Analisis Tindak Tutur Lokusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI DALAM KICK ANDY: PENTINGNYA PENDIDIKAN



Disusun oleh Wahyu Agung Widodo 14020074057 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2016



1



Abstrak Austin menyatakan tindak tutur merupakan seluruh komponen bahasa dan nonbahasa, meliputi tindakan dan ujaran yang dilakukan individu dalam berkomunikasi. Tindak tutur ini terbagi menjadi tiga tingkatan, lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi adalah tuturan pertama yang keluar dari penutur dan ditujukan pada mitra tutur yang mungkin membutuhkan respon dari mitra tutur ataupun tidak perlu respon. Ilokusi adalah respon dari tuturan (lokusi) sedangkan perlokusi adalah dampak dari ilokusi. Kata Kunci: Lokusi, Ilokusi, Perlokusi



1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang dipergunakan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bahasa seseorang dapat bersosial, juga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang pada umumnya tidak pandai memilih petuturan yang baik atau bahkan tidak memahami makna dan jenis petuturan yang seharusnya mereka pergunakan, baik di lingkungan instansi maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya. Ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor pengetahuan seseorang, faktor lingkungan, faktor pergaulan, faktor keadaan daerah, dan faktor intern seseorang. Tindak tutur (speech art) sendiri merupakan hal yang sangat wajar ada pada diri tiap manusia. Tindak tutur ini merupakan unsur pragmatik yang melibatkan pembicara, pendengar atau penulis pembaca serta yang dibicarakan. Dalam penerapannya, tindak tutur digunakan oleh beberapa disiplin ilmu. Seorang kritikus sastra mempertimbangkan teori tindak tutur untuk menjelaskan teks yang halus (sulit) atau untuk memahami alam genre (jenis) sastra, para antropolog akan berkepentingan dengan teori tindak tutur ini dapat mempertimbangkan mantra magis dan ritual, para filsuf melihat juga adanya aplikasi potensial diantara berbagai hal, misalnya status pernyataan etis, sedangkan linguis (ahli bahasa) melihat gagasan teori tindak tutur sebagai teori yang dapat diterapkan pada berbagai masalah di dalam kalimat (sintaksis), semantik, pembelajar bahasa kedua, dan yang lainnya. Dalam linguistik, pragmatik tindak tutur tetap merupakan praduga dengan implikatur khusus. (Setiawan, 2005 : 16)



1



Lalu bagiamana bila tindak tutur ini dipersempit bahasasannya kedalam subnya, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lalu digunakan untuk menganalisis tindak tutur manusia pada waktu dan peristiwa tertentu seperti dala talk show yang berjudul Kick Andy: Pentingnya Pendidikan seperti yang akan dibahas berikut. 1.2 Rumusan masalah 1.2.1 Bagaimana tindak tutur lokusi dalam acara Kick Andy: Pentingnya Pendidikan ? 1.2.2 Bagaimana tindak tutur ilokusi dalam acara Kick Andy: Pentingnya Pendidikan ? 1.2.3 Bagaimana tindak tutur perlokusi dalam acara Kick Andy: Pentingnya Pendidikan ? 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Untuk mengatahui dan mendeskripsikan tindak tutur lokusi yang ada dalam acara Kick Andy: Pentingnya pendidikan. 1.3.2 Untuk mengatahui dan mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang ada dalam acara Kick Andy: Pentingnya pendidikan. 1.3.3 Untuk mengatahui dan mendeskripsikan tindak tutur perlokusi yang ada dalam acara Kick Andy: Pentingnya pendidikan. 2. Pembahasan Tindak tutur atau pertuturan (speech act) adalah seluruh komponen bahasa dan nonbahasa yang meliputi perbuatan bahasa yang utuh, yang menyangkut peserta di dalam percakapan, bentuk penyampaian amanat, topik, dan konteks amanat tersebut. Istilah ini dicetuskan oleh Austin (1962) melalui teorinya tentang tiga tingkat pertuturan, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Searle (1969) selanjutnya membagi pertuturan menjadi lima kategori, yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Tindak tutur merupakan gejala individu, bersifat psikologis, dan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur di titikberatkan kepada makna atau arti tindak, sedangkan peristiwa tutur lebih dititikberatkan pada tujuan peristiwanya (Suwito, 1983:33). Dalam tindak tutur ini terjadi peristiwa tutur yang dilakukan penutur kepada mitra tutur dalam rangka menyampaikan komunikasi. Agustin (dikutuf Subyakto, 1992:33) menekankan tindak tutur dari segi pembicara. Kalimat yang bentuk formalnya berupa pertanyaan memberikan informasi dan dapat pula berfungsi melakukan suatu tindak tutur yang dilakukan oleh penutur. Dengan demikian, penutur yang diucapkan suatu tindakan, seperti “Pergi!”, “Silahkan Anda 2



tinggalkan rumah ini, karena Anda belum membayar kontraknya!”, “Saya mohon Anda meninggaln rumah ini” tindak tutur ini merupakan suatu perintah dari penutur kepada mitra tutur untuk melakukan tindakan. Lokusi adalah tuturan pertama yang keluar dari penutur dan ditujukan pada mitra tutur yang mungkin membutuhkan respon dari mitra tutur ataupun tidak perlu respon. Ilokusi adalah respon dari tuturan (lokusi) sedangkan perlokusi adalah dampak dari ilokusi. Berikut adalah data yang didapat dari hasil transkrip acara Kick Andy: Pentingnya Pendidikan yang dipublikasikan di Youtube pada 1 Juli 2013. Lokusi Ilokusi Perlokusi 1 Andy : Depan 1. Meta : 1. Andy : Toko saya depan kita Tulungagung pakan burung semua sudah ada (ilokusi, tindak tutur (perlokusi, tindak Meta Adriani, Meta asertif) tutur asertif) 2. Meta : Toko 2. Meta : Iya Asalnya darimana ? Pakan Burung (perlokusi, tindak (lokusi, kalimat (ilokusi, tindak tutur tutur asertif) interogatif ) 3. Andy : Menjual 2 Andy : asertif) 3. Meta : Per bulan pakan burung ? Tulungagung, Pak (ilokusi, tindak (perlokusi, kalimat Sekarang kerja di ? tutur asertif) interogatif) (lokusi, dengan 4. Meta : 4. Meta : Iya kalimat interogatif) (Mengangguk) Iya (perlokusi, tindak 3 Andy : Soalnya benar (Ilokusi, tutur asertif) Pak Nu tadi tanya 5. Andy : Gajinya tindak tutur asertif) itu perbulan atau : Seratus berapa itu ? perhari (lokusi, 5. Meta Delapan Puluh Ribu, (perlokusi, kalimat kalimat deklaratif) tapi itu sudah interogatif) 4 Meta, tapi apa betul : Empat mendapat potongan 6. Meta Meta adalah siswa ratus ribu per bulan dari sekolahan lulusan terbaik di (perlokusi, tindak (Ilokusi, kalimat ujian nasional tutur asertif) deklaratif tindak kemarin untuk 7. Andy : Perbulan tutur asertif) Kabupaten Pak Nuh, kecuali : Iya betul Tulungagung ? 6. Meta Pak Nuh setiap hari (ilokusi, tindak tutur (lokusi, kalimat beli pakan burung asertif) interogatif) : 56,45 disitu bisa empat 5 Menarik untuk 7. Meta (ilokusi, tindak tutur ratus ribu perhari melihat kisah hidup asertif) (penonton Meta, tapi 8. Meta : Ya kalau tertawa). sebelumnya ikuti habis pulang (perlokusi, kalimat dulu kisahnya sekolah itu bantu 3



berikut ini. (lokusi, deklaratif) 6 Narator : Kemiskinan tidak identik dengan kebodohan meski datang dari keluarga yang sangat sederhana Meta Adriani dikenal sebagai siswi yang pandai dan tekun tak kalah dengan mereka yang dibekali dengan fasilitas berlebih. Lulus ujian dengan 56,45 membuatnya menjadi peraih nilai UN tertinggi sekabupaten Tulungagung, Jawa Timur.Tinggal di dusun Tri Mulyo, MUjab, Tulungangung sehari-hari Meta membantu sang Ibu, Emi Supangadi yang bekerja menjadi penjahit konveksi. Untuk satu celana yang berhasil dijahitnya akan menadapatkan upah sebesar seribu rupiah. Sementara ayah Meta seharihari bekerja sebagi buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap. Meski dibekali



ibu dulu kalau udah selesai baru belajar (ilokusi, kalimat deklaratif) 9. Meta : Sore sampai malam (ilokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) 10. Meta : Kalau orang tua itu seneng ya seneng pak tapi juga ada sedihnya (ilokusi, tindak tutur ekspresif) 11. Ibu Emi : (Menunduk dan terdiam) (ilokusi tindak tutur ekspresif) 12. Ibu Emi : Ndak mampu (ilokusi, tindak tutur asertif) 13. Ibu Emi : Iya (ilokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) 14. Meta : Iya pak, sementara pengennya. (ilokusi, tindak tutur ekspresif) 15. Meta : Ya ini mau nyoba. (ilokusi, asertif) 16. Meta : Iya (ilokusi, asertif) 17. Meta : Yang pertama saya ingin membahagiakan orang tua saya pak, mengangkat



deklaratif) 8. Andy : Berapa lama nunggaknya ? (perlokusi, kalimat intergatif) 9. Meta : Dua sampai tiga bulan (perlokusi, tindak tutur asertif) 10. Andy : Sekolah nggak apa-apa ? (perlokusi, kalimat interogatif) 11. Meta : Nggak apa-apa, sekolah memaklumi kalau keadaan ndak ada (Perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur espresif) 12. Andy : Kenapa Meta dapat potongan ? (perlokusi, kalimat interogatif) 13. Meta : Ya mengajukan surat tidak mampu ke sekolahan supaya dapat keringanan (perlokusi, kalimat deklaratif) 14. Andy : SMP bagaiamana ? (perlokusi, kalimat interogatif) 15. Meta : SMP masuk sepulu besar sampai lima besar. (perlokusi, kalimat deklaratif) 16. Andy : SMA ? (perlokusi, interogatif) 4



kemampuan yang unggul dibidang akademis Meta pasrah bila sewaktu-waktu ia tidak mampu melanjutkan kuliah karena terbentuk biaya. Sambil menunggu penerimaan mahasiswa baru kini Meta bekerja sebagai penjaga toko pakan burung yang tak jauh dari rumahnya. Ia mulai bekerja dari tengah hari hingga tengah malam. Keinginan Meta saat ini ingin dapat segera kuliah sesuai minatnya dibidang matematika. (lokusi, kalimat deklaratif dan tindak tutur ekspresif) 7 Andy : Ya, jadi ayah bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu penjahit. (lokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) Meta, apa betul Meta juga pernah menunggak uang sekolah ? (lokusi, kalimat interogatif) 8 Andy : Berapa sih uang sekolah sebulan ? (lokusi,



derajatnya. Dari dulu orang tua saya sudah membesarkan saya susah payah. (ilokusi, asertif) 18. Meta : Iya (ilokusi, asertif)



17. Meta : SMA ya sepuluh besar juga (perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) 18. Andy : Itu artinya rata-rata satu pelajaran nilainya berapa ? (perlokusi, kalimat interogatif) 19. Meta : 9,3 (perlokusi, tindak tutur asertif) 20. Andy : Sedihnya ? (perlokusi, kalimat interogatif) 21. Meta : Kalau nilai saya bagus tapi ndak ada biaya buat kuliah (perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur ekspresif) 22. Andy : Sudah berbagai usaha ya, jadi sampai sekarang juga belum bisa mendapatkan uang untuk kuliah Meta ? (perlokusi, kalimat interogatif, tindak tutur ekspresif) 23. Ibu Emi : Sama sekali belum, tapi sudah ada yang mau membantu, banyak yang menawari untuk kuliah. (perlokusi, tindak tutur asertif) 24. Andy : Baik, tapi 5



kalimat interogatif) 9 Andy : Betulkah sejak kelas satu sampai tamat SD Meta selalu mendapat rangking tertinggi dikelas ? (lokusi, kalimat interogatif) 10 Andy : Nah dari ujian nasional tahun ini Meta mendapatkan nilai tertinggi untuk kabupaten Tulungagung, Berapa nilai totalnya ? (lokusi, tindak tutur deklaratif kalimat interogatif) 11 Andy : Nah dengan kondisi ekonomi seperti tadi dan harus membantu ibu menjahit bagaimana Meta membagi waktu untuk belajar dan membantu orang tua mencari nafkah ? (lokusi, kalimat interogatif) 12 Andy : Jam berapa biasanya belajar ? (lokusi, kalimat interogatif) 13 Andy : Apa komentar orang tua ketika tau nilai Meta tertinggi sekabupaten Tulungagung ? (lokusi, kalimat



belum ada yang terealisasi ya ? (perlokusi, tindak tutur asertif) 25. Ibu Emi : Belum (perlokusi, tindak tutur asertif) 26. Andy : Tidak ada sedikitpun yang bisa disisihkan untuk dikumpulkan ? (perlokusi, kalimat interogaif) 27. Ibu Emi : Untuk makan saja sudah pas-pasan lho pak. (perlokusi, kaliat deklaratif, tindak tutur asertif) 28. Andy : Apa harapan ibu ? (perlokusi, kalimat interogatif) 29. Ibu Emi : Semoga citacitanya tercapai pak, pengennya dia jadi dosen pak. (perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) 30. Andy : Tapi sudah pernah ikut SNMPTN ? (perlokusi, kalimat interogatif) 31. Meta : Sudah pak (perlokusi, asertif) 32. Andy : Hasilnya ? (perlokusi, interogatif) 33. Meta : Nggak 6



interogatif) 14 Andy : Waduh, kalau gitu kita tanya pada ibu Emi nih, Ibunya. (lokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) Ibu Emi ada bahagianya tapi ada sedihnya, sudah melakukan apa, upaya apa yang sudah dilakukan untuk bisa melanjutkan kuliah ? (lokusi, kalimat interogatif) 15 Andy : Tapi kalau ibu sendiri yang harus membiayai sudah pasti tidak akan bisa ? (lokusi, kalimat interogatif) 16 Andy : Tapi ibu boleh dong ibu punya harapan terhadap Meta, masa depan Meta ? (lokusi, tindak tutur asertif, kalimat interogatif) 17 Andy : Jadi mudah-mudahan bisa tercapai, Meta sekarang Meta kerja di toko makanan burung ini sebenarnya sementara ya sambil berharap untuk bisa melanjutkan kuliah ! (lokusi, tindak tutur



lolos juga (perlokusi, asertif) 34. Andy : Pada waktu itu mau masuk jurusan apa ? (perlokusi, interogatif) 35. Meta : Pendidikan matematika (perlokusi, asertif) 36. Andy : Kenapa pilih pendidikan matematika ? (perlokusi, interogatif) 37. Meta : Dari dulu saya sukanya yang menghitung pak kalau hafalan itu terlalu bisa (perlokusi, asertif) 38. Andy : Nyoba (perlokusi, ekpresif) 39. Meta : Iya (perlokusi, asertif) 40. Andy : Biayanya dari mana ? (perlokusi, interogaif, asertif) 41. Meta : Dibiayai sama orang pak (perlokusi, asertif) 42. (Tepuk tangan) (perlokusi)



7



asertif) 18 Andy : Kebalikan dari saya (sembari tersenyum dan diikuti suara tawa dari penonton dan meta) (lokusi, ekpresif) , pernah mencoba jalur SBMPTN ? (lokusi, interogatif) 19 Andy : Nanti kuliah diharapkan ada bantuan ya, (lokusi, ekspresif) 20 Andy : Tapi Meta sendiri punya mimpi apa sih ? yang ingin Meta wujudkan. (lokusi, interogatif) 21 Andy : Baik terima kasih Meta ya sudah mau berbagi dengan kami semua yang ada disini dan penonton dirumah, tentu doa kami agar Meta sukses selalu ya. (lokusi, asertif) 22 Andy : Dia sekolah dengan dana bantuan khusus murid miskin tapi dalam ujian nasional tahun ini dia meraih prestasi dengan nilai tertinggi seJawa Timur untuk jurusan IPA siapa dia ? ikuti terus Kick Andy. (lokusi, ekspresif) 8



Dalam data tersebut tercantum bentuk tindak tutur yang ada dalam acara Kick Andy: Pentingnya Pendidikan. Terdapat 22 bentuk lokusi yang diantara yang yang dominan merupakan lokusi dengan bentukan kalimat interogatif namun juga ada lokusi yang berbentuk kalimat deklaratif. Lokusi dalam acara Kick Andy ini semuanya dilontarkan oleh Andy F. Noya kepada Meta Adriani untuk mendapatkan respon dan menggali informasi lebih dalam. Kemudian terdapat 18 dialog yang merupakan ilokusi. Disini terjadi perbedaan jumlah ilokusi dan lokusi karena pada dasarnya sebuah lokusi boleh tidak mendapat respon dan bahkan tidak ditujukan untuk mendapat respon dan hanya sebagai kalimat deklaratif saja. Ilokusi atau bisa disebut respon terhadap lokusi ini yang ada dalam dialog Kick Andy: Pentingnya Pendidikan tercatat dalam data sebanyak tiga jenis. Bentuk ilokusi deklaratif yang digunakan oleh Andy F. Noya pada Meta, ilokusi ekspresif yang beberapa kali tampak pada dialog Meta, Andy, dan Ibu Emi. Ilokusi ekspresif disini ada yang bahkan tanpa ujaran an hanya berupa tindakan seperti yang dilakukan Ibu Emi yang diam saja saat diberi pertanyaan yang menandakan jawaban iya. Kemudian yang terakhri ilokusi asertif. Terakhir adalah perlokusi, dalam data terdapat 42 perlokusi yang ada dalam dialog antara Meta Adriana dengan Andy F. Noya. Jumlah perlokusi yang hampir dua kali lipat dari lokusi ini terjadi karena perlokusi sendiri merupakan dampak dari respon yang diberikan oleh ilokusi. Dampak ini bisa berupa bentuk tindakkan maupun tuturan kembali sebagai repon dari ilokusi yang diberikan. 3. Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tindak tutur dalam acara Kick Andy: Pentingnya Pendidikan terjadi 22 lokusi yang disambut dengan respon dan menghasil 18 ilokusi kemudian ilokusi-ilokusi ini mendapat respon balik dan muncul yang dinamakan dengan perlokusi yang merupakan dampak dari ilokusi. Dalam acara talk show seperti tersebut banyak lokusi yang terbentuk dari kalimat interogatif guna memancing narasumber untuk mengeluarkan informasi yang diinginkan. Dan terdapat 42 perlokusi yang meupakan dampak dari repon tehadap lokusi (ilokusi). Sehinga dapat dikatakan dalam acara talk show seperti Kick Andy: Pentingnya Pendidikan, pengengembangan materi atau perluasan bahasan dari lokusi merupakan perlokusi. Daftar rujukan



9



Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia Nadar. 2013. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu Yule, George. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar



10



Lampiran Kuning : Lokusi



Hijau : Ilokusi



Biru : Perlokusi



Kick Andy : Pentingnya Pendidikan dipublikasikan 1 Juli 2013 melalui channel Youtube Andy : Depan saya depan kita semua sudah ada Meta Adriani, Meta Asalnya darimana ? (lokusi, kalimat interogatif ) Meta : Tulungagung (ilokusi, tindak tutur asertif) Andy : Tulungagung, Sekarang kerja di ? (lokusi, dengan kalimat interogatif) Meta : Toko Pakan Burung (ilokusi, tindak tutur asertif) Andy : Toko pakan burung (perlokusi, tindak tutur asertif) Meta : Iya (perlokusi, tindak tutur asertif) Andy : Menjual pakan burung ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : Iya (perlokusi, tindak tutur asertif) Andy : Gajinya berapa itu ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : Empat ratus ribu per bulan (perlokusi, tindak tutur asertif) Andy : Soalnya Pak Nu tadi tanya itu perbulan atau perhari (lokusi, kalimat deklaratif) Meta : Per bulan Pak (ilokusi, tindak tutur asertif) Andy : Perbulan Pak Nuh, kecuali Pak Nuh setiap hari beli pakan burung disitu bisa empat ratus ribu perhari (penonton tertawa). (perlokusi, kalimat deklaratif) Meta, tapi apa betul Meta adalah siswa lulusan terbaik di ujian nasional kemarin untuk Kabupaten Tulungagung ? (lokusi, kalimat interogatif) Menarik untuk melihat kisah hidup Meta, tapi sebelumnya ikuti dulu kisahnya berikut ini. (lokusi, deklaratif) Narator : Kemiskinan tidak identik dengan kebodohan meski datang dari keluarga yang sangat sederhana Meta Adriani dikenal sebagai siswi yang pandai dan tekun tak kalah dengan mereka yang dibekali dengan fasilitas berlebih. Lulus ujian dengan 56,45 membuatnya menjadi peraih nilai UN tertinggi sekabupaten Tulungagung, Jawa Timur.Tinggal di dusun Tri Mulyo, MUjab, Tulungangung sehari-hari Meta membantu sang Ibu, Emi Supangadi yang bekerja menjadi penjahit konveksi. Untuk satu celana yang berhasil dijahitnya akan menadapatkan upah sebesar seribu rupiah. Sementara ayah Meta sehari-hari bekerja sebagi buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap. Meski dibekali kemampuan yang unggul dibidang akademis Meta pasrah bila sewaktu-waktu ia tidak mampu melanjutkan kuliah karena terbentuk biaya. Sambil menunggu penerimaan mahasiswa baru kini Meta bekerja sebagai penjaga toko pakan burung yang tak jauh dari rumahnya. Ia mulai bekerja dari tengah hari hingga tengah malam. Keinginan Meta saat ini ingin dapat segera kuliah sesuai 11



Lampiran minatnya dibidang matematika. (lokusi, kalimat deklaratif dan tindak tutur ekspresif) Andy : Ya, jadi ayah bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu penjahit. (lokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) Meta, apa betul Meta juga pernah menunggak uang sekolah ? (lokusi, kalimat interogatif) Meta : (Mengangguk) Iya benar (Ilokusi, tindak tutur asertif) Andy : Berapa lama nunggaknya ? (perlokusi, kalimat intergatif) Meta : Dua sampai tiga bulan (perlokusi, tindak tutur asertif) Andy : Sekolah nggak apa-apa ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : Nggak apa-apa, sekolah memaklumi kalau keadaan ndak ada (Perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur espresif) Andy : Berapa sih uang sekolah sebulan ? (lokusi, kalimat interogatif) Meta : Seratus Delapan Puluh Ribu, tapi itu sudah mendapat potongan dari sekolahan (Ilokusi, kalimat deklaratif tindak tutur asertif) Andy : Kenapa Meta dapat potongan ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : Ya mengajukan surat tidak mampu ke sekolahan supaya dapat keringanan (perlokusi, kalimat deklaratif) Andy : Betulkah sejak kelas satu sampai tamat SD Meta selalu mendapat rangking tertinggi dikelas ? (lokusi, kalimat interogatif) Meta : Iya betul (ilokusi, tindak tutur asertif) (tepuk tangan) perlokusi Andy : SMP bagaiamana ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : SMP masuk sepulu besar sampai lima besar. (perlokusi, kalimat deklaratif) (tepuk tangan) (perlokusi) Andy : SMA ? (perlokusi, interogatif) Meta : SMA ya sepuluh besar juga (perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) Andy : Nah dari ujian nasional tahun ini Meta mendapatkan nilai tertinggi untuk kabupaten Tulungagung, Berapa nilai totalnya ? (lokusi, tindak tutur deklaratif kalimat interogatif) Meta : 56,45 (ilokusi, tindak tutur asertif)



12



Lampiran Andy : Itu artinya rata-rata satu pelajaran nilainya berapa ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : 9,3 (perlokusi, tindak tutur asertif) (tepuk tangan) (perlokusi) Andy : Nah dengan kondisi ekonomi seperti tadi dan harus membantu ibu menjahit bagaimana Meta membagi waktu untuk belajar dan membantu orang tua mencari nafkah ? (lokusi, kalimat interogatif) Meta : Ya kalau habis pulang sekolah itu bantu ibu dulu kalau udah selesai baru belajar (ilokusi, kalimat deklaratif) Andy : Jam berapa biasanya belajar ? (lokusi, kalimat interogatif) Meta : Sore sampai malam (ilokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) Andy : Apa komentar orang tua ketika tau nilai Meta tertinggi sekabupaten Tulungagung ? (lokusi, kalimat interogatif) Meta : Kalau orang tua itu seneng ya seneng pak tapi juga ada sedihnya (ilokusi, tindak tutur ekspresif) Andy : Sedihnya ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : Kalau nilai saya bagus tapi ndak ada biaya buat kuliah (perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur ekspresif) Andy : Waduh, kalau gitu kita tanya pada ibu Emi nih, Ibunya. (lokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) Ibu Emi ada bahagianya tapi ada sedihnya, sudah melakukan apa, upaya apa yang sudah dilakukan untuk bisa melanjutkan kuliah ? (lokusi, kalimat interogatif) Ibu Emi



: (Menunduk dan terdiam) (ilokusi tindak tutur ekspresif)



Andy : Sudah berbagai usaha ya, jadi sampai sekarang juga belum bisa mendapatkan uang untuk kuliah Meta ? (perlokusi, kalimat interogatif, tindak tutur ekspresif) Ibu Emi : Sama sekali belum, tapi sudah ada yang mau membantu, banyak yang menawari untuk kuliah. (perlokusi, tindak tutur asertif) Andy : Baik, tapi belum ada yang terealisasi ya ? (perlokusi, tindak tutur asertif) Ibu Emi



: Belum (perlokusi, tindak tutur asertif)



Andy : Tapi kalau ibu sendiri yang harus membiayai sudah pasti tidak akan bisa ? (lokusi, kalimat interogatif) Ibu Emi



: Ndak mampu (ilokusi, tindak tutur asertif)



13



Lampiran Andy : Tidak ada sedikitpun yang bisa disisihkan untuk dikumpulkan ? (perlokusi, kalimat interogaif) Ibu Emi : Untuk makan saja sudah pas-pasan lho pak. (perlokusi, kaliat deklaratif, tindak tutur asertif) Andy : Tapi ibu boleh dong ibu punya harapan terhadap Meta, masa depan Meta ? (lokusi, tindak tutur asertif, kalimat interogatif) Ibu Emi



: Iya (ilokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif)



Andy : Apa harapan ibu ? (perlokusi, kalimat interogatif) Ibu Emi : Semoga cita-citanya tercapai pak, pengennya dia jadi dosen pak. (perlokusi, kalimat deklaratif, tindak tutur asertif) (tepuk tangan)(perlokusi) Andy : Jadi mudah-mudahan bisa tercapai, Meta sekarang Meta kerja di toko makanan burung ini sebenarnya sementara ya sambil berharap untuk bisa melanjutkan kuliah ! (lokusi, tindak tutur asertif) Meta : Iya pak, sementara pengennya. (ilokusi, tindak tutur ekspresif) Andy : Tapi sudah pernah ikut SNMPTN ? (perlokusi, kalimat interogatif) Meta : Sudah pak (perlokusi, asertif) Andy : Hasilnya ? (perlokusi, interogatif) Meta : Nggak lolos juga (perlokusi, asertif) Andy : Pada waktu itu mau masuk jurusan apa ? (perlokusi, interogatif) Meta : Pendidikan matematika (perlokusi, asertif) Andy : Kenapa pilih pendidikan matematika ? (perlokusi, interogatif) Meta : Dari dulu saya sukanya yang menghitung pak kalau hafalan itu terlalu bisa (perlokusi, asertif) Andy : Kebalikan dari saya (sembari tersenyum dan diikuti suara tawa dari penonton dan meta) (lokusi, ekpresif) , pernah mencoba jalur SBMPTN ? (lokusi, interogatif) Meta : Ya ini mau nyoba. (ilokusi, asertif) Andy : Nyoba (perlokusi, ekpresif) Meta : Iya (perlokusi, asertif) Andy : Biayanya dari mana ? (perlokusi, interogaif, asertif) Meta : Dibiayai sama orang pak (perlokusi, asertif) 14



Lampiran Andy : Nanti kuliah diharapkan ada bantuan ya, (lokusi, ekspresif) Meta : Iya (ilokusi, asertif) Andy : Tapi Meta sendiri punya mimpi apa sih ? yang ingin Meta wujudkan. (lokusi, interogatif) Meta : Yang pertama saya ingin membahagiakan orang tua saya pak, mengangkat derajatnya. Dari dulu orang tua saya sudah membesarkan saya susah payah. (ilokusi, asertif) (tepuk tangan dari penonton) (perlokusi) Andy : Baik terima kasih Meta ya sudah mau berbagi dengan kami semua yang ada disini dan penonton dirumah, tentu doa kami agar Meta sukses selalu ya. (lokusi, asertif) Meta : Iya (ilokusi, asertif) Andy : Dia sekolah dengan dana bantuan khusus murid miskin tapi dalam ujian nasional tahun ini dia meraih prestasi dengan nilai tertinggi se-Jawa Timur untuk jurusan IPA siapa dia ? ikuti terus Kick Andy. (lokusi, ekspresif)



15