4 0 165 KB
Visi Pada tahun 2028 menghasilkan perawat yang unggul dalam penerapan keterampilan keperawatan lansia berbasis IPTEK keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GANGGUAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH
Dosen Pembimbing Suratun, Skm.,M.kep. Disusun oleh: Tegar imam julian (P3.73.20.1.19.036) Kelas : 2 Reguler A
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III 2020
A. Kasus NY.D.A usia 19 tahun 2 hari lalu klien mengeluh panas, klien mengatakan sering panas malam hari ,panas hilang timbul, panas disertai keringat,dan nyeri di bagian perut, oleh keluarga, klien di bawah ke dokter keluarga. Kemudian dokter memberikan rujukan ke RSUD KRMT Wongsonegoro. Klien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit yang sama. B. Pengkajian 1. Identitas pasien Nama
: dahlia
Tempat tanggal lahir
: 10 juli 2002 wongsonegoro
Umur anak
: 19 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Pekerjaan
: mahasiswa
Agama
: islam
Alamat
: jalan pecong nomer 25 wongsonegoro, jawa tengah
2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama Klien mengatakan badannya terasa panas, dan mengeluh nyeri di bagian perut b. Riawayat penyakit sekarang 2 hari lalu klien mengeluh panas, mual-mual dan nyeri di bagian perut c. Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan tidak pernah badan panas berhari-hari, dan nyeri di bagian perut d. Penyakit keluarga Keluarga tidak ada yang hipertermia 3. Pemeriksaan fisik Ds : Klien mengatakan sering panas di malam hari
Panasnya hilang timbul Panas disertai dengan keringat Nyeri di bagian perut Do : Kulit klien terasa hangat TTV : suhu 37,8°C, N 100x/menit, TD 120/80 ,RR 23x/m
ANALISA DATA NO 1.
Data
Etiologi
Masalah
Proses penyakit
Hipertermia
Ds : Klien mengatakan; badan terasa panas, panas hilang dan timbul kembali, dan disertai dengan keringat. Do : Kulit klien terasa hangat,
SDKI D.0130
TTV : S 37,8°C , N 100x/m,
(Hal 284)
TD 120/80, RR 23x/m 2.
Ds: Klien
mengatakan
nyeri
dibagian perut Do : Sulit tidur , tampak meringis
C. Diagnosis keperawatan
Faktor fisiologi
Nyeri akut SDKI D.0077 (hal 172)
1. Hipertermia b.d. proses penyakit (SDKI D.0130 Hal 284) 2. Nyeri akut b.d. faktor fisiologis (SDKI D.0077 hal 172) D. Intervensi keperawatan NO 1.
Diagnosa Hipertermia b.d.
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan Observasi
proses penyakit
keperawatan selama 2 x 24
(SDKI D.0130 Hal
jam di harapkan :
284)
1. Suhu tubuh klien
1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar
cukup membaik atau
lingkungan panas,
membaik dengan skala
penggunaan incubator)
4–5 2. Suhu kulit klien cukup membaik atau
2. Monitor suhu tubuh 3. Monitor komplikasi akibat hipertermia
membaik dengan skala 4–5 SLKI L.14134 (hal 129)
Tarapeutik 1. Sediakan lingkungan yang dingin 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian 3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh 4. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat berelbih) 5. Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada ,abdomen, aksila ) 6. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin Edukasi 1. Amjurkan tirah baring Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena , jika perlu 2.
Nyeri akut b.d.
SIKI I.15506 (hal 181) Setelah dilakukan tindakan Observasi
faktor fisiologis
keperawatan selama 2 x 24
(SDKI D.0077 hal
jam di harapkan :
172)
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri klien cukup menurun atau
frekuensu, kualitas, intensitas nyeri
menurun dengan skala
2. Identifikasi skala nyeri
4–5
3. Identifikasi respon nyeri
2. Meringis klien cukup menurun
atau
non verbal 4. Identifikasi faktor yang
menurun dengan skala
memperberat dan
4-5
memperingan nyeri
3. Kesulitan tidur klien
5. Identifikasi pengaruh
cukup menurun atau
budaya terhadap respon
menurun dengan skala
nyeri
4-5
6. Identifikasi pengaruh
SLKI L.08066 (hal
nyeri pada kualitas
145)
hidup Tarapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknis imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin , terapi bermain 2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Petimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredahkan nyeri Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4. Anjurkan Teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu SIKI I.08238 (hal 201) E. Implementasi dan evaluasi N O 1.
Diagnosa
Tgl/ja
Hipertermia
m 2 feb 21
b.d. proses
08 : 00
Implementasi Observasi
Evaluasi S:
1. mengidentifikasi
-
klien mengatakan panas
penyakit
penyebab
(SDKI
hipertermia (mis.
D.0130 Hal
Dehidrasi, terpapar
284)
lingkungan panas,
membaik dengan skala
penggunaan
4
incubator) 08 : 05
di malam hari menurun O: -
-
2. Memonitor suhu 3. Memonitor komplikasi akibat
4 A : masalah teratasi sebagian -
hipertermia Tarapeutik 08 : 20
-
4. menyediakan lingkungan yang dingin
08 : 30
tujuan tercapai apabila respon pasien sesusai dengan kriteria hasil yang ditentukan tujuan belum tercapai apabila respon pasien tidak sesusai dengan kriteria hasil yang telah di tentukan
5. melonggarkan atau lepaskan pakaian
08 : 40
Suhu kulit klien cukup membaik dengan skala
tubuh 08 : 10
Suhu tubuh klien cukup
6. membasahi dan kipasi permukaan
-
tujuan tercapai sebagian apabila respon pasien ada yang sesusai dan tidak dengan tujuan dan
paraf
tubuh 09 : 00
7. mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat berelbih)
09 : 20
kriteria hasil yang telah di tentukan
8. melakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia
P : intervensi di lanjutkan -
lingkungan yang dingin -
jika mengalami hyperhidrosis (keringat berelbih) -
hipotermia atau
antipiretik atau
kompres dingin pada
aspirin
dahi, leher, dada
Edukasi 10. menganjurkan tirah baring Kolaborasi 10 : 00
11. mengkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena , jika perlu SIKI I.15506 (hal 181)
melakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut
pemberian
09 : 45
mengganti linen setiap hari atau lebih sering
leher, dada 9. menghindari
membasahi dan kipasi permukaan tubuh
dingin pada dahi,
09 : 30
melonggarkan atau lepaskan pakaian
atau kompres
,abdomen, aksila )
menyediakan
,abdomen, aksila ) -
menghindari pemberian antipiretik atau aspirin
-
menganjurkan tirah baring
Note : pertahankan kondisi pasien apabila tujuan tercapai oleh pasien dan lanjutkan intervensi apabila terdpat tujuan yang belum tercapai oleh pasien
2.
Nyeri akut
3 feb 21
b.d. faktor
08 : 00
Observasi
S:
1. mengidentifikasi
-
klien mengatakan
fisiologis
lokasi,
Keluhan nyeri klien
(SDKI
karakteristik,
cukup menurun
D.0077 hal
durasi, frekuensu,
172)
kualitas, intensitas nyeri 08 : 10
2. mengidentifikasi
-
cukup menurun O: -
skala nyeri 08 : 20
verbal 08 : 30
Meringis pada klien cukup menurun dengan
3. mengidentifikasi respon nyeri non
Kesulitan tidur klien
skala 4 A : masalah teratasi sebagian -
tujuan tercapai apabila respon pasien sesusai dengan kriteria hasil yang ditentukan
-
tujuan belum tercapai apabila respon pasien tidak sesusai dengan kriteria hasil yang telah di tentukan
-
tujuan tercapai sebagian apabila respon pasien ada yang sesusai dan tidak dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah di tentukan
4. mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
08: 40
5. mengidentifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
08 : 50
6. mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Tarapeutik
09 : 00
7. memberikan Teknik
P : intervensi di lanjutkan -
memberikan Teknik
nonfarmakologis
nonfarmakologis untuk
untuk mengurangi
mengurangi rasa nyeri
rasa nyeri (mis.
(mis. TENS, hypnosis,
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
akupresur, terapi
biofeedback, terapi
music,
pijat, aromaterapi,
biofeedback, terapi
teknis imajinasi
pijat, aromaterapi,
terbimbing, kompres
teknis imajinasi
hangat/dingin , terapi
terbimbing,
bermain
kompres
09 : 30
-
hangat/dingin ,
yang memperberat rasa
terapi bermain
nyeri (mis. suhu
8. mengontrol
ruangan, pencahayaan,
lingkungan yang memperberat rasa
kebisingan) -
nyeri (mis. suhu ruangan,
09 : 35
-
jenis dan sumber nyeri
kebisingan)
dalam
9. memfasilitasi
strategi
10. mempretimbangkan
meredahkan
-
menjelaskan penyebab,
jenis dan sumber
periode, dan pemicu
nyeri dalam
nyeri
Edukasi
-
11. menjelaskan dan pemicu nyeri
mandiri -
menganjurkan Teknik nonfarmakologis untuk
strategi meredakan 13. menganjurkan
menganjurkan memonitor nyeri secara
12. menjelaskan nyeri
menjelaskan strategi meredakan nyeri
penyebab, periode,
13 : 00
pemilihan
nyeri
meredahkan nyeri
12 : 30
mempretimbangkan
pencahayaan,
pemilihan strategi
12 : 20
memfasilitasi istirahat dan tidur
istirahat dan tidur 12 : 00
mengontrol lingkungan
mengurangi rasa nyeri -
mengolaborasi pemberian analgetik,
memonitor nyeri 13 : 20
secara mandiri 14. menganjurkan
13 : 40
jika perlu Note : pertahankan kondisi pasien apabila tujuan tercapai
Teknik
oleh pasien dan lanjutkan
nonfarmakologis
intervensi apabila terdpat
untuk mengurangi
tujuan yang belum tercapai
rasa nyeri
oleh pasien
Kolaborasi 15. mengolaborasi pemberian analgetik, jika perlu SIKI I.08238 (hal 201)