Kos Asper Revisi 1 Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH SMK MUHAMMADIYAH HAURGEULIS



Bidang Keahlian: Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Program Keahlian: Layanan Kesehatan



Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 03 Haurgeulis



1



Penanggung Jawab: AHDI SUTISNA, S.Pd. Kepala SMKS MUHAMMADIYAH HAURGEULIS Tim Penyusun: Ketua : WIWI HERWIATI, S.Pd. Waka Kurikulum Anggota : 1. Dadang Cokrowinoto, S.ST Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan 2. M. Rifai Kepala Kompetensi Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 3. Ichwan P., A.Md. Kepala Program Desain Komunikasi Visual 4. Vita Setia Ningrum, S.ST. Kepala program Asisten Keperawatan



2



IDENTITAS SEKOLAH 1. NPSN 2. Nama Resmi Sekolah 3. SK Pendirian a. Nomor SK b. Tanggal SK 4. SK Izin Operasional a. Nomor SK b. Tanggal SK 5. Kompetesi Keahlian



6. Status Akreditas 7. Sertivikat ISO 8. Penetapan LSP–SMK a. Nomor SK b. Tanggal 9. Alamat Lengkap Sekolah a. Jalan b. Desa/Kelurahan c. Kecamatan d. Kabupaten/Kota e. Propinsi f. Nomor Telepon/Fax g. Email h. Website 10. Identitas Kepala Sekolah a. Nama Lengkap b. Tempat & Tanggal Lahir c. Alamat Lengkap d. Telepon Rumah / HP e. SK Pengangkatan Terakhir :  Nomor SK  Tanggal  Pejabat Yang Mengangkat 11. Komite Sekolah a. Jumlah Anggota b. Ketua



20216007 SMK Muhammadiyah Haurgeulis 421.3/1575/P dan K/2002 27 September 2002 1. Teknik Otomotif 1.1. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) 2.2. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) 3. Layanan Kesehatan 4. Desain Komunikasi Visual (DKV) A KEP.0940/BNSP/X/2019 16 Oktober 2019 K.H. Ahmad Dahlan No. 03 Haurgeulis Haurgeulis Indramayu Jawa Barat (0234) 741367, Fax. (0234) 741979 [email protected] smksmuhammadiyah-hgls.sch.id Ahdi Sutisna, S.Pd. Sumedang, 01 Januari 1978 Blok Pilangbubusan RT. 02 RW. 01 Gantar 081214568434 36/KEP/II.0/D/2020 24 September 2021 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat 15 orang H. Ali Nurdin, S.Pd., M.M DAFTAR ISI 3



HALAMAN JUDUL..............................................................................................1 IDENTITAS SEKOLAH.......................................................................................3 DAFTAR ISI...........................................................................................................4 BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN........................................5 A. Karakteristik Program Keahlian........................................................................5 B. Visi....................................................................................................................6 C. Misi...................................................................................................................6 D. Tujuan Program Keahlian.................................................................................7 BAB II PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN........................................9 A. Intrakulikuler.....................................................................................................9 1.



Struktur Kurikulum Program Keahlian



2.



Penetapan Konsentrasi



3.



Struktur Kurikulum Konsentrasi



4.



CP



9



11 12



14



B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. dan Budaya Kerja.......................14 C. Praktik Kerja Lapangan..................................................................................15 D. Ekstrakulikuler................................................................................................16 BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN...........................................................17 A. Peraturan Akademik........................................................................................17 B. Kalender Akademik........................................................................................19 C. Pengelolaan Pembelajaran..............................................................................21 BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN P.PROFESIONAL...............23 A. Pendampingan.................................................................................................23 B. Evaluasi...........................................................................................................25 C. Pengembangan Profesional.............................................................................26 BAB VI LAMPIRAN...........................................................................................27



4



BAB I KARAKTERISTIK PROGRAM KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN



A.



Karakteristik Program Keahlian SMK Muhammadiyah Haurgeulis memiliki 3 Program Keahlian, yakni Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor), Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Layanan Kesehatan. Kurikulum Operasional SMK Muhammadiyah Haurgeulis pada Program Keahlian Layanan Kesehatan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan Dunia Kerja. Kurikulum Layanan Kesehatan saat ini mengadopsi dari Senior Living DEKAYANGAN . Bertujuan untuk menyiapkan peserta didik SMK memiliki Program Keahlian Layanan Kesehatan yang berstandar internasional, sekaligus sebagai modal dalam penerapan masyarakat Layanan Kesehatana ASEAN pembelajaran di sekolah 100% menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris dituntaskan di kelas X, XI dan XII sebagai dasar pembelajaran untuk peserta didik menerima pembelajaran menggunakan kurikulum Dekayangan di kelas X, XI dan XII. Penyusunan kurikulum Layanan Kesehatan juga melibatkan Dunia Kerja. SMK Muhammadiyah



Haurgeulis



juga



berada



dibawah



Management



Senior



Living



DEKAYANGAN. Menjalin hubungan dekat organisasi-organisasi senior living. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan Industri Senior Living . Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran berbasis Hybrid Learning Model pada prinsipnya adalah memanfaatkan kekuatan pembelajaran synchronous dan asynchronous. Terdapat beberapa mata pelajaran tambahan pada Program Keahlian Senior Living yang dimaksudkan agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan Industri Senior Living saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri Senior Living baik bertahap nasional ataupun Internasional. Mapel tambahan yang dimaksudkan, yakni: 1. KDTK (Ketrampilan dasar tindakan keperawatan) 2. KDM (Kebutuhan Dasar Manusia) 3. Ilmu Kesehatan Masyarakat 4. Komunikasi Keperawatan 5. Perawatan lansia 5



Sebagai salah satu contoh, penambahan mapel untuk memperkuat skill dalam layanan prima adalah mapel yang harusnya ada di Program Keahlian Layanan Kesehatan namun keadaan saat ini industi senior living khususnya senior living di Jepang membutuhkan anak-anak kompeten yang merupakan lulusan Program Keahlian Layanan Kesehatan. Jadi penambahan mapel ini merupakan sesuatu yang dinamis mengikuti kebutuhan industri. Guru Produktif Layanan Kesehatan berjumlah 4 orang dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif Layanan Kesehatan juga berlatar belakang pernah bekerja di dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri yang berpengalaman minimal 3-4 tahun tahun. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar senior living, sehingga para lulusan SMK Muhammadiyah Haurgeulis diharapkan menjadi lulusan yang berkompeten dalam bidang senior living di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian dan berkarakter baik dan sosialisme. Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berwirausaha. B.



Visi SMK Muhammadiyah Haurgeulis SMK Muhammadiyah Haurgeulis melalui visi sekolah berusaha menerjemahkan kebutuhan dunia saat ini dan kemajuan teknologi yang terus bergerak maju. Maka Visi dari SMK Muhammadiyah Haurgeulis adalah sebagai berikut : “Menjadikan SMK Islami, Unggul, Kompeten, Profesional dan Berdaya Saing Global”



C.



Misi SMK Muhammadiyah Haurgeulis Untuk mewujudkan visi yang sudah dirancang maka disusunlah beberapa misi yang pencapaiannya peserta didik Dunia Kerja dan kualitas lulusan. Misi SMK Muhammadiyah Haurgeulis dijabarkan sebagai berikut : 1. Membina peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia 2. Menghasilkan peserta didik yang bernalar kritis dan mampu menangkap peluang wirausaha 3. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6



4. Memelihara dan meningkatkan



sarana dan prasarana yang sesuai dengan



perkembangan IPTEK 5. Mewujudkan sumber daya yang mampu menghadapi tantangan global 6. Keterserapan lulusan ditingkat nasional maupun internasional



D.



Tujuan SMK Muhammadiyah Haurgeulis Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan yang akan menjadi landasan mencapai profil kompetensi lulusan Program Keahlian Layanan Kesehatan melalui pengembangan bersama mitra dunia kerja. Tujuan Program Keahlian Layanan Kesehatan dapat dijabarkan sebagai berikut. 1.



Menciptakan pribadi-pribadi yang kompeten di bidang nya yang sesuai dengan kebutuhan industri



2.



Menciptakan lulusan yang siap kerja dan mengikuti perubahan zaman



3.



Menciptakan peserta didik yang dapat memahami proses bisnis industri pekerja sosial



4.



Menciptakan peserta didik yang mampu memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan pekerja sosial.



5.



Memiliki citra seorang entrepreneur



6.



Memahami tahapan operasional pekerja sosial secara menyeluruh dan memberikan pelayanan prima (excellent service)



7



BAB II PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN A.



Intrakukulikuler 1. Struktur Kurikulum 9. Bidang Keahlian 9.2 Program Keahlian



: Kesehatan : Asisten Keperawatan ALOKASI



MATA PELAJARAN



WAKTU



A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing lainnya 6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 7. Sejarah 8. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika Kejuruan 2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing lainnya Kejuruan 3. Logika dan Teknologi Digital 4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan a. Dasar-dasar layanan Kesehatan b. Perawatan dan Pelayanan Lansia c. KeterampilanDasar Tindakan Keperawatan d. Komuniksi Keperawatan e. Perawatan dan Pelayanan Lansia f. Ilmu Kesehatan Masyarakat g. Caregiver 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan 8. Mata Pelajaran Pilihan Jumlah B Jumlah A+B C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja berbasis Profil Pelajar Pancasila



MATA PELAJARAN



X 1 8



2



KELAS XI 1 2



270*) 180 306 144 72 180 144 72 1368 162 162 144 216 1062



270 792 252 3060 4428 504



XII 1



2



A. UMUM 1. 2. 3. 4.



Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan



5.



Kesehatan Sejarah



6.



Seni



3 2 3



3 2 3



3



2



2



2



2 -



16 4 2 4 6 6 -



2



Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Informatika 4. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan a. Dasar-dasar Layanan Kesehatan b. Perawatan dan Pelayanan Lansia c. Keterampilan Dasra tindakan



6. 7. 8.



3 2 4



Keperawtan (KDTK) a. Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) b. Komunikasi keperawatan c. Ilmu Kesehatan masyarakat d. CareGiver Proyek Kreatif dan Kewirausahaan Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan : Bahasa Jepang Jumlah B



3 2 3 -



-



2 -



-



-



12



12



7



-



3 3 15



3 3 15



3 3 17



-



6



5



5



2 2 2 2



2



5 4



5 4



5 6



44 -



8



8



4



4



4



-



2



2



-



-



-



-



Jumlah A+B C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja berbasis Profil Pelajar Pancasila D. Bimbingan Konseling



2. Penetapan Konsentrasi SMK Muhammadiyah Haurgeulis membuka 2 konsentrasi pada Program Keahlian Layanan Kesehatan, diantaranya (1) Home Care dan (2) Rehabilitasi. Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik dan lulusan yang kompeten di bidangnya hingga terserap lebih banyak di dunia kerja. 9



SMK Muhammadiyah Haurgeulis membuka 2 konsentrasi tersebut karena dianggap paling relevan dengan industi Panti Werdha, saat ini industry nasional dan internasional melakukan penerimaan staf dan membutuhkan lebih banyak untuk staf bidang Care Giver. Sedangkan alasan dibukanya konsentrasi Care Giver karena saat ini event merupakan sesuatu yang sangat happening dan prospek industrinya sangat besar agar lulusan SMK Muhammadiyah Haurgeulis Program Keahlian Layanan Kesehatan dapat lebih mudah masuk dalam pilihan dunia industri tersebut. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya. Sekolah melalui wali kelas, guru produktif dan guru BK dapat memberikan saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.



10



3. Struktur Kurikulum Konsentrasi Struktur kurikulum yang sudah dibagi dalam konsentrasi sebagai berikut.       JP



MATA PELAJARAN Mapel Umum  1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris 7. Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 8. Kesehatan 9. Bahasa Jepang Mapel Kejuruan 1. Matematika Kejuruan 2. Bahasa Inggris 3. Logika dan Teknik Digitalisasi 4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan 6. Dasar-dasar Layanan Kesehatan 7. Perawatan dan Pelayanan Lansia 8. Ilmu kesehatan Masyarakat 9. Komunikasi Keperawatan 10 Kebutuhan Dasar Tindakan . keperawatan (KDM) 12 . Proyek Kreatif dan Kewirausahaan



Angkatan 7 X 1 17



 



 



2 16  



    JP  



XI 3 17  



3 2 5 4 3 12   2 2 2 2 2   2 2 2 2 5  5 5 11



XII 4 16



 



5  



6  



5  



6  



5  



6  



13 . 15 . 16 .



Praktik Kerja Lapangan Mata Pelajaran Pilihan : Bahasa Jepang (Muatan Lokal)Bhaasa Jepang



1. Bahas Jepang 2. Care Giver 3 Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila



 44  2    



 



8



 



136



2



128



4



34



68



Total



12



32



64



4. Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran untuk Program Keahlian Layanan Kesehatan terlampir. B.



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran. SMK Muhammadiyah Haurgeulis pada Program Keahlian Layanan Kesehatan melaksanakan penguatan Profil Pelajar Pancasila diimplementasikan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut. No



Profil Pelajar



Implementasi



1



Pancasila Beriman, Bertakwa







kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 2



Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun (Grooming)







Menghormati kepercayaan dan keagaam masing-



Berkebhinekaan







masing tamu hotel Belajar bahasa asing



global







Mempelajari budaya Negara lain agar dapat menghargai dan mengerti kebutuhan tamu



3 4 5



Gotong royong Mandiri Bernalar kritis







Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin







kearifan lokal dalam diri Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan







operasional Mengerti dan bertanggung jawab terhadap Job Desk







masing-masing Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan rumah sakit pada saat pandemic







Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan perencanaan yang disusun oleh tim dalam



6



Kreatif







menghadapi suatu masalah Mencari ide-ide kreatif ketika hotel mengalami masalah-masalah tertentu. Contohnya, penjualan kamar turun selama Covid-19, maka staf hotel kreatif melakukan promo di berbagai jenis penjualan atau melakukan program prokes yang aman dan 13



berbeda dengan hotel lain C.



Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) atau prakerin adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah; 2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa-siswi PKL; 3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional didunia kerja yang sebenarnya; 4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa-siswi PKL; 5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswasiswi PKL sesuai bidang masing-masing; 6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari; 7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha. Mekanisme PKL SMK Muhammadiyah Haurgeulis pada Program Keahlian Layanan Kesehatan sebagai berikut : 1. Pemetaan Industri Dalam hal ini Dekayangan dan Tresna Werda Kasih Ibu merupakan dunia kerja yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan sekolah. Beberapa klinik yang sudah bekerja sama yaitu Rumah Sakit Permata Medical Center Sindang Indramayu, Klinik Medisina Lohbener Indramayu dan Klinik Nurmedica Haurgeulis-Indramayu, Klinik Medissina Haurgeulis dan Rumah Sakit Mutiara Hati Pegaden Subang. Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil kls XI dan pada kelas XII. PKL dilaksanakan selama 6 bulan dunia kerja dengan terhitung di kls XI selama 3 bulan dan kls XII selama 3 bulan. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung action pada tempat PKL.



14



2. Pembekalan Program PKL Sebelum peserta didik diterjunkan pada Dunia Kerja diberikan pembekalan selama 2 minggu yang disebut pembekalan. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja, pembangunan mental, etika dan etiket bekerja, dan pembuatan laporan sesudah dan sebelum PKL. 3. Penetapan Pembimbing Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan komposisi 12:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung.



D.



Ekstra Kurikuler Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah kedalam 4 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang Wawasan Kebangsaan (Hisbul Waton dan Tapak Suci), Olah Raga dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus untuk kegiatan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan dalam bentuk motivasi spiritual diskusi melalui zoom dengan mengundang tokoh agama. Berikut penjabaran kegiatan ekstrakulikuler.



Seni Musik degung Pasukan Pengibar



Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Ikatan Pelajar Muhammadiyah



Futsal



/Gamelan Seni Tari/Lengser



Bendera (Paskibra) Unit Kesehatan Sekolah



Keputrian



Volly Ball



Seni Paduan Suara



(UKS) Hisbul Waton



Tapak Suci



Panahan



Bidang Seni dan Entertaintment



Bidang Wawasan Kebangsaan



15



Olah Raga



BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN A. Peraturan Akademik Secara ringkas, peraturan akademik SMK Muhammadiyah Haurgeulis program keahlian Layanan Kesehatan dijabarkan sebagai berikut : 1. Sistem Penilaian Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif dari pada assesmen sumatif. a. Penugasan Project Based Learning b. Penugasan Portofolio c. Penugasan Praktik Kelompok d. Penugasan Individu e. Uji Level di Semester 3 & 5 f. Uji Kompetensi 2. Penilai Kenaikan Kelas Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah ini yang berhubungan dengan akademik. a.



Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester 1 dan semester 2.



b.



Memperoleh KKM > 75.00



c.



Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80% dari hari efektif KBM (Daring atau Luring)



d.



20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 3 hari dalam satu semester)



e.



Keterlambatan maksimal 10 menit, jika lewat waktu yang ditentukan siswa dianggap Alpa (pembelajaran normal di sekolah)



f.



Siswa tuntas menyelesaikan PTS dan PAS di semester 1 dan semester 2



g.



Nilai rapot diporeh dari 50% nilai harian (UH, Tugas, dan praktik), 20%PTS, dan 30% PAS



3. Syarat Kelulusan a.



Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.



b.



Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.



c.



Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran, dengan nilai sikap minimal 80,00.



d.



Nilai Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn dan Bahasa Indonesia tidak di bawah KKM (75,00)



e.



Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupun Teori. 16



f.



Memiliki seluruh nilai rapot dari semester I-VI, dengan nilai rata-rata Raport semester I-VI minimal 75,00.



g.



Memiliki nilai Ujian Sekolah paling rendah 60,00 pada tiap matapelajaran



h.



Memiliki rata-rata ujian akhir sekolah seluruh mata pelajaran minimal 75,00.



i.



Nilai Mata Pelajaran Kelompok kejuruan tidak di bawah KKM (75,00).



j.



Memiliki Portofolio atau Karya Inovatif yang berstandar Industri.



k.



Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh BNSP. SMK Muhammadiyah Haurgeulis mempunyai target dan goal kepada para lulusan



untuk siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke perguruan tinggi (kuliah), bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter dan mampu menciptakan pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirausaha).



17



B. Kalender Pendidikan



18



19



C.



Pengelolaan Pembelajaran 1. Pola Pembelajaran Pola pembelajaran SMK Muhammadiyah Haurgeulis dimasa pandemic covid-19 ini jauh berbeda dengan pembelajaran biasa dilakukan : Pembelajaran sebelum Covid



Tatap muka di kelas



Sistem biasa Pembelajaran dimulai pukul 07.00 – 15.00 WIB 1 JP = 45 Menit Istirahat 2 kali Jam ke 3 yaitu 09.45 – 10.05 Jam ke 8 yaitu 12.05 – 12.45 Olaraga dari pagi-sore



Pembelajaran pada saat Covid Blended Learning Pembelajaran online (Google Class Room) Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mengikuti aturan dari satgas covid memalui edaran dari dinas pendidikan Sistem Blok untuk Mata Pelajaran Produktif pada hari Kamis dan Jumat, Senin-Rabu untuk pelajaran Umum Pembelajaran dimulai pukul 07.00 – 11.20 WIB 60 menit per pertemuan per mata pelajaran Tidak ada istirahat Pagi sesuai jadwal pelajaran penjaskes



2. Tagihan Pembelajaran Tagihan pembelajaran merupakan bahan yang digunakan untuk mengukur perkembangan, pencapaian, dan kemampuan (kompetensi) dalam pembelajaran siswa. Tagihan pembelajaran yang harus dituntaskan siswa, diantaranya.



a. Penilaiah Harian, meliputi  Kehadiran  Tes formatif  Tes tertulis (Multiple Choice, Essay, dan Sejenisnya) atau Tes Lisan  Penugasan/Portfolio b. Penilaian Tengah Semester (PTS) c. Penilaian Akhir Semester (PAS) d. Rapot akan dibagikan satu minggu setelah ujian berakhir (tentative) 3. Media Pembelajaran Pembelajaran memanfaatkan media internet dengan aplikasi Google Class Room pada prinsipnya adalah memanfaatkan media digital sebagai sarana pembelajaran. Media pembelajaran yang saat ini digunakan SMK Muhammadiyah Haurgeulis sebagai berikut.



20



a.



Google Class Room, aplikasi yang sudah tersedia ini dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh saat siswa tidak dihadirkan di sekolah untuk bertatap muka secara langsung.



b.



LMS ini merupakan pola dalam program pembelajaran elektronik (elearning program) yang memuat : CP, Modul, Bahan Ajar, Topik Diskusi, Nilai, Tatap Muka Virtual. Sedang proses mengaplikan system ini.



c.



Belajar.id juga sedang dalam proses mengaplikannya



d.



Video Pembelajaran dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum sebagai media penyampaian materi dari guru kepada siswa. Video pembelajaran dapat diakses melalui youtube.



4. Pengelolaan link and match a.



Kurikulum disusun bersama dan berstandar dunia kerja. Pengelolaan ini dilakukan melalui penandatangan MoU dan implemantasi hasil perjanjian.



b.



Melakukan kerjasama fastrack dengan perguruan tinggi, saat ini kerjasama sudah terjalin dengan POLINDRA (Poli Teknik Indramayu).



c.



Mengundang Guru Tamu untuk hadir memberikan materi kepada siswa sebagai teacher guest.



d.



Kerjasama DEKAYANGAN, PMC, NURMEDICA, ZAM-ZAM, MEDISINA, /Magang/Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal satu semester;



e.



Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja, baik bagi lulusan maupun guru;



f.



Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja untuk proses belajar mengajar;



g.



Riset terapan bersama antara sekolah dan dunia kerja/perguruan tinggi tentang kebutuhan yang terbarukan dalam dunia pendidikan.



h.



Komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja yang sudah menjalin kerjasama.



21



BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL A.



Pendampingan Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui beberapa kegiatan, diantaranya. 1. IHT (In House Training) Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun sekali di awal tahun pembelajaran. IHT merupakan moment untuk mengupgrate pengetahuan dan keilmuan guru-guru. Muatan IHT dapat berupa kemajuan teknologi, kebutuhan dunia industri, maupun perubahan kurikulum. 2. Supervisi Akademik Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan management sekolah kepada guru. Guru SMK Muhammadiyah Haurgeulis memiliki landasan dalam melaksanakan tugasnya yang dituangkan dalam “School Teacher Value”. a. Model in Integrity b. Enthusiastic c. Teamwork d. Leadership e. Action Make It Real f. Notion g. Dedication to Service Quality h. Sincere i. Creative j. Helpful k. Optimistic l. Ordinary Teacher Create Extra Ordinary People m. Loving. Tujuannya aspek supervisi adalah untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. ASPEK SUPERVISI Karakter Pendidik 1 Kedisiplinan & punctuality 2 Ketaatan pada aturan & Tata tertib kerjasama dan saling menghormati pada kolega pendidik, orang tua, siswa, dan 3 mitra 4 Keteladanan yang baik 5 Pemahaman & pengalaman nilai ketuhanan, pancasila, bela negara & Toleransi 6 Kepedulian, empati dan kesantunan 7 Kerja Keras & Pantang Menyerah 8 Kemampuan pengendalian diri 22



Integritas 1 Kejujuran 2 Tanggung Jawab Kesadaran untuk menjaga nama baik dan kehormatan lembaga/sekolah di 3 hadapan peserta didik, orang tua dan kolega 4 Komitmen menjalankan tugas/pekerjaan sesuai hasil kesepakatan bersama 5 Menjaga dan mengamalkan Etika profesi pendidik Kinerja Kependidikan/Pedagogik 1



Pembuatan dan Penyerahan administrasi akademik sesuai aturan dan ketentuan yang ditetapkan



Pembuatan dan penyerahan soal soal ujian/test lainya yang diselenggarakan oleh pemerintah atau sekolah Meneyelenggarakan dan menilai ulangan harian/tugas terstruktur lainya dan 3 remedial bagi siswaa yang belum mendapatkan nilai sesuai standar 2



Melaksanakan analisa butir soal dan merencanakan tindak lanjut sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran Menyerakan nilai hasil ulangan formatif, tugas, PTS, PAT tepat waktu sesuai 5 aturan yang berlaku 6 Melengkapi administrasi kelas pada saat melaksanakan tugas mengajar 4



Prestasi 1 Inovasi dalam PBM Bagi Kemajuan peserta didik Inisiatif dalam upaya meningkatkan efisiensi terhadap biaya namun efektif dalam pencapaian hasil Pendampingan/ pembimbingan Peserta didik dalam kompetisi sehingga 3 mendapatkan prestasi terbaik 2



Kemauan dan kemampuan meningkatkan ilmu pengetahuan dan peningkatan kompetensi keahlian pada bidang ilmu yang diampu (kuliah, 4 seminar/workshop/FGD/IHT/MGMP)dan mendiseminasikan kepada kolega pendididk alinya 5



Produktif dalam karya ilmiah (penelitian ilmiah, penelitian tindakan kelas, menulis jurnal ilmiah/artikel/buku pelajaran/blog, proyek karya inovatif)



6



Pengembangan kurikulum penguatan pendidikan karakter pada mata pelajaran yang diampu



Loyalitas Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan akademis dan kesiswaanyang 1 diselenggarakan oleh sekolah 2 Selalu menghadiri rapat, brefing yang diadakan oleh sekolah Menjaga citra positif sebagai pendidik metland school melalui penampilan, 3 sikap, pernyataan/kata-kata kepada semua stake holder baik di dalam maupun di luar Mampu untuk mengelola antara kepentingan lembaga/sekolah dengan 4 kepentingan pribadi secara proposional, tanpa mengabaikan ketuntasan dan kualitas dalam hasil kerja Konsisten melakukan peningkatan perbaikan"a total quality service' dalam 5 memberikan pelayanan pada prosews kegiatan pendidikan kepada siswa, orang tua dan alumni



23



Melalui supervisi akademik, dapat diperoleh tingkat pengetahuan dan wawasan guru, dapat mengidentifikasi kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran, informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun. B.



Evaluasi Evaluasi di SMK Muhammadiyah Haurgeulis dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum. 1. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi tentang sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan. Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) kelengkapan perangkat pembelajaran oleh guru, (2) alur pembelajaran dan proses pembelajaran; (3) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (4) persepsi dunia kerja dalam keterlibatan kurikulum; dan (5) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik. Langkah evaluasi selalu melibatkan berbagai pihak, kepsek, wakasek bidang kurikulum, dunia kerja, orang tua peserta didik, serta peserta didik yang menjadi subjek langsung. Peserta didik angket berisi berbagai pertanyaan seperti berikut. 1 2 3 4 5 6 7



Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran Memicu keaktifan siswa dalam pembelajaran Penyampaian materi menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran Membahas soal sulit ketika materi telah selesai disampaikan Memberi PR mengenai materi yang disampaikan Memeriksa PR yang diberikan sebelumnya Memperhatikan respon siswa yang belum/kurang memahami materi pembelajaran



8 9 1



yang disampaikan Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, benar, dan mutakhir Memperlakukan siswa secara adil, memberikan perhatian dan bantuan tanpa



0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5



memperdulikan faktor personal Membuat suasana menyenangkan tetapi tetap tertib Guru meninggalkan tugas bila berhalangan hadir Mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi kesibukannya sendiri Mengawali dan menghakhiri pembelajaran tepat waktu Memberi kesempatan kepada siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran, misalnya memberi kesempatan siswa menjawab pertanyaan siswa lain. 2. Evaluasi Kurikulum 24



Kurikulum operasional SMK Muhammadiyah Haurgeulis dilakukan secara periodik setiap tahunnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan sesegera mungkin untuk menjawab kebutuhan industri. Pertanyaan pokok yang selalu keluar saat evaluasi kurikulum adalah “Apakah yang saat ini paling dibutuhkan industri?” Setiap akhir semester tim evaluasi kurikulum melakukan evaluasi terhadap pencapaian pembelajaran. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen : hasil asesmen peserta didik per semester, portfolio peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh dunia kerja. C.



Pengembangan Profesional Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut. 1.



Sertifikasi guru Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi. Terdapat 1 guru telah disertifikasi, sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan.



2.



Magang industri Peningkatan profesionalitas pendidik dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik. Selain itu setiap pendidik juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.



3.



Kewirausahaan Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat melakukan suatu usaha baik secara individu atau berkelompok.



4.



Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP Guru



diberikan



kesempatan



kepada



guru-guru



kejuruan



mengikuti



seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya. 5.



Studi lanjut Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk mempermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta dan dunia kerja.



25



Lampiran



CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN



Bidang Keahlian



: Kesehatan dan Pekerjaan Sosial



Program Keahlian



: Pekerjaan Sosial



Mata Pelajaran



: Dasar-dasar Pekerjaan Sosial



Waktu



: 216 jam



A.



Rasional Dasar-dasar Pekerjaan Sosial adalah mata pelajaran yang berisi kompetensikompetensi yang mendasari penguasaan keahlian Pekerjaan Sosial pada tingkat selanjutnya, mengajarkan tentang berbagai muatan kompetensi relevan yang berasal dari psikologi, komunikasi, sosiologi dan antropologi yang mendukung ilmu pekerjaan sosial serta langkah-langkah kerja dalam praktik pekerjaan sosial. Mata Pelajaran Dasar-dasar Pekerjaan Sosial membekali peserta didik dengan dasar-dasar untuk dapat mempelajari mata pelajaran yang ada di tingkat selanjutnya pada program keahlian Pekerjaan Sosial. Materi mata pelajaran Dasar-dasar Pekerjaan Sosial meliputi: pelaksanaan kegiatan pelayanan sesuai dengan kebutuhan klien, melakukan pelayanan sosial tanpa diskriminasi, pemahaman tentang pelayanan prima kepada klien, teknik asesmen kebutuhan klien, penyusunan tahapan pekerjaan dan proses pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan evaluasi hasil pelayanan.



Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang pekerjaan sosial, meningkatkan lebih lanjut kemampuan berpikir kritis dengan menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah. Penguasaan kemampuan dasardasar pekerjaan sosial akan membiasakan peserta didik bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan.



B.



Tujuan 26



Mata pelajaran Dasar-dasar Pekerjaan Sosial bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skill dan soft skill ):



1.



Memahami proses bisnis atau pengelolaan secara menyeluruh mengenai layanan pekerja sosial yang meliputi: penerimaan klien, identifikasi kebutuhan klien, perencanaan pemberian layanan, pelaksanaan pemberian layanan, evaluasi pemberian layanan.



2.



Memahami perkembangan jenis-jenis layanan sosial serta perkembangan teknologi fasilitas dan peralatan pelayanan sosial.



C.



3.



Memahami teknik dasar layanan pekerja sosial dengan layanan prima.



4.



Memahami profil filantropi dan lembaga-lembaga sosial.



5.



Menggunakan alat wawancara, observasi dan dokumentasi.



Karakteristik Mata pelajaran Dasar-dasar Pekerjaan Sosial merupakan fondasi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mempelajari mata pelajaran kejuruan selanjutnya. Melalui penguasaan terhadap muatan-muatan kompetensi yang dipilih dari berbagai ilmu (Psikologi, Komunikasi, Sosiologi dan Antropologi) dan penguasaan terhadap langkah-langkah kerja/keterampilan dasar pekerjaan sosial, peserta didik dapat memahami berbagai sektor kerja pekerjaan sosial, seperti perawatan dan pelayanan lansia, pengasuhan dan advokasi anak, rehabilitasi sosial disabilitas, dan rehabilitasi sosial adiksi korban NAPZA.



Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan kepada lapangan pekerjaan, jabatan kerja yang dapat dimasuki, dan konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas, pembelajaran dilakukan melalui:



1.



Pembelajaran di kelas;



2.



Pembelajaran di lembaga sosial;



3.



Proyek layanan sosial sederhana;



4.



Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi di lembaga sosial;



5.



Berkunjung pada lembaga sosial yang relevan;



6.



Pencarian informasi melalui media digital.



Tahap ini membutuhkan porsi waktu dominan dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.



27



Perencanaan, dengan



pelaksanaan,



karakteristik



Pelaksanaan



dan



mata



penilaian



pelajaran



pembelajaran



dapat



dan



pembelajaran



harus



tujuan



ingin



menggunakan



yang model



sesuai dicapai.



pembelajaran



berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara



lain



demonstrasi



ceramah, yang



tanya



dipilih



jawab,



diskusi,



berdasarkan



observasi,



karakteristik



peragaan



materi



dan



atau tujuan



pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non- tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Pekerjaan Sosial dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.



Mata Pelajaran Dasar-dasar Pekerjaan sosial terdiri atas 5 elemen berikut. Elemen Proses bisnis layanan pekerjaan sosial



Perkembangan teknologi layanan, fasilitas dan peralatan pelayanan sosial



Profil filantropi dan lembaga-lembaga sosial Teknik dasar layanan pekerja sosial dengan layanan prima. Alat wawancara, observasi, dan dokumentasi



D.



Deskripsi Meliputi pemahaman tentang proses bisnis pada bidang pekerjaan sosial termasuk penerapan K3, penerimaan klien, identifikasi kebutuhan klien, perencanaan pemberian layanan, pelaksanaan pemberian layanan, evaluasi pemberian layanan. Meliputi pemahaman tentang perkembangan teknologi pada pekerjaan sosial mulai dari teknologi konvensional sampai kepada teknologi revolusi industri 4.0, perkembangan jenis-jenis pelayanan sosial, serta perkembangan fasilitas dan peralatan pelayanan sosial. Meliputi pemahaman tentang profil pelaku filantropi, job profile, peluang usaha dan peluang kerja/profesi di bidang layanan pekerjaan sosial. Meliputi pemahaman melalui praktik dasar layanan sosial melalui komunikasi verbal dan non verbal, observasi sederhana, dan dokumentasi. Meliputi pemahaman tentang penyusunan pedoman wawancara, pelaksanaan observasi, dan pembuatan dokumentasi secara sederhana sesuai dengan tempat observasi dengan mempergunakan komunikasi yang efektif.



Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program keahlian Pekerjaan Sosial untuk menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Dasar-dasar Pekerjaan Sosial dapat diuraikan sebagai berikut. 28



Elemen Proses bisnis layanan pekerjaan sosial



Perkembangan teknologi layanan, fasilitas dan peralatan pelayanan sosial



Profil filantropi dan lembaga-lembaga sosial



Teknik dasar layanan pekerja sosial dengan layanan prima.



Alat wawancara, observasi, dan dokumentasi



E.



Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami tentang proses bisnis pada bidang pekerjaan sosial termasuk penerapan K3, penerimaan klien, identifikasi kebutuhan klien, perencanaan pemberian layanan, pelaksanaan pemberian layanan, evaluasi pemberian layanan. Pada akhir fase E, peserta didik memahami tentang perkembangan teknologi pada pekerjaan sosial mulai dari teknologi konvensional sampai kepada teknologi revolusi industri 4.0, perkembangan jenis-jenis pelayanan sosial, serta perkembangan fasilitas dan peralatan pelayanan sosial. Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan tentang profil pelaku filantropi, job profile, peluang usaha dan peluang kerja/profesi di bidang layanan pekerjaan sosial. Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami melalui praktik dasar layanan sosial melalui komunikasi verbal dan non verbal, observasi sederhana, dan dokumentasi. Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami penyusunan pedoman wawancara, pelaksanaan observasi, dan pembuatan dokumentasi secara sederhana sesuai dengan tempat observasi dengan mempergunakan komunikasi yang efektif.



Referensi 1.



Adi, Fahrudin, 2014, Pengantar Kesejahteraan Sosial, Bandung: Rafika Aditama.



2.



Ahmadi, A, 2007, Psikologi Sosial. Edisi Revisi Cetakan III, Jakarta: PT Rineka Cipta.



3.



Budiono S. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang, Universitas Diponegoro, 2003.



4.



Cangara, Hafied, 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.



5.



Kepmenaker Nomor 210 Nomor 2016 tentang SKKNI Kategori Peksos. 29



6.



Tarwaka,



Keselamatan



dan



Kesehatan



Kerja:



Manajemen



dan Implementasi K3 di Tempat Kerja, Surakarta: Harapan Press, 2014.



30