3 0 137 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT PADA KASUS POST OP LAPARATOMI EKSPLORASI DI BANGSAL INAYAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Diah Alifia Dwi Prasiska Dian Nurjanah Dwi Puji Lestari Dyana Antika Septyani Eka Nur Indah Sari Erika Putri Gigih Prianto Ila Salsabila
(A12019026) (A12019027) (A12019032) (A12019033) (A12019034) (A12019035) (A12019041) (A120190)
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN AKADEMIK 2020/2021 BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Nyeri Akut Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lamat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3 bulan (SDKI, D.0077). Nyeri
diartikan
berbeda-beda
antar
individu,
bergantung
pada
persepsinya.Walaupun demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi nyeri. Secara sederhana, nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis, dan lain-lain (Perry & Potter, 2009). Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan sebagai suatu yang berbahaya (noksius, protofatik) atau yang tidak berbahaya (non noksius, epikritik) misalnya: sentuhan ringan, kehangatan, tekanan ringan. Jadi, nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional intensitas ringan yang berlangsung kurang dari 3 bulan. B. Batasan Karakteristik 1. Perubahan selera makan 2. Perubahan pada parameter fisiologis 3. Diaphoresis 4. Perilaku distraksi 5. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar peiksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya 6. Perilaku ekspresif
7. Ekspresi wajah nyeri 8. Sikap tubuh melindungi 9. Putus asa 10. Focus menyempit 11. Sikap melindungi area nyeri 12. Perilaku protektif 13. Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas 14. Dilatasi pupil 15. Focus pada diri sendiri 16. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri 17. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar insrumen nyeri. C. Faktor yang Berhubungan/Etiologi 1. Agen pencedera fisiologis (mis. infarmasi, lakemia, neoplasma) 2. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan) 3. Agen pencedera fisik (mis.abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan) D. Kondisi Klinis Terkait 1. Kondisi pembedahan 2. Cedera traumatis 3. Infeksi 4. Sindrom koroner akut 5. Glaukoma E. Fokus Pengkajian 1. TTV -
TD
:
-
Nadi
:
-
RR
:
-
Suhu
:
2. Fokus pengkajian Nyeri Akut -
P
: Penyebab nyeri pada pasien
-
Q
: Kualtas nyeri yang dirasakan pasien
-
R
: Tempat nyeri timbul
-
S
: Derajat atau penilian tingkat keparahan nyeri
-
T
: Waktu nyeri dirasakan pasien.
F. Pathway Keperawatan (Trauma abdomen, Peritonitis, Perdarahan saluran pencernaan, Sumbatan pada usus halus dan usus besar, Masa pada abdomen)
Laparatomi
Insisi Jaringan
Terputusnya inkontinuitas jaringan
Peradangan (kalor, dolor, rubor, tumor, fungsi laesa)
Luka invasif post pembedahan
Pembatasan aktivitas
Kelemahan
Resiko Infeksi
Hambatan Mobilitas Fisik
G. Fokus Intervensi Keperawatan
Nyeri Akut
KASUS : Pasien datang dari rujukan RSUD Majenang ke RS PKU Muhammadiyah gombong pada tanggal 14 juli 2021 dibawa IGD dengan keluhan nyeri perut seluruh lapang sejak 3 hari yang lalu, karena kelainan usus post up selanjutnya pasien dirawat dibangsal Inayah PENGKAJIAN Tanggal masuk :17- 07-2021 Tanggal Pengkaji : 22 -07- 2021 Ruang : Bangsal Inayah A. Data Subjektif 1. Identitas Pasien Nama
: Sdr. S
Umur
: 15 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Tinggarjaya Rt /Rw 08/05, Sidareja, Cilacap
Pekerjaan : Pelajar Suku bangsa : Indonesia No. Rm : 004284xx Diagnosa : Post Laparatomi eksplorasi 2. Identitas penanggung jawab Nama
: Tn. J
Umur
: 47 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Tinggarjaya Rt /Rw 08/05, Sidareja, Cilacap
Pekerjaan : Wirausaha Hubungan : Ayah kandung pasien
B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama Pasien mengeluh Nyeri dibagian perut 2. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang dari rujukan RSUD Majenang ke RS PKU Muhammadiyah gombong pada tanggal 14 juli 2021 dibawa IGD dengan keluhan nyeri perut seluruh lapang sejak 3 hari yang lalu, karena kelainan usus post up selanjutnya pasien dirawat dibangsal Inayah 3. Riwayar Kesehatan Terdahulu Pasien memiliki riwayat op diverticulum meckel mei 2021 ( kelainan usus) 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Anggota keluarga tidak memiliki riwayat penyakit turunan C. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson 1. Pola Oksigenasi Sebelum sakit
: pasien bernafas normal, tanpa alat bantu
pernafasan Saat sakit
: pasien bernafas normal, tanpa alat bantu
pernafasan 2. Pola Nutrisi Sebelum sakit
: pasien tidak mengalami gangguan makan ataupun
minum. Makan 3x sehari, minum 8 gelas/hari Saat sakit
: pasien mengalami penurunan nafsu makan dan
minum 3. Pola Eliminasi Sebelum sakit
: BAB normal 2x sehari konsentrasi lunak berwarna
kuning dan BAK 5x sehari Saat sakit
: Pasien kesulitan BAK & BAK
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit
: pasien mengatakan tidur selama 7-8 jam/hari dan
tidak ada keluhan tidur. Saat sakit
: pasien mengatakan sulit tidur karena rasa nyeri
yang dirasakan. Hanya bisa tidur sekitar 5-7 jam sehari 5. Pola Aktivitas Sebelum sakit
: pasien mengatakan dapat beraktivitas secara
mandiri tanpa bantuan orang lain Saat sakit
: semua aktivitas dibantu oleh keluarga
6. Pola Berpakaian Sebelum sakit
: pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri tanpa
bantuan orang lain. Pasien mengganti pakaian minimal 2x sehari setelah mandi. Saat sakit
: pasien dapat berpakaian rapi dengan bantuan orang
lain. Pasien mengganti pakaian minimal 1x 7. Pola Personal Hygine Sebelum sakit
: pasien mandi 2x sehari pagi dan sore,gosok gigi
dan keramas Saat sakit
: pasien mandi 2x sehari dengan cara diseka pagi
dan sore, gosok gigi. Dilakukan ditempat tidur dan dibantu keluarga. 8. Pola Suhu Tubuh Sebelum sakit
: pasien mengatakan saat cuaca panas menggunakan
pakaan yang tipis dan saat dingin menggunakan jaket atau selimut. Saat sakit
: pasien mengatakan saat cuaca panas menggunakan
pakauan yang tipis dan saat dingin menggunakan jaket atau selimut 9. Pola Rasa Aman dan Nyaman Sebelum sakit
: pasirn dapat menjaga dirinya sendiri sehingga
merasa nyaman dan aman Saaat sakit
: pasien kurang nyaman dan aman karena tidak
dapat menjaga dirinya / pasien tidak berdaya 10. Pola Bekerja Sebelum sakit
: pasien dapat melakukan kegiatan rutin seperti
biasanya sebagai pelajar
Saat sakit
: pasien tidak dapat melakukan kegiatan seperti
biasanya sebagai pelajar karena mobilitas hanya diatas tempat tidur saja 11. Pola Komunikasi Sebelum sakit
: pasien dapat berkomunikasi dengan baik
Saat sakit
: kemampuan komunikasi pasien masih baik, tapi
ketika rasa sakit nya kambuh pasien sering berterik teriak 12. Pola Rekreasi Sebelum sakit
: pasien bermain dengan keluarga dengan cara
berlibur bersama Saat sakit
: kemampuan bermain pasien berkurang, karena
pasien hanya berbaring dikasur saja 13. Pola spiritual Sebelum sakit
: pasien beribadah rutin setiap hari
Saat sakit
: pasien hanya bisa beribadah di tempat tidur
14. Pola Belajar Sebelum sakit
: pasien sering belajar sesuatu yang baru dengan
membaca buku Saat sakit
: pasien belajar
mendengarkan yt dihp
INTERVENSI
sesuatu yang baru dengan
Hari/tgl
Diagnose
Kamis,
Nyeri
Setelah dilakukan asuhan
22 Juli
Akut b.d
keperawatan selama 3x24 jam
agen
diharapkan masalah nyeri akut
2021 09.00 WIB
SLKI
SIKI
pencedera bd agen pencedera fisik
1. Identifikasi skala nyeri 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
fisik (post membaik dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi factor operasi)
a. Tingkat Nyeri Indikator Keluhan Nyeri Meringis Gelisah Pola tidur
Awal 3
Akhir 5 5 4 5
1. Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien 2. Untuk
yang memperberat
mengetahui
dan memperingan
tingkat nyeri
nyeri
pasien
4. Monitor efek 3 2 3
Rasional
3. Untuk
samping
memudahkan
penggunaan
dalam
analgetik
pemberian
5. Berikan teknik nonfarmakologis
terapi nyeri 4. Untuk bisa
untuk mengurangi
mempertimban
rasa nyeri
gkan apakah
(aromaterapi)
analgetik
6. Ajarkan teknik
dilanjutkan
nonfamakologis
atau atau
untuk mengurangi
diganti
rasa nyeri (distraksi) 7. Control lingkungan
5. Mengurangi sedikit rasa
yang memperberat
nyeri pada
nyeri (memberikan
pasien
posisi yang nyaman) 8. Jelaskan strategi meredakan nyeri 9. Kolaborasi
6. Untuk mengalihkan perasaan pasien
pemberian analgetik
7. Mengurangi
(ketorolac 3x30 mg)
rasa nyeri 8. Agar pasien
dapat mengetahui cara meredakan nyeri 9. Mengurangi rasa nyeri secara Kamis,
Resiko
Setelah dilakukan asuhan
Perawatan Luka
22 Juli
Infeksi
keperawatan selama 3x 24 jam
(I.14564)
d.d
diharapkan masalah resiko
Kerusaka
infeksi d.d kerusakan integritas
n
kulit dapat teratasi dengan
integritas
kriteria :
2021 09.00 WIB
kulit
-
karakteristik luka -
L.14125
kulit Nyeri
Lepaskan balutan dan plester secara
Awal 2
jaringan Kerusakan lapisan
Monitor tanda tanda infeksi
Integritas kulit dan jaringan
Indikator Kerusakan
Monitor
perlahan
Akhir 4
-
cairan Nacl -
2 2
3 4
Bersihkan dengan Pasang balutan sesuai jenis luka
-
Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
-
Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
farmakologis 1. Mengetahui tingkat keparahan luka 2. Mengetahui adanya infeksi atau tidak 3. Perawatan luka untuk membersihkan luka secara steril agar tidak terjadi infeksi 4. Mempercepat penyembuhan luka 5. Meminimalisir terjadinya infeksi
IMPLEMENTASI No 1.
Dx Kep Nyeri Akut b.d
Jam 09.00
agen pencedera
Implementasi 1. Mengidentifikasi skala nyeri klien
fisik (post
2. Mengidentifikasi
operasi)
Respon 1. Klien mengakatan nyeri terasa di bagian perutnya,
faktor-faktor yang
terasa seperti disayat
memperberat dan
dengan skala nyeri 5
memperingan rasa nyeri klien
2. Klien mengetahui faktor apa saja yang
3. Memberikan posisi dan
memperberat dan
lingkungan yang aman
meringankan rasa
dan nyaman bagi klien
nyerinya
4. Kolaborasi pemberian
3. Klien mengatakan
analgetik (ketorolac
sedikit nyaman
3x30 mg)
dengan adanya
5. Pemberian terapi
pemberian posisi
nonfarmakologis
dan lingkungan yang
(distraksi, aromaterapi,
aman dan nyaman
murottal)
4. Klien mengatakan dengan diberi analgetik, rasa nyeri sedikit berkurang 5. Klien melakukan hal-hal yang membuatnya lupa akan nyerinya, misalnya menonton youtube, mendengarkan
2.
Resiko Infeksi d.d Kerusakan
09.00
1. Memonitor karakteristik luka
murottal, dsb 1. Klien mengetahui luka post operasi
Paraf
integritas kulit
2. Memonitor tandatanda infeksi
yang ada di perutnya 2. Keluarga klien dan
3. Melakukan
perawat selalu
perawatan luka
memantau kondisi
dengan
luka post operasi
mempertahankan
klien
teknik steril
3. Setelah dilakukan
4. Menganjurkan
perawatan luka,
konsumsi makanan
pasien tampak lebih
tinggi kalori dan
tenang
protein dengan cara
4. Pasien dan keluarga
sedikit-sedikit tapi
melakukan tindakan
sering
sesuai anjuran
5. Melakukan kolaborasi pemberian antiboitik bila perlu EVALUASI Hari ke- 2 Hari, Tanggal Dx. Keperawatan
Evaluasi
TTD
Rabu, 21 Juli Nyeri akut bd Agen S : Pasien mengatakan nyeri pada perut 2021
pencedera fisik
O : Pasien terlihat masih meringis menahan nyeri , skala nyeri 5
Jam 08.00
Q : nyeri seperti disayat R : dibagian perut S : skala nyeri 5 T : nyeri terus dirasakan A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi - Identifikasi skala nyeri -
Berikan
teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa nyeri (aromaterapi) - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyari (suhu ruangan, kebisingan) -
Ajarkan
teknik
nonfamakologis
untuk
mengurangi rasa nyeri (distraksi) - Jelaskan strategi meredakan nyeri - Kolaberasi pemberian analgetik
Rabu, 21 Juli Resiko 20121
kerusakan
Jam 10.00
kulit
infeksi
b.d
integritas
S : Pasien mengatakan lukanya masih rembes, luka post op mengeluarkan cairan pada perut sehingga tidak bisa digerakkan. O: -
Luka bekas jahitan lepas
-
Tubuh klien tampak kurus
-
Klien terlihat lemah
-
Tangan bagian kiri terpasang infuse RL 20 tpm
-
Luka jahitan terlihat basah mengeluarkan cairan
-
Post operasi bekas jahitan terlihat bolong bolong / tidak menyatu
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervemsi Hari ke-3 Hari, Tanggal Dx. Keperawatan Kamis, Juli 2021 Jam 14.00
Evaluasi
22 Nyeri akut b.d Agen S : Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang Pencedera Fisik
O : Pasien terlihat masih meringis menahan nyeri , skala nyeri 2 Q : nyeri sudah berkurang R : dibagian perut
TTD
S : skala nyeri 2 T : nyeri sudah berkurang A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan Intervensi
Kamis,
22 Resiko
Infeksi
Juli 2021
Kerusakan
Jam 15.30
Kulit
b.d
Integritas
S : Pasien mengatakan lukanya sudah tidak rembes , dan luka jahitan sudah mulai kering. Bekas jahitan juga sudah rapih O : - Luka bekas jahitan rapih - Sudah kering, tidak ada tanda-tanda infeksi - Tubuh klien sudah bisa melakukan aktivitas ringan - Klien sudah tidak lemah A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahanan Intervensi