2222 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian kayu balsa Balsa merupakan material kayu yang cukup sulit ditemui, sebagian besar orang di jawa menyebut kayu ini dengan nama kayu jati londo. Tidak seperti kayu jati yang memiliki tingkat kekuatan tinggi, kayu balsa merupakan kayu yang sangat ringan. Meskipun demikian, harga jual kayu balsa sangat tinggi, selain karena ketersediaannya yang cukup langka juga karena potensi kegunaan dari kayu balsa ini. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan tentang material kayu balsa, yaitu mengenai asal mula kayu balsa, karakteristik kayu balsa beserta dengan keunikan kayu ini di banding kayu yang lain dan potensi manfaat kayu balsa. Penulis melakukan penyusunan artikel ini dengan melakukan study pustaka terlebih dahulu, selain itu penulis juga pernah kontak langsung dengan kayu balsa, yakni membuat pesawat model berbahan kayu balsa. Dengan penyusunan artikel ini, penulis berharap pembaca dapat memahami karakteristik kayu balsa serta dapat memperoleh manfaat dari fakta potensi yang dimiliki kayu balsa. Balsa memiliki sifat ringan dan lentur namun memiliki kekuatan tinggi, terutama dalam menyerap goncangan dan getaran. Kayu balsa berkualitas adalah kayu balsa yang empuk dan ringan, kayu yang seperti ini akan jadi sangat mudah dibentuk tanpa merusak kualiatas kekuatannya. Dengan karakter unik semacam ini, kayu balsa sangat diminati sebagai bahan utama berbagai macam bentuk maket, seperti bangunan, kapal, jembatan,dan sebagainya.



Asal kayu Balsa Nama ilmiah untuk kayu balsa adalah lagopus ochroma. Balsa termasuk dalam family bamboacea. Pohon kayu balsa berasal dari Costarica, Amerika Latin. Pohon ini tumbuh secara alami di hutan hujan lembab Amerika Tengah dan Selatan. Kisaran alamnya meluas ke selatan dari Guatemala, melalui Amerika Tengah, hingga di sebelah utara dan pantai barat Amerika Selatan sejauh Bolivia. Namun, negara kecil Ecquador di pantai barat Amerika Selatan, adalah sumber utama Balsa kelas dunia. Balsa membutuhkan iklim yang hangat dengan banyak curah hujan dan drainase yang baik untuk tumbuh subur. Kayu balsa mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke 18. Sekarang ini, pohonnya dapat dijumpai di berbagai tempat di Tanah Air, antara lain di Jember, Ciamis, Tasikmalaya, Cilacap, Bogor, Bali, Gorontalo, Palu, Papua, dan Kalimantan Tengah. Balsa berkembang biak dengan biji, yang akhirnya membuka diri dan, dengan bantuan angin akan berpencar ribuan bibit baru di wilayah yang besar. Benih akhirnya jatuh ke tanah dan ditutupi oleh daun-daunan hutan. Dengan mekanisme reproduksi semacam ini, memungkinkan pohon Balsa tumbuh dengan sangat pesat (seperti semua rumput liar ). Enam bulan setelah perkecambahan, pertumbuhan tinggi pohon adalah sekitar 1-1/2 inci dan diameter 10 - 12 meter. Dalam 6 sampai 10 tahun pohon siap untuk dipotong.



Tanaman balsa bisa mencapai ketinggian 30 m. dengan diameter batang antara 30 sd. 50 cm. Dalam jangka waktu enam bulan, balsa sudah bisa tumbuh setinggi 4 m. dengan diameter batang 2 cm. Umur 6 sd. 10 tahun, balsa sudah mencapai diameter sekitar 40 cm. dan siap ditebang. Kecepatan tumbuh balsa, sebenarnya masih kalah dibanding dengan albisia, kapuk dan gamelina. Tetapi pada umur yang sama, kayu balsa tetap memiliki kekuatan lebih tinggi dibanding dengan albisia, gamelina terlebih kapuk. Kalau dibiarkan tumbuh terus, gamelina akan menjadi pohon raksasa dengan bagian pangkalnya berbonggol-bonggol. Beda dengan albisia yang berdaun mirip lamtoro, balsa berdaun lebar seperti gamelina. Bedanya, kalau daun gamelina berbentuk jantung, maka daun balsa lebih mirip dengan daun kemiri yang agak menjari. Lebar daun sekitar 10 cm dengan panjang 15 cm. Daun balsa tumbuh sangat lebat. Hingga tanaman ini cocok digunakan untuk menghijaukan lahan-lahan kritis. Sama dengan albisia dan gamelina, balsa hanya bisa tumbuh optimal di dataran rendah, dengan sinar matahari penuh dan curah hujan cukup. Tanaman ini toleran dengan bermacam jenis tanah. Mulai tanah berpasir, lempung maupun yang berbatu-batu. Namun balsa akan terhambat pertumbuhannya apabila dibudidayakan di kawasan kering seperti halnya NTT.



Karakteristik kayu balsa Kayu balsa memiliki sifat yang ringan dan lentur , kayu jenis ini mempunyai berat jenis 0,29 kg, dan tidak gampang lapuk, disamping itu struktur kayu balsa memiliki tingkat kekuatan dan ketahanan yang tinggi. Perlu di cermati bahwa kayu Balsa bukan kayu yang paling ringan . Namun, kayu balsa dianggap sebagai kayu terkuat menurut beratnya. Ada jenis kayu yang lebih ringan dari kayu Balsa, tetapi tidak memiliki kekuatan seperti Balsa. Keunikan lainnya yaitu Balsa juga mampu menyerap goncangan dan getaran dengan baik dan dapat dengan mudah dipotong, dibentuk, dan ditempel dengan perkakas tangan sederhana. Rahasia untuk keringanan kayu balsa hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Kayu Balsa terstruktur oleh sel-sel yang besar dan berdinding sangat tipis, sehingga rasio padatan untuk membuka ruang yang sekecil mungkin hanya sekitar 40% dari volume sepotong balsa zat padat. Kayu Balsa menjadi begitu ringan karena memiliki sel besar dengan dinding sel yang sangat tipis diisi dengan air saat pohon itu hidup. Sehingga ketika pohon yang dipanen dan kering, air di dalam sel menguap, sehingga meninggalkan ruang yang sebagian besar terbuka, yang membuat berat kayu kurang. Untuk memperoleh batang kayu balsa dengan kualitas yang bagus, yaitu kayu yang empuk dan ringan, sebaiknya menanam biji kayu balsa di daerah lembab atau dekat air.Sebaliknya, jika kayu balsa ditanam di tanah yang keras dan kering, kayu pun akan keras. Hal ini terpengaruh oleh intensitas air yang dapat diserap. Cara penanaman



balsa yang baik yaitu dengan jarak 4-5 meter antara pohon satu dengan pohon lainnya. Kayu yang pas akan didapat setelah pohon berusia 4-5 tahun.



Bila dibandingkan dengan jenis kayu ringan lainnya, kayu balsa adalah yang paling unggul, baik dari sisi tingkat flesibilitas maupun tingkat kekuatannya. Kayu yang memiliki ciri-ciri berwarna putih keabu-abuan ini memiliki kelebihan yang tidak terdapat pada jenis kayu ringan lainnya yakni mampu menyerap getaran atau guncangan dengan baik. Oleh sebab itu, di beberapa negara, khususnya negara yang sering terjadi gempa seperti Jepang, kayu balsa ini banyak digunakan untuk membuat kerangka bangunan. Di daerah-daerah yang rawan gempa ini, penggunaan kayu balsa dianggap lebih aman dari pada menggunakan bahan material lain seperti beton, besi ataupun baja sebab tidak mudah roboh atau runtuh. Dan kalaupun roboh, efek atau dampak kerusakan yang ditimbulkan jika menggunakan kayu balsa masih jauh lebih baik dari pada dampak yang ditimbulkan dari bangunan berbeton maupun bangunan yang menggunakan besi dan baja. Selain faktor dampak kerusakan yang kecil, faktor keselamatan penggunanya juga menjadi pertimbangan. Kalau orang tertindih beton atau besi, orang tersebut pasti cedera parah atau bahkan meninggal, tetapi jika tertindi kayu balsa, orang itu masih bisa selamat sebab cedera yang dialami tidak terlalu parah.