panganan khas daerah Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata lokal maupun mancanegara untuk datang ke daerah-daerah Nusantara. B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Daerah Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan panganan khas daerah. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya. C. Produk Makanan Khas Daerah 1. Produk Makanan Khas Daerah Hewani a. Telur Asin b. Dadih c. Ikan Asin d. Rendang e. Sate Srepeh 2. Produk Makanan Khas Daerah Nabati a. Papeda b. Kripik Buah c. Negasari



D. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan di bagi menjadi 3 yaitu: 1. Bahan Baku Utama Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani. 2. Bahan Tambahan Pangan (BTP) Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya Contoh bahan tambahan: a. Pemanis (Sweetener) b. Pembentuk gel (Gelling agent) c. Pengatur keasaman (Acidity regulator) d. Pengawet (Preservative) e. Pengembang (Raising agent) f. Pengemulsi (Emulsifier) g. Penguat rasa (Flavour enhancer) h. Perisa (Flavouring) i. Pewarna (Colour) E. Modifikasi Pangan Khas Daerah Tujuan modifikasi : 1. Variasi rasa dan bentuk 2. Memperpanjang usia produk 3. Meningkatkan tingkat higine produk Jenis-jenis modifikasi : 1. Modifikasi bahan : untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru 2. Modifikasi proses : untuk menghasilkan tekstur berbeda, meningkatkan keawetan dan higene pangan 3. Modifikasi tampilam : dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan



F. Pengemasan dan Pemasaran 1. Pengemasan a. Fungsi Kemasan 1) Melindungi produk dari lingkungan luar 2) Melindungi dari benturan 3) Untuk penanganan, distribusi, memberi informasi, daya tarik pembeli b. Jenis-jenis Kemasan 1) Kemasan Primer : kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk 2) Kemasan Sekunder : pembungkus kemasan primer dan tidak bersentuhan langsung dengan produk 3) Kemasan Tersier : digunakan untuk distribusi jarak jauh dan membungkus beberapa kemasan sekunder 2. Pemasaran Pemasaran memiliki fungsi penting yaitu untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka memperoleh laba. Strategi pemasaran terbagi menjadi 4, yaitu : a. Product (Produk) Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah : 1) Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen 2) Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar 3) Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen 4) Penciptaan nilai tambah pada produk 5) Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat) b. Price (Harga) Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah : 1) Mempertimbangkan harga pokok produksi 2) Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik



3) Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar c. Place (Tempat) Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan sebagai berikut : 1) Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen 2) Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen 3) Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping” d. Promotion (Promosi) Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazarbazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar G. Perencanaan Wirausaha Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup : 1. Pemilihan Jenis Usaha Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan. 2. Nama Perusahaan Kamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT. 3. Lokasi Perusahaan Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.



4. Perijinan Usaha Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman. 5. Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan. Contoh keperluan SDM : a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai Penanggung jawab produksi, pemasaran, dan administrasi/keuangan b. Enam orang karyawan, yaitu 3 orang untuk bagian produksi, 2 orang untuk bagian pemasaran dan 1 orang untuk bagian administrasi 6. Aspek Produksi Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya. 7. Aspek Keuangan Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap (variabel). Beberapa aspek keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Investasi Alat dan Mesin Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. b. Biaya Tidak tetap (Variabel) Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Contoh : biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan. c. Biaya Tetap



Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Contoh : biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. d. Total biaya Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. e. Harga Pokok Produksi (HPP) Harga Pokok Produksi adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. f. Harga Jual Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. g. Penerimaan Kotor Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. h. Pendapatan Bersih (Laba) Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. 8. Aspek Pemasaran a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, pengenalan produk kepada teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan kamu supaya mereka tertarik membeli. b. Bila produk mulai dapat diterima dan banyak penggemar, lalu merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah. c. Manfaatkanlah teknologi internet dan jejaring sosial untuk memperluas pemasaran. d. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. H. Simulasi



1. Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi 2. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan 3. Tahapan ketiga adalah evaluasi



BAB III PEMBAHASAN



A. Ikan Asam Cuka 1. Alat dan Bahan a. Pisau b. Talenan c. Panci d. Kuali e. Sendok Masak f. Air g. Ikan h. Tahu i. Mentimun j. Minyak k. Jeruk nipis l. Garam, gula m. Cabe hijau n. Serai o. Kunyit, Lengkuas, Jahe p. Bawang merah, bawang putih q. Daun kunyit, daun jeruk r. Asam kandih s. Asam cuka t. Tomat 2. Proses Pembuatan a. Potong dadu tahu, lalu rendam dengan air garam b. Bersihkan ikan dari kotorannya terlebih dahulu, lalu rebus ikan dengan memberi air, garam, dan asam kandih c. Panaskan minyak, lalu goreng tahu sampai masak d. Setelah itu goreng ikan hingga warna kecoklatan



e. Untuk membuat kuahnya, giling kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih sampai halus tambahkan juga garam f. Tumbuk juga serai g. Belah dua cabe hijau h. Mentimun dibagi kecil memanjang, yang diambil bagian luar saja, bulirnya tidak digunakan i. Panaskan minyak sedikit, lalu tumis bumbu yang dihaluskan j. Setelah berbau harum masukkan daun-daun yang ada k. Masukkan cabe hijau, setelah itu mentimun l. Tambahakan sedikit gula, dan juga potongan tomat m. Tunggu beberapa saat sambil diaduk, lalu masukkan air rebusan ikan tadi n. Tunggu sampai air nya agak mengering dan mendidih o. Setelah itu matikan kompor, tunggu sampai dingin p. Selanjutnya masukkan tahu dan ikan yang telah digoreng sebelumnya, dan campurkan q. Ikan asam cuka siap disantap 3. Kendala Percobaan a. Saat menggiling bumbu agak kurang halus b. Memasak tahu ada yang terlalu lama, tahunya jadi agak gosong c. Takaran bumbu yang digunakan kurang pas B. Nugget Ayam Saus Kacang 1. Alat dan Bahan a. Talenan b. Pisau c. Blender d. Kuali e. Sendok Masak f. Tempat pengaduk g. Ayam h. Tepung panir i. Tepung terigu j. Garam



k. Gula pasir l. Daun bawang (diiris) m. Telur ayam n. Minyak o. Bumbu kacang p. Air panas 2. Proses Pembuatan a. Giling daginga ayam dengan blender b. Kocok telur dengan tepung terigu sampai tercampur rata c. Masukkan ayam yang sudah halus, potongan wortel, daun bawang, garam secukupnya kedalam kocokan tadi, lalu aduk hingga rata d. Setelah terbentu adonannya, bentuk adonan menjadi balok memanjang / sesuai dengan selera e. Masukkan tepung panir ke dalam piring layah f. Masukkan nugget yang sudah terbentu ke dalam kocokan telur lalu baru taburi dengan tepung panir g. Panaskan minyak, setelah panas goreng nugget sampai kecoklatan h. Angkat dan tiriskan i. Siapkan kuahnya, dengan mencairkan kuah kacang dengan air panas, samapi teraduk semua j. Nugget ayam siap untuk disajikan dan bisa dimakan dengan baluran kuah kacang 3. Kendala Percobaan a. Ada beberapa nugget saat menggoreng agak gosong C. Dendeng Daun Singkong 1. Alat dan Bahan a. Periuk b. Pisau c. Talenan d. Baskom e. Blender



f. Air g. Bawang merah, bawang putih h. Merica i. Ketumbar j. Cabe merah k. Garam l. Telur m. Tepung n. Kuali o. Sendok penggorengan p. Cabe 2. Proses Pembuatan a. Pisahkan daun singkong dari tangkainya, lalu cucilah hingga bersih b. Rebus daun singkong hingga lunak c. Setelah itu, dinginkan dahulu baru dipotong kecil-kecil d. Masukkan daun singkong ke dalam blender e. Masukkan juga ketumar yang sudang digiling, bawang merah, bawang putih, merica, garam f. Masukkan telur g. Setelah itu, hidupkan blender, sampai semua bahan tercampur rata h. Setelah itu salin campuran bahan ke baskom, lalu tambahkan tepung, aduk sampai rata i. Setelah itu, masukkan adonan kedalam plastik bening dan ikat j. Lalu rebus adonan tersebut k. Lalu dinginkan adonan itu, bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas l. Setelah dingin adonan dapat diiris tipis membentuk seperti dendeng (potongnya



dibantu



dengan



melumuru



minyak



pada



piasu



supaya



memudahkan) m. Setelah terpotong semua, goreng adonan hingga masak n. Tiriskan minyak sampai kering o. Jika ingin menambahkan cabenya, dapat dibuat dengan menggiling cabe ditambahkan garam dan bawang merah



p. Setelah halus lalu tumis sampai masak, dan baru dicampur dengan dendeng yang sudah jadi sebelumnya 3. Kendala Percobaan a. Saat memotong dendeng sulit, karena adonan kurang keras untuk dipotong D. Kripik Ubi Coklat 1. Alat dan Bahan a. Pisau b. Talenan c. Kuali d. Sendok penggorengan e. Pemotong singkong f. Air g. Singkong h. Coklat bubuk i. Coklat j. Garam 2. Proses Pembuatan a. Bersihkan singkong, lalu cuci dengan air b. Potong singkong menggunakan pemotong singkong dengan tipis c. Lalu cuci singkong dengan air dan rendan sebentar dengan air garam d. Seelah itu goreng singkong sampai kecoklatan e. Setelah tergoreng semua dinginkan dahulu f. Menunggu singkong dingin cairkan coklat g. Lalu masukkan singkong ke dalam coklat dan langsung taburkan dengan coklat bubuk h. Kripik singkong siap dimakan 3. Kendala Percobaan a. Saat pemberian coklat, coklat yang diberikan terlalu banyak



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Pada zaman yang sudah berkembang ini, makanan khas daerah tetap bisa terjaga dan terlestarikan dengan adanya modifikasi pada makanan tersebut, yaitu dengan membuat makanann dengan tampilan yang sudah lebih menarik. B. Saran Sebaiknya ketika membuat suatu makanan, agar lebih kreatif lagi. Penulis mengharapkan, semoga penulis selanjutnya dapat membuat laporan yang lebih baik lagi.



DAFTAR ISI Menteri



Pendidikan



dan



Kebudayaan



Republik



Indonesia.



2015.



Prakarya



Kewirausahaan. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud



dan