AKSI NYATA Disiplin Positif - Hasthin Fitriana Dewi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS Oleh Hasthin Fitriana Dewi, S.Pd. UPTD SPF SDN TEGALSARI 11 1. perencanaan aksi nyata a. Membuat rancangan tindakan kegiatan aksi nyata. b. Menyampaikan rencana kegiatan serta meminta izin kepada kepala sekolah selaku penanggungjawab. c. Guru mensosialisasikan keyakinan kelas kepada murid. d. Guru bercurah pendapat tentang apa saja peraturan yang diinginkan dalam kelas mereka. e. Guru meminta murid secara bergantian menuliskan dan menceritakan suasana kelas impian mereka. f. Guru dan murid bersama-sama meninjau kembali keyakinan kelas yang telah disusun menjadi nilai-nilai inti dari pendapat murid-murid. g. Guru membantu menuliskannya menggunakan media Canva kemudian mencetaknya. h. Murid menandatangi hasil kesepakatan yang telah diyakini bersama.



2. Hasil aksi nyata



(lembar tandatangan siswa kelas 4)



3. Keberhasilan aksi nyata a. Hampir sebagian besar siswa kelas 4 mau mengutarakan pendapatnya mengenai kelas yang mereka impikan. b. Murid mulai memahami keyakinan kelas yang telah dibuatnya. c. Pembelajaran lebih menyenangkan dan siswa merasa nyaman. d. Mulai terciptanya sikap disiplin dalam mematuhi keyakinan kelas yang telah disepakati tanpa diminta oleh guru.



4. Kendala dalam aksi nyata Masih ada beberapa siswa yang belum mau mengungkapkan pendapatnya, namun mau menuliskannya di kertas.



5. Rencana tindak lanjut Mengadakan evaluasi setiap dua minggu sekali terhadap keyakinan yang telah disepakati apakah mengalami peningkatan ataupun keyakinan yang masih jarang dijalani oleh siswa.



6. Dokumentasi membuat keyakinan kelas Dokumentasi berupa short video dapat dilihat pada link berikut : https://youtube.com/shorts/bcuk1OdfSrQ?feature=share



(Guru menjelaskan makna, fungsi, serta kegunaan keyakinan kelas)



(Proses diskusi penentuan keyakinan kelas untuk disepakati)



(Proses penandatanganan kesepakatan kelas)



DESKRIPSI Dalam pembelajarannya di sekolah siswa diharapkan mampu menjadi insan-insan yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu Berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif. Demi mewujudkan tujuan tersebut sekolah perlu membiasakan budaya positif melalui pembiasaan-pembiasaan baik yang ada di sekolah. Keyakinan kelas diterapkan sebagai salah satu cara membangun Budaya Positif di sekolah. Keyakinan kelas tersebut berpihak kepada murid untuk membangun kemandirian mereka. Dalam membuat keyakinan kelas pastikan semua siswa berpartisipasi aktif membuat kesepakatan yang positif. Guru hanya menjadi fasilitator siswa untuk menciptakan kesepakatan keyakinan kelas yang membuat semua siswa nerasa aman dan nyaman ketika berada di sekolah. Dalam proses pembuatan keyakinan kelas sebelumnya saya memohon izin kepada Kepala Sekolah untuk mendapatkan dukungan. Setelah Kepala Sekolah menyetujui saya mensosialisasikannya kepada siswa tentang keyakinan kelas tersebut. Memberikan gambarangambaran, manfaat dan fungsi keyakinan kelas tersebut di sekolah. Saya mendapatkan bahwa siswa sangat antusias terhadap keyakinan kelas yang akan dibuat. Semua siswa mulai berdiskusi dan menuliskan keinginannya saat di dalam kelas. Sebagian siswa saling melontarkan pendapatnya, kemudian guru membantu siswa untuk mengumpulkan dan memfokuskan kedalam poin-poin penting. Setiap siswa menyepakati poin keyakinan kelas dengan menandatangani lembar keyakinan kelas tersebut. Saya memberikan lembar umpan balik kepada siswa-siswa untuk menanyakan tentang proses dan hasil keyakinan kelas yang telah disepakati. Semua siswa menuliskan pendapatnya pada lembar yang telah saya bagikan. Dampak yang diharapkan adalah siswa merasa nyaman dengan kesepakatan yang dibuatnya sendiri dan akan menumbuhkan karakter-karakter Profil Pelajar Pancasila.



REFLEKSI Sebelumnya saya sebagai guru pernah membuat sebuah peratutan di kelas namun berbeda prosesnya. Tata Tertib yang telah saya buat sebelumnya tidak murni siswa yang membuatnya dan mungkin tidak sesuai dengan keinginan siswa. Oleh karena itu pembuatan keyakinan kelas ini merupakan sesuatu yang baru dan lebih positif karena siswa yang membuat dan meyakininya sendiri. Kendala yang dihadapi adalah ketika masih ada siswa yang belum mampu menuliskan pendapatnya sendiri sehingga saya sebagai guru perlu memancing dengan pertanyaan supaya siswa tersebut mau mengungkapkan keinginannya di kelas. Rencana jangka pendek yang akan saya lakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan rutin setiap dua minggu sekali untuk menanyakan keberhasilan keyakinan kelas yang telah siswa buat. Dengan adanya keyakinan kelas tersebut tentunya membuat saya sebagai guru merasa lebih ringan dalam memberikan nasehat kepada siswa karena siswa sudah sadar akan keyakinannya sendiri. Siswa juga merasa lebih aman dan tenang ketika berada di kelas karena semakin minimalnya masalah-masalah yang biasa terjadi di kelas.