WOC Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Lia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Masliana NIM : P07220420106 Prodi : Profesi Ners Web Of Caution Cairan : volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Elektrolit : substansi yang menyebabkan ion kation (+) dan anion (-).



Fungsi Cairan 1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh. 2. Transport nutrient ke sel 3. Transport hasil sisa metabolism 4. Transport hormone 5. Pelumas antar organ 6. Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.



Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari minuman dan makanan.



Kebutuhan cairan : 1.800 – 2.500 ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan. Pengeluaran cairan melalui ginjal : urine 1.2001.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml



Distribusi Cairan Tubuh



Cairan Intraseluler : 40% (25L) Cairan Tubuh : 60 % (40 L) Cairan Ekstraseluler : 20% (15 L)



Cairan Interstisial : 15% (12 L)



Plasma Darah : 5% (3 L)



Faktor yang Mempengaruhi Cairan dan elektroit Difusi, filtrasi, transport aktif, usia Hipovolemia (D.0023)



iklim Hipervolemia (D.0022)



diet stress Gangguan keseimbangan elektrolit:



Kondisi sakit Gangguan keseimbangan asam basa:



hiponatremia&hypernatremia



asidosis respiratorik



hipokalemia&hyperkalemia



asidosis metabolic



hipokalsemia&hyperkalsemi



alkalosis respiratorik alkalosis metabolik



No 1.



Diagnosa Keperawatan SDKI MK : Hipovolemia (D.0023) Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan Gejala Tanda Mayor : Ds : Tidak tersedia Do : 1. Frekuensi Nadi meningkat 2. Nadi teraba lemah 3. Tekanan darah menurun 4. Tekanan nadi menyempit 5 .Turgor kulit menurun 6. Membran mukosa kering 7. Volume Urine menurun



Tujuan Dan Kriteria Hasil SLKI LU.Status Cairan (L.03028) Ekspektasi : Meningkat Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Status cairan Meningkat meningkat dengan kriteria hasil: a. Kekuatan Nadi b. Turgor Kulit c. Out put urine d. Frekuensi nadi (membaik)



A.



Intervensi SIKI Manajemen Hipovolemia (I.03116) Tindakan Observasi 1. Periksa tanda dan gejala Hipovolemia (mis.frekuensi Nadi teraba lemah,tekanan darah menurun,tekanan Nadi menyempit,turgor kulit menurun,membrane Mukosa kering,Volume urine menurun,hematokrit Meningkat,haus,lemah) 2. Monitor intake dan output cairan Terapeutik 3. Hitung kebutuhan cairan



2.



8. Hematokrit meningkat Gejala Tanda Minor : Ds : 1. Merasa lelah 2. Mengeluh haus Do : 1. Pengisian vena menurun 2. Status mental berubah 3. Suhu tubuh meningkat 4. Konsentrasi urine meningkat 5. Berat badan turun tiba – tiba



e. Tekanan darah (membaik) f. Membran mukosa (membaik) g. Ortopnea (menurun)



4. Berikan posisi modified Trendelenbung 5. Berikan Asupan Cairan Oral Edukasi 6. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral 7. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak Kolaborasi 8. Kolaborasi pemberina cairan IV Isotonis (mis.Nacl, RL). 9. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.glukosa 2,5%,Nacl 0,4%) 10. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.albumin, (Plasmanate). 11. Kolaborasi pemberian produk darah.



MK : Hipervolemia (D.0022) Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan Gejala Tanda Mayor : Ds : 1. Ortopnea 2. Dispnea 3. Paroxysmal nocturnal dyspnea Do : 1. Edema anasarka dan/atau edema Perifer. 2. Berat badan meningkat dalam Waktu singkat. 3. Jugular venous pressure (JVP) meningkat



LU.Keseimbangan Cairan (L.03020) Ekspektasi : Meningkat Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Keseimbangan cairan Meningkat meningkat dengan kriteria hasil: a. Asupan cairan b. Haluaran Urine c. Kelembapan membrane mukosa.



Manajemen Hipervolemia (I.03114) Tindakan Observasi 1. Periksa tanda dan gejala Hipervolemia (mis.ortopnea, Dyspnea,edema,JVP/CVP meningkat,reflex hepatojugu Lar positif,suara nafas tambahan). 2. Identifikasi penyebab hypervolemia 3. Monitor status hemodinamik (mis.frekuensi jantung,te Kanan darah ,MAP,CVP,PAP,PCWP,CO,CI) jika Tersedia. 4. Monitor intake dan output cairan. 5. Monitor tanda hemokonsentrasi (mis.kadar natrium, BUN,hematocrit,berat jenis urine)



4. Refleks hepatojugular positif Gejala Tanda Minor : Ds : Tidak Tersedia Do : 1. Distensi Vena Jugularis 2. Terdengar suara nafas tambahan 3. Hepatomegali 4. Kadar Hb/Ht turun 5. Oliguria 6. Intake lebih banyak dari output (balans cairan positif) 7. Kongesti Paru.



d. Edema (menurun) e. Dehidrasi (menurun) f. Tekanan Darah (membaik) g. Denyut Nadi Radial (membaik).



6. Monitor tanda peningkatan tekanan onkontik plasma (mis.kadar protein dan albumin meningkat). 7. Monitor kecepatan infus secara ketat. 8. Monitor efek samping diuretic (mis.hipotensi Ortortostatik,hipovolemia,hypokalemia,hiponatremia) Terapeutik Kekuatan 9. Nadi Timbang berat badan setiap haripada waktu yg sama. 10. Batasi asupan cairan dan garam 11. Tinggikan kepala tempat tidur 30-40” Edukasi 11. Anjurkan melaporkan jika haluaran urin 1 kg / hari 13 Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan Haluaran cairan. 14. Ajarkan cara membatasi cairan. Kolaborasi 15. Kolaborasi pemberian diuretic. 16. Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat Diuretic. 17. Kolaborasi pemberian continuous renal replacement Therapy (CRRT), jika perlu.



DAFTAR PUSTAKA :



Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 4. Salemba Medika: Jakarta Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI