8.3 Draf Revisi Skirpsi Ikrimah Syam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS FAKTOR YANG BERKONSTRIBUSI TERHADAP PERILAKU KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA REMAJA: APLIKASI SUNRISE MODEL



SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Jurusan Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Oleh: IKRIMAH SYAM NIM : 70300116033



FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2020



PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini : Nama



: Ikrimah Syam



NIM



: 70300116033



Tempat/Tgl, Lahir



: Baras IV, 05 Agustus 1998



Jurusan



: Keperawatan



Fakultas



: Kedokteran dan Ilmu Kesehatan



Alamat



: Desa Lilimori, Kec. Bulu Taba, Kab. Pasangkayu, Mamuju Utara



Judul



: Analisis Faktor Yang Berkonstribusi Terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Remaja: Aplikasi Sunrise Model



Dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya tulis ilmiah penyusunan sendiri. Jika dikemudian hari karya tulis ini adalah duplikat, plagiat, tiruan dari hasil kerja orang lain, maka skripsi dan gelar yang diperoleh tidak sah/batal dimata hukum.



Gowa, 07 Agustus 2020 Penyusun



Ikrimah Syam NIM:70300116033



ii



PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Yang Berkonstribusi Terhadap Perilaku Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Remaja Aplikasi Sunrise Model” yang disusun oleh Ikrimah Syam, NIM : 70300116033, Mahasiswa jurusan keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, telah di uji dan di pertahankan dalam sidang munaqasah yang diselenggarakan pada hari Jum’at dan tanggal 07 Agustus 2020, dinyatakan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu kesehatan, jurusan keperawatan.



Gowa, 07 Agustus 2020 DEWAN PENGUJI: Ketua



: Dr. dr. Syatirah Djalaluddin, M.Kes.,Sp.A



Sekertaris



: Dr. Muh. Anwar Hafid. S.Kep.,Ns., M.Kes



(……….………………) (……….



………………) Munaqisy I



: Huriati, S.Kep, Ns, M.Kes



(……….………………)



Munaqisy II



: Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag



(……….………………)



Pembimbing I



: Dr. Arbianingsih, S.Kep., Ns., M.Kes



(……….………………)



Pembimbing II



: Dr. Risnah, SKM., S.Kep., Ns., M.Kes



(……….………………)



Diketahui Oleh: Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar



Dr. dr. Syatirah Djalaluddin, M.Kes.,Sp.A



iii



NIP:198007012006042002 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., Tuhan semesta alam karena berkat rahmat keimanan, kesehatan, kesabaran dan hidayah-Nyalah yang masih tercurah kepada penulis, sehingga dapat menyelesikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor yang Berkonstribusi Terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja: Aplikasi Sunrise Model” dapat terselesaikan. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw., yang telah menyelematkan kita dari zaman kejahiliaan menuju cerahnya iman dan ilmu pengetahuan. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan dorongan moril serta bantuan dari berbagai pihak. Segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam khusunya kepada orangtuaku tercinta, Ayahanda H. Bustamin, SKM., M.Kes dan Ibunda Hj. Syamsiah yang telah banyak memberikan do’a, kasih sayang, bimbingan, nasehat, dukungan, motivasi, serta pengorbanan baik moril maupun materiil yang tak terhingga kepada penulis yang tidak mampu terbalaskan sampai akhir hayat. Pada kesempatan ini penulis merasa patut menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada: 1. Prof. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2. Dr. dr. Syatirah Jalaluddin, Sp.A., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan serta para wakil dekan dan staf akademik yang telah bayak membantu, mengatur, dan mengurus dalam hal administrasi serta bantuan kepada penulis selama menyelesaikan pendidikan. 3. Dr. Muh. Anwar Hafid, S.Kep., Ns., M.kes selaku Ketua Prodi Jurusan Keperawatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan Hasnah, S.Sit.,



iv



S.Kep., Ns., M.Kes selaku sekertaris jurusan keperawatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, serta para dosen pengajar yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat serta staf prodi keperawatan yang telah banyak membantu dalam proses administrasi dalam rangka penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Arbianingsih, S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing I dan Dr. Risnah, SKM., S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing II yang dengan ikhlas dan sabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya kepada penulis dalam rangka penyusunan skripsi baik dalam bentuk bimbingan, arahan, dan pemberian informasi yang lebih aktual dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Huriati, S.Kep., Ns., M.Kes selaku penguji utama dan Prof. Darussalam Syamsuddin, M.Ag selaku penguji agama atas saran dan kritikan serta arahan dan bimbingan yang diberikan demi menghasilkan karya terbaik dan bermanfaat bagi penulis dan masyarakat luas. 6. Bapak, ibu dosen program studi ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah banyak menberikan bekal pengetahuan, inspirasi dan motivasi selama penulis menjalani pendidikan. 7. Sahabat-sahabatku Sisterfillah (Rulyanis, Sri Wahyuni, Teza Ainun Raisy, Ulfa Wildana Hasan, Nurul Awaliah, Almasari Kanita, Sry Hartina HM) dan Sahabat-sahabatku DIRR ( Rani Nisrina, Andi Kadimuddin, dan Rizky Hikmatullah) serta Sahabatku (Nur Atmasari, Meilinda Nur Khafifa, dan Vilda Amaliah) atas bantuan, dukungan, dan motivasi selama proses penyelesaian proprosal ini. 8. Teman-teman



seperjuangan



keperawatan



2016



EP16LOTIS



khusunya



Muslimin A., Mulyana Anwar, dan Putri Yuniar yang telah bersama-sama melalui rintangan demi rintangan selama perkuliahan hingga sampai saat ini masa proses penyusunan skripsi, kebersamaannya dalam merangkul satu sama lain baik suka maupun duka dalam menggapai cita-cita. 9. Orang tercinta yang bersama dalam proses penyusunan skripsi ini, saya ucapkan banyak terima kasih atas dukungan, nasehat dan perhatiannya hingga saat ini.



v



Serta semua pihak yang yang telah membantu penulis, dimana namanamanya tidak dapat disebutkan penulis satu-persatu. Penulis menguncapkan banyak terima kasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, besar harapan penulis kepada para pembaca atas konstribusinya baik berupa saran dan kritik yang membangun demi meningkatkan mutu penulisan selanjutnya. Akhirul qalam, semoga riset ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin… Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Gowa, 07 Agustus 2020 Penulis Ikrimah Syam



vi



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i KATA PENGANTAR......................................................................................................ii DAFTAR TABEL.........................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................ix DAFTAR BAGAN............................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A.



Latar Belakang Masalah......................................................................................1



B.



Rumusan Masalah................................................................................................8



C.



Tujuan Penelitian.................................................................................................9



D.



Manfaat Penelitian...............................................................................................9



E.



Kajian Pustaka...................................................................................................10



F.



Definisi Operasional...........................................................................................13



BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................17 A.



Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur.................................................................17 1.



Definisi Perilaku Konsumsi...........................................................................17



2.



Definisi Buah dan Sayur................................................................................17



3.



Penggolongan Buah dan Sayur......................................................................18



4.



Manfaat dan Kandungan Gizi Buah dan Sayur...........................................18



5.



Dampak Kurang Konsumsi Buah dan Sayur...............................................20



6.



Kecukupan Konsumsi Buah dan Sayur yang dianjurkan...........................23



7.



Penilaian Perilaku Konsumsi........................................................................25



B.



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur. . .28 1.



Faktor Teknologi..............................................................................................28



2.



Faktor Agama dan Falsafah Hidup...................................................................30



3.



Faktor Sosial dan Keterikatan Keluarga...........................................................32



4.



Faktor Nilai Budaya dan Gaya Hidup...............................................................33



5.



Faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku.................................................35



6.



Faktor Ekonomi................................................................................................36



7.



Faktor Pendidikan............................................................................................37



C.



Remaja................................................................................................................38 1.



Definisi Remaja................................................................................................38



vii



2.



Perilaku Makan pada Remaja...........................................................................40



3.



Kebutuhan Nutrisi pada Remaja.......................................................................42



D.



Sunrise’s Model Leininger.................................................................................47



E.



Pandangan Islam tentang Kesehatan................................................................52



F.



Kerangka Teori..................................................................................................60



G.



Kerangka Konsep..............................................................................................61



H. Alur Penelitian....................................................................................................62 BAB III METODE PENELITIAN................................................................................63 A.



Desain Penelitian................................................................................................63



B.



Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................63



C.



Populasi dan Sampel..........................................................................................63



D.



Teknik Sampling................................................................................................65



E.



Teknis Penelitian................................................................................................66



F.



Pengumpulan Data.............................................................................................66



B.



Instrumen Penelitian..........................................................................................67



C.



Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................................72



D.



Pengolahan dan Penyajian Data........................................................................74



E.



Analisa Data........................................................................................................75



F.



Etika Penelitian..................................................................................................76



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................78 A.



Gambaran Pengumpulan Data..........................................................................78



B.



Hasil Penelitian...................................................................................................78



C.



Pembahasan Hasil Penelitian............................................................................86



D.



Keterbatasan Penelitian.....................................................................................96



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................98 A.



Kesimpulan.........................................................................................................98



B.



Saran...................................................................................................................99



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................100



viii



DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kajian Pustaka....................................................................................... 11 Tabel 1.2 Definisi Operasional.............................................................................. 13 Tabel 3.1 Perhitungan FFQ................................................................................... 72 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner………………………………………....73 Tabel 3.3 Hasil Uji Realiabilitas………………………………………………....74 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Agama dan Suku di SMP Wilayah Kota Makassar……….78 Tabel 4.2 Distribusi Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja SMP di Wilayah Kota Makassar………………………………………………………….80 Tabel 4.3 Hasil Uji F (Simultan)………………………………………………...81 Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi………………………………………81 Tabel 4.5 Hasil Uji t (Parsial)……………………………………………………82



ix



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang................................................................... 24 Gambar 2.2 Piring Makanku................................................................................. 24 Gambar 2.3 Leininger’s Sunrise Model Theory.................................................... 48



x



DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Teori..................................................................................... 60 Bagan 2.2 Kerangka Konsep................................................................................. 61 Bagan 2.3 Alur Penelitian...................................................................................... 62



xi



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus adalah kurangnya konsumsi buah dan sayur (WHO, 2016). Global Burden of Desease (GDB) menyatakan bahwa setiap tahunnya sekitar 1,8 juta kematian terjadi akibat kurangnya konsumsi buah-buahan dan 3,4 juta kematian akibat dari kuranngya konsumsi sayuran, kurangya konsumsi buah-buahan dan sayuran adalah salah satu konstributor utama dari penyakit tidak menular (Forouzanfar et al., 2016). Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan tubuh kita kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat dan zat gizi lainnya yang sangat diperlukan oleh tubuh. Kurang mengkonsumsi buah dan sayur merupakan perilaku yang dapat merugikan kesehatan karena sebagian vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah dan sayur berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mengurangi kejadian penyakit tidak menular terkait dengan gizi (Adriani & Meryana, 2012). Menurut World Health Organization (WHO) secara umum menganjurkan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran untuk hidup sehat sejumlah 400 gram perorang per hari, yang terdiri dari 150 gram buah (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 potong papaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang), dan sayuran 250 gram (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur yang telah dimasak atau ditiriskan) (WHO, 2011). Dan bagi masyarakat Indonesia dianjurkan unutuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran untuk balita dan anak usia sekolah sebanyak 300-400 gram/orang/hari dan untuk remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram/orang/hari. (Kemenkes RI, 2017b) Masyarakat di dunia belum mengkonsumsi buah dan sayur sesuai yang direkomendasikan, konsumsi buah dan sayur per kapita di seluruh dunia menunjukkan bahwa 20-50% di bawah rekomendasi WHO (2011). 1



2



Berdasarkan laporan Center of Desease Control (CDC) rata-rata asupan buah di Amerika sebanyak 1 kali atau setara 150 gram/orang/hari dan asupan sayur sebangyak 1,3 kali atau setara dengan 192 gram/orang/hari yang totalnya 342gram/orang/hari yang sudah hampir mencapai ajuran dari WHO (CDC, 2013). Di Thailand memiliki rata-rata asupan buah dan sayur sebanyak 3,7 porsi/hari atau setara dengan 298 gram/orang/hari (Pelterz K, 2012). Dan jika dibandingkan dengan Indonesia, pada tahun 2016 konsumsi buah dan sayur 43% dari yang direkomendasikan yaitu konsumsi buah di masyarakat sebanyak 67 gram dan konsumsi sayur d masyarakat lebih banyak dari buah sebanyak 107 gram/hari artinya masyarakat Indonesia 73,6% mengkonsumsi buah dan 97,3% yang mengkonsumsi sayur. Total konsumsi buah dan sayur penduduk 174 gram/orang/hari artinya konsumsi sayur dan buah tersebut masih rendah (BPS, 2017). Sebanyak 95,5% penduduk kurang mengonsumsi sayur dan buah, padahal Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya akan buah dan sayuran. (Kemenkes RI, 2018) Konsumsi buah masyarakat Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain yang tidak memiliki sumber daya sebagai penghasil buah-buahan (Marlinda, 2016). Menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata konsumsi buah per kapita dalam sehari masyarakat Indonesia pada tahun 2011 sebesar 45,8%. Konsumsi buah pada tahun 2012 hanya mengkonsumsi 45% sesuai anjuran. Rata-rata konsumsi buah menurun pada tahun 2013 hanya sebesar 44,56% mengkonsumsi sesuai anjuran, dan tahun 2014 hingga 2017 konsumsi buah mengalami terus penurunan dari 33,6% menjadi 30,1% dibawah anjuran (BKP, 2018). Konsumsi sayur-sayuran masyarakat Indonesia pada tahun 2011 sebesar 37,46%. Konsumsi sayuran pada tahun 2012 yaitu 37,72%, sedangkan konsumsi sayuran menurun pada tahun 2013 yaitu sebesar 34,96% (BPS, 2013). Dan pada tahun 2014 hinngga 2017 konsumsi sayur mengalami penurunan dari 40,4% menjadi 35,1% dibawah anjuran pedoman gizi seimbang (PGS) (BKP, 2018). Konsumsi buah mengalami penurunan sebanyak 3,5% dan sayur menurun 5,3%, hal ini menunjukkan bahwa



3



Kurangnya konsumsi buah dan sayur menjadi sebuah tren dalam beberapa periode terakhir (BPS, 2017). Berdasarkan kelompok umur hasil dari data Riskesdas tahun 2018 proporsi konsumsi buah dan sayur kurang dari 5 porsi/hari pada penduduk umur >5 tahun di Indonesia prevalensinya mencapai 95,5% artinya hanya 4,5% penduduk >5 tahun yang mengkonsumsi buah dan sayur. Sedangkan dari data Riskesdas tahun 2013, proporsi penduduk >10 tahun kurang konsumsi buah dan sayur adalah sebesar 93,3%. Hasilnya sangat berbeda dengan hasil Riskesdas pada tahun 2018, terjadi peningkatan prevalensi sebesar 2,2 % pada proporsi konsumsi buah dan sayur (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, Provinsi Bali, Di Yogyakarta dan Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur usia > 5 tahun lebih sebesar 89,7% artinya konsumsi buah dan sayurnya meningkat di daerah tersebut dengan melihat perbedaan dari hasil data Riskesdas tahun 2013. Jika dibandingkan dengan provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan prevalensi



kurang konsumsi buah dan sayur pada



penduduk umur >5 tahun sebesar 95,5% jauh lebih tinggi dari ketiga provinsi diatas. Dan hasil data Riskesdas tahun 2013 bahwa Provinsi Sulawesi selatan menunjukkan prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur pada penduduk >10 tahun sebesar 93,5%, artinya terjadi peningkatan prevalensi sebesar 2%, walau terbilang peningkatannya masih kecil namun masalah perilaku kesehatan kurangnya konsumsi buah dan sayur ini belum dapat diselesaikan (Kemenkes RI, 2018). Kurangnya konsumsi buah dan sayur menimbulkan berbagai masalah kesehatan. terdapat 10 besar faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab kematian global, salah satunya adalah rendahnya konsumsi buah dan sayur. Kurangnya konsumsi buah dan sayur menjadi penyebab 19% kasus kanker gastrointestinal, 31% penyakit jantung iskemik, dan 11% pada kasus stroke, diabetes mellitus, obesitas dan masalah kesehatan yang terkait dengan zat gizi mikro (WHO, 2011). Hasil penelitian Flaherty et al., (2015) menyatakan bahwa penyakit kardiovaskuler (CVD) adalah penyebab utama kematian di



4



Inggris, selain perilaku merokok, faktor resiko dari CVD adalah kebiasaan makan yang buruk seperti kurang mengkonsumsi buah dan sayur, lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan gula, tingginya kolestrol, dan tekanan darah. Penelitian Wang (2014) juga menyatakan bahwa kurangnya konsumsi buah dan sayur merupakan faktor resiko dari penyebab semua kematian, terutama pada penyakit kardiovaskuler (96%) dan kanker (95%), sebaliknya jika mengkonsumsi buah dan sayur sesuai dengan anjuran WHO yaitu sebanyak 5 porsi atau setara dengan 400 gram buah dan sayur setiap harinya, dapat menurunkan angka kematian 5% dari penyakit kardiovaskuler dan kanker. Hal ini juga di dukung oleh penelitian Farid et al (2016) ketika asupan buah dan sayur tercukupi setiap harinya, maka dapat menurunkan risiko penyakit tidak menular dan membantu mencukupi kebutuhan serat harian, menurunkan risiko kanker payudara, mencegah pembentukan katarak, penyakit paru obstruktif, diverticulosis, dan hipertensi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja yaitu faktor karaktreristik individu yang terdiri dari jenis kelamin dan kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur, faktor lingkungan yang terdiri dari uang jajan, ketersediaan buah dan sayur di rumah, dan pengaruh orangtua (Nurlidyawati, 2015). Hasil penelitian dari Asih Anggraeni dan Sudiarti (2018) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pola konsumsi buah dan sayur pada remaja adalah pengetahuan, self-efficacy, tingkat pengetahuan orang tua



khususnya ibu,



pengaruh teman sebaya, dan keterpaparan media massa dan faktor yang paling dominan dalam konsumsi buah dan sayur yaitu tingkat pengetahuan orangtua, tingkat pendidikan ibu dan keterpaparan media massa. Memperhatikan pola makan pada saat remaja sangatlah penting karena budaya dan pengalaman pada saat remaja sangat menentukan masa dewasa seseorang. Berdasarkan hasil penelitian Nemeth et al., (2019) mengatakan bahwa latar belakang budaya yang kuat pada remaja di Hongaria berpengaruh terhadap perilaku makan karena mempertahankan bagian yang bermakna dari nilai-nilai gizi dan sosial mereka, selain itu lingkungan dan sosial juga sangat



5



berpengaruh dalam pengambilan keputusan terkait dengan makanan yang sehat. Penelitian dari (Nagawa et al., 2018) menunjukkan bahwa faktor socialekologi yaitu faktor pengaruh dari teman dan keluarga mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja, dimana remaja akan cenderung mengkonsumsi buah dan sayur jika teman dan keluarga mereka juga mengkonsumsi buah dan sayur, selain itu ada juga beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur yaitu menurut penelitian Krolner et al., (2011) faktor pendidikan berdasarkan penelitian dimana hal ini terkait dengan kemampuan sekolah dalam menawarkan makanan untuk remaja sehingga mempengaruhi konsumsi, berdasarkan penelitian Sumonja dan Novaković (2013) faktor keyakinan agama dan hal tabu tidak berdampak negatif terdapat hasil yang signifikan, remaja merasa lebih cenderung mengkonsumsi buah dan sayur lebih banyak, artinya ada pengaruh keyakinan agama terhadap konsumsi buah dan sayur pada remaja. faktor-faktor institusional seperti kebijakan dari pemerintah dan kebijakan sekolah, keberadaan pendidikan kesehatan yang didapatkan oleh remaja, perusahaan makanan yang tersedia, dan biaya dari buah dan sayur juga berpengaruh terhadap konsumsi buah dan sayur pada remaja, hal ini juga diungkapkan dalam penelitian Liese et al., (2013) dan Gebremariam et al., (2016) Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur yaitu salah satu program pemerintah dari kementrian kesehatan adalah Indonesia sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan pendekatan keluarga, GERMAS berfokus pada tiga aktifitas utama, yaitu: memeriksa



kesehatan



secara



rutin,



melakukan



aktivitas



fisik,



dan



mengkonsumsi sayur dan buah. Dalam rangka mendukung GERMAS Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengajak masyarakat untuk mulai membiasakan diri mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari (Kemenkes RI, 2017a). Menurut penelitian Syam dan Nurfita (2019) dalam peningkatan konsumsi buah dan sayur dengan pelatihan pemanfaatan buah dan sayur sebagai salah satu bentuk dukungan dari



6



GERMAS pada kader ‘Aisyiyah Banguntapan Utara, dimana dalam pelatihan ini para kader diberikan materi tentang GERMAS, praktik pengolahan buah dan sayur, praktik pemanfaatan lahan dan limbah rumah tangga sebagai media tanam, dan lain-lainnya. Dalam penelitian Handayani et al. (2018) upaya meningkatkan konsumsi buah dan sayur pada remaja dengan memberikan penyuluhan melalui media ular tangga terhadap peningkatan pengetahuan tentang buah dan sayur, dan dalam penelitian Isnaningsih (2019) menyatakan bahwa dengan pemberian pendidikan kesehatan melalui media booklet dan audiovisual tentang konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap buah dan sayur. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur pada studi sebelumnya, ditemukan dalam salah satu model teori Madelaine Leininger “Transcultural Nursing” yang menggambarkan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat. Kebudayaan sangat erat dengan masyarakat, karena budaya yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-hari budaya memebatuk pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, kesehatan, seni dan lain-lain (Pratiwi, 2010). Mengacu kepada esensi budaya, nilai budaya sehat merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan akan keberadaannya sebagai wujud upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat ditelusuri, yaitu mulai dari konsep pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan diyakini di masyarakat,



serta



kebudayaaan



dan



teknologi



yang



berkembang



dimasyarakat. Pemahaman konsep sehat dan sakit tentunya berbeda sisetiap masyarakat tergantung budaya yang mereka miliki, bahkan budaya juga dapat mempengaruhi asupan nutrisi seseorang, dimana budaya dapat menentukan makanan dan kebiasaan makan (Sutria, 2013). Terdapat 7 faktor dalam teori leininger yang mempengaruhi sosial budaya terkait dengan perilaku kesehatan, yang terdiri atas faktor teknologi, agama



7



dan falsafah hidup, sosial dan keterikatan keluarga, nilai budaya dan gaya hidup, kebijakan dan peraturan yang berlaku, ekonomi dan pendidikan (Leininger, 2002). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk cukup tinggi. Berdasarkan data statistik kependudukan, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 238,5 juta jiwa dan 27,3% diantaranya adalah anak usia 0-14 tahun (Bappenas, 2013), jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan dewasa dan lansia. Dan untuk Penduduk remaja (10-14 tahun) pada tahun 2017 berjumlah 22.226 jiwa. Penduduk remaja 10-14 tahun perlu mendapatkan perhatian serius karena usia 10-14 tahun merupakan usia sekolah yang sangat beresiko terhadap masalah kesehatan (KPPPA, 2018). Peneliti mengambil remaja sebagai subjek penelitian



dengan



alasan



bahwa



remaja



dalam



pertumbuhan



dan



perkembangan anak pada masa ini sudah terjadi perkembangan kognitif dan pikiran sehingga mampu menyelesaikan aktivitas yang ada dalam pikirian, mampu menduga dan memperkirakan yang abstrak. Serta Perkembangan komunikasi pada remaja sudah mulai dapat bediskusi dan berpendapat dan bisa berfikir secara konseptual karena pola pikirnya sudah menunjukkan kearah yang positif (A. A. Hidayat, 2009) sehingga lebih mudah dalam melakukan penelitian. Menurut survei makanan individu (SKMI) di Indonesia khususnya provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014 konsumsi buah-buahan dan olahannya untuk penduduk usia 13-18 tahun sebanyak 22,8 gram/hari dan usia 19-55 tahun sebanyak 33,7 gram/hari dan konsumsi sayuran dan olahannya untuk usia 13-18 tahun sebanyak 39,2 gram/hari dan usia 19-55 sebanyak 64,8 gram/hari perorang dari data ini menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang perilaku konsumsi buah dan sayur masih sangat kurang dari yang direkomendasikan. (Siswantoro et al., 2014) Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2007 hingga 2013 bahwa prevalensi perilaku kurang konsumsi buah dan sayur penduduk dengan usia >10 tahun khususnya di kota Makassar sebesar 91% , artinya hanya 9% penduduk



8



dengan usia >10 tahun yang mengkonsumsi buah dan sayuran. (Riskesdas, 2013). Berdasarkan hasil SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional) provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 mengumpulkan data tentang pola konsumsi penduduk terhadap makanan khususnya buah dan sayur yang menunjukkan bahwa Kabupaten yang paling tinggi konsumsi makanannya adalah Kabupaten Pare-pare yaitu 65,5%, dibandingkan dengan Makassar yang hanya 47,43% (BPS, 2011). Perilaku kurangnya konsumsi buah dan sayur pada remaja merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji untuk mendapatkan solusi agar masalah kesehatan tersebut dapat teratasi di Indonesia khususnya provinsi Sulawesi Selatan di kota Makassar adalah salah satu kota yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya yang menurun dan salah satu langkah awal untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut dengan melakukan penelitian dan menganalisis faktor yang berkonstribusi terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur melalui pendekatan teori keperawatan Leininger. Berdasarkan masalah diatas, penulis tertarik melakukan penelitan analisis faktor-faktor yang berkonstribusi terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja berdasarkan pendekatan teori Leininger yang pada akhirnya perawat dapat menemukan intevensi yang tepat dalam meningkatkan konsumsi buah dan sayur pada remaja. B. Rumusan Masalah Masalah kesehatan perilaku kurangnya konsumsi buah dan sayur pada remaja belum dapat teratasi di Indonesia khususnya di kota Makassar, melihat prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur pada usia >5 tahun mengalami peningkatan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes mellitus, hipertensi, obesitas dan penyakit lainnya yang berkaitan dengan gizi. Beberapa penelitian sebelumnya masih jarang melihat dari sisi teori keperawatan yang juga sangat berperan penting dalam peningkatan kesehatan dan pemberian intervensi dalam asuhan keperawatan sehingga tercapainya kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dan analisis faktor yang berkonstribusi dalam perilaku



9



kosumsi buah dan sayur melalui pendekatan teori keperawatan. Maka dari itu dirumuskan pertanyaan penelitian “Bagaimana konstribusi faktor-faktr terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja berdasarkan sunrise model?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya



faktor-faktor



yang



berkonstribusi



terhadap



perilaku



komsumsi buah dan sayur pada remaja berdasarkan teori leininger? 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya konstribusi faktor teknologi terhadap perilaku konsmsi buah dan sayur pada remaja ? b. Diketahuinya konstribusi faktor agama dan falsafah hidup terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja ? c. Diketahuinya konstribusi faktor sosial dan keterikatan keluarga terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja ? d. Diketahuinya konstribusi faktor nilai budaya dan gaya hidup terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja ? e. Diketahuinya konstribusi faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja ? f. Diketahuinya konstribusi faktor ekonomi terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja ? g. Diketahuinya



konstribusi



faktor



pendidikan



terhadap



perilaku



konsumsi buah dan sayur pada remaja ? h. Diketahuinya faktor yang dominan terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja ? D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti dan Penelitian Selanjutnya Penelitian



ini



diharapkan



dapat



menambah



pengetahuan



dan



pengalaman bagi peneliti terkait dengan faktor budaya sunrise model yang berkonstribusi terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur, dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi



10



referensi dan acuan dalam menentukan intervensi yang tepat terhadap masalah kurangnya konsumsi buah dan sayur pada remaja. 2. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, rujukan, referensi bagi institudi pendidikan dan mahasiswa terkait dengan faktor budaya sunrise model yang berkonstribusi terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja. 3. Bagi Sekolah Tempat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk mengetahui faktor budaya dan faktor lain yang terkait dengan Sunrise model terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja, serta dapat dijadikan masukan untuk menerapkan kebijakan tentang hidup sehat para siswa di sekolah. 4. Bagi Dinas Kesehatan Kota Makassar Penelitian ini diharapkan dan menjadi informasi tentang faktor yang berkonstribusi terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja. E. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan hasil penelitian sebelumnya yang diuraikan secara singkat dengan masalah yang sejenis, agar diketahui dimana posisi penulis. Disini penulis akan menunjukkan beberapa hasil penelitian sebelumnya sebagai perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan. (Sugiyono, 2010) Tabel 1.1 Kajian Pustaka Sumber



Tujuan



Nur Asih Anggraeni & Trini Sudiarti Jurnal: Faktor Dominan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di SMPN 98 Jakarta



untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di



Metode



Desain studi cross sectional dan teknik sampling stratified random sampling



Hasil



Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya



Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan (p value < 0,05) antara preferensi, selfefficacy, tingkat pendidikan ibu,



Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. lokasi serta luas lokasi penelitian yaitu akan dilakukan pada remaja yang sekolah di kota



11



Sumber



(Tahun 2018)



Windi Kharisma Putra (2016) Skripsi: FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Anak Sekolah Dasar di SDN Sekaran 1 dan SD Negeri Pekunden Semarang



Nurlidyawati (2015) Skripsi:FaktorFaktor Yang Berhubungan



Tujuan



Metode



SMPN 98 Jakarta



Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak sekolah dasar Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan



Desain Studi Crossectional Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling



Desain Studi Crossectional Teknik pengambilan sampel



Hasil



Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya



pengaruh orang tua, dan keterpaparan media massa dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMPN 98 Jakarta. Dan tingkat pendidikan ibu sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur, setelah dikontrol oleh variabel self-efficacy, aktivitas fisik, pengaruh orang tua, keterpaparan media massa, serta ketersediaan buah dan sayur



Makassar. 2. Teknik pengambilan sampel dengan Snowball sampling 3. Fokus penelitian pada analisis faktor terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja di kota Makassar menggunakan Sunrise Model



Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan (p value < 0,05) antara Pengetahuan Gizi ibu dengan konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar SDN Sekaran 1, dan adanya hubungan yang signifikan dengan nilai p-value (0,003) antara pekerjaan ibu dan ketersediaan buah dan sayur dengan konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar SDN Pekuden.



Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Subjek penelitian yang akan dilakukan pada siswa remaja di kota Makassar 2. Analisis faktor terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja di kota Makassar menggunakan Sunrise Model



Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lebih bayak siswa yang perilaku



Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Teknik pengambilan sampel snowball



12



Sumber



Tujuan



Metode



Hasil



Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya



dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa kelas VIII dan XI SMP 127 Jakarta Barat Tahun 2015



dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan XI SMP 127 Jakarta Barat Tahun 2015



dilakukan dengan cara proporsional random sampling



konsumsi buah dan sayur kurang (82,4%) dibandingkan dengan siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayur cukup (17,6%) dan Adanya hubungan antara niat mengkonsumsi buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur (p Value = 0,000)



sampling 2. Variabel Independen pada penelitian, yaitu 7 faktor bedesarkan Sunrise Model. 3. Lokasi Penelitian di Kota Makassar



Nenoban, Dkk (2018) Jurnal: Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada mahasiswi asrama universitas kristen satya wacana



Untuk mengidentifikas i faktor-faktor yang berhubungan dengan ketersediaan buah dan sayur, kesukaan, uang saku, fast food, pengaruh teman sebaya, media massa/iklan dan pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada mahasiswi asrama UKSW.



Menggunakan kuantitatif deskriptif dengan correlation study



Faktor yang paling signifikan berhubungan dengan rendahnya perilaku konsumsi buah dan sayur yaitu fast food dengan nilai (p Value = 0.034)



Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Desain Penelitian Crossectioal 2. Teknik pengambilan sampel: snowball sampling 3. Subjek penelitian pada Remaja di kota Makassar 3. Analisis faktor terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja di kota Makassar menggunakan Sunrise Model



Nagawa et al., (2018)



Untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi buahbuahan dan sayuran menggunakan model ekologi sosial di kalangan remaja di divisi Nakawa, Kampala Capital City



Studi Crosssectional dengan menggunakan teknik sampling stratified random sampling dan simple random sampling



93,7% dari responden menganggap itu penting untuk makan buah-buahan dan sayuran, hanya 47,2% memakannya mingguan, 23,6% setiap minggu dan 24,6% setelah setiap dua minggu; dengan pisang sebagai yang paling banyak. (52. 5%). Konsumsi buah dan sayuran secara bermakna dikaitkan



Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Analisis faktor terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja di kota Makassar menggunakan Sunrise Model 2. Lokasi penelitian di Kota Makassar



Socio-Ecological model factors influencing fruit and vegetable consumption among adolescents in Nakawa division, Kampala Capital City Authority, Uganda



13



Sumber



Tujuan



Metode



Authority di Uganda



Hasil



Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya



dengan variabel: jenis sekolah yang didatangi, sikap, dan diskusi pertemuan masyarakat



Berdasarkan dari kajian pustaka diatas disimpulkan bahwa beberapa penelitian diatas menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain crossectional dan



teknik pengambilan sampel dengan



stratified random



sampling, simple random sampling, proporsional random sampling, dan correlation study. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Penelitian ini merupakan analisis faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja dikota Makassar menggunakan teori culture care Leininger’s 2. Metode penelitian ini studi deskriptif analitik kuantitatif dengan crossectional 3. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada satu kota, yaitu se-kota Makassar sehingga lebih mewakili populasi. 4. Jumlah sampelnya lebih banyak dari penelitian sebelumnya Melihat masih sangat kurang penelitian dengan pendekatan teori keperawatan sehingga penelitian tersebut membutuhkan pengembangan agar mendapatkan penanganan yang tepat pada masalah perilaku kesehatan ini. Dengan demikian penelitian ini dilakukan agar kedepannya perawat lebih berperan dalam memberikan intervensi yang tepat dalam rangka upaya peningkatan kesehatan pada remaja di Indonesia khususnya di kota Makassar. F. Definisi Operasional Definisi operasional menurut (Donsu, 2016) yaitu variabel operasional yang akan dilakukan peneliti sesuai dengan karakteristik yang diamati. Dalam penelitian ini ada dua variable yang akan diteliti yaitu konsumsi buah dan sayur



14



yang dimaknai sebagai variabel dependen dan factor-faktor teori Leininger yang terdiri dari 7 faktor yaitu teknologi, agama dan falsafah hidup, sosial dan keterikatan keluarga, nilai-nilai budaya dan gaya hidup, kebijakan dan peraturan yang berlaku, ekonomi dan pendidikan yang dimaknai sebagai variabel independen. Tabel 1.2 Definisi Operasional NO



Variabel



1.



Variabel Independen: Teknologi



Definisi Operasional



Indikator/ Parameter Pengukuran



Alat Ukur



Skala Ukur



Sarana prasarana yang memudahkan dalam mendapatkan informasi tentang konsumsi buah dan sayur



1) Sarana yang digunakan dalam mengakses informasi 2) Kemudahan dalam mengakses informasi



Kuesioner



Nominal



1) Adanya agama yang dianut 2) Kepercayaan agama terhadap konsumsi buah dan sayur 3) Pandangan atau persepsi tentang konsumsi buah dan sayur 4) Aturan agama terhadap konsumsi buah dan sayur 1) Kebiasaan konsumsi buah dan sayur dalam keluarga



Kuesioner



Nominal



Kuesioner



Nominal



2.



Agama dan falsafah hidup



Suatu simbol yang dijadikan sebagai landasan, motivasi dan pandangan dalam melakukan tindakan



3.



Sosial dan Keterikatan Keluarga



Keterlibatan keluarga yang menentukan segala bentuk tindakan dan



Hasil Ukur



Kategori Kurang = Nilai > Mean Standar deviasi (SD) Cukup = Mean-SD ≤ Mean+SD Baik = Nilai > Mean+SD Kategori: Agama dan Falsafah Hidup (+): T ≥T mean Agama dan Falsafah Hidup (-)= T Mean Standar



15



NO



Variabel



Definisi Operasional sikap untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur



4.



Nilai-nilai budaya dan Gaya Hidup



Suatu kepercayaan, kebiasaan, dan adat istiadat yang telah ditetapkan oleh peanut budaya yang baik dan buruk dalam mempengaruhi aktivitas seharihari



5. Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku



Kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur



6. Ekonomi



Sumber keuangan yang digunakan dalam memenuhi asupan buah dan sayur



Indikator/ Parameter Pengukuran 2) Ketersediaan buah dan sayur di rumah 3) Pengambil keputusan dalam memilih makanan khususnya buah dan sayur 1) Kepercayaan tentang konsumsi buah dan sayur 2) Pandangan budaya terhadap konsumsi buah dan sayur 3) Kebiasaan makan 4) Pantangan terhadap buah dan sayur 5) Mitos tentang buah dan sayur 1) Sikap terhadap kebijakan dan peraturan terhadap konsumsi buah dan sayur



1) Sumber dana yang digunakan dalam membeli buah dan sayur 2) Dampak



Alat Ukur



Skala Ukur



Hasil Ukur deviasi (SD) Cukup = Mean-SD ≤ Mean+SD Baik = Nilai > Mean+SD



Kuesioner



Nominal



Kategori: Nilai Budaya dan Gaya Hidup (+): T ≥T mean Nilai Budaya dan Gaya Hidup (-)= T Mean Standar deviasi (SD) Cukup = Mean-SD ≤ Mean+SD Baik = Nilai > Mean+SD Kategori Kurang = Nilai > Mean Standar deviasi (SD) Cukup =



16



NO



Variabel



7. Pendidikan



8.



Variabel Dependen: Perilaku konsumsi Buah dan Sayur



Definisi Operasional



Tingkat pendidikan dan pengalaman klien dalam menempuh jalur pendidikan formal terakhir



Indikator/ Parameter Pengukuran penghasilan terhadap kesehatan 3) Penggunaan penghasilan dakam memenuhi asupan buah dan sayur 1) Tingkat pendidikan respoden dan keluarga 2) Kemampuan mendapatkan pendidikan kesehatan



Alat Ukur



Skala Ukur



Hasil Ukur Mean-SD ≤ Mean+SD Baik = Nilai > Mean+SD



Kuesioner



Nominal



FFQ (Frequenc y Food Questionn eire)



Ordinal



Kategori Kurang = Nilai > Mean Standar deviasi (SD) Cukup = Mean-SD ≤ Mean+SD Baik = Nilai > Mean+SD Kategori:



Tindakan responden untuk melakukan konsumsi buah dan sayur setiap hari



1) Jumlah konsumsi buah dan sayur setiap harinya



Kurang =0, konsumsi buah Mean + SD Keterangan : X = Nilai skor yang diperoleh responden Mean = Rata-rata skor kelompok Standar Deviasi (SD) = Sebaran data atau simpanagan baku b. Variabel faktor Agama dan Falsafah Hidup Variabel faktor Agama dan Falsafah Hidup merupakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan referensi dari Sutria (2013), Melo (2013) dan Pratiwi (2010). Kuesioner faktor Agama dan Falsafah Hidup diukur dengan skala likert, dengan pilihan jawaban terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pemberian skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban setuju, skor 4 untuk jawaban sangat setuju pada semua pernyataan positif dan skor berkebalikan untuk pernyataan unfavorable negative. Rumus yang digunakan untuk menentukan klasifikasi presentase adalah: T = 50+10 ( x-ẋ ) Keterangan: x : skor responden ẋ : nilai rata-rata kelompok Sikap dinyatakan positif (+) jika hasil data skor T lebih atau sama dengan mean data, dan dinyatakan negative (-) jika skor T kurang dari mean data (Azwar, 2011). c. Variabel faktor Sosial dan Keterikatan Keluarga



69



Variabel faktor sosial dan keterikatan keluarga



ini merupakan



kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan referensi dari Sutria (2013), Melo (2013) dan Pratiwi (2010). Kuesioner faktor sosial dan keterikatan keluarga menggunakan skala likert yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diber skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Kemudian hasil penilaian ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan pengolahan data SPSS yaitu: kurang , cukup dan baik. Cara menghitung hasil tersebut sebagai berikut: Kurang = X > Mean - Standar deviasi (SD) Cukup = Mean - SD ≤ Mean + SD Baik = X > Mean + SD Keterangan : X = Nilai skor yang diperoleh responden Mean = Rata-rata skor kelompok Standar Deviasi (SD) = Sebaran data atau simpanagan baku d. Variabel Faktor Nilai Budaya dan Gaya Hidup Variabel faktor nilai budaya dan gaya hidup merupakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan referensi dari Sutria (2013), Melo (2013) dan Pratiwi (2010). Kuesioner faktor nilai budaya dan gaya hidup diukur dengan skala likert, dengan pilihan jawaban terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pemberian skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban setuju, skor 4 untuk jawaban sangat setuju pada semua pernyataan positif dan skor berkebalikan untuk pernyataan unfavorable negative. Rumus yang digunakan untuk menentukan klasifikasi presentase adalah: T = 50+10 ( x-ẋ ) Keterangan: x : skor responden ẋ : nilai rata-rata kelompok



70



Sikap dinyatakn positif (+) jika hasil data skor T lebih atau sama dengan mean data, dan dinyatakan negative (-) jika skor T kurang dari mean data. (Azwar, 2011) e. Variabel Faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku Variabel faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku ini merupakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan referensi dari Sutria (2013), Melo (2013) dan Pratiwi (2010). Kuesioner faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku menggunakan skala likert yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diber skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Kemudian hasil penilaian ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan pengolahan data SPSS yaitu: kurang , cukup dan baik. Cara menghitung hasil tersebut sebagai berikut: Kurang = X > Mean - Standar deviasi (SD) Cukup = Mean - SD ≤ Mean + SD Baik = X > Mean + SD Keterangan : X = Nilai skor yang diperoleh responden Mean = Rata-rata skor kelompok Standar Deviasi (SD) = Sebaran data atau simpanagan baku f. Variabel Faktor Ekonomi Variabel faktor ekonomi merupakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan referensi dari Sutria (2013), Melo (2013) dan Pratiwi (2010). Kuesioner faktor ekonomi menggunakan skala likert yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diber skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Kemudian hasil penilaian ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan pengolahan data SPSS yaitu: kurang , cukup dan baik. Cara menghitung hasil tersebut sebagai berikut: Kurang = X > Mean - Standar deviasi (SD) Cukup = Mean - SD ≤ Mean + SD



71



Baik = X > Mean + SD Keterangan : X = Nilai skor yang diperoleh responden Mean = Rata-rata skor kelompok Standar Deviasi (SD) = Sebaran data atau simpanagan baku g. Variabel Faktor Pendidikan Variabel faktor Pendidikan merupakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan referensi dari Sutria (2013), Melo (2013) dan Pratiwi (2010). Kuesioner faktor Pendidikan menggunakan skala likert yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diber skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Kemudian hasil penilaian ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan pengolahan data SPSS yaitu: kurang , cukup dan baik. Cara menghitung hasil tersebut sebagai berikut: Kurang = X > Mean - Standar deviasi (SD) Cukup = Mean - SD ≤ Mean + SD Baik = X > Mean + SD Keterangan : X = Nilai skor yang diperoleh responden Mean = Rata-rata skor kelompok Standar Deviasi (SD) = Sebaran data atau simpanagan baku 3. Kuesioner B FFQ digunakan untuk mengetahui gambaran frekuensi konsumsi buah dan sayur. Responden akan memberi tanda checklist (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan kebiasaan mengkonsumsi. Responden hanya mengisi salah satu kolom frekuensi konsumsi pada setiap bahan makanan apakah 1 kali perhari, 2 kali perminggu, dan sebagainya. Perilaku konsumsi buah dan sayur terdiri dari 2 kategori yaitu kurang diberi nilai “0” dan cukup diberi nilai “1”. Dikatakan kurang jika konsumsi buah