Anion - Nur Fadilah Febriani - 200106135 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALITIK PERCOBAAN I IDENTIFIKASI ANION



Disusun oleh : NUR FADILAH FEBRIANI 200106135 Dosen Pengampu : apt. Ayu Shalihat M.Si Asisten : Izmi Difa Marentia



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG 2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN PRAKTIKUM 1.1.1 Mahasiswa mampu mengidentifikasi dengan tepat anion yang terdapat dalam larutan sampel.



BAB II TEORI DASAR Anion adalah ion atau gugus yang memiliki muatan negatif.Reaksi dalam anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam organik tertentu dikelompokkan (HAM, 2005). Anion adalah atom netral yang telah mendapatkan elektron lagi ke kulit valensi. Anion non-logam dan yang paling reaktif adalah anion yang hilang satu elektron dari memiliki kulit valensi lengkap. Mereka memperoleh elektron untuk menstabilkan diri. Hal ini meningkatkan jumlah elektron terhadap jumlah proton, memberikan ion muatan negatif dan selama elektrolisis mereka tertarik ke katoda. Istilah ‘anion’ berasal dari kata Yunani ‘ano’ yang berarti “naik” untuk mewakili jumlah yang lebih tinggi dari elektron dibandingkan dengan proton. Anion dapat berfungsi sebagai logam apabila memiliki minimal satu pasang ion pusat yang disebut bilangan koordinasi. Ikatan kovalen koordinat. Pada ikatan ini ligan sebagai donor pasangan elektron. Ion kompleks ditinjau dari jenis ligan yang diikat dapat digolongkan menjadi dua yakni kation kompeleks dan anion kompleks (Yamin, 2000). Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kulaitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimi dan unsur-unsur serta ion -ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion suatu larutan (Vogel, A. I., 1957). Anion kompleks halida seperti anion kompleks berbasa banyak seperti oksalat misalnya (CO(C2O4 )3)3- dan anion oksa dari oksigen (Ismail Besari : 1982). Klorat, Bromat dan iodat merupakan ion yang bipiramidal yang terutama dijumpai pada garam lokal alkali. Anion okso logam transisi jarang digunakan, yang paling dikenal adalah kalium permanganat (KMnO4) dan kromat (CrO4) atau dikenal sebagai pengoksida (Ismail Besari : 1982). Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret. Namun demikian, mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan menghasilkan ion dengan jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang terbentuk dari CrO4 yang diasamkan (Ismail Besari : 1982).



Dalam suatu anion, istilah yang perlu di pakai adalah gugus lain yang terikat pada ion logam, yang di kelompokkan sebagai berikut(Ismail Besari.2010) 1. Anion sederhana seperti O2, F2, CN 2. Anion okso diskret seperti NO3 dan SO4 3. Anion polimer okso seperti silikat atau fosfat kondensi. Untuk memudahkan dalam menganalisa anion, terlebih dahulu senyawa di bentuk sehingga mudah larut di dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sehingga sukar larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan di analisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3, maka terlebih dahulu di buat ekstrak soda, kemudian di pisahkan dari endapan yang mengganggu tersebut (Anonim.2010). Metode dalam mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk mendeteksi kation. Pemisahan anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium dan garam zink ini hanya boleh di anggap berguna untuk memberi identifikasi dari keterbatasan metode ini. Proses yang di pakai yaitu (Schank,G,H.2012): a. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang di peroleh pada pengolahan dengan asam, di bagi dalam sub kelas yaitu: 1) Gas-gas yang di lepaskan dengan asam klorida atau asam sulfat encer. 2) Gas atau uap yang di lepaskan dengan asam sulfat panas. b. Proses yang berganung pada reaksi-reaksi dalam larutan di bagi dalam : 1) Reakasi pengendapan. 2) Oksidasi reduksi dalam larutan. Apabila bahan padat untuk analisa kation harus di larutkan (dalam air atau HCL) maka untuk penentuan anionnya, bahan tidak perlu di larutkan terlebih dahulu. Penentuan anion tidak berlaku untuk dua bagian. Untuk penentuan ini CO3 dan HCO3, dan untuk penentuan anion-anion yang lain(Schank,G,H:2012). Senyawa ion dalam pelarut akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, dengan mudah kita dapat membedakan antara senyawa ion dan senyawa kovalen. Adanya penguraian dalam larutan dapat di amati apabila di berikan pereaksi yang khas untuk ion-ion yang di dugan hasil reaksi (Retnowati:2013).



BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 ALAT DAN BAHAN 3.1.1 ALAT N o 1



Al at Bunsen



Fun gsi Diguakan untuk pemanasan, sterilisasi, dan pembakaran.



2



Pipet tetes



Untuk memindahkan suatu larutan dari suatu wadah ke wadah lain dengan



3



Tabung reaksi



tingkat ketelitian sangat rendah. Untuk mereaksikan bahan kimia dalam skla kecil.



3.1.2 Bahan N o 1



Na2S2O3 natrium tiosulfat



2



K2CrO4 kalium kromat



3



Pb(CH3COO)2 timbal diasetat



4



HCl asam klorida



5



Bi(NO3) 3 bismut (III) nitrat



6



I2 iodin



7



Cl- klorin



8



BaCl2 barium klorida



9



CH3COO Na natrium asetat 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6



FeSO4 besi (II) sulfat FeCl3 besi (III) klorida NaNO2 natrium nitrit Na2CO3 natrium karbonat CaCl2 kalsium klorida H2SO4 asam sulfat KMnO4 kalium permanganat



Bah an



3.2 PROSEDUR 3.2.1 Identifikasi anion a. Identifikasi anion golongan halida Cl + H2SO4 2N Pertama ada ion klorida yang akan direaksikan dengan H2SO4 2N, H2SO4 2N dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi ion klorida. Diamati hasil yang didapat.



I- + H2SO4 2N Diidentifikasi ion iodida yang akan direaksikan dengan H2SO4 2N, H2SO4 2N dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi ion iodida. Amati hasil yang didapat. b. Identifikasi anion golongan sulfat Bahan yang digunakan yaitu Natrium thiosulfat, Pb asetat, K2CrO4, K2Cr2O7, BaCl2, FeCl3, Na asetat, Iodida, dan Na2CO3. c. Uji organoleptis Na2S2O3 + BaCl2 Pertama, masukkan natrium thiosulfat seujung spatula kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan aquadest. Kemudian tambahkan larutan BaCl2 kedalam tabung reaksi. Amati hasil yang didapat. Na2S2O3 + I2 Selanjutnya ada Na2S2O3 yang akan direaksikan dengan iodida. Masukkan Na2S2O3 seujung spatula kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan aquadest secukupnya. Amati hasil yang didapat. Na2S2O3 + FeCl3 Selanjutnya ada Na2S2O3 yang akan direaksikan dengan FeCl3. Masukkan Na2S2O3 kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan aquadest. Lalu, masukkan FeCl3 kedalam tabung reaksi. Amati hasil yang didapat. Na2S2O3 + HCl 2 Selanjutnya ada Na2S2O3 yang akan direaksikan dengan HCl 2N. Masukkan HCl 2N kedalam tabung reaksi yang berisi Na2S2O3 atau natrium thiosulfat. Amati hasil yang didapat.



K2CrO4 + BaCl2 Selanjutnya ada K2CrO4 yang akan direaksikan dengan BaCl2. Masukkan K2CrO4 sebanyak seujung spatula kedalam tabung reaksi dan tambahkan aquadest. Kemudian masukkan BaCl2 kedalam tabung reaksi. Amati hasil yang didapat. K2CrO7 + BaCl2 Selanjutnya ada K2CrO7 yang akan direaksikan dengan BaCl2. Masukkan K2CrO7 sebanyak seujung spatula kedalam tabung reaksi kemudian masukkan aquadest. Goyangkan perlahan hingga homogen. Setelah itu masukkan BaCl2. Amati hasil yang didapat. FeSO4 + Pb(CH3COO)2 Selanjutnya ada FeSO4 yang akan direaksikan dengan Pb(CH3COO)2. Masukkan FeSO4 sebanyak seujung spatula kedalam tabung reaksi dan tambahkan aquadest. Aduk perlahan menggunakan batang pengaduk. Masukkan Pb astetat kedalam tabung reaksi. Amati hasil yang didapat. FeSO4 + BaCl + HCl 2N Selanjutnya ada FeSO4 yang akan direaksikan dengan BaCl2 dan HCL 2N. Masukkan BaCl2 kedalam tabung reaksi yang berisi FeSO4. Kemudian masukkan HCl 2N. Amati hasil yang didapat. Na2CO3 + HCl 2N Selanjutnya ada Na2CO3 yang akan direaksikan dengan HCl 2N. Masukkan HCl 2N kedalam tabung reaksi yang berisi Na2CO3. Amati hasil yang didapat. d. Identifikasi anion golongan nitrat CH3COONa + H2SO4 2N



Pertama ada Na asetat yang akan direaksikan dengan H2SO4 2N. Masukkan H2SO4 kedalam tabung reaksi yang berisi Na asetat. Diamati hasil yang didapat. NaNO2 + HCl 2N Selanjutnya ada NaNO2 yang akan direaksikan dengan HCl 2N. Masukkan HCl 2N kedalam tabung reaksi yang berisi NaNO2. Diamati hasil yang didapat. Bi(NO3)3 + FeSO4 + H2SO4 2N Selanjutnya ada Bi(NO3)3 yang akan direaksikan dengan FeSO4 dan H2SO4 2N. Masukkan FeSO4 yang berisi Bi(NO3)3. Lalu tambahkan H2SO4 2N. Amati hasil yang didapat. Bi(NO3)3 + KMnO4 + H2SO4



Selanjutnya ada Bi(NO3)3 yang akan direaksikan dengan KMnO4 dan H2SO4. Masukkan KMnO4 yang berisi Bi(NO3)3. Lalu tambahkan H2SO4. Amati hasil yang didapat. Bi(NO3)3 + H2SO4 2N Selanjutnya ada Bi(NO3)3 yang akan direaksikan dengan H2SO4 2N. Masukkan H2SO4 2N kedalam tabung reaksi. Diamati hasil yang didapat. e. Identifikasi anion pada sampel A, B, dan C Sampel A + HCl 2N Yang pertama sampel A yang akan direaksikan dengan HCl 2N. Sampel A dimasukkan kedalam tabung reaksi. Lalu HCl 2N dimasukkan kedalam tabung. Diamati hasil yang didapat. Sampel A + Pb(CH3COO)2 Yang kedua ada sampel A yang akan direaksikan dengan Pb asetat. Sampel A dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan Pb asetat. Amati hasil yang didapat. Sampel A + H2SO4 Selanjutnya ada sampel A yang akan direaksikan dengan H2SO4. Sampel A dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan H2SO4. Amati hasil yang didapat. Sampel A + FeCl3 1% Selanjutnya ada sampel A yang akan direaksikan dengan FeCl3 1%. Sampel A dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan FeCl3 1%. Amati hasil yang didapat. Sampel A + BaCl2 Yang terakhir ada sampel A yang akan direaksikan dengan BaCl2. Sampel A dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan BaCl2. Diamati hasil yang didapat. Sampel B + BaCl2 Pertama ada sampel B yang akan direaksikan dengan BaCl2. Sampel B dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan BaCl2. Amati hasil yang didapat.



Sampel B + FeCl3 Yang kedua ada sampel B yang akan direaksikan denganFeCl3. Sampel B dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan FeCl3. Amati hasil yang didapat. Sampel C + HCl 2N Selanjutnya ada sampel C yang akan direaksikan dengan HCl 2N. Sampel C dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan HCl 2N. Amati hasil yang didapat.



Sampel C + KmnSO4 + H2SO4 Selanjutnya ada sampel C yang akan direaksikan dengan KmnSO4 dan H2SO4. Sampel C dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan KmnSO4 dan H2SO4. Diamati hasil yang didapat.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHAS 4.1



DATA HASIL PENGAMATAN



4.1.1 IDENTIFIKASI ANION SECARA LANGSUNG No



Larutan uji



Larutan pereaksi



Hasil Reaksi



1



NaCl



H2SO4.2N



Menghasilkan reaksi berupa asap putih



2



KI



H2SO4.2N



Menghasilkan reaksi berupa uap lembayung



3



Na2SO3



BaCl2



Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih



4



Na2SO3



I2



5



Na2SO3



FeCl3



6



Na2SO3



HCl 2N



Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih



7



K2CrO4



BaCl2



8



K2CrO7



BaCl2



Menghasilkan reaksi berwarna endapan kuning muda Menghasillkan reaksi endapan berwarna kuning



Golong an Anion Golong an halida ClGolong an halida IGolong an sulfat S2O 23



Menghasilkan reaksi hilangnya warna larutan pereaksi Menghasilkan reaksi berwarna lembayung tua



Golong an sulfat S2Golong an sulfat S2Golong an sulfat SO32Golong an sulfat CrO42Golong an sulfat CrO72-



9



FeSO4



Pb(CH3COO)2



10



FeSO4



BaCl2 + HCl



11



Na2CO3



HCl 2N



12



CH3COONa



13



NaNO2



14



Bi(NO3)3



Menghasilkan reaksi endapan berwarna kuning muda Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih Menghasilkan reaksi berupa adanya gelembung Menghasilkan reaksi berupa tercium bau cuka



H2SO4.2N



HCl 2N



Menghasilkan reaksi berupa adanya gelembung FeSO4 + H2SO4 2N Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih



Golong an sulfat SO42Golong an sulfat SO42Golong an sulfat CO32Golong an nitrat CH3CO OGolong an nitrat NO2Golong an nitrat NO3-



4.1.1 HASIL PENGUJIAN SAMPEL No 1



Sampel A1



Larutan pereaksi HCl 2N



A2



Pb(CH3COO)2



A3



H2SO4



A4



FeCl3 1%



A5



BaCl2



Hasil reaksi Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih Mengahasilkan reaksi endapan berwarna putih Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih Menghasilkan reaksi berwarna lembayung tua Menghasilkan reaksi endapan berwarna putih



Prediksi Gol. sampel kation SO32- Golongan sulfat SO42-



Golongan sulfat



NO3-



Golongan nitrat



S2-



Golongan sulfat



S2O3



2-



Golongan sulfat



2



5



B1



BaCl2



B2



BaCl2



C1



HCl 2N



C2



KMnO4 + H2SO4



Menghasilkan reaksi endapan berwarna kuning muda Menghasilkan reaksi endapan berwarna kuning Menghasilkan reaksi berupa adanya gelembung Menghasilkan reaksi endapan berwarna ungu



CrO42-



Golongan sulfat



S2-



Golongan sulfat



CO32-



Golongan sulfat



NO3-



Golongan nitrat



V. PEMBAHASAN



Praktikum kali ini melakukan identifikasi anion ini bertujuan untuk mengidentifikasi dengan tepat anion yang terdapat dalam larutan sampel. Pengujian dilakukan dengan cara meneliti atau mengamati sampel yang telah ditambahkan larutan pereaksi akan mengalami pengendapan atau tidak. Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongandan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Adapun reagen yang kami gunakan pada saat praktikum kemarin adalah AgNO3, KMnO4, CuSO4, KI, BaCl2, H2SO4, FeCl3. Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu produk. Uji Organoleptik atau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Identifikasi anion dilakukan agar kita dapat mengetahui jenis-jenis anion yang menyusun suatu serta mengamati apakah terjadi endapan atau tidak. Menemukan adanya anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat tunggal atau zat majemuk lebih dari satu anion, memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung dianalisis, tetapi apabila berupa zat padat atau campuran padat dan cair, perlu dicari pelarut yang sesuai. Analisis anion dalam tiap–tiap golongan dilakukan sesuai langkah – langkah tertentu, sehingga masing – masing anion akhirnya dapat identifikasi.



Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan elektron. Analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion yang memiliki sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion umumnya tidak penting, karena uji spesifik anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya. Hanya bila terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion lain, maka diperlukan langkah awal proses pemisahan. Pada praktikum identifikasi anion ini, sampel yang akan di uji kation golongan berapanya adalah, NaCl, KI, Na2S2O4, dan CH3COONa.. Pengujian dilakukan dengan cara meneliti atau mengamati sampel yang telah ditambahkan reagen akan mengalami pengendapan atau penguapan. Selanjutnya kita akan akan mengamati perbedaan penambahan reagen yang berlebih dan dilakukan pemanasan pada pengujian reagen yang berlebih. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kecocokan secara teoritis danpada saat pengujian atau praktikum. Adapun reagen yang kami gunakan pada saat praktikum adalah H2SO4.2N, BaCl2, I2, FeCl3, HCl 2N, Pb(CH3COO)2. Kelas A merupakan identifikasi yang mudah menguap, yang diperoleh padapengolahan dengan asam-asam. Kelas ini dibagi lagi kedalam sub kelas yaitu :



Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer. Yang termasuk kedalam sub kelas ini : Karbonat, hidrogrn karbonat, sulfit,tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.Yang termasuk kedalam sub kelas ini : flourida, heksafluorosilikat, klorida,bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat,heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat,dan sitrat. Kelas B merupakan identifikasi yang tergantung pada reaksi-reaksi dalamlarutan, identifikasi itu meliputi : Reaksi pengendapanSulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat,silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat, dan suksianat. Oksidasi dan reduksi dalam larutanManganat, permanganat, kromat, dan dikroma Pada percobaan pertama yaitu sampel pertama NaCl di tambahkan dengan H2SO4.2N, Diidentifikasi anion golongan halida dengan direaksikan larutan uji NaCl dengan larutan pereaksi H2SO4.2N akan menghasilkan hasil reaksi berupa asap putih. Pada percobaan kedua masih menggunakan sample yang berbeda tetapi larutan pereaksinya sama, Diidentifikasi kation golongan halida dengan direaksikan larutan uji KI dengan larutan pereaksi H2SO4.2N akan menghasilkan hasil reaksi berupa uap lembayung. Pada percobaan ketiga yaitu golongan sulfat. direaksikan larutan uji Na2SO3 dengan larutan pereaksi BaCl2 akan menghasilkan hasil reaksi berupa endapan berwarna putih. Pada Percobaan keempat yaitu masih dengan golongan sulfat dengan direaksikan larutan uji Na2SO3 dengan larutan pereaksi I2 akan menghasilkan hasil reaksi hilangnya warna larutan pereaksi. Pada Percobaan kelima yaitu diidentifikasi anion golongan sulfat dengan direaksikan larutan uji Na2SO3 dengan larutan pereaksi FeCl3 akan menghasilkan hasil reaksi berupa berwarna lembayung tua



Pada Percobaan keenam yaitu direaksikan larutan uji Na2SO3 dengan larutan pereaksi HCl 2N akan menghasilkan hasil reaksi berupa endapan berwarna putih. Pada Percobaan ketujuh yaitu diidentifikasi anion golongan nitrat dengan direaksikan larutan uji CH3COONa dengan larutan pereaksi H2SO4.2N akan menghasilkan hasil reaksi berupa tercium bau cuka Pada Percobaan selanjutnya yaitu diidentifikasi anion golongan nitrat dengan direaksikan larutan uji Bi(NO3)3 dengan larutan pereaksi FeSO4 + H2SO4 2N akan menghasilkan hasil reaksi berupa endapan berwarna putih. Pada Percobaan selanjutnya yaitu diidentifikasi anion golongan nitrat dengan direaksikan larutan uji Bi(NO3)3 dengan larutan pereaksi KMnO4 + H2SO4 akan menghasilkan hasil reaksi berupa endapan berwarna ungu. Pada percobaan sampel terdapat sampel A, B, C. Pada sampel A Diberi label A1 sampai dengan A5 pada tabung reaksi. Kemudian, sampel A dimasukkan kedalam masingmasing tabung yang sudah diberi label A1-A5. Lalu, ditambahkan larutan pereaksi HCl 2N pada tabung A1, pada tabung A2 ditambahkan larutan pereaksi Pb(CH3COO)2, pada tabung A3 ditambahkan larutan pereaksi H2SO4, pada tabung A4 ditambahkan larutan pereaksi FeCl3 1%, pada tabung A5 ditambahkan larutan pereaksi BaCl2. Kemudian hasil reaksi dari kelima tabung reaksi didapatkan unsur anion SO 2- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi A1. Dan didapatkan unsur anion SO42- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi A2. Dan didapatkan unsur anion NO3- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi A3, Dan didapatkan unsur anion S2- yang terdapat dalam sampel 3 tabung reaksi A4, Dan didapatkan unsur anion S O 2- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi A5 Pada sampel B Diberi label B1 dan B2 pada tabung reaksi. Kemudian, sampel B dimasukkan kedalam masing-masing tabung yang sudah diberi label B1 dan B2. Lalu, ditambahkan larutan pereaksi BaCl2 pada tabung B1, dan juga pada tabung B2 ditambahkan larutan pereaksi BaCl2. Kemudian hasil reaksi dari dua tabung reaksi 3 didapatkan2unsur anion CrO42- yang terdapat dalam sampel



tabung reaksi B1. Dan didapatkan unsur anion S2- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi B2. Kemudian Pada sampel C Diberi label C1 sampai dengan C3 pada tabung reaksi. Kemudian, sampel C dimasukkan kedalam masing-masing tabung yang sudah diberi label C1,C2 dan C3. Lalu, ditambahkan larutan pereaksi HCl 2N pada tabung C1, dan juga pada tabung C2 ditambahkan larutan pereaksi KMnO4 + H2SO4, dan juga pada tabung C3 ditambahkan larutan pereaksi BaCl2. Kemudian hasil reaksi dari tiga tabung reaksi didapatkan unsur anion CO32- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi C1. Dan didapatkan unsur anion NO3- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi C2. Dan juga didapatkan unsur anion S2O32- yang terdapat dalam sampel tabung reaksi C3.



VI. PENUTUPAN KESIMPULAN Didaapat identifikasi anion dari berbagai sampel. Sampel A yang di reaksikan dengan HCl 2N, H2SO4, FeCl3, Pb(CH3COO)2, dan BaCl2 mengandung anion Na2SO3 dan Cl- golongan sulfat. Sampel B yang di reaksikan dengan FeCl3 dan BaCl2 mengandung anion Cr2O42- golongan sufat dan sampel C yang di reaksikan dengan HCl 2N, KMnO4-+ H2SO4, dan BaCl2 mengandung anion berturut-turut CO3 -2, SO3 -2, dan NaNO2.



DAFTAR PUSTAKA Anonim .2010. Penuntun Praktikum Kimia Analisis.Universitas muslim. Indonesia. Besari ,Ismail, dkk. 2010 .Kimia Organik Untuk Universitas,Edisi l.Armico Bandung. Besari, Ismail, dkk. (1982), Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I, Armico Bandung, Bandung. HAM, Mulyono. 2005. Ilmu Kimia 2. Arcaya Media Utama : Bandung. Schank, G,H.2012 .Qualitative a nalysis and ionik equilibrum, Edisi v. P.T Kalman media pustaka.Jakarta. Vogel, A.I., 1957, A Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis, 5thed., Longman, Green and Co., London. Yamin. 2000. “Kimia Dasar Untuk Universitas”. Universitas Hassanuddin : Makassar.