4 0 2 MB
BAB IV
ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN
4.1
Estimasi Sumberdaya Estimasi sumberdaya bijih besi, nikel dan cobalt pada laporan ini difokuskan
pada area prospek Sebuku. Elemen assay yang digunakan dalam estimasi sumberdaya mineral meliputi Ni, Fe, Si, Mg, Cr, Al, Mn dan Ca yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Input data meliputi database inti pemboran dalam bentuk spreadsheet excel yang telah divalidasi oleh internal SILO. Database berisi collar, assay, survei, domain geologi (litologi), dan deskripsi hasil logging serta digital terrain model (DTM) termasuk didalamnya. Spasi lubang bor pada area Proyek SILO terdiri dari 200 m x 200 m, 100 m x 100 m, 50 m x 50 m, 25m x 25 m, dan 12,5 m x 12,5 m. Data pemboran yang digunakan untuk estimasi sumberdaya mineral adalah sebanyak 7.717 titik bor dengan total kedalaman 53.870 m. Estimasi sumber daya mineral dilakukan dengan menggunakan metode IDW (Inverse Distance Weight). Estimasi kadar dilakukan dalam domain geologi Limonit dan Saprolit sebagai zona mineralisasi utama pada area prospek. Variabel unsur estimasi meliputi Ni, Co, Fe, Si, Mg, Cr, Al, Mn dan Ca Cutoff date basis data yang digunakan pada evaluasi ini adalah data akhir tahun 2017, estimasi Ni Co dilakukan pada daerah yang masih original atau belum dilakukan penambangan sehingga data topo awal masih bisa dipakai untuk menjadi parameter perhitungan sumberdaya.
Revisi Studi Kelayakan
IV-1
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kegiatan Eksplorasi Sampai Tahun 2020 Jenis/Metode Kegiatan Eksplorasi Studi Indraja Pemetaan
Blok/Prospek Nama 1 Damar Utara Tabirah Badjau Bintangor Mangguruh Damar Selatan Gumbil Kalang Batang Curing Madang Serakaman Tengah Belambus Mirih
Status Eksplorasi 2 Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Reconnaissance (penyelidikan umum) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target testing (eksplorasi lanjut) Target definition (eksplorasi awal)
Luas (Ha) 3 250.00 150.00 60.00 150.00 320.00 302.00 195.00 105.00 250.00 270.00 610.00 395.00 170.00
Jenis 4 LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR LIDAR
Luas (Ha) 5 907.18 399.79 352.16 463.69 465.31 304.22 374.93 199.39 439.62 477.32 1009.65 1655.09 995.20
Jenis
Survei Geokimia Luas (Ha) Jenis Jumlah
6 Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi awal Pemetaan geologi awal Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi detil Pemetaan geologi awal Pemetaan geologi awal
7 424.83 303.97 148.31 292.68 465.31 304.22 374.93 199.39 439.62 477.32 1009.65 998.27 84.93
Blok/Prospek
Nama 1 Damar Utara Tabirah Badjau Bintangor Mangguruh Damar Selatan Gumbil Kalang Batang Curing Madang Serakaman Tengah Belambus Mirih
Parit Uji Kedalaman Status Eksplorasi Luas (Ha) Luas (Ha) (m) 2 3 15 16 Target testing (eksplorasi lanjut) 250.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 150.00 Reconnaissance (penyelidikan umum) 60.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 150.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 320.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 302.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 195.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 105.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 250.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 270.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 610.00 Target testing (eksplorasi lanjut) 395.00 Target definition (eksplorasi awal) 170.00
Revisi Studi Kelayakan
8
Pengeboran Spasi (m) 17 50 (Auger); Random, 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger) 50 (Auger); 50, 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 50, 100, 200 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 50, 100 (Inti Bor) 50 (Auger); 100 (Inti Bor) 50 (Auger); Random (Inti Bor)
9
Survei Geofisika
Sumur Uji Kedalaman Luas (Ha) Jenis Luas (Ha) Luas (Ha) (m) 10 11 12 13 14 Geomagnet 78.00
Geomagnet Geomagnet Geomagnet Geomagnet Geomagnet Geomagnet Geomagnet Geomagnet Geomagnet
66.00 355.60 24.00 138.00 277.40 10.50 113.00 165.70 737.40
450.5
Analisis Conto Jumlah Kedalaman Jenis Jenis Conto (titik) (m) Analisa 18 19 20 21 1,488 7,845 XRF Auger dan Inti Bor 912 6,033 XRF Auger dan Inti Bor 165 1,092 XRF Auger Bor 849 6,864 XRF Auger dan Inti Bor 1,144 7,824 XRF Auger dan Inti Bor 1,006 5,409 XRF Auger dan Inti Bor 630 3,704 XRF Auger dan Inti Bor 600 3,928 XRF Auger dan Inti Bor 1,034 6,564 XRF Auger dan Inti Bor 976 5,988 XRF Auger dan Inti Bor 2,575 16,515 XRF Auger dan Inti Bor 1,290 10,434 XRF Auger dan Inti Bor 588 3,665 XRF Auger dan Inti Bor
160
Jumlah 22 9,493 7,331 1,310 9,634 9,567 6,497 4,536 4,835 7,915 7,305 19,914 12,742 4,403
IV-2
Area estimasi sumberdaya mineral ditentukan berdasarkan atas batas kawasan IUP dan distribusi data lubang bor yang terdiri atas pemboran inti (core drilling), sumur uji (test pit) dan auger (yang terdiri atas power auger dan hand auger). Klasifikasi sumber daya mineral ditentukan oleh kondisi geologi dan kompleksitas karakter geologi area proyek, kelengkapan data, dan kualitas data yang tersedia yang mempengaruhi tingkat keyakinan hasil estimasi.
Tabel 4.2 Ringkasan Data Pemboran untuk Estimasi Sumberdaya Mineral Deposit
SILO
Tipe Pemboran
Total Lubang
Rata-rata Kedalaman (m)
Total Kedalaman (m)
Core Drilling
708
11
7,758
Hand Auger
233
6,5
1,515
Power Auger
6,522
6,64
43,33
Test Pit
254
4,87
1,236
Total
7,717
7,25
53,87
Data topografi yang digunakan untuk estimasi adalah topografi berdasarkan LIDAR dan telah disurvei dan divalidasi pada 2014 oleh tim survei PT SILO. Penyesuaian data elevasi pada collar lubang bor dilakukan terhadap data topografi LIDAR. Estimasi NiCo masih menggunakan elevasi topo awal karena pengukuran
topografi
LIDAR
dilakukan
setelah
dan
sedang
dilakukan
penambangan bijih besi di tahun 2012 dan sebagian daerah yang masih original atau belum dilakukan penambangan sehingga data topo awal masih relevan dengan keadaan sekarang. Area estimasi sumber daya ditentukan dengan mempertimbangkan batas area IUP PT SILO serta persebaran data lubang bor. Batas area estimasi ditentukan berdasarkan lubang bor terluar dan diekspansi dengan kisaran jarak 11/2 spasi bor dominan. Total luas area estimasi yang ditentukan dalam proyek adalah 2.880,8 Ha. Peta sebaran lubang bor pada peta atas area estimasi PT SILO ditunjukan oleh Gambar 4.1
Revisi Studi Kelayakan
IV-3
Gambar 4.1 Peta Area Estimasi Sumber Daya Mineral IUP PT SILO
4.1.1 Metode Perhitungan estimasi sumber daya mineral dilakukan dengan metode estimasi Inverse Distance Weight (IDW) dalam zona mineralisasi (Limonit dan Saprolit). Metode ini menginterpolasi kadar elemen berdasarkan jaraknya ke titik perkiraan dengan mempertimbangkan faktor bobot jarak.
Revisi Studi Kelayakan
IV-4
Estimasi dilakukan dengan menggunakan data komposit yang diperoleh dari data lubang bor yang terdiri atas Test Pit (TP), Power Auger (PA), Hand Auger (HA) dan Diamond Drill Holes (DDH). Estimasi nilai kadar dilakukan pada unsur Ni, Co, Fe, Si, Mg, Cr, Al, Mn dan Ca pada setiap zona mineralisasi (Limonit dan Saprolit). Prosedur penyiapan data hingga proses estimasi ditunjukan oleh Gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Diagram alir proses estimasi Sumber Daya mineral menggunakan blok model geologi
4.1.2 Domain/Zona Mineralisasi Domain geologi dan mineralisasi di IUPOP PT.SILO, yaitu; zona limonit (LIM), saprolit (SAP) dan bedrock (BRK), pembagian ore class dilakukan oleh ahli geologi SILO berpengalaman berdasarkan deskripsi logging inti bor dan komposisi kimia sampel dan analisa statistik database geologi. Zona Limonit (LIM) memiliki karakteristik kadar Mg rendah (30%) serta bergantung pada kadar Al2O3. Zona Saprolit (SAP) memiliki karakter kadar kadar Mg lebih tinggi dari zona limonit (>3%) dan
Revisi Studi Kelayakan
IV-5
secara umum kadar Fe lebih rendah dari 30%. Zona Bedrock (BRK) memiliki karakter kadar Mg tinggi (>25%) dan atau kadar Fe rendah ( 3%. Domain Batuan Dasar ditentukan berdasarkan kandungan Fe < 8%, Mg > 25%. Kandungan Co menjadi penting pada batas transisi antara Limonit dan Saprolit, dengan karakteristik kandungan Co akan melimpah di batas bawah domain Limonit. Model 3D dibuat berdasarkan data eksplorasi yang terdiri dari data Hand Auger, Power Auger, test pit, dan core drilling. Model tersebut digunakan untuk mengevaluasi kadar dan tonase dalam bentuk tiga dimensi dalam perhitungan sumber daya mineral. Metode perhitungan sumber daya yang terkandung dalam pernyataan ini menggunakan metode Inverse Distance Weight (IDW) pada seluruh unsur untuk domain limonit dan saprolit. Metode ini menginterpolasi kandungan unsur berdasarkan jarak pada titik data terdekat dengan memperhatikan faktor pembobotan jarak. Data densitas yang digunakan untuk perhitungan estimasi sumber daya untuk PT SILO pada domain Limonit adalah 1,70% (kondisi basah) atau 1,10% (kondisi kering). Sedangkan pada domain Saprolit, densitas sebesar 1,75% (kondisi basah) atau 1,30% (kondisi kering).
Revisi Studi Kelayakan
IV-15
Yang mempengaruhi nilai COG NiCo adalah sensitivitas dari grade Ni sehingga didapatkan nilai grade Ni > 0,83% yang mana menghasilkan nilia rata rata Ni 0,91% Model sumberdaya mineral ini diklasifikasikan sebagai Tereka dan Tertunjuk berdasarkan kerapatan spasi lubang bor (drillholes spacing), tingkat kepercayaan terhadap data, dan jenis pemboran. Secara keseluruhan jumlah estimasi sumberdaya mineral di IUP OP PT SILO yaitu 115,71 Juta Ton (Tonase basah) atau 79,68 Juta Ton (Tonase kering) dengan kadar rata-rata Ni 1,05%; Fe 35,55% dan Co 0,10%. Estimasi Sumberdaya Mineral berdasarkan kandungan Ni dan Co diklasifikasikan sebagai Sumberdaya Mineral Tertunjuk dan Sumberdaya Mineral Tereka, dengan rincian sebagai berikut ini. 1 Sumberdaya Mineral Tertunjuk dengan total sebesar 17,17 Juta Ton (tonase basah) atau 11,44 Juta Ton (tonase kering) dengan kadar rata-rata Ni 0,95%, Fe 41,06% dan Co 0,10%. ➢ Limonit sebesar 13,78 Juta Ton (tonase basah) atau 8,92 Juta Ton (tonase kering) dengan kadar rata-rata Ni 0,87%; Fe 46,49%; dan Co 0,12% ➢ Saprolit sebesar 3,39 Juta Ton (tonase basah) atau 2,52 Juta Ton (tonase basah) dengan kadar rata-rata Ni 1,25%; Fe 19,01%; dan Co 0,05%. 2 Sumberdaya Mineral Tereka dengan total sebesar 98,54 Juta Ton (tonase basah) atau 68,24 Juta Ton (tonase kering) dengan kadar rata-rata Ni 1,07%, Fe 34,59% dan Co 0,09%. ➢ Limonit sebesar 51,74 Juta Ton (tonase basah) atau 33,48 (tonase kering) dengan kadar ratarata Ni 0,89%; Fe 46,27%; dan Co 0,11%. ➢ Saprolit sebesar 46,80 Juta Ton (tonase basah) atau 34,76 Juta Ton (tonase kering) dengan kadar rata-rata Ni 1,26%; Fe 21,69%; dan Co 0,07%.
Revisi Studi Kelayakan
IV-16
Tabel 4.6 Estimasi Sumberdaya Mineral Proyek PT Sebuku Iron Lateritic Ore Deposite
Klasifikasi Sumber Daya Mineral
Tertunjuk
Tipe Material
CoG (%Ni)
Tonase Basah dalam Juta Ton (WMT)
Tonase Kering dalam Juta Ton (DMT)
Ni (%)
Fe (%)
Si (%)
Mg (%)
Co (%)
Cr (%)
Al (%)
Mn (%)
Ca (%)
Limonit
0,78
13,78
8,92
0,87
46,49
1,98
0,61
0,12
2,05
4,20
0,83
0,02
Saprolit
1,10
3,39
2,52
1,25
19,01
14,38
12,99
0,05
0,93
1,81
0,34
0,19
17,17
11,44
0,95
41,06
4,43
3,05
0,10
1,83
3,73
0,73
0,06
Subtotal SILO
Tereka
Limonit
0,80
51,74
33,48
0,89
46,27
1,91
0,59
0,11
2,03
4,22
0,78
0,02
Saprolit
1,10
46,80
34,76
1,26
21,69
13,24
12,45
0,07
1,05
1,99
0,42
0,13
Subtotal
98,54
68,24
1,07
34,59
7,29
6,22
0,09
1,57
3,16
0,61
0,07
Limonit
65,53
42,40
0,89
46,31
1,92
0,59
0,12
2,04
4,22
0,79
0,02
Saprolit
50,19
37,28
1,26
21,51
13,32
12,49
0,07
1,04
1,98
0,42
0,14
115,71
79,68
1,05
35,55
6,87
5,75
0,10
1,60
3,25
0,63
0,07
TOTAL MATERIAL
Total Sumber Daya Mineral PT SILO
Catatan: ➢ Semua angka Sumberdaya Mineral yang dilaporkan dalam tabel di atas mewakili perkiraan pada 18 Oktober 2019. Perkiraan Sumberdaya Mineral bukan perhitungan yang presisi, tergantung pada interpretasi informasi terbatas pada lokasi, bentuk dan kontinuitas terjadinya dan pada hasil sampling yang tersedia. ➢ Total yang tecantum dalam tabel di atas telah dibulatkan untuk menggambarkan ketidakpastian relatif dari perkiraan. Pembulatan dapat menyebabkan beberapa ketidaksesuaian komputasi. ➢ Data topografi permukaan untuk kesemua blok prospek masih menggunakan data topografi original dan belum dikurangi dengan data topografi update setelah penambangan.
Revisi Studi Kelayakan
IV-17
Gambar 4.7 Kurva kadar dan tonase sumberdaya mineral tertunjuk area PT SILO
Gambar 4.8 Kurva kadar dan tonase sumberdaya mineral tereka area PT SILO
Revisi Studi Kelayakan
IV-18
4.1.6 Pernyataan Competent Person Pernyataan Competent Person Untuk sumberdaya Fe
Laporan estimasi sumberdaya bijih besi (Anthony McDougall ) telah di peer review oleh PT AKGC dengan Competent Person Sumberdaya bijih besi Ade Kadaruman, Ph.D (CPI 088 & MAusIMM 303680).
Revisi Studi Kelayakan
IV-19
Berikut pernyataan competent person untuk peer review sumberdaya bijih besi.
Revisi Studi Kelayakan
IV-20
Pernyataan Competent Person Untuk Sumberdaya Ni Co
Revisi Studi Kelayakan
IV-21
4.2
Estimasi Cadangan Cadangan bijih diperoleh dari bagian sumberdaya mineral yang dapat
ditambang secara ekonomis. Bahan tersebut dapat ditambang menggunakan metode
penambangan
tertentu
dengan
mempertimbangkan
sifat
mudah
ditambangnya (Ore Loss) dan kemungkinan dilusi (Dilution Factor). Penilaian teknis dilakukan berdasarkan desain lubang tambang, optimasi dan rencana sebelum mengubah sumber daya mineral menjadi cadangan bijih. Klasifikasi cadangan bijih mirip dengan sumber daya mineral setelah menerapkan faktor pengubah.
4.2.1 Metode Pada proses estimasi sumberdaya, ukuran model blok yang digunakan adalah 25 m x 25 m x 1 m. Definisi geologi untuk setiap blok didefinisikan sebagai Tanah Penutup/ humus, zona limonit, zona saprolit dan batuan dasar. Desain pit konseptual dibuat dengan mempertimbangkan akses jalan, lokasi pembuangan, jasa keuangan, dan pengurutan penambangan (Mining Sequences). Desain pit konseptual dibuat mencakup area estimasi yang diklasifikasikan sebagai Sumberdaya Tertunjuk. Berdasarkan
pada
kondisi
endapan
bijih
dan
lingkungan,
bahan
penambangan, sifat mekanik dan persyaratan perlindungan lingkungan, opsi metode penambangan yang dipilih adalah penambangan terbuka. Penambangan
bijih
nikel
dan
cobalt
dilakukan
langsung
dengan
menggunakan mesin penggali (excavator) dan tidak membutuhkan peledakan. Untuk beberapa zona bijih tipis, pengumpulan bijih menggunakan bulldozer kemudian dimuat menggunakan dump truck.
4.2.2 Domain/Zona Mineralisasi Domain geologi beupa; zona limonit (LIM), saprolit (SAP) dan bedrock (BRK). Pengklasifikasian ore type dilakukan oleh geologi SILO berdasarkan deskripsi logging inti bor, Analisa kimia sample, statistik dan karakterisasi ore. Zona Limonit (LIM) memiliki karakteristik kadar Mg rendah (30%) serta bergantung pada kadar Al2O3. Zona Saprolit (SAP) memiliki karakter kadar kadar Mg lebih tinggi dari zona limonit (>3%) dan secara
Revisi Studi Kelayakan
IV-22
umum kadar Fe lebih rendah dari 30%. Zona Bedrock (BRK) memiliki karakter kadar Mg tinggi (>25%) dan atau kadar Fe rendah (42%, parameter cadangan dari laporan JORC Archimedes di detailkan berdasarkan pembagian blok prospek (Tabel 4.9), terjadi selisih sekitar 411 ribu ton, hal ini dikarenakan perbedaan rencana jalan tambang dalam pit model.
Table 4.8 Cadangan bijih PT SILO (Archimedes,2017) Tanah %Al2O3 Penutup/Batuan Samping (DMT)
Tahun
Tonase Bijih (DMT)
%Fe
%Ni
%SiO2
Terbukti Terkira OBWS
90.000.000 -
46,00 -
0,69 -
4,40 -
9,70 -
Total
90.000.000
46,00
0,69
4,40
9,70
Revisi Studi Kelayakan
Nisbah Kupas
Total Material (DMT)
42.000.000
-
-
42.000.000
0,47
132.000.000
IV-25
Tabel 4.7 Cadangan Mineral Bijih Besi per blok prospek oleh PT SILO Cadangan Tahun (2021) Terkira NO.
Nama Blok/ Prospek
Jenis Material **)
Kadar ***) Tonase
Fe Total (%)
Terbukti Logam ***)
Kadar ***)
Logam ***)
Tonase Unsur 2
Logam Fe (Ton)
Unsur 2
Unsur 1 Unsur 2
Unsur 1
Competent Person
Luas (Ha)
Unsur 2
ARCHIMEDES R. NUQUI
1
Ba dja u
Bi ji h Bes i La teri te
1,460,740
46.26
n/a
675,715
n/a
2
Bel a mbus
Bi ji h Bes i La teri te
23,027,178
46.02
n/a
10,597,924
n/a
3
Bi ntangor
Bi ji h Bes i La teri te
9,612,805
46.03
n/a
4,424,799
n/a
292.68
4
Curi ng
Bi ji h Bes i La teri te
8,651,511
46.25
n/a
4,001,368
n/a
439.62
5
Da ma r Sel a tan
Bi ji h Bes i La teri te
10,849,613
46.46
n/a
5,040,870
n/a
304.22
6
Da ma r Utara
Bi ji h Bes i La teri te
1,171,031
46.25
n/a
541,572
n/a
424.83
7
Gumbi l
Bi ji h Bes i La teri te
3,203,677
46.14
n/a
1,478,141
n/a
374.93
8
Ka l a ng Ba tang
Bi ji h Bes i La teri te
3,227,001
46.55
n/a
1,502,067
n/a
199.39
9
Ma da ng
Bi ji h Bes i La teri te
6,059,517
46.45
n/a
2,814,843
n/a
477.32
10 Ma ngguruh
Bi ji h Bes i La teri te
5,630,455
46.43
n/a
2,614,099
n/a
465.31
11 Mi ri h
Bi ji h Bes i La teri te
2,215,276
46.27
n/a
1,024,974
n/a
84.93
12 Sera ka ma n Sel a tan
Bi ji h Bes i La teri te
14,520,875
46.08
n/a
6,690,762
n/a
1,009.65
13 Ta bi ra h
Bi ji h Bes i La teri te
781,712
46.51
n/a
363,586
n/a
303.97
TOTAL
Revisi Studi Kelayakan
90,411,391
41,770,719
148.31 998.27
5,523.43
IV-26
Cadangan pada tabel di bawah, merupakan jumlah cadangan bijih besi keseluruhan PT SILO per Juni 2020 dengan CoG Fe>42%, Kadar rata-rata dalam estimasi cadangan bijih besi dengan COG Fe>42%. Berdasarkan tabel estimasi oleh JORC Archimides Fe; 46 % dan terdapat kandungan Ni; 0,69 %. Sumberdaya Mineral Tertunjuk Nikel dan Kobalt yang dinyatakan dalam bab Sumberdaya Mineral di sub bab sebelumnya termasuk dalam bagian perhitungan Cadangan Bijih dan tidak terdapat tambahan untuk Sumberdaya Mineral lainnya. Sumberdaya Mineral Tertunjuk dikonversikan menjadi Cadangan Bijih Terkira dengan beberapa faktor pengubah. Berbagai kadar cut-off nikel digunakan sebagai parameter teknis untuk menentukan batas pit dan diasumsikan bahwa material di atas cut-off ini dapat diidentifikasi menggunakan prosedur kontrol kadar standar, dan material tersebut dapat ditambang secara selektif. Penentuan nilai cut-off adalah hasil dari optimasi tambang dan sensitivitas tingkat tonase untuk memenuhi kadar nikel dan cobalt di rencana pabrik. Sedangkan untuk mencapai target kadar Nikel dan cobalt di rencana pabrik dengan kandungan Ni sebesar 0,91%, nilai CoG diterapkan pada penambangan NiCo pada area penambangan, yaitu COG 0,83% Ni. Nilai CoG 0,83% Ni digunakan sebagai parameter teknis dan ekonomi untuk menentukan pit pada lapisan limonit dan saprolite, diasumsikan bahwa material di atas cut-off ini dapat diidentifikasi menggunakan prosedur kontrol mutu standar dan bahwa material ini dapat secara selektif ditambang. Optimasi pit dibatasi hanya pada sumber daya mineral tertunjuk. Cadangan Ni-Co yang dilaporkan dalam estimasi cadangan oleh konsultan PT AKGC, bukan bagian dari
cadangan Fe yang distatement oleh CP.
Archimedes R. Nuqui. Cadangan Ni Co parameternya memiliki COG Ni > 0,83% dan Co > 0,10. Dimana pada perhitungan cadangan Fe
yang dilakukan oleh
Archimede memakai Fe dengan COG dari Fe >42%, batas bawah perhitungan di zona limonit bagian tengah-atas, sedangkan pada cadangan Ni Co ini yang menjadi parameter estimasi adalah COG Ni > 0,83% di zona limonite bagian bawah dan saprolite bagia atas.
Revisi Studi Kelayakan
IV-27
Tabel 4.8 Cadangan Nikel dan Kobalt PT SILO dengan CoG Ni > 0,83% I UP
D ep o sit
Utara
Barat Tengah
SILO
Timur Tengah
Selatan Total Material
K lasifik asi Cad an gan Bij ih
Mat er ial
Terkira
Lim-Ore
Co G (% Ni)
To n ase Basah d alam Ju t a To n (W MT)
To n ase K er in g d alam Ju t a To n (D MT)
0,83
0,31
0,28
0,31
0,28
3,75
3,33
3,75
3,33
1,73
1,54
1,73
1,54
3,23
2,87
3,23
2,87
9,03
8,02
9,03
8,02
Subtotal Terkira
Lim-Ore
0,83
Subtotal Terkira
Lim-Ore
0,83
Subtotal Terkira
Lim-Ore
Subtotal Terkira
L im -Or e
Grand Total
0,83
W a st e (BCM)
St r ip p in g R a t io (SR )
K eseb a n d in g a n Ter h a d a p Blo k Ek sp lo r a si
0,51
TABIRAH
0,74
BINTANGOR, CURING
0,57
GUMBIL, MADANG, KALANGBATANG
0,49
SERAKAMAN TENGAH, BELAMBUS
Ni (% )
Fe (% )
Co (% )
0,91
42,73
0,08
0,91
42,73
0,08
0,89
46,54
0,12
0,89
46,54
0,12
0,90
46,20
0,13
0,90
46,20
0,13
0,94
46,90
0,12
0,94
46,90
0,12
5.500.000
0,91
46,47
0,12
0,61
5.500.000
0,91
46,47
0,12
0,61
160.625
2.760.000
993.75
1.585.625
Catatan: • Semua angka Cadangan Bijih yang dilaporkan dalam tabel di atas mewakili perkiraan pada 27 Januari 2020. Estimasi Cadangan Bijih bukanlah perhitungan yang tepat, tergantung pada Sumber Daya Mineral yang mendasarinya dan berdasarkan informasi yang terbatas sehubungan dengan faktor-faktor pemodifikasi; • Total yang terkandung dalam tabel di atas telah dibulatkan untuk mencerminkan ketidakpastian estimasi relatif. Pembulatan dapat menyebabkan beberapa perbedaan komputasi; • Kualitas kadar nikel - cobalt yang dilaporkan untuk Cadangan Bijih bervariasi dari kualitas yang dilaporkan untuk Sumber Daya Mineral karena beberapa faktor utama. Pertama, kualitas Sumber Daya Mineral didasarkan pada semua mineral Tertunjuk, sedangkan kualitas Cadangan Bijih hanya untuk bijih dalam area tambang yang dapat Ditambang. Kualitas Cadangan Bijih juga telah dimodifikasi oleh faktor dilusi dan mining recovery. • Semua estimasi dilaporkan berdasarkan Tonase Berat Basah (Juta Ton).
Pada tabel di atas, Sebanyak 9,03 juta ton (Basah) diklasifikasikan menjadi “Cadangan Bijih Terkira” dengan klasifikasi sebagai berikut: Sebanyak 9,03 juta ton (basah) Bijih Limonit (Cut-off Grade 0,83% Ni), dengan 0,91% Ni; 46,47% Fe; dan 0,12% Co. Peta area estimasi cadangan bijih nikel laterit dan cobalt PT SILO dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Revisi Studi Kelayakan
IV-28
Gambar 4.9 Peta area estimasi cadangan bijih Ni-Co IUP PT SILO
Revisi Studi Kelayakan
IV-29
4.2.6 Pernyataan Competent Person Pernyataan Competent Person untuk Cadangan Fe
Laporan estimasi cadangan bijih besi (Archimerdes) telah di peer review oleh PT AKGC dengan Competent Person Cadangan bijih besi Citra Kusuma, ST (CPI 1704614-190 & MAusIMM 335452).
Berikut pernyataan competent person untuk peer review cadangan bijih besi.
Revisi Studi Kelayakan
IV-30
Pernyataan Competent Person untuk Cadangan NiCo Kami sebagai Competent Person menyatakan bahwa : • Data cadangan yang dinyatakan dalam laporan studi kelayakan ini memiliki dasar, kecukupan dan keakuratan. • Telah melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap data cadangan pada laporan studi kelayakan ini sesuai dengan standar KCMI 2011. • Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap data estimasi cadangan pada laporan studi kelayakan Ini.
Dalam penyusunan feasibility study (FS) Cadangan mineral yang dipakai terdiri dari Cadangan Bijih besi dalam laporan JORC Archimedes (2017) yang sudah didetailkan berdasarkan blok prospek oleh SILO dan Cadangan Ni-Co dalam laporan AKGC (2020).
Revisi Studi Kelayakan
IV-31
PT. SILO melakukan penambangan bijih besi dari tahun 2016 sampai 2020 menjadi pengurang cadangan bijih besi yang sudah dilaporkan oleh Archimedes tahun 2017 (database geologi yang dipakai dalam laporan JORC Achimedes tahun 2016), sedangkan cadangan Ni-Co belum dilakukan penambangan. Produksi penambangan dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dalam tabel 4.10 dan gambar grafik 4.10. Status cadangan bijih besi dan Ni-Co PT. SILO tahun 2020 dalam table 4.11 sebagai berikut; Tabel 4.10 Penambangan Tahun 2016-2020 Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 Total
Total Produksi 3.991.103 1.703.138 535.515 1.930.804 3.096.550 11.257.109,00
Gambar 4.10 Grafik Penambangan bijih besi Tahun 2016 - 2020
Revisi Studi Kelayakan
IV-32
Tabel 4.11 Status Cadangan Bijih Besi dan Ni-Co Tahun 2020
No Ore Type
1 2
Bijih Besi Laterite Ni-Co
Status Cadangan Terkira Terkira
Tonnase Tahun 2016 DMT
WMT
90.411.391 8.020.000
125.000.000 9.030.000
Penambangan Tahun 2016-2020 WMT
Cadangan Tahun 2020 (WMT)
11.257.109 TOTAL
113.742.891 9.030.000 122.772.891
Dalam laporan ini cadangan bijih besi dan Ni-Co menggunakan satuan basah (WMT), karena dalam penambangan material/ore dari pit dalam keadaan basah.
Revisi Studi Kelayakan
IV-33