14 0 145 KB
Eksim/Dermatitis
ma : Nama : wayan rindang sulis tia wati Nim : 20200305028
Dermatitis yang lebih dikenal sebagai eksim, merupakan penyakit kulit yang mengalami peradangan. Dermatitis dapat terjadi karena berbagai macam sebab dan timbul, terutama kulit yang kering. Walaupun demikian, penyakit ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Dermatitis muncul dalam beberapa jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala. (Ningsih dkk, 2019)
Epidemiologi/insidens Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar oleh Depertemen Kesehatan 2014 prevalensi nasional dermatitis adalah 6,8% (berdasarkan keluhan responden). Sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi dermatitis di atas prevalensi nasional,yaitu, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Bangka Belitung, Nanggro Aceh Darussalam, dan termasuk Sulawesi Selatan. (Depkes RI, 2014).
FAKTOR PRESIPITASI -
-
-
Zat kimia (karet nikel, semen, logam,dll Kosmetik Bahan iritan (sabun,deterjen , pembersih) Perhiasan Makanan
Kontak berulang
Laboratorium Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin Urin :pemeriksaan histopatologi Biopsy kulit.
Hipersensitivitas lambat (24 jam setelah terpajan allergen)
Tes alergi melalui kulit
Outcome : Integritas Jaringan Kulit & Membran Mukosa (Keutuhan struktur dan fungsi fisiologis kulit dan selaput lendir secara normal) Intervensi : perawatan luka -Cukur rambut disekitar daerah yang terkena sesuai kebutuhan, -Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran dan bau -Berikan perawatan insisi pada luka yang diperlukan -Oleskanb saleb yang sesuai dengan luka -Bandingkan dan catat setiap perubahan luka -Dorong cairan yang sesuai -Anjurkan pasien dan keluarga pada procedur perawatan luka -Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenal gejala infeksi
Dermatitis kontak
Membentuk antigen Antigen di tangkap o/ macrofag dari sel langerhane Menstimulus sel T Pelepasan limfoid pen
Iritan (sabun detergen, pembersih)
Anonim, 2014. Berbagai Sistem Organ Tubuh Manusia Dan Fungsinya. Diakses pada tanggal 18 Februari 2018 Departemen Kesehatan RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Laporan Nasional 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pembangunan Kesehatan. Djuanda., Adih, Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, 2007 Edisi kel kelima. Balai Penerbit FKUI Jakarta.
Riwayat penyakit bronechial pd anak Kontak langsung
Outcome : Citra tubuh (Persepsi terhadap penampilan dan fungsi tubuh sendiri).
Kontak dengan bahan kimia
Intervensi :Peningkatan harga diri
Kontak berulang Lapisan tanduk rusak Iritan berdisfusi melalui membran (dalam waktu beberapa menit) Lisosom, mitokondria, inti sel rusak Melepaskan asam arakidonik Melepaskan prostaglandin & leukosit
Dilatasi pembuluh darah
grusakan jaringan Peradangan pada kulit
Reaksi alergi
ningsih, s. s., alim, a., & gafur, a. (2019). GAMBARAN KEJADIAN DERMATITIS. Makassar Provinsi Sulawesi Selatan: Journal Health Community Empowerment.
Menstimulasi sel mast Pelepasan histamin Menekan produksi sel T Produksi kadar IgE pd pem.periver meningkat Dilatasi pembuluh darah Edema Vasikel atau lepas
Outcome : kontrol kecemasan diri (tindakan personal untuk mengurangi perasaan takut, tegang atau gelisah dari sumber-sumber yang tidak dapat diidentifikasi) Intervensi : pengurangan kecemasan -
Vasikel pecah Eksudat mengering Terbentuknya krusta
-
Vasodilatasi pendarahan Terbentuknya skuama/kulit kering
Kontaminasi dengan lingkungan luar
Edema
Dx : kerusakan integritas kulit
System imun Usia - Asam bronchial pada anak
Dermatitis aktopik
- Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri - Dukung pasien untuk bisa mengidentifikasi kekuatan - Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri - Dukung (melakukan) kontak mata pada saat berkomunikasi dengan orang lain - Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain - Buat pernyataan poitif mengenai pasien
Perubahan fisik pada kulit
-
DERMATITIS
Allergen (nikel,karet, semen, logam, perhiasan
Pemeriksaan penunjang
Faktor predisposisi
ETIOLOGI
Perubahan body image Dx: gangguan citra tubuh
Dx:hambatan rasa nyaman
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Jelaskan semua procedure termasuk sensasi yang akan dirasakan yasng mungkin akan dialami klien Berikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis Berikan objek yang menunjukan perasaan aman Dorong verbalisasi perasaan Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai Intruksikan klien untuk teknik relaksasi