Yudi - KB 3 Perkembangan Peserta Didik Lk-Resume [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)



A. Judul Modul



: PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



B. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN EMOSI, SOSIAL DAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK (KB 3) C. Refleksi



NO 1



BUTIR REFLEKSI Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi



:



RESPON/JAWABAN



A. Pengertian Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik  Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu Emosi dapat berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk.  Goleman menyatakan bahwa “emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiranpikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 1995).  Fungsi emosi terhadap perkembangan anak antara lain, pertama merupakan bentuk komunikasi. Emosi sebagai bentuk komunikasi menjadikan anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya terhadap orang lain Kedua, emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.  Sedangkan perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 2012)  Jadi perkembangan sosial ini fokus pada relasi antara peserta didik dengan orang lain.  Islam menegaskan manusia diciptakan beragam agar saling kenal mengenal (QS. al-Hujurat: 13); manusia harus saling tolong menolong (QS. al-Maidah: 2); sesama orang-orang yang beriman itu bersaudara (QS. AlHujurat: 10); dan kaum muslim itu adalah umat yang satu (QS. Al-Anbiya: 92),  



Adapun spiritualitas merupakan aspek yang lebih banyak melihat lubuk hati, riak getaran hati nurani pribadi, dan sikap personal Pijakan utama pendidikan berbasis spiritual adalah al-Quran dan Hadis. al-Quran memuat nilai dan ketentuan lengkap dalam kehidupan manusia. Dalam hal ini, posisi Hadis menempati sumber kedua yang berperan sebagai penjelas



 



terhadap isyarat dan nilai yang terdapat dalam al-Quran Keseimbangan antara dunia dan akhirat menjadi suatu keharusan yang ditanamkan sejak dini pada peserta didik. Oleh karena itu pendidikan diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan kelak di akhirat (QS. Al-Qashash: 77)



1. Perkembangan Emosi adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain 2. Perkembangan sosial adalah tingkatan jalinan interaksi anak dengan orang lain. 3. Spiritual adalah cita rasa totalitas kedalaman pribadi manusia. B. Karakteristik Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual 1. Lewis dan Rosenblam (Stewart, dkk., 1985) mengatakan proses terjadinya emosi atau mekanisme emosi melalui lima tahapan, yaitu : (1) elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa; (2) receptors, yaitu aktivitas di pusat sistem saraf; (3) state, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi; (4) expression, yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis; dan (5) experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. 2. Syamsuddin (2000) menggambarkan mekanisme emosi dalam rumusan yang lebih ringkas. Emosi adalah gabungan lima komponen (elicitors, receptors, state, expression, experience), yang kemudian dibagi dalam tiga variabel, yaitu (1) variabel stimulus, merupakan rangsangan yang menimbulkan emosi disebut sebagai variabel stimulus; (2) variabel organik, merupakan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami emosi disebut sebagai variabel organik; dan (3) variabel respon, merupakan pola sambutan ekspresif atas terjadinya pengalaman emosi disebut sebagai variabel respon. 3. Perkembangan sosial emosianal anak memiliki keterkaitan dengan aspek perkembangan lainnya, baik fisik maupun mental, Emosi juga mempengaruhi kegiatan mental seperti konsentrasi, pengingatan, penalaran. 4. Tahapan perkembangan sosial menurut erik erikson 1) Trust vs mistrust ( 0-1 th) : tahap pengembangan rasa percaya diri, sangat perlu pelukan dan sentuhan 2) Autonomy vs shame ( 2-3 th) :masa pemberontakan , diperlukan



dorongan dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik dan mental. 3) Inisiative vs guilt ( 4-5 th) : banyak bertanya dan inisiatif. 4) Industry vs inferoitery ( 6-11 th) : bisa mengerjakan tugas dan termotivasi untuk belajar. 5) Ego identity vs role on fusion ( 12-18/20) : tahap pencarian identitas 6) Intimacy vs isolation ( 18/19-30 th) : tahap membangun rumah tangga 7) Generation vs stagnation ( 31-60 th) : kepribadian tulus terhadap sesama. 8) Ego integrity vs putus asa (>60 th) : pengemembanagn integritas diri . 5. Tahapan perkembangan spiritual keagamaan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: a. The Fairy tale stage tingkat dongeng ( 3-6 th) konsep ketuhanan dipengaruhi fantasi dan emosi. b. The Realistic stage ( 7-12 th) memahami makna ketuhanan secara realistic dan konkrit. c. The individual stage ( remaja) tahapan berpikir abstrak. 6. James Fowler (dalam Desmita 2010) merumuskan theory of faith didasarkan pada teori perkembangan psikososial Erikson yang mengacu pada tahapan kehidupan yang terdiri dari 7 tahap perkembangan agama, yakni: a. Tahap prima faith (Tahapan kepercayaan) : usia 0-2 tahun b. Tahap intuitive-projective : kepercayaan anak bersifat peniruan (antara usia 2-7 tahun) c. Tahapa mythic-literal faith : usia 7-11 tahun d. Tahap synthetic conventional faith (usia 12-akhir masa remaja atau awal masa dewasa) : Kepercayaan remaja ditandai dengan kesadaran terhadap simbolisme. e. Tahap individuative-reflective faith : terjadi pada usia 19 tahun f. Tahap conjunctive-faith : ditandai dengan perasaan terintegrasasi dengan simbol-simbol ritual-ritual dan keyakinan agama (usia 30 tahun) g. Tahap universalizing faith : ditandai dengan munculnya kepercayaan transcendental untuk mencapai perasaaan ketuhanan C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik Dari berbagai sumber (Setiawan, 1995; Susanto, 2011; Tirtayani dan Asril, 2014) dapat disimpulkan terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak, yakni: 1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi a. Pengaruh Keadaan Individu Sendiri : usia, keadaan fisik, inteligensi b. Konflik-konflik yang terjadi dalam proses perkembangan c. Faktor lingkungan : Lingkungan Keluarga, tempat tinggal, sekolah 2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial a. Faktor individu



b. Faktor Lingkungan Keluarga : Status anak dalam keluarga, Keutuhan keluarga, Sikap dan kebiasaan orang tua c. Faktor Dari Luar Rumah : pengaruh dari teman sebaya dan media massa d. Faktor Pengaruh Pengalaman Sosial Anak 3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Spiritual faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan moral dan spiritual individu mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. faktor yang mempengaruhi membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup tertentu di antaranya : a. Lingkungan keluarga b. Lingkungan sekolah c. Lingkungan pergaulan d. Lingkungan masyartkat e. Faktor genetis f. Tingkat penalaran g. Teknologi D. Implikasi Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik dalam Pembelajaran 1. Strategi dalam menangani perkembangan emosi bisa dilakukan dengan cara : - Tidak membuat jarak sosial terhadap peserta didik - Guru atau orang tua harus terampil dalam mengobservasi berbagai karakter emosi dan perilaku sosial anak - Guru dan orang tua harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam merekam, mencatat, dan membuat prediksi tentang perbuatan apa yang akan menyertai peserta didik 2. Pada ketrampilan sosial strategi yang dibutuhkan adalah : - Dengan mengajarkan banyak ketrampilan sosial dan pemecahannya - Menggunakan strategi kooperatif agar anak bisa menyesuaikan diri saat berinteraksi dengan orang lain - Memberikan pujian kepada perilaku yang baik, - Memberikan penjelasan tentang dampak perilaku yang dimiliki siswa - Mengembangkan program mediasi. 3. Strategi pengembangan dalam aspek spritual yang bisa dilakukan yaitu - Menjadikan pendidikan wahana kondusif untuk menghayati agamanya - Mengadakan spritual parenting pembiasaan yang dilakukan setiap hari untuk memupuk tingkat kesadaran siswa tentang ketuhanan - Mengaitkan materi menyentuh permasalahan keagamaan



-



2



3



Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul



dengan keadaan nyata peserta didik Menjelaskan tentang hikmah yang terkandung daam setiap ibandah yang dilakukan.



1. Experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. 2. Karakteristik perkembangan emosi, social, dan spritual 3. Munculnya kepercayaan transcendental untuk mencapai perasaaan ketuhanan.



1. Saat peserta didik memiliki moral yang kurang bagus, yang disorot adalah guru. Padahal disini peran yang sangat dominan adalah keluarga. Karena waktu anak lebih banyak dihabiskan di rumah dari pada di sekolah. Daftar materi 2. Untuk menangani perkembangan emosi yang terjadi pada anak salah yang sering satunya adalah lebih dekat dengan anak maupun peserta didik. mengalami miskonsepsi Kenyataannya tidak semua anak dekat dengan orang tua, terutama anak dalam yang kedua orang tuanya bekerja. Di sekolah tidak semua murid dekat pembelajaran dengan guru, hanya anak cerdas, lucu atau punya karakter yang berbeda yang bisa dekat dengan guru.