25 - Arifin - 185040201111120 - Tugas Resume Video [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KULIAH PERTANIAN BERLANJUT “Review Video”



Disusun Oleh: Arifin 185040201111120 Kelas N



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2020



Resuman Video Materi Tentang Hidrologi Dalam Pertanian Berlanjut Banyak spesies hewan yang pada saat sekarang ini sukar untuk kita jumpai keberadaannya, seperti contoh yaitu Kucing Lynx dan Lebah Bumblebee. Sukarnya menemui keberadaan spesies mereka disebabkan karena spesies dari hewan tersebut termasuk menjadi bagian dari ribuan spesies lain dari hewan dan tanaman yang ada di planet bumi yang eksistensinya berada pada ambang kepunahan. Pada hasil dari penilaian mutu hidup dunia yang menjadi representasi dari pandangan ratusan ilmuan yang berasal dari ratusan negara telah dipublikasikan pada Mei 2019 dimana dalam hasil penilaian tersebut menyatakan bahwa 25% spesies global yang ada sekarang ini sedang dalam kondisi terancam kemudian kurang lebih dari satu juta spesies diperkirakan akan menghadapi ancaman kepunahan pada beberapa dekade mendatang. Hal tersebut merupakan sebuah krisis yang sebelumnya kasus kasus tersebut belum pernah terjadi, krisis ini dinamakan sebagai krisis biodiversitas. Faktanya yang kita hadapi sekarang, ancaman dari krisis biodiversitas memiliki tekanan ancaman yang sama besarnya dengan ancaman dari perubahan iklim. Lantas apakah yang sedang kita hadapi dalam kasus kasus yang perlahan terungkap pada sistem kehidupan kita ini ? Kita sedang mengalami permasalahan dimana pada saat ini sangat banyak orang yang berkontribusi dalam pemanfaatan sumber daya alam sehingga permasalahan alih fungsi lahan sangat banyak terjadi dan umum ditemui dimana pun, salah satu yang paling menyumbang dampak akan hal tersebut adalah sektor pertanian dimana sekotor pertanian yang kita lakukan saat ini (secara global) mengambil peran dalam peran pengalih fungsian lahan yang akhirnya berhujung pada pengurangan populasi keragaman yang ada pada lingkungan. Pada kejadian seperti saat ini apa yang perlu kita pedulikan terhadap permasalahan kehilangan keragaman spesies yang ada? Perlu kita ketahui bahwa pada faktanya, setiap spesies merupakan komponen penting dalam jalur evolusi yang unik dari sebuah inovasi dimasa yang akan datang dengan catatan apabila manusia mau menjaga kelestariannya sehingga mereka akan mampu beradaptasi hingga pada saat yang akan mendatang. Kemudian perlu kita ketahui manusia sangat bergantung kepada keragaman spesies guna bertahan hidup, sebagai contoh dengan adanya jutaan mikroba dalam tanah yanag berperan dalam menguraikan bahan organik sehingga menghasilkan kesuburan pada tanah hingga kepada mikroba yang dimanfaatkan oleh manusia guna sebagai media farmasi untuk menjaga kesehatan dalam hal medis, selanjutnya ada pollinator yang bertugas sebagai perantara penyerbukan dari tanaman ke tanaman lain dan peranan dari ekosistem yang memberikan manusia air bersih dan udara dan air yang layak bagi manusia. Oleh sebab itu manusia sangat bergantung kepada peran alam dalam menjaga kestabilan iklm yang dimana manusia sendiri bergantung akan hal itu guna bertahan hidup.



Dari data yang didapatkan pada lima puluh tahun terakhir menunjukan tentang perluasan proporsi yang cukup signifikan dari wilayah terlindungi dari daratan ataupun laut dimana pada data yang didapati perbesaran wilayah sebesar 45% atau dengan kata lain sekarang kita melindungi lebih dari 22.000.000 km2 wilayah dataran sebagai kawasan yang terlindungi, akan tetapi apakah hal tersebut cukup dalam membantu untuk mempertahankan eksistensi dari spesies yang berada diluaran kawasan tersebut? Faktanya pada tahun 2010 spesies burung bernama Barn Swallow atau burung laying asia dimana jenis burung ini sangat umum ditemui kini spesienya mulai berkurang seiring perkembangan waktu yang berarti spesies yang umum kita temukan sekarang ini tidak menutup kemungkinan akan menjadi spesies yang terancam punah dikemudian hari. Lantas apa yang bisa kita lakukan terhadap hal tersebut? Seperti yang kita ketahui bahwa bumi masih memiliki lebih dari 22.000.000 km kawasan yang terlindung dan lingkungan tersebut sangatlah vital, tetapi hal tersebut juga perlu kita damping dengan strategi guna menjaga peran dari kawasan yang terlindungi tersebut. Salah satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan mempertahankan biodiversitas yang ada dimana kita dapat menjaga keragaman pada kawasan yang terdapat pada ruang diantara wilayah manusia dan wilayah alami. Wilayah tersebut diantaranya yaitu wilayah pertanian, peternakan dan bentang alam dimana menjadi tempat kita mengelola produk kebutuhan pangan kita seperti tanaman dan hewan ternak itu sendiri. Mengapa hal tersebut perlu dilakukan? Sebab dalam perbandingannya ruang luasan lahan yang kita miliki guna melakukan pekerjaan dalam pemenuhan kebutuhan hidup memiliki luas yang lebih besar (75%) apabila dibandingkan dengan luasan kawasan terlindungi (15%) sehingga dengan tetap menjaga keberagaman biodiversitas pada kawasan kita sendiri akan membantu eksistensi dari spesies spesies yang ada baik pada kawasan yang kita manfaatkan atapun kawasan terlindungi itu sendiri. 2



Salah satu teknik pertanian yang dapat diterapkan dalam menjaga keberagaman biodiversitas adalah dengan sebuah sistem tanam, jenis sistem tanam itu bernama silvopastorial. Silvopastorial merupakan produksi ternak berkelanjutan pada masa yang akan datang melalui sistem peternakan hutan, meliputi semak, daun atau buah-buahan pada pohon serta rumput-rumputan sebagai pakan ternak. Sistem ini apabila dibandingkan dengan sistem ladang terbuka dan sistem monokultur memiliki benefit yang lebih tinggi dimana secara hasil, sistem silvopastorial memiliki ouput yang bervariatif seperti jumlah hewan pedaging, susu yang dihasilkan dari ternak yang ada, rumput guna pakan ternak dan perlu diketahui juga bahwasannya sistem ini selain menguntungkan dari segi produksi juga memiliki keunggulan dalam sistem bekerlanjutan dengan cara sistem ini turut menjaga keragaman biodiversitas yang ada dan turut menjaga kesuburan pada lahan dari bio-fertilizer yang dihasilkan dari bentuk integrasi hewan ternak dan perhutanan.



Rusaman Video Materi Tentang Good Practice Pertanian Berlanjut Bebrapa daerah di berbagai Negara mendapat perhatian dan dipilih sebagai salah satu kawasan percontohan dengan penerapan sebuah konsep berkelanjutan pada lingkungannya dimana sistem tradisional pada pertanian beras di Bali mengkombinasikan antara sebuah organisasi kebudayaan dengan aspek ritual kerohanian dimana kedua hal tersebut saling berintegrasi satu sama lain guna mengatur segala sesuatu tentang pertanian di Bali mulai dari waktu tanam, sistemasi pengairan sampai kepada pemanenan hasil pada lahan. Masyarakat juga turut menjaga keseimbangan terhadap pemanfaatan air, penggunaan pupuk dan pengendalian hama dan penyakit yang dimana segala halnya terlah terjadwal secara sistematis dan terstruktur oleh suatu organisasi kemasyarakatan yang beranggotakan ratusan petani ini. Menariknya sistem tersebut tetap menghasilkan hasil produksi yang mengesankan sama halnya apabila dibandingkan dengan sistem pertanian modern sekaran yang berorientasi kepada sisi industrialnya. Bali bertempat pada garis ekuatorial yang langsung bersebrangan dengan pula Jawa menjadikan Bali memiliki persebaran tanah dengan dominan sifat yang berasal dari gunung berapi (vulkanik) dan juga suhu temperature yang hangat. Daerah aliran sungai tersebar pada seluruh penjuru bali dan juga lahan dengan multi-level yang dipergunakan masyarakat untuk bertani. Dalam proses pertanian masyarakat Bali dengan kondisi lahan berbukit memilih untuk memanfaatkan lahan dengan kelerengan tersebut melalui cara pemotongan tepian lereng dengan membentuk lahan berundak-undak atau dengan nama yang kita kenal terasering. Lantas pada lahan yang berundak di bukit tersebut bagaimana cara petani mengalirkan air guna mencukupi kebutuhan irigasi pada lahan yang mereka miliki? Mereka memanfaatkan aliran sungai yang ada dengan membentuk saluran seperti bendungan kecil yang terhubung dengan parit parit tersebar pada seluruh lahan yang ada kemudian sistem pengairan dari air sungai tersebut pun diatur penjadwalannya sedemikian rupa sehingga petani tidak perlu khawatir akan kekurangan air pada lahan yang mereka miliki. Sistem tersebut bernama subak, Subak mengaliri sawah-sawah milik warga dengan berdasarkan asas keadilan yang membuat pemberian air menjadi sama rata satu dengan lainnya dengan dikepalai oleh seorang pemuka adat. Subak tidak hanya menjadi sarana gua memfasilitasi lahan pertanian saja, sebab adanya subak juga menjadikan para petani lebih dekat dengan sang Maha Pencipta, hal ini dikarenakan subak memiliki ritual keagamaannya sendiri. Dimana pada kesehariannya masyarakat mengaitkan unsur unsur keagamaannya dengan segala sesuatu yang mereka miliki, salah satunya adalah dengan berdoa kepada Dewi Padi sebelum dan setelah mereka melakukan kegiatan pada lahan mereka seperti contoh melakukan pengairan subak. Setiap subak memiliki kuil peribadatannya sendiri guna dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berdoa meminta keberkahan pada sang pemilik segalanya.



Resuman Video Materi Tentang Good Practice Manajemen Sumberday Air Dalam Pertanian Berlanjut Pada video ini dibahas tentang manajemen yang spesifik terhadap suatu manajemen alat pada beberbagai area ekosistem yang ada, pokok pemabahasan dari video ini diantaranya yang pertama tentang fungsi utama dari manajemen alat dan jenis pendekatan yang digunakan pada Eco-DRR dan juga bagaimana cara suatu alat bekerja dan bagaimana sistematisasi dari Eco-DRR diberlakukan. Dalam menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu mengetahui apa itu pengelolaan sumber air atau pada singkatan dalam bahasa inggrisnya adalah (IWRM) yang mengintegrasikan proses perencanaan dan manajemen dari pendekatan cara kerja kepada manajemen spasial dan juga manajemen sumberdaya alam. Selain manajemen sumberdaya air yang terintegrasi ada beberapa jenis manajemen yang hadirnya perlu diperhatikan dalam mengelola sumberdaya tanah dan air dimana diantaranya adalah manajemen api dalam hal kebakaran hutan, manajemen kawasan terlindungi dan juga manajemen wilayah pesisir pantai yang dimana semua bentuk manajemen tersebut berorientasi kepada sistem keberlanjutan lahan. Manajemen wilayah pesisir merupakan bentuk manajemen multi-disiplin atau penggabungan beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah dalam hal pendekatan terhadap wilayah pesisir yang di dalamnya terdiri atas proses perencanaan, manajemen hasil pesisir, sumber informasi dan keterlibatan komunitas setempat. Hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan dalam proses perencanaan dari pengelolaan sumberdaya yang ada dimana bentuk manajemen dari wilayah pesisir ini dirasa sangat penting bagi lingkungan mengingat hasil yang dapat diperoleh melalui wilyah pesisir. Fakta menunjukan bahwas sebagian pangsa populasi global terdapat pada kawasan pesisir yang pada wilayah tersebut sering terancam dengan kondisi alam seperti halnya permukaan air laut yang naik ataupun badai. Pada manajemen ini kita akan mengukur bentuk rehabilitasi terhadap penanaman kembali dari tanaman bakau pada pesisir, kemudian perlindungan terhadap pasir pada pesisir sebagai buffer alami dari media tumbuh tanaman yang ada. Pembahasan selanjutnya adalah tujuan dari manajemen kebakaran dimana hal ini bermaksud menjaga keseimbangan dari hasil yang diperoleh pada lahan dan juga dampak negatif dari kebakaran hutan secara alami yang dimana hal tersebut juga berkaitan langsung pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kemudian adalah manajemen kawasan terlindungi dimana langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan biodiversitas yang ada dimana kita dapat menjaga keragaman pada kawasan yang terdapat pada ruang diantara wilayah manusia dan wilayah alami. Wilayah tersebut diantaranya yaitu wilayah pertanian, peternakan dan bentang alam dimana menjadi tempat kita mengelola produk kebutuhan pangan kita seperti tanaman dan hewan ternak itu sendiri. Pengelolaan dari kawasan lindung merupakan bentuk upaya dalam meningkatkan pengendalian dari resiko bencana alam dan juga menjaga terwujudnya cita cita berkelanjutan yang selama ini kita tuangkan dalam sustainable goals development. Salah satu bentuk dari manajemen lainnya adalah manajemn lahan berkelanjutan yang dimana dituangkan



pada sebuha pola agroforestri yaitu dengan mengkombinasikan dua jenis tanaman pertanian dengan tanaman hutan sehingga dalam waktu yang bersamaan hal tersebut dapat menghasilkan hasil produksi pangan dan juga menjaga kelestarian dari sumberdaya dan ligkungan pada lahan. Hal yang tidak kalah penting lainnya manajemen sumberdaya air dimana dengan melakukan manajemen sumberdaya air ini akan membantu menghidupi lingkungan sekitar sebab sumber air akan terintegrasi dan terkoneksi secara langsung dengan sektor lainnya seperti pertanian ataupun hutan.



Pertanyaan: 1. Bagaimana pentingnya sumberdaya air dalam mendukung pertanian berlanjut? Jawab: pentingnya sumberdaya air dalam pertanian berlanjut adalah untuk meningkatkan produksi pertanian karena sumber kehidupan banyak berasal dari air. Hal yang harus dilakukan dalam meningkatkan ketersedian air adalah menerapkam efisiesi penggunaan air sehingga dapat memperpanjang masa tanam atau meningkatkan indeks pertanaman dan ekstensifikasi pertanian. Sumberdaya air sangat dibutuhkan seperti sungai, embung, waduk ataupun danau yang digunakan untuk sumber irigasi untuk mengari lahan pertanian. Optimalisasi penggunaan sumberdaya air untuk pertanian berlanjut bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dengan tetap memperthatikan kelestarian lingkungan seperti menjaga ekosisitem sumber air tetap baik, mengantisipasi kerusakan sumberdaya air dan pemanfaatan secara efisien tidak berlebihan. 2. Tetapkan prinsip-prinsip pengelolaan plot dan lanskap untuk menjaga kuantitas dan kualitas air untuk mendukung pertanian berlanjut? Jawab: Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air hanya pandang dari satu sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari adanya air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian. Tiga aspek dalam penelolaan sumberdaya air yang tidak boleh dilupakan yakni aspek pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek pengendalian. Aspek pemanfaatan biasanya terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan air. Baru setelah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air yang tersedia, maka manusia mulai sadar atas aspek yang lain. Aspek pelestarian, agar pemanfaatan tersebut bisa berkelanjutan, maka air perlu dijaga kelestariannya baik dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah tangkapan hujan dihulu maupun daerah penambilan merupakan salah satu bagian pengelolaan. Sehingga perbedaan debit air musim kemarau dan



musim hujan tidak besar. Demikian pula menjaga air dari pencemaran limbah. Selanjutanya aspek Pengedalian bahwa perlu disadari bahwa selain memberi manfaat, air juga memiliki daya rusak fisik maupun kimiawi akibat ulah manusia. Oleh karena itu dalam pengelolaan air tanah tidak boleh dilupakan adalah pengendalian terhadap daya rusak yang berupa pencemaran air tanah. Dalam pengelolaan air tanah, ketiga aspek penting tesebut, harus menjadi satu kesatuan, tidap dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Salah satu aspek saja terlupakan akan mengakibatkan tidak lestarinya pemanfaatan air dan bahkan akan membawa akibat buruk. Jika semua pihak kurang benar dalam mengelola sumberdaya air, tidak hanya saat ini kita akan menerima akibat, tetapi juga generasi mendatang.