Analisis Data Kualitatif-Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INI COVER



Kuliah yang bener, yang rajin yaa? Kalua ada tugas sebisa mungkin jangan diskip. Minimal kerjain dan dicoba kerjain dulu. Kalau butuh bantuan bilang aku, jangan sampe ga disentuh tugasnya dan berakhir ga dikumpulin, okay? Mau kamu lagi males atau gabisa, pokoknya harus dicoba.



KATA PENGANTAR Dinda kimbek



Ah aku cape



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar....................................................................................................................i Daftar Isi............................................................................................................................ii Bab I Pendahuluan..........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah.............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................................1 Bab II Pembahasan.........................................................................................................2 2.1 Pengertian Analisis Data Kualitatif............................................................................2 2.2 Pengodean dalam Analisis Data Kualitatif.................................................................5 2.3 Penentuan pola dalam Analisis Data Kualitatif..........................................................7 Bab III Penutup.............................................................................................................10 3.1 Kesimpulan............................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode penelitian merupakan sebuah ilmu yang mempelajari cara atau Teknik dalam melakukan penelitian baik berupa penelitian akademis maupun penelitian umum. Para ahli yang merupakan pakar penelitian telah membedakan penelitian menurut jenis data dan analisisnya menjadi dua bagian, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kedua jenis penelitian ini akan berpengaruh pada metode pengolahan data dan hasil akhir penelitian setiap peneliti. Kedua jenis metode penelitian tersebut akan menjadi ujung tombak penelitian. Data merupakan acuan yang nantinya akan diolah hingga data-data tersebut mempunyai makna dan bisa digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang mutlak dengan melalui serangkaian analisis data baik analisis data kualitatif maupun analisis data kuantitatif. Makalah ini akan membahas tentang analisis data penelitian kualitatif. Analisis data penelitian kualitatif ini berkaitan dengan data yang berupa kata atau kalimat yang dihasilkan dari objek penelitian serta berkaitan dengan kejadian yang melingkupi sebuah objek penelitian. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Analisis data kualitatif? 2. Apa yang dimaksud pengodean dalam analisis data kualitatif? 3. Apa yang dimaksud penentuan pola analisis data kualitatif? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian analisis data penelitian kualitatif. 2. Untuk mengetahui pengodean analisis data kualitatif. 3. Untuk mengetahui pola analisis data kualitatif



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Analisis Data Kualitatif



2.1.1 Pengertian Analisis Data Kualitatif Analisis merupakan proses pemecahan data yang menjadi komponenkomponen yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu. Menurut Bodgan dan Biglen dalam Moleong, Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi suatu yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan dipelajarai dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut Seiddel dalam Burhan Bungin mengatakan bahwa analisis data kualitatif prosesnya sebagai berikut: 1. Proses mencatat yang menghasilakan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2.  Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. 3.  Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan. 4.  Membuat temuan-temuan umum. Adapun tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik data yang melalui pengakuan subyek pelakukanya. Peneliti dihadapkan kepada berbagai objek penelitian yang semuanya mengahasilkan data yang membutuhkan analisis. Data yang didapat dari obyek penelitian memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya, analisis diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga menjadi pemahaman umum. Analisis data kualitatif dilakukan secara induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan. Peneliti dihadapkan kepada data yang diperoleh dari lapangan. Dari data tersebut, peneliti harus menganalisis sehingga menemukan makna yang kemudian makna itulah menjadi hasil penelitian. Dari beberapa definisi dan tujuan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya untuk mengungkap makna dari data penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan klasifikasi tertentu. 2.1.2 Metode Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif tidak sama dengan analisis kuantitatif yang metode dan prosedurnya sudah pasti dan jelas. Ketajaman analisis data kualitatif tergantung kepada kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif.



2



Peneliti yang sudah terbiasa menggunakan pendekatan ini, biasanya mengulas hasil penelitiannya secara mendalam dan kongkret. Meskipun analisis kualitatif ini tidak menggunakan teori secara pasti sebagaimana kuantitaif, akan tetapi keabsahan dan kevalidan temuannya juga diakui sejauh peneliti masih menggunakan kaidah-kaidah penelitian. Menurut Patton dalam Kristi Poerwandari, yang harus selalu diingat peneliti adalah bagaimanapun analisis dilakukan, peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses dan prosedur-prosedur analisisnya sejujur dan selengkap mungkin. Analisis kualitatif juga berbeda dengan kuantitatif yang cara analisis dilakukan setelah data terkumpul semua, tetapi analisis kualitatif dilakukan sepanjang penelitian dari awal hingga akhir. Hal ini dilakukan karena, peneliti kualitatif mendapat data yang membutuhkan analisis sejak awal penelitian. Bahkan hasil analisis awal akan menentukan proses penelitian selanjutnya. Menurut Lexy J. Moleong, proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi dan yang terakhir adalah penafsiran data. Proses analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Moleong diatas sangat rumit dan terjadi tumpang tindih dalam tahapan-tahapannya. Tahapan reduksi data sampai kepada tahapan kategorisasi data menurut hemat penulis merupakan satu kesatuan proses yang bisa dihimpun dalam reduksi data. Karena dalam proses ini, sudah terangkum penyusunan satuan dan kategorisasi data. Oleh karena itu, penulis lebih setuju kalau proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi data, penyajian atau display data dan kesimpulan atau Verifikasi. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menjelaskan proses analisis tersebut sebagai berikut: 1. Reduksi Data. Mereduksi data berarti meringkas, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian.Dengan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkancatatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data. Meringkas hasil pengumpulan data ke dalam konsep, kategori, dan tematema, itulah kegiatan reduksi data, pengumpulan data dan reduksi data saling berinteraksi dengan melalui konklusi dan penyajian data, ia tidak bersifat sekali jadi, tetapi secara bolak balik, perkembangannya bersifat sekuensial dan



3



interaktif, bahkan melingkar, Kompleksitas permasalahan bergantung pada ketajaman pisau analisis. Glasser dan Strauss memunculkan konsep komparasi secara konstan yang mereka maknakan sebagai suatu prosedur komparasi untuk mencermati padu tidaknya data dengan konsep-konsep yang dikembangkan untuk merepresentasikannya, padu tidaknya data dengan kategori-kategori yang dikembangkan, padu atau tidaknya generalisasi atau teori dengan data yang tersedia, serta padu dan tidaknya keseluruhan temuan penelitian itu sendiri dengan kenyataan lapangan yang tersedia. Dengan demikian, komparasi secara konstan tersebut lebih ditempatkan sebagai prosedur mencermati hasil reduksi data atau pengolahan data guna memantapkan keterandalan bangunan konsep, kategori, generalisasi atau teori beserta keseluruhan temuan penelitian itu sendiri sehingga benar-benar padu dengan data maupun dengan kenyataan lapangan. Dengan demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di lapangan. Data yang diperoleh dalam penggalian data sudah barang tentu merupakan data yang sangat rumit dan juga sering dijumpai data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian tetapi data tersebut bercampur baur dengan data yang ada kaitannya dengan penelitian. Maka dengan kondisi data seperti, maka peneliti perlu menyederhanakan data dan membuang data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian. Sehingga tujuan penelitian tidak hanya untuk menyederhanakan data tetapi juga untuk memastikan data yang diolah itu merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian 2. Penyajian data. Menurut Miles dan Hubermen yang dikutip oleh Muhammad Idrus bahwa: Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya. Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan. 3. Kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang



4



dikumpulkan denganmencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut. Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terusmenerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka, dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan. Mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, dengan cara: (1) memikir ulang selama penulisan, (2) tinjauan ulang catatan lapangan, (3) tinjauan kembali dan tukar pikiran antarteman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif, (4) upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Tahapan-tahapan di atas terutama tahapan reduksi dan penyajian data, tidak melulu terjadi secara beriringan. Akan tetapi kadang setelah dilakukan penyajian data juga membutuhkan reduksi data lagi sebelum ditarik sebuah kesimpulan. Tahapan-tahapan di atas bagi penulis tidak termasuk pada metode analisis data tetapi masuk kepada strategi analisis data. Karena, metode sudah paten sedangkan strategi bisa dilakukan dengan keluwesan peneliti dalam menggunakan strategi tersebut. Dengan demikian, kebiasaan peneliti menggunakan metode analisis kualitatif menentukan kualitas analisis dan hasil penelitian kualitatif. 2.2 Pengertian Pengodean dalam Analisis Data Kualitatif Kode dalam penelitian kualitatif merupakan kata atau frasa pendek yang secara simbolis bersifat meringkas, menonjolkan pesan, menangkap esensi dari suatu porsi data, baik itu data berbasiskan bahasa atau data visual. Dengan bahasa yang lebih sederhana, kode adalah kata atau frasa pendek yang memuat esensi dari suatu segmen data. 2.2.1 Batasan pengodean (coding) Setelah data lapangan kita telaah dan analisis awal, maka proses yang juga seiringan dilakukan adalah pengodean(coding). Pengodean menurut Mc Millian dan Schumacher (2001:467) adalah proses membagi data ke dalambagianbagian sistem klasifikasi. (Coding is a process of dividing data into parts byclassification system). Sedangkan menurut Miles dan Huberman,1994:65) dalamAlwasilah (2002:230), kode adalah “efficient data-labelling and dataretrieval devices”. 5



Menurut Lofland (1977) dalam Alwasilah(2002:230), ada enam fenomenayang dapat dijadikan kode dalam penelitian kualitatif : 1. Tindakan (acts) , yaitu hal yang terjadi pada waktu relatif singkat sepertimemulai pelajaran, mengucapkan salam, atau memanggil siswa. 2. Aktivitas (activities), yaitu hal yang terjadi dalam satu periode danmerupakan unsur penting dalam partisipasi sosial, misalnya diskusikelas, presentasi di depan kelas,dll. 3. Makna (meanings), yaitu produk ucapan (verbal) dari responden yangmembatasi atau mengarahkan kegiatan. 4. Partisipasi (patisipation), yaitu keterlibatan responden secarakeseluruhan dalam situasi yang sedang diteliti. 5. Hubungan (relationship) , yaitu hubungan-hubungan antara berbagaiorang secara simultan dalam satu latar. 6.  Latar (settings) , yaitu latar dalam suatu studi dan dianggap sebagai satuunit analisis. Sedangkan menurut Bogdan dan Biklen (1992) dalam Alwasilah(2002:230231), batasan pengodean berkisar : 1. Setting/contex, yaitu informasi umum ihwal latar studi peneliti. 2. Definition of the situation, yaitu bagaimana responden memahami,mendefinisikan, dan memersepsi satu latar atau topik yang sedangpeneliti pelajari. 3. Perspectives, yaitu bagaimana persepsi responden ihwal sesuatu yangsedang peneliti pelajari. 4. Ways of thinking about people and objects, yaitu pemahaman respondensatu sama lain, orang luar, dan objek (lebih spesifik dari perspekstif diatas). 5. Process, yaitu urutan kejadian, terutama sesuatu yang tidak terjadi. 6. Activities, yaitu jenis-jenis perilaku yang terjkadi secara rutin. 7. Events, yaitu kegiatan khusus, terutama yang tidak sering terjadi. 8. Strategies, yaitu cara melaksanakan sesuatu, taktik, dan metode yang ditempuh responden untuk mencapai cita-citanya. 9. Relationship and social structures, yaitu pola-pola yang terdefinisikansecara tidak resmi seperti klik, koalisi, hubungan asrama, persahabatan,atau perseteruan. 10. Methods, yaitu problem, kesenangan, dan dilema dalam prosespenelitian, khususnya yang terkait dengan komentar dari pengamatlapangan. Semua data-data di atas dapat dijadikan kode, hanya saja tidak bisadipaksakan untuk beberapa kategori yang memang tidak cocok. Pada kenyataannya, semakin banyak data yang diperoleh makan proses pengodeanakan semakin banyak. Oleh karena itu, semakin besar pula kemungkinan terjadi 6



Recoding atau pengode-ulangan. Selan itu, pengodean yang telah penelititetapkan memiliki kemungkinan akan memiliki anak kode atau sub-kode. Kodeakan terus menerus digunakan sampai analisis selesai. Pengodean dihentikan jika terjadi kejenuhan dan telah terjadi keteraturan kategori (Miles dan Huberman (1994:62) dalam Alwasilah, (2002:231)) 2.2.2 Cara pengodean (coding) Menurut Mc Millian dan Schumacher (2001:467-468), seorang penelitiketika melakukan pengodean menggunakan salah satu sistem pengklasifikasiansebagai berikut : 1. Segmenting the data into units of content called topic (less than 25-30) and grouping  the topics into  larger clusters to form categogories. Membagi-bagikan data pada muatan unit-unit yang disebut topik (kurang lebih25-30) dan mengelompokkan topik-topik ke dalam kumpulan data yanglebih besar untuk membentuk kategori; atau 2. Starting with pretermined categories of no more than four six and breaking eachcategory into smaller subscategories. Memulai dengan kategorikategoriyang ditentukan sebelumnya (tidak lebih dari 4-5) lalu memecahkategori menjadi sukategori yang lebih kecil; atau 3. Combining the strategies, using some pretermined categories and addingdiscovered new categories. Mengombinasikan strategi-strategi denganmenggunakan beberapa kategori yang ditentukan sebelumnya danmenambahkan kategori-kategori yang baru ditemukan 2.3



Penentuan Pola dalam Analisis Data Kualitatif



2.3.1 Tujuan Penentuan Pola Analisis Data Kualitatif Tujuan akhir dari penelitian kualitatif adalah membuat pernyataan umum mengenai hubungan di antara beberapa kateogri dengan menemukan pola-pola dalam data. Pola dalam penelitian kualitatif adalah hubungan diantara kategorikategori. Saat peneliti menentukan kategori-kategori, mereka menemukan polapola yang menghubungkan kategori-kategori tersebut. Dengan demikian, mencari pola berarti membahas data dengan cara yang sebanyak mungkin. 2.3.2 Teknik Pencarian Pola Pencaarian pola dimulai dari dugaan peneliti dalam menghubungkan data. Pencarian pola dalam data dapat diterjemahkan melalui bagan berikut ini.



Pattern



Pattern 7



Category



Topic



Category



Topic



Category



Topic



Topic



Category



Topic



Bagan 2.1 Building Patterns of Meaning



Category



Topic



Topic



Teknik-teknik pencarian pola menurut Mc Millian dan Schumacher (2001:478-479), secara singkat meliputi beberapa cara : 1. Mengukur kelayakan data. Peneliti menilai kelayakan data berdasarkanfakta-fakta terpercaya. Pemilihan data pun dilandaskan pada asumsipeneliti, predisposisi, dan pengaruh situasi sosial. 2. Menggunakan triangulasi. Trianglasi merupakan validasi silang di antarasumber-sumber data, strategi pengumpulan data, periode waktu, danskema teoretis. Triangulasi dikembangkan oleh Denzin (1978) denganbagan sebagai berikut :



8



Artificiant collection



Informant Social scene or process



Field observations Bagan 2.2 Triangulation for Logical Pattern 3. Mengevaluasi fakta yang tidak sesuai. Para peneliti secara aktif mencaribukti yang tidak sesuai dalam penentuan pola. 4. Menyusun dan menyortir kategori pola. Peneliti menyusun kembalikategori-kategori berdasarkan urutan kejadian kemudian menyortirkategori yang tidak diperlukan. 5. Membentuk representasi visual. Para peneliti menyususn representasivisual dalam bentuk gambar, matriks, bagan, diagram yang akan lebihmembantu analisis. 6. Melakukan analisis silang logis. Ditampilkan dalam format matriks, setiapkategori diujicoba-silangkan agar diketahui kelayakannya dalampenentuan pola. 7. Plausibilitas (penjelasan-penjelasan). Peneliti mencari alasan-alasan logis(masuk akal) untuk menghubungkan kategori-kategori.



9



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Beberapa simpulan mengenai analisis penelitian kualitatif pada makalah ini adalah : 1. Analisis kualitatif merupakan analisis induktif karena proses penganalisisan dimulai dari kumpulan data. 2. Menganalisis data dalam penelitian kualitatif adalah ketika mengumpulkan data. Sehingga data itu dapat direduksi, reduksi data adalah upaya menyimpulkan data, kemudian memilah-milah data dalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, dan tema tertentu. 3. Pada tahap kategorisasi terdapat tahap pengodean (coding) yang merupakan proses pembagian data menjadi bagian-bagian dengan system klasifikasi berdasarkan topik. 4. Pola-pola analisis kualitatif merupakan penghubung antara beberapa kategori. 5. Teknik penentuan pola meliputi triongulasi, pengurutan dan penyortiran kategori, analisis bukti negative, konstruksi representasi visual, dan analisis silang logis.



10