4-5. Sediaan Kapsul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEDIAAN KAPSUL Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed., Apt.



OUTLINE 1) Jenis dan fungsi bahan tambahan sediaan kapsul



2) Pembuatan sediaan kapsul 3) Evaluasi sediaan kapsul



1



JENIS DAN FUNGSI BAHAN TAMBAHAN SEDIAAN KAPSUL



Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar Terbuat dari gelatin yang ditambah gliserin atau alkohol polivalen dan sorbitol supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik



Kapsul keras



Kapsul lunak (soft capsule)



Ukuran dan Volume Kapsul



BAHAN BAKU KAPSUL



Gelatin



Pewarna



Pengawet



GELATIN Sifat-sifat gelatin • Dapat dimakan dan larut • Lapisan lipis dan berubah dari bentuk larutan menjadi bentuk gel jika suhu sedikit di atas temperatur kamar • Stabil di udara bila dalam keadaan kering • Mudah mengalami peruraian oleh mikroba • Bila menjadi lembab atau bila disimpan dalam larutan berair  kapsul gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras (9- 12%), pada pembuatannya ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul Penyimpanan • Jika kapsul disimpan dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan diabsorpsi oleh kapsul sehingga bantuk kekerasannya akan rusak • Jika kapsul disimpan dalam lingkungan udara yang sangat kering, sebagian dari uap air yang terdapat dalam kapsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul akan menjadi rapuh serta mungkin akan remuk bila ditekan.



Proses Pembuatan Kapsul Gelatin Keras Stainless steel dicelup ke larutan gelatin



Mengering



DIPPING PROCESS Cangkang terbentuk



Proses Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak Proses Lempeng



Rotary Die Process/Robert P. Scherer



• Selembar gelatin hangat yang tidak berwarna ditempatkan pada permukaan cetakan bagian bawah kemudian obat yang cair dituangkan kedalamnya, selanjutnya selembar gelatin lainnya diletakkan diatasnya dan diberi tekanan, sehingga tekanan ini bertindak sebagai pembuat kapsul • Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu bersamaan dan secara simultan • Kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu atau merusak kapsul



• Cairan gelatin yang ada dalam tangki dan diletakkan lebih tinggi dituangkan melalui mesin dan membentuk menjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin rotary die. • Dalam waktu yang bersamaan, bahan obat dimasukkan diantara kedua pita secara tepat, ketika itu die membentuk kantung- kantung dari pita gelatin • Kantung yang sudah terisi disegel dengan tekanan dan panas, dan akan terlempar dari pita



Pewarna • Kapsul diberi warna supaya lebih menarik dan sebagai identitas pabrik • Cara pemberian zat warna pada kapsul adalah dengan menambahkan zat warna ke dalam larutan gelatin selama proses manufaktur • Pewarna yang digunakan dalam bentuk pigmen dan dapat larut serta merupakan zat warna yang diizinkan oleh undang-undang



Pengawet • Larutan gelatin mengandung air jadi sangat ideal untuk media pertumbuhan bakteri pada temperatur di bawah 55ᴼ C  perlu penambahan pengawet pada larutan gelatin • Pengawet yang digunakan adalah sulfurdioksida dalam bentuk garam natrium  natrium bisulfit / metabisulfit, asam askorbat / ester metil propil PABA, dan asam benzoat



KOMPONEN DALAM SEDIAAN KAPSUL Zat aktif • Sediaan kapsul dengan bahan aktif tertentu mempunyai tujuan antara lain: • Menutupi bau dan rasa tidak enak • Melindungi bahan aktif kontak langsung dengan udara dan sinar matahari • Membantu pasien yang tidak dapat minum obat dalam bentuk serbuk • Dapat dicampur beberapa bahan obat yang tidak tercampur secara fisik • Memperbaiki penampilan



Eksipien • • • • •



Pengisi/diluent Pengikat/binder Penghancur/disintegrant Pelicin/lubrikan Pelincir/glidan



PENGISI/DILUENT Laktosa



Mikrokristalin selulosa (Avicel)



Amilum (pati)



Tujuan: Menambah bobot dan volume dari campuran yang dibuat



• Laktosa mempunyai bentuk hidrat & anhidrat  Stabililitas baik dalam pencampuran • Bentuk hidrat  memberikan reaksi menjadi berubah warna kecoklatan dengan adanya senyawa amin dan senyawa alkali (reaksi maillard) • Pelepasan bahan aktif sangat cepat • Ada 2 jenis Avicel  Avicel PH 101 (serbuk) dan Avicel PH 102 (granul) • Avicel relatif mahal, akan tetapi mempunyai fungsi daya pengikat, kemampuan disintegran, lubrikan dan glidan yang baik • Jenis: amilum manihot (singkong), amilum maidis (jagung), amilum orizae (beras), amilum solani (kentang), dan amilum tritici (gandum) • Amilum mengandung lembap antara 11-14% • Amilum dapat digunakan sebagai pengisi dan pengikat dalam formulasi kapsul • Amilum mengalir tidak baik, maka dalam formulasi perlu ditambahkan glidan  Amilum yang dapat mengalir dengan baik adalah Starch 1500 (dari pati jagung) dengan kandungan lembab kira-kira 10%



PENGIKAT Gelatin



Tujuan: Menyatukan partikel partikel bahan umumnya serbuk sehingga menjadi suatu masa yang kompak dan menjadi agregat yang lebih besar



• Gelatin memiliki daya ikat yang baik  supaya tidak terbentuk gelperlu pemanasan untuk melarutkan gelatin • Umumnya kadar gelatin sebagai pengikat 2-10%, jika terlalu besar konsentrasi akan menyebabkan laju disolusi yang lambat



Pati (Amilum)



• Amilum sebagai pengikat dibuatkan musilago amili dengan kadar 5-10% • Cara membuat musilago: suspensikan amilum dengan air sedikit dingin  tuangkan kedalam sisa air yang sudah dididihkan  aduk sampai jernih



PVP



• Umumnya konsentrasi sebagai pengikat 3-15% • PVP sangat mudah larut dalam air dan alcohol  Jika menggunakan pelarut alcohol maka campuran cepat kering



Metilselulosa



• Konsentrasi yang digunakan 1-5% • MC mempunyai kekentalan yang baik dan menghasilkan campuran yang dapat mengalir bebas



DISINTEGRANT



Tujuan: Mendisintegrasikan sediaan kapsul di dalam lambung supaya bahan aktif dapat diabsorpsi



Amilum



• Afinitas amilum sangat besar terhadap air, sehingga melalui sistem kerja kapiler yang menyebabkan granul yang berada dalam kapsul menjadi pecah



Selulosa



• Selulosa yang sering digunakan sebagai penghancur adalah yang sudah dimurnikan, metilselulosa (MC), natrium karboksimetilselulosa (CMC Na) dan karboksimetilselulosa (CMC) • Golongan selulosa mempunyai daya tarik yang sangat tinggi terhadap air, sehingga terjadi pengembangan dan granul –granul dalam kapsul akan pecah setelah ditelan



LUBRIKAN • Tujuan: Mencegah perlekatan antara masa granul yang akan dimasukkan kedalam kapsul dengan alat pengisi kapsul  membentuk suatu film pada permukaan granul-granul sehingga kekuatan gesek menjadi rendah • Contoh: magnesium stearate, talc, magnesium lauril sulfat



GLIDAN • Tujuan: Supaya granul atau masa yang akan dimasukkan kedalam kapsul tidak terjadi gesekan dan dapat mengalir dengan baik • Contoh: pati, talc dan aerosol



2



PEMBUATAN SEDIAAN KAPSUL Kapsul keras



Kapsul lunak



No. 1



Kapsul keras Terdiri atas tubuh dan tutup



Kapsul lunak Satu kesatuan



2 3 4 5



Tersedia dalam bentuk kosong Isi berupa padat atau cair Rute oral Bentul hanya 1 macam



Selalu sudah terisi Isi berupa carian (dapat juga berupa padatan) Rute oral, vaginal, rektal, topikal Bentuknya bermacam-macam



SEDIAAN KAPSUL KERAS Kapsul keras dapat disi dengan berbagai bentuk fisik obat • Padat kering  serbuk, granul, pelet, tablet, kapsul • Semisolid  campuran tiksotropik, campuran thermosoftening, pasta • Cairan  cairan minyak, suspensi, larutan



Bahan yang tidak dapat dimasukkan kedalam cangkang kapsul gelatin • Bahan yang dapat bereaksi dengan cangkang gelatin  menyebabkan reaksi sambung-silang dan menurunkan kelarutan gelatin contoh: formaldehid • Suatu formula yang mengandung air bebas dalam kadar tinggi, karena cangkang akan menarik air dan terjadi perubahan bentuk • Untuk formulasi yang jumlah dosis besar dan BJ ruah rendah, karena keterbatasan ukuran kapsul yang dapat ditelan menimbulkan masalah.



Mekanisme Pengisian Bentuk serbuk Bahan padatan kering



• Bahan obat dalam bentuk serbuk lebih sering dimasukkan kedalam cangkang kapsul • Bentuk padatan yang dapat diisikan kedalam kapsul seperti granul, pelet, tablet menggunakan mesin pengisi otomatis



Bahan multiple (partikel, pelet)



• Mesin untuk pengisi bahan bahan multipel adalah secara otomatis dan dilengkapi dengan bermacam alat pengisi sehingga kombinasi bahan seperti campuran serbuk, pelet dan formulasi semisolida atau serbuk dan tablet dapat diisikan ke dalam kapsul gelatin keras yang sama



Bahan cairan



• Cairan encer yang diisikan ke dalam kapsul akan bocor melalui ruang antara badan dan penutup kapsul • Untuk mengatasi kebocoran ini dapat dilakukan dengan cara penyegelan yang baik, membuat formulasi dalam bentuk solid kemudian masukkan kedalam kapsul, atau lakukan pemanasan selama proses pengisian bahan cair kedalam kapsul sehingga penyegelan kapsul dapat tertutup rapat • Dosis obat diatur oleh pompa volumetrik sehingga keseragaman bobot isi kapsul menjadi homogen



Hal perlu mendapat perhatian dalam proses formulasi sediaan kapsul Kelembaban



Luas permukaan



Distribusi ukuran partikel



Sifat-sifat aliran serbuk



Bobot jenis nyata dan mampat dari ruahan



Pencampuran serbuk



Kelembaban • Kelembaban di daerah pengisian dan penyimpanan sangat penting untuk bentuk sediaan serbuk, karena luas permukaan serbuk yang luas akan menyebabkan pengambil lembab yang signifikan, sedangkan cangkang kapsul gelatin juga mudah menarik lembab



Luas permukaan • Serbuk mempunyai luas permukaan yang besar  menghasilkan muatan elektrostatika selama friksi aliran dan penanganan serbuk  alat yang digunakan harus dihubungkan dengan tanah (grounded)



Distribusi ukuran partikel



Sifat-sifat aliran serbuk • Sudut istirahat merupakan salah satu cara untuk mengukur sifat alir serbuk • Caranya: serbuk dimasukkan kedalam alat seperti corong  penutup tabung bagian bawah dibuka, serbuk akan mengalir turun dan ditampung dalam cawan petri  ukur jari-jari tumpukan (r cm) dan tinggi tumpukan (h cm), maka dapat dihitung besarnya sudut istirahat (tan α) • Kecepatan aliran serbuk ditentukan dengan cara mengukur serbuk yang mengalir bebas dari suatu alat seperti corong yang dibawahnya ada bukaan. Kecepatannya diukur dalam satuan waktu dan berat



Bobot jenis (BJ) real dan mampat dari ruahan • BJ real dan BJ mampat merupakan ukuran derajat kemampatan (susunan serbuk dalam sistem), atau sebaliknya dapat dinyatakan sebagai jumlah antar ruang di antara partikel serbuk • BJ ruahan ditentukan dengan cara memasukkan suatu sampel serbuk yang diketahui beratnya ke dalam tabung silinder berskala (gelas ukur)  BJ mampat ditentukan dengan cara memampatkan (menghentakkan) serbuk dalam silinder berskala, sampai tidak terjadi lagi pemampatan volume serbuk • BJ real dapat ditentukan dengan pignometer helium atau adsorpsi gas. • jumlah ruangan dalam serbuk = BJ real / BJ mampat



Pencampuran serbuk



Mekanisme pencampuran serbuk



• Gesekan konvektif (pencampuran makro)  perpindahan sekelompok partikel dalam jumlah besar terjadi dari satu bagian ke bagian yang lain • Kegagalan geseran (shear) yang terutama akan mengurangi skala pemisahan • Gerakan difusif dari partikel individual, yaitu partikel dari bahanbahan menjadi miring sehingga gaya gravitasi menyebabkan lapisan atas tergelincir dan difusi partikel individu berlangsung di atas permukaan yag baru dikembangkan, disebut sebagai pencampuran mikro



Alat pencampur skala besar



• Pengaduk berputar (rotating), Pengaduk tetap, Pengaduk vertical, Unggun Udara (fluid bed)



Alat pencampur skala kecil



• Alu dan mortar, Spatula, Kantong



Metode Formulasi Sediaan Kapsul Metode Granulasi Basah • Bahan aktif dan sebagian eksipien dibuat granul  granul yang dihasilkan dicampur dengan eksipien lainnya  proses pengisian dengan menggunakan mesin pengisi kapsul  polishing kapsul untuk menghilangkan serbuk yang lengket pada permukaan cangkang kapsul sehingga kapsul tampak lebih bersih dan mengkilap



Metode Pencampuran Langsung • Bahan aktif dan eksipien diayak dengan pengayak derajat halus tertentu  proses pengisian kedalam cangkap kapsul



Alur Proses Pembuatan Kapsul (1)



Alur Proses Pembuatan Kapsul (2)



SEDIAAN KAPSUL LUNAK Cairan yang dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak



Cairan yang tidak dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak



• Bahan bahan yang tidak dapat bercampur dengan air, seperti cairan yang mudah menguap dan tidak menguap  minyak menguap, minyak nabati, hidrokarbon aromatik, hidrokarbin alifatik, hidrokarbon yang diklorinasi, eter, alkohol, dan asam organik. • Bahan bahan yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap,  polietilenglycol, surfakatan nonionik seperti polisorbat 80. • Bahan bahan yang tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak menguap  propilenglikol dan isopropil alkohol .



• Bahan bahan cair yang mudah berpindah ke cangkang kapsul tidak dapat dimasukkan kedalam kapsul lunak, seperti air dengan konsentrasi diatas 5%, senyawa organik yang larut dalam air dengan BM rendah, serta senyawa yang mudah menguap seperti alkohol keton, asam amino, dan ester- ester. • Zat padat dapat juga dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak, namun begitu harus dalam bentuk larutan dengan pelarut yang cocok sebagai suspensi, serbuk kering, granul, atau bahan yang dibentuk menjadi pelet.



STRATEGI FORMULASI Formulasi tiksotropik



Formulasi “thermal setting” Sistem gabungan tiksotropik dengan Mixed thermal



• Sistem tiksotropik dalam formulasi kapsul lunak, dilakukan dengan cara pengadukan, sistem dalam campuran bahan menjadi encer dan mudah mengalir, akan tetapi jika pengadukan dihentikan, sistem kembali ke struktur gel, sehingga akan mencegah kebocoran. • Menggunakan eksipien berbentuk cair pada temperatur pengisian. Sesudah bahan campuran berada di dalam kapsul, formulasi ini akan membentuk gel yang memadat sehingga dapat mencegah kebocoran, contoh bahan yang dapat digunakan ialah clofibrat. • Untuk meningkatkan resistensi terhadap kebocoran maka dapat dilakukan pada sistem dengan suhu lebur yang rendah atau sedang di atas suhu leburnya, cairan tidak bergerak karena sifat tiksotropi



FORMULASI SEDIAAN KAPSUL AMOKSISILIN 500 MG



Amoksilin Avicel Aerosil Talk Mg. Stearat Laktosa m.f caps 50



500mg 15% 1% 1% 1% ad 650 mg



1) FUNGSI BAHAN Amoksilin Ø Pemerian : - Warna : putih - Rasa : tidak berasa - Bau : Praktis tidak berbau - Bentuk : Serbuk Hablur Ø Kelarutan : - sukar larut dalam air dan metanol - Tidak larut dalam benzen, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform. Ø pH larutan : 3,5 dan 6,0 Ø Polimorfisme : Kristal amorf



Mikrokristalin ( Avicel) • Pemerian : Serbuk kristal berporos, serpihan putih, murni, tidak berbau, tidak berrasa • Fungsi: Pengisi (10-30%) , pengikat dan penghancur Aerosil • Pemerian : Serbuk amorf, terang, dan tidak berrasa • Fungsi: Pelincir



Talk • Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu • Fungsi: Pelincir



Mg Stearat • Pemerian : Serbuk halus, putih dan volumnus, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas dari butiran • Fungsi: Pelicin Laktosa • Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih krem, tidak berbau, rasa agak manis, keras, stabil di udara, tetapi mudah meyerap bau. • Fungsi: Pengisi



2) PERHITUNGAN BAHAN



Amoksilin Avicel Aerosil Talk Mg. Stearat Laktosa m.f caps 50



500mg 15% 1% 1% 1% ad 650 mg



Bobot total = 650 mg x 50 = 32,5 gram • Amoksilin = 500 mg x 50 = 25 g • Avicel = 15% x 32,5 g = 4,875 g • Aerosil = 1% x 32,5 g = 0,325 g • Talk = 1% x 32,5 g = 0,325 g • Mg Stearat = 1% x 32,5 g = 0,325 g • Laktosa = 32,5 g - (25 + 4,875 + 0,325 + 0,325 + 0,325) = 1,65 g



3) PROSES KERJA Siapkan alat dan bahan, kemudian timbang semua bahan sesuai hasil penghitungan Ayak bahan – bahan dengan mesh 40, kecuali Mg stearat ayak terakhir



Campur semua bahan dan aduk sampai homogen Timbang kembali bahan yang sudah tercampur dan catat bobotnya Lakukan uji alir, kompresibilitas



Jika uji untuk serbuk kapsul sudah memenuhi persyaratan, maka lakukan pengisian kapsul Evaluasi sediaan sesuai persyaratan farmakope



4) PENGISIAN KAPSUL



Semi Otomatis Manual



Semi Manual



Otomatis



3



EVALUASI SEDIAAN KAPSUL Homogen • Setiap bagian campuran kapsul harus mengandung bahan yang sama dalam perbandingan yang sama pula



Kering • Tidak boleh menggumpal atau mengandung air karena mengandung bahan yang higroskopis, efloresen, deliquesen ataupun campuran eutektik



Derajat kehalusan tertentu • Bila ukuran partikel kapsul sangat halus, maka kapsul lebih homogen



PROSES EVALUASI KAPSUL Massa serbuk / granul • Kecepatan alir • Sifat alir  Sudut Istirahat & Kompresibilitas



Evaluasi Kapsul • Uji keseragaman bobot • Uji Waktu Hancur • Uji disolusi • Penetapan kadar



Kecepatan Alir Salah satu hal yang penting dalam produksi sediaan padat adalah sifat aliran serbuk atau granul  aliran massa akan mempengaruhi keseragaman bobot dalam sediaan Kecepatan aliran serbuk ini ditentukan oleh faktor ukuran partikel, distribusi ukuran partikel, bentuk partikel, bobot jenis Uji terhadap sifat alir ini dilakukan dengan menggunakan flow meter. Timbang sejumlah serbuk/granul (50 g) kemudian masukan kedalam flow meter, buka bagian bawah dan catat waktu alir



Sifat Alir - Sudut Istirahat Cara uji ini juga merupakan uji untuk menentukan sifat aliran massa. Uji ini dilakukan menggunakan corong, dimana serbuk atau massa dialirkan melalui corong  tentukan sudut diam dengan cara mengukur tinggi kerucut massa cetak (h) dan jari-jari kerucut (r), kemudian dihitung dengan rumus: tan α=h/r.



h r



α



Sifat Alir - Kompresibilitas Volume dan kerapatan serbuk ditentukan dari ukuran dan bentuk partikel  Ukuran partikel dan kerapatan serbuk berpengaruh dengan volume serbuk  menentukan ukuran cangkang kapsul CaraL Bobot serbuk ditimbang dan dituang hati-hati kedalam suatu gelas ukur kemudian permukaannya diratakan, volume yang terbaca adalah volume awal (Vo). Bobot ketukan diperoleh melalui ketukan vertikal timbunan serbuk yang diisikan kesebuah gelas ukur tertutup yang terletak di atas dasar lunak. Ketukan tersebut dilakukan sampai diperoleh volume konstan / volume akhir (Vf)



Compressibility Index (CI) Vo - Vf CI = x 100% Vo



Uji Keseragaman Bobot • Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian keseragaman bobot sediaan kapsul yang dihasilkan dengan persyaratan keseragaman bobot dan kandungan dari Farmakope Indonesia Edisi IV. • Cara: 1) Timbang 20 kapsul lalu timbang satu per satu 2) Keluarkan isi kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul 3) Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul



Tidak lebih dari 2 tablet memiliki penyimpangan (SD) lebih dari Tabel 12G1 dan tidak ada satupun memiliki penyimpangan 2x lebih besar dari nilai tersebut



Wi – W SD = x 100% W SD: penyimpangan Wi: bobot kapsul 1, 2, 3 W bar: bobot rata-rata British Pharmacopoea V – Uniformity of Weight (Mass)



Uji Waktu Hancur • Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa kapsul digunakan untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. • Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan, yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.



Cara: 1) Masukkan 1 kapsul yang akan diuji pada masing-masing tabung dari keranjang, tanpa menggunakan cakram 2) Sebagai pengganti cakram, digunakan kasa berukuram 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang. Kasa ini ditempatkan pada permukaan lempengan atas dari rangkaian keranjang 3) Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi: semua kapsul harus hancur kecuali bagian dari cangkang kapsul



Persyaratan waktu hancur kapsul tidak lebih dari 15 menit  Bila 1 atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna



Uji Disolusi Uji disolusi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak persentase bahan aktif dalam sediaan obat (kapsul) yang terabsorpsi dan masuk kedalam peredaran darah untuk memberikan efek terapi Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket.



Penetapan Kadar Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa kandungan bahan aktif yang terkandung dalam kapsul telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan yang tertera pada etiket. Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan bahan aktif yang terkandung dalam sediaan kapsul Cara penetapan : 1) Timbang 10-20 kapsul, 2) isinya di gerus dan bahan aktif yang larut diekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai menurut prosedur yang sudah ditetapkan



Secara umum rentang kadar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90110% dari pernyataan pada etiket