Anamnesis Dan PF Psikiatri Pages 1 4,6 33 1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • metty
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Berikut adalah panduan wawancara psikiatri singkat, sebagai bahan tambahan keterampilan klinis dasar psikiatrik Peserta Klinik Madya Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNCEN/ SMF PSIKIATRI RSUD DOK 2/ RSJ ABEPURA. Wawancara Psikiatrik Pem Greetings; Perkenalan diri Membentuk Rapport Inform consent



Jika ya 



Selamat....................pak/ bu; Perkenalkan saya dr........................... Yang bertugas di poliklinik saat ini. saya akan melakukan wawancara dan pemeriksaan untuk dapat membantu bapak/ibu. Apakan bapak/ibu bersedia ? Apakah anda ingin saya memanggil anda dengan nama tertentu ? .... Jika ya.. (gunakan nama panggilan tersebut selama wawancara- jika tidak dapat menggunakan bapak/ibu/ jika seusia  anda)



Demografi + Riwayat penyakit sekarang Tanyakan data demografi : Nama/umur; pendidikan terakhir; pekerjaan;marital; agama; alamat Keluhan utama



Apa keluhan yang membawa anda ke poliklinik hari ini ? Apa yang bisa saya bantu? Keluhan utama dapat merupakan: apa yang pasien katakan (“ada orang yang mengejar dan mau membunuh saya” dan jika di bawa oleh keluarga dapat di tanyakan keluhan apa yang nampak dari pasien dan disampaikan oleh keluarga hingga membawa pasien datang. Onset keluhan utama (autoanamesis) Sejak kapan anda merasakan..................... (heteroanamnesis) Sejak kapan pasien memperlihatkan perubahan perilaku................ Presipitasi Sebelum pasien memperlihatkan perubahan (keluhan utama saat ini) apakah ada kejadian tertentu yang cukup bermakna dalam kehidupan pasien? Dampak gejala terhadap fungsi Apakah ada perubahan pola makan ? sehari-hari Pukul berapa pasien tidur? Apakah terbangun di malam hari ? pagi hari terbangun pukul berapa ? apng dirasaakan pasien saat bangun tidur? (rasa lelah/nyerinyeri tubuh/sakit kepala) Bagaiama pasien dalam bekerja atau beraktivitas seharihari? Memperberat keluhan utama Apakah ada hal-hal tertentu yang memperberat kondisi yang di rasakan pasien ? Memperingan keluhan apa yang dilakukan untuk meringankan keluhan tersebut ? Riwayat penyakit dahulu Riwayat sakit psikiatrik Apakah pasien pernah measakan keluhan serupa kondisi sebelumnya saat ini sebelum? Apakah pasien pernah menyakiti diri / percobaan bunuh 1



diri ? Apakah anda pernah menggunakan zat-zat tertentu seperti alkohol/ ganja/sabu/zat lainnya? Jika YA: Kapan terakhir anda menggunakan? Sejak kapan anda menggunakan zat tersebut? Berapa banyak yang anda gunakan setiap kali anda memakai zat tersebut? Apakah efek yang anda dapatkan jika menggunakan zat tersebut? Apakah pernah mengalami kejang ? Apakah pernah mengalami benturan kepala berat hingga terjadi penurunan kesadaran? Apakah anda pernah menjalani perawatan karena sakit fisik tertentu dalam 3 bulan terakhir ? Apakah ada riwayat demam ?



Riwayat medik lainnya



Status psikiatrikus Menilai kesadaran pasien Orientasi Orang /tempat /waktu



Menilai penampilan (observasi)



Roman muka (observasi ) Perilaku terhadap (kontak/rapport)



Atensi Tingkah laku Bicara



CM/ Dellirium Siapa yang mengantar anda ? Tempat apakah ini ? kota apakah ini ? Saat ini siang atau malam ? pasien Menilai cara pasien berpakaian / penampilan (wajar/tidak wajar); apakah nampak janggal (memakai baju berlapis-lapis); baju yang terlalu berwarna/ nampak berlebihan (menor/seductive); sangat bersih; tidak terurus Murung; ceria; cemas; omega sign;grimacing



pemeriksa Kontak : Ada/ tidak ada Rapport : Adequate / kurang adequate/tidak adequte Sikap terhadap pemeriksan : defensif;apatis;bekerjasama;bermusuhan;merendahkan Inatentif/ hiperarausal/ baik Agitasi / agresif/ hiperaktif/hipoaktf/stereotipi gerak/echopraxia/tic/ catatonic stupor Artikulasi; ................ Kecepatan bicara ; mutisme/poverty of speech/ logorrhe



Emosi : Mood : pervasive and sustained emotion, subjectively experienced and reported by the patient didapatkan beberapa yang utama : Affect : (observasi) 1) the external manifestation of an internal feeling state; and 2) what the observer observes when an individual is experiencing an emotion. varying over time, in response to changing emotional states.



Bagaimana perasaan anda saat ini ? depresif; elasi; cemas; iritabel



Apropriate (normal); Inapropriate ; means that the affect is inappropriate to the thought content. Flat affect : little if any change in the quality and quantity of affect with the introduction of different topics of conversation. Where there are few hand gestures, the voice monotonous and the face immobile, it is correct to 2



Persepsi



Ilusi Halusinasi dengar



Jika ya  Halusinasi lihat Jika ya  Halusinasi tactile Jika ya  Halusinasi olfactory Jika ya  Halusinasi Kecap Jika ya  Pikiran : Bentuk pikiran Realistik/autistik/derealisasi/tidak logis Jalan pikiran : (observasi)



Isi pikiran Waham curiga Waham kejar Waham kendali Thought broadcasting Thought broadcasting Thought broadcasting Thought broadcasting Thought withdrawl Thought Insertion



use the term, flat affect. (ringan/sedang/berat) labile affect: the affect changes suddenly Beberapa pertanyaan berikut mungkin akan terasa janggal bagi anda, tapi hal ini adalah hal yang harus saya tanyakan dan merupakan bagian dari pemeriksaan saat ini, silahkan anda jawab apa adanya, sesuai dengan yang anda rasakan.......... Saat anda sedang sendirian, pernahkah anda mendengar ada yang memanggil anda? Apakah anda pernah mendengar suara atau bisikan yang tidak didengar oleh orang lain. Bagaimana perasaan anda ? Apa yang anda lakukan agar merasa lebih tenang ? Pernahkan anda melihat bayangan-bayangan tertentu? Bagaimana perasaan anda ? Apa yang anda lakukan agar merasa lebih tenang ? Pernahkah; Saat anda sendirian, anda merasa ada yang menyentuh ? Bagaimana perasaan anda ? Apa yang anda lakukan agar merasa lebih tenang ? Pernahkan anda seperti mencium bau-bau tertentu; yang tidak dirasakan oleh orang lain? Bagaimana perasaan anda ? Apa yang anda lakukan agar merasa lebih tenang ? Apakah anda merasakan rasa tertentu pada lidah anda? Bagaimana perasaan anda ? Apa yang anda lakukan agar merasa lebih tenang ? Apakah anda pernah merasakan pengalaman janggal terntu yang mungkin anda rasakan sendiri?. Clang Asoscitation; Word salad; ass longgar; neologismen; flight of idea; tangential; Sirkumstansial; koheren; thought blocking Apakah anda memiliki kemampuan tertentu yang tidak dimiliki orang lain? Apakah ada yang berniat buruk terhadap diri anda? Apakah ada yang membuntuti/mengikuti anda ? Apakah anda pernah merasa dikendalikan oleh kekuatan tertentu? Apakah anda bisa mengetahui pikiran orang lain ? Apakah orang lain bisa mengetahui isi pikiran anda ? Pernahkan anda merasakan pikiran anda tersiar ? Saat menonton televisi; apakah anda pernah merasa dibicarakan atau terlibat dalam acara tv tersebut? Pernahkan anda merasakan pikiran anda tertarik keluar? Pernahkan anda merasakah ada sesuatu yang masuk kedalam pikiran anda? Pernahkan anda merasa bagian tubuh anda ada yang 3



Waham somatik



Memori dan fungsi kognitif



Konsentrasi



Memori Immediate memori / Short term memory (30 detik) Long term memory - Recent Memory (Jam-hari)



-



Remote Memory (Tahun)



Abstract-reasoning



Jikakendala tingkat pendidikan



Judgment/ penilaian Insight of illnes/ wawasan penyakit Jika ya.................... Kesimpulan



Kemampuan merefer....... Psikoedukasi



Penutup



membesar / mengecil? / bagaimana menurut anda tentang bagian tubuh anda? .............................................................................. Baik; saat ini saya akan melakukan pemeriksaan memori anda, silahkan menjawab sesuai dengan yang anda rasakan Berapakah 100 -3 ? ......Kurang 3?... kurang 3? (7x) Sebutkan bulan dalam setahun dimulai dari Desember ke Januari... Sebtukan angka berikut setelah saya ..1 ..4..9..2..5..



Dengan apa anda tiba di tempat ini? Apa yang anda makan pagi ini? Saya minta anda mengingat 3 benda berikut, nanti akan saya tanyakan kembali... (Bolpoint / kertas/ meja)..... Dimana anda bersekolah saat SD ? dengan apa anda berangkat ke sekolah saat itu? Siapa nama kepala sekolah anda saat SD ? Silahkan sebutkan kembali 3 benda yang saya perlihatkan pada anda tadi ......... (Bolpoint / kertas/ meja)........ Bisa anda jelaskan apakah arti : Panjang tangan ? Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing? Apakah persamaan Jeruk dan Apel ? Manakan diantara 3 benda berikut yang tidak merupakan kelompoknya...gunting; kertas; apel... Jika anda menemukan dompet di tengah jalan, apa yang akan anda lakukan? Menurut anda apakah anda memerlukan bantuan saat ini ? Mengapa ? Baik terimakasih, untuk kesediaan anda menjalani pemeriksaan ini. Dari hasil pemeriksaan ini, anda mengalami .....................(resume status psikiatrikus ...diagnosis)...... Oleh karena itu anda perlu......................(menjalani pengobatan-dosis obat-cara minum obat) Untuk hasil yang lebih baik, saya akan mengkonsulkan anda ke psikiater.... (jelaskan kepada keluarga pasien tentang pentingnya dukungan keluarga dalam kesembuhan pasien) Jelaskan kepada pasein pentingnya pengobatan/ kontrol terautur/ berpikir realistis sesuai kenyataan.. Ada hal lain yang bisa saya bantu ? Terimakasih; selamat.....pagi/siang.... 4



Riwayat Psikiatrik, Pemeriksaan Status Mental (Status Psikiatrikus) dan Psikopatologi Dr.Manoe Bernd P. SpKJ. MKes



MODUL 3 01/2014



[Bahan ini sebagai acuan belajar psikiatri Fakultas Kedokteran UNCEN, namun demikian sangat baik untuk membaca kembali dari sumber-sumber lain sebagai pembanding. Sebagian besar tulisan ini diambil dari Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. 2007)



Riwayat Psikiatrik, Pemeriksaan Status Mental (Status Psikiatrikus) dan Psikopatologi Riwayat Psikiatrik Riwayat Psikiatrik adalah rekaman perjalanan kehidupan pasien; dari riwayat psikiatrik seorang dokter dapat mengerti siapa pasien, asal pasien, dan kecenderungan seperti apa yang akan dihadapi pasien pada masa mendatang. Riwayat perjalanan kehidupan pasien menjabarkan kepada dokter bagaimana kehidupannya sesuai sudut pandang pasien. Seringkali riwayat kehidupan pasien didapatkan dari keluarga, seperti pasangan atau orang tua. Mendapatkan riwayat kehidupan pasien secara baik dan benar, sangat penting dalam menentukan diagnosis yang tepat, dan formulasi rencana terapi yang efektif. Riwayat psikiatri akan memberikan gambaran sesungguhnya hubungan pasien terhadap orangorang terdekatnya, termasuk orang2x terpenting dalam kehidupannya. Dari riwayat psikiatri dan riwayat pengobatan, seorang dokter harus berusaha menentukan gambaran umum ciri kepribadian pasien baik kelebihan maupun kekurangannya, sebagai kelengkapan data faktual terbentuknya gejala.



menentukan



kronologi



Cara yang paling penting dalam mendapatkan riwayat psikiatrik, adalah dengan membiarkan pasien menceritakan yang mereka rasakan paling penting, sesuai kata-kata mereka. Sesuai cerita yang diutarakan pasien, seorang dokter harus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang relevan sesuai garis beasr anamnesis yang diutarakan pasien dan riwayat status kesehatan jiwa pasien. Struktur riwayat psikiatrik dan pemeriksaan status mental pada tulisan ini tidak bersifat kaku dalam wawancara pasien. Format standart riwayat psikiatrik didapatkan pada tabel berikut : Outline Riwayat Psikiatrik 1 Identitas Pasien (demografi) 2 Keluhan Utama 3 Riwayat Penyakit 1. Onset Sekarang (RPS) 2. Faktor Presipitasi 4



Riwayat Dahulu (RPD)



5 6



Rwayat keluarga Riwayat Pribadi



2|Page



Penyakit



1. Psikiatrik 2. Medis 3. Penyalahgunaan zat 1. Prenatal 2. Kanak-kanak awal (0-3)



3. Kanak-kanak pertengahan (3-11) 4. Kanak-kanak akhir (pubertas-remaja) 5. Dewasa A. Riwayat pekerjaan B. Riwayat pernikahan & hubungan C. Riwayat militer D. Riwayat pendidikan E. Agama F. Aktivitas sosial G. Keadaan kehidupan saat ini H. Riwayat yang berhubungan dengan hukum 6. Riwayat seksual 7. Fantasi dan mimpi 8. Nilai-nilai



I. Data Identitas Pasien Data identitas pasien, berisi data demografi yaitu : Nama Jenis kelamin Usia Marital Pendidikan Pekerjaan Suku Agama kebangsaan Alamat Informasi dapat mencakup tempat maupun situasi saat wawancara dilakukan, sumber informasi, dan reliabilitas sumber informasi. Harus diperhatikan apakah pasien datang atas keinginan sendiri atau tidak. Data identitas pasien bertujuan memberikan gambaran awal ciri potensial dari pasien yang dapat mempengaruhi diagnosis, prognosis, terapi, dan kepatuhan. Sebagai contoh : Tn. X usia 25 tahun, belum menikah, Sarjana, PNS, Suku Sulawesi, Agama Kristen, tinggal di Biak. Saat ini tinggal dengan orang tua, ia dibawa ke poliklinik atas rujukan dokter penyakit dalam untuk menajalani evaluasi psikiatrik.



II. Keluhan Utama Keluhan utama adalah keluhan yang diutarakan oleh bahasa pasien, merupakan alasan pasien dibawa/datang untuk mendapatkan bantuan. Walaupun pasien tidak mampu berbicara, atau keterangan pasien terdengar aneh atau janggal, hal tersebut harus di tuliskan secara keterangan verbal pada keluhan utama pasien. Keluhan utama dapat pula dituliskan sebagai keluhan yang dirasakan oleh



3|Page



pengantar/ keluarga pasien, sehingga membawa pasien untuk mendapatkan bantuan. Memiliki keinginan untuk mati Ada orang yang mau membunuh saya Merasa sangat sedih Marah-marah sepanjang waktu



III. Riwayat penyakit sekarang (RPS) Riwayat penyaki t sekarang memberikan gambaran kronologis kejadian-kejadian saat ini yang berhubungan dengan keluhan utama. Pada bagian ini menjabarkan faktor presipitasi



atau faktor yang mencetuskan terjadinya gangguan saat ini.



Beberapa pertanyaan yang dapat membentuk RPS diantaranya adalah; Mengapa mengalami sakit sekarang ?, Mengapa pasien datang ke dokter sekarang?, Bagaimana keadaan kehidupan pasien pada onset gejala (perubahan perilaku)? Bagaimana gejala-gejala yang dirasakan pasien berdampak terhadap aktivitas sehari-hari dan hubungannya dengan orang lain? Bagaimana gejala mengakibatkan disfungsi memori, bicara, pikiran, maupun perubahan kepribadian? Seluruh gejala-gejala yang diperoleh harus dijabarkan secara waktu, intensitas, fluktuasi, dan kualitasnya. Segala hal yang berhubungan dengan gangguan saat ini baik psikologis maupun fisiologis, harus tercatat lengkap. Selain hal-hal tersebut diatas, hal terpenting lainnya adalah bagaimana pasien menghadapi gejalagejala yang dirasakannya, hal-hal yang memperberat gejala, maupun meringankan gejala harus diketahui dengan baik.



yang



Bentuk pertanyaan sangat baik dalam bentuk pertanyaan terbuka, namun pada pasien-pasien yang mengalami disorganisasi yang berat sebaiknya dilakukan pertanyaan closed-ending, dan sebaiknya dilakukan anamnesis kepada keluarga untuk mengklarifikasi yang diceritakan oleh pasien. Perjalanan perubahan-perubahan gejala pasien harus ditentukan dan disimpulkan dengan cara yang sistematis. Semakin rinci RPS, semakin besar kesempatan klinisi memberikan diagnosis yang tepat. IV. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) RPD berisi transisi dari riwayat sakit saat ini dan riwayat kehidupan pasien. Pada bagian ini dijabarkan Gangguan psikiatrik pada masa sebelumnya dan gangguan Medis umum lainnya. Idealnya pada bagian ini berisi substrat psikologis dan



4|Page



biologis yang berlangsung sebelumnya, serta dijelaskan hal-hal penting tentang bagian-bagian fungsi pasien yang rentan membuat pasien sakit. Gejala-gejala pasien, beratnya inkapasitas, jenis pengobatan, derajat kepatuhan, tempat perawatan sebelumnya, harus dilengkapi. Dari riwayat medis, klinisi dapat melihat riwayat pengobatan sebelumnya, gejala, dan riwayat gangguan medis mayor atau riwayat operasi yang pernah dialami pasien, khusunya yang mendorong pasien pernah menjalani perawatan di RS. Episode trauma Craniocerebral, gangguan neurologis, tumor, dan kejang, khususnya yang berhubungan dengan riwayat psikiatrik, contohnya riwayat HIV atau AIDS. Pertanyaan spesifik perlu ditanyakan seperti pada gangguan kejang, episode hilangnya kesadaran, riwayat nyeri kepala, perubahan kemampuan penglihatan, dan disorentasi. Riwayat penyakit-penyakit infeksi yang berhubungan dengan ggn neuropsikiatrik, harus dikonfirmasi (syphililis dan lain2x). Banyak gangguan-gangguan medis, maupun terapinya dapat mengkibatkan gejala atau gangguan psikiatri. Endokrinopati seperti hipotiroidsme atau Addison’s disease dapat bermanifestasi dalam bentuk depresi. Terapai kortikosteroid dapat mempresipitasi manik, dan gejala-gejala psikotik. Riwayat medis pasien, merupakan pedoman dalam memberikan terapai pada pasien. Seorang pasien depresi dengan gangguan jantung, tidak boleh diberikan tricyclic antidepresan. Pada pasien gangguan bipolar dengan ganggguan ginjal, lebih baik diberikan mood stabilizer, dibandingkan llithium. V. Riwayat keluarga Pada bagian ini dijabarkan Riwayat gangguan psikiatri, perawatan, dan terapi pada keluarga terdekat pasien. Apakah keluarga memiliki riwayat PGZ (alkohol atau zat lainnya). Pada riwayat keluarga harus dideskripsikan personality dan intelegensia, dari setiap anggota keluarga yang tinggal dengan pasien, baik dari masa kecil pasien hingga saat ini. Dalam wawancara psikiatrik harus dijabarkan pula peran dan hubungan



dari setiap anggota2x keluarga dalam kehidupan



pasien. Klinisi harus menentukan sikap dan pandangan keluarga terhadap pasien saat belum mengalami gangguan, maupun pada saat ini. Selain dari sudut pandang keluarga, harus dinilai pula pandangan pasien terhadap keluarga, apakah ia merasakan keluarga bersifat suportif, indiferent, atau destruktif. Pada bagian ini, untuk mempermudah dapat digambarkan genogram, dengan penggambaran sebagai berikut : :pria :sakit serupa



5|Page



: wanita



: meninggal



: pasien



: garis hubungan



:bercerai



: batasan keluarga



dekat Dengan penggambaran genogram dapat terlihat riwayat sakit serupa dalam keluarga, sehingga dapat ditentukan peran faktor genetik dan pada gangguan yang dialami pasien saat ini. Hal penting yang dapat ditanyakan pada bagian ini adalah : Bagaimana hubungan pasien terhadap orang tua dan saudara-saudaranya (kakak/adik)? Dokter dapat meminta pasien menyebutkan anggota keluarga pasien, dari hal ini dapat dinilai siapa yang disebutkan pertama? Siapa yang cenderung dilupakan? Apa yang pekerjaan ayah/ibu atau anggota keluarga lainnya? Bagaimana pekerjaan siblings dibandingkan pasien? Dan bagaimana tanggapan pasien akan hal tersebut? VI. Riwayat hidup Pasien Untuk lebih mendalami kondisi gangguan pasien dan situasi kehidupannya, klnisi harus memahami perjalanan kehidupan pasien pada masa lalu dan hubungannya dengan gangguan saat ini. Anamnesis atau riwayat kehidupan pasien umumnya dibagi sebagai berikut : Outline anamnesis Riwayat Kehidupan Pasien A Prenatal dan perinatal Matur/prematur/post term Persalinan normal/ sectio Obat/zat2x tertentu yang digunakan ibu selama kehamilan Komplikasi persalinan Masalah2x dalam kehamilan (biologis/psikologis) Cacat lahir B



6|Page



Infancy dan kanak-kanak awal Hubungan infant dan ibu Masalah makan / tidur Milestones : merangkak/duduk/berjalan, Kata-kata pertama, Bowel-Bladder control Bentuk pengasuhan Perilaku tidak wajar lainnya (head banging) Gangguan Medis ~ggn perkembangan/ggn pertumbuhan



C



Kanak-kanak menengah Keadaan pasien pada masa sekolah dan prasekolah Hobi Saat perpisahan dengan Pengasuhan Pertemanan/ bermain Metode dalam membentuk disiplin Sakit ttt, operasi, atau trauma (biologis/psikologis)



D



Remaja Onset pubertas Prestasi akademik Aktivitas hobi Hubungan peer Romantic involvement & sexual experience Pengalaman kerja PGZ Symptomps (moodiness, ggn tidur/makan, pertengkaran fisik/verbal)



E



Dewasa awal Meaningful long term relationship / marital Penentuan karir dan akademik Pengalaman militer Riwayat pekerjaan



F



Dewasa pertengahan dan usia tua Peruban struktur keluarga Aktivitas sosial Perubahan pekerjaan Kejadian2x bermakna dlm pasien Usia tua dan pensiun A. Riwayat perinatal dan prenatal



kehidupan



Pada bagian ini ditentukan faktor biologis maupun psikologis pada masa prenatal maupun perinatal yang berdampak pada perkembangan janin dan perjalanan persalinan. Apakan didapatkan masalah kesehatan selama kehamilan dan persalinan?, bagaimana emosi setelah masa persalinan? Apakah pasien



dan kondisi ibu



merupakan anak



yang



diinginkan? Bagaimana hubungan orang tua pada masa kehamilan dan



7|Page



persalinan? Apakah didapatkan riwayat PGZ pada ibu/ayah/ anggota keluarga lainnya. B. Riwayat Kanak-kanak awal (0-3 tahun) Masa ini dinilai kualitas hubungan pengasuh dan pasien pada usia 0-3 tahun. Interaksi pada waktu memberi



makan, toilet training, dan



keseharian pasien. Hal2x tertetntu yang dapat dideteksi pada masa ini adalah adanya gangguan pola tidur, episode head banging atau body rocking, dapat merupakan tanda adanya keterlambatan perkembangan mental atau disabilitas perkembangan. Pada masa ini harus dinilai pula human constancy dan attachtment yang terbentuk pada usia 3 tahun. Selain itu, apakah didapatkan gangguan psikiatrik atau gangguan medis pada orang tua yang berdampak terhadap hubungan pasien dan orang tua?. Apakah ada pemberi pengasuhan lain selain orang tua? Apakah pasien mengalami gangguan pada masa ini seperti gangguan cemas perpisahan? Dalami hubungan pasien dengan siblings. Munculnya ciri kerpribadian tertentu pada masa anak adalah topik yang krusial dan sangat penting. Apakah anak cenderung malu, overaktif, gelisah,? Tentukan kemampuan anak dalam dalam berkonsentrasi, kemampuan mentoleransi stress, dan kemampuan menunda keinginan. Pada masa ini penting untuk mengetahui kemampuan anak dalam permainan fisik secara akftif atau pasif. Permainan favorit anak, apakah games atau boneka? Apakah anak lebih nyaman bermain sendirian atau dengan orang lain? Apakah ada fantasi atau cita2x tertentu. Kebiasaan makan : Asi, atau menggunakan botol, apakah ada masalah makan? Perkembangan awal (Milestones) : Berjalan, bicara, pertumbuhan gigi, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, Toilet training : Usia mulai toilet training, sikap orang tua Gejala dan Masalah perilaku : Thumb Sucking, temper tantrums, tics, head bumping, rocking, night terrors, fears, bed-wetting, bed-soilling, nail bitting, excessive masturbation Personality as a child : Shy, restless, overactive, patterns of play



8|Page



C. Usia anak pertengahan (3-11 tahun) Klinis memfokuskan pada perkembangan identitas seksual, jenis hukuman yang diberlakukan di rumah. Pengalaman awa sekolah, khususnya berhubungan dengan pengalam terpisah dari pengasuhan. Pada masa ini juga harus dituliskan pengalaman pertemanan pertama pada pasien, menilai peran pasien dalam pertemanan atau permainan yaitu sebagai pemimpin atau pengikut. Apakah anak dapat bergabung dengan peer groupnya, bisa merasa nyaman, menggambarkan peran pasien dalam kelompok



sosialnya,



mampu



memahami



aturan-aturan



dan



mengembangkan rasa percaya diri. Apakah didapatkan bentuk awal asertif, impulsif, agresif, pasifitas, kecemasan, atau perilaku antisosial yang muncul dalam bentuk pertemanan sekolah. Hal penting lainnya adalah riwayat kemampuan belajar untuk membaca dan mengembangkan kemampuan intelektual lainnya, serta kemampuan motorik pasien. Riwayat gangguan belajar, dan penanganannya, serta dampaknya terhadap pasien. Pada usia ini seringkali didapatkan Mimpi buruk, fobia, bed wetting, excesive masturbasi, yang harus dikenali oleh klinisi. D. Masa kanak-kanak akhir (remaja awal-akhir) Pada masa remaja akhir, akan mulai terbentuk independensi, peralihan dari kedekatan terhadap orang tua kepada hubungan dengan Peer groups, dan aktivitas kelompok. Klinisi harus mampu menilai hal-hal yang dirasakan pasien terhadap kelompok sosialnya, serta menentukan figur idealnya. Informasi ini dapat menjadi dasar terhadap terbentuknya gambaran diri pasien (self-image). Sangat penting mendalami riwayat sekolah pasien, hubungannya dengan guru, dan pelajaran favorit atau kegiatan yang paling menarik bagi pasien. Tanyakan mengenai keterlibatan pasien dalam olahraga dan hobi tertentu, serta hal-hal penting yang berhubungan dengan gangguan fisik maupun emosi yang mungkin muncul pada fase ini. Contoh pertanyaan Apa yang pasien rasakan tentang identitas diri pasien ? Seberapa sering pasien menggunakan alkohol atau zat lainnya? Apakah pasien seksual aktif pada usia ini? Bagaimana pandangan pasien terhadap hubunngan ini? Apakah pasien terlibat dalam kegiatan2x peer groupnya ? atau kegiatan sosial lainnya? Apakah ia menarik diri secara sosial ?



9|Page



Bagaimana self esteem pasien ? apakah ada bukti-bukti inferiority complex ? Bagaimana pandangan pasien terhadap keadaan fisik nya ? Episode bunuh diri (percobaan / ide) Masalah disekolah (sering membolos/masalah lainnya) Bagaimana ia menggunakan waktu luangnya Bagaimana hubungan pasien dengan orang tua Bagaimana perasaan pasien dengan pertumbuhan seksual sekunder Jika wanita bagaimana responnya terhadap menstruasi Bagaimana pandangannya terhadap lawan jenis 1. Riwayat Sekolah Bagaimana kemajuan belajar pasien, kemampuan adaptasi, hubungan dengan guru, dan teman sebayanya. Pelajaran favorit, ketertarikan pada bidang tertentu, kemampuan atau bakat yang dimiliki, hobi, dan olah raga. 2. Hubungan sosial Sikap terhadap teman sebaya dan sahabat, jumlah teman dan teman dekat, apakah menjadi pemimpin atau pengikut ,popularitas sosial, keterlibatan dalam kelompok atau gang, figur ideal, bentuk kemarahan, pasifitas, kecemasan, perilaku antisosial. 3. Perkembangan kognitif dan motorik Kemampuan



belajar,



kemampuan



intelektual



serta



kemampuan motorik. Jika didapatkan gangguan tertentu apakah berdampak terhadap perkembangan pasien. 4. Masalah Fisik dan Emosional Nightmares,



Fobia,



Bed-Wetting,



Lari



dari



rumah,



Kenakalan remaja, Merokok, Penyalahgunaan zat, alkoholik, anoreksia, bulimia, masalah berat badan, sindroma inferioritas, depresi, ide atau percobaan bunuh diri. 5. Masalah seksualitas Dari mana pasien mendapatkan informasi tentang seksual, sikap orang tua terhadap seks, riwayat kekerasan seksual, pandangan pasien tentang perkembangan seksual sekunder, aktivitas seksual remaja (kencan, peting, masturbasi, mimpi basah) serta sikapnya terhadap hal tersebut. Sikap terhadap lawan jenis :



10 | P a g e



takut, malu, agresif, cemas. Aktivitas seksual; parafilia, PSK. Orientasi seksual; pengalamanan homoseksual, heteroseksual, dan masalah identita jenis kelamin. E. Masa Dewasa 1. Riwayat pekerjaan. Menjelaskan pilihan pekerjaan pasien, masalah-masalah dalam masa bekerja, dan target-target yang diharapkan dalam kehidupan pasien. Serta hubungan pasien terhadap figur otoriter, teman sekerja, serta peran pasien dalam pekerjaan. Bagaimana pandangan pasien terhadap pekerjaannya. 2. Riwaya pernikahan atau kedekatan dengan lawan jenis Menjabarkan tentang persepsi pasien terhadap hubungan pernikahannya/berpacaran



(negatif



atau



positif).



Bagaimana



hubungan tersebut berjalan. Usia pasien saat menikah, perbedaan umur pasien dan pasangan. Area agreement dan disagreement terhadap pasangan. Peran masing-masing dalam penagasuhan anak. Bagaiman kepuasan seksual terhadap pasangan? CASE 1 Seorang wanita 35 tahun, bercerai dengan suaminya yang berusia 50 tahun. Perceraian terjadi setelah ia mengetahui suaminya berselingkuh dengan wanita yang lebih muda darinya. Sejak perceraian tersebut ia berulangkali membentuk hubungan baru dengan beberapa pria. Hubungan yang dijalin pada umumnya dengan pria beristri, sehingga membentuk permasalahan-permasalahan baru dalam kehidupan pasien. Karena masalah ini pasien seringkali sulit tidur, cemas, dan agresif terhadap pasangannya. Karena keluhan-keluhannya semakin berat dan menyulitkan pasien dalam bekerja, pasien berkonsultasi dengan psikiater. Dari Case diatas, dapat terlihat masalah muncul sejak perceraian pasien dengan suaminya. Ketidakmampuan pasien menerima perselingkuhan suaminya, membawa pasien mengulangi siklus kehidupan pasien setiap kali memulai hubungan baru dengan pria beristri. Namun secara asadar ia merubah perannya dari istri sebagai wanita simpanan. 3. Riwayat Pendidikan



11 | P a g e



Latar belakang pendidikan sangat penting untuk menentukan latarbelakang intelegensia, budaya, motivasi, dan pencapaianpencapaian tertentu dalam kehidupan pasien. 4. Agama Klinisi harus menjabarkan latarbelakang agama pasien maupun orang tuanya secara detil. Bagaimanakah sikap pasien terhadap agama apakah kaku atau permisif, dan apakah ada konflik antara anak dan orangtua sehubungan pendidikan agama yang dijalani pasien. Perlu dipasitikan bagaimana persepsi pasien terhadap agama, apakah agama berhubungan dengan gangguan yang dialami pasien saat ini? Bagaimana pandangan agama yang dianut pasien terhadap gangguan jiwa dijalani pasien?



atau terapi yang harus



5. Aktivitas sosial Bagaimana kehidupan sosial pasien, dan pertemanan yang pasien jalani? Bagaimana bentuk interaksi sosial pasien baik secara kualitas maupun kuantitas?. Bagaimana kecenderunagn pasien untuk membetnuk interaksi apakah dengan lawan jenis atau sesama jenis?. Apakah ia lebih nyaman terisolasi atau ia terisolasi karena kecemasan,



atau takut terhadap orang lain? Siapa yang



mengunjungi pasien selama masa perawatan? Dan seberapa sering ? CASE 2 Seorang pria 25 tahun belum menikah, bekerja di sebuah perusahaan sebagai sales. Sejak awal bekerja pasien nampak kesulitan dalam melayani kliennya serta kurang mampu bergaul dengan teman2x nya. Ia nampak seringkali menarik diri saat waktu jam istirahat, hal ini semakin memburuk jika ia mendapatkan teguran dari atasan berhubungan dengan target yang belum tercapai. Karena hal ini ia berkonsultasi ke psikiater. Dari pemeriksaan didapatkan ia memiliki kecemasan yang cenderung semakin berat saat berhadapan dengan orang baru, hal ini terjadi sejak ia SMA karena seringkali ditertawakan oleh teman-teman sebayanya. 6.Keadaan hidup sekarang



12 | P a g e



Menggambarkan keadaan kehidupan pasien sekarang, baik dari tempat tinggal, lingkungan, jumlah keluarga yang tinggal bersama pasien. Bagaimana hubungan pasien dengan setiap anggota keluarga. Bagaimana keadaan status ekonomi pasien dan keluarganya saat ini, siapa yang menanggung kebutuhan seharihari, dan peran pasien dalam membantu kebutuhan keluarga. 7. Riwayat Hukum Apakah pasien pernah terlibat masalah hukum. Alasannya apa? Berapa kali? Apakah didapatkan riwayat kekerasan, jika iya terhadap siapa?. Bentuk-bentuk riwayat masalah hukum dan sikap pasien



terhadap



masalah



tersebut,



dapat



mengindikasikan



kecenderungan antisosial. Adanya riwayat kekerasan harus menjadi peringatan bagi klinisi akan kemungkinan terjadinya kekerasan dimasa yang akan datang. 8. Riwayat Seksual Bagaimana persepsi pasien terhadap lawan jenis. Apakah didapatkan gangguan2x tertentu, anorgasme, vaginismus, erectile disorder, prematur atau retarded ejaculation, lack of sexual desire, dan paraphilliia. Apakah didapatkan riwayat bagaiamana persepsi pasien terhadap hal tersebut.



masturbasi,



CASE 3 Seorang wanita 23 tahun, belum menikah, pendidikan S1, Bekerja swasta, melaporkan dirinya mengalami ketergantungan dalam penggunaan parfume secara berlebihan. Ia berkonsultasi setelah rekan-rekan kerjanya merasakan bahwa ia telah menggunakan Parfum secara berlebihan sehingga mengganggun aktivitas pekerjaan teman-teman dikantornya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan Pasien merasakan dirinya sangat bau setelah ia melakukan hubungan seksual dengan pasangannya, dan ia berharap bau badannya berkurang dengan penggunaan parfum tersebut. Dari pemerikasaan dapat disimpulkan adanya perasaan bersalah berhubungan dengan hubungan seksual yang dilakukan pasien, mendorong ia menggunakan parfum secara eksesif.



9. Nilai-Nilai



13 | P a g e



Bagian ini berhubungan dengan sistem nilai yang dianut pasien baik secara sosial maupun moral, termasuk nilai-nilai dalam pekerjaan, pengelolaan keuangan, hubungan dengan anak, istri, orangtua, dan isu-isu budaya tertentu. Sebagai bentuk pertanyaan dapat dilakukan sebagai contoh berikut: anak : kebahagiaan atau beban ? pekerjaan : kebutuhan-tidak terhindarkan atau kesempatan, bagaimana konsep pasien terntang benar dan salah



Pemeriksaan Status Mental (Status Psikiatrikus) dan Psikopatologi Pemeriksaan status mental adalah bagian dari pemeriksaan klinis yang menggambarkan keseluruhan observasi pemeriksa dan kesan terhadap pasien psikiatrik pada saat wawancara. Walaupun Riwayat pasien tidak berubah, namun status mental pasien dapat berubah dari waktu ke waktu. Pemeriksaan status mental adalah gambaran tentang penampilan, bicara, tindakan, dan pikiran pasien selama wawancara. Walaupun pasien mutisme, inkoheren, atau negativisme, klnisi dapat mengumpulkan data pemeriksaan dari observasi yang teliti. Gejala psikiatrik selalu memiliki arti, melambangkan ketegangan-ketegangan jiwa, usaha pasien secara asadar untuk tidak melihat realita, merupakan bagian dari kompensasi neurosis pasien untuk merasa lebih baik. Hasil akhir dari gejala bersifat egoistik, dan merupakan usaha pasien dalam melawan penyakitnya.



Gejala



psikiatrik berdasarkan asalnya, terbagi pada organogenik dan psikogenik. Organogenik adalah akibat perubahan tertentu yang dialami tubuh, dapat dari luar otak (sekunder) maupun dalam otak (primer). Gejala psikogenik adalah gejala yang timbul akibat stressor psikologis tertentu. Gejala memiliki ciri; Primary gain (Menjaga konflik psikologik internal, diluar kesadaran pasien. Sehingga gejala memiliki nilai-nilai simbolik yaitu representasi konflik asadar) dan secondary gain (keuntungan-keuntungan akibat



peran sakit;



contohnya,



dibebasikan dari



kewajiban-kewajiban atau situasi sulit tertentu, mendapatkan dukungan dan bantuan yang mungkin orang lain tidak dapatkan, dan mengendalikan orang disekitar pasien akibat sakit yang ditampikannya). Outline status Pemeriksaan status Psikiatrikus Gambaran Umum Penampilan Perilaku dan aktivitas psikomotor Sikap terhadap pemeriksa



14 | P a g e



Emosi Persepsi Pikiran Sensorium dan kognisi



Bicara Mood Afek Ilusi Halusinasi Form/proscess Isi/content Kewaspadaan dan tingkat kesadaran Orientasi (orang,tempat, waktu) Daya ingat / memori Konsentrasi & atensi Kalkulasi Absrtrak Pengendalian impuls



Pertimbangan Tilikan



I. Gambaran Umum 1. Penampilan Penampilan pasien, dan kesan fisik secara umum di refleksikan oleh sikap, cara berpakaian, perawatan diri. Dengan mengenali penampilan, dokter mendapatkan data tambahan penunjang dianosis. Istilah umum yang digunakan untuk penampilan adalah nampak sehat, sakit, tenang, tampak lebih tua dari usianya (pada pasien schizofrenia), tampak muda, kekanak-kanakan (retardasi mental), aneh (psikosis). Gejala cemas, dapat nampak dari tangan basah, dahi berkeringat, sikap tegang, dan mata melebar. Cara berpakaian yang cenderung sudukctive pada pasien Mania. 2. Perilaku dan aktivitas psikomotor Perilaku motorik (motor behavior/ conation) adalah aspek mental (harapan/dorongan/instictual/impuls/motivasi) yang terekspresikan dalam perilaku atau aktivitas motorik.



1 2 3 4



Ekopraksia Katatonia katalepsi Furor katatonik



15 | P a g e



Motor behavior/ conation Peniruan gerak patologis terhadap gerakan orang lain Mempertahankan satu posisi tidak bergerak Aktivitas motorik teragitasi, tidak bertujuan, dan tidak



5



Stupor katatonik



6



Catatonic Rigidity/akinesia



7 8



Cerea fleksibility / Catalepsy Cataplexy



9



Negativisme



10



Stereotype



11



Mannerisme



12 13



Automatism perintah Hiperaktivitas



14 15 16



Tic Somnabulisme Akathisia



17



Kompulsif



18 Hypoaktivitas 19 Mimikri 20 Agresi 21



Acting out



22



abulia



16 | P a g e



terpengaruh oleh stimulasi eksternal Penurunan aktivitas motorik seringkali sampai titik imobilitas dan tampak tidak menyadari sekelilingnya Posisi motorik menetap resisten terhadap perubahan (Syndroma Ekstrapyramidal/GMO/skizofrenia katatonik/depresi berat dengan ciri psikotik) Seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang kemudian dipertahankannnya. Hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara yang dicetuskan oleh berbagai keadaan emosional dan seringkali diikuti keadaan tidur, umum terlihat pada narcolepsy Resistensi nonverbal maupun verbal terhadap sugestif maupun instruksi eksternal. Repetisi aktivitas fisik atau verbal. (nampak pada skizofrenia katatonik) Gerakan-gerakan yang menjadi kebiasaan / sudah menetap Kondisi yang berhubungan dengan catalepsy, yaitu instruksi yang otomatis langsung diikuti gerakan. Peningkatan aktivitas motorik, dapat berupa kegelisahan, aktivitas destruktif, distraktibilitas . (nampak pada ADHD) Pergerakan motorik spasmodik yang tidak disadari Aktivitas motorik saat tidur Perasaan subjektif ketegangan motorik yang nampak dalam gerakan menetap konsiste, merupakan dampak sekunder dari medikasi antipsikotik atau medikasi lainnya. Seringkali disalah artikan sebagai agitasi pada pasien psikotik. Dorongan yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu tindakan berulang. Umum didapatkan pada pasien2x gangguan pengendalian impuls (kleptomania, dipsomania, nimfomania, dan lainnya) Penurunan aktivitas motorik Aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak-anak Tindakan yang kuat dan diarahkan bertujuan dapat bersifat verbal dan atau fisik. Respon perilalku terhadap dorongan asadar yang memberikan ketenangan sementara terhadap ketegangan internal; atau impuls yang tidak disadari dihidupkan secara impulsif dalam perilaku. Penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir, disertai ketidakacuhan tentang akibat tindakan yang biasanya



23



apraksia



24 Dyskinesia 25 Twirling 26 Chorea 27



Dystonia



berkaitan dengan defisit neurologis Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas motorik yang bertujuan; bukan kondisi paralysis atau gangguan motorik sensorik tertentu. Contoh dalam constructional apraxia pasien tidak mampu menggambar bentuk. Gerakan memutar kepala (umum pada autisme) Gerakan involunter, tersentak-sentak, cepat, tidak bertujuan, tanpa disengaja. Konraksi batang tubuh atau anggota tubuh yang lambat dan dipertahankan. Umunya akibat terinduks obat.



3. Sikap terhadap pemeriksa Dapat dijabarkan dalam bentuk kontak dan rapport. Kontak adalah terbukanya komunikasi, serta rapport adalah kualitas komunikasi pasien terhadap pemeriksa. Sikap pasien terhadap pemeriksa dapat berupa Bekerjasama Defensif Apatis Bermusuhan (hostile) Merendahkan atau kata sifat lainnya dapat digunakan



II. Emosi



1. Mood Mood bersifat subjektif dilaporkan oleh pasien, Harus dijabarkan dalam intensitas, lama, dan fluktuasinya. Kata sifat dapat digunakan untuk menggambarkan mood, seperti sedih, kecewa, marah, cemas, senang. Intensitas dan fluktuasi mood secara umum dapat digambarkan : Mood Mood disforik (tidak memyenangkan) Mood Euthimik (mood dalam rentang normal) Expansive Mood (Ekspresi perasaan seseorang tanpa pembatasan) Iritable mood (mood yang dengan mudah diganggu atau dibuat marah) Labil Mood (pergeseran yang cepat dan tiba-tiba antara euforia dan depresi atau kecemasan



17 | P a g e



Euforia Elasi Exaltasi Ecstasy Depresi Anhedonia



2. Afek Didefinisikan sebagai ekspresi eksternal dari mood. Afek adalah apa yang disimpulkan oleh pemeriksa dari ekspresi wajah pasien, serta beragam perilaku ekspresif . Afek dapat sejalan dengan mood atau tidak. Afek digambarkan dalam rentang normal, terbatas, tumpul, atau datar. Dalam rentang afek yang normal terdapat variasi ekspresi wajah, suara, gerakan tubuh. Jika afek terbatas terdapat penurunan jelas didalam rentang dan intensitas ekpersi afek. Tumpul, datar, dan terbatas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kedalaman emosi yang dapat dilihat.



Gambar 1. Gambar diatas memperlihatkan beragam roman muka yang merupakan bagian dari affect Macam Afek Afek sesuai (appropriate)



Kondisi kesesuaian irama emosional dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai; Afek tidak sesuai Ketidakharmonisan antara irama emosi dengan (inapripriate) gagasan pikiran, atau pembicaraan yang menyertai Afek tumpul (blunted) Pnurunan afek yang berat (intensitas irama perasaan yang diekspresikan)



18 | P a g e



Afek terbatas (restricted) Afek datar



Afek labil



Penurunan intensitas afek yang lebih ringan dibandingkan blunted. Tidak adanya atau hampir tidak adanya tanda ekspresi affect (suara yang monoton, wajah yang tidak bergerak) Perubahan irama perasaan yang tiba2x, tidak berhubungan dengan stimuli ekstenal



3. Kesesuaian Kesesuaian respon emosi dapat dipertimbangkan dalam konteks kesesuaian terhadap isi pikiran. Pasien dengan waham menakutkan dapat menjadi marah dan takut



III. Bicara Bicara digambarkan dalam kuantitasnya, kecepatan produksi bicara, dan kualitasnya. Pasien dapat digambarkan talkative, lambat,spontan/ tidak spontan, terputus-putus, emosional, irama yang tidak jelas, atau berespon normal terhadap petunjuk dari pewawancara. IV. Gangguan Persepsi Persepsi adalah pemindahan stimulus fisik (melalui panca indera) menjadi informasi psikologis (muatan-muatan emosi dan penlaian). Gangguan ini dapat berupa Ilusi maupun hasulinasi. Halusinasi adalah persepsi sensorik palsu yang tidak berkaitan dengan stimuli eksternal. Ilusi adalah persepsi yang salah atau interpretasi yang salah terghadap stimulus sensorik eksternal



Ilusi didapatkan situmulus sensorik Halusinasi tidak didaptakan eksternal (misinterpretasi stimuslus) stimulus sensorik eksternal Gambar 2. Perbedaan ilusi dan halusinasi



19 | P a g e



1



Hipnagogik



2



Hipnopompik



3



Auditorik



4



Visual



5



Olfactoris



6 7



Gustatorik Tactil



8



Somatik



9 Liliputian 10 Perintah 11 Halusinosis



12 Command Hallucination



1



Mood congruent Hallucination



2



Mood Incongruent Hallucination



Halusinasi Gangguan sederhana, terjadi saat akan tidur, biasanya nonpatologis Gangguan sederhana, terjadi saat terbangun dari tidur, nonpatologis Dapat berupa suara, bunyi-bunyi lain, bentuk tersering ggn psikiatrik. Pada skizofrenia seringkali berupa suara lebih dari satu orang, atau suara-suara aneh seperti serangga. Penglihatan suatu objek dapat berbentuk atau tidak berbentuk seperti kilatan cahaya. Paling sering terjadi pada GMO Mencium bau tertentu, yang tidak menyenangkan. Dapat terjadi pada GMO. Bau mayat/ bangkai pada pasien depresi berat. Perasa tidak enak. Umum pada pasien paranoid Sensasi sensorik pada kulit. Contoh Formication gerakan di bawah kulit Sensasi palsu tentang sesuatu terjadi didalam tubuuh atau terhadap tubuh. Paling sering berasal dari organ visceral Benda-benda nampak lebih kecil Perseps perintah, mendorong pasien untuk patuh. Paling sering berupa halusinasi auditorik terjadi pada keadaan sensorium yang baik (umum pada penyalahgunaan alkohol) Persepsi perintah palsu pasien tidak mampu menolak atau menentang Hubungannya dengan Mood Halusinasi sejalan dengan mood. Sebagai contoh pasien yang mengalami depresi mendengar suara yang mengatakan pasien adalah orang yang buruk; pada pasien manik halusinasi mengatakan pasien adalah orang dengan kemampuan menyembuhkan orang lain. Isi halusinasi tidak sesuai dengan mood. Misalnya pada pasien depresi namun halusinasi tidak melibatkan tematema depresi.



CASE 4 Seorang pria mendengar suara yang mendorong nya untuk menghentikan pengobatan antipsikotik. Setelah melawan suara-suara itu selama



20 | P a g e



beberapa minggu pasien merasa ia tidak dapat lagi melawan dorongan tersebut, dan menghentikan pengobatan. Dua bulan kemudian, ia dirawat di RS Karena dehidrasi dan malnutrisi. Ia mengatakan, setelah ia mengikuti halusinasinya untuk menghentikan pengobatan, suara-suara tersebut memaksa ia untuk berhenti makan dan minum.



V. Gangguan berpikir Berpikir adalah aliran dari suatu gagasa, simbol, dan asosiasi yang bertujuan. Dimulai dari satu masalah/tugas dan mengarah pada suatu kesimpulan yang berorientasi Realita (kenyataan). Saat urutan berjalan secara logis, hal tersebut adalah berpikir normal, jika didapatkan tidak berjalan logis (Freud menyebut sebagai Parapraxis / tergelincir dari berpikir logis) disebut berpikir tidak normal. Gangguan



berpikir



terbagi atas bagian besar : Gangguan proses berpikir



(bentuk), dan Content (isi) pikiran. Proses berpikir merujuk pada bagaimana cara seseorang menyatukan ide-ide dan asosiasi, membentuk bagaimana seseorang berpikir. Proses berpikir dapat logis dan koheren atau samasekali tidak logis dan bahkan tidak komperhensif. Content (isi) merujuk pada apa yang seseorang benarbenar pikirkan : ide, keyakinan, preokupasi, obsesi, tabel berikut adalah daftar dari gangguan berpikir. Gangguan proses Berpikir (bentuk pikiran) Pasien dapat memiliki ide-ide yang sangat banyak (berlebihan) atau bahkan kekurangan (poverty of ideas). Bisa didapatkan berpikir cepat (rapid thinking), yang ekstrem disebut flight of ideas. Atau berpikir sangat lambat (hesitant thinking). Pikiran dapat vague atau kosong. Apakah pasien benar2x menjawab setiap pertanyaan dan apakah pasien memiliki kemampuan untuk berpikir kearah tujuan (goal-directed)? Apakah respon yang diberikan relevan atau irelevan? Apak didapatkan hubungan sebab akibat dari penjelasan pasien? Apakah pasien didapatkan asosiasi longgar (apakah nampaknya ide-ide tidak berhubungan dan terhubung secara idiosincratic?). Jenis Formal Thought Disorder Circumstansiality Clang Associations



Derailment/asosiasi longgar



21 | P a g e



Overinclusive dari penjelasan detail sehingga tidak mencapai sasaran penjelasan ide. Pikiran berhubungan dengan suara kata-kata dibandingkan isi/ artinya. (selang pasang panjang dagang yang magang setang ) Terpecahnya hubungan logis antara ide-ide dan keseluruhan tujuan ide. Kata-Kata



Flight of ideas



Neologisme



Perseveration Tangentiality



Thought blocking



membentuk kalimat, namun kalimatnya tidak dapat dimengerti. Merupakan bentuk yang lebih berat dari Flight of Ideas. Didalatkan multipel asosiasi sehingga ide-ide pikiran berpindah secara cepat dari satu ide ke ide lainnya; seringkali nampak dalam bentuk bicara yang cepat. Penggunaan kata-kata atau frase baru, atau penggunaan kata-kata konvensional namun idiosinkratik. Pengulangan kata/frase/atau ide tidak sesual konteksnya. Respon terhadap pertanyaan, pasien menjawab pertanyaan bersifat umum, namun sebenarnya pasien tidak menjawab inti pertanyaan. Contoh: Dokter: Pernahkah anda mengalami sulit tidur akhir-akhir ini? Pasien: Saya biasanya tidur di tempat tidur, namun akhir-akhir ini saya tidur di sofa. Penghentian tiba-tiba arus piikiran.



Gangguan isi Pikiran Yang termasuk dalam hal ini adalah waham (delusions), preokupasi, obsesif, fobia, ide bunuh diri, ide membunuh, gejala hipokondrik, dan dorongan-dorongan antisosial lainnya. Apakah pasien memliki ide-ide menyakiti diri sendiri atau orang lain?. Waham mungkin bersesuaian dengan mood (mood congruent) atau tidak (mood incongruent). Waham adalah keyakinan yang salah dan terpaku, tidak dapat dipatahkan. Isi dari sistem waham harus digambarkan dengan jelas. Cara waham mempengaruhi kehidupan pasien digambarkan dalam RPS. Bentuk yang lebih ringan dari waham, adalah idea of references, yaitu misinterpretasi terhadap suatu kejadiaan atau keadaan diluar pasien, yang dianggap memiliki efek langsung terhadap dirinya; seringkali nampak pada orang normal, namun sering pula didapatkan pada pasien paranoid. Jika keadaan ini berlangsung dalam intensitas dan frekrwensi yang terorganisasi dan sistematis, cenderung akan membentuk waham hubungan. Gangguan isi pikiran Poverty of ideas



22 | P a g e



Pengertian yang memberikan sangat sedikit



Preokupasi Kompulsif Fobia Thought insertion (sisipan) Thought witdrawal (penarikan) Thought broadcasting (siar)



Waham Bizzare



Nihilistik



Somatik



Paranoid



Persekutorik Hubungan



Kendali



Kebesaran



23 | P a g e



informasi karena tidak ada pengertian. Pemusatan isi pikiran pada ide tertentu



Pikirannya dimasuki kekuatan ide/kekuatan diluar dirinya Pikirannya tertarik keluar/dihiilangkan oleh kekuatan dilurar dirinya Pikirannya dapat diketahui oleh orang lain (pasien dapat membaca pikiran orang lain/ pikiran pasien dapat diketahui oleh orang2x disekitarnya) Keyakinan palsu yang aneh, mustahil, dan samasekali tidak masuk akal (contoh: Mahluk angkasa luar menanamkan chips didalam otak pasien) Keyakinan palsu bahwa dirinya/orang lain/dunia adalah tidak ada atau akan berakhir. (contoh : karena gempa pasien meyakini dunia akan segera kiamat/ seluruh manusia sudah mati) Keyakinan palsu tentang fungsi organ tubuh pasien (Contoh: Hati pasien mengalami luka dan yakin harus menjalani operasi) Keyakinan palsu dengan ide curiga. Terdiri dari waham-waham lain: presekutorik/hubungan/kendali. Keyakinan palsu pasien telah diikuti/diganggu/disiksa Keyakinan bahwa perilaku orang lain ditujukan kepada dirinya, bahwa peristiwa/bendabenda/orang lain mempunyai makna negatif tertentu terrhadap pasien. Merukapan kelanjutan dari idea of refference. (seorang suami meyakini istrinya selingkuh saat melihat istrinya menerima makanan dari tetangganya) Yakin dirinya dikendalikan oleh kekuatan atau tenaga diluar dirinya. (saat pasien mengendarai motor, ia tiba-tiba menabrakan motornya ke trotoar hingga ia terluka. Ia mengatakan ada yang mengendalikan dirinya sehingga hal tersebut terjadi). Gambaran kepentingan atau identitas seseorang yang berlebihan (pasien mengakui dirinya adalah artis indonesian idol yang harus menunda



keberangkatannya karena alasan pengobatan saat ini)



VI. Sensorium dan Kognisi Sensorium dan kognisi adalah bagian dari pemeriksaan status mental yang menentukan fungsi otak, termasuk fungssi intelegensia, kapasitas berpikir abstrak, dan kemampuan penilaian. Kesadaran Kesadaran adalah sutau keadaan fungsional dari individu untuk mengadakan relasi dan limitasi terhadap dunia disekitarnya. Kesadaran yang baik adalah apabila ia dapat mengenal, mengerti, dan mengetahui keadaan tentang dirinya atau keadaan disekitarnya. Gangguan kesadaran adalah indikator utama terjadinya gangguan otak (brain pathology). Kesadaran berkabut



Somnolence Stupor Koma Lethargy Dellirium



Berkurangnya kesiagaan terhadap lingkungan. Pasien tidak mampu mempertahankan perhatiannya terhadap stimulus lingkungan dan tidak mampu mempertahankan arah tujuan pikiran dan perilaku. Hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap lingkungan sekitar Derajat ketidak sadaran yang berat Kebingungan, gelisah, reaksi disorientasi, yangd isertai dengan rasa takut dan halusinasi



Alert Twilight state Dreamlike state Confusion



Gangguan kesadaran dengan halusinasi Sinonim epilepsi parsial umum sekunder Gangguan kesadaran yang ditandai dengan tidak sesuainya reaksi terhadap stimulus lingkungan, dimanifestasikan dengan adanya gangguan orientasi yang berkaitan dengan orang/tempat/waktu. Drowsines Suatu gangguan kesadaran berkaitan dengan suatu keinginan atau kecenderungan untuk tidur Sundowning Sindroma pada kaum lansia yang terjadi pada malam hari ditandai adanya gejala drowsines, ataxia, confusion, serta terjatuh akibar rasa kantuk yang berlebihan Perhatian dan konsentrasi Perhatian adalah jumlah usaha yang dilakukan seseorang untuk memusatkan pada bagian tertentu dari pengalaman; kemampuan mempertahankan perhatian pada suatu aktivitas. Konsentrasi pasien dapat terganggu pada gangguan kognitif,



24 | P a g e



cemas, depresi, dan stimulus internal seperti halusinasi. Perhitungan digit span dapat digunakan dalam menentukan gangguan kognitif dan konsentrasi, jika didapatkan gangguan harus dipertimbangkan apakah pasien mengalami gangguan perhatian/konsentrasi/akibat cemas/ atau diskalkulia. Perhatian dapat ditentukan dengan meminta pasien mengeja kalimat tertentu seperti LEMARI dari belakang ke depan. Distraktibilitas Inatensi selektif Hipervigilensi



Trance



Ketidakmampuan memusatkan antensi; penarikan atensi pada situmuli eksternal yang tidak relevan. Hambatan pemusatan atensi hanya pada hal-hal yang menimbulkan kecemasan Atensi dan pemusatan yang berlebihan pada semua stimuli internal dan eksternal, biasanya sekunder dari keadaan waham. Atensi yang terpusat dan kesadaran yang berubah, bisasanya terlihat pada hipnosis, gangguan disosiatif, dan pengalaman religius yang luar biasa.



Berikut adalah pertanyaaan dan uji fungsi kognitif sensorium dari pemeriksaan status psikiatrikus Alertness Observasi Orientasi Siapa nama anda? Siapakah saya ? Tempat apakah ini ? Dimanakan anda berada saat ini ? Di kota apakah ini ? Konsentrasi Melakukan pengurangan angka 7 dari 100, diurutakn hingga 5 kali pengurangan. (100-7 = X-7=Y-7=L-7=Z-7=?) Menyebutkan abjad mundur dari Z Memori Immediate memori : ulangi angka-angka berikut setelah saya ucapkan seluruhnya : 1...4...9...2...5. Recent memori : Apakah yang anda makan untuk makan pagi ? Apakah yang anda lakukan sebelum anda tiba ditempat ini ? Saya minta anda mengingat 3 benda ini : Pensil, bunga, mobil, (setelah beberapa menit diselingi pertanyaan2x lain, pasien diminta menyebutkan ulang ketiga benda tadi) Longterm : Dimanakah anda tinggal saat anda kelas 3 SD ? Siapakah guru anda ? Siapakah teman sebangku anda saat anda SD dulu ? Perhitungan Jika anda membeli nasi bungkus seharga Rp.6500,- dan (kalkulasi) anda membayar dengan uang Rp.10.000,Abstrak reasoning Manakah dari benda ini yang Bukan merupakan bagian dari



25 | P a g e



kelompok nya : pensil-kertas-mobil. Apakah persamaan apel dan jeruk ? Apakah arti peribahasa panjang tangan ? Orientasi dan Memori Gangguan orientasi selalu di bagi menurut waktu, tempat, dan orang. Gangguan tertentu seringkali nampak dari gangguan orentasi ini. Memori dapat terbagi menjadi 4 bagian : Remote memori Data masa kanak-kanak pasien, kejadian2x penting yang terjadi saat pasien masih usia muda/anak. Recent past memori Menanyakan kepada pasien untuk mengingat kejadian penting dalam beberapa bulan yang lalu (kejadian dalam beberapa bulan terakhir) Recent memori Dapat ditanyakan pada pasien tentang sarapan yang dimakan pagi ini (kejadian beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin?) Immediate memori Pengulangan 6 digit angka. Penyebutan 6 buah benda (retention dan recall) setelah pemeriksa menentukan temanya (Kelas: pintu, meja, bolpoin, buku, kapur, penghapus, papan tulis). Pemeriksaan digit span Jika diidapatkan gangguan, seringkali bentuknya adalah suatu usaha untuk menjawab pertanyaan2x tersebut; Bentuknya dapat bersifat denial, konfabulasi (kesalahan asadar menjawab pertanyaan pada gangguan memori), sirkumstansial. Memori lost merupakan tanda penting dari gangguan yang mendasari mekanisme mental yang dilakukan pasien. Sebagai contoh pada seorang pasien yang nampak mengalami gangguan memori namun sesungguhnya ia mengalami depresi, ia akan lebih mengeluhkan keluhan gangguan memorinya, dibandingkan seseorang yang sesungguhnya mengalami dementia. Case 4 Seornga pria 45 tahun yang didiagnosis gangguan bipolar dengan ciri psikotik, Pada kondisi gangguan Maniknya ia menyakini jika dapat mengendalikan lalu lintas di sebuah kota. Satu tahun setelah kejadian tersebut, dalam keadaan episode hipomaniknya, ia dapat mengingat dan merencanakan ulang ide-ide kebesarannya secara detil seperti pada saat ia mengalami gangguan 1 tahun sebelumnya. Membaca dan menulis Dokter harus meminta pasien membaca sebuah kalimat, pasien kemudian diminta menuliskan rangkuman kalimat yang pasien baca. Kemampuan Visuospatial Pasien diminta menirukan sebuah gambar : bentuk tertentu seperti JAM, atau Segi ENAM. Berpikir abstrak Kemampuan berpikir abstrak adalah kemampuan untuk menentukan sebuah konsep berpikir. Pasien dapat mengalami gangguan dalam bentuk kegagalan menentukan



26 | P a g e



konsep maupun ide berpikir. Sebagai contoh; dapatkan pasien menentukan persamaan antara apel dan pear atau antara Bola dan jeruk ?. Jawaban yang diberikan pasien dapat bersifat konkret atau cenderung bersifat umum. Case 5 Seorang pasien schizofrenia, ditanyakan apakah arti dari akibat nila setitik rusak susu sebelanga, dia mengatakan “ itu mudah, ganti saja dengan susu yang baru” Informasi dan intelegensia Jika diduga didapatkan gangguan kognitif, seperti perhitungan matematika sederhana, (berapakah jumlah uang Rp. 50 rupiah untuk mendapatkan Rp.200,-? Atau dapat berupa jarak; berapa jarak dari kota Jayapura ke Abepura ? ) maka harus dipertimbangkan tingkat pendidikan pasien, dan status sosioekonominya. Dokter harus kreatif untuk menilai kemampuan intelektual dan fungsi kapasitas pasien pada tingkat terendah. Pengendalian Impuls. Pasien mampu mengendalikan dorongan; seksual, agresifitas, dan impul-impuls lainnya. Penentuan kemampuan pengendalian impuls sangat penting dalam menentukan apakah potensial berbahaya dalam kontak sosial terhadap dirinya maupun orang lain? Pasien dapat mengalami kesulitan dalam mengendalikan impulsnya sebagai dampak sekunder dari gangguan kognitif atau psikotik, dapat pula pada defek karakter yang nampak pada gangguan kepribadia. Pengendalian impuls dapat dinilai dari riwayat hidup pasien dan observasi selama wawancara. Penilaian dan Tilikan Penilaian Pada wawancara psikiatrik, dokter harus mampu menilai berbagai aspek kemampuan pasien dalam penialaian sosial. Apakah pasien memahami dampak dari tingkahlakunya, dan apa ia terpengaruh oleh pengertian ini? (apakah yang akan pasien lakukan saat menemukan sebuah dompet/ apakah yang akan pasien lakukan saat melihat orang menjatuhkan uangnya dengan tidak sengaja dijalan?) Tilikan Adalah tingkatan pemahaman pasien terhadap sakit yang dialaminya. Pasien dapat bersikap denial, atau lainnya. Tilikan terbagi 6 tingkatan yaitu 1 Penyangkalan sama sekali 2 Sedikit menyadari jika dirinya sakit, membutuhkan bantuan, namun dalam waktu yang bersamaan pasien menyangkal sakit yang dialaminya 3 Menyadari dirinya sedang sakit namun menyalahkan pada orang lain, faktor eksternal, atau pada faktor-faktor organik tertentu. 4 Menyadari diriinya sakit diakibatkan sesuatu yang tidak diketahui oleh diri pasien 5 Intelektual insigjt : Menerima bahwa pasien sakit dan gejala atau kegagalan dalam penyesuaian sosial disebabkan oleh perasaan irasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien, namun pasien tidak mampu menerapkan pengetahuannya dan perencanaan terapi yang harus dijalan kedepan. 6 Tilikian emosional sesungguhnya :



27 | P a g e



Kesadaran emosional tentan motif dan perasan didalam diri pasien dan orang penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan mendasar dalam perilaku pasien .



28 | P a g e