7 c3 KD Inst Dan Pemeliharaan Vsat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Bidang Keahlian



: Teknologi Informasi dan Komunikasi



Program Keahlian Kompetensi Keahlian Kelompok Kompetensi



: Teknik Telekomunikasi : Teknik Jaringan Akses : Instalasi dan Pemeliharaan VSAT



Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)



KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)



3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Instalasi Dan Pemeliharaan VSAT pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.



4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Instalasi Dan Pemeliharaan VSAT. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas



KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)



KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) spesifik secara mandiri.



KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)



ALOKASI WAKTU



KOMPETENSI INTI 4 (KETRAMPILAN)



ALOKASI WAKTU



SERTIFIKA SI KOMPETE NSI



3.1



Menganalisa jenisjenis satelit



8



4.1



Menetukan jenisjenis satelit berdasarkan karakteristik



16



Standar Telkom



3.2



Menerapkan arsitektur sistem komunikasi satelit



8



4.2



Mengoperasikan sistem komunikasi satelit



16



Standar Telkom



3.3



Menganalisa jenis orbital satelit



8



4.3



Menentukan pilihan jenis orbital satelit yang digunakan



16



Standar Telkom



3.4



Menganalisa alokasi frekuensi komunikasi satelit



8



4.4



Menentukan penggunaan alokasi frekuensi komunikasi satelit



16



Standar Telkom



3.5



Menganalisa sifat dan karakteristik spectrum frekuensi komunikasi satelit



8



4.5



Menentukan jenis satelit berdasarkan analisa



16



Standar Telkom



3.6



Menganalisa perhitungan EIRP dan beam width



8



4.6



Menentukan kualitas sinyal terima berdasarkan hasil perhitungan EIRP dan beam width



16



Standar Telkom



3.7



Menganalisa perhitungan link budget



8



4.7



Menentukan kelayakan teknis berdasarkan hasil analisa link budget



16



Standar Telkom



3.8



Menganalisa sistem antena VSAT



8



4.8



Menentukan jenis system antena VSAT yang akan digunakan



16



Standar Telkom



3.9



Menerapkan prinsip kerja VSAT



8



4.9



16



Standar Telkom



3.10



Menerapkan instalasi perangkat



6



4.10



Mengoperasikan dan memelihara VSAT Menginstalasi perangkat IDU



16



Standar Telkom



KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)



ALOKASI WAKTU



KOMPETENSI INTI 4 (KETRAMPILAN)



ALOKASI WAKTU



SERTIFIKA SI KOMPETE NSI



IDU 3.11



Menerapkan instalasi perangkat ODU



6



4.11



Menginstalasi perangkat ODU



16



Standar Telkom



3.12



Menganalisa akses jamak radio (multiple akses)



6



4.12



16



Standar Telkom



3.13



Mendisain perencanaan VSAT



6



4.13



16



Standar Telkom



3.14



Menganalisa link budget



6



4.14



16



Standar Telkom



3.15



Menganalisa pointing antena ground segment



6



4.15



Menentukan penggunaan akses jamak radio (multiple akses) Membuat perencanaan VSAT Menentukan kelayakan teknis link budget Melakukan pointing antena ground segment



16



Standar Telkom



3.16



Menganalisa dengan monitoring performansi



8



4.16



Menentukan kualitas kinerja berdasarkan hasil analisa



16



Standar Telkom



3.17



Menganalisa penggunaan alat ukur VSAT



8



4.17



Menentukan alat ukur VSAT sesuai dengan parameter yang diperlukan



16



Standar Telkom



3.18



Menerapkan prosedur trouble shooting VSAT



8



4.18



Menentukan jenis gangguan dan memperbaiki sesuai prosedur trouble shooting VSAT



16



Standar Telkom



Catatan: Kolom sertifikasi diisi dengan nama Sertifikasi Kompetensi berdasarkan satu pasang KD atau beberapa pasang KD



Jenis Satelit, Fungsi Satelit, dan Cara Kerja Satelit A. PENGERTIAN SATELIT Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit dapat mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet. B. JENIS DAN FUNGSI SATELIT 1. Satelit Alami Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang telah ada (bukan buatan manusia) yang mengorbit suatu planet. Satelit alami bumi adalah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi bulan mengelilingi matahari.  Rotasi merupakan gerakan peruputaran bulan pada porosnya, waktu rotasi bulan adalah satu bulan (29hari), sedangkan revolusi merupakan gerakan beredarnya bulan mengelilingi bumi. Akibatnya, bila dilihat dari bumi, bentuk bulan akan berubah-ubah, hal ini disebut fase bulan. Dalam sekali revolusi, bulan mengalami beberapa fase diantaranya bulan baru – bulan sabit – bulan setengah – bulan bungkuk – bulan purnama – bulan bungkuk – bulan setengah – bulan sabit – bulan baru.



Selain berotasi dan berevolusi, bulan bersama bumi juga mengitari matahari. Waktu yang diperlukan bulan untuk mengitari matahari sama dengan waktu yang diperlukan bumi untuk mengitari matahari, yaitu satu tahun. Bulan mengelilingi matahari sekali dalam setahun, sedangkan mengelilingi bumi 12 kali dalam setahun, sehingga revolusi bulan sering dijadikan penanggalan masehi/hijriah. Adapun fungsi satelit alami (bulan) diataranya adalah :  Secara tidak lansung melindungi bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet dan asteroid  Dapat mengontrl kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal wave  Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut  Mengurangi efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet  Memberi penerangan pada malam hari  Contoh satelit alami lainnya diantaranya adalah Callisto, Ganymede, dan Io yang mengorbit planer Jupiter, serta Titan yang mengorbit planet Saturnus. 2. Satelit Buatan



Satelit buatan adalah salah satu benda luar angkasa buatan manusia yang mengorbit suatu planet yang dalam pembuatannya memiliki jenis dan fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Berikut merupakan jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya,  Satelit navigasi, berfungsi untuk penerbangan dan pelayaran. Satelit ini akan memberikan informasi posisi pesawat terbang dan kapal yang sedang dalam perjalanan.  Satelit geodesi, berfungsi untuk melakukan pemetaan bumi dan mendapatkan informasi tentang grafitasi.



  



 



Satelit komunikasi berfungsi untuk komunikasi seperti radio, televisi, dan telepon. Satelit meteorologi, berfungsi untuk menyelidiki atmosfer bumi guna melakukan peramalan cuaca. Satelit penelitian, berfungsi untuk menyelidiki tata surya dan alam semesta secara lebih bebas tanpa dipengaruhi oleh atmosfer. Satelit ini berusaha mendapatkan data-data tentang matahari dan bintang-bintang lain untuk mengungkap rahasia alam semesta. Satelit militer, berfungsi untuk kepentingan militer suatu negara, misalnya mengintai kekuatan senjata lawan. Satelit survei sumber daya alam, berfungsi untuk memetakan dan menyelidiki sumbersumber alam dibumi bagi kepentingan pertambangan, pertanian, perikanan dan lain-lain



3. Berdasarkan ketinggian garis edarnya, satelit dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya :  Satelit LEO (Low Earh Orbit)yaitu satelit yang bergaris edar rendah yaitu diantara 500 km sampai 10.000 km dari permukaan bumi. Waktu revolusi satelit ini adalah 2 sampai 6 jam. Contoh satelit ini adalah Iridium, Global Star, Elipsat, Odessey, dan Constellation  Satelit MEO (Medium Earth Orbit)yaitu satelit yang bergaris edar menengah yaitu diantaranya 10.000 km sampai 20.000 km. Waktu revolusi satelit ini antara 6 sampai 12 jam.  Satelit GEO (Geostatinonary Earth Global) yaitu satelit yang berada pada orbit geostasioner yaitu 36.000 km dari permukaan bumi. Orbit stasioner adalah orbit yang menyebabkan waktu reovolusi satelit sama dengan rotasi bumi, yaitu satu hari.  Contoh satelit ini adalah satelit palapa dan intelsat. C. CARA KERJA SATELIT Satelit yang mengitari bumi pada orbitnya akan dikendalikan oleh Master Control Station di stasiun bumi. Pengendalian satelit yang berada puluhan ribu kilometer dari bumi menggunakan sistem otomatis yang didasarkan atas dua sistem pengendalian, yaitu Spin Stabillized Satellite dan Three Axiz Body Stabillized. Spin Stabillized Satellite merupakan metode pengendalian satelit dengan cara menggerakan body satelit secara berputar untuk menuju ke suatu posisi tertentu yang diinginkan. Satelit secara teori akan diam pada posisinya di orbit, pada kenyatannya akan bergeser dari orbit yang sebenarnya.Three Axiz Body Stabillized merupakan pengontrolan posisi satelit berdasarkan sumbu koordinal X,Y, dan Z. dari ketiga sumbu tersebut akan dipetakan menjadi posisi pitch, roll and yaw. Kerja satelit terbagi dua, yaitu cara uplink dan downlink. Upulink adalah transmisi yang dikirim dari planet bumi menuju satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi. Pada dasarnya, komunikasi satellit dan cara kerjanya berguna sebagai repeater di langit, satelit juga menggunakan transponders, yaitu alat yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah. Umumnya komunikasi satelit menggunkan begit banyak transponders. Hal lain yang penting perannya dalam jaringan komunikasi satelit adalah antena satelit, karena benda ini berfungsi sebagai penerima transisi di setiap wilayah di dunia. Sedangkan sebuah satelit spancing (penempatan satelit) digunakan adar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan wilayahnya. Power sistem yang digunkakan oleh satelit diperoleh dari sinar matahari yang diubah bentuk menjadi listrik yang menggunkan sel surya (solar cells) Pesawat luar angkasa yang berada lama di uang angkasa membangkitkan tenaga dengan energi matahari. Pesawat memperoleh energi matahari itu dengan menggunakan struktur seperti sayap besar yang diberi nama panel surya, setiap panel surya tersusun atas banyak sel yang lebih kecil sel surya menghasilkan tnaga listrik saat terkena cahaya. Sel-sel tersebut dibuat dari bahan yang disebut silikon. Panel surya hanya akan bekerja bila saat menghadap ke arah matahari, dan satelit dilengkapi dengan sensor yang mencari arah cahaya. Motor menggerakkan panel dihadapkan ke cahaya matahari. Satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroprasi. 



Tugas ! 1. Apa yang dimaksud dengan satelit buatan dan jelaskan jenis jenis satelit berdasarkan fungsinya. 2. Jelaskan cara kerja satelit 3. Jelaskan dan sebutkan jenis orbital satelit.



ARSITEKTUR KOMUNIKASI SATELIT DECEMBER 18, 2015 PURNA LEAVE A COMMENT



Oleh: PURNA BETARIA (14101130)   Arsitektur komunikasi satelit terdiri dari dua segmen, yaitu segmen angkasa dan segmen bumi.



Gambar 1. Arsitektur komunikasi satelit



 



1. Segmen Angkasa Segmen angkasa berupa satelit, dimana di dalam satelit terdapat beberapa perangkat seperti bus dan payload; power supply; kontrol temperatur; kontrol attitude dan orbit; sistem populasi; dan Telemetry Tracking & Command (TTC). Perangkat Telemetry digunakan untuk memberikan data informasi ke stasiun pengendali tentang status kondisi, posisi dan attitude (sikap) satelit. Adapun bagian satelit yang terlibat langsung untuk melakukan komunikasi adalah antena dan transponder. Satelit dilengkapi beberapa antena yang memiliki sensor untuk menangkap sinyal radio. Transponder terdiri dari beberapa komponen elektrik yang terintegrasi membentuk saluran komunikasi antara penerima sinyal dan antena pemancar sinyal. Adapun komponen tersebut meliputi:  Input band pass filter  Low Noise Amplifier (LNA)  Power amplifier  Output band pass filter  Demultiflexer 2.  Segmen Bumi Segmen Bumi atau Ground Segment atau Earth Station atau Stasiun Bumi merupakan bagian dari sistem transmisi satelit yang terletak di bumi. Stasiun bumi memiliki dua fungsi, yaitu sebagai perangkat awal dan perangkat akhir. Sebagai perangkat awal, stasiun bumi berfungsi sebagai stasiun bumi pengirim yang mengirimkan sinyal uplink ke arah satelit. Sebagai perangkat akhir, stasiun bumi berfungsi sebagai stasiun bumi penerima yang menangkap sinyal downlink dari satelit. Konfigurasi stasiun bumi dapat dilihat pada Gambar 2.



Gambar 2. Blok diagram stasiun bumi secara umum   Keterangan Gambar 2 di atas, yaitu:  















 



Antena Parabola, digunakan untuk menguatkan daya dan mengubah gelombang RF terbimbing menjadi gelombang RF bebas, atau sebaliknya. High Power Amplifier (HPA), digunakan sebagai penguat akhir sinyal RF sebelum dipancarkan ke satelit melalui antena parabola. Sinyal yang masuk ke HPA adalah sinyal RF dari Up Converter, dimana sinyal tersebut memiliki daya rendah sehingga oleh HPA akan dikuatkan agar mempunyai daya yang cukup untuk diberikan ke antena, dan dipancarkan ke satelit dengan nilai EIRP yang sesuai standar. Low Noise Amplifier (LNA), digunakan sebagai penguat pada arah terima untuk memperkuat sinyal yang diterima dari antena parabola. LNA diletakkan didekat antena agar dapat menekan noise. Up/Down Converter. Up Converter digunakan untuk mengubah sinyal IF 70 MHz menjadi sinyal RF 6 GHz. Down Converterdigunakan untuk mengubah sinyal RF 4 GHz menjadi sinyal IF 70 MHz. Perangkat IF, digunakan untuk memodulasi sinyal suara atau data menjadi sinyal IF 70 MHz, atau sebaliknya. Perangkat IF biasanya disebut dengan MODEM (Modulator Demodulator). Jenis modemyang biasa digunakan meliputi SCPC, IDR, dan VSAT.



Ada beberapa macam Stasiun Bumi, antara lain: 1.



Stasiun bumi besar, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang trafiknya padat. 2. Stasiun bumi sedang, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang trafiknya kurang padat. 3. Stasiun bumi kecil, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang trafiknya rendah atau di daerah yang terpencil yang dianggap strategis.   Berdasarkan penempatannya, ground segment pada stasiun bumi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu indoor dan outdoor. 1. Indoor Unit Biasanya perangkat yang berada di ruangan adalah perangkat yang bersifat sensitif, seperti modem, multiplexer, baseband processor, alarm, dan control power supply. 1. Outdoor Unit Contoh perangkat outdoor antara lain Up/Down Converter, SSPA (Solid State Power Amplifier) atau HPA (High Power Amplifier), PSU (Power Supply Unit), serta Antena sub-sistem yang terdiri dari reflektor, freedhom, LNA, grounding instrument, mounting instrument, dan assembly instrument.



Berdasarkan fungsinya, stasiun bumi dapat digunakan sebagai Stasiun Pengendali Utama (SPU), yang digunakan sebagai pengendali komunikasi seluruh sistem telekomunikasi dengan satelit komunikasi. Di Indonesia, Stasiun Pengendali Utama berada di Cibinong.   Cara kerja dari Stasiun Bumi secara garis besar terbagi menjadi, bagian kirim dan bagian terima. 1. Bagian Kirim Bagian kirim terdiri dari perangkat pemancar sinyal televisi (sebagai pemancar sinyal-sinyal televisi), perangkat multiplex (untuk memproses sinyal Base Band dari Stasiun Terminal Kota), dan perangkat pemancar informasi transmitter (sebagai pemancar sinyal-sinyal yang dipancarkan dalam bentuk channel per channel atau kelompok-kelompok informasi, baik berupa group, super group, maupun base band). Proses yang terjadi pada perangkat-perangkat tersebut adalah:      



  2.



Perubahan sinyal base band yang berasal dari multiplex menjadi sinyal IF. Penerimaan sinyal IF dari SCPC. Perubahan dari sinyal IF menjadi sinyal RF. Peralatan SCPC (Single Channel Per Carrier), sebagai pemancar sinyal-sinyal informasi dari mutiplex. HPA (High Power Amplifier), untuk memperkuat daya sinyal RF agar mempunyai daya yang besar, kemudian diteruskan ke antena. Antena, untuk memancarkan frekuensi frekuensi RF yang sudah diperkuat oleh HPA ke satelit komunikasi.



Bagian Terima Antena, untuk menerima sinyal dengan frekuensi RF yang dipancarkan oleh satelit komunikasi.  LNA (Low Noise Amplifier), untuk memperkuat daya sinyal RF yang diterima dari antena agar mempunyai daya yang besar, kemudian diteruskan ke penerima (Rx).  Peralatan penerima (Rx), sebagai penerima sinyal RF dari LNA.  Peralatan SCPC, sebagai penerima sinyal-sinyal IF dari penerima (Rx) dan diteruskan ke multiplex.  Peralatan penerima sinyal televisi, sebagai penerima sinyal-sinyal televisi. Peralatan multiplex, untuk memproses sinyal base band dari perangkat penerima informasi dan meneruskan sinyal tersebut ke stasiun terminal kota. 