Draf Kos SMKN 1 Tasikmalaya Revisi 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022



PROGRAM KEAHLIAN: 1. PEMASARAN 2. MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS 3. AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA 4. PERHOTELAN 5. BROADCASTING DAN PERFILMAN



PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XII



SMK NEGERI 1 TASIKMALAYA Jalan Mancogeh Nomor 26 Telp./Fax (0265) 331359 E-mail: [email protected] TASIKMALAYA-46132



1



PROFIL SEKOLAH



A. DATA IDENTITAS SEKOLAH 1. N S S



: 4



0



1



3



2



7



8



0



0



2



2



4



6



1



4



2.



NPSN



: 2



3.



Nama Sekolah



:



SMKN 1 TASIKMALAYA



4.



Status Sekolah



:



Negeri



5.



Jenjang Sekolah



: TK



6.



Alamat Sekolah



: Jl. Mancogeh No. 26



x SD



2



0



0



1



Swasta SMP



SLB



SMA



Desa/Kelurahan



: NAGARASARI



Kecamatan



: CIPEDES



Kabupaten/Kota*)



: KOTA TASIKMALAYA



Kode POS



: 46132



Kode Area



: 0265



Telphon



: 331359



Faximile



: 331359



Email



: [email protected]



Website



: www.smkn1kotatasik.sch.id



7.



Waktu Penyelenggaraan



: a. Pagi b. Siang c. Pagi/Siang



8.



Nama Kepala Sekolah



: Dr. H. Wawan, S.Pd.,MM



9.



NIP Kepala Sekolah



: 19641210 198803 1 011



10.



NUPTK Kepala Sekolah



: 2540-7406-4330-0023



11.



Kepemilikan Sekolah



: Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Yayasan Lain-lain 2











SMK



x



12.



Tahun Pendirian



: 0



9



13.



Luas Lahan/Tanah



: 11.730



Meter2



14.



Luas Bangunan



: 7.374



Meter2



15.



SK Pendirian



: Sk Mendikbud RI Nomor :280 B/III/DJ/1957



16.



Tahun Pendirian



: 0



9



-



-



0



0



6



6



-



1



-



1



9



9



5



5



7



7



B. PROFIL DATA SEKOLAH 1.



Akreditasi Sekolah



: Tingkat A



2. SK. Akreditasi Sekolah Tanggal Akreditasi



: Tingkat A 1 9 -



3.



: ISO 9001 : 2000 ISO 9001 : 2008 Proses Sertifikasi Belum Sertifikasi



Sertifikasi ISO



1



0



-



2



0



1



6







4. Jumlah Rombel



:



5.



Status Internet



: Ada Internet



6.



Tahun Pelajaran



: 2021



7.



Kurikulum yang Digunakan



: Kurikulum SMK PK Kurikulum 2013 revisi 2018



8.



Peserta didik



: Jumlah Peserta Didik



9. Program Keahlian



55







Rombel √



/ 2022 √ √



1921



: 1. Pemasaran 2. Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis 3. Akuntansi dan Keuangan Lembaga 4. Perhotelan 5. Broadcasting dan Perfilman



10. Lembaga Sertifikasi terlisensi BNSP



: Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) 3



Nomor Lisensi :BNSP-LSP-1586-ID Skema Sertifikasi: 1. KKNI Level II Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2. KKNI Level II Otomatisasi dan Tata Kelola 3. KKNI Level II Bisnis Daring dan Pemasaran 4. KKNI Level II Multimedia 5. KKNI Level II Perhotelan 11. Kepemimpinan Sekolah Nama



Periode



1. H. Tubagus Maktal, Ba



1-10-1960 s.d 28-2-1967



2. Drs. H. Sobandi



1-9-1967 S.D 1-9-1987



3. Abdul Jalil Jayadireja, Ba



30-9-1987 s,d 1995



4. Drs. Nandang Hidayat



1998 – Nov. 2000



5. Drs. Edi Ruhaedi



November 2000 s.d 21 Februari 2010



6. Sohib Setiawan, S.Pd., M.Pd.



22 Februari 2010 s.d. 30 Januari 2015



7. Didah Sa’adah Sukanda, S.Pd., M.Pd.



31 Januari 2015 s.d 10 Juli 2020



8. Dr. H. Wawan, S.Pd.,MM



10 Juli 2020 s.d sekarang



4



LEMBAR PENETAPAN



Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat telah mendapat pertimbangan dari Komite Pembelajaran dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jawa Barat serta telah diverifikasi oleh IDUKA mitra dan pengawas pembina, dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2021/2022.



Ditetapkan di Tasikmalaya Pada Tanggal 19 Juli 2021 Kepala SMKN 1 Tasikmalaya,



Direktur Utama PT Graha Cahya Mulya,



Dr. H. WAWAN, S.Pd.,MM NIP. 196412101988031011



MOCHAMMAD APIP FIRMANSYAH



Menyetujui



5



KATA PENGANTAR



Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya dalam peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, SMK Negeri 1 Tasikmalaya berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaannya. SMK Negeri 1 Tasikmalaya dalam mengembangkan kurikulum berupaya menggunakan pendekatan desentralistik sesuai dengan fleksibilitas yang diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan. Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SMK Negeri 1 Tasikmalaya memperhatikan kebutuhan dan situasi sosialbudaya lokal di daerah Tasikmalaya, sesuai dengan kondisi lingkungan, sumber daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta peserta didik. SMK Negeri 1 Tasikmalaya bersama-sama dengan Komite Sekolah, Dunia Kerja serta Industri yang ada menganggap pentingnya melakukan revisi untuk pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) yang berpedoman pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan kebutuhan IDUKA KOS ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar baik di sekolah maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik SMK Negeri 1 Tasikmalaya. Tasikmalaya, 19 Juli 2021 Kepala SMK Negeri 1 Tasikmalaya,



Dr. H. Wawan, S.Pd.,MM NIP. 19641210 198803 1 011



6



DAFTAR ISI IDENTITAS SEKOLAH …………………………………………………………………………………….. LEMBAR PENETAPAN …………………………………………………………………………………….. KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………….. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………..



2 5 6 7



BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN A. Karakteristik SMKN 1 Tasikmalaya ............................................................. B. Visi, Misi, Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya ...................................................... C. Analisis Kondisi Dan Tantangan ...............................................................



10 14 22



BAB II PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN A. Program Keahlian Pemasaran ............................................................... 1. Karakteristik Program Keahlian Pemasaran .............................................. 2. Tujuan Program Keahlian Pemasaran ..................................................... 3. Intrakurikuler ...................................................................................... 4. Kokurikuler ......................................................................................... 5. Pengembangan Diri melalui Ekstrakurikuler ............................................ 6. Rencana Pembelajaran .........................................................................



25 25 26 27 32 34 35



B. Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis ......... 1. Karakteristik Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis ................................................................................................ 2. Tujuan Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis .... 3. Intrakurikuler ..................................................................................... 4. Kokurikuler ........................................................................................ 5. Pengembangan Diri melalui Ekstrakurikuler ........................................... 6. Rencana Pembelajaran ........................................................................



36



C. Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga ......................... 1. Karakteristik Program Akuntansi dan Keuangan Lembaga ........................ 2. Tujuan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga ................... 3. Intrakurikuler ...................................................................................... 4. Kokurikuler ......................................................................................... 5. Pengembangan Diri melalui Ekstrakurikuler ............................................ 6. Rencana Pembelajaran .........................................................................



50 50 51 52 58 60 61



D. Program Keahlian Perhotelan ............................................................... 1. Karakteristik Program Keahlian Perhotelan ............................................ 2. Tujuan Program Keahlian Perhotelan .................................................... 3. Intrakurikuler ..................................................................................... 4. Kokurikuler ........................................................................................ 5. Pengembangan Diri melalui Ekstrakurikuler ........................................... 6. Rencana Pembelajaran ........................................................................



62 62 63 64 71 73 74



E. Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman .................................... 1. Karakteristik Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman ..................... 2. Tujuan Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman ............................ 3. Intrakurikuler ..................................................................................... 4. Kokurikuler ........................................................................................ 5. Pengembangan Diri melalui Ekstrakurikuler ...........................................



75 75 76 77 84 86



7



36 38 39 46 48 49



6. Rencana Pembelajaran ........................................................................



87



BAB III PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN .............................................. A. Peraturan Akademik ................................................................................. B. Kalender Pendidikan dan Perhitungan Hari Efektif ....................................... C. Pengelolaan Pembelajaran ........................................................................



89 89 91 93



BAB IV PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL ..................................................................................... 99 A. Supervisi .................................................................................................. 99 B. Evaluasi dan Monitoring ............................................................................. 101 C. Pembinaan / Profesional Development ........................................................ 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 107



8



BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN



A.



Karakteristik SMKN 1 Tasikmalaya SMK Negeri Tasikmalaya dahulu Namanya Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) negeri yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1957 dengan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan



RI



tanggal



6



September



1957



No.



280/B/III/Kdj/57.



Berdirinya SMK Negeri diprakarsai oleh Kepala SMEP Negeri Tasikmalaya beserta beberapa tokoh masyarakat dan orang tua murid pada waktu itu dengan mendapat restu dari Kepala Daerah dan Komandan Resimen Infantri XI Priangan Timur di Tasikmalaya. Selain itu, sambutan masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya terhadap didirikannya SMK di Tasikmalaya cukup besar. Hal itu dapat dimengerti mengingat bahwa masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya mempunyai tata hidup ekonomi yang banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan perdagangan dan industri kerajinan terutama masyarakat sekitar Kecamatan Cipedes. SMKN 1 Tasikmalaya secara geografis administratif berada di Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Perekonomian di Kecamatan Cipedes terus berkembang, terutama di Kelurahan Nagarasari. Hal ini ditandai dengan terdapatnya industri rumah tangga di Kelurahan ini terbanyak dibandingkan dengan Kelurahan lainnya. Salah satunya dapat dilihat jumlah industri Batik yang ada pada kelurahan Nagarasari sebanyak 20 unit usaha, Kelurahan Cipedes 2 unit usaha, Kelurahan Sukamanah 3 unit usaha dan Kelurahan Panglayungan 1 unit usaha. Kecamatan Cipedes memiliki berbagai jenis industri seperti industri bordir, industri batik, industri pembuat baju, dan lain-lain. Akan tetapi hanya jenis industri batik yang banyak berkembang dan hampir mendominasi di satu kelurahan dari empat kelurahan yang ada. Kondisi kecamatan Cipedes terutama Kelurahan Nagarasari sebagaimana digambarkan tersebut menjadi salah satu dasar pertimbangan pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya. Program pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya salah satunya difokuskan untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam pembukaan program keahlian di SMKN 1 Tasikmalaya berikut kurikulumnya. SMK Negeri 1 Tasikmalaya memiliki lima program keahlian, yakni Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, Pemasaran, Broadcasting dan 9



Perfilman, serta Perhotelan. Kelima program keahlian tersebut sangat relevan dengan potensi ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sekolah umumnya masyarakat Jawa Barat dan Indonesia. SMKN 1 Tasikmalaya merupakan SMK tertua di Kota Tasikmalaya terutama untuk rumpun Bisnis dan Manajemen. Kondisi tersebut tentunya memberi dampak positif, salah satunya adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir panjang untuk membangun kemitraan dengan SMKN 1 Tasikmalaya. Kemitraan tersebut dibangun dalam berbagai kegiatan diantaranya dalam kegiatan sinkornissasi kurikulum, magang guru dan siswa, uji sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan, pembentukan kelas industri dan sebagainya. Berikut ini beberapa industri yang sudah membangunan kemitraan dengan SMKN 1 Tasikmalaya sampai dengan tahun 2021. Program Keahlian 1. Akuntansi dan Keuangan Lembaga



2. Pemasaran



Nama Perusahaan PT JASINDO BPR Siliwangi Tasikmalaya Cabang Cibogor PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya Bank Mandiri KCP Tasikmalaya Bank BRI Kantor Cabang Tasikmalaya BPR Siliwangi Tasikmalaya (Kantor Pusat) Akademi Pariwisata Universitas Siliwangi CV Megah Prima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sukapura ACI MOTOR PT Ragam Pangan Lestari PT Surya Donasin Tasikmalaya PT Asuransi Jiwasraya Bank Muamalat PT TASPEN (Persero) KC Tasikmalaya Bank Woori Saudara KC Tasikmalaya Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KC Tasikmalaya Bank BJB Kantor Cabang Tasikmalaya BPR Artha Galunggung Bank BTN Kantor Kas Padayungan PT. Jasaraharja Kantor Pelayanan KPKNL Tasikmalaya BPR Artha Sukapura BPR Nusamba Singaparna PT Intan Jaya Group BTN KC Tasikmalaya PT POS Indonesia Cabang Tasikmalaya PT Trans Retail Indonesia (Transmart) Giant supermarket Matahari dept.store 10



Program Keahlian



3. Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis



4. Broadcasting dan Perfilman



5. Perhotelan



Nama Perusahaan Asia toserba Asia plaza Toko buku gramedia Yogya toserba Tasco minimarket Elzhata



BPR Nusamba Singaparna PT JNE Dinas Perhubungan Kejaksaan Negeri PT POS Indonesia Cabang Tasikmalaya Samsat Kota Tasikmalaya Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman FIF Grup Tasikmalaya PT ADIRA Finance PT PLN Area Tasikmalaya Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tasikmalaya PT. TaspenTasikmalaya TVRI Yogyakarta ADI TV Yogyakarta MQ TV Bandung ISMART TV RADAR TV Bogor Percetakan Aksara Jaya MSB PHOTOSTUDIO RADAR TV TASIKMALAYA MSB PHOTOSTUDIO Fiesna Production MOMENTO PHOTOSTUDIO QUICK CORP Witel Area Tasikmalaya Rumah Desain Tasik Ramayana Studio Photo PT Graha Cahya Mulya, Bandung Hotel Horison Tasikmalaya Hotel Santika Tasikmalaya Favehotel Tasikmalaya Hotel Harmoni Tasikmalaya Hotel grand Metro Tasikmalaya Kamojang Green Hotel & Resort garut Hotel Holiday Inn Bandung Hotel Grand Tjokro Bandung Hotel G.H. Universal Bandung



11



Bagaimana dengan kurikulum operasional SMKN 1 Tasikmalaya? Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA. Kurikulum Perhotelan saat ini berlandaskan kepada: 1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan pasa SMK dan MAK 3. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan 4. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di Industri untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik. Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program yang ditawarkan SMKN 1 Tasikmalaya ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 119 orang (Guru 100 orang dan Tenaga Kependidikan 19 orang), dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMKN 1 Tasikmalaya cukup lengkap. meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang BP/BK, BKK, Masjid, Hot Spot, Perpustakaan, Minimarket dan



12



Cafetaria,Ballroom, Kamar Hotel, Lapangan Olah Raga, , Ruang LSP, Ruang OSIS, Sanggar Pramuka, CCTV dan lain-lain. SMKN 1 Tasikmalaya termasuk salah satu sekolah dengan jumlah peserta didik di atas 1000 orang. Pada Tahun pelajaran 2021/2022 jumlah peserta didik SMKN 1 Tasikmalaya mencapai 1921 orang yang tersebar ke dalam 5 program keahlian. Dalam pengembangan peserta didik, SMKN 1 Tasikmalaya membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri, Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong Royong. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran, seperti kegiatan tadarus pagi, shalat dhuha, kegiatan infak shadaqah, wirausaha siswa, dan sebagainya. Untuk mendukukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMKN 1 Tasikmalaya memetakan karir peserta didik sejak peserta didik duduk di kelas X semester 1. Pemetaan tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan. Pemetaan dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orang tuanya. Hasil pemetaan dijadikan landasan dalam pembentukan rombongan belajar atau kelas. Dengan demikian rombongan belajar pada setiap program keahlian dapat diklasifikasikan menjadi kelas wirausaha, kelas bekerja dan kelas melanjutkan. Peserta didik pada ketiga kelompok tersebut mendapatkan pola pembelajaran yang berbeda terutama terkait kedalaman materi pembelajaran. Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMKN 1 Tasikmalaya? Sesuai dengan visi SMKN 1 Tasikmalaya sebagai sekolah pelopor dan unggul, SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa keunggulan diantaranya: 1. Sudah menerapkan prinsip-prinsip Badan Layanan Umum Daerah dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah. 2. Pendidikan karakter melalui kegiatan rutin sehari-hari seperti Gerakan pagi mengaji, peserta didik mendorong kendaraannya dari gerbang sampai tempat parkir begitupun sebaliknya. 3. Memiliki layanan teaching factory (Tefa) seperti SmeaMart di Pemasaran, Café and Restoran, Edotel di Perhotelan. 4. Memiliki



desain



kurikulum



yang



disesuai



dengan



kebutuhan



industri



serta



diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan.



13



5. Memiliki pemetaan karir siswa sejak kelas X (Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan) yang kemudian dijadikan dasar dalam pembentukan rombongan belajar. 6. Memiliki kemitraan yang kuat dengan industri yang dibutktikan dengan terbentuknya kelas industri di program keahlian Perhotelan. 7. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata pelajaran tersebut.



B.



Visi, Misi dan Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya



1. Visi dan Misi SMKN 1 Tasikmalaya Dasar penetapan visi, misi dan tujuan sekolah sebagai SKPD harus merujuk kepada visi, misi dan tujuan yang ada di RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2018 – 2023. Dimana visi Provinsi Jawa Barat ditegaskan yaitu Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi,



dengan misi pembangunannya



yang berhubungan dengan pendidikan



sebagai berikut: Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif. Misi ini diarahkan untuk menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas hingga ujung batas wilayah; agar rakyat Jawa Barat dapat menikmati pendidikan dan kesehatan; perempuan Jawa Barat mampu mengekspresikan potensi kebaikannya dengan optimal, dan para pemuda menyadari panggilan jiwa nya dan dapat berperan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kesejahteraan sosial dapat mendukung lahirnya masyarakat yang bahagia. Permasalahan kesenjangan sosial menjadi salah satu masalah yang vital di Provinsi Jawa Barat. Kebahagiaan diperoleh dari terjaminnya kehidupan yang layak dan bermartabat bagi masyarakat, bukan hanya dirasakan golongan ekonomi menengah ke atas. Kesejahteraan sosial juga mendorong lahirnya masyarakat yang berkualitas dan produktif. Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan peran masyarakat yang seluas-luasnya, baik perseorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, lembaga kesejahteraan. Visi dan misi tersebut berlandaskan pada permasalahan bidang pendidikan di provinsi Jawa Barat diantaranya: a. Belum meratanya akses pendidikan; b. Belum optimalnya mutu pendidikan; c. Belum optimalnya tata kelola pendidikan; d. Belum link and match lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha; 14



e. Masih rendahnya minat baca masyarakat. Kelima permasalahan di atas memiliki akar masalah sebagai berikut: a. Belum meratanya distribusi guru antar daerah. b. Masih banyak sekolah yang belum terakreditasi. c. Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih relatif rendah. d. Nilai rata-rata ujian nasional masih rendah. e. Belum sinergisnya pembagian tata kelola pendidikan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait dengan kewenangan. f.



Rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di tingkat pendidikan menengah.



g. Program dan kegiatan masih belum menyasar peningkatan mutu dan daya saing pendidikan. h. Pengangguran terbesar lulusan pendidikan menengah kejuruan. i.



Masih belum meratanya akses dan partisipasi pendidikan terutama di pendidikan menengah dan tinggi.



j.



Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat. k. Masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan, baik sarana prasarananya, koleksi, SDM maupun aspek-aspek perpustakaan lainnya.



k. Belum terintegrasinya layanan perpustakaan sekolah dengan perpustakaan daerah milik pemerintah dalam memberikan layanan literasi melalui program perpustakaan keliling. l.



Belum ada regulasi yang mengatur tentang pengelola perpustakaan sekolah untuk bekerja sama dengan komunitas literasi seperti forum perpustakaan desa/kelurahan atau forum perpustakaan taman bacaan masyarakat.



Selain berlandaskan pada visi dan misi Provinsi Jawa Barat, perumusan visi dan misi SMKN 1 Tasikmalaya juga harus mengacu kepada arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terutama yang terkait dengan tata kelola pendidikan yang akuntabel, dimana berkaitan dengan hal tersebut kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 adalah: 1. Penyempurnaan sistem manajemen dalam pelaporan kinerja pemerintah; 2. Mengarahkan kepada instansi di lingkungan Dinas Pendidikan menerapkan e-budgeting sebagai upaya E-Government; 3. Menerapkan Open Goverment dalam lingkungan Dinas Pendidikan Berdasarkan visi dan misi pemerintah Provinsi Jawa Barat serta arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka SMKN 1 Tasikmalaya merumuskan visi dan misi sebagai berikut. Visi SMK Negeri 1 Tasikamalaya yaitu : 15



“Dengan Iman dan Taqwa SMK Negeri 1 Tasikmalaya Menjadi SMK Pelopor dan Unggul Sebagai Badan Layanan Umum Daerah pada tahun 2023” Untuk menunjang visi tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menerapkan misi sebagai berikut: a. Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam manajemen mutu berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan public sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). b. Mengembangkan Kurikulum yang mengacu pada pemenuhan seluruh Standar Nasional Pendidikan, diperkaya dengan standar internasional. c. Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, memiliki kompetensi teknis di berbagai bidang. d. Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan Dunia Usaha dan Industri. e. Mengembangkan kerjasama dengan sekolah jejaring dan Industri untuk menghasilkan lulusan yang cerdas spiritual, emosional dan intelektual sehingga mampu bersaing di era global 2. Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya Adapun yang menjadi tujuan SMKN 1 Tasikmalaya yaitu terwujudnya : a. Manajemen Sekolah yang dikelola secara profesional dan terstandar dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan secara konsisten; b. harapan Pelanggaran (siswa dan orang tua serta Stakeholder lainnya); c. Kurikulum versi SMKN 1 Tasikmalaya; d. peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang profesional beriman dan bertakwa, produktif, kreatif, kompetitif serta berjiwa wirausaha untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri; e. sosok guru dan tenaga kependidikan yang memiliki berbagai keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya; f.



revitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan kebutuhan industri;



g. revitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan standar industri; h. kerjasama yang semakin erat dan luas cakupanya dengan sekolah jejaring/ sekolah aliansi serta sekolah lainnya dalam lingkup lokal, regional dan nasional; i.



kerjasama dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional; dan



j.



kerjasama sekolah dengan mitra industri baik dalam negeri maupun luar negeri



16



Berdasarkan tujuan tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan sasaran dan program untuk ketercapaian visi dan misi serta tujuan seperti yang tergambar dalam tabel pada halaman berikut.



17



Tujuan, Sasaran dan Program SMKN 1 Tasikmalaya No 1.



Misi



Tujuan



Sasaran



Menerapkan Sistem 1.1 Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam manajemen mutu berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan publik



Manajemen Sekolah 1.1.1 dapat dikelola secara profesional dan terstandar dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawab 1.1.2 kan dan dilaksanakan secara konsisten



Terlaksananya sistem • manajemen mutu yang terstandar dan • konsisten



1.2



Memenuhi Harapan 1.2.1 Pelanggaran (siswa dan orang tua serta Stakeholder lainnya) 1.2.2



Meningkatnya pelayanan kepada siswa Meningkatnya pelayanan kepada orang tua Meningkatnya pelayanan kepada Stakeholder Tersusunnya dokumen kurikulum yang terselaraskan dengan dokumen



1.2.3



2.



Program



Mengembangkan Kurikulum 2.1 yang mengacu pada pemenuhan seluruh Standar



Terwujudnya 2.1.1 kurikulum versi SMKN 1 Tasikmalaya



18



Penyusunan dokumen mutu SMKN 1 Tasikmalaya Implementasi audit mutu baik secara internal maupun eksternal



Meningkatnya kualitas, kinerja, tata kelola sekolah yang baik dan bebas KKN dalam raport mutu sekola











• •



Peningkatan pelayanan masyarakat berbasis ICT program smartschool Survei kepuasaan pelanggan



kepada melalui



Re-design Kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya Penerapan collaborative teaching antara mapel kelompok A/B dengan kelompok peminatan kejuruan



No



Misi



Tujuan



Sasaran



Nasional Pendidikan, diperkaya dengan standar internasional 2.1.2



2.1.3



2.1.4



2.2



Mempersiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang profesional beriman dan bertakwa, produktif, kreatif, kompetitif serta berjiwa wirausaha untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri.



2.2.1



2.2.2



2.2.3



2.2.4 2.2.5



19



Program



SKKNI dan kebutuhan industry. Tersusunnya dokumen bahan ajar sesuai kebutuhan industry Tersusunnya Dokumen asesmen Kompetensi Terlaksananya pola pengaturan jadwal dengan sistem blok Tersusunnya kurikulum pendidikan karakter versi SMKN 1 Tasikmalaya Terlaksananya gerakan sekolah menyenangkan Tersusunnya komposisi kelas berdasarkan minat karir siswa Kuatnya literasi peserta didik Kuatnya penguasaan bahasa asing peserta didik



• • • • • •



• •



Optimalisasi PPDB dan MPLS Re-design kurikulum PAI dan PPKn versi SMKN 1 Tasikmalaya Implementasi gerakan sekolah menyenangkan Pemetaan siswa kedalam kelas wirausaha, bekerja dan melanjutkan Pengadaan buku-buku referensi dan perpustakaan digital Penguatan bahasa jepang dan mandarin untuk kelas bekerja dan wirausaha Penguatan TOEIC bagi peserta didik Pemetaan kompetensi dasar dan gizi peserta didik baru



No



Misi



Tujuan



Sasaran 2.2.6



Terlibatnya dalam pembelajaran



Program IDUKA • proses • •



3.



Mengembangkan tenaga 1.1 pendidik dan kependidikan yang profesional, memiliki kompetensi teknis di berbagai bidang



Membekali guru 1.1.1 dengan berbagai keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya.



Guru memiliki • sertifikat teknis yang mendukung kinerjanya • •



1.2



4.



Pengembangan laboratorium wirausaha di daerah asal peserta didik kelas wirausaha Pembelajaran di IDUKA Mendatangkan guru tamu sesuai dengan minat karir peserta didik Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis level IV bagi guru produktif sesuai dengan kompetensi keahliannya Diklat dan sertifikasi teknis bagi guru kelompok A dan B Program Magang dan sertifikasi industri



Membekali tenaga 1.2.1 kependidikan dengan berbagai keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya



Tenaga kependidikan • memiliki keterampilan teknis



Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis bagi tenaga kependidikan



Mengembangkan sarana 1.1 Merevitalisasi 1.1.1 prasarana berdasarkan standar infrastruktur fisik sesuai sarana prasarana pendidikan dengan kebutuhan yang sesuai dengan tuntutan industry perkembangan Dunia Usaha dan Industri 1.2 Merevitalisasi peralatan 1.2.1 pendidikan sesuai dengan standar IDUKA



Dimilikinya ruangan • teori atau praktik sesuai dengan standar industry



Pembangunan infrastruktur



20



Dimilikinya peralatan praktik sesuai dengan standar IDUKA



Revitalisasi peralatan praktik siswa



No



5



Misi



Tujuan



Sasaran



Mengembangkan kerjasama 1.1 Meningkatnya 1.1.1 dengan sekolah jejaring dan kerjasama dengan Industri untuk menghasilkan sekolah jejaring/ 1.1.2 lulusan yang cerdas spiritual, sekolah aliansi. emosional dan intelektual sehingga mampu bersaing di era global



1.2 Meningkatnya 1.2.1 kerjasama sekolah dengan institusi pasangannya baik dalam negeri maupun 1.2.2 luar negeri



1.2.3



21



Program



Meningkatkan • kualifikasi akreditasi Meningkatkan mutu lulusan dan meningkatkan kerjasama pelaksanaan sertifikasi kompetensi siswa



Pengembangan sekolah aliansi



Memperbanyak MOU untuk peningkatan Mutu praktek kerja lapangan Meningkatnya kompetensi siswa dengan membentuk kelas industri Meningkatnya jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri



Perluasan kemitraan dengan IDUKA Implementasi PKL berbasis skema sertifikasi Uji sertifikasi siswa oleh industry Optimalisasi peran BKK SMKN 1 Tasikmalaya



• • • •



kerjasama



dengan



C.



Analisis Lingkungan dan Strateginya Analisis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Tasikmalaya dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi kelayakan pengembangan sekolah. 1. Analisis Lingkungan Eksternal a. Peluang (Opportunities) 1) Program Keahlian yang dibuka di SMKN ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan di sekolah lain di wilayah KCD XII. 2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang relevan dengan program keahlian yang dibuka di SMKN 1 Tasikmalaya. 3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah dikenal industri dan perusahaan. 4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian unggulan seperti pada bidang keahlian Bisnis Manajemen, Seni dan Industri Kreatif serta Pariwisata. 5) Hubungan dengan instansi vertikal di tingkat kota cukup baik 6) Perkembangan bisnis di Kota Tasikmalaya dan Jawa Barat begitu pesat. b. Tantangan (Threats) 1) Kompetisi bursa kerja yang relatif selektif 2) Dengan adanya otonomi daerah dana bantuan operasional sekolah terbatas 3) Komputerisasi mutlak diperlukan untuk mengakses data/informasi dengan cepat 4) Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi global serta bahasa asing lainnya mutlak diimplementasikan dalam pembelajaran 5) Pemberian sertifikasi dari industri yang belum seragam



2. Analisis Lingkungan Internal a. Kekuatan (Strengths) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tasikmalaya memiliki beberapa kekuatan, yaitu: 1) SMK Negeri 1 Tasikmalaya merupakan sekolah kejuruan yang memiliki branding image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industry. 2) SMKN 1 Tasikmalaya menjadi satu-satunya SMK dalam bidang hospitality di KCD XII yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan. 3) Sekolah secara geografis berada di pusat kota sehingga mudah diakses kendaraan umum dari berbagai jurusan angkutan kota. 22



4) Memiliki sumber daya tenaga pendidik yang memadai untuk pengembangan sekolah dengan strata pendidikan minimal sarjana, dan memiliki sertifikat profesi pendidik dengan indikator sebagai berikut: b. Sebagian besar guru kejuruan pernah mengikuti diklat di tingkat nasional dan memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Industri melalui LSP c. 24 orang guru kejuruan yang telah mempunyai sertifikat sebagai Assesor dari BNSP d. Sebagian guru normatif/adaptif telah memiliki sertifikat penataran tingkat nasional e. Beberapa orang guru berhasil menerbitkan buku teks pelajaran dan buku non-teks serta ber-ISBN 5) Seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh guru SMKN 1 Tasikmalaya 6) Kemampuan staf administrasi relatif baik 7) Fasilitas pembelajaran memadai dengan lingkungan sekolah cukup nyaman, 8) Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa Instansi Pemerintah, Lembaga pendidikan maupun dengan industri lainnya 9) Keterserapan lulusan cukup tinggi dan menempati pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian yang didapatkannya. b. Kelemahan (Weaknesses) 1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal 2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan program keahlian di tingkat teknis. 3) Program bilingual dalam pembelajaran belum efektif 4) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relative beragam. 5) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas, dan penggalangan dana dari orang tua/wali siswa terbatas 3. Strategi SMKN 1 Tasikmalaya Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya merancang beberapa strategi diantaranya: a. Menerapkan prinsip Gerakan sekolah menyenangkan untuk memperkuat pengembangan karakter siswa termasuk didalamnya pengembangan budaya kerja. b. Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen kurikulum yang diikuti seluruh guru serta melibatkan industri mitra



23



c. Menetapkan program penguatan bahasa untuk guru dan siswa. Selain bahasa Inggris, juga diperkenalkan bahasa asing lainnya yaitu bahasa Jepang, Bahasa Korea dan Bahasa Prancis. d. Optimalisasi peran MGMP satuan pendidikan sebagai wahana pengembangan diri guru melalui program “Jumat Keramat”. e. Melakukan pemetaan kompetensi teknis guru dan tenaga kependidikan sebagai dasar penyelenggaraan wokshop atau pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan. f.



Menjadikan sekolah sebagai pusat bisnis melalui pengembangan teaching factory.



24



BAB II PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN A. Program Keahlian Pemasaran 1. Karakteristik Program Keahlian Pemasaran Program keahlian pemasaran merupakan salah satu program keahlian yang sudah ada sejak SMKN 1 Tasikmalaya berdiri. Pemasaran adalah sebuah program keahlian yang mempelajari dasar - dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang marketing baik marketing secara konvensional maupun melalui media daring (online/internet). Di Program Keahlian Pemasaran siswa akan mempelajari strategi pasar, kewirausahaan dan membaca peluang di dunia bisnis.



Kurikulum program keahlian Pemasaran mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran. Penyusunan kurikulum Pemasaran juga melibatkan industri. SMK Negeri 1 Tasikmalaya melibatkan PT Trans Retail Indonesia (Transmart) Tasikmalaya dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri retail dan bisnis online. Guru Produktif Pemasaran berjumlah 11 orang dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif Pemasaran juga berlatar belakang pernah bekerja di industri serta telah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri. Empat orang guru sudah berpredikat asesor kompetensi. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti minimarket dan lab. Bisnis online, sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Tasikmalaya diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Pemasaran baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri. Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah ketrampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha.



25



Ruang



lingkup



pekerjaan



bagi



kelulusan



Kompetensi



Keahlian Bisnis



Daring



dan



Pemasaran adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain: DUNIA USAHA 1.



Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur Instansi Pemerintah/Swasta



2. 3. 4.



LINGKUP PEKERJAAN Ritel, Toko, Supermarket, Dealer a. Pramuniaga (Tenaga Penjual) b. Tenaga Pemasaran c. Tenaga Pembelian d. Pengelola Gedung e. Kasir f. Tenaga Admnistrasi Penjualan dan Pembelian g. Perantara Dagang Pabrikasi: pergudangan, keuangan, distribusi barang Koperasi: manajer koperasi, pemasaran pembukuan Asuransi: staff, debt Colector, Pencari nasabah



Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan program keahlian Pemasaran juga dimungkinkan mengelola perusahaan untuk usaha mandiri. Selain itu dapat melanjutkan juga ke jenjang perguruan tinggi pada semua bidang keilmuan terutama yang terkait dengan tata niaga, marketing, komunikasi bisnis, manajemen bisnis, manajemen pemasaran dan sebagainya. 2. Tujuan Program Keahlian Pemasaran Secara umum tujuan program keahlian Pemasaran adalah menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai serta sikap yang terintegrasi dan kecakapan kerja dalam bidang Pemasaran dengan menerapkan kewiraswastaan serta mampu mengadaptasi perkembangan masyarakat yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja masa sekarang dan masa yang akan datang. Secara khusus, tujuan program keahlian Pemasaran yaitu: a. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa. b. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pada lembaga akademik / vokasi / kedinasan terkemuka sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. c. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas, menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan kompetensi yang unggul. 26



d. Menghasilkan lulusan yang kompetensinya diterima oleh industri e. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat serta memiliki karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. f.



Membekali pelajar dengan kompetensi sesuai dengan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial).



g. Memfasilitasi peserta didik dapat melampaui kompetensi sebagaimana terkandung dalam KKNI dan SKKNI bidang pemasaran. h. Membekali peserta didik dengan keahlian kecakapan hidup untuk pengembangan bakat dan minat. 3. Intrakurikuler a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum program keahlian Pemasaran menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Tasikmalaya memfokuskan pada penguatan Bahasa dan kompetensi kejuruan lintas minat untuk semua program keahlian termasuk Pemasaran. Mata pelajaran pilihan penguatan Bahasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian Pemasaran. Bahasa asing yang ditawarkan adalah Bahasa Jepang, Bahasa Korea dan Bahasa Prancis. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Tasikmalaya. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Pemasaran. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal. SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan local di SMKN 1 Tasikmalaya.



27



Adapun struktur kurikulum program keahlian Pemasaran adalah sebagai berikut: 1) Bidang Keahlian



: Bisnis dan Manajemen



2) Program Keahlian



: Pemasaran



3) Konsentrasi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran Kelas No A 1 2 3 4



5 6 B 1 2 3 4 5



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A Kelompok Kejuruan Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



108 (3)



162



-



270



72 (2)



108



-



180



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



72 (2) 72 (2) 576 (16)



72 144 (8)



-



144 72 1152 306 234 144 216



432 (12)



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



162 162 -



-



-



216 (6)



-



-



-



216



-



856



-



270



792 (44) -



792



792 (44)



3276



1) Dasar-dasar Pemasaran



6 7 8



b. Kasir c. Pramuniaga d. Digital Marketing Projek Kreatif dan Kewirausahaan Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Prancis *) c. Bisnis Online **) d. Komunikasi Bisnis **) e. Pengelolaan Bisnis Ritel **) Jumlah B



-



180 324 342



-



270



-



-



-



-



72 (2)



252



36 (2) 36 (2)



792 (22)



28



144 (4) 144 (4)



36 (2)



144 (4)



72 (4)



1080 (30)



612 (34)



Kelas No



Mata Pelajaran



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



XII



X



XI



288 (8)



144 (4)



1 72 (4)



2 -



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



Jumlah Jam 504 180



*) Pilihan wajib **) Dapat dipilih salah satu ***) Pada fase F diselesaikan di kelas XI SMK Negeri 1 Tasikmalaya membuka satu konsentrasi pada Program keahlian Pemasaran, yaitu Bisnis Daring dan Pemasaran. Sesuai dengan skema sertifikasi KKNI Level II, mata pelajaran pada konsentrasi Bisnis Daring dan Pemasaran meliputi tiga kelompok, yaitu Kasir, Pramuniaga dan Operasional Pemasaran Produk dan Jasa. Pembukaan konsentrasi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran didasarkan pada pertimbangan: 1) Perkembangan kota Tasikmalaya sebagai pusat perdagangan di wilayah priangan timur sangat memungkinkan lulusan program keahlian Pemasaran mengambil peran dalam perdagangan di kota Tasikmalaya khususnya, serta Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya. 2) Perkembangan bisnis online dengan berbagai macam bentuknya harus diiringi dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. 3) Secara historis, brand image SMKN 1 Tasikmalaya sebagai SMK yang menghasilkan lulusan kompeten pada bidang pemasaran tentu saja harus diiringi dengan perluasan cakupan kompetensi peserta didik program keahlian Pemasaran yang tidak hanya terbatas pada dunia retail konvensional saja, tetapi harus dibekali juga dengan kemampuan berkompetensi pada dunia bisnis online. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benarbenar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. b. Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan 29



Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak. 2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi: a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Pemasaran dan Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan b) Capaian pembelajaran mata pelajaran Kasir, Pramuniaga, dan Digital Marketing disusun oleh guru-guru kelompok kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran, SKKNI serta kebutuhan industri 3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran tersebut 4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan local (Bahasa Sunda) dirumuskan oleh MGMP Bahasa Sunda Tingkat Satuan Pendidikan. Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment. c. Praktik Kerja Lapangan Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut. 1) Meluaskan wawasan dan Pandangan peserta didik terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL 2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha 3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri 4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya



30



Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Tasikmalaya pada Program Keahlian Pemasaran sebagai berikut. 1) Pemetaan Industri Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni: Nama Perusahaan Borobudur dept.store Transmart Tasikmalaya Matahari dept.store Asia toserba Asia plaza Toko buku gramedia Yogya toserba Tasco minimarket Elzhata Pt. Hajart citra permai Bumi citra permai



• • • •



Lingkup Kerjasama Sinskronisasi kurikulum Pengembangan kegiatan Pendidikan Pengembangan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Pemasaran lulusan SMKN 1 Tasikmalaya



2) Program PKL Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian tiga bulan di semester ganjil dan tiga bulan di semester genap pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten pada kluster Kasir dan Pramuniaga oleh LSP SMKN 1 Tasikmalaya. 3) Pembekalan Program PKL Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun atau 50 jam pelajaran dalam satu semester. Kegiatan pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri. 4) Penetapan Pembimbing Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung.



31



5) Mekanisme pengujian Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama 6 bulan. 6. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Program kokurikuler pada program keahlian pemasaran dilakukan melalui kegiatan Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk



softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran. Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut: No



Profil Pelajar Pancasila



1



Beriman,



Bertakwa



Indikator perilaku belajar peserta didik •



kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia



Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun (Grooming)







Menghormati kepercayaan dan keagamaan masingmasing



2



Berkebhinekaan global







Belajar bahasa asing







Mempelajari



budaya



Negara



lain



agar



dapat



menghargai dan mengerti kebutuhan tamu •



Mendalami budaya dalam Negeri



agar tercermin



kearifan lokal dalam diri 3



Gotong royong







Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan operasional



4



Mandiri







Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masingmasing



5



Bernalar kritis







Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail pada saat pandemi



32



No



Profil Pelajar Pancasila



Indikator perilaku belajar peserta didik •



Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan



yang



disusun



oleh



TIM



dalam



menghadapi suatu masalah 6



Kreatif







Mencari



ide-ide



kreatif



ketika



industri



retail



mengalami masalah-masalah tertentu. •



Menciptakan ide kreatif dalam system penjualan barang



Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan (Bangunlah Jiwa Dan Raganya). Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok bulanan seperti tergambar pada tabel berikut: Tema Bangunlah Jiwa Dan



Pelaksanaan/Alokasi Waktu Semester 1



Raganya



Bulan September, Oktober



Jumlah JP 32



JP



setiap



JP



setiap



JP



setiap



dan bulan



November 2021 Kebekerjaan Budaya kerja



2 2



Januari



dan 48



Februari



bulan



Maret dan April



48 bulan



7. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. 33



Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Tasikmalaya meliputi kegiatan : a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing. b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya : 1) OSIS/MPK 2) Pramuka 3) Palang Merah Remaja ( PMR ) 4) Paskibra 5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah) 6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara) 7) Sanggar Bahasa 8) ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi Mesjid Al-Amanah) 9) Olah Raga (Basket Ball, Volly Ball, Futsal dan beladiri) 10) FIK-R 8. Rencana Pembelajaran Bobot pembelajaran pada program keahlian Pemasaran yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian pemasaran berlandasakan pada pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Pemasaran saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri retail. PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching



Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek. Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System”, dimana workplace menyatu ke dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses asesmen yang terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi 34



pembelajarannya mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah:



a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK. Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian



hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan pembelajaran terlampir.



b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, pendampingan



proses



pembelajaran,



beban



jam



pembelajaran



dan



pengukuran



keterserapan materi pembelajaran.



c.



Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.



B. Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis 1. Karakteristik Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis merupakan program keahlian baru hasil konversi sebagaimana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaaan, Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan. Dalam program keahlian ini terdapat dua konsentrasi keahlian yaitu Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Manajemen Logistik. Dua konsentrasi ini sangat selarasa dengan kebutuhan industri serta sejalan dengan perkembangan kebijakan pemerintah. Kurikulum Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan manajemen logistik. Penyusunan kurikulum Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis juga melibatkan industri. SMK Negeri 1 Tasikmalaya melibatkan PT Adira Multi-Finance Tasikmalaya dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan perkantoran dan industri logistik.



35



Guru Produktif Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berjumlah 7 orang dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif MPLB juga berlatar belakang pernah bekerja di industri serta telah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri, sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Tasikmalaya diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri. Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha. Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain: DUNIA USAHA



Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur Instansi Pemerintah/Swasta



LINGKUP PEKERJAAN Sekretaris/Manager Staff Adminsitrasi/Kelapa Administrasi Operator Telpon/Telemarketing Operator Komputer Arsiparis/Agendaris Resepsionis/Front Office Personalia/HRD Staf Inventaris



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.



Analis Logistik Manajer Logistik Manajer Produksi Manajer Operasional Manajer Pergudangan Manajer Bandara Importir Eksportir Ahli Teknik Transportasi



Konsultan Bea Cukai



36



Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis juga dimungkinkan mengelola administrasi untuk usaha mandiri, serta dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. 2. Tujuan Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Secara umum tujuan program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah menciptakan sumber daya manusia tingkat menengah yang kompeten, berahlak mulia, berkaraktek dan memiliki daya saing. Adapun tujuan khususnya adalah: a. Menyelenggarakan pendidikan dan Keterampilan yang mengutamakan kedispilinan, kejujuran, berjiwa wira usaha, sikap professional sehingga memiliki kecapakan hidup yang mumpuni. b. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa, berakhlak mulia, produktif, adaptif, kreatif dan inovatif di bidang Bisnis Manajemen khususnya program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis. c. Menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten, profesional dan memiliki daya saing tinggi dibidang manajemen perkantoran dan logistik untuk siap bersaing baik secara lokal dan nasional maupun internasional. d. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar tenaga kerja di manajemen perkantoran dan logistik untuk siap bersaing baik secara lokal dan nasional maupun internasional. e. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam bidang manajemen perkantoran dan logistik. f.



Menjalin kerjasama yang erat dan saling menguntungkan dengan DUDIKA untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) peserta didik guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa.



g. Menjadikan program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, tempat uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi keahlian



3. Intrakurikuler a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan 37



Bisnis menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Tasikmalaya memfokuskan pada penguatan Bahasa dan kompetensi kejuruan lintas minat. Mata pelajaran pilihan penguatan Bahasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian Manajamen Perkantoran dan Layanan Bisnis. Bahasa asing yang ditawarkan adalah Bahasa Jepang, Bahasa Korea dan Bahasa Perancis. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Tasikmalaya. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Manajamen Perkantoran dan Layanan Bisnis. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal. SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan lokal di SMKN 1 Tasikmalaya. Adapun struktur kurikulum Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) adalah sebagai berikut: 1) Bidang Keahlian



: Bisnis dan Manajemen



2) Program Keahlian



: Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis



3) Konsentrasi Keahlian



: Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran Kelas



No A 1 2 3 4 5 6 B



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A Kelompok Kejuruan



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



108 (3)



162



-



270



72 (2)



108



-



180



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



72 (2) 72 (2) 576 (16)



72



-



144 72 1152



-



576



38



Kelas No 1 2 3 4 5



6 7 8



Mata Pelajaran Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan a. Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) b. Kearsipan c. Komunikasi Bisnis d. Excellent Service e. Ittanerary f. Patty Cash Projek Kreatif dan Kewirausahaan Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) c. Teknologi Perkantoran **) d. Korespondensi **) e. Pengelolaan Dokumen Kantor **) Jumlah B



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



X



Jumlah Jam



XII



XI



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



1



-



-



2 -



216 (6)



-



-



-



162 162



306 234 144 216



216



180 180 180



856



144 162



-



270



-



-



-



72 (2)



-



270



792 (44) -



792 252



36 (2) 36 (2)



144 (4) 144 (4) 144 (4)



36 (2) 72 (4)



792 (22) 288 (8)



1080 (30) 144 (4)



612 (34) 72 (4)



792 (44) -



3276



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



180



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



504



4) Konsentrasi Keahlian : Manajemen Logistik Kelas No A 1 2 3



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



108 (3)



162



-



270



72 (2)



108



-



180



144 (4)



162



-



306



39



Kelas No 4 5 6



Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A



B 1 2 3 4



Kelompok Kejuruan Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 Kejuruan a. Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) a. b. Logistic collecting management c. Logistic Processing d. Transportation Mangement



X



XI



7 8



f. Warehousing Projek Kreatif dan Kewirausahaan Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) c. Ekspor Import **) d. Manajemen distribusi dan delivery **) e. Pergudangan **) Jumlah B



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



1



108 (3)



72



72 (2) 72 (2) 576 (16)



72 -



Seni 576



162 162



2 -



Jumlah Jam 180



Jumlah A



144 72 1152



306 234 144 216



216



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



-



-



-



216 (6)



-



-



-



180



856



180 180 144



e. Delivery management 6



XII



162



-



270



-



-



-



-



72 (2)



-



270



792 (44) -



792 252



36 (2) 36 (2) 144 (4) 144 (4)



36 (2)



792 (22) 288 (8)



144 (4) 1080 (30) 144 (4)



72 (4) 612 (34) 72 (4)



792 (44) -



3276



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



180



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



*) Pilihan wajib **) Dapat dipilih salah satu 40



504



***) Pada fase F diselesaikan di kelas XI SMK Negeri 1 Tasikmalaya membuka dua konsentrasi pada Program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), yaitu Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Manajemen Logistik. Pembukaan konsentrasi keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Manajemen Logistik didasarkan pada pertimbangan: 1) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang kompeten dalam bidang logistik dan layanan perkantoran. 2) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah dikenal industri dan perusahaan. 3) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian unggulan seperti pada konsentrasi keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Manajemen Logistik. 4) Perkembangan kota Tasikmalaya sebagai pusat perdagangan di wilayah priangan timur sangat memungkinkan lulusan program Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis mengambil peran dalam perdagangan di kota Tasikmalaya khususnya, serta Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya terutama yang terkait dengan layanan logistik. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. Pemilihan konsentrasi keahlian dilakukan di akhir fase E dengan mempertimbangkan pencapaian hasil belajar serta minat peserta didik. Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). b. Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak. 2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi:



41



a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dan Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan b) Capaian pembelajaran pada mata pelajaran konsentrasi keahlian disusun oleh guruguru kelompok kejuruan dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Manajemen Logistik, SKKNI serta kebutuhan industri 3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran tersebut 4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan local (Bahasa Sunda) dirumuskan oleh MGMP Bahasa Sunda Tingkat Satuan Pendidikan. Rumusan capaian



pembelajaran



kemudian



diterjemahkan



ke



dalam Alur Tujuan



Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment. c. Praktik Kerja Lapangan Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut. 1) Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL 2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha 3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri 4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Tasikmalaya pada Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis sebagai berikut. 1) Pemetaan Industri 42



Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni:



Nama Perusahaan PT JNE Si Cepat Dinas Perhubungan Kejaksaan Negeri PT POS Indonesia Cabang Tasikmalaya Samsat Kota Tasikmalaya Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman FIF Grup Tasikmalaya PT ADIRA Finance PT PLN Area Tasikmalaya Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tasikmalaya PT. TaspenTasikmalaya



• • • •



Lingkup Kerjasama Sinskronisasi kurikulum Pengembangan kegiatan Pendidikan Pengembangan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis lulusan SMKN 1 Tasikmalaya



2) Pelaksanaan PKL Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian tiga bulan di semester ganjil dan tiga bulan di semester genap pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten pada kluster Pengelolaan Dokumen Kantor, Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja dan Memberikan Layanan Prima oleh LSP SMKN 1 Tasikmalaya untuk konsentrasi keahlian OTKP, sementara pada konsentrasi keahlian manajemen logistik siswa harus lulus terlebih dahulu mata pelajaran Logistic collecting management, Logistic Processing dan Management Transportation. 3) Pembekalan Program PKL Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun atau 50 jam pelajaran dalam satu semester. Kegiatan pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow di industri.



43



Materi yang diberikan



adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri. 4) Penetapan Pembimbing Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung. 5) Mekanisme pengujian Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama 6 bulan. 4. Kokurikuler/ Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Program kokurikuler pada program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB ) dilakukan melalui kegiatan Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran. Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut: No



Profil Pelajar Pancasila



1



Beriman,



Bertakwa



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia



Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun (Grooming)







Menghormati kepercayaan dan keagaamaan masingmasing



2



Berkebhinekaan global







Belajar bahasa asing







Mempelajari



budaya



Negara



lain



agar



dapat



menghargai dan mengerti kebutuhan •



Mendalami budaya dalam Negeri



agar tercermin



kearifan lokal dalam diri 3



Gotong royong







Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan operasional 44



No



Profil Pelajar Pancasila



4



Mandiri



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masingmasing



5



Bernalar kritis







Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail pada saat pandemi







Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan



yang



disusun



oleh



TIM



dalam



industri



logistic



menghadapi suatu masalah 6



Kreatif







Mencari



ide-ide



kreatif



ketika



mengalami masalah-masalah tertentu. •



Mampu menciptakan teknologi perkantoran yang tepat guna



Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan (Bangunlah Jiwa Dan Raganya). Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok bulanan seperti tergambar pada tabel berikut:



Tema Bangunlah Jiwa Dan



Pelaksanaan/Alokasi Waktu Semester 1



Raganya



Bulan September, Oktober



Jumlah JP 32



JP



setiap



JP



setiap



JP



setiap



dan bulan



November 2021 Kebekerjaan Budaya kerja



2 2



Januari



dan 48



Februari



bulan



Maret dan April



48 bulan



5. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam 45



bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Tasikmalaya meliputi kegiatan : a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing. b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya : 1) OSIS/MPK 2) Pramuka 3) Palang Merah Remaja ( PMR ) 4) Paskibra 5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah) 6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara) 7) Sanggar Bahasa 8) ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi Mesjid Al-Amanah) 9) Olah Raga (Basket Ball, Volly Ball, Futsal dan beladiri) 10) FIK-R 6. Rencana Pembelajaran Bobot pembelajaran pada program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB ) yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian pemasaran berlandasakan pada pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan



Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Pemasaran saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri retail.



46



PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching



Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek. Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System”, dimana workplace menyatu ke dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses assessment yang terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi pembelajarannya mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah:



a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK. Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian



hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan pembelajaran terlampir.



b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran keterserapan materi pembelajaran.



c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible. C. Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1. Karakteristik Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga Akuntansi dan Keuangan Lembaga merupakan salah satu program keahlian yang dimiliki SMK Negeri 1 Tasikmalaya. Program Keahlian ini termasuk dalam bidang Bisnis dan Manajemen yang telah ada sejak berdirinya SMK Negeri 1 Tasikmalaya. Akuntansi dan Keuangan Lembaga merupakan program keahlian yang memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sikap yang dimaksud adalah jujur, rapi, dan kerjasama dalam menyelesaikan setiap siklus akuntansi sehingga bekerja sesuai dengan prosedur dan mandiri. Kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian 47



Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Tasikmalaya melibatkan CV Megah Prima Tasikmalaya dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri. Guru Produktif Akuntansi dan Keuangan Lembaga berjumlah 11 orang dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif Akuntansi dan Keuangan Lembaga juga berlatar belakang pernah bekerja di industri serta telah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti ruang praktik manual akuntansi dan komputer akuntansi, sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Tasikmalaya diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang akuntansi baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri. Sarana dan prasasarana yang dimiliki oleh program keahlian akuntansi dan keuangan Lembaga mendukung program keahlian tersebut untuk dijadikan sebagai Tempat Uji Komptensi (TUK) dari LSP Teknisi Akuntansi dan LSP SMKN 1 Tasikmalaya. Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha. Ruang lingkup pekerjaan bagi kelulusan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan (sesuai) dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian pada jenjang SMK antara lain: DUNIA USAHA



Perusahaan Manufaktur



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Instansi Pemerintah/Swasta



8.



Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang



9.



48



LINGKUP PEKERJAAN Perbankan kantor Pajak Asuransi Pegadaian Kasir di Supermarket/Mall Kantor Beacukai Setiap Departemen pada bagian keuangan Kantor Swasta pada bagian keuangan Operator Komputer



10. dan lain-lain yang berhubungan



dengan keuangan



Dengan memenfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga



juga dimungkinkan mengelola



akuntansi untuk usaha mandiri atau wirausaha. Selain itu juga, lulusan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan lingkup keilmuan di berbagai jurusan seperti perbankan, komputerisasi akuntansi, beacukai, perpajakan dan sebagainya.



2. Tujuan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga Secara umum tujuan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah menghasilkan lulusan yang berjiwa pelopor dan unggul kompetensinya terutama dalam bidang akuntansi dan keuangan Lembaga. Secara khusus, tujuan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yaitu: a. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa. b. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pada lembaga akademik / vokasi / kedinasan terkemuka sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. c. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas, menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan kompetensi yang unggul. d. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat serta memiliki profil sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. e. Menyusun beban belajar peserta didik yang manageable namun tetap berkualitas serta dengan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan kontekstual. f.



Membekali pelajar dengan kompetensi sesuai dengan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial).



g. Memfasilitasi peserta didik dapat melampaui kompetensi sebagaimana terkandung dalam KKNI dan SKKNI bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. h. Membekali peserta didik dengan keahlian kecakapan hidup untuk pengembangan bakat dan minat.



49



3. Intrakurikuler a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Tasikmalaya memfokuskan pada penguatan Bahasa dan kompetensi kejuruan lintas minat. Mata pelajaran pilihan penguatan Bahasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Bahasa asing yang ditawarkan adalah Bahasa Jepang, Bahasa Korea dan Bahasa Perancis. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Tasikmalaya. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal. SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan local di SMKN 1 Tasikmalaya. Adapun struktur kurikulum Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) adalah sebagai berikut: 1) Bidang Keahlian



: Bisnis dan Manajemen



2) Program Keahlian



: Akuntansi dan Keuangan Lembaga



3) Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas No A 1



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti



X



XII



XI



108 (3)



1 162



50



2 -



Jumlah Jam 270



Kelas No 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 5



Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A Kelompok Kejuruan Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan



X



XII



XI



1



Jumlah Jam



72 (2)



108



2 -



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



72 (2) 72 (2) 576 (16)



72



-



144 72 1152 306 234 144 216



216



-



576



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



162 162 -



-



-



216 (6)



-



-



-



180



a. Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL)



6 7 8



856



b. Praktikum Akuntansi Jasa, Dagang dan Manufaktur



288



c. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah



180



d. Komputer Akuntansi



306



e. Program Pengolah Angka (Spreadsheet) Projek Kreatif dan Kewirausahaan



72



Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) c. Laporan Keuangan Berbasis Saketap **) d. Pengelolaan Kas**) e. Perbankan dasar **) Jumlah B



-



270



-



-



-



72 (2)



-



270



792 (44) -



792



792 (44)



3276



252



36 (2) 36 (2)



144 (4)



792 (22) 51



144 (4) 144 (4)



36 (2) 36 (2)



1080 (30)



612 (34)



Kelas No



Mata Pelajaran



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



XII



X



XI



288 (8)



144 (4)



1 72 (4)



2 -



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



Jumlah Jam 504 180



*) Pilihan wajib **) Dapat dipilih salah satu ***) Pada fase F diselesaikan di kelas XI SMK Negeri 1 Tasikmalaya membuka satu konsentrasi keahlian pada Program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), yaitu akuntansi keuangan Lembaga yang berdasarkan pada Skema Sertifikasi KKNI Level 2. Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Konsentrasi keahlian AKL meliputi pelajaran Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK ETAP dan Komputer Akuntansi. Penetapan Konsentrasi Keahlian tersebut didasarkan pada pertimbangan: 1) Perkembangan kota Tasikmalaya sebagai pusat perdagangan di wilayah priangan timur sangat memungkinkan lulusan program Akuntansi dan Keuangan Lembaga mengambil peran dalam perdagangan di kota Tasikmalaya khususnya, serta Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya terutama yang terkait dengan pentatausahaan keuangan, auditing keuangan dan sebagainya. 2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang kompeten dalam bidang logistik dan layanan perkantoran. 3) Perkembangan mekanisme komputerisasi yang diterapkan dalam sistem akuntansi keuangan mengaharuskan lulusan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga mempunyai kompetensi terkait aplikasi computer akuntansi. 4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian unggulan seperti pada konsentrasi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga. b. Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan



52



Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak. 2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi: a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dan Projek IPAS mengacu kepada



Keputusan Kepala Badan



Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan b) Capaian pembelajaran kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian disusun oleh guru-guru kelompok kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga, SKKNI serta kebutuhan industri 3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran tersebut 4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan lokal (Bahasa Sunda) dirumuskan oleh MGMP Bahasa Sunda Tingkat Satuan Pendidikan. Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment. c. Praktik Kerja Lapangan Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut. 1) Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL 2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha 3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri 4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya



53



Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Tasikmalaya pada Program Keahlian Perhotelan sebagai berikut. 1) Pemetaan Industri Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni: Nama Perusahaan CV Megah Prima BPR Siliwangi Tasikmalaya Cabang Cibogor PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Tasikmalaya Bank Mandiri KCP Tasikmalaya Bank BRI Kantor Cabang Tasikmalaya BPR Siliwangi Tasikmalaya (Kantor Pusat) Akademi Pariwisata Universitas Siliwangi CV Megah Prima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sukapura ACI MOTOR PT Ragam Pangan Lestari PT Surya Donasin Tasikmalaya PT Asuransi Jiwasraya Bank Muamalat PT TASPEN (Persero) KC Tasikmalaya Bank Woori Saudara KC Tasikmalaya Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KC Tasikmalaya Bank BJB Kantor Cabang Tasikmalaya BPR Artha Galunggung Bank BTN Kantor Kas Padayungan PT. Jasaraharja Kantor Pelayanan KPKNL Tasikmalaya BPR Artha Sukapura BPR Nusamba Singaparna PT Intan Jaya Group BTN KC Tasikmalaya



• • • •



Lingkup Kerjasama Sinskronisasi kurikulum Pengembangan kegiatan Pendidikan Pengembangan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Akuntansi dan Keuangan Lembaga lulusan SMKN 1 Tasikmalaya



2) Pelaksanaan PKL Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian tiga bulan di semester ganjil dan tiga bulan di semester genap pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten pada kluster Penyusunan Laporan 54



Keuangan Berbasis Saketap oleh LSP SMKN 1 Tasikmalaya. 3) Pembekalan Program PKL Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun atau 50 jam pelajaran dalam satu semester. Kegiatan pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri. 4) Penetapan Pembimbing Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung. 5) Mekanisme pengujian Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama 6 bulan. 4. Kokurikuler/ Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Program kokurikuler pada program keahlian Akuntasi dan Keuangan Lembaga dilakukan melalui kegiatan Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut: No



Profil Pelajar Pancasila



1



Beriman,



Bertakwa



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia



Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun (Grooming)







Menghormati kepercayaan dan keagaamaan masingmasing 55



No



Profil Pelajar Pancasila



2



Berkebhinekaan global



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



Belajar bahasa asing







Mempelajari



budaya



Negara



lain



agar



dapat



menghargai dan mengerti kebutuhan •



Mendalami budaya dalam Negeri



agar tercermin



kearifan lokal dalam diri 3



Gotong royong







Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan operasional



4



Mandiri







Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masingmasing



5



Bernalar kritis







Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail pada saat pandemi







Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan



yang



disusun



oleh



TIM



dalam



menghadapi suatu masalah 6



Kreatif







Mencari



ide-ide



kreatif



ketika



perusahaan



mengalami masalah-masalah tertentu seperti dalam penyusunan laporan keuangan. •



Mampu menciptakan teknologi perkantoran yang tepat guna untuk mekanisme pelaporan keuangan



5.



Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata



56



pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Tasikmalaya meliputi kegiatan : a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing. b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya : 1) OSIS/MPK 2) Pramuka 3) Palang Merah Remaja ( PMR ) 4) Paskibra 5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah) 6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara) 7) Sanggar Bahasa 8) ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi Mesjid Al-Amanah) 9) Olah Raga (Basket Ball, Volly Ball, Futsal dan beladiri) 10) FIK-R 6. Rencana Pembelajaran Bobot pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang dikembangkan pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga berlandasakan pada pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Akuntansi dan Keuangan Lembaga saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri retail. PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching



Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek. Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System”, dimana workplace menyatu ke dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses assessment yang terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi pembelajarannya mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing



57



dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah:



a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK. Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian



hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan pembelajaran terlampir.



b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran keterserapan materi pembelajaran.



c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible. D. Program Keahlian Perhotelan 1.



Karakteristik Program Keahlian Perhotelan Program Keahlian Perhotelan merupakan suatu program yang menghasilkan tenaga ahli dalam bidang perhotelan yang terampil dan kompeten di bidang pelayanan dasar perhotelan khususnya pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Dalam program keahlian ini meliputi konsentrasi keahlian perhotelan dan restoran. Kurikulum program keahlian Perhotelan mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Perhotelan. Hal bertujuan untuk menyiapkan peserta didik SMK memiliki kompetensi bidang pariwisata yang berstandar internasional, sekaligus sebagai modal dalam penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Penyusunan kurikulum Perhotelan juga melibatkan industri. SMK Negeri 1 Tasikmalaya melibatkan PT Graha Cahya Mulya Bandung dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri perhotelan. Guru Produktif Perhotelan berjumlah 8 orang dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif Perhotelan juga berlatar belakang pernah bekerja di industri serta telah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri.. 58



Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar hotel berbintang, sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Tasikmalaya diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang perhotelan baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter hotelier. Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila cinta. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industry dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah ketrampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha. Program keahlian perhotelan merupakan program keahlian yang prospektif. Lulusan kompetensi ini dapat bekerja di berbagai bidang industry terutama industry pariwisata, karena pada dasarnya setiap industri pasti membutuhkan komponen Hotel dan Restoran. Dari sekian banyak propek pekerjaan, berikut ini beberapa jenis pekerjaan yang dapat digeluti oleh lulusan Hotel dan Restoran, diantaranya: a. Karyawan Hotel b. Industri Restoran c.



Chef



d. Wedding Organizer e. Resepsionis f.



Travel Agent



g. Barista h. Customer Service



2.



i.



Tour Guide



j.



Pengusaha



Tujuan Program Keahlian Perhotelan Secara umum Program Keahlian Perhotelan merupakan suatu program yang menghasilkan tenaga ahli dalam bidang perhotelan yang terampil dan kompeten di bidang pelayanan dasar perhotelan khususnya pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Secara khusus Program Keahlian Perhotelan bertujuan untuk: a. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa.



59



b. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pada lembaga akademik / vokasi / kedinasan terkemuka sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. c. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas, menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan kompetensi yang unggul. d. Menghasilkan lulusan yang kompetensinya diterima oleh industri e. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat serta memiliki profil sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila f.



Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten melaksanakan pekerjaan di lingkup Front Office , Housekeeping dan Food and Beverage.



g. Membekali pelajar dengan kompetensi sesuai dengan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial). h. Memfasilitasi peserta didik dapat melampaui kompetensi sebagaimana terkandung dalam KKNI dan SKKNI bidang perhotelan. i.



Membekali peserta didik dengan keahlian kecakapan hidup untuk pengembangan bakat dan minat



3.



Intrakurikuler



a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum program keahlian Perhotelan menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Tasikmalaya memfokuskan pada penguatan Bahasa dan kompetensi kejuruan lintas minat. Mata pelajaran pilihan pengautan Bahasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian Pemasaran. Bahasa asing yang ditawarkan adalah Bahasa Jepang, Bahasa Korea dan Bahasa Perancis. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Tasikmalaya. Mata pelajaran rumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Perhotelan. 60



Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal. SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan lokal di SMKN 1 Tasikmalaya. Adapun struktur kurikulum Program Keahlian Perhotelan adalah sebagai berikut: 1) Bidang Keahlian : Pariwisata 2) Program Keahlian : Perhotelan 3) Konsentrasi Keahlian : Perhotelan Kelas No A 1 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 5



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A Kelompok Kejuruan Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



108 (3)



162



-



270



72 (2)



108



-



180



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



-



144 72 1152 306 234 144 216



72 (2) 72 (2) 576 (16)



72 -



576



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



162 162 -



-



-



216 (6)



-



-



-



216



a. Dasar-dasar Perhotelan



6 7



b. Front Office c. Housekeeping Projek Kreatif dan Kewirausahaan Praktik Kerja Lapangan



-



432 424



-



856



-



270



-



270



792 (44)



792



-



-



61



-



Kelas No 8



Mata Pelajaran



X



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



XI



1



2 -



-



Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) c. Loundry **) d. Banquet Management **) e. Hotel engeneering **) Jumlah B



XII



72 (2)



Jumlah Jam 252



36 (2) 36 (2)



144 (4)



792 (22) 288 (8)



144 (4) 144 (4) 1080 (30) 144 (4)



36 (2) 36 (2) 612 (34) 72 (4)



792 (44) -



3276



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



180



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



504



4) Konsentrasi Keahlian : Restoran Kelas No A 1 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 5



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A Kelompok Kejuruan Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



108 (3)



162



-



270



72 (2)



108



-



180



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



-



-



144 72 1152



72 (2) 72 (2) 576 (16)



-



72



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



108 (3) 108 (3) -



54 (3) 54 (3) -



-



306 234 144 216



216 (6)



-



-



-



216



-



856



576



a. Dasar-dasar Perhotelan b. Food and Bevarages service c. Food and Bevarages product



-



324 532



62



Kelas No 6 7 8



Mata Pelajaran



X



Projek Kreatif dan Kewirausahaan



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



1 270



-



Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) d. Seni Kuliner **) e. Cake and Bakery **) f. Barista **) Jumlah B



XI



-



Praktik Kerja Lapangan



XII



-



-



72 (2)



-



2 -



Jumlah Jam 270



792 (44) -



792



36(2) 36 (2) 612 (34) 72 (4)



792 (44) -



3276



180



252



36 (2) 36 (2)



792 (22) 288 (8)



144 (4) 144 (4) 144 (4) 1080 (30) 144 (4)



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



504



*) Pilihan wajib **) Dapat dipilih salah satu ***) Pada fase F diselesaikan di kelas XI SMK Negeri 1 Tasikmalaya membuka dua konsentrasi pada Program keahlian Perhotelan, yaitu Perhotelan dan Restoran. Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Pembukaan dua konsentrasi keahliaqn tersebut didasarkan pada pertimbangan: 1) Perkembangan industri pariwisata terutama wisata kuliner di Kota Tasikmalaya yang semakin pesat mesti disikapi dengan cerdas melalui pembentukan lulusan yang kompeten di bidang hotel dan restoran. 2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang kompeten dalam bidang Hotel dan Restoran. 3) SMK Negeri 1 Tasikmalaya merupakan sekolah kejuruan yang memiliki branding image positif di masyarakat sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri perhotelan dan restoran. Adapun mata pelajaran konsentrasi keahlian perhotelan meliputi: 1) Front Office c) Reservasi d) Reception 1 63



e) Reception 2 f) Porter 2) Housekeeping a) Public Area b) Menyiapkan Kamar Tamu 1 c) Menyiapkan Kamar Tamu 2 d) Laundry 1 e) Laundry 2 Sedangkan mata pelajaran konsentrasi keahlian restoran meliputi: 1) Food and Bevarages service a) Tata Hidang makanan dan minuman 1 b) Tata Hidang makanan dan minuman 2 c) Bar 1 d) Bar 2 2) Food and Bevarages Product a) Pengolahan makanan dan minuman 1 b) Pengolahan makanan dan minuman 2 c) Pattiseri Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benarbenar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. Pemilihan konsentrasi keahlian dilakukan di akhir fase E dengan mempertimbangkan pencapaian hasil belajar serta minat peserta didik. Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). b. Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Perhotelan dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak. 64



2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi: a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Perhotelan dan Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan g) Capaian pembelajaran kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian disusun oleh guru-guru kelompok kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Perhotelan, SKKNI serta kebutuhan industri perhotelan dan restoran 3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran tersebut 4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan local (Bahasa Sunda) dirumuskan oleh MGMP Bahasa Sunda Tingkat Satuan Pendidikan. Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment. c. Praktik Kerja Lapangan Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut. 1) Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL 2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha 3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri 4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Tasikmalaya pada Program Keahlian Perhotelan sebagai berikut. 1) Pemetaan Industri 65



Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni: Nama Perusahaan PT GRAHA CAHYA MULYA, BANDUNG HOTEL HORISON TASIKMALAYA FAVEHOTEL TASIKMALAYA HOTEL HARMONI TASIKMALAYA HOTEL GRAND METRO TASIKMALAYA HOTEL SANTIKA TASIKMALAYA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG HOTEL GRAND TJOKRO BANDUNG HOTEL G.H. UNIVERSAL BANDUNG



• • • •



Lingkup Kerjasama Sinskronisasi kurikulum Pengembangan kegiatan Pendidikan Pengembangan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Pemasaran lulusan SMKN 1 Tasikmalaya



2) Program PKL Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian tiga bulan di semester ganjil dan tiga bulan di semester genap pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten pada kluster Pembersihan Lokasi Area Dan Perlatan, Penyiapan Kamar Untuk Tamu, Penanganan Linen Dan Pakaian Tamu, Penerimaan Dan Pemrosesan Reservasi Kamar oleh LSP SMKN 1 Tasikmalaya bagi siswa yang memilih konsentrasi keahlian perhotelan, sedangkan untuk konsentrasi keahlian restoran harus menyelesaikan mata pelajaran rumpun Food and Beverage Produk dan Food And Beverage Service. 3) Pembekalan Program PKL Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun atau 50 jam pelajaran dalam satu semester. Kegiatan pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow di industri. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, dan serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri. 4) Penetapan Pembimbing Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung. 66



5) Mekanisme pengujian Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama 6 bulan. 4.



Kokurikuler/ Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Program kokurikuler pada program keahlian Perhotelan dilakukan melalui kegiatan Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk



softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran. Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut: No



Profil Pelajar Pancasila



1



Beriman,



Bertakwa



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia



Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun (Grooming)







Menghormati kepercayaan dan keagaam masingmasing tamu hotel



2



Berkebhinekaan global







Belajar bahasa asing







Mempelajari



budaya



Negara



lain



agar



dapat



menghargai dan mengerti kebutuhan tamu •



Mendalami budaya dalam Negeri



agar tercermin



kearifan lokal dalam diri 3



Gotong royong







Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan operasional



4



Mandiri







Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masingmasing



5



Bernalar kritis







Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan hotel pada saat pandemik







Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan



yang



disusun



menghadapi suatu masalah



67



oleh



TIM



dalam



No



Profil Pelajar Pancasila



6



Kreatif



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



Mencari ide-ide kreatif ketika hotel mengalami masalah-masalah tertentu. Contohnya, penjualan kamar turun selama Covid-19, maka staf hotel kreatif melakukan promo di berbagai jenis penjualan atau melakukan program prokes yang aman dan berbeda dengan hotel lain



Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan (Bangunlah Jiwa Dan Raganya). Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok bulanan seperti tergambar pada tabel berikut: Tema Bangunlah Jiwa Dan



Pelaksanaan/Alokasi Waktu Semester 1



Raganya



Bulan September, Oktober



Jumlah JP 32



JP



setiap



JP



setiap



JP



setiap



dan bulan



November 2021 Kebekerjaan Budaya kerja



2 2



Januari



dan 48



Februari



bulan



Maret dan April



48 bulan



5.



Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.



68



Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Tasikmalaya meliputi kegiatan : a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing. b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya : 1) OSIS/MPK 2) Pramuka 3) Palang Merah Remaja ( PMR ) 4) Paskibra 5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah) 6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara) 7) Sanggar Bahasa 8) ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi Mesjid Al-Amanah) 9) Olah Raga (Basket Ball, Volly Ball, Futsal dan beladiri) 10) FIK-R 6. Rencana Pembelajaran Bobot pembelajaran pada program keahlian Perhotelan yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran yang dikembangkan



pada program keahlian Perhotelan berlandasakan pada



pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Perhotelan saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri perhotelan dan restoran. PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching



Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek. Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System”, dimana workplace menyatu ke dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses assessment yang terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi pembelajarannya 69



mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah:



a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK. Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian



hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan pembelajaran terlampir.



b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, pendampingan proses pembelajaran, beban jam pembelajaran dan pengukuran keterserapan materi pembelajaran.



c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible. E. Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman 1. Karakteristik Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman Program keahlian Broadcasting dan Perfilman merupakan program keahlian baru hasil konversi sebagaimana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaaan, Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan. Dalam program keahlian ini terdapat dua konsentrasi keahlian yaitu Multimedia dan Produksi Film dan Program Televisi. Dua konsentrasi ini sangat selaras dengan kebutuhan industri serta sejalan dengan perkembangan kebijakan pemerintah. Kurikulum Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Multimedia dan Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi. Penyusunan kurikulum Broadcasting dan Perfilman juga melibatkan IDUKA. SMK Negeri 1 Tasikmalaya melibatkan Radar TV Tasikmalaya dibawah naungan dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri broadcasting dan film.



70



Guru Produktif Broadcasting dan Perfilman berjumlah 8 orang dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif Produktif Broadcasting dan Perfilman juga berlatar belakang pernah bekerja di industri serta telah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri, sehingga para lulusan SMK Negeri 1 Tasikmalaya diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Broadcasting dan Perfilman baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri. Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha. Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman merupakan program keahlian yang prospektif. Lulusan program keahlian ini dapat bekerja di bidang Industri Pertelevisian, Industri Radio, Industri Rumah Produksi, Industri Periklanan, Industri percetakan,



Wirausaha dibidang



Photography dan Videography. Dari sekian banyak propek pekerjaan, berikut ini beberapa jenis pekerjaan yang dapat digeluti oleh lulusan Broadcasting dan Perfilman, diantaranya: a. Desainer grafis b. Teknisi Suara c.



Teknisi Perlengkapan Kamera



d. Teknisi Fotography e. Editor Film f.



Editor Video



g. Editor Televisi h. Operator Kamera Film i.



Operator Kamera Televisi



j.



Operator Kamera Video



k. Produser Kamera Film l.



Produser Kamera Televisi



71



2. Tujuan Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman Secara umum tujuan program keahlian Broadcasting dan Perfilman adalah menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai serta sikap yang terintegrasi dan kecakapan kerja dalam bidang Broadcasting dan Perfilman dengan menerapkan kewiraswastaan serta mampu mengadaptasi perkembangan masyarakat yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja masa sekarang dan masa yang akan datang. Secara khusus, tujuan program keahlian Broadcasting dan Perfilman yaitu: a. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa. b. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pada lembaga akademik / vokasi / kedinasan terkemuka sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. c. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas, menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan kompetensi yang unggul. d. Menghasilkan lulusan yang kompetensinya diterima oleh industri e. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat serta memiliki profil sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. f.



Membekali pelajar dengan kompetensi sesuai dengan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial).



g. Memfasilitasi peserta didik dapat melampaui kompetensi sebagaimana terkandung dalam KKNI dan SKKNI bidang Broadcasting dan Perfilman. h. Membekali peserta didik dengan keahlian kecakapan hidup untuk pengembangan bakat dan minat. 3. Intrakurikuler a. Struktur Kurikulum dan Penetapan Konsentrasi Keahlian Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, struktur kurikulum program keahlian Pemasaran menggunakan mekanisme blok per fase yang meliputi fase E di kelas X serta fase F di kelas XI dan XII. Implementasi sistem blok per fase ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok umum dan kelompok kejuruan. Sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan menggunakan mekanisme blok tahunan.



72



Kemudian dalam mata pelajaran pilihan, SMKN 1 Tasikmalaya memfokuskan pada penguatan Bahasa dan kompetensi kejuruan lintas minat. Mata pelajaran pilihan penguatan Bahasa wajib diikuti oleh seluruh peserta didik program keahlian Pemasaran. Bahasa asing yang ditawarkan adalah Bahasa Jepang, Bahasa Korea dan Bahasa Perancis. Kemudian dalam mata pelajaran pilihan rumpun kejuruan yang ditawarkan merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan oleh Industri serta didukung oleh SDM yang ada di SMKN 1 Tasikmalaya. Mata pelajaran rumumpun kejuruan ini diperuntukkan untuk peserta didik di luar program keahlian Broadcasting dan Perfilman. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal. SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan local di SMKN 1 Tasikmalaya. Adapun struktur kurikulum Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman adalah sebagai berikut: 1) Bidang Keahlian



: Seni dan Ekonomi Kreatif



2) Program Keahlian



: Broadcasting dan Perfilman



3) Konsentrasi Keahlian : Multimedia



Kelas No A 1



Mata Pelajaran



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti



108 (3)



162



-



270



2



Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan



72 (2)



108



-



180



3 4



Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***)



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



5 6



Sejarah ***) Seni



72 (2) 72 (2) 576 (16)



-



144 72 1152



-



306 234 144 216



B 1 2 3 4 5



Jumlah A Kelompok Kejuruan Matematika Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan



144 (4) 72 (2) 144 (4) 216 (6)



73



72 -



576 162 162



-



-



Kelas No



Mata Pelajaran a. Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman b. Dasar Desain Grafis c. Desain Grafis Percetakan d. Animasi 2 D e. Teknik Pengolahan Audio Vidio



6



X



XI



216 (6)



-



Projek Kreatif dan Kewirausahaan



7 8



1 -



2 -



180 360 154 162



-



856



-



270



-



270



792 (44) -



792



36 (2) 32 (6) 612 (34) 72 (4)



792 (44) -



3276



180



-



-



Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) c. Perakitan Komputer **) d. Instalasi Software dan Jaringan **) e. Web designer **)



72 (2)



Jumlah B C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



D



Muatan Lokal (Bahasa Sunda)



216



-



-



Praktik Kerja Lapangan



Jumlah Jam



XII



36 (2) 36 (2)



792 (22) 288 (8)



144 (4) 144 (4) 144 (4) 1080 (30) 144 (4)



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



Jumlah A + B + C + D



252



504



4) Konsentrasi Keahlian : Produksi Film dan Program TV Kelas No A 1 2 3 4



5 6 B 1



Mata Pelajaran Kelompok Umum Pendidikan Agama & Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ***) Sejarah ***) Seni Jumlah A Kelompok Kejuruan Matematika



X



XII



XI



1



2



Jumlah Jam



108 (3)



162



-



270



72 (2)



108



-



180



144 (4) 108 (3)



162 72



-



306 180



576



-



144 72 1152



162



-



306



72 (2) 72 (2) 576 (16) 144 (4) 74



72 -



-



Kelas No



Mata Pelajaran



2 3 4



Bahasa Inggris Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kejuruan a. Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman b. Operasionalisasi Kamera c. Perekaman dan penataan suara film d. Editing Film Televisi e. Penataan Artistik Projek Kreatif dan Kewirausahaan



5



6 7 8



Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan a. Bahasa Jepang *) b. Bahasa Korea *) c. Bahasa Perancis *) c. Produksi audio visual **) d. Penyutradaraan **) e. Manajemen produksi film **) Jumlah B



C



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja D Muatan Lokal (Bahasa Sunda) Jumlah A + B + C + D



X



XII



XI



1



Jumlah Jam



72 (2) 144 (4) 216 (6)



-



-



2 -



216 (6)



-



-



-



216



-



856



-



270



792 (44) -



792



162



-



180 216



234 144 216



298 162



-



270



-



-



-



72 (2) 144 (4)



-



252



36 (2) 36 (2)



792 (22) 288 (8)



144 (4) 144 (4) 1080 (30) 144 (4)



36 (2) 36 (2) 612 (34) 72 (4)



792 (44) -



3276



72 (2)



72 (2)



36 (2)



-



180



1728 (48)



1728 (48)



864 (48)



792 (44)



504



*) Pilihan wajib **) Dapat dipilih salah satu ***) Diselesaikan di kelas XI SMK Negeri 1 Tasikmalaya membuka dua konsentrasi pada Program keahlian Broadcasting dan Perfilman, yaitu multimedia dan produksi film dan program tv. Pembukaan dua konsentrasi keahlian tersebut didasarkan pada pertimbangan: 1)



Perkembangan industri seni dan ekonomi kreatif yang semakin pesat memberikan peluang bagi lulusan SMKN 1 Tasikmalaya untuk berkiprah di bidang tersebut. Untuk mendukung hal tersebut, lulusan dibekali dengan kompetensi di bidang multimedia dan perfilman.



75



2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang kompeten dalam bidang broadcasting dan film. 3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah dikenal industri dan perusahaan. 4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam pengembangan program keahlian unggulan seperti pada bidang keahlian seni dan ekonomi kreatif. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benarbenar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. Pemilihan konsentrasi keahlian dilakukan di akhir fase E dengan mempertimbangkan pencapaian hasil belajar serta minat peserta didik. Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). b. Capaian Pembelajaran Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Broadcating dan Perfilman dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, Dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak. 2) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan meliputi: a) Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian Broadcating dan Perfilman dan Projek IPAS mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada SMK Pusat Keunggulan b) C Capaian pembelajaran kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian disusun oleh guru-guru kelompok kejuruan bersama dunia kerja dengan mengacu kepada KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Multimedia, Produksi Film dan Program TV, SKKNI serta kebutuhan industri 3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran tersebut



76



4) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan lokal (Bahasa Sunda) dirumuskan oleh MGMP Bahasa Sunda Tingkat Satuan Pendidikan. Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment. c. Praktik Kerja Lapangan Pelatihan kerja lapangan atau on-the-job training atau biasa disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut. 1) Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana peserta didik melaksanakan PKL 2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha 3) Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia usaha danindustri 4) Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya Mekanisme PKL SMK Negeri 1 Tasikmalaya pada Program Keahlian Perhotelan sebagai berikut. 1) Pemetaan Industri Dalam hal ini tempat PKL merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Beberapa industri yang sudah bekerja sama yakni: Nama Perusahaan TVRI YOGYAKARTA ADI TV YOGYAKARTA MQ TV Bandung ISMART TV RADAR TV BOGOR Percetakan Aksara Jaya MSB PHOTOSTUDIO RADAR TV TASIKMALAYA MSB PHOTOSTUDIO Fiesna Production MOMENTO PHOTOSTUDIO QUICK CORP



• • • •



77



Lingkup Kerjasama Sinskronisasi kurikulum Pengembangan kegiatan Pendidikan Pengembangan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Broadcasting dan Perfilman lulusan SMKN 1 Tasikmalaya



Nama Perusahaan Witel Area Tasikmalaya Rumah Desain Tasik



Lingkup Kerjasama



2) Pelaksanaan PKL Program PKL dilaksanakan selama enam bulan dengan perincian tiga bulan di semester ganjil dan tiga bulan di semester genap pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL. Untuk menjamin kualitas, siswa yang diperkenankan ikut PKL telah dinyatakan kompeten pada kluster Desain Grafis dan Desain Grafis Percetakan oleh LSP SMKN 1 Tasikmalaya untuk konsentrasi keahlian multimedia, sedangkan untuk konsentrasi keahlian PFPTV harus lulus kluster Operasionalisasi Kamera dan Perekaman dan penataan suara film. 3) Pembekalan Program PKL Sebelum peserta didik diterjunkan pada pada kegiatan PKL, peserta didik diberikan pembelakalan melalui kegiatan pembelajaran bersama industri yang dimulai dari kelas X dengan bobot jam pelajaran sebanyak 100 jam pelajaran dalam satu tahun atau 50 jam pelajaran dalam satu semester. Kegiatan pembelajaran bersama industri dilakukan melalui mekanisme guru tamu serta Job Shadow di industri.



Materi yang diberikan adalah perihal



etos kerja, pembangunan mental, dan serta kompetensi-kompetensi khusus dan actual yang dibutuhkan oleh industri. 4) Penetapan Pembimbing Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung. 5) Mekanisme pengujian Pengujian peserta PKL dilakukan oleh Industri tempat PKL secara langsung. Industri mengeluarkan sertifikat bagi siswa yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti PKL selama 6 bulan. 4. Kokurikuler/ Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Program kokurikuler pada program keahlian Broadcasting dan Perfilman dilakukan melalui kegiatan Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Profil Pelajar Pancasila 78



terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran. Adapun indikator perilaku belajar peserta didik dalam rangka implementasi profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sebagai berikut: No



Profil Pelajar Pancasila



1



Beriman,



Bertakwa



Indikator Perilaku Belajar Peserta Didik •



kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia



Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun (Grooming)







Menghormati kepercayaan dan keagaamaan masingmasing



2



Berkebhinekaan global







Belajar bahasa asing







Mempelajari



budaya



Negara



lain



agar



dapat



menghargai dan mengerti kebutuhan •



Mendalami budaya dalam Negeri



agar tercermin



kearifan lokal dalam diri 3



Gotong royong







Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan operasional



4



Mandiri







Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masingmasing



5



Bernalar kritis







Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan retail pada saat pandemi







Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan



yang



disusun



oleh



TIM



dalam



menghadapi suatu masalah 6



Kreatif







Mencari ide-ide kreatif ketika industri perfilman mengalami masalah-masalah tertentu.







Mampu



memproduksi



produk



multimedia



dan



perfilman Pada tahun pelajaran 2021/2022, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih meliputi dua tema wajib (kebekerjaan dan budaya kerja) dan satu tema pilihan (Bangunlah Jiwa Dan Raganya). 79



Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok bulanan seperti tergambar pada tabel berikut: Tema Bangunlah Jiwa Dan



Pelaksanaan/Alokasi Waktu Semester 1



Raganya



Bulan September, Oktober



Jumlah JP 32



JP



setiap



JP



setiap



JP



setiap



dan bulan



November 2021 Kebekerjaan Budaya kerja



2 2



Januari



dan 48



Februari



bulan



Maret dan April



48 bulan



5.



Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Tasikmalaya meliputi kegiatan : a. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing. b. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi diantaranya : 80



1) OSIS/MPK 2) Pramuka 3) Palang Merah Remaja ( PMR ) 4) Paskibra 5) PKS (Patroli Keamanan Sekolah) 6) Seni (Teater, Tari, Karawitan dan Paduan Suara) 7) Sanggar Bahasa 8) ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi Mesjid Al-Amanah) 9) Olah Raga (Basket Ball, Volly Ball, Futsal dan beladiri) 10) FIK-R 6. Rencana Pembelajaran Bobot pembelajaran pada program keahlian Broadcating dan Perfilman yakni 70% praktik dan 30% teori.



Pembelajaran yang dikembangkan



pada program keahlian Broadcating dan



Perfilman berlandasakan pada pendekatan Production Based Educational Training (PBET) dan



Competency Based Training (CBT). Hal ini dilakukan untuk agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Broadcating dan Perfilman saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri perfilman. PBET merupakan penggabungan pola kerja industri (workplace) dengan lingkungan pembelajaran siswa (learning environment), konsep ini dikenal pula dengan sebutan Teaching



Factory yang memiliki paradigma dasar market–oriented yang diwujudkan dalam bentuk Projek. Pendekatan ini merupakan penyempurnaan “Dual System”, dimana workplace menyatu ke dalam nuansa belajar siswa, sedang Sistem CBT melengkapinya untuk proses assessment yang terukur, berdasarkan standar mutu lingkungan kerja industri. Sehingga implementasi pembelajarannya mengandung unsur–unsur; hardskill, theoritical focus dan softskill yang masing-masing dilengkapi dengan metoda perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan serta pengukuran dan pengujian yang adil dan transparan. Siklus pembelajaran berbasis CBT dan PBET adalah: a. Tahap Perencanaan Pembelajaran, hal ini meliputi pemahaman capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, dimana secara konten sudah ditentukan dalam kurikulum SMK PK. Kemudian pola penyajian berupa modul atau perangkat ajar, sebagai upaya pencapaian



hardskill - softskill. Perangkat ajar yang digunakan dalam bentuk modul ajar yang dikembangkan dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dokumen modul ajar dan alur tujuan pembelajaran terlampir. b. Tahap Proses Pembelajaran, pemenuhan media dan bahan ajar, sumber belajar, metode dan model pembelajaran, rasio jumlah alat dan bahan terhadap peserta didik, 81



pendampingan



proses



pembelajaran,



beban



jam



pembelajaran



dan



pengukuran



keterserapan materi pembelajaran. c. Tahap Pengukuran dan Pengujian, sebagai bentuk evaluasi hasil belajar peserta didik yang pengukuran capaian Hardskill dan softskill, sebagai dasar evaluasi, dengan menggunakan prinsip Fair, Valid, Relible, dan Flexible.



82



BAB III PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN A. Peraturan Akademik Secara ringkas, peraturan akademik SMK Negeri 1 dijabarkan sebagai berikut. 1. Asesmen a. Asesmen Hasil Belajar Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif dari pada assesmen sumatif terdiri atas: 1) Penugasan Project Based Learning 2) Penugasan Portofolio 3) Penilaian akhir semester/tahun 4) Uji Unit Kompetensi Mulai Semester 3 5) Uji Kompetensi Keahlian berbasis Kluster Kompetensi mulai semester 4 b. Asesmen Sertifikasi Kompetensi oleh LSP dan dunia kerja serta Lembaga sertifikasi lainnya yang terakreditasi 2. Kenaikan Kelas Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah ini yang berhubungan dengan akademik. a.



Mengikuti dan menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester ganjil dan genap.



b.



Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80% dari hari efektif KBM (Daring atau Luring)



c.



20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 5 hari dalam satu semester)



d.



Peserta didik mengikuti seluruh rangkaian penilaian baik yang bersifat formatif maupun sumatif.



3. Kelulusan Dari SMKN 1 Tasikmalaya Peserta didik kelas XII dapat dinyatakan lulus dari SMKN 1 Tasikmalaya dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester 1 sampai 5 b) Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII. 83



c) Mengikuti Ujian Sekolah d) Mengikuti



Uji



Sertifikasi



Kompetensi



Keahlian



yang



diselenggarakan



oleh



LSP/Industri/Lembaga sertifikasi lainnya yang ditetapkan sekolah. SMK Negeri 1 Tasikmalaya mempunyai target kepada para lulusan untuk siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah), bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).



84



B. Kalender Pendidikan dan Perhitungan Hari Efektif



85



86



C.



Pengelolaan Pembelajaran



1. Pola Jadwal Pembelajaran Penerapan waktu pembelajaran di dalam struktur kurikulum intrakurikuler SMKN 1 Tasikmalaya. terbagi menjadi dua sistem yaitu: a. Sistem Regular Pelaksanaan sistem reguler yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi rutin setiap minggu dengan alokasi waktu tertentu dengan memenuhi alokasi waktu per tahun yang tersedia. b. Sistem blok Pelaksanaan sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per tahun. Selain itu juga setiap program keahlian sudah mengimplementasikan pembelajaran bersama DUDIKA selama 50 JP per semester atau 100 JP dalam satu tahun pelajaran. Pola pembelajaran bersama DUDIKA dilakukan melalui dua bentuk yaitu tatap muka serta praktik di industri dalam bentuk PJBL. Adapun berkaitan dengan sebaran jam pembelajaran dapat dilihat dalam tabel pada halaman berikut:



87



88



Pada tahun pelajaran 2021/2022 pembelajaran masih menerapkan protocol Kesehatan yang ketat serta berlandaskan pada ketentuan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 TAHUN 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440- 717 TAHUN 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dari seluruh siswa. Adapun karakteristik pembelajaran di SMKN 1 Tasikmalaya pada saat pandemic covid-19 sebagai berikut: a. Blended Learning dengan perpaduan antara tatap muka terbatas, virtual meeting dan penggunaan aplikasi google classroom. b. Penjadwalan dengan menggunakan pola regular dan bloking sebagaimana digambarkan pada tabel di halaman sebelumnya c. Pembelajaran dengan pola Sinkronus melalui tatap muka dan Zoom Meeting Pukul 08.00 – 11.00, kemudian dilanjutkan secara asinkronus melalui google classroom mulai pukul 11.00 – 17.00 d. Tidak ada jam istirahat 2. Strategi Pembelajaran Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan suatu standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam masing-masing mata pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan pemahaman semua bagian konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan membuat pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran. Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMKN 1 Tasikmalaya adalah sebagai berikut:



1) Koordinasi Persiapan Pembelajaran Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan terhadap jalannya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan perencanaan. 89



2) Prosedur Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam satu kali pertemuan standarnya adalah terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan ketercukupan waktu pertemuan. Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :



No 1



Kegiatan Pembuka



Komponen Minimal a. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Memberikan apersepsi



2



Inti



a. Melaksanakan



pembelajaran



sesuai



model



pembelajaran yang dipilih b. Melakukan



integrasi



keterampilan



Literasi,



4C



(Communication, Collaboration, Critical Thinking & Creativity) dan HOTS (High Order Thinking Skill) dalam pembelajaran 3



Penutup



a. Melakukan refleksi b. Menyampaikan rencana tindak lanjut



3) Model Pembelajaran Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMKN 1 Tasikmalayadipilih berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual dalam kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model pembelajaran SMKN 1 Tasikmalaya tersebut adalah: a) Problem Based Learning b) Project Based Learning c) Cooperative Learning d) Discovery Learning 90



4) Media Pembelajaran Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan standar media pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan memberi pengalaman belajar yang kaya pada pelajar. Jenis standar media pembelajaran SMKN 1 Tasikmalaya dibedakan menjadi dua, yaitu media wajib dan media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus dipergunakan dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan dan efektifitas pembelajaran. Standar media pembelajaran SMKN 1 Tasikmalayabaik yang wajib atau yang pilihan dapat dilihat di tabel berikut :



No 1



Jenis Wajib



Media 1. LMS Google Classroom



Keterangan Pembelajaran



2. Konten belajar digital Ruang dilaksanakan



Guru



secara



digital dan paperless



3. Gadget / Gawai / Laptop 2



Pilihan



1. Alat peraga



Disesuaikan kebutuhan



2. LCD Projector / TV Plasma



pembelajaran



3. Papan Tulis 4. Laboratorium 5. Aplikasi Video Conference Zoom 6. Internet



3. Pengelolaan link and match a.



Mengundang Orang Industri untuk hadir memberikan materi kepada siswa sebagai guru tamu



b.



Kurikulum disusun bersama dan berstandar industri. Pengelolaan ini dilakukan melalui penandatangan MoU dan implemantasi hasil perjanjian. 91



c.



Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi, saat ini kerjasama sudah terjalin dengan Telkom University.



d.



Kerjasama OJT/Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;



e.



Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan industri, baik bagi lulusan maupun guru;



f.



Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari industri untuk proses belajar mengajar;



g.



Komitmen serapan lulusan oleh industri yang sudah menjalin kerjasama.



92



BAB IV PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL



A.



Supervisi Kegiatan supervisi yang dilakukan di SMKN 1 Tasikmalaya meliputi: a. Supervisi Kegiatan Intrakurikuler Kegiatan yang disupervisi Pihak yang terlibat



a. Pelaksanaan pembelajaran b. Penilaian hasil belajar c. Strategi Pembelajaran Sasaran: Semua guru Supervisor: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik, rekan sejawat.



Waktu Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu pelaksanaan semester. Supervisi dilaksanakan melalui dua tahap: Tahap 1: Diadakan untuk melihat kondisi awal proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tahap 2: Diadakan untuk melihat progress dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, setelah mendapat masukan dan sharing informasi dengan supervisor. Supervisi dilaksanakan melalui teknik observasi dan pengumpulan data hasil capaian pembelajaran dan pengumpulan data hasil capaian proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Kategori / Level Pencapaian



Level Level Level Level



1 2 3 4



= = = =



< 2,59 = Pemula 2,6 – 2,99 = Mampu 3,0 -3,59 = Mahir 3,6 – 4,0 = Ahli



b. Supervisi Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan yang disupervisi Pihak yang terlibat



a. Keterlaksanaan program kegiatan b. Capaian program kegaitan (capaian profil pelajar Pancasila dan capaian presatasi) Sasaran: Semua pengajar ekstrakurikuler 93



Supervisor: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Waktu pelaksanaan



Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu semester, melalui teknik observasi pengumpulan data hasil capaian proyek profil pelajar Pancasila,dan melalui serta pengumpulan data hasil capaian prestasi.



Kategori / Level Pencapaian



Level Level Level Level



1 2 3 4



= = = =



< 2,59 = Kurang Memuaskan 2,6 – 2,99 = Cukup memuaskan 3,0 -3,59 = Memuaskan 3,6 – 4,0 = Sangat Memuaskan



c. Supervisi Kegiatan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila Kegiatan yang disupervisi



a. Keterlaksanaan program kegiatan b. Capaian penguatan proyek profil pelajar Pancasila



Pihak yang terlibat



Sasaran: Semua guru Supervisor: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik,



Waktu pelaksanaan



Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu semester, melalui teknik observasi dan melalui pengumpulan data hasil capaian proyek profil pelajar Pancasila.



Kategori / Level Pencapaian



Level Level Level Level



1 2 3 4



= = = =



< 2,59 = Kurang Baik 2,6 – 2,99 = Cukup Baik 3,0 -3,59 = Baik 3,6 – 4,0 = Sangat Baik



d. Supervisi Kegiatan Program Pendukung Kegiatan yang disupervisi Pihak yang terlibat



a. Keterlaksanaan program kegiatan b. Capaian program kegaitan. Sasaran: Semua tim pelaksana program Supervisor: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang akademik, wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan.



Waktu pelaksanaan



Supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu semester, melalui teknik observasi dan melalui pengumpulan data hasil capaian proyek profil pelajar Pancasila. 94



Kategori / Level Pencapaian



B.



Level Level Level Level



1 2 3 4



= = = =



< 2,59 = Kurang Memuaskan 2,6 – 2,99 = Cukup memuaskan 3,0 -3,59 = Memuaskan 3,6 – 4,0 = Sangat Memuaskan



Evaluasi dan Monitoring Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan upaya menjamin pelaksanaan kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya agar berjalan lancar dan tepat sasaran. Kegiatan ini dirancang berdasar kebutuhan sekolah untuk mencapai tujuan dan Profil Pelajar SMKN 1 Tasikmalaya yang telah ditetapkan sekolah. Komponen yang dimonitor dan dievaluasi, antara lain: 1. Visi, Misi dan Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya 2. Profil Pelajar SMKN 1 Tasikmalaya 3. Struktur Kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya melibatkan stake holder internal maupun eksternal dengan tujuan agar hasil evaluasi yang dapat bisa lebih lengkap melihat pelaksanaan kurikulum dari berbagai sisi. Evaluasi yang lengkap akan mempermudah proses penyempurnaan dan proses tindak-lanjut pengembangan kurikulum di tahun ajaran berikutnya. Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut :



No 1



Waktu & Bentuk Pelaksanaan



Sumber Data



Pelaksana



Hasil



Harian Observasi



Respons peserta Guru didik dalam KBM •



Pengawasan Pelaksanaan KBM



Penilaian







Kepala Catatan Sekolah anekdotal Tim pengawasan Monitoring & KBM Evaluasi



Penilaian sumatif & Guru formatif harian pada peserta didik



95



Catatan anekdotal KBM



Kumpulan harian



nilai



No



2



Waktu & Bentuk Pelaksanaan



Sumber Data



Pelaksana



Per-bulan Pemetaan



Kumpulan harian Rencana lanjut sebelumnya



nilai Guru



Laporan perkembangan belajar



tindak Tim Monitoring & Laporan hasil bulan Evaluasi tindak lanjut



• Focus Discussion 1. Catatan Group (FDG) anekdotal KBM 2. Catatan • anekdotal • pengawasan KBM 3. Laporan perkembangan belajar 4. Laporan hasil tindak lanjut 3



Hasil



Tim 1. Monitoring & Evaluasi Guru Walikelas 2.



Laporan Monitoring & Evaluasi bulanan Rencana tidak lanjut bulanan



Per-semester Penilaian



Penilaian sumatif & Guru formatif semester pada peserta didik



Nilai semester



Kuisioner



Peserta didik



Rekap hasil kuisioner peserta didik



Pemetaan



1. Kumpulan harian 2. Nilai semester



Walikelas



nilai Guru



Laporan belajar



akhir



hasil



akhir



Rencana tindak Tim Monitoring lanjut semester & Evaluasi sebelumnya • Kepala Supervisi 1. KBM Sekolah 2. Dokumen • Tim Administrasi Supervisi Focus Discussion 1. Rekap hasil • Kepala Sekolah Group (FDG) kuisioner peserta didik 96



Laporan hasil tindak lanjut semester Laporan supervisi semester



hasil



1. Laporan Monitoring &



Waktu & Bentuk Pelaksanaan



No



Sumber Data



Pelaksana



2. Laporan







Monitoring & Evaluasi bulanan 3. Laporan hasil • • belajar 4. Laporan hasil • supervisi semester 5. Laporan hasil tindak lanjut semester 4



Hasil



Evaluasi Tim Monitoring & semester Evaluasi 2. Rencana Guru tidak lanjut Walikelas semester Komite



Per-tahun Kuisioner



Orangtua / peserta didik



wali Walikelas



Rekap hasil kuisioner orangtua / wali



Pemetaan



Tujuan kurikulum Tim Monitoring Laporan hasil SMKN 1 Tasikmalaya & Evaluasi capaian kurikulum SMKN 1 Tasikmalaya 1. Laporan Focus Discussion 1. Rekap hasil • Kepala Sekolah Monitoring & Group (FDG) kuisioner • Tim Evaluasi 1 orangtua / wali Monitoring & tahun 2. Laporan Evaluasi 2. Rencana Monitoring & • Guru kurikulum Evaluasi • Walikelas SMKN 1 semester • Komite Tasikmalaya 3. Laporan hasil • Ahli tahun capaian • Perwakilan berikutnya kurikulum SMKN Dinas 1 Tasikmalaya Pendidikan



C. Pembinaan/ Professional Development Program pembinaan dilakukan bertujuan untuk membantu guru atau pelaksana program dalam mengembangkan kemampuan belajar mengajar atau melaksanakan program dengan baik. Program pembinaan dilakukan untuk menindaklanjuti hasil supervisi dengan cara sebagai berikut: 1. Memberikan Feeback 97



Memberikan feedback bisa dilakukan dari hasil supervisi dan analisis kekuatan dan kelemahan yang ditemukan saat pelaksanaan supervise. Sekolah melakukan pembinaan atas kekuatan dan kelemahan yang ditemukan dari guru dan pelaksana program dengan cara melakukan pendekatan klinis yang dilanjutkan dengan program pengembangan dalam rangka sebagai bentuk upaya meningkatkan mutu sekolah dari Supervisi Klinis ke supervisi Pengembangan. Tahapan dalam pelaksanaan feedback adalah sebagai berikut:



Pengantar Opening Control emosi Jenis pertanyaan: nama, lama mengajar, kesan selama mengajar atau melaksanakan program



Isi Asserting Asking Probing Confirming Teaching Afirming



Solusi Konfirmasi



Menyepakati solusi aplikatif yang akan diterapkan Konfirmasi apakah guru atau Solusi harus jelas pelaksana program Dicatat telah memahami apa yang telah Diklarifikasi dimaksudkan Dipastikan targetnya



Konsolidasi menyimpulkan apa yang telah dibicarakan dan rencana follow up



2. Memberikan Pembinaan Lanjutan Pembinaan lanjutan dapat diberikan sekolah berdasarkan kebutuhan guru atau pelaksana program untuk meningkatkan kualitas mengajar atau keterlaksanaan program secara efektif dan produktif. 3. Memberi reward (rangsangan untuk perbaikan). Sekolah memberikan apresiasi atas kekuatan yang ditemukan dari guru atau pelaksana program. Peningkatan profesional guru dilakukan dengan bentuk program lainnya seperti: 1.



Sertifikasi Kompetensi Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi. Sertifikasi kompetensi untuk memperkuat kompetensi teknis dari guru.



2.



Magang industri Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik. Selain itu setiap pendidik juga diberi



98



kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya. 3.



Kewirausahaan Guru



diberikan



kebebasan



untuk



mengembangkan



kemampuan



dalam



bidang



kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha baik secara individu atau berkelompok. 4.



Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.



5.



Studi lanjut Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan industri.



99



Lampiran CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN



Bidang keahlian Program Keahlian Mata Pelajaran Waktu



: : : :



Bisnis dan Manajemen Akuntansi dan Keuangan Lembaga Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 216 Jam



A.Rasional Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah salah satu mata pelajaran yang berisi kompetensi yang mendasari penguasaan Akuntansi dan keuangan lembaga untuk profesi Teknisi Akuntansi Junior yaitu suatu proses yang diawali dengan membuat dokumen keuangan, mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Mata



pelajaran



Dasar-dasar



Akuntansi



dan



Keuangan



Lembaga



berfungsi



untuk



menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam memahami proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global di industri, mengenali berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha, menerapkan aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH), memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar, serta memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai staf administrasi keuangan yang berakhlak mulia, memiliki integritas yang tinggi, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerjasama dalam tim, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, mampu mengelola informasi/ gagasan dan bertanggung jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya, serta mampu mengelola pekerjaan dengan manajemen waktu yang baik.



Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga, 100



dan mengembangkan kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Peserta didik yang memahami Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan mandiri.



B. Tujuan Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):



1.



Memahami proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;



2.



Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;



3.



Memahami profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan peluang usaha di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;



4.



Memahami lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga;



5.



Menerapkan aspek-aspek



Keselamatan, Kesehatan Kerja



dan Lingkungan Hidup



(K3LH);



6.



Memahami etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;



7.



Memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar;



8.



Memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.



C. Karakteristik Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga memiliki kompetensi pengetahuan dasar akuntansi dan keuangan Lembaga, mulai memahami aspek-aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), etika profesi di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga, prinsip-prinsip dan konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar, serta penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet. Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah fondasi dari program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Adapun karakteristiknya tersebut antara lain: mata pelajaran akuntansi membutuhkan nalar dan pemikiran yang mendalam, mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang hierarkis, dimana antara materi dari awal sampai akhir saling berhubungan dan berkaitan, mata pelajaran akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran dalam menyelesaikan materi pembelajaran. 101



Pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga dilakukan melalui:



1.



Pembelajaran di kelas;



2.



Pembelajaran di laboratorium praktek dan manual;



3.



Pembelajaran teaching factory;



4.



Interaksi dengan alumni, guru tamu dan praktisi;



5.



Kunjungan lapangan atau industri baik skala kecil maupun besar;



6.



Pencarian informasi melalui media digital.



Tahap pembelajaran soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (sekitar 75%) dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran. Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision yang kuat sebagai modal memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan antara lain staf akuntansi, staf administrasi keuangan, staf perpajakan, operator komputer akuntansi, teller, customer service bank, dan pekerjaan lain yang relevan. Proses pembelajaran dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belajar. Model pembelajaran dapat menggunakan project-based learning, discovery learning,



inquiry learning, problem-based learning serta model-model pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat berupa ceramah, diskusi, observasi, dan demonstrasi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan portofolio). Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga terdiri atas 8 elemen yang saling terkait satu sama lain,membentuk kesatuan utuh mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga, delapan elemen tersebut sebagaimana tertera di bawah ini. Elemen Proses bisnis di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Deskripsi Lingkup pembelajaran meliputi tahapan proses akuntansi secara menyeluruh baik akuntansi pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur antara lain menerapkan prinsip praktik profesional dalam bekerja, menerapkan praktik-praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, memproses entry jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan, serta mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet.



102



Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Lingkup pembelajaran meliputi perkembangan standar akuntansi mulai dari pembukuan secara manual sampai kepada penggunaan teknologi sebagai alat bantu, serta mengikuti perkembangan aplikasi komputer akuntansi yang banyak digunakan di dunia industri dan dunia kerja.



Profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan peluang usaha di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Lingkup pembelajaran meliputi: pengenalan jenisjenis profesi Akuntansi sehingga mampu membaca peluang kerja akuntansi lulusan SMK sebagai Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi Akuntansi Muda, dan mampu menerapkan etika profesi akuntansi untuk mendapatkan kepercayaan dari atasan maupun kepuasan pengguna sehingga menginspirasi dalam membangun passion, vision dan bangga terhadap profesi akuntansi serta mampu membaca peluang pasar dan usaha, serta melakukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan (entrepreneurship).



Lingkup kerja pada bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan siklus akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan manufaktur, baik secara manual maupun menggunakan aplikasi komputer akuntansi.



Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH)



Lingkup pelajaran meliputi merapikan area kerja, menyiapkan peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja saman di area kerja, mengidentifikasi bahaya dan pengendalian resiko yang mungkin terjadi, menerapkan praktik-praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja serta penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).



Etika profesi di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Lingkup pelajaran meliputi melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan yang berkaitan dengan industri jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan, melakukan pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan, melakukan identifikasi kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan keuangan.



103



Prinsip-prinsip dan konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar



Lingkup pelajaran meliputi pengertian akuntansi, tujuan pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, prinsipprinsip akuntansi serta konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar.



Penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet



Lingkup pelajaran meliputi mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet, mengolah data berdasarkan karakter, mengolah data berdasarkan rumus, mengolah data menggunakan fungsi, membuat format serta membuat diagram.



D. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang materi Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar. Selain itu pada akhir fase E, peserta didik memahami aspek-aspek hard skills dan mampu menerapkan elemen-elemen kompetensi dari mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga serta soft



skills yang menggambarkan profil peserta didik yang memiliki integritas yang tinggi, gigih, berpikir kritis, konsisten, mampu berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal, berpenampilan menarik serta mampu mengelola pekerjaan dengan manajemen waktu yang baik. Elemen



Capaian Pembelajaran



Proses bisnis di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan tahapan proses akuntansi secara menyeluruh baik akuntansi pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur antara lain menerapkan prinsip praktik profesional dalam bekerja, menerapkan praktik-praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, memproses entry jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan, serta mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet.



Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isuisu global di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan standar akuntansi mulai dari pembukuan secara manual sampai kepada penggunaan teknologi sebagai alat bantu, serta mengikuti perkembangan aplikasi komputer akuntansi yang banyak digunakan di dunia industri dan dunia kerja.



104



Profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan peluang usaha di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Lingkup kerja pada bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan profesi Akuntansi lulusan SMK untuk mendapatkan gambaran pekerjaan pada Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi Akuntansi Muda sehingga terinspirasi untuk mempelajari dengan tekun dan menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mengikuti pembelajaran, menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik agar mendapatkan kepercayaan dari atasan maupun kepuasan dari pengguna serta mampu membaca peluang pasar dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan (entrepreneurship). Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan jasa, dagang dan manufaktur, baik secara manual maupun menggunakan aplikasi komputer akuntansi.



Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)



Pada akhir fase E, peserta didik mampu merapikan area kerja, menyiapkan dan cek peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja aman di area kerja, mengidentifikasi bahaya dan pengendalian resiko, menerapkan praktik- praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja, memahami upaya perlindungan kerja dengan baik, sehingga selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja serta penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).



Etika profesi di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga



Pada akhir fase E, peserta didik mampu melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan yang berkaitan dengan industri jasa keuangan dan profesiprofesi yang ada dalam industri jasa keuangan, melakukan pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan, melakukan identifikasi kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan keuangan.



Prinsip-prinsip dan konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, prinsipprinsip akuntansi serta konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar.



105



Penggunaan aplikasi pengolah angka/ spreadsheet



Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet, mengolah data berdasarkan karakter, mengolah data berdasarkan rumus, mengolah data menggunakan fungsi, membuat format serta membuat diagram.



E. Referensi 1.



Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi Akuntansi.



2. 3.



UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kepmenakertrans Nomor 347 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Teknisi Perpajakan, Teknisi Pelaksana Hak dan Kewajiban Perpajakan.



4.



Standar Akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK- ETAP) Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2009.



106



CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN



Bidang Keahlian Program Keahlian Mata Pelajaran



: Bisnis Dan Manajemen : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis : Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis : 216 Jam Pelajaran



Waktu



A. Rasional Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah mata pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pekerjaan kantor dan layanan bisnis. Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berfungsi



untuk



menumbuhkembangkan



terhadap



keahlian



manajemen



kebanggaan



perkantoran



dan



pada



layanan



peserta bisnis,



didik



melalui



pemahaman tentang proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global di industri, mengenali berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha, mengelola surat/dokumen berbasis digital, menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran, mengelola sistem informasi dan melakukan komunikasi, serta memberikan layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan pada bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berkontribusi dalam menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai staf administrasi perkantoran modern dan layanan bisnis yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam tim, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, mampu mengelola



informasi / gagasan dan bertanggung



jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya. Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang 107



manajemen perkantoran dan layanan bisnis, dan mengembangkan kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, dan kreatif dan adaptif. Peserta didik yang memahami dasar-dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan mandiri.



B. Tujuan Mata pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):



1. Memahami proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja;



2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu - isu global dalam manajemen perkantoran dan layanan bisnis;



3. Memahami



profil



entrepreneurship, job



profile,



peluang



usaha



dan



pekerjaan/profesi dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis;



4. Menerapkan teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis;



5. Mengelola dokumen berbasis digital; 6. Menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran; 7. Mengelola sistem informasi dan komunikasi organisasi; 8. Memberikan layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan. C.Karakteristik Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis memiliki kompetensi pengetahuan dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis, mulai



dari



penerapan



budaya



kerja



sesuai



standar



kerja



perkantoran,



pengelolaan dokumen berbasis digital, profil entrepreneurship, peluang usaha dalam bidang perkantoran dan layanan bisnis, pengelolaan sistem informasi dan pelaksanaan komunikasi, serta pemberian layanan bisnis sesuai standar yang ditentukan. Untuk menumbuhkan passion (renjana) dan vision (visi), imajinasi dan



kreativitas



serta



meningkatkan kompetensi



pembelajaran dapat dilakukan melalui:



1. Pembelajaran di dalam kelas; 2. Pembelajaran di tempat kerja; 3. Kegiatan berbasis projek; 4. Kunjungan industri; 108



peserta



didik,



proses



5. Interaksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi kantor/layanan bisnis; 6. Pencarian informasi melalui media digital. Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek



hard skills yang lebih spesifik. Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision yang kuat sebagai modal memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan, antara lain: staf asisten



administrasi,



sekretaris,



resepsionis,



dan



sebagai



asisten tenaga



arsiparis,



layanan pelanggan,



operator



junior



di



bidang



komputer/otomatisasi perkantoran. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek ( project - based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol ( anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari. Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis terdiri atas 8 elemen sebagai berikut: Elemen Proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja



Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global dalam manajemen perkantoran dan layanan bisnis



Deskripsi Meliputi pemahaman proses bisnis di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis, tahapan fungsi manajemen (perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian) dalam lingkup pekerjaan kantor, serta pengenalan rantai pasok (supply chain) dalam layanan pengelolaan barang berbasis K3 industri dan 5R. Meliputi pemahaman tentang paradigma manajemen perkantoran modern, otomatisasi kantor, revolusi industri 4.0, budaya kerja, dan EcoGreen (Ramah Lingkungan). 109



Profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis



Meliputi pemahaman tentang berbagai jenis profesi dan pekerjaan, pelaku wirausaha/ entrepreneur, peluang usaha dan bekerja di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis.



Teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis Dokumen berbasis digital



Meliputi pemahaman tentang teknik pelayanan prima (excellence service), layanan pelanggan (customer service), serta prosedur dan instruksi kerja.



Peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran



Sistem informasi dan komunikasi organisasi



Layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan



Meliputi pemahaman tentang dasardasar prosedur penanganan dokumen, jenis peralatan pengelolaan dokumen, prosedur penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai sistem yang digunakan dunia kerja. Meliputi pemahaman tentang jenis peralatan kantor, prosedur penggunaan peralatan kantor, pemeliharaan peralatan kantor, aplikasi perangkat lunak, prosedur penggunaan aplikasi perangkat lunak, prosedur mencetak dokumen. Meliputi pemahaman tentang jenis informasi/data, prosedur penggunaan menu home page, dasar-dasar komunikasi lisan, tulis, dan komunikasi melalui media elektronik serta prosedur penggunaan media komunikasi. Meliputi pemahaman tentang konsep layanan bisnis perkantoran, konsep logistik, jenis dokumen logistik, layanan administrasi dokumen pergudangan, transportasi, distribusi dan delivery.



D. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis yang dipilihnya, sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek soft skills peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 dan 5R, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten dalam menerapkan budaya kerja dalam layanan bisnis. Sedangkan pada aspek hard



skills peserta didik mampu memahami elemen - elemen



kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan 110



Layanan Bisnis sebagai berikut: Elemen



Capaian Pembelajaran



Proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja



Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan proses bisnis di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis, tahapan fungsi manajemen (perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian) dalam lingkup pekerjaan kantor, serta pengenalan rantai pasok (supply chain) dalam layanan pengelolaan barang berbasis K3 industri dan 5R.



Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global dalam manajemen perkantoran dan layanan bisnis



Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan perkembangan manajemen perkantoran modern, otomatisasi kantor, perkembangan revolusi industri 4.0 di bidang perkantoran dan layanan bisnis, budaya kerja, dan Eco-Green (Ramah Lingkungan). Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan berbagai jenis profesi dan pekerjaan, pelaku wirausaha/ entrepreneur, peluang usaha dan bekerja di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis.



Profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis Teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis



Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan teknik pelayanan prima (excellence service), layanan pelanggan (customer service), serta prosedur dan instruksi kerja.



Dokumen berbasis digital



Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan dasar dasar prosedur penanganan dokumen, jenis peralatan pengelolaan dokumen, dan prosedur penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai sistem yang digunakan dunia kerja. Pada akhir fase E peserta didik mampu mengidentifikasi jenis peralatan kantor, penggunaan peralatan kantor, pemeliharaan peralatan kantor, aplikasi perangkat lunak, prosedur penggunaan aplikasi perangkat lunak, dan prosedur mencetak dokumen.



Peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran



Sistem informasi dan komunikasi organisasi



Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami jenis informasi/data, prosedur penggunaan menu home page, dasar - dasar komunikasi lisan, tulis dan komunikasi melalui media elektronik, serta prosedur penggunaan media komunikasi.



111



Layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan



Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami konsep layanan bisnis perkantoran, konsep logistik, jenis dokumen logistik, layanan administrasi dokumen pergudangan, transportasi, distribusi dan delivery.



E.Referensi 1. Kepmenaker Nomor 183 Tahun 2016 tentang SKKNI No. 183 Tahun 2016 Kategori Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan,



Agen



Perjalanan



dan



Penunjang



Usaha



Lainnya



Golongan Pokok Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang Kantor dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya Bidang Administrasi Profesional.



2. Kepmenaker Nomor 234 Tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Pendidikan Golongan Pokok Pendidikan Bidang Soft Skills.



3. Kepmenakertrans Nomor 389 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen, Golongan Konsultasi Manajemen, Sub Golongan, Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.



4. Kepmenaker RI Nomor 170 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer



Relationship Management).



112



CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN



Bidang Keahlian



: Bisnis Dan Manajemen



Program Keahlian



: Pemasaran



Mata Pelajaran



: Dasar-dasar Pemasaran



Waktu



: 216 Jam Pelajaran



A. Rasional Pemasaran merupakan bagian terpenting yang turut menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Pemasaran adalah proses berkomunikasi dengan pelanggan untuk membujuk mereka agar membeli produk atau layanan yang dijual, sedemikian eratnya kaitan bisnis dengan pemasaran, sehingga untuk memahami seluk-beluk bisnis dan pemasaran diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu dasar-dasar bisnis dan pemasaran (basic marketing). Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran merupakan mata pelajaran kejuruan terdiri atas berbagai ilmu dasar sebagai pendukung dalam mempelajari mata pelajaran



lain,



berfungsi



membekali



peserta



didik



dengan



seperangkat



pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran pada konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran meliputi pemahaman secara utuh dan menyeluruh tentang prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan dalam bekerja, menangani keadaan darurat dan mempertahankan standar penampilan pribadi, berkomunikasi dengan target pelanggan offline maupun



online, memiliki pengetahuan dasar pemasaran barang dan jasa baik offline maupun online, melaksanakan pelayanan pelanggan, mengidentifikasi perilaku konsumen dalam pembelian barang/jasa serta dapat mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Masing-masing materi memuat a) soft skills, antara lain berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, serta kerjasama; b) hard skills, yaitu penguasaan kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan c) integritas, yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat, akhlak mulia, 113



bertanggung-jawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri, sebagai bagian di Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.



B. Tujuan Tujuan



belajar



mata



pelajaran



Dasar-dasar



Pemasaran



adalah



untuk



membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills) sebagai berikut:



1. Memahami proses bisnis berbagai industri terkait bidang pemasaran; 2. Memahami perkembangan penerapan teknologi yang diterapkan dan isu- isu global terkait dunia pemasaran;



3. Memahami wawasan pekerjaan/profesi, pelaku wirausaha (entrepreneur), dan peluang usaha/bekerja di bidang pemasaran;



4. Memahami dan menerapkan teknik dasar proses pemasaran, berdasarkan prinsip pelayanan prima dengan penuh percaya diri pada bidang pemasaran;



5. Mengenal praktik proses pemasaran yang diaplikasikan dalam dunia usaha dan jasa;



6. Melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja,



menangani



keadaan



darurat



dan



mempertahankan



standar



penampilan pribadi;



7. Memahami aktivitas retail. C. Karakteristik Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran memiliki elemen materi sebagai berikut: proses bisnis di bidang pemasaran, wawasan perkembangan bidang pemasaran,



entrepreneurship dan job profile di bidang pemasaran, teknik dasar proses pemasaran, prosedur keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, dasar-dasar pemasaran barang dan jasa, perilaku konsumen, pelayanan pelanggan dan kepuasan pelanggan. Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja, meliputi: komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata pelajaran Dasardasar



Pemasaran



merupakan



fondasi



dalam



pemodelan,



implementasi,



dokumentasi ilmu dalam bidang pemasaran, dan melayani pelanggan. Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan 114



kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi- konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII, untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai berikut: kasir, wiraniaga, sales executive , merchandiser, social media marketing, digital marketing staff, influencer, content writer, public relation,



entrepreneur dll, maka kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui:



1. Pembelajaran di kelas; 2. Pembelajaran di laboratorium/ruang praktik offline (toko) di sekolah; 3. Proyek sederhana; 4. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri; 5. Berkunjung pada industri yang relevan (ritel maupun e-Commerce/ marketplaces );



6. Pencarian informasi melalui media digital; 7. Seminar



dunia



pemasaran,



workshop



peningkatan



kualitas



dan



pengembangan diri. Tahapan internalisasi soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (75%) dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek ( project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi



yang



dipilih berdasarkan karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol



(anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran Dasardasar Pemasaran dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran terinci dalam unit kompetensi dan elemen mata pelajaran sebagai berikut:



115



Elemen Pengelolaan bisnis berbagai industri di bidang pemasaran



Deskripsi Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan manajemen pemasaran secara menyeluruh pada berbagai jenis usaha, antara lain kesehatan, keselamatan dan keamanan bekerja (K3B), lingkup pemasaran, pengetahuan dasar pemasaran baik, melaksanakan



116



Perkembangan penerapan teknologi dalam pemasaran serta isu-isu global terkait dunia pemasaran



Wawasan pekerjaan/profesi bidang pemasaran, serta kewirausahaan di bidang pemasaran (entrepreneur), dan peluang usaha di bidang pemasaran



Teknik dasar proses pemasaran, berdasarkan prinsip pelayanan prima dengan penuh percaya diri pada bidang pemasaran Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan dalam Bekerja, menangani keadaan darurat dan mempertahankan standar penampilan pribadi



Berkomunikasi dengan Target Pelanggan



pelayanan pelanggan, mengidentifikasi perilaku konsumen serta dapat mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction ). Lingkup pembelajaran meliputi: perkembangan pemasaran mulai dari konvensional sampai dengan penerapan teknologi modern, Industri 4.0, Internet of Things (IOT), Teknologi Digital dalam pemasaran, isu - isu perkembangan yang muncul dan hilang ke depan terkait dengan dunia pemasaran, seperti digital marketing, e- commerce dan akun - akun marketplace, media sosial, dan sejenisnya. Lingkup pembelajaran meliputi: pekerjaan atau profesi dalam bidang Pemasaran di masa sekarang dan dimasa mendatang, serta kewirausahaan di bidang pemasaran yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan. Lingkup pembelajaran meliputi konsep pelayanan prima (excellent service), Pemilihan segmen pasar, penetapan sasaran pasar, dan perencanaan promosi dan pemasaran. Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dengan lingkup pembelajaran meliputi prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menangani keadaan darurat dan mengantisipasi, mempertahankan standar penampilan pribadi, serta memberikan umpan balik mengenai kesehatan, keselamatan, dan keamanan. Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam berkomunikasi dengan target pelanggan pada pelanggan online maupun offline. Pada elemen ini, lebih menekankan keterampilan proses dengan menggunakan prinsip dan teknik komunikasi lisan yang baik memperhatikan etiket dan etika komunikasi serta dapat berkomunikasi efektif di tempat kerja.



117



Dasar dasar dalam pemasaran barang dan jasa



Perilaku konsumen



Pelayanan pelanggan



Kepuasan pelanggan



Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman proses dalam pemasaran sebuah bisnis yaitu memahami konsep pemasaran. ruang lingkup pemasaran, menganalisis pasar, menganalisis STP Marketing (Segmenting, Targeting, dan Positioning) baik offline maupun online agar dapat membuat perencanaan pemasaran yang tepat. Pada elemen ini, kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai serta keterampilan. Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil dalam bentuk kreativitas. Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pembelian barang dan jasa, mengenali sinyal – sinyal calon pelanggan agar dapat menyusun rencana yang bisa dilakukan untuk mengkomunikasikan produk dan merek usaha. Pada elemen ini pendekatan pembelajaran lebih menekankan pada cara belajar peserta didik aktif yang mengembangkan keterampilan proses yaitu dengan melibatkan keterampilan keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan komunikasi dengan menerapkan konsep pelayanan prima dalam melakukan pelayanan penjualan dan dapat menggunakan peralatan dan perlengkapan untuk produk barang yang sedang dipromosikan. Pada elemen ini, lebih menekankan keterampilan proses agar peserta didik mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep, maupun pengembangan sikap dan nilai. Elemen ini, berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mewujudkan kepuasan pelanggan serta mengatasi masalah komplain dari pelanggan/konsumen. Pada elemen ini, lebih menekankan keterampilan proses agar peserta didik mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat. 118



D. Capaian Pembelajaran Rincian kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran menunjukkan tingkat keluasan dan kedalaman materi pembelajaran serta mengacu pada capaian pembelajaran terkait terdiri atas ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif sesuai dengan unsur sikap, keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Rincian materi tersebut merupakan gambaran mengenai pemasaran sehingga mampu



menumbuhkan



passion



dan



vision



untuk



merencanakan



dan



melaksanakan aktivitas belajar. pada aspek Hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran



Dasar-Dasar



Pemasaran sebagai berikut:



Elemen



Pengelolaan bisnis berbagai industri di bidang pemasaran



Perkembangan penerapan teknologi dalam pemasaran serta isu-isu global terkait dunia pemasaran



Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan proses bisnis dalam bidang pemasaran secara menyeluruh pada berbagai jenis usaha, antara lain Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Bekerja (K3B), lingkup pemasaran, pengetahuan dasar pemasaran, melaksanakan pelayanan pelanggan, Mengidentifikasi perilaku konsumen serta dapat mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan pemasaran mulai dari konvensional sampai dengan penerapan teknologi modern, Industri 4.0, Internet of Things (IOT), Teknologi Digital dalam pemasaran, isu-isu perkembangan yang akan muncul dan akan hilang ke depan terkait dengan dunia pemasaran, seperti digital marketing, e-commerce, akun-akun marketplace, media sosial, dan sejenisnya.



119



Wawasan pekerjaan/profesi bidang pemasaran, serta kewirausahaan di bidang pemasaran (entrepreneur), dan peluang usaha di bidang pemasaran



Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan pekerjaan atau profesi dalam bidang pemasaran di masa sekarang dan masa depan, dan kewirausahaan di bidang pemasaran, yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan. Teknik dasar proses Pada akhir fase E peserta didik pemasaran, berdasarkan mampu menjelaskan lingkup prinsip pelayanan prima pembelajaran meliputi konsep dengan penuh percaya diri pelayanan prima (excellence pada bidang pemasaran service), pemilihan segmen pasar, penetapan sasaran pasar, perencanaan promosi, dan pemasaran. Prosedur Kesehatan, Pada akhir fase E, peserta didik mampu Keselamatan dan Keamanan menerapkan prosedur kesehatan, dalam Bekerja, menangani keselamatan dan keamanan dalam keadaan darurat dan bekerja secara konsisten, menangani mempertahankan standar keadaan darurat dengan penampilan pribadi memperhitungkan manajemen resiko, menjaga Standar penampilan pribadi sesuai dengan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja. Prosedur Kesehatan, Pada akhir fase E, peserta didik Keselamatan dan Keamanan mampu menerapkan prosedur dalam Bekerja, menangani kesehatan, keselamatan dan keadaan darurat dan keamanan dalam bekerja secara mempertahankan standar konsisten, menangani keadaan darurat penampilan pribadi dengan memperhitungkan manajemen resiko, menjaga Standar penampilan pribadi sesuai dengan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja. Berkomunikasi dengan Pada akhir fase E, peserta didik Target Pelanggan mampu berkomunikasi dengan efektif dan sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar, menunjukkan penampilan yang menarik, berkesan, simpatik, dan penuh integritas. Menguasai psikologis massa sehingga mampu menguasai diri dan audiens sebagai calon pelanggan.



120



Dasar-dasar dalam pemasaran barang dan jasa



Perilaku konsumen



Pelayanan Penjualan



Kepuasan Pelanggan



Pada akhir fase E, peserta didik mampu berpikir kritis dalam memahami konsep dan lingkup pemasaran, menganalisis pasar, menganalisis STP marketing (Segmenting, Targeting, dan Positioning), serta kreatif dalam membuat perencanaan pemasaran baik offline maupun online. Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perilaku konsumen, mengenali sinyal-sinyal calon pelanggan agar dapat menyusun rencana yang bisa dilakukan untuk mengkomunikasikan produk dan merek. Pada akhir fase E, peserta didik mampu melakukan komunikasi aktif dan interaktif dalam melaksanakan pelayanan penjualan baik komunikasi verbal maupun nonverbal, menerapkan konsep pelayanan prima dengan perhatian yang detail,melaksanakan Kerjasama tim pemasaran, dan mengimplementasikan alat pemasaran yang digunakan. Pada akhir fase E, peserta didik mampu dalam mengukur kepuasan pelanggan serta mengatasi masalah komplain dari pelanggan/konsumen dengan kemampuan mendengar aktif dan membuat keputusan.



E. Referensi 1. Kepmenakertrans Nomor 389 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat Dan Konsultasi Manajemen, Golongan Konsultansi Manajemen, Sub Golongan, Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.



2. Kepmenaker



RI



Nomor



16



Tahun



2018



tentang



SKKNI



Kategori



Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Golongan Pokok Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Bidang Ritel Modern.



3. Kepmenaker RI Nomor 170 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer 121



Relationship Management).



122



CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN



Bidang Keahlian



: Seni dan Ekonomi Kreatif



Program Keahlian



: Seni Broadcasting dan Perfilman



Mata Pelajaran



: Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman Waktu : 216 Jam Pelajaran



A. Rasional Dunia broadcasting, baik radio maupun televisi, serta dunia film merupakan representasi dari usaha manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Dalam kehidupan sekarang, komunikasi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dasardasar Broadcasting dan Perfilman merupakan kumpulan mata pelajaran pada Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman yang penting untuk diberikan. Mata pelajaran ini berisi dasar-dasar mata pelajaran untuk penguasaan kompetensi pada produksi dan siaran program radio, produksi siaran dan program televisi, produksi film dan program televisi dan produksi film. Mata pelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis dan teknis, dan sensitivitas terhadap fenomena alam dan lingkungan kehidupan. Peserta didik mengamati fenomena alam serta kehidupan secara objektif dan imajinatif, melakukan eksplorasi atau eksperimen untuk mengolah media audio visual dengan estetis, kreatif, dan imajinatif. Dengan ini, peserta didik didorong untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara prosedural, serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri. Masing-masing materi memuat soft skills untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan komunikasi serta sadar prosedur kerja dan prosedur teknis. Aspek hard skills merepresentasikan penguasaan spesifik sesuai pekerjaan di dunia kerja serta integritas, yakni kejujuran,



determinasi



untuk



bekerja



keras,



inspiratif,



sehat,



berakhlak



mulia,



bertanggungjawab, cinta tanah air, dan mengembangkan keterampilan untuk hidup mandiri. Maka dengan demikian, mata pelajaran ini diberikan memberi pemahaman peserta didik mengenai tanggung jawab pribadi, kelompok dan tanggung jawab sebagai makhluk ciptaan Tuhan dalam rangka membangun Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong 123



dan peduli terhadap lingkungan.



B. Tujuan Mata pelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skill dan soft skill), serta terkait dengan kompetensi kejuruan serta perkembangan teknologi komunikasi audio visual meliputi:



1.



Memahami profesi dan proses bisnis yang sedang berkembang dalam industri



broadcasting dan perfilman;



2.



Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja dan isu- isu global terkait



broadcasting dan perfilman;



3.



Memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dalam proses produksi;



4.



Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam industri



broadcasting dan perfilman;



5.



Memahami prototype Produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film secara kreatif dan inovatif berdasarkan tren pasar masa kini dan akan datang;



6.



Memahami teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan perfilman;



7.



Mengoperasikan peralatan audio video;



8.



Menggunakan media digital;



9.



Memahami dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing;



10. Memahami estetika seni audio visual (EAV). C. Karakteristik Mata pelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman merupakan mata pelajaran yang menjadi fondasi Program keahlian Broadcasting dan Perfilman, serta salah satu mata pelajaran pada konsentrasi Produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film. Mata pelajaran ini mempunyai beberapa materi ajar yang beragam, yang dipelajari melalui pengetahuan dan praktik, dengan porsi dominan pada pemahaman, serta memiliki dinamika yang tinggi karena selalu terkait dengan perkembangan teknologi. Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas 124



melalui:



1.



Pembelajaran di kelas;



2.



Pembelajaran di laboratorium dan lingkungan sekitar sekolah;



3.



Projek sederhana individual dan kolaboratif;



4.



Berinteraksi dengan peserta didik kelas XI dan atau Kelas XII, alumni atau praktisi industri melalui kegiatan guru tamu atau workshop sederhana;



5.



Berkunjung pada industri yang relevan;



6.



Pencarian informasi melalui media digital.



Tahap ini membutuhkan porsi dominan (75%) pada pembelajaran soft skills sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran. Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan berbagai variasi model pembelajaran, antara lain model pembelajaran project-based learning, problem



based learning, dan model-model pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik materi, serta metode pembelajaran yang menyenangkan dan menumbuhkan kemandirian, seperti diskusi, observasi, eksperimen, peragaan/demonstrasi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan portofolio). Pembelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman dimungkinkan untuk dapat diterapkan secara sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari. Mata Pelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan perfilman terdiri atas elemen- elemen berikut: Elemen



Deskr ipsi Profesi dalam industri broadcasting Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman dan perfilman yang sedang berkembang potensi budaya serta kearifan lokal sebagai dan proses bisnis dalam broadcasting dan ide produksi, industri radio, pertelevisian dan perfilman, bidang dan level pekerjaan, perfilman Standard Operational Procedures (SOP) divisi kerja, perawatan peralatan audio visual, serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Perkembangan teknologi di industri dan Lingkup pembelajaran meliputi dunia kerja dan isu-isu global terkait perkembangan proses produksi industri broadcasting dan perfilman broadcasting dari media analog sampai dengan media digital, FTA dan OTT, podcast, live streaming, live casting, streaming tv, web series dan video on demand. , Industri 4.0, Internet of Things, 125



teknologi digital dalam dunia industri, isu pemanasan global, perubahan iklim, aspekaspek (singkat) ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri sampai dengan reuse,



recycling. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dalam proses produksi Profil technopreneur, peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam industri broadcasting dan perfilman



Prototype produksi



Teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan perfilman



Peralatan audio video



Media digital



Media digital



Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan standar K3LH dan proses produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film. Lingkup pembelajaran meliputi Pengenalan peserta didik tentang profil technopreneur agar mampu membaca peluang pasar dan usaha, serta profesi dalam dunia industri di bidang broadcasting dan perfilman. Membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis projek riil sebagai simulasi projek kewirausahaan. Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman proses produksi Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film secara kreatif dan inovatif berdasarkan tren pasar masa kini dan akan datang. Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman komprehensif peserta didik, melalui kegiatan simulasi praktek sederhana yang mewakili prosedur kerja industri dalam bentuk simulatif. Pengenalan prosedur meliputi dengan seluruh proses produksi dan pengenalan teknologi yang diaplikasikan dalam industri. Lingkup pembelajaran meliputi praktik singkat pada peralatan/teknologi Peralatan Audio dan Video (PAV), identifikasi serta penerapan pengoperasian mikrofon dan kamera, jenis dan fungsi peralatan audio visual. Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan peserta didik tentang media digital, perkembangan media digital, jenis media digital, format file dan kompresi Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan peserta didik tentang media digital, perkembangan media digital, jenis media digital, format file dan kompresi data, serta regulasi media digital (menerapkan penyiaran sederhana dan internet (medsos). data, serta regulasi media digital (menerapkan penyiaran sederhana dan internet (medsos).



126



Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistic, tata suara dan editing



Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan peserta didik tentang fotografi dasar, tata kamera dasar, tata artistic dasar, tata suara dasar.



Editing dasar



Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan peserta didik mengenai sifat dan karakteristik audio dan video sebagai bahan digital untuk diolah melalui software. Peserta didik ditekankan untuk memahami organisasi file serta prosedur pengolahan data digital dari material audio video. Simulasi diberikan secara mendasar untuk memberikan pemahaman mengenai sifat data digital dari material audio video. Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan peserta didik belajar untuk memahami jenis seni auditory dan seni visual, jenis dan fungsi seni audio visual. Pokok materi dijabarkan dalam simulasi untuk mengasah kepekaan estetika peserta didik terhadap audio dan visual. Dengan kepekaan estetika ini, respon terhadap karya kreatif tidak hanya merujuk pada sifat teknis dari karya.



Estetika seni audio visual



D. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E (kelas X SMK), siswa akan mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar di bidang Broadcasting dan Perfilman. Elemen Pemahaman manajemen/pengelolaan secara menyeluruh dalam proses produksi broadcasting dan perfilman dan berbagai model industri lainnya (proses bisnis)



Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan potensi budaya serta kearifan lokal sebagai ide produksi, industri radio dan pertelevisian, bidang dan level pekerjaan, Standard Operational Procedures (SOP) divisi kerja, perawatan peralatan audio visual, serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara teliti, mandiri dan bersamasama.



127



Pemahaman perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja dan isu-isu global terkait dunia broadcasting dan perfilman (wawasan industri)



Teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan perfilman (praktek)



Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan perkembangan proses produksi industri broadcasting dari media analog sampai dengan media digital, FTA dan OTT, podcast, live streaming, live casting, streaming tv, web series dan video on demand. Industri 4.0, Internet of Things, teknologi digital dalam dunia industri, isu pemanasan global, perubahan iklim, aspek- aspek (singkat) ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri sampai dengan reuse, recycling secara teliti, bertanggung jawab, mandiri dan bersama Pada akhir fase E, peserta didik mampu melakukan simulasi praktek sederhana sebagaimana yang terjadi dalam prosedur kerja industri. Pengenalan prosedur meliputi seluruh proses produksi dan pengenalan teknologi yang diaplikasikan dalam industri secara teliti, bersungguh-sungguh, dan bersama-sama.



Pemahaman profil technopreneur, peluang usaha dan dunia pekerjaan/profesi dalam bidang industri broadcasting dan perfilman (job profile)



Pada akhir fase E, peserta didik dapat mendeskripsikan profil technopreneur, dalam membaca peluang pasar dan usaha, profesi/pekerjaan dalam dunia industri bidang broadcasting dan perfilman, membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis project riil sebagai simulasi projek kewirausahaan secara mandiri dan bersama-sama, jujur, dan bertanggung jawab.



Peralatan audio video



Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengoperasikan peralatan/teknologi Peralatan Audio dan Video (PAV), identifikasi, serta penerapan pengoperasian mikrofon dan kamera, jenis dan fungsi peralatan audio visual dengan teliti. Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik mampu menjelaskan mengenai media digital, perkembangan media digital, jenis media digital, format file dan kompresi data, serta regulasi media digital beserta penerapannya dalam penyiaran sederhana dengan internet (medsos) secara teliti, mandiri dan kerjasama.



Media digital



Fotografi dasar



Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan definisi dan sejarah fotografi, jenis dan peralatan fotografi, teknik fotografi dan pencahayaan dan mampu menerapkannya secara mandiri atau kerjasama. 128



Tata kamera dasar



Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan mengenai dasar tata kamera atau workshop visual (jenis atau tipe shot, komposisi shot, angle, lensa, pergerakan kamera), tata cahaya dasar (three point lighting) secara konsep sederhana dan teknis dasar operasionalnya secara kolaboratif dalam kelompok kecil.



Tata artistik dasar



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan mengenai warna, bentuk, setting, properti dan kostum pada suatu masa atau periode atau zaman baik yang berkaitan dengan aliran seni rupa ataupun tren atau pop (sederhana). Materi ini sebagai pendukung materi tata kamera dan editing. Implementasi dari materi ini bersifat individual dan kelompok kecil. Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan dasar prosedur produksi material audio. Prosedur ini mewakili bidang radio, televisi, dan produksi film mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi dilakukan secara rinci, teliti, dan kreatif.



Tata suara dasar



Editing dasar



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan sifat dan karakteristik audio dan video sebagai bahan digital untuk diolah melalui software. Peserta didik ditekankan untuk memahami organisasi file serta prosedur pengolahan data digital dari material audio video. Simulasi diberikan secara mendasar untuk memberikan pemahaman mengenai sifat data digital dari material audio video. Kegiatan dilakukan secara bersama-sama, teliti, dan tanggung jawab.



Estetika seni audio visual (EAV)



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan jenis seni auditory dan seni visual, jenis dan fungsi seni audio visual. Pokok materi dijabarkan dalam simulasi untuk mengasah kepekaan estetika peserta didik terhadap audio dan visual. Dengan kepekaan estetika ini, respon terhadap karya kreatif tidak hanya merujuk pada sifat teknis dari karya. Kegiatan dilakukan dengan kolaborasi, kreatif, dan kritis.



E. Referensi Rincian materi tersebut merupakan standar kompetensi yang mengacu kepada SKKNI 129



atau standar lain yang sesuai dengan dunia kerja dari referensi berikut:



1.



Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman Bidang Penyiaran Radio.



2.



Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Kesenian, Hiburan dan Rekreasi Golongan Pokok Kegiatan Hiburan, Kesenian dan Kreativitas Bidang Tata Suara Film.



3.



Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Kesenian, Hiburan dan Rekreasi Golongan Pokok Kegiatan Hiburan, Kesenian dan Kreativitas Bidang Tata Kamera Film.



4.



Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Kesenian, Hiburan dan Rekreasi Golongan Pokok Kegiatan Hiburan, Kesenian dan Kreativitas Bidang Editing Film.



5.



Kepmendikbud NOMOR 977/P/2020 tentang Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Produksi Film.



6.



Hendro Hermanto. 2013. Perekayasaan Sistem Audio. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Video Audio, Edisi Pertama 2013. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.



7.



Buku 99 Peluang Karir dalam Produksi Film terbitan Direktorat PTLK Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.



8.



Sartono, Sri. 2008. Teknik Penyiaran Dan Produksi Program Radio, Televisi Dan Film untuk SMK Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.



9.



Zettl, Herbert. 2006. Television Production Handbook 9th Edition. Thomson & Wadswortd. San Francisco State University.



10. T. Poe Marshall, 2011. A History Of Communications: Media and Society from the Evolution of Speech to the Internet. Cambridge University Press.



11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Kemenkumham Republik Indonesia.



12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman.



130



CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN



Bidang Keahlian



: Pariwisata



Program Keahlian : Perhotelan Mata Pelajaran



: Dasar-dasar Perhotelan



Waktu



: 216 Jam Pelajaran



A. Rasional Mata pelajaran Dasar-dasar Perhotelan adalah pelajaran yang berisi kompetensikompetensi yang mendasari penguasaan tentang dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang hotelier yaitu keseluruhan kompetensi yang meliputi salah satu atau keseluruhan rangkaian kegiatan operasional hotel dan menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami industri perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industri perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent service). Fungsi



mata



pelajaran



Dasar-Dasar



Perhotelan



untuk



membekali



dan



menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas, profesional dan memiliki daya saing, kreativitas dan diberikan contoh akan pencapaian dari pengetahuan dasar tersebut untuk memotivasi diri sendiri agar peserta didik mampu menghadapi tantangan global dan perubahan zaman sebagai seorang hotelier yang memiliki kemampuan berwirausaha dan problem solving. Topik pembelajaran atau kasus yang ditentukan lebih menekankan pada kegiatan sehari-hari dan diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengacu pada standar kurikulum ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) serta Matematika, sehingga peserta didik dapat mengekspresikan kemampuan berpikirnya secara terstruktur dan memiliki pemahaman Bahasa Inggris yang komunikatif dan membentuk kebiasaan berpikir logis dalam Matematika. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi Dasar- Dasar Perhotelan dan konsentrasi pembelajaran di kelas XI dan XII. 131



Lingkup mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan mengacu pada kurikulum standar ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) meliputi Industri perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industri perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan, tahapan



operasional perhotelan secara menyeluruh



dengan layanan prima (excellent service). Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan berkontribusi dalam memampukan peserta didik menguasai keahlian perhotelan, dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia



terhadap manusia dan alam,



bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.



B. Tujuan Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( soft skills dan hard skills):



1. Memahami proses bisnis industri perhotelan; 2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan;



3. Memahami



profil



entrepreneur,



job



profile,



peluang usaha



dan



pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan;



4. Memahami dasar penerapan layanan prima ( excellent service) pada industri perhotelan;



5. Memahami tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent service).



C. Karakteristik Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi- konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada tingkat XI dan XII yang harus dikuasai oleh peserta didik sebagai seorang karyawan hotel untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas/pengembangan melalui:



1. Pembelajaran di kelas; 2. Pembelajaran di laboratorium housekeeping, hotel, dan tempat wisata; 3. Kegiatan berbasis projek sederhana; 4. Pembelajaran di teaching factory; 132



5. Interaksi dengan alumni, guest lecture dari industri; 6. Berkunjung ke industri yang relevan (hotel besar/kecil dan skala nasional maupun internasional);



7. Pencarian informasi melalui media digital.



Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75% dari waktu yang tersedia di kelas X) pada pembentukan soft skills yang meliputi pembelajaran tentang keramahtamahan, kebersihan, penampilan dan kerapian ( well grooming) serta



integritas (Hospitality mindset) sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.



Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus karakteristik



mata



pelajaran



dan



tujuan



yang



ingin



sesuai



dicapai.



dengan



Pelaksanaan



pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan portofolio) yang mengacu pada



MRA-CATC tentang sertifikasi standar ASEAN minimal level 2. Pembelajaran DasarDasar Perhotelan dapat dilakukan secara sistem blok ( block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari. Mata Pelajaran Dasar-dasar perhotelan terdiri atas 5 elemen berikut ini: Elemen Proses bisnis industri perhotelan



Deskripsi Meliputi pemahaman tentang konsep dasar industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan di hotel, layanan pendukung di hotel, Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (keamanan) dan Environmental Sustainability (lingkungan) (CHSE).



133



Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan



Meliputi pemahaman tentang pengembangan dan pemutakhiran pengetahuan industri pariwisata, obyek dan daya tarik wisata serta pengembangan daerah tujuan wisata yang berkebhinekaan global sehingga menginspirasi dalam membangun passion, vision (Visi) dan kebanggaan terhadap perkembangan industri pariwisata dan perhotelan. Profil entrepreneur, job profile, Meliputi pengenalan profil dan karakteristik peluang usaha dan hotelier/entrepreneur, Personal Branding dan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang mampu membaca peluang pasar dan usaha pekerjaan/profesi pelayanan perhotelan sehingga menginspirasi dalam jasa perhotelan membangun passion dan kebanggaan terhadap pekerjaan di bidangnya. Dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industri perhotelan



Meliputi pemahaman tentang penampilan dan kerapian (Grooming) , sikap pelayanan (Service Attitude/hospitality attitude) , motivasi kerja, komunikasi dengan kolega dan pelanggan, komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam, bekerja dalam tim (teamwork), tata cara berkomunikasi yang baik (Communication Skills), dan penangan situasi konflik. Tahapan operasional Meliputi pemahaman tentang penerapan perhotelan secara menyeluruh Cleanliness, Health, Safety and Environmental dengan layanan prima Sustainability (CHSE), personal grooming. Service (excellent service) Attitude/hospitality attitude, team work, and



Communication Skills.



D. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Perhotelan: Elemen Proses bisnis industri perhotelan



Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan tentang informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang konsep dasar industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan di hotel, layanan pendukung di hotel serta Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (keamanan) dan Environmental Sustainability (lingkungan) (CHSE).



134



Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan



Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan tentang informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang pengembangan dan pemutakhiran pengetahuan industri pariwisata dan isuisu global, obyek dan daya tarik wisata serta pengembangan daerah tujuan wisata yang berkebhinekaan global serta pemutakhiran hotel system (contoh: room reservation menggunakan barcode) sehingga menginspirasi dalam membangun passion, vision (Visi) dan kebanggaan terhadap perkembangan industri pariwisata dan perhotelan. Profil entrepreneur, job Pada akhir fase E, peserta didik mampu profile, peluang usaha dan mendeskripsikan profil dan karakteristik pekerjaan/profesi pelayanan seorang hotelier/entrepreneur, personal jasa perhotelan branding dan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang mampu membaca peluang pasar dan usaha perhotelan (contoh : usaha laundry services, home cleaning service, towel art folding sehingga menginspirasi dalam membangun passion dan kebanggaan terhadap pekerjaan di bidangnya. Dasar penerapan layanan Pada akhir fase E, peserta didik mampu prima (excellent service) pada menjelaskan informasi dan wawasan industri perhotelan secara menyeluruh tentang penampilan dan kerapian (Grooming), motivasi kerja, komunikasi dengan kolega dan pelanggan, komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam, sikap pelayanan (Service Attitude/hospitality attitude), bekerja dalam tim (teamwork) serta tata cara berkomunikasi yang baik (Communication Skills), menangani situasi konflik. Tahapan operasional Pada akhir fase E, peserta didik menerapkan perhotelan secara menyeluruh Cleanliness, Health, Safety dan dengan layanan prima Environmental Sustainability (CHSE), (excellent service) personal grooming, Service Attitude/hospitality attitude, teamwork



andCommunication Skills.



E. Referensi 1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 tahun 2014 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia tahun 135



2014 Nomor 1792).



2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan SKKNI (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 258).



3. Kemenaker Nomor 145 tahun 2018 tentang Penetapan SKKNI Kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok Penyediaan Akomodasi Bidang Hotel dan Restoran.



4. Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi berdasarkan AQRF, ACCSTP dan CATC Sektor Pariwisata Bidang Front Office dan Housekeeping tahun 2015.



5. Toolboxes Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC). 6. MRA-CATC tentang sertifikasi standar ASEAN.



136