WOC Revisi Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Rina Susanti NIM : P07220420119 Prodi : Profesi Ners Web Of Caution Cairan : volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Elektrolit : substansi yang menyebabkan ion kation (+) dan anion (-).



Fungsi Cairan 1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh. 2. Transport nutrient ke sel 3. Transport hasil sisa metabolism 4. Transport hormone 5. Pelumas antar organ 6. Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.



Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari minuman dan makanan.



Kebutuhan cairan : 1.800 – 2.500 ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan. Pengeluaran cairan melalui ginjal : urine 1.2001.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml



Distribusi Cairan Tubuh



Cairan Intraseluler : 40% (25L) Cairan Tubuh : 60 % (40 L) Cairan Ekstraseluler : 20% (15 L)



Cairan Interstisial : 15% (12 L)



Plasma Darah : 5% (3 L)



Faktor yang Mempengaruhi Cairan dan elektroit Difusi, filtrasi, transport aktif, usia Hipovolemia (D.0023)



iklim Hipervolemia (D.0022)



diet stress Gangguan keseimbangan elektrolit:



Kondisi sakit Gangguan keseimbangan asam basa:



hiponatremia&hypernatremia



asidosis respiratorik



hipokalemia&hyperkalemia



asidosis metabolic



hipokalsemia&hyperkalsemi



alkalosis respiratorik alkalosis metabolik



MK : Hipovolemia (D.0023) Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan



MK : Hipervolemia (D.0022) Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan



Intervensi : A. Manajemen Hipovolemia 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frek. Nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, Hematokrit meningkat, haus, lemah) 2. Monitor intake dan output cairan B. Insersi Intravena C. Manajemen Elektrolit D. Manajemen Syok E. Pemantauan Cairan F. Pengambilan sampel darah arteri G. Pengambilan sampel darah vena



Intervensi : A. Manajemen Hipervolemia 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia 2. Identifikasi penyebab hipervolemia 3. Monitor status hemodinamik 4. Monitor intake dan output cairan 5. Monitor tanda hemokonsentrasi 6. Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama 7. Batasi asupan cairan dan garam 8. Tinggikan kepala 30-400 9. Anjurkan melapor jika haluaran urine < 0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam 10. Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari 11. Ajarkan cara membatasi cairan 12. Kolaborasi pemberian diuretik B. Edukasi nutrisi parenteral C. Insersi intravena D. Kateterisasi Urin E. Pemantauan tanda vital F. Manajemen Asama Basa G. Pengambilan sampel darah Arteri H. Pengambilan sampel darah



DAFTAR PUSTAKA : Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 4. Salemba Medika: Jakarta Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI



Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI



Diagnosa Keperawatan



Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil



Intervensi



Hipovolemia



Status Cairan (L.03028)



D.0023



Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam kondisi volume cairan intravaskuler, interstisiel, dan/atau intraseluler membaik.



Pengertian :



Kriteria Hasil:



Penurunan volume cairan intravaskuler, interstitial, dan/atau intraselular



Menurun 1



2



3



4



5



2



3



4



5



2



3



4



5



2



3



4



5



Pengisian Vena 1



Diagnosa Keperawatan



Meningkat



Output Urin 1



4



Cukup Meningkat



Turgor kulit 1



3



Sedang



Kekuatan Nadi 1



2



Cukup Menurun



Manajemen Hipovolemia (I.03116) Observasi:  Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi meningkat, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, haus, lemah)  Monitor intake dan output Terapeutik  Hitung kebutuhsn cairan  Berikan posisi modified Trendelenburg  Berikan asupan cairan oral Edukasi



Perencanaan Keperawatan



Hipervolemia D.0022 Pengertian : Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular



Tujuan & Kriteria Hasil Keseimbangan Cairan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan keseimbangan cairan meningkat. Kriteria Hasil: Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Menurun Meningkat 1 Asupan cairan   1 2 3 4 5 2 Haluaran urine   1 2 3 4 5 Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Meningkat Menurun 3 Edema   1 2 3 4 5 4 Asites   1 2 3 4 5



Intervensi Manajemen Hipervolemia Observasi:  Periksa tanda dan gejala hipervolemia  Identifikasi penyebab hipervolemia  Monitor status hemodinamik  Monitor intake dan output cairan  Monitor tanda hemokonsentrasi Terapeutik  Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama  Batasi asupan cairan dan garam