Woc Kebutuhan Eliminasi Gusna New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : GUSNAWATI LATIF NIM



: P07220420059



PRODI : NERS PASER



WOC KEBUTUHAN ELIMINASI Eliminasi merupakan suatu proses pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Eliminasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu eliminasi urine dan eliminasi fekal. Eliminasi urine berkaitan dengan sistem perkemihan, sedangkan eliminasi fekal erat kaitannya dengan saluran pencernaan.



Eliminasi



Eliminasi urine



Eliminasi fekal



1.Pola konsumsi makanan kurang sehat 2.Kurang minum 3.Menahan BAB 4.Obat-obatan



1.Infeksi pada uretra 2.Tumor/neoplasma di sekitar ureter atau uretra 3.Pembesaran pada uterus pada saat kehamilan



Obstruksi sal cerna peradangan



Terbentuknya jaringan parut



Kompresi pada ureter/uretra



Obstruksi sebagian atau total aliran



RETENSI URINE



Urine yang keluar sedikit karena ada penyempitan ureter/uretra



GANGGUAN POLA ELIMINASI URINE



Kerusakan neuromuscular



peristaltic kolon



Penurunan pengeluaran ciaran di dalam usus Penaikan penyerapan air dari tinja di dalam usus



Tinja kering, keras



KONSTIPASI



SDKI Retensi urine (D.0050) Kategori fisiologis Sub kategori eliminasi SLKI LU : Eliminasi urine (L.04034) Ekspektasi membaik KH : 1. Distensi kandung kemih menurun 2. Volume residu menurun 3. Disuria menurun 4. Karakteristik urine membaik SIKI Perawatan retensi urine (I.04165) Observasi : 1. Identifikasi penyebab retensi urine (mis, peningkatan tekanan uretra, kerusakan arkus reflex, disfungsi neurologis, efek agen farmakologis). 2. Monitor intake dan output cairan. 3. Monitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi atau perkusi. Terapeutik : 4. Sediakan privasi untuk berkemih. 5. Berikan rangsangan berkemih (mis mengalirkan air kran, kompres dingin pada abdomen). 6. Pasang kateter urine jika perlu. Edukasi : 7. Jelaskan penyebab retensi urine. 8. Anjurkan pasien atau keluarga mencatat output urine. 9. Ajarkan cara melakukan rangsangan berkemih.



SDKI Gangguan eliminasi urine (D.0040) Kategori fisiologis Sub kategori eliminasi SLKI LU : Eliminasi urine (L.04034) Ekspektasi membaik KH : 1. Sensasi berkemih meningkat 2. Distensi kandung kemih menurun 3. Berkemih tidak tuntas menurun 4. Urine menetes menurun 5. Mengompol menurun 6. Karakteristik urine membaik SIKI IU : Manajemen eliminasi urine (I.04152) IP : Perawatan kateter urine (I.04164) Manajemen eliminasi urine (I.04152) Observasi : 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine 2. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine Terapeutik : 3. Catat waktu dan haluaran berkemih 4. Ambil sampel urine jika perlu Edukasi : 5. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih 6. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine Kolaborasi : 7. Kolaborasi untuk pemberian obat



SDKI Konstipasi (D.0049) Kategori fisiologis Sub kategori eliminasi SLKI LU : Eliminasi fekal (L.04033) Ekspektasi membaik 1. Kontrol pengeluaran feses meningkat 2. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun 3. Mengejan saat defekasi menurun 4. Distensi abdomen menurun 5 .Teraba massa pada rektal menurun 5.Urgency menurun 6. Nyeri abdomen 7. Kram abdomen menurun Iu: Manajemen eliminasi fekal



SIKI



Observasi 1.Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar 2. Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal 3.Monitor buang air besar 4.Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi Terapeutik 5.Berikan air hangat setelah makan 6. Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien 7. Sediakan makanan tinggi serat Edukasi 8. Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus 9. Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses 10. Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi 11.Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas 12. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat 13. Anjurkan meningkatkan asupan calran, jika tidak ada kontraindikasi Kolaborasi



Sumber: Tim Pokja SDKI SIKI SLKI.PPNI (2019



14.Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika pertu.