Laporan Pendahuluan Kebutuhan Eliminasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN ELIMINASI



Dosen Pembimbing : Darmasta Maulana, S. Kep, M. Kes



Disusun Oleh : Anggita Sausan Hanun



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB II CIREBON 2020



1



KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah ta'ala yang telah memberikan taufik dan hidayah nya kepada kita semua sehingga kita di tetapkan dalam nikmat Iman dan Islam. Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassallam kepada para sahabatnya,dan para pengikutnya hingga hari akhir. Alhamdulillah dengan limpahan Rahmat dari Allah ta'ala penulis dapat menulis makalah" KEBUTUHAN ELIMINASI" yang berisikan tentang informasi terkait kebutuhan eliminasi dalam keperawatan. Kami menyadari bahwa terdapat banyak sekali kekurangan pada penulisan makalah ini maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian agar makalah ini menjadi lebih baik.



Tangerang, 28 April 2020



PENULIS



2



DAFTAR ISI Lembar Judul......................................................................................................................... 1 Kata Pengantar ..................................................................................................................... 2 Daftar Isi ............................................................................................................................... 3



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 4 1.2 Tujuan................................................................................................................................... 4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Eliminasi................................................................................................................... 5 2.2 Fisiologi Eliminasi.................................................................................................................. 5 2.3 Kebutuhan Eliminasi............................................................................................................. 7 2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruh Kebutuhan Nutrisi Eliminasi.......................................... 8 2.5 Masalah-masalah Gangguan Eliminasi................................................................................. 13 2.6 Diagnosa Keperawatan........................................................................................................ 16



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 20 3.2. Saran.................................................................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 21



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari nya dengan mengandalkan energi yang di hasilkan dari metabolisme tubuh manusia itu sendiri. Metabolisme mengolah berbagai nutrisi yang kita konsumsi dari rezeki dari Allah berupa makanan setiap harinya. Namun dari hasil pengolahan makanan tersebut terdapat sampah atau zat sisa yang harus di keluarkan oleh tubuh. Cara tubuh mengeluarkan zat sisa metabolisme tersebut biasa di kenal dengan ELIMINASI. Eliminasi terjadi di beberapa organ tubuh manusia diantaranya paru-paru yang mengeluarkan zat sisa berupa CO2,adapula kulit yang mengeluarkan zat sisa berupa air dan natrium(keringat), usus besar yang mengeluarkan zat sisa berupa feses yang terdiri dari sisa bakteri yang telah mati dan zat sisa dari hasil metabolisme lainnya,serta ginjal yang mengeluarkan zat sisa berupa urine yang tersusun atas cairan tubuh yang berlebih, ion-ion hidrogen, elektrolit,dan asam. 1.2 Tujuan Tujuan Khusus 



Untuk memaparkan kepada masyarakat umum tentang kebutuhan manusia akan Eliminasi ( pengeluaran zat-zat sisa metabolisme) Tujuan Umum 



Untuk memudahkan rekan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan mengenai gangguan kebutuhan eliminasi.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Eliminasi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak di perlukan oleh tubuh. Kebutuhan Eliminasi terbagi menjadi 2 yaitu kebutuhan eliminasi urine dan kebutuhan eliminasi fekal. Eliminasi urine (miksi) adalah proses pengosongan kandung kemih ketika kandung kemih terisi. Sedangkan eliminasi fekal (defekasi) adalah Eliminasi fekal adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus (Tarwoto & Wartonah, 2004).



2.2 Fisiologi Eliminasi Eliminasi urine: Proses kejadian eleminasi urine ada dua langkah utama: Pertama, bila kandung kemih saudara secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang dikirim ke medulla spinalis diteruskan ke pusat miksi pada susunan saraf pusat. Kedua, pusat miksi mengirim sinyal ke otot kandung kemih (destrusor), maka spinter ekterna relaksasi berusaha mengosongkan kandung kemih, sebaliknya bila memilih tidak berkemih spinter eksterna berkontraksi. Kerusakan pada medulla spinalis menyebabkan hilangnya kontrol volunter berkemih, tetapi jalur refleks berkemih dapat tetap sehingga terjadinya berkemih secara tetap, maka kondisi ini disebut refleks kandung kemih. Eliminasi feses: 1. Saluran gastrointestinal bagian atas terdiri mulut, esophagus & lambung Makanan yang masuk ke mulut kita dicerna secara mekanik dan kimia, dengan bantuan gigi untuk mengunyah dan memecah makanan. Saliva mencairkan dan melunakkan bolus makanan sehingga mudah masuk esofogus menuju pada lambung. Dalam lambung makanan disimpan sementara, lambung melakukan ekresi asam hidroklorida (HCL), lendir, enzim pepsin dan faktor intrinsik. HCL mempengaruhi keasaman lambung dan keseimbangan asam-basa tubuh. Lendir melindungi mukosa dari keasaman, aktivitas enzim dan membantu mengubah makanan menjadi semi cair yang disebut kimus (cbyme), lalu didorong ke usus halus. 2. Saluran gastrointestinal bagian bawah terdiri dari usus halus dan besar. 3. Saluran gastrointestinal atas meliputi, usus halus terdiri dari duodenum, jejenun, ileum, dengan diameter 2.5 cm dan panjang 6 m. Kimus bercampur dengan empedu dan amilase. Kebanyakan nutrisi dan elektolit diabsorsi duodenum dan jejunum, sedang ileum mengabsorsi vitamin, zat besi dan garam empedu. Fungsi eleum terganggu maka proses pencernaan mengalami perubahan. Usus besar panjangnya 1.5 m merupakan organ utama dalam eleminasi fekal terdiri cecum,colon dan rectum. Kimus



5



yang tidak diabsorpsi masuk sekum melalui katub ileosekal yang fungsinya katub ini untuk regurgitasi dan kembalinya isi kolon ke usus halus. Kolon mengabsorpsi air. nutrient,elektolit, proteksi, sekresi dan eleminasi, sedangkan perubahan fungsi kolon bisa diare dan kontraksi lambat. Gerakan peristaktik 3-4 kl/hr dan paling kuat setelah makan. Rectum bagian akhir pada saluran pencernaan. Panjangnya bayi 2.5 cm, anak 7.5-10 cm, dewasa 15 – 20 cm, rektum tidak berisi feses sampai defekasi. Rektum dibangun lipatan jaringan berisi sebuah arteri dan vena, bila vena distensi akibat tekanan selama mengedan bisa terbentuk hemoraid yang menyebabkan defekasi terasa nyeri. 4. Usus sendiri mesekresi mucus, potassium, bikarbonat dan enzim, sekresi musin (ion karbonat) yang pengeluarannya dirangsang oleh nervus parasimpatis. 5. Cbyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Gas yang dihasilkan dalam proses pencernaan normalnya 400-700 ml/24 jam. Feses terdiri atas 75% air dan 25% padat, bakteri yang umumnya sudah mati, lepasan epithelium dari usus, sejumlah kecil zat nitrogen. Jadi makanan sampai mencapai rectum normalnya diperlukan waktu 12 – 20 jam, isinya menjadi makin lunak bahkan bila terlalu lama maka akan semakin padat karena air diabsorpsi apabila tidak segera di keluarkan. Pada keadaan infeksi, reseksi bedah atau obstruksi dapat mengganggu peristaltik absorpsi berkurang dan aliran kimus terhambat. Saat emosi sekresi mucus akan meningkat berfungsi melindungi dinding usus dari aktivitas.



6



2.3 Kebutuhan Eliminasi A. Eliminasi urine Eliminasi urine normal sesuai dengan usia: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Usia 1-2 hari : 15-60 ml/hari Usia 3-10 hari : 100-300 ml/hari Usia 10-12 bulan : 250-400 ml/hari Usia 12 Bln-1 Th : 400-500 ml/hari Usia 1-3 Tahun : 500-600 ml/hari Usia 3-5 Tahun : 600-700 ml/hari Usia 5-8 Tahun : 700-1000 ml/hari Usia 8-14 Tahun : 800-1400 ml/hari Usia 14 Th- Dwsa : 1500 ml/hari Dewasa tua :