Analisa Tindakan Pemasangan Infus-1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ga ta
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA TINDAKAN PEMASANGAN INFUS DI RUANG ROSELA ATAS RSUD KARDINAH TEGAL



OLEH : Nama: MIFTAHUL ULUM NIM: 190104061



PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2018



1. Tindakan Pemasangan Infus 2. Indikasi Dilakukan Pemasangan Infus a. Pemberian obat intravena b. Hidrasi intravena c. Transfusi darah atau komponen darah d. Situasi lain dimana akses langsung ke aliran darah diperlukan 3. Rasionalisasi Pemasangan Infus Pemasangan infus yaitu untuk mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral, memberikan keseimbangan asam basa, memperbaiki volume komponen darah dan memberikan nutrisi saat system pencernaan diistirahatkan. 4. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Dalam Pemasangan Infus a. Anatomi Sistem 1) Permukaan dorsal tangan - Vena Sevalika - Vena supervisial dorsalis - Ramus Vena Dorsalis - Vena Basilika 2) Pemukaan lengan bagian dalam - Vena Basilika - Vena Sevalika - Vena kubital median - Vena Median lengan bawah - Vena radialis 3) Permukaan Dorsal kaki - Vena Savenamagna - Fleksus Dorsalis - Ramus Dorsalis



2) Fisiologi Sistem Pembuluh darah dapat diibaratkan sebagai selang yang bersifat elastis, yaitu diameternya dapat membesar atau mengecil. Sifat elastis ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Sebagai contoh, apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diamater pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Bila pembuluh darah mengalami kekakuan maka ia menjadi kurang fleksibel sehingga tidak dapat mengantisipasi terhadap kenaikan/penurunan tekanan darah. Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia (misal oleh karena terjadi pengapuran pada dindingnya) oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut usia cenderung sedikit lebih tinggi dari pada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah adalah karena adanya tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, kolesterol juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan menyebabkan hipertensi (penyakit darah tinggi), walau sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena kekakuan pembuluh darah. Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan disertai penyempitan pada sebagian besar pembuluh darah dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat tinggi (hipertensi berat). 5. Alat dan Bahan Pemasangan Infus a. Standar Infus b. Cairan Infus dan Infus set sesuai kebutuhan. c. Bidai/alat infus d. Perlak dan torniquet e. Plester dan gunting f. Bengkok



g. Sarung tangan bersih h. Kassa steril i. Kapas alkohol j. Bethadine 6. Prinsip Pemasangan Infus Densifeksi/ bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas alcohol dengan gerakan sirkuler (satu kali sapuan). 7. Prosedur Pemasangan Infus a. Cuci tangan b. Persiapkan alat dan bahan seperti tiga buah potongan plester sepanjang 2,5 cm. belah dua salah satu plester sampai ke bagian tengah, jarum atau kateter, kapas alcohol atau antiseptik. c. Sambungkan cairan infus dengan infus set terlebih dahulu dan periksa tidak ada udara pada infus set. d. Pasang torniket pada daerah proksimal vena yang akan dikaterisasi 6080 mmHg. e. Pilih vena yang akan dilakukan pemasangan, untuk anak-anak lakukan teknik transiluminasi untuk mendapatkan vena. f. Dengan kapas alcohol atau antiseptik yang tepat, bersihkan tempat inersi dan biarkan hingga mongering. g. Dorong pasien untuk tarik nafas dalam agar pasien relaksasi dan nyaman. h. Masukkan kateter ke vena sejajar dengan bagian terlurus vena, tusuk kulit dengan sudut 30-45 derajat, setelah keluar darah pada ujung kateter, tarik sedikit jarum pada kateter, dorong kateter sampai ujung, dan ditekan ujung kateter dengan 1 jari. i. Lepaskan torniket. 8. Respon Pasien a. Respon Objektif Cairan infus masuk melalui IV



b. Respon subjektif Pasien merasakan sakit suntikan pemasangan infus 9. Analisis Keberhasilan Pada tindakan pemasangan infus hampir semua dilakukan sebagai mana dengan SOP yang ada dan atas persetujuan pasien. 10. Refleksi Diri a. Kekurangan fase terminasi Pada fase ini tidak ada kekurangan yang terjadi selama tindakan b. Kekurangan fase kerja Pada fase ini kekurangan yang dilakukan tidak memposisikan pasien dengan nyaman sebelum dilakukan tindakan. c. Kekurangan fase terminasi Pada fase ini tidak ada kekurangan d. Kekurangan fase setelah fase terminasi Pada fase ini tidak ada kekurangan