2014 Shonhaji Karakteristik Studi Agama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sanksi Pelanggaran



P



asal



72



Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang slopa dengan sengaia dan tanpo hak melokttkan perbuatan sebagaimana dimqksud dalam Pasal 2 oyat (1) atatt Pasal 49 oyat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana pettjaro masirtg'rnosing



dan / atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu iuta), otau pidana penjaro pallng lamo 7 (Tujuh) tahun dan / atau denda paling banyok Rp,5,000,000.000,00 (lima milyar rupiah).



poting singkat



1 (satu) bulan



Z, Barang siapa dengan sengaia menyiorkan, ,



mengedarkan



memamerkan,



otou menjuol kepado umum suatu Ciptaan atau



barang hasil pelanggaran Hak Cipto atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengon pidano penjara paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling iah). bonvak Rp. 500.0 0 0. 00 0,0 0 (lim o ratus pada @ Hak cipta Pengarang Dilarang mengutip sebagian atau memperbanyak sebagian atau seluruh rsi buku ini dengan cara apapun tanpa seizin penerbit, kecuali untuk kepentingan penulisan artikel atau karangan ilmiah.



.ludul



:



Buku



:



Penulis



KAMKTERISTIK STUDI AGATUA-AGAN'IA Ghazali, lbnu Tayuiyah dan ibnu Qay'f



Shonhaji, dkk



: 201'4 Desain Cover : Permatanet : Permatanet Layout oleh



Cetakan Pertama



Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) lAlN Raden lntan Lampung Jl. Letkol H. Endro Suratmin Kampus Sukarame Telp. (0721) 780887 Bandar Lampung 35131



ISBN



PADA



ABAD PERTENGAHAN (Studi Perbandingan Naskah lbnu Hazm, Imam Syahrastani, Imam



: 978-602-1067-07-9



ll



inli



ABSTRAK



Kajian agama-agama pada Pra dan Pasca ribaci Pertengahan di dunia Barat maupun di dunia Timur yang menunjukkan kemajuan yang cukup pesat menarik untuk diungkap bagaimanakah karakteristik karya-karya ilmiah yang



telah mereka tulis, oleh karena itu penelitian ini hanya akan difokuskan pada karakteristik studi agama-agama pada abaad pertengahan dan kajiannya akan dibatasi pada lima karya studi agama yang dilakukan oleh para ulama besar di dunia timur.



I



I



I



iii



iv



SATTBUTAN I(tr',TUA LEDIBAGA PENELITIAN IDAN PDNGABIITAN I(BPADA DIASYAITAI(AT rATIT NAIDEIT TNTA]T LAITPUNG Assalamu' aloikum Wr. Wb.



Alhamdulillah, kegiatan penelitian di lingkungan IAIN Raden Intan Lampung Tahun 2014, yang dilaksanakan di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Raden Intan Lampung dapat terlaksana dengan baik. pelaksanaan kegiatan penelitian ini dibiayai berdasarkan Daftar Isian pelaksanaan Anggaran IDIPA) IAIN Raden Intan Lampung Tahun 2014. Kami menyambut baik hasil penelitian kelompok yang dilaksanakan oleh Shonhaji, dkk dengan judul KARAKTERISTIK STUDI AGAMA-AGAMA PADA ABAD PERTENGAHAN (Studi



Perbandingan Naskah lbnu Hazm, Imam Syahrastani, Imam Ghazali, Ibnu Tayrniyah dan Ibnu eayyim) yang dilakukan



berdasarkan SK Rektor Nomor 171.b Tahun 201,4 tanggal B Mei 2014 Tentang Penetapan fudul Penelitian, Nama peneliti, pada penelitian Kelompok Dosen IAIN Raden Intan LampungTahun 2014. Kami berharap, semoga hasil penelitian ini dapat meningkatkan mutu hasil penelitian, menambah khazanah ilmu keislaman, dan berguna serta bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan yang berbasis irnan, ilmu, dan akhlak mulia, Bandar Lampung, Desember 2014 Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian



amsuri Ali, M.Ag NIP 19611125 198903 L 003



KATA PENGANTAR



Assalamu alaikumWr.Wb



Alhamdulillah wa syukru lillah atas berkat rahmat dan inayah serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pelaksanaan penelitian dan laporan hasil penelitian sesuai dengan proposal yang telah kami ajukan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Penuntun Ummat Nabi Muhammad SAW, semoga kita mampu meneladani dan menjalankan sunnah-sunnah nya. Pelaksanaan



penelitian ini sebagai sarana melestarikan



budaya ilmiah, diharapkan mampu memperkaya wawasan dan wacana ilmiah dilingkungan civitas akademika IAIN Raden Intan Lampung umumnya dan Fakultas Ushuluddin khususnya dan program studi Perbandingan Agama dimana tim peneliti berkecimpung didalamnya. Pelaksanaan penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan berbagai pihak dan khususnya Lembaga Penelitian IAIN Raden Intan Lampung. kami berharap, laporan penelitian ini dapat memberikan sumbangan keilmuan dan berguna bagi dunia keilmuan pada umumnya. dan pada akhirnya semoga hasil penelitian ini dapat jadi amal ibadah kami, memperkaya keilmuan Islam khususnya dibidang Perbandingan Agama dan bermanfaat bagi masyarakat umum. Wassal amu



alaikum Wr.Wb Bandar Lampung, Oktober 2014 Tim Peneliti



\1



BAB II. LANDASAN TEORI A. Definisi Studi Agama-agarna



B.



............ .....13 Studi Agama-agama dalam Islam .........26 Barat dan Studi Agama-agama ................................ 3 g Metodologi Studi Agama-agama ........... .................52



C. D. BAB III. METODE



PENELITIAN......... ......,77 A. Jenis dan Sifat Penelitian .....77 B. Sumber Data.......... ...............7g C. Alat Pengumpul Data.......... .... ..............79 D. Metode Analisis Data.......... ...................79



BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA.............81



A. Penyajian Data...... B. Analisis Data



................g1



........ DAFTAR PUSTAKA BTODATA PENELITr................ BAB V. KESIMPULAN



vii



......146 .......1s9 ....161 ....16s



BAB



I



PENDAHULUAN



A. Latar



Belakang Masalah



Perbedaan pandangan antara



Timur dan Barat



dalam



melakukan studi agama-agama menjadi perhatian utama dari para



pemerhati kajian-kajian keagamaan terutama sejak



zam^n



pencerahan dimana studi agama-agama dibarat menurut Mukti



Ali



telah tumbuh dengan kategori-kategori yang telah ditentukan oleh



mereka, sekalipun ada prinsip-prinsip yang katanya mereka pegang teguh tentang netralitas dan obyektifitas, namun demikian, kita tahu bahwa agama-agama dunia adalah gerakan-gerakan yang berkembang yang berdasar pada komunitas-komunitas historis. Jadi asumsi-asumsi terakhir dari tiap agama sudah barang tentu dipengaruhi oleh komunitas-komitas historis.



I



Perbedaaan pandangan antara ahli-ahli ilmu Timur dan Barat



rupanya menurut Mukti



Ali



makin hari makin besar terutama



dalam hal metodelogi, tujuan dan jangkauan ilmu itu, terutama di



abad



ke 19 didunia Timur dibawah



pengaruh Barat dan



moderenitas, memberi reaksi terhadap Barat dalam segala



' Ali,Mukti.Z- u p erbandingan Ag ama d.i I nd.ones ia,yogyakarta,IAlN



Sunan Kalijaga Press, 1988,



h.l3



2



minoritas kecil yang dalam entuasiasmenya pada segala sesuatu yang barat menjadi "a nasioanal" rmtuk hal-hal yang praktis. Sebaliknya a,Ja ju_ea



hal.diantara mereka terdapat



minoritas yang kembali nelihat ajaran agama mereka sendiri dan tradisi-tradisi kulturalnya dengan kesadaran nasional tipe barat yang baru diperolehnya, menjadi sangat konservatif dan menolak



barat in toto. Dalam situasi



latihan



barat



ini



ahli-ahli ilmu agama Timur yang dapat



dicurigai elemen-elemen konservatif



di



Timur,



karena penekanan mereka pada "metodologi ilmiah barat" dalam



studi agama-aganru tradisional. Lebih lanjut menurut Mukti Ali Para sarjana yang dilatih



di



Barat itu "menemukan "kembali arti



agama-agama."Timur" akibatnya mereka tidak bisa diterima oleh



orang-orangyang progesif yang menolak segala sesuatu yang



tradisioanal.2 Ephoria para sarjana lulusan Barat perlu dikritisi begitupun kecurigaan para elemen-elemen konservatif



di Timur



harus didasari fakta-fakta ilmiah yang nyata tentang perkembangan



studi agama -agama pra abad ke sembilan belas terutama perkembangan pertenghahan.



'nia,



n.t6



studi



agama-agama



ditimur pada



abad



-



J



Abad Pertengahan merupakan era terakhir kekuaslan urnat Islrm



di



keemasaan



Barat. nanlun ternvata pada masa ini



banyak melahirkan tokoh-tokoh ataupun ulama-ulama studi agama-agama dengan karya-karya ilmiah nereka yang sampal sekarang



ini digunakan dan



di



manfaatkan oleh ulama-ulama dari



Timur diantara mereka adalah: Ibnu Hazm(994-1064 M), Imam Syahrastani dengan (1017-1143 M), Imam Ghazali(1058M), Ibnu



Taymiyyah dan Ibnu Qayyim. Ibnu Hazm dengan karyanya Al-Fasl



fil milal Wal Ahvvai vvan



nihal (994-1064 M) yang hidup dalam kondisi social keagaaman yang dinamis pada abad pertengahan di akhir kekuasaan kerajaan Islam di Andalusia dimana masyarkatnya dikelompokkan menjadi dua kelompok, (1) Umat dan Barbar. (2)



Islam yang merupakan keturunan Arab



Ahli Dzimmi:, yaitu Nasrani dan Komunitas Barat



yan-q berada dalam lindungan kekuaasaan kerajaan Islam di



Cordoba.3 Begitupun keempat tokoh lainnya (Imam Syahrastani dengan karyanya



Al-milal



wcut nihal(1017-1143), Ibnu Taymiyyah



dengan karyanya Aljawab asshahi, dan Ibnu Qayyim dengan karyannya hidayatul hiyar) begitupun Imam Ghazali yang selama



ini



dikenal sebagai seorang filosof, ahli tasawwuf, ahli fikih I



Mttslimin



Assayuthi, Khaiid Abdul Halim Abdurrahim, At-laclal Atldini Baina Ahlil Kirab bil Andalus,Kairo, Mesir,Daru Quba', h. 20



w,a



4



ternyata dengan karyanya dalam kitab



Arrdu Jamil li ilahfiati Isa



juga bisa dikatakan sebagai seorang Kristolog.



B.



Identifikasi dan Batasan Masalah



Kajian Pertengahan



agama-agama



di



pada Pra dan Pasca



Abad



Timur



yang



dunia Barat maupun



di



dunia



menunjukkan kemajuan yang cukup pesat menarik untuk diungkap bagaimanakah karakteristik karya-karya ilmiah yang telah mereka



tulis, oleh karena itu penelitian ini hanya akan difokuskan pada karakteristik studi agama-agama pada abaad pertengahan, oleh sebab



itu kajiannya akan dibatasi pada lima karya studi



agama



yang dilakukan oleh para ulama besar di dunia timur.



Kelima Tokoh yang akan akan menjadi fokus penelitian ini, mereka mengalami perjumpaan dengan pemikiran filsafat Yunani



dan era kebangkitan Barat, sehingga dengan perjumpaan inipun melahirkan sebuah dialektika lintas agama dan budaya yang sangat



menarik untuk



dikaji.



Oleh karena



itu



karya-karya para ulama



diatas perlu dikaji lebih mendalam dan perlu pembuktian secara



ilmiah dalam rangka mengkritisi para sarjana lulusan barat yang memandang sebelah mata karya-karya ulama-ulama dari timur dengan meneliti kembali karya-karya mereka tentang studi agamaagama



5



C.



Rumusan Masalah



Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka Secara iebih spesifik, penelitian



ini



akan berusaha memperoleh



penjelasan tentang:



l.Bagaiamana karakteristik Studi agama-agama pada abad pertengahan?



2,Bagaimanakah dampaknya terhadap Dialektika antar umat beragama pada abad pertengahan



?



D. Tujuan Penelitian Penelitian tentang pandangan-pandangan Kelima Tokoh dari Abad Pertengahan yang dituangkan dalam lima karya tulis



(al-Fashlfi al-Milalwa al-Ahwd' wa an-Nihal, Atmilal wan nihal, Aljawab asshahi, hidayatul hiyar, Arrdu Jamil li itahiyati Isa) rnt



bertujuan untuk mengambil pelajaran dan mengetahui dan membandingkan beragam karakteristik



studi



agama-agama,



sehingga diketahui perkembangan pemikiran studi agama-agama



yang berdampak pada berlangsunya diaiog antar agama dari pribadi-pribadi yang menonjol dalam sejarah Islam pada Abad Pertengahan



ini; dan memahami gagasan-gagasan kelima tokoh ini



tentang agama-agama, demi mencari gagasan-gagasan alternatif



5



C.



Rumusan Masalah



Berdasarkan uraian latar belakan_u masalah tersebut, maka Secara iebih spesifik, penelitian



ini akan berusaha



memperoleh



penjelasan tentang:



l.Bagaiamana karakteristik Studi agama-agama pada abad pertengahan?



2.Bagaimanakah dampaknya terhadap Dialektika antar umat beragama pada abad pertengahan



?



D. Tujuan Penelitian Penelitian tentang pandangan-pandangan Kelima Tokoh dari Abad Pertengahan yang dituangkan dalam lima karya tulis (al-Fashl



fi al-Milal wa al-Ahwa'



wa an-Nihal, Almilal wan nihal,



Aljawab asshahi, hidayatul hi1,ar, Arrdu la.mil li ilahiyati Isa) rni



bertujuan untuk mengambil pelajaran dan mengetahui dan membandingkan beragam karakteristik



studi



agama-agama,



sehingga diketahui perkembangan pemikiran studi agama-agama



yang berdampak pada berlangsunya dialog antar agama dari pribadi-pribadi yang menonjol dalam sejarah Islam pada Abad Pertengahan



ini; dan memahami gagasan-gagasan kelima tokoh ini



tentang agama-agama, demi mencari gagasan-gagasan alternatif



6



tentang metode studi agama; serta menambah informasi dalam memperkaya teori ilmu perbandingan agama.



E. lrlanfaat Penelitian



Hasil penelitian ini akan dilihat dari aspek akademis dan aspek praktis.



Dilihat dari aspek akademis, setidaknnya penelitian



ini akan mengkaji karya-karya para tokoh dari Timur yang membahas tentang studi agama-agama dan diharapkan dapat menjadi sebuah rintisan pembahasan tentang



metodologi



perbandingan agama yang saat ini terus berkembang oleh karena



itu



tulisan-tulisan yang baru berdasarkan penelitian, baik itu



peneli tian lapan gan maupun perpustkaan perlu ditingkatkan



Sedangkan



jika dilihat dari aspek praktis,



Keadaan ilmu



khususnya ilrnu agamalslam yang terus berkembang hendaknya



didukung



oleh



tersedianya bacaan-bacaan ilmiah, selama ini



buku-buku yang tersebar sangat sedikit membahas metodologi perbandingan agama dari



tentang



Timur, hal ini disebabkan



oleh dominasi pemikiran ulama-ulama Indonesai dalam Islam lebih banyak ditekankan dalam bidang Fiqih dengan pendekatan secara norrnative dan juga kecenderungan pendekatan tasawuf



yang tentunya sangat jauh berbeda pendekatan secara ilmiah terhadap agama pada umumnya.



1



Berikutnya kendala mendasar yang dihadapi para dosen dan mahasiswa adalah persoalan bahasa asing yaitu bahasa Arab,



oleh karena itu



derr-carr nrelakukan



penelitian



ini



diharapkan



mampu memberikan sumbangsih pemikiran studi agama-agama



yang telah dilakukan oleh para tokoh dari timut



yang



pembahasannya dilakukan secara analistis.



F. Kerangka Teori dan Pikir



Kondisi social keagamaan dan sosial politik yang terus berkembang dalam fase sejarah membuat studi agama-agama



niemilik corak dan karateristik yang dinamis, oleh karena itu beragam bentuk studi agama telah dihasilkan para tokoh dalam sepanjang sejarah peradaban manusia telah rnemberikan kontribusi



teori yang cukup menarik untuk dikaji dan didalami



unruk



nenciptakan kehiduapan beragama yan dinamis. Oleh karena itu



ketika studi agama-agama berkernbang menjadi sebuah ilmu perbandingan agama, ilmu inipun memiliki beragam metode dan pendekatan dalam melakukan studi agama.



Dalam hal ini Mukti Ali mengutip pendapar Joachim Wach



yang menyatakan bahwa tidaklah terdapat satu jalan atau satu metode untuk mengajar agama, Karena pendekatannya harus disesuaikan dengan keperluan-keperluan khusus dan keadaankeadaan yang berbeda-beda, namun disini patut di sebutkan tujuh



8



prisnsip yang dapat ditempuh dalam mengajarkan ilmu perbandingan agama: l)integral, (2)kornpeten, (3) dihubungkan riengan kepentingan yang eksistensial, (zl)selektif,



(-5)seimbang.



(6)imajinatif dan (7)disesuaikan dengan tingkat-tingkat pelajaran yang beranekaragam. Begitu juga Herry



M.Buck menurut Mukti



Ali juga memberikan anjuran yang berguna yang menekankan pentingnya: (1)seletifitas.(2)mendalam dalam



konteksnya,



(3)menyeluruh, dan (4)presfektik yang seimbang.a Jauh sebelum Mukti



Ali



mengutarakan pendapatnya diatas,



Dalam rekomendasi kongres Internatiot'tal Association For tlrc history of Religion (I.A.H.R) yang diadakan pada bulan September 1950



di Jepang dengan dihadiri oleh kurang lebih 610 utusan dari



-Afrika dan 15 negeri barat, dinyatakana bahwa: Mempelajari agama hendaknya disini diartikan bukan



16 negara Asia



sebagai dogma atau pernyataan suatu mazhab atau sekte



tertentu, dan mempelajari agama disini bukanlah akan menyinggung sesuatu agama atau kepercayaan lain, tetapi agama disini hendaknya diartikan sebagai suatu factor yang esensi daripada kebudayaan yang beraneka ragam,



yang member corak tertentu kepada bermacam-macam oAli,Mukti. ILmu Perbandingan Agama di Indonesia,Yogyakarta,IAlN Sunan Kalijaga Press,1988,



h.l8



9



kebudayaan itu, menentukan cara berfikir, cara hidup dan



cara menimbulkan nilai-nilai baik bagi perseorangan nteupun bagi goiongan umat nranusia. Persamaan-persamaan



dan



perbedaan-perbedaan yang



terdapat diantara agama-agama hendaknya dengan secara jujur ditunjukkan, agar supaya orang-orang dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab dapat menambah kerjasama yang bermanfaat, dengan memperhatikan bentuk yang tertentu daripada background agama



dari kebudayaan yang bermacam-macam itu. .5 Teori-teori yang diutarakan diatas tentunya berdasarkan



kepada kondisi historis yang berkembang di Barat di;Ldopsi dan dikembangkan



di



dan kemudian



Indonesia dengan kemajemukan



didalamnya tentunya teori-teori diatas tidak serta-merta dapat diterima oleh umat Islam di Indonesia yang merupakan mayoritas. oleh karena itu perlu teori-teon penyeimban_e dengan mengungkap



teori-teori studi agama-agama yang pernah berkembang di timur G. Definisi Operasional Konsep Studi Agama terdiri dari dua kata stLtdi dan agama.



Studi berarti pelajaran. penyelidikan, bahan pelajaran, belajar atau mempelajari dan menyelidiki. Sehingga studi agama dapat dimak-



'Mukti h



13



Ali, Dialog Antar AganLa, Yogyakarta, Yayasan Nida,



1970,



l0 nai sebagai pengkajian, penyelidikan dan peneiitian tentang



atau



terhadap agama.



Daiam arti yang lebih luas la-ui dapat dimaknai dengan pembahasan atau perbincangan soal agama atau keagamaal. Studi



agama



ini lebih dipahami sebagai



pengkajian dan penyelidikan



atau penelitian terhadap agama atau agama-agama dengan berbagai



pendekatan keilmuan, sebagaimana telah dikembangkan dalam



ilmu agama atau ilmu perbandingan agama atau pun yang dikenal dengan istilah science of religiorts atau religionswissenschaft.6



Pengertian lain studi agama adalah sebagai suatu kajian



atau penelitian ilmiah yaitu kajian sistematis dan metodologis terhadap agama-agama yang ada sebagai kajian yang terbuka dan



netral, studi.- agama mengkaji baik dari segi asal



usul



keberadaannya sebagai suatu sistem keyakinan dan kepercayaan dalam konteks hubun-ean antar agama.



Studi Agama juga diartikan pengkajian secara ilmiah yang menyangkut masalah agama sebagai suatu sistem ilmu'7 Awal perkembangannya, agama dipelajari melalui ilmu-ilmu agama,



diawali dal History of Religion (sejarah agama), Sociology of



u



Mukti Ali, Itmu Perbandingan Agama, (Yogyakarta: IAIN



Kalijaga, 1992),h.13.



' Abdrliah



Ali, op. cit. H.28.



Sunan



11



ReLigion (sosiologi Agama), psychology



of Retigion (ilmu jiwa



Agama) dan Comparison of Religion (perbandingan Agama).



wilayah kajian caram peneiitian i,i adalah



pandangan



kelima tokoh Islam dari abad pertengaha tentang asal-asul agama serta sistem keyakinan dan kepercayaan agama yang telah mereka



kritisi dalam kitabnya masing-masing.



12



BAB II LANDASAN TEORITIS



A.



Definisi Studi Agama-agama



Tidak ada suatu masyarakat manusia yang hidup



tanpa



suatu bentuk agama, seluruh agama merupakan perpaduan kepercayaan dan sejumlah upacara yang diselenggarakan oleh masyarakat. Berdasarkan sejarahnya agama adalah masalah sosial, karena menyangkut kehidupan masyarakat yang tidak bisa terlepas



dari kajian ilmu-ilmu sosial. Oleh sebab itu, ilmu-ilmu



agama



hakikatnya merupakan rumpun bagian dari ilmu sosial, yang pada awalnya berinduk pada ilmu sosiologi. Bagaimanapun studi agama menyangkut hakikat kehidupan



nasyarakat pemeluk suatu agama, yatg apabila dipelajari akan merupakan hal yan-e sangat kompleks, karena berkaitan dengan masalah-masalah sosial dan kellakinan. Berkaitan dengan masalah



sosial, masalah agama tidak bisa terlepas dari kehidupan rnasyarakat. sedangkan masalah keyakinan berkaitan hubungan manusia dengan Tuhan yang disembah dan dipuja berdasarkan



kepercayaan agamanya. Secara sosiologis, agama yang mengandung kepercayaan dengan berbagai praktek pengamalan



ibadahnya dalam kehidupan masyarakat, merupakan masalah sosial, karena agama adalah bagian dari masyarakat. Tidak ada



i3



t4 agama tanpa masyarakat, atau dalam pandangan antropologis,



tidak ada masyarakat yang tidak beragama'



Agarna dengan ek:;istensinya telarh membuatnya berbeda dengan segala apa yang pernah ada, mernbuatnya berbeda dengan



segala yang pernah dimiliki manusia. Agarna membuat orang melakukan aktifitas yang harus bersesuaian dengan apa yang diajarkannya,



baik tuntunan itu berat ataupun ringan'



Agama



menjadikan kehidupan manusia lebih teratur dalam kehidupannya,



karena segala dorongan dan keinginannya menjadi lebih terarah. Agama menjadi pemimpin roh jiwa manusia. Ia juga berperan aktif



membimbing manusia untuk mernahami



ajaran-ajaranya.



Diibaratkan seorang manusra layaknya seorang yang berada diujung pedang, jika salah maka orang telsebut mati olehnya, tetapi agama-agama datang sebagai penyelamat' Apapun yang terjadi pada manusia, ia tidak akan bisa terlepas dari agama. Sangat



mustahil rnemisahkan kehiclupan manusia dari agama. Seperti halnya menghilangkan luka bekas operasi clari kulit manusia.l Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah menyudutkan kita ke



titik di



mana keserasian hidup



di



antara



sesama bergantung banyak kepada pengenalan akan keyakinan sesama manusia. Dalam kenyataannya manusia pada umumnya



t



M.,ham*ad Abduh, Islam; Ilnur Pengetahuan dan Masyarakat



Madani, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), h' 4'



15



mempunyai pengertian yang dangkal perihal agamanya sendiri maupun agama sesamanya. maka wajar apabila ketegangan kerap



kali timbul disebabkan oleh kesalahpahaman



yan_e



rak r.r.ienrpunyai



dasar agamawi sama sekali. Itulah sebabnya maka Ilrnu Agama merupakan suatu studi yang sallgat diperlukan dewasa ini. Namun



suatu sistem dan metode yang relevan dengan



isi



agama perlu



dikembangkan.2



Begitu sensitifnya suatu keyakinan yang dianut oleh pemeluk masing-masing agama, maka sebelum mempelajari suatu



agama, terlebih dahulu pemahaman yang luas dan mendalam tentang hakikat agama tersebut, walaupun orang n-rasih berbeda paham tentang agama itu sendiri, mana yang disebut agama dan mana yang bukan (budaya dari suku bangsa). Menurur Mukti



Ali



hal ini disebabkan "pertama, karena pengalaman agama itu adalah



soal batini dan subyektif, juga sangat individualistis, tiap



oran_q



mengartikan agama itu sesuai dengan pengalamannya sendiri, atau sesuai dengan pengalaman agama sendiri. Kedua, barangkali tidak



ada orang yang begitu bersemangat dan emosional lebih daripada



membicarakan agama. Ketiga, konsepsi tentang agarna akan



'ZuiniMuchtarom, Ilmu Perband.ingan Agama di Indonesia 'Beberapa Permasalahan' (Jakarta, INIS,l990), h. 37.



t6 dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian agama



ltu



."



Terkait deiigari perreiitiatt itri, iral yang pertama perlu diperjelas adalah mengenai pengertian "agama" dan "studi agama", upaya membedakan keduanya, serta karakteristik studi agama, baik



dalam hal orientasi maupun objek studinya. Mendefinisikan istilah



"agama" dan "studi agama" bukanlah hal yang mudah, mengingat anasir-anasir pengertian di antara kedua istilah tersebut Senantiasa



beriringan dengan perkembangan kehidupan manusia.



Pada



umumnya istilah "agama" diartikan berasal dari dua kata, yaitu



a



dan gam. a diartikan tidak, sedangkan gam diartikan kacau. sehingga berarti tidak kacau (teratur).4 Harun Nasution mengartikan a adalah tidak sedangkan gam diartikan pergi, berarti



tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun temurun.s Penjelasan



lain bahwa agama berarti taat dan balasan



(hisab) atau agama dapat dipahami sebagai suatu ikatan pelasaan



mengakui hak-hak Tuhan dengan perasaan takut dan hormat.6



t A. Mukti Ali, Agama dan Pembangunan di Indonesict' Bagian I' (Jakarta: Departemen Agama RI., 1972), h. 48. t Mudiahid Abdul Manaf, llmu Perbandingan Agama, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), h.3. t Harun Nasution, Islam ditiniau dari Berbagai Aspeknya, Jilid III, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1985), h.5. u Abduluh Lli, Agama dalam llmu Perbandingan Agama, (Bandung: Nuansa Aulia, 2007), h. 23.



t7



Zakiah Darajat mengartikan agama adalah perasaan



dan



pengamalan bani insan secara individual, yan-e menganggap bahwa



nrereka berhuburtsan dengan apa yang ciipancian-enya sebagai Tuhan.T



Emile Durkheim mengartikan, agama sebagai suatu kesatuan sistem kepercayaan dan pengalaman terhadap ia suatu kepercayaan yang sakral, kemudian kepercayaan dam pengalaman tersebut menyatu kedalam suatu komunitas moral. John R. Bennet



nengartikan agama sebagai penerimaan atas tata aturan terhadap kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi daripada kekuatan-kekuatan



yang dimiliki oleh manusia sendiri. Frans Dahler mendefinisikn agama sebagai hubungan manusia dengan sesuatu kekuatan suci



yang lebih tinggi daripada manusia itu sendiri, sehingga ta berusaha mendekatinya



dan memiliki rasa



ketergantungan



kepadanya. Karl Mark berpendapat bahwa agama adalah keluh



kesah dari makhluk yang tertekan hati dari dunia yang tidak



jiwa dari keadaan yang tidak berjiwa bahkan menurut pendapatnya pula bahwa agama dijadikan sebagai candu berhati,



masyarakat. Para Ulama Isiam mendefinisikan agaffra adalah sebagai undang-undang kebutuhan manusia dari Tuhannya yang



' Ibid.



18



mendorong mereka untuk berusaha agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.8 Pendapatyangmenarikjuga