4 - Mawene - Agen Perubahan Pembawa Damai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AGEN PERUBAHAN PEMBAWA DAMAI (PEACE) DI DUNIA Teks Alkitab: II Korintus 3 : 16-18 Oleh Misere C. D. Mawene, S.Si (Teol), M. A. (Dosen STT GKI I. S. Kijne Abepura)



ILUSTRASI Bibliografi Bunda Teresa Bunda Teresa adalah seseorang yang memberi hatinya untuk melayani di tengahtengah masyarakat miskin di India. Ia dilahirkan di Skopje, Albania pada 26 Agustus 1910. Bunda Teresa merupakan anak bungsu dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxhiu. Ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang saudara lelaki. Ketika dibaptis, ia diberi nama Agnes Gonxha. Ia menerima pelayanan sakramen pertamanya ketika berusia lima setengah tahun dan diteguhkan pada bulan November 1916. Suster (Bunda) Teresa pun dikirim ke India untuk menjalani pendidikan sebagai seorang biarawati. Setelah mengikrarkan komitmennya kepada Tuhan, ia pun mulai mengajar pada St. Mary’s High School di Kalkuta. Di sana, ia mengajarkan geografi dan katekisasi. Pada tahun 1944, ia menjadi kepala sekolah St. Mary. Dalam kereta api yang tengah melaju menuju Darjeeling, Suster Teresa mendapat sebuah panggilan dari Tuhan; sebuah panggilan di antara banyak panggilan lain. Kala itu, ia merasakan belas kasih bagi banyak jiwa, sebagaimana dirasakan oleh Kristus sendiri, merasuk dalam hatinya. Hal ini kemudian menjadi kekuatan yang mendorong segenap hidupnya. Saat itu, 10 September 1946, disebut sebagai “Hari Penuh Inspirasi” oleh Bunda Teresa. Selama berbulan-bulan, ia mendapatkan sebuah visi bagaimana Kristus menyatakan kepedihan kaum miskin yang ditolak, bagaimana Kristus menangisi mereka yang menolak Dia, bagaimana Ia ingin mereka mengasihi-Nya. Pada tahun 1948, pihak Vatikan mengizinkan Suster Teresa untuk meninggalkan ordonya dan memulai pelayanannya di bawah Keuskupan Kalkuta. Dan pada 17 Agustus 1948, untuk pertama kalinya, ia memakai pakaian putih yang dilengkapi dengan kain sari bergaris biru. Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah pada 21



Desember 1948 di lingkungan yang kumuh. Karena tidak memiliki dana, ia membuka sekolah terbuka, di sebuah taman. Di sana ia mengajarkan pentingnya pengenalan akan hidup yang sehat, di samping mengajarkan membaca dan menulis pada anak-anak yang miskin. Selain itu, berbekal pengetahuan medis, ia juga membawa anak-anak yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka. Tuhan memang tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya berjuang sendirian. Inilah yang dirasakan oleh Bunda Teresa tatkala perjuangannya mulai mendapat perhatian, tidak hanya individu-individu, melainkan juga dari berbagai organisasi gereja. Pada 19 Maret 1949, salah seorang muridnya di St. Mary bergabung dengannya. Diinspirasi oleh gurunya itu, ia membaktikan dirinya untuk pelayanan kasih bagi mereka yang sangat membutuhkan. Segera saja mereka menemukan begitu banyak pria, wanita, bahkan anak-anak yang sekarat. Mereka telantar di jalan-jalan setelah ditolak oleh rumah sakit setempat. Tergerak oleh belas kasihan, Bunda Teresa dan rekan barunya itu pun menyewa sebuah ruangan untuk merawat mereka yang sekarat. Pada tanggal 7 Oktober 1950, Missionary of Charity didirikan di Kalkuta. Mereka yang tergabung di dalamnya pun semakin teguh untuk melayani dengan sepenuhnya memberi diri mereka untuk melayani kaum termiskin di antara yang miskin. Mereka tidak pernah menerima pemberian materi apa pun sebagai balasan atas pelayanan yang mereka lakukan. Pada awal 1960-an, Bunda Teresa mulai mengirimkan suster-susternya ke daerahdaerah lain di India. Selain itu, pelayanan dari Missionary of Charity mulai melebarkan sayapnya di Venezuela (1965), yang kemudian diikuti oleh pembukaan rumah-rumah di Ceylon, Tanzania Roma, dan Australia yang ditujukan untuk merawat kaum miskin. Setelah Missionary of Charity, sejumlah yayasan pun didirikan untuk memperluas pelayanan Bunda Teresa. Yang pertama ialah Association of Coworkers sebagai afiliasi dari Missionary of Charity. Asosiasi ini sendiri di setujui oleh Paus Paulus VI pada 26 Maret 1969. Meskipun merupakan afiliasi Missionary of Charity, asosiasi ini memiliki anggaran dasar tersendiri. Selama tahun-tahun berikutnya, dari semula melayani hanya dua belas, Missionary of Charity berkembang hingga dapat melayani ribuan orang. Bahkan 450 pusat pelayanan tersebar di seluruh dunia untuk melayani orang-orang miskin dan telantar. Ia membangun banyak rumah bagi mereka yang menderita, sekarat, dan ditolak oleh



2



masyarakat, dari Kalkuta hingga kampung halamannya di Albania. Ia juga salah satu pionir yang membangun rumah bagi penderita AIDS. Berkat baktinya bagi mereka yang tertindas, Bunda Teresa pun mendapatkan berbagai penghargaan kemanusiaan. Pada tahun 1979, ia menerima John XXIII International Prize for Peace. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Paus Paulus VI. Pada tahun yang sama, ia juga memperoleh penghargaan Good Samaritan di Boston. Setelah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di India, tentu saja pemerintah India tidak menutup mata akan pelayanannya. Maka pada tahun 1972, Bunda Teresa menerima Pandit Nehru Prize. Setahun kemudian, ia menerima Templeton Prize dari Pangeran Edinburgh. Ia terpilih untuk menerima penghargaan tersebut dari dua ribu kandidat dari berbagai negara dan agama oleh juri dari sepuluh kelompok agama di dunia. Puncaknya ialah pada tahun 1979 tatkala ia memperoleh hadiah Nobel Perdamaian. Hadiah uang sebesar $6.000 yang diperolehnya disumbangkan kepada masyarakat miskin di Kalkuta. Hadiah tersebut memungkinkannya untuk memberi makan ratusan orang selama setahun penuh. Ia berkata bahwa penghargaan duniawi menjadi penting hanya ketika penghargaan tersebut dapat membantunya menolong dunia yang membutuhkan. Pada tahun 1985, Bunda Teresa mendirikan pusat rehabilitasi pertama bagi korban AIDS di New York. Menyusul kemudian sejumlah rumah penampungan yang didirikan di San Fransisco dan Atlanta. Berkat upayanya ini, ia mendapatkan Medal of Freedom. Pelayanan Bunda Teresa sama sekali tidak mengenal batas. Dipupuk di kampung halamannya, ia mengawali pelayanan di India. Dari India, pelayanannya meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ia, di antaranya, berkunjung ke Etiopia untuk menolong korban kelaparan, korban radiasi di Chernobyl, dan korban gempa bumi di Armenia. Memasuki tahun 1990-an, kondisi tubuh Bunda Teresa tidak mengizinkannya melakukan aktivitas yang berlebihan, khususnya setelah serangan jantung pada 1989. Kesehatannya merosot, sebagian karena usianya, sebagian karena kondisi tempat tinggalnya, sebagian lain dikarenakan perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Menyadari kondisi kesehatannya yang demikian, Bunda Teresa meminta Missionary of Charity untuk memilih penggantinya. Maka, pada 13 Maret 1997, Suster Nirmala terpilih untuk meneruskan pelayanan Bunda Teresa.



3



Bunda Teresa akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Berbagai petinggi dari 23 negara menghadiri pemakamannya. Upacara pemakaman diadakan pada 13 September 1997, di Stadion Netaji, India, yang berkapasitas 15.000 orang. Atas kebijakan Missionary of Charity, sebagian besar yang menghadiri upacara tersebut adalah orang-orang yang selama ini dilayani oleh Bunda Teresa.



KAJIAN TEKS Rekan-rekan yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Bersama-sama telah kita baca dan belajar dari pengalaman hidup seorang Tokoh Dunia yang telah membuktikan dirinya sebagai seseorang yang mampu membawa perubahan. Dialah Bunda Teresa. Telah kita ketahui bersama bahwa semasa hidupnya, beliau mendedikasikan pelayanannya bagi kaum papah, kaum marginal, orang-orang miskin dan anak-anak terlantar sehingga dia juga memiliki gelar Ibu dari kaum papa. Rekan-rekan yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Agen Perubahan adalah orang yang mendorong terjadinya perubahan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam II Korintus 3 : 16-18 yang secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut.  Mengarahkan mata hati kita kepada Tuhan (menyerahkan seluruh hidup, berserah kepada Tuhan). Hati adalah pusat perasaan emosional, pusat karakter kita. Lalu, ke manakah arah panahnya? Kepada diri sendiri? Kepada uang? Jabatan? Keluarga? Pacar? Atau kepada Tuhan? Mari berserah kepada Tuhan.  Merasakan



kehadiran/jamahan



Roh



Allah



dalam



kehidupan.



Kita dipulihkan dari segala luka hati, disucikan dari dosa, dikuduskan dari segala kejahatan, diperbaharui, diselamatkan dari api neraka, diampuni oleh Tuhan, dibebaskan dari perbudakan dosa, kutukan dan kuasa Iblis, dipuaskan hasrat dan kehendak kita, dipenuhi semua kebutuhan kita oleh Tuhan. Kita menjadi merdeka.  Mengalami perubahan sikap dan perilaku menuju kehidupan dalam Roh. Kita makin serupa dengan gambar-Nya. Dalam zaman ini, perubahan tersebut bersifat progresif dan belum sempurna. Namun pada saat Kristus datang kembali, kita akan melihat Dia muka dengan muka, dan perubahan kita akan menjadi sempurna.



4



 Mencerminkan



kemuliaan



Tuhan



dengan



muka



tidak



berselubung.



Kita menjadi berkat dan hidup tanpa rasa bersalah. Cermin berfungsi memantulkan gambar, dia bukanlah gambaran itu sendiri. Sama seperti kita, kita memantulkan cahaya kemuliaan Tuhan, bukan kemuliaan kita sendiri. Lalu, melalui apa? I Tim 4:12 katakan, pantulan cahaya itu timbul melalui perkataan, perilaku, kasih, kesetiaan dan kesucian kita. Kita tidak akan memalukan karena kita hidup di atas rata-rata.



Tuhan ingin memakai kita menjadi agen perubahan. Perubahan tidak harus berskala besar. Perubahan kecil pun bisa sangat berarti. Kehadiran kita dapat menyentuh dan mengubah hidup orang-orang di sekitar kita. Kita dapat membuat orang merasa senang, dikasihi, dan dihargai. Hadiah atau pujian kecil mampu mengenyahkan kesuraman hati seorang teman. Sebuah panggilan telepon atau e-mail mampu membuat sahabat kita merasa dicintai. Jadilah agen perubahan hari ini. Tuhan Yesus Memberkati.



PERTANYAAN DISKUSI Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang akan menolong kita untuk merefleksikan Firman Tuhan ini. 1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan agen perubahan pembawa damai di dunia? 2. Menurut anda apa ciri-ciri agen perubahan pembawa damai di dunia? 3. Menurut anda apa yang harus dilakukan jika ingin menjadi agen perubahan pembawa damai di dunia?



5