Ahmad Farid R (1804015272) Pengaruh Obat Hipnotik Dan Sedatif Pada Perilaku Hewan Percobaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PENGARUH OBAT HIPNOTIK DAN SEDATIF PADA PERILAKU HEWAN PERCOBAAN



Dibuat Oleh: Ahmad Farid R (1804015272)



PRAKTIKUM FARMAKOLOGI (B1) Dosen Pengajar: Dr. apt. Siska, M.Farm.



PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA 2020



LEMBAR EVALUASI Praktikum Pengaruh Obat Hipnotik dan Sedatif pada Perilaku Hewan Percobaan



Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Apa perbedaan Hipnotik dan Sedatif? HIPNOTIK 



Hipnotik digunakan untuk pengobatan gangguan tidur, seperti insomnia.







Efek samping yang umum golongan sedatif-hipnotik adalah mengantuk dan perasan tidak enak waktu bangun.







Kelebihan dosis dapat menimbulkan koma dan kematian karena terjadi depresi pusat med ula yang vital di otak.



SEDATIF  Sedatif adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, digunakan untuk suatu keadaan terjadi nya penurunan kepekaan terhadap rangsangan dari luar karena ada penekanan sistem saraf pusat yang ringan sehingga menenangkan pengguna.  Dalam dosis besar, sedatif berfungsi sebagai hipnotik, yaitu dapat menyebabkan tidur pula s.  Sedatif digunakan untuk menekan kecemasan yang diakibatkan oleh ketegangan emosi da n tekanan kronik yang disebabkan oleh penyakit atau faktor sosiologis, untuk menunjang pengobatan hipertensi, untuk mengontrol kejang dan untuk menunjang efek anestesi siste mik.



2. Apakah perbedaaan golongan benzodiazepine dan golongan barbiturate? BENZODIAZEPINE  Peningkatkan afinitas yang meningkatkan kanal Cl- lebih sering terbuka  Jika dosis ditingkatkan , benzadiazepin sulit untuk dapat menimbulkan anastesi,depresi,ra dula dan kematian  Obat ini terutama digunakan untuk menghilangkan ketegangan, kegelisahan dan insomnia. Efek kadang dapat terjadi amnesia, hipotensi, penglihatan kabur dan konstipasi. Pengguna an jangka panjang, terutama dalam dosis tinggi, dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan mental.



 Contoh Obat: Flurazepam, Lorazepam, Oxazepam, Triazolam. BARBITURAT  Peningkatkan aktivitas GABA yang menyebabkan sering terbukanya kanal Cl- (ketergant ungan dosis.)  Jika dosis ditingkatkan, barbiturate akan menimbulkan kematian, depresi, medulla, koma dan anastesi  Turunan barbiturat bekerja sebagai penekan pada aksis serebrospinal dan menekan aktivit as saraf, otot rangka, otot polos dan otot jantung. Turunan barbiturat dapat menghasilkan d erajat depresi yang berbeda ya itu sedasi, hipnotik atau anestesi, tergantung pada struktur s enyawa, dosis dan cara pemberian.  Contoh Obat: Phenobarbital, Meprobarmate, Secobarbital, Asam Barbiturat.



Lengkapi Hasil Percobaan berikut dan berikan pembahasan 1. Pemberian Diazepam Injeksi Tikus



Berat badan (g)



VAO (mL)



Rotarod (dlm 1 menit) Sebelum 20 menit



40 menit



1



200



0,4 mL



2



5



10



2



250



0,5 mL



1



5



8



3



175



0,35 mL



3



6



12



Note: Diazepam konsentrasi 5 mg/mL. Dosis 20 mg/kgBB (dosis mencit). Hitunglah dosis tikus (mg/kg) dan lengkapi table di atas. Rotarod (dalam 1 menit) me nunjukkan banyaknya tikus jatuh dari ban berputar. Perhitungan dilakukan sebelum disuntik Diazepam, 20 dan 40 menit setelah penyuntikan obat. Tugas: 1. Lengkapi table di atas. 2. Buatlah grafik hubungan antara sebelum dan sesudah (20 menit dan 40 menit) diberi kan obat. 3. Buatlah penjelasan/pembahasan dari hasil yang didapat dan berikan kesimpulan.



Jawaban Tabel 1. Conversion of Human Doses to Animal Doses Based on BSA. Species Mencit (mouse) Tikus (Rat)



Km Factor 3 6



Rumus Mencari HED: HED mg/kg= Animal dose mg/kg x



tikus km mencit km



Rumus Mencari VAO: VAO=



Animal dose mg/kg . BB(kg) Konsentrasi mg/mL Animal dose (tikus)



a) Berat Tikus 0,2 kg VAO



b) Berat Tikus 0,25 kg VAO



= HED x Km mencit / Km tikus = 20 mg/kg x 3/6 = 10 mg/kg



= Dosis tikus (mg/kg) . BB tikus (kg) Konsentrasi (mg/mL) = 10 mg/kg . 0,2 kg 5 mg/mL = 0,4 mL



= Dosis tikus (mg/kg) . BB tikus (kg) Konsentrasi (mg/mL) = 10 mg/kg . 0,25 kg 5 mg/mL = 0,5 mL



c) Berat Tikus 0,175 kg VAO = Dosis tikus (mg/kg) . BB tikus (kg) Konsentrasi (mg/mL) = 10 mg/kg . 0,175 kg 5 mg/mL = 0,35 mL



Grafik Hubungan Antara Sebelum dan Sesudah (20 menit dan 40 menit) Diberikan Obat. 14 12 10 8 6 4 2 0



Pembahasan: Pada Praktikum ini menggunakan obat Diazepam dosis 20 mg/kgBB (dosis me ncit) dengan konsentrasi 5mg/mL. Diazepam termasuk golongan obat benzodiazepine yang memiliki efek sedatif-hipnotik, benzodiazepine juga memiliki efek menghilangk an ketegangan (anxiolitik, tranzquilizer minor). Turunan obat golongan ini sering digu nakan untuk menghilangkan ketegangan, kegelisahan dan insomnia. Ketika obat ini diinjeksikan ketubuh tikus maka tikus akan mengalami efek se datif-hipnotik tersebut, yaitu tikus akan merasa lebih tenang sehingga aktivitasnya ber kurang. Karena Diazepam memiliki efek sedatif-hipnotik. Selain itu pada praktikum kali ini menggunakan metode rotarod yang bertujua n untuk melihat perubahan kemampuan keseimbangan tikus diatas ban yang berputar, semakin banyak jumlah terjatuh maka menunjukan hewan dalam keadaan tenang. Kesimpulan : Data yang diperoleh terdapat 3 tikus yang dilakukan uji rotarod. Ketiga tikus t ersebut pada awal pengujian sebelum diberikannya obat diazepam menunjukan banya knya jumlah terjatuh tidak sebanyak jumlah terjatuh pada saat setelah diberikan obat d iazepam. Setelah pemberian obat diazepam, semakin lama waktu pengamatan maka ju mlah terjatuh tikus menjadi semakin banyak. Hal ini berarti tikus mengalami efek sed atif-hipnotik yang disebabkan oleh diazepam. Jumlah terjatuh paling banyak adalah p ada menit ke 40 sebanyak 12 kali pada tikus dengan berat 0,175kg.



2. Pemberian Pentobarbital Na Injeksi



Mencit



BB (g)



VAO (mL)



Total head dip Sebelum pemberi 15 menit setelah an obat pemberian obat 15 10



1



35



0,023 mL



2



20



0,013 mL



20



5



3



25



0,016 mL



18



8



Note: Pentobarbital Na Injeksi konsentrasi 5 mg/mL. Dosis 200 mg/hari (dosis manusia). Hitunglah dosis mencit (mg/kg) dan lengkapi table di atas.. Pengamatan dilakukan sebelum pemberian obat dan 15 menit setelah pemberian obat. Amati total headdip selama 5 menit.



Tugas: 1. Lengkapi table di atas. 2. Buatlah grafik hubungan antara sebelum dan sesudah diberikan obat. 3. Buatlah penjelasan/pembahasan dari hasil yang didapat dan berikan kesimpulan.



Jawaban Tabel 1. Conversion of Human Doses to Animal Doses Based on BSA. Species



Body Weight (kg)



Human (Adult)



60 kg



Rumus Mencari VAO: VAO=



Animal dose mg/kg . BB(kg) Konsentrasi mg/mL



Rumus Mencari Dosis mencit Dosis Mencit (mg/kgBB)=Human dose mg /Hari x



1 Hari Body Weight (kg)



Dosis Mencit (mg/kgBB)=200 mg/ Hari x



1 Hari 60(kg )



= 3,33 mg/Kg a) Berat Mencit 0,035 kg VAO = Dosis Mencit (mg/kg) . BB Mencit (kg) Konsentrasi (mg/mL) = 3,33 mg/kg . 0,035 kg 5 mg/mL = 0,023 mL b) Berat Mencit 0,02 kg VAO = Dosis Mencit (mg/kg) . BB Mencit (kg) Konsentrasi (mg/mL) = 3,33 mg/kg . 0,02 kg 5 mg/mL = 0,013 mL c) Berat Mencit 0,025 kg VAO = Dosis Mencit (mg/kg) . BB Mencit (kg) Konsentrasi (mg/mL) = 3,33 mg/kg . 0,025 kg 5 mg/mL = 0,017 mL



Grafik Hubungan Antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Obat 25 20 15 10 5 0



Pembahasan: Pada praktikum ini menggunakan obat Pentobarbital Na dosis 200 mg/hari (dosis manusia) dengan konsentrasi 5mg/mL. Pentobarbital Na merupakan golongan barbiturate, yang mekanisme kerja nya sebagai penekan pada aksis serebrospinal dan menekan aktivitas saraf, otot rangka, otot polos dan otot jantung. Turunan barbiturat dapat menghasilkan derajat depresi yang berbeda yaitu sedasi, hipnotik atau anestesi, tergantung pada struktur senyawa, dosis dan cara pemberian. Barbiturat dalam bentuk Natrum garammya terabsopsi lebih cepat daripada bentuk asam bebasnya terutama jika diberikan dalam bentuk sediaan cair. Mula kerja bervariasi antara 1060 menit. Ketika obat ini diinjeksikan ketubuh mencit maka mencit akan mengalami efek sedatif-hipnotik tersebut, yaitu mencit akan merasa lebih tenang sehingga aktivitasnya berkurang, karena pentobarbital Na termasuk kedalam golongan obat yang memliki efek sedatif-hipnotik. Pengujian ini menggunakan metode Hole Board test untuk melihat perubahan perilaku eksplorasi dari hewan uji dengan menggunakan alat infrared actimeter orchid scientific. Parameter yang di amati pada metode ini adalah jumlah head dip yaitu perilaku hewan uji memasukan kepalanya dalam lubang, semakin sedikit head dip menunjukan hewan dalam keaadan tenang.



Kesimpulan: Data yang diperoleh terdapat 3 mencit yang dilakukan dengan menggunakan metode Hole Board test, ketiga mencit tersebut pada awal pengujian sebelum diberikannya obat pentobarbital Na menunjukan jumlah head dip lebih banyak dari pada jumlah head dip setelah diberikan obat. Hal ini berarti mencit mengalami efek sedatif-hipnotik yang disebabkan oleh Pentobarbital Na. Jumlah head dip paling sedikit setelah diberikan obat adalah pada mencit dengan berat 20g sebanyak 5 kali.



Daftar Pustaka Katzung BG. 2004. Farmakologi Dasar dan klinik. Buku 2. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika (halaman 25-53) Dahlan Sopiyudin. 2004. Statistika untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: PT Arkans Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth,editor. 2007. Farmakologi dan terapi, Edisi V. Jakarta: Gaya Baru. (halaman 139-160)