Yuliana Selfi Linda Jingkang - Konsep Dasar Pendidikan Inklusif LK - 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif



NAMA



YULIANA SELFI LINDA JINGKANG



INSTANSI



SMK TIARA NUSA BORONG



1.



Setelah membaca materi hakikat pendidikan inklusif, menurut anda apakah landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif? Jawab: Landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan pendidikan inklusif karena ketiga landasan ini adalah dasar bagi penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah inklusi. landasan andasan filosofis berdasarkan filosofi Bhineka Tunggal Ika, berbea beda tetapi satu kesatuan. termasuk di dalamnya anak berkebutuhan khusu khusus merupakan salah satu bentuk kebhinekaan, Di dalam diri individu berkebutuhan khusus pastilah dapat ditemukan keunggulan keunggulan–keunggulan tertentu. Kelemahan dan keunggulan tidak memisahkan peserta didik yang satu dengan yang lainnya, seperti halnya perbedaan suku, suku, bahasa, budaya, atau agama, tetap dalam kesatuan. Hal ini harus terus diwujudkan dalam sistem pendidikan. Secara yuridis mengacu pada Undang-Undang Undang Dasar Amandemen 1945, Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”,secara secara hukum dalam UUD mampu menjelaskan bahwa hakikatnya pendidikan inklusi harus diterapkan dalam penyelengaaraan pendidikan bahwa setiap anak tidak terkecuali yang berkebutuhan khusus juga berhak mendapat pendidikan. Landasan empiris, empiris hasil penelitiann menunjukkan bahwa klasifikasi dan penempatan peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah, kelas, atau tempat khusus tidak efektif dan diskriminatif, peneliti merekomendasikan pendidikan khusus secara segregatif hanya diberikan secara terbatas berdasarka berdasarkan hasil identifikasi yang tepat (Heller, Holtzman dan Messick, 1982).



2.



Setelah membaca materi tentang sekolah ramah anak, bagaimana pengelolaan kelas yang akan anda lakukan agar tercipta lingkungan kelas yang ramah anak dengan setting sekolah inklusif? Jawab: Situasi dan suasana pembelajaran yang ramah anak dan dilandasi nilai nilai-nilai kebersamaan merupakan bagian penting dalam konteks akomodasi lingkungan non fisik di sekolah inklusif. Untuk mewujudkan nilai-nilai nilai nilai kebersamaan dalam seting sekolah inklusif, diperlukan diperlukan suatu upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai nilai nilai kebersamaan (Togetherness Values) dalam aktivitas pembelajaran maupun kegiatan di luar pembelajaran, seperti kegiatan ekstrakurikuler, bahkan dalam momen bermain bebas saat waktu istirahat.



LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif



Dalam konteks eks ini, sekolah dituntut untuk dapat memberikan makna terjadinya proses internalisasi nilai-nilai nilai nilai kebersamaan pada setiap aktivitas peserta didiknya.



3.



Sebutkan indikator nilai-nilai nilai nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif? jawab: Indikator nilai--nilai nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif yaitu; - sekolah menyediakan program yang layak, menantang, dan aksesible untuk semua semua peserta didik dengan tetap memperhatikan aspek kebutuhan pada setiap individu. - setiap peserta didik termasuk ABK memiliki suasana damai dan harmoni dalam melakukan aktifitas pembelajaran. - Aktivitas pembelajaran di sekolah inklusif berbasis pada nilai perdamaian, demokrasi, HAMdan pembangunan berkelanjutan. - Adanya kepekaan sosial dan kesiapan akademis warga sekolah untuk senantiasa meningkatkan pemahaman dan keteterampilan dalam memberikan layanan pembelajaran bagi setiap peserta didik yang berbasis pada pad analisis kebutuhan individu. - Seolah harus merespon keragaman peserta didik secara luas baik dalam hal latar belakang sosial ekonomi dan budaya, pola tingkah laku, maupun kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. berbeda - Pola pembelajaran yang dilakukan di sekolah inklusif berbasis pada pendekatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah inklusif berbasis pada pendekatan pembelajaran yang berpuast pada anak anak.



4.



Setelah membaca materi mekanisme layanan PDBK, menurut anda, model penempatan PDBK manakah yang paling baik? Jelaskan alasannya? Jawab: Menurut saya, model penempatan PDBK yang paling baik adalah identifikasi karena merupakan proses mengetahui dan mengenali peserta didik sebelum peserta didik mengikuti proses pembelajaran. Sebelum melakukan proses pembelajaran, aran, sebaiknya Guru harus mengetahui apa kelemahan ABK karena dengan begitu dalam proses bimbingan guru bisa cepat mengatasi kelemahan kelemahankelemahan peserta didik . Jika seorang guru tidak mengetahui apa kelemahan perserta didiknya guru tersebut tentu tidak akan akan mampu menyelesaikan permasalahannya yang dialami oleh muridnya.