71 Sop Vaginosis Bakterialis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

VAGINITIS



SOP



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



Tanda Tangan



KLINIK ABCD



1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan



: : : : dr. .......................



NIP...........................



Vaginitis adalah peradangan pada vagina ya:ng ditandai dengan adanya pruritus, keputihan, dispareunia, dan disuria. Sebagai pedoman dalam mendiagnosis dan memberikan tatalaksana yang tepat terhadap pasien dengan vaginitis. . KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015



4. Referensi TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 5. Prosedur Penyebab vaginitis: 1. Vaginosis bakterialis (bakteri Gardnerella Vaginalis adalah bakteri anaerob yang bertanggungjawab atas terjadinya infeksi vagina yang non-spesifik, insidennya terjadi sekitar 23,6%). 2. Trikomonas (kasusnya berkisar antara 5,1-20%). 3. Kandida(vaginal kandidiasis, merupakan penyebab tersering peradangan pada vagina yang terjadi pada wanita hamil, insidennya berkisar antara 1542%). Hasil Anamnesis(Subjective) Keluhan Bau adalah keluhan yang paling sering dijumpai. Gejala klinis : 1. Bau 2. Gatal (pruritus) 3. Keputihan 4. Dispareunia 5. Disuria Faktor Risiko 1. Pemakai AKDR 2. Penggunaan handuk bersamaan 3. Imunosupresi



4. Diabetes melitus 5. Perubahan hormonal (misal : kehamilan) 6. Penggunaan terapi antibiotik spektrum luas 7. Obesitas. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya iritasi,eritema atau edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga dapat tampak eritematous. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina. 2. Pemeriksaan pH cairan vagina. 3. Pemeriksaan uji whiff: Jika positif berarti mengeluarkan mengeluarkan bau seperti anyir (amis) pada waktu ditambahkan larutan KOH. Penegakan Diagnostik(Assessment) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Tabel. Kriteria Diagnostik Vaginitis Kriteria Normal



diagnostik pH Vagina Cairan Vagina



Vaginosis



Sindroma Vaginosis



Vulvovaginitis



3,8-4,2 Putih,



Bakterialis >4,5 Tipis,



Trikomoniasis >4,5 Kuning-hijau,



Kandida >4,5 (usually) Putih, seperti



jernih,



homogen,



berbuih,



keju,



kadang-



halus



putih, abu-abu,



lengket,



kadang



tambah



lengket, sering



tambah banyak



banyak



amis



(KOH) KU



harus



penyebabnya,



dicari dengan



menilai perbedaan tanda dan gejala dari masingmasing penyebab, dapat pula



dengan



menilai



secara mikroskopik cairan



kali bertambah Uji whiff Bau



Vaginitis



vagina.



Tidak ada



banyak + Ada



± Mungkin ada



Tidak ada



Tidak ada



Keputihan,



Keputihan



Gatal/panas,



Vaginosis



bakterialis,



bau



berbuih,



keputihan



Vaginosis



trikomonas,



busuk



(mungkin tambah enak



bau



Diagnosis Banding



busuk, pruritus tidak



Vulvovaginitis kandida



vulva, disuria



setelah



Komplikasi : -



senggama), kemungkinan Pemeriksaan



Laktobasili



gatal Clue



mikroskopik



,



sel-sel



epitel



cell



Penatalaksanaan Trikomonas,



Kuncup



dengan bakteri



leukosit > 10



hifa,



kokoid



lapangan



(preparat



pandang luas



dengan KOH)



yang



melekat, tidak ada leukosit



jamur,



pseudohifa basah



Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan 1. Menjaga kebersihan



diri



terutama daerah vagina 2. Hindari pemakaian handuk secara bersamaan 3. Hindari pemakaian sabun untuk membersihkan daerah vagina yang dapat menggeser jumlah flora normal dan dapat merubah kondisi pH daerah kewanitaan tersebut. 4. Jaga berat badan ideal 5. Farmakologis: a.



b.



c.



Tatalaksana vaginosis bakterialis 



Metronidazol 500 mg peroral 2 x sehari selama 7 hari







Metronidazol pervagina 2 x sehari selama 5 hari







Krim klindamisin 2% pervagina 1 x sehari selama 7 hari



Tatalaksana vaginosis trikomonas 



Metronidazol 2 g peroral (dosis tunggal)







Pasangan seks pasien sebaiknya juga diobati



Tatalaksana vulvovaginitis kandida 



Flukonazol 150 mg peroral (dosis tunggal)



Konseling dan Edukasi Memberikan informasi kepada pasien, dan (pasangan seks) suami, mengenai faktor risiko dan penyebab dari penyakit vaginitis ini sehingga pasien dan suami dapat menghindari faktor risikonya. Dan jika seorang wanita terkena penyakit ini maka diinformasikan pula pentingnya pasangan seks (suami) untuk dilakukan juga pemeriksaan dan terapi guna pengobatan secara keseluruhan antara suamiistri dan mencegah terjadinya kondisi yang berulang.



1. Unit Terkait



BP Umum, KIA, Klinik IMS, Laboratorium



2. Rekaman Historis Perubahan No



Halaman



Yang dirubah



Perubahan



Tgl. Mulai Diberlakukan