Analisa Kasus Buta Freud Hank [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fakultas Psikologi



Diserahkan Kepada:



Universitas Kristen Maranatha



Dr. Evany Victoriana, M.Psi., Psikolog



Bandung



TEORI-TEORI KEPRIBADIAN PSIKOANALISIS TUGAS 1 “Studi Kasus: Freud”



Disusun oleh: Jessica Patricia



1930024



Micelle Ratna



1930025



Tasha Nathania Chandra



1930038



Kathryn Rehuella S.



1930039



Kezia Angelina



1930043



Kelompok 4 Kelas B



Diserahkan pada: 21 April 2020 STUDI KASUS FREUD



Pada hari Jumat malam, Hank sedang duduk di apartemennya sambil memakan satu liter es krim Ben & Jerry Cherry Garcia dan merenungkan kejadian satu minggu ini, yang telah membuatnya stres. Tingginya 167 cm dan beratnya 113 kg. Hari ini dia bertemu seorang terapis untuk pertama kalinya, mereka membahas tentang masalah berat badannya, sesuatu yang telah dia pertimbangkan setelah seorang wanita lain memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengannya. Setelah hanya dua kali kencan, Sally mengatakan kepada Hank bahwa mereka tidak perlu bertemu lagi karena mereka tidak cocok. Sally dan Hank telah bertemu melalui ruang obrolan saat membahas kelebihan Mac dari PC, dan Hank terkesan dengan pengetahuan Sally tentang komputer dan perangkat lunak. Setelah mengobrol beberapa kali di komputer, Sally dan Hank menemukan bahwa mereka tinggal di kota yang sama dan keduanya lajang. Karena keduanya tampak memiliki ketertarikan pada komputer, mereka berdua berpikir akan lebih baik untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Mereka bertemu untuk minum-minum di bar yang disepakati bersama dan kemudian pergi makan malam. Kencannya tidak berjalan seperti yang diharapkan Sally, dan orang bisa memahami pandangan Sally. Ia cenderung menjadi orang yang tenang dan ramah dengan keengganan terhadap konflik. Sedangkan, Hank cenderung sangat sarkastik dan sering mengatakan hal-hal yang menyinggung. Misalnya, Hank memberikan komentar kasar tentang pekerjaan Sally. Sally adalah seorang sales wanita untuk asuransi. Hank secara tidak langsung mengatakan bahwa Sally mencoba untuk menjatuhkan orang lain dengan mengungkit rasa tidak aman mereka dan menawarkan asuransi yang tidak mereka butuhkan. Contoh lain dari ketidakpekaan verbal Hank yaitu saat ia memaki pelayan di restoran karena dia tidak puas dengan pelayanannya. Suara Hank sangat keras sehingga semua orang di restoran berhenti berbicara untuk melihat konflik Hank dan Sally. Sally menjadi sangat malu. Ledakan verbal ini tampaknya bukan kejadian sesekali dan telah menjadi sesuatu yang biasa karena Hank terlibat dalam perilaku yang serupa pada kencan kedua mereka ketika mereka pergi ke sebuah pertunjukan komputer. Hank berdebat dengan salah satu peserta pameran tentang paket perangkat lunak grafik mana yang lebih baik.



1



Sayangnya, Hank selalu bersikap sarkastik dan komentarnya yang menusuk membuat teman-temannya menjauhinya, bahkan ketika dia masih kecil. Ketika dia tumbuh dewasa, dia kesulitan untuk membangun hubungan. Tidak ada persahabatan yang terbentuk praktis untuk Hank. Ketika ia masih kecil, ia belajar menggunakan komputer , sementara anak-anak lain bergaul dengan teman-teman mereka dan berinteraksi di dalam kelompok, sehingga hasil belajar tersebut memberikan keuntungan bagi pekerjaannya. Hank mempunyai kebiasaan buruk lainnya yang cenderung untuk mengasingkan orang lain, termasuk Sally. Misalnya, dia sering menggigit kukunya ketika dia merasa gugup. Meskipun dianggap sebagai hal kecil, Sally merasa diasingkan oleh Hank. Selain itu, Hank juga merupakan perokok berat, sementara Sally bukan seorang perokok. Namun, Hank berpikir bahwa Sally putus dengan nya karena masalah berat badannya, dan Hank menenangkan ego nya dengan berkata pada dirinya bahwa Sally adalah orang yang dangkal dalam berpikir jika ia tidak mampu menilai Hank melampaui penampilannya dan menghargai kepribadiannya. Lagipula, masalah berat badannya terjadi sebagian besar karena faktor genetik: seluruh keluarganya entah bagaimana kelebihan berat badan, termasuk ayahnya, ibunya, dan saudara-saudaranya. Ia juga mengatakan pada orang lain (dan dirinya sendiri) bahwa ia akan putus dengan Sally. Seminggu setelah ia putus dengan Sally, Hank mulai merasakan sakit di dadanya. Setelah dikirim ke ruang gawat darurat, Hank menemukan dirinya mempunyai penyakit jantung. Sang dokter berkata bahwa Hank harus berhenti merokok, menurunkan berat badan, mengubah pola makan, dan mulai latihan berolahraga. Jika tidak, ia akan mengalami serangan jantung yang tidak terselamatkan. Hal ini tentu saja merupakan saran yang sangat baik. Hank selalu mempunyai sesuatu di mulutnya, entah itu makanan ataupun rokok. Dia akan makan dan banyak merokok ketika sedang cemas. Berita mengenai kondisi kesehatannya ini sangat mengganggu bagi Hank karena secara relatif ia masih muda. Ia adalah pria Kaukasia atau berkulit putih, berusia 33 tahun. Maka Hank takut hingga mempertimbangkan untuk mengunjungi terapis



2



agar membantu menurunkan berat badan untuk meningkatkan kesehatannya. Selama kunjungan pertamanya ke terapis, terapis menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang berorientasi psikodinamik dan kemudian menggambarkan jenis pengalaman apa saja yang akan terjadi selama proses terapi. Di akhir sesinya, Hank merasa percaya diri pada terapis dan memutuskan untuk melanjutkan terapinya sehingga ia dapat menurunkan berat badan dan menjadi lebih sehat. Hank juga memikirkan minggu ini yang dia lakukan di tempat kerja. Sebagai karyawan sebuah perusahaan periklanan, pekerjaan Hank berfokus dengan komputer. Dia adalah seseorang yang akan dituju orang lain ketika mereka memiliki pertanyaan mengenai komputer atau perangkat lunak. Merupakan jagoan di komputer grafik, Hank merancang dan sekarang mengatur halaman web perusahaan. Kadang-kadang, dia juga bertemu dengan klien atau orang yang berpotensi menjadi klien, tetapi sang bos biasanya akan memberikan tugas ini kepada anggota lain dari perusahaan. Namun minggu ini, bosnya meminta Hank untuk bertemu dengan klien potensial, alasan utamanya karena orang-orang yang biasanya melakukan tugas ini terlalu sibuk bekerja untuk memenuhi tenggat waktu pada kampanye iklan yang berbeda dan karena anggota lain dari firma itu sedang terserang flu. Rupanya, pertemuan itu tidak berjalan dengan baik karena tak lama kemudian sang bos memanggil Hank masuk dan mengusirnya, ia mengatakan bahwa sang klien potensial memanggil Hank, seorang yang bodoh yang bermulut besar. Hank tidak tahu dari mana pendapat ini berasal; dia pikir pertemuan itu berjalan cukup baik. Tentu saja, dia memberitahu klien bahwa produk makanan kesehatan mereka tidak ada rasanya dan porsinya terlalu kecil, tetapi si brengsek itu terus menerus dengan benar mempromosikan penurunan berat badan dan makan sehat. Seseorang harus menempatkannya di tempatnya, pikir Hank. Ibunya sering mendeskripsikan Hank dalam istilah yang menyiratkan bahwa Hank adalah anak yang berisik sejak masih bayi. Tangisannya melengking, dan ibunya sering bergegas membuatkan sebotol susu untuk Hank atau memberinya kue untuk mendapatkan kembali kedamaian dan ketenangan, bahkan ketika ia tidak dapat memahami mengapa Hank lapar karena ia baru saja makan.



3



Ia menertawakan hal tersebut sekarang, namun hal itu sangat membuat stress dulu. Es krim mulai membuat Hank merasa lebih baik, lebih rileks, dan ketika ia menghabiskan semangkuk es nya, ia akan mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Hisapan pertama membantu Hank untuk mengurangi ketegangan yang ia rasakan. Ia berharap minggu depan akan lebih baik. Hank berharap rekan kerjanya dapat menghargainya dan menawarkan sebuah persahabatan padanya. Ketika ia masih muda, ia berpikir bahwa dengan menjadi ahli dalam bidang komputer (yang menurutnya keren) dan mampu menjawab pertanyaan orang lain tentang komputer, dia akan dapat terhubung dengan orang lain dan membentuk hubungan dekat yang orang lain lakukan, tetapi sejauh ini, strategi ini tidak berhasil. Lebih dari segalanya, Hank berharap seorang wanita akan jatuh cinta padanya. Ia juga berpikir bahwa cinta akan menyelesaikan semua masalahnya: Ia tidak akan kesepian lagi, dan ia akan bisa menurunkan berat badan dan juga berhenti merokok, hanya jika ia mendapatkan cinta dari seorang wanita.



4



TUGAS 1 APAKAH TIPE KEPRIBADIAN HANK MENURUT TEORI FREUDIAN? SERTAKAN BUKTI PERILAKU HANK. Kepribadian Hank menurut teori Freudian adalah Id. Id menggambarkan dorongan manusia yang mendasar, unconscious, dan bergerak berdasarkan insting. Berdasarkan perilaku Hank, dapat dikatakan Hank adalah seseorang yang selfcentered, sarkastik, dan sulit untuk diajak berteman, tetapi menurut kami Hank secara tidak sadar menampilkan perilaku tadi karena ia tidak tahu bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya. Hank hanya menyampaikan pendapatnya tanpa sadar jika kata-kata yang ia gunakan dapat menyakiti orang lain. Hank tidak pernah memiliki teman atau orang-orang terdekat yang dapat membantu ia sadar akan unconscious mind-nya. Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan ego dan superegonya tidak berkembang dengan baik. Sehingga perilaku Hank cenderung memuaskan Id saja. Id juga yang menjadi penyebab Hank segera mungkin memuaskan dorongan untuk makan dan merokok. MENURUT PERSPEKTIF FREUDIAN, PADA TAHAP APA HANK MENGALAMI FIKSASI? CARILAH BUKTI PERILAKUNYA. Perkembangan psikologis individu tidak dapat terhindarkan dari kecemasan dan stres. Berdasarkan teori Freudian, setiap individu akan mengalami perkembangan psikoseksual yang dibagi berdasarkan tahapan-tahapan. Ketika individu mengalami perpindahan ke tahapan selanjutnya, individu mungkin akan mengalami kecemasan. Untuk mengatasi hal ini, ego mungkin menggunakan strategi untuk diam di tahap psikologis sebelumnya yang lebih nyaman untuk mengurangi kecemasan. Pertahanan ini disebut fiksasi. Secara teknis, fiksasi adalah ikatan permanen libido terhadap tahap perkembangan yang lebih awal dan primitif. Dalam studi kasus tentang Hank ini dikatakan bahwa, Hank merupakan individu yang memiliki kecenderungan untuk menjadi sarkastik dan memberikan komentar-komentar tajam bahkan sejak kanak-kanak. Hank juga memiliki kecenderungan untuk selalu memiliki sesuatu di mulutnya seperti, makanan, rokok, dan Hank juga menggigit kukunya. Perilaku Hank ini sesuai dengan ciri-



5



ciri individu yang mengalami fiksasi pada tahapan oral yaitu, tahap dimana mulut menjadi zona kepuasan seksual yang dapat dipuaskan dengan makan, merokok, menggigit kuku, dan membuat komentar tajam. APA YANG MENJADI PENYEBAB FIKSASI YANG DIALAMI HANK? Tahap oral terjadi saat lahir sampai 12 hingga 18 bulan. Pada usia ini kepuasan yang diperoleh oleh individu sebagian besar ditentukan oleh pengasuh. Maka pada kasus Hank fiksasi yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh ibunya. Karena saat Hank masih bayi, ibunya akan selalu memberikan susu atau kue agar Hank berhenti menangis meskipun Hank telah makan sebelumnya. Karena ibunya selalu memberi Hank makanan saat ia menangis, secara tidak langsung Hank mengasosiasikan makanan dengan merasa lebih baik. Akibatnya saat Hank cemas atau stres, mengkonsumsi makanan atau merokok membuat Hank merasa lebih tenang dan lebih baik. TUGAS 2 APAKAH TEORI FREUDIAN MENGGAMBARKAN MAKAN DAN PERILAKU ARGUMENTATIF HANK SEBAGAI MOTIVASI INTERNAL ATAU EKSTERNAL? JELASKAN MOTIVASINYA. Menurut teori Freud, cara makan dan perilaku argumentatif Hank terjadi karena motivasi internal. Hank memiliki tipe kepribadian oral yang terpaku dalam dirinya (internal). Ia memiliki dorongan kepuasan dari dalam dirinya ketika ia memasukan sesuatu kedalam mulutnya karena tipe kepribadian Hank adalah oral. Karena dia mengalami fiksasi pada tahap oral, perilaku ini berhubungan langsung dengan internal locus of control, "Keyakinan bahwa peristiwa dalam kehidupan seseorang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan." Saat sudah dewasa ia akan terpuaskan dengan makan berlebihan. Studi kasus diatas mengatakan kepada kami bahwa Hank selalu menemukan kepuasan melalui makan (es krim) dan merokok. Kepuasan ini merujuk pada gangguan yang mengganggunya ketika dia masih muda. TUGAS 3



6



TEMUKAN CONTOH MEKANISME PERTAHANAN DARI TEORI FREUD YANG DIGUNAKAN OLEH HANK DALAM KASUS INI, JELASKAN! Hank menggunakan proyeksi sebagai mekanisme pertahanan dari dalam dirinya, proyeksi dipakai ketika dorongan dari dalam menyebabkan kecemasan yang berlebihan, ego biasanya mengurangi rasa cemas tersebut dengan mengarahkan dorongan yang tak diinginkan ke objek eksternal, biasanya ke orang lain. Proyeksi didefinisikan sebagai melihat dorongan atau perasaan orang lain yang tak dapat diterima, padahal sebenarnya perasaan atau dorongan tersebut ada di alam tidak sadar dari diri sendiri. Ia memproyeksikan bahwa alasan mengapa ia putus dengan Sally adalah karena penampilannya, ia merasa Sally tidak puas dengan penampilannya dan mengaitkannya dengan alasan mengapa Sally meninggalkannya. Ia menganggap bahwa Sally putus dengan Hank karena masalah penampilan yang sebenarnya Hank sendiri tidak suka. Hank juga merasa bahwa berat badannya yang berlebihan dan kebiasaan merokoknya yang membuat tidak ada perempuan yang suka dengannya. Hank menggunakan proyeksi sebagaimana dibuktikan olehnya yang menjelaskan Sally putus dengannya karena berat badannya (dan kedangkalannya Sally) daripada kepribadiannya. Dia selalu memulai pertengkaran dan sering kali menyalahkan orang lain alih-alih itu adalah ledakan dari kemarahannya sebagai masalah perilakunya sendiri. Hank juga menggunakan Fiksasi sebagai mekanisme pertahanan dari dalam dirinya, ketika Hank merasa cemas maka Hank akan mendapatkan kepuasan lewat makan, merokok, atau bicara sebagaimana yang sudah dijelaskan di nomor 1. Jika melangkah ke tahap perkembangan lebih lanjut memunculkan kecemasan yang begitu besar, maka ego bisa mengambil strategi untuk tetap bertahan di tahap psikologis saat ini, yang lebih nyaman. Pertahanan ini disebut Fiksasi. (Freud, 1917/1963). TUGAS 4 TEMUKAN CONTOH ATAU REGRESI DALAM STUDI KASUS.



7



JELASKAN ITU! Regresi adalah mekanisme pertahanan yang melibatkan mundur ke periode kehidupan yang lebih awal dan tidak membuat frustasi dan menunjukkan karakteristik perilaku kekanak-kanakan pada waktu yang lebih aman itu. Contoh regresi yang digunakan Hank adalah makan satu liter es krim dan menghisap rokoknya ketika segalanya tidak berjalan baik baginya, serta menggigit kukunya ketika dia gugup. Es krim membuat Hank merasa lebih rileks dan mengembalikan rasa aman sehingga Hank tidak merasa cemas lagi. Dalam kasus Hank, es krim dan rokok membuatnya nyaman. Hank juga menggunakan tangisannya untuk menarik perhatian ibunya sehingga sang ibu sering bergegas untuk memberikan botol minum untuknya atau memberinya kue untuk mendapatkan kembali kedamaian dan ketenangan, bahkan ketika dia tidak bisa mengerti mengapa dia merasa lapar lagi walaupun dia baru saja makan. TUGAS 5 APAKAH FREUDIAN THERAPIST MELIHAT MASALAH BERAT BADAN HANK SEBAGAI MASALAH PERILAKU DI DALAM DAN DARI DIRI SENDIRI ATAU SEBAGAI GEJALA DARI MASALAH LAIN? JELASKAN. Freudian therapist melihat masalah berat badan Hank sebagai masalah perilaku di dalam dan dari diri sendiri juga sebagai gejala dari masalah lain. Jika dilihat sebagai masalah perilaku, hal ini dikarenakan Hank tidak dapat mengontrol anxiety atau stresnya dengan baik. Karena tidak dapat mengontrol anxiety atau stresnya, ia cenderung sarkastik dan sering mengatakan hal yang ofensif atau menghina pada orang yang menurutnya berbuat salah. Bahkan sejak kecil, Hank selalu dijauhi teman-temannya karena perkataannya. Hank secara terus menerus selalu memiliki sesuatu dalam mulutnya, baik makanan atau rokok. Ia akan makan dan merokok dalam jumlah yang banyak terutama ketika ia merasa gugup. Selain makan dan merokok, Hank juga menggigiti kuku tangannya ketika ia sedang gugup. Menurut Freud, karena Hank berada dalam tahap oral, ia tidak akan pernah



8



melewati tahap fiksasi ini. Masalah berat badan Hank juga merupakan gejala dari fiksasinya di tahap oral karena ia selalu mundur ke tahap oral dengan mencari kepuasan oral melalui merokok dan makan daripada menghadapi situasi yang penuh tekanan. TUGAS 6 TEKNIK TERAPUTIK APA YANG AKAN DIGUNAKAN OLEH TERAPIS FREUDIAN, SEPERTI YANG TERDAPAT DI DALAM STUDI KASUS? TINGKAT KESADARAN MANAKAH YANG AKAN MENJADI FOKUS UTAMA DARI TERAPI? Teknik teraputik yang akan digunakan oleh terapis Freudian adalah asosiasi bebas kemudian interpretasi mimpi. Kedua teknik ini berfokus pada alam tidak sadar manusia pada pikiran manusia atau unconscious mind, sehingga dalam terapi ini sang terapis akan membawa kembali memori yang ditekan secara tidak sadar oleh Hank ke tingkat kesadaran. Asosiasi bebas adalah sebuah teknik dimana sang terapis akan memberikan sejumlah kata dan pasien harus mengatakan dengan spontan hal yang pertama kali muncul dalam pikirannya ketika mendengar kata tersebut. Tidak peduli seberapa sepele, memalukan, atau menyakitkan memori tersebut, sang pasien harus mengatakannya tanpa menghilangkan, menyusun ulang, atau merombak memori tersebut. Melalui terapi ini, hal-hal yang diungkapkan oleh sang pasien melalui asosiasi bebas bukanlah hasil dari pikiran sadarnya, melainkan pikiran tidak sadar orang tersebut. Ketika proses terapi ini dijalankan, sang terapis akan mencermati kata demi kata yang diberikan oleh sang pasien dan melihat kaitan antara kata-kata tersebut. Ketika terjadi resistensi dalam terapi ini, artinya terapi berjalan ke arah yang benar, dan sang terapis harus terus menggali di area tersebut dan meruntuhkan resistensi-resistensi sehingga pasien, yaitu Hank, dapat menghadapi pengalaman-pengalaman yang ia tekan sebelumnya. Selanjutnya, seperti halnya yang ada dalam studi kasus, terapis akan lebih cenderung menggunakan teknik analisis mimpi untuk berfokus pada tingkat unconscious Hank yang terjadi selama tidur. Analisis mimpi adalah teknik dalam



9



menginterpretasi mimpi untuk mengungkap konflik-konflik tidak sadar dalam diri manusia. Karena di dalam mimpi, manusia cenderung memiliki pertahanan yang lebih lemah mengenai conscious thought sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas konflik batin yang terjadi. Dalam kasus ini, konflik-konflik batin Hank yang tidak terselesaikan selama fase oral pada masa bayi dapat lebih mudah diinterpretasi. Konflik-konflik ini akan tercermin dalam mimpi Hank dan dapat ditilik dari manifest content atau peristiwa-peristiwa yang termanifestasi secara nyata dalam mimpi, dan latent content atau arti simbolis dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam mimpinya. Untuk melakukan hal ini, biasanya pasien akan diminta untuk mencatat mimpi mereka selama rentang waktu tertentu yang telah ditentukan oleh sang terapis,



kemudian



terapis



menginterpretasikannya



akan



dengan



melihat



mengartikan



pola



dari



mimpi



konflik-konflik



tersebut,



tidak



sadar



kemudian memperbaiki konflik yang tidak terselesaikan tersebut secara sadar dalam diri pasien. BAGAIMANA PENYEMBUHAN DAN PENINGKATAN KEADAAN TERJADI SELAMA TERAPI FREUDIAN? Proses penyembuhan dan peningkatan kondisi Hank selama terapi Freudian dilakukan melalui bantuan dari diri sendiri



atau self-help. Hal ini



dilakukan berdasarkan interpretasi mimpi yang telah dilakukan sebelumnya. Selfhelp yang dilakukan Hank berupa tindakan yang disarankan oleh terapisnya berdasarkan terapi yang telah dilalui.



10



DAFTAR PUSTAKA Feist, Jess and Gregory J. Feist. 2008. Theories of Personality 7th Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. Schultz, Duane P. and Sydney Ellen Schultz. 2005. Theories of Personality Eighth Edition. California: Wadsworth Cengage Learning.