Askeb Inc Fisiologis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS NY. “P” USIA 21 TAHUN G1 P0 A0 UK 39-40 MINGGU PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERIN DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS WIDODAREN KEC. GERIH TAHUN 2020 Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi bidan



Disusun Oleh: SUPRIASIH NIM: 19690060



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI



LEMBAR PENGESAHAN



Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Fisiologis Ny. “P” Usia 26 Tahun G1 P0 A0 Uk 39-40 Minggu Di Ruang Bersalin Puskesmas Widodaren Kec. Gerih Tahun 2020 mahasiswa atas nama : Nama



: Supriasih



NIM



: 19690060



Telah disahkan pada tanggal :



Mengetahui, Pembimbing Institusi



Fauzia Laili, SST MKeb



Pembimbing Lahan



Hari Utami, AmdKeb



TINJAUAN PUSTAKA



2.1



KONSEP DASAR PERSALINAN



2.1.1 Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lahir (Mochtar Rustam.1998 : 91) Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan ( setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. ( Agustini. 2002: 2) Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan). 2.1.2 Tanda dan Gejala persalinan. Wanita tersebut mungkin mengalami semua, sebagian atau bahkan tidak sama sekali tanda gejala yang ada dibawah : 1. Lightening, mulai dirasakan kira –kira dua minggu sebelum persalinan, adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam pelvis minor. 2. Perubahan Servik, konsistensi servik menjadi seperti pudding dan terjadi sedikit penipisan 3. Persalinan Palsu, persalinan palsu tediri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks. 4. Ketuban pecah Dini, pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan. KPD dialami oleh 80% wanita hamil dan mengalami persalinan spontan dalam 24 jam. 5. Bloody show, plak lender disekresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar lender serviks pada awal kehamilan. 6. Lonjakanenergy, wanita hamil mengalami lonjakan energi 24 sampai 48 jam sebelum terjadinya persalinan. Ia akan merasa bersemangat,



setelah beberapa minggu dan hari merasa letih secara fisik dan kelelahan akibat kehamilan. 7. Gangguan saluran cerna, ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan mencerna, mual muntah, diduga hal-hal tersebut merupakan gejala menjelang persalinan walaupun belum ada penjelasan untuk hal ini. 2.1.3 Bentuk- bentuk Persalinan Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut: a. Partus biasa (normal / spontan) adalah proses lahirnya bayi pada PBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung < 24 jam. b. Persalina buatan / persalinan abnormal atau distosia, bila persalinan berlangsung dengan bantuan dari luar sehingga bayi dapat di lahirkan pervaginam (ekstraksi porceps / cunam, ekstraksi vakum dll) dan perabdomen (SC). c. Persalinan anjuran atau induksi persalinan bila persalinan mulai tidak dengan sendirinya tetapi berlangsung setelah pemberian oksitosin atau prostaglandin atau setelah pemecahan ketuban. d. Persalinan lama bila persalinan berlangsung lebih dari 24 jam. 2.1.4 Teori Penyebab Mulainya Persalinan Penyebab sebenarnya yang membuat persalinan di mulai masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang turut berperan dan saling terkait antara lain : 1. Perubahan kadar hormone Perubahan kadar hormone disebabkan oleh plasenta yang mengalami penuaan, sehingga villi konugalis mengalami perubahan yang mengakibatkan kadar progesterone menurun yang menyebabkan relaksasi otot menghilang. Terjadi 1-2 mgg sebelum persalinan dimulai kadar esterogen dan prostaglandin meninggi.  2. Distensi uterus



a. Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan mengadakan kontraksi. b. Produksi dan pelepasan prostaglandin miometrium c. Keadaan uterus yang semakin membesar menyebabkan iskemik otot uterus sirkulasi uterus plasenta terganggu 3. Tekanan janin Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhan di dalam uterus yang akan menyebabkan : a) Penurunan ketegangan pada dinding uterus b) Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut hingga timbul kontraksi Faktor-faktor lain antara lain : a) Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah b) Gangguan emosional yang kuat (lewat korteks hipotalamus hipofise) dapat menyebabkan pelepasan oksitosin. 4. Teori instansi mekanik Di belakang serviks terdapat ganglion serviks (fleksus Franken houser). Bila ganglion ini geser dan ditekan penurunan kepala janin maka dapat menimbulkan kontraksi uterus. 2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan 1. Power Adalah tenaga yang mendorong keluar janin. Kekuatan yang berguna untuk mendorong keluar janin adalah his, kontraksi otot –otot perut, kontraksi diagfragma dan aksi ligamamnet, dengan kerja sama yang baik dan sempurma. Ada dua power yang bekerja dalam proses persalinan. Yaitu HIS dan Tenaga mengejan ibu. HIS merupakan kontraksi uterus karena otot – otot polos bekerja dengan baik dan sempurna, pada saat kontraksi, otot –otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek, Sedangkan tenaga mengejan ibu adalah tenaga selain HIS yang membantu pengeluaran 2. Passanger



Faktor yang juga sangat mempengaruhi persalinan adalah faktor janin.Meliputi sikap janin, letak janin, dan bagian terendah.Sikap janin menunjukkan hubungan bagian –bagian janin dengan sumbu tubuh janin, misalnya bagaimana sikap fleksi kepala, kaki, dan lengan.Letak janin dilihat berdasarkan hubungan sumbu tubuh janin dibandingkan dengan sumbu tubuh ibu. Ini berarti seorang janin dapat dikatakan letak longitudinal ( preskep dan presbo), letak lintang, serta letak oblik. Bagian terbawah adalah istilah untuk menunjukkan bagian janin apa yang paling bawah. 3. Passage Merupakan faktor jalan lahir, terbagi menjadi 2 yaitu : -



Bagian keras, bagian ini terdiri dari tulang panggul ( Os coxae, Os Sacrum, Os Coccygis ), dan Artikulasi( Simphisis pubis, Artikulasi sakro-iliaka, artikulasi sakro-kosigiu).



-



Bagian lunak, jalan lunak yang berpegaruh dalam persalinan adalah SBR, Serviks Utreri, dan vagina. Diamping itu otot – otot, jaringan ikat, dan ligament yang menyokong alat – alat urogenital juga sangat berperan penting dalam persalinan.



4. Psikis Ibu Psikis ibu dalam persalinan akan sangat mempengaruhi daya kerja otot – otot yang dibutuhkan dalam persalinan baik itu yang otonom maupun yang sadar. Jika seorang ibu menghadapi persalinan dengan rasa tenang dan sabar, maka persalinan akan terasa mudah untuk ibu tersebut. Namun jika ia merasa tidak ingin ada kehamilan dan persalinan, maka hal ini akan menghambat proses persalinan. 5. Penolong Dalam persalinan, ibu tidak mengerti apa yang dinamakan dorongan ingin mengejan asli atau yang palsu. Untuk itu, seorang mitra yang dapat membantunya mengenali tanda gejala persalinan sangat dibutuhkan. Tenaga ibu akan menjadi sia –sia jika saat untuk mengejan yang ibu lakukan tidak tepat.



2.1.6 Mekanisme Penurunan Kepala 1. Penurunan (Kepala masuk PAP) Kepala masuk melintasi pintu atas panggul (promontorium), sayap sacrum, linea inominata, ramus superiorost pubis dan pinggir atas simpisis) dengan sutura sagitalis melintang, dalam sinklitismus arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.dapat juga terjadi keadaan : Ø Asinklitismus anterior adalah arah sumbu kepala membuat sudut lancip kepan dengan pintu atas panggul. Ø Asinklitismus posterior adalah arah sumbu kepala membuat studut lancip kebelakang dengan pintu atas panggul. 2. Fleksi Fleksi yaitu posisi dagu bayio menempel dada dan ubun-ubun kecil rendah dari ubun-ubun besar.kepala memasuki ruang panggul dengan ukuran paling kecil (diameter suboksipitobregmatika = 9,5 ) dan di dasar panggul kepala berada dalam fleksi maksimal. 3. Putar paksi dalam Kepala yang turun menemui diapragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan.kombinasi elastisitas dipragma pelvis dan tekanan intrauterin oleh his yang berulang-ulang mengadakan rotasi ubun-ubun kecil berputar kearah depan di bawah simpisis. 4. Defleksi Setelah kepala berada di dasar panggul dengan ubun-ubun kecil di bawah simpisis (sebagai hipomoklion), kepala mengadakan defleksi berturutturut lahir bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu. 5. Putar paksi luar Gerakan



kembali



sebelum



putaran



paksi



dalam



terjadi,



menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak. 6. Ekspulsi



untuk



Putaran paksi luar bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring dan menyesuikan dengan bentuk panggul, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah lahir bahu berada dalam posisi depan belakang dan bahu depan lahir dahulu, baru kemudian bahu belakang. mekanisme persalinan fisiologis penting di pahami, bila ada penyimpangan koreksi manual dapat di lakukan sehingga tindakan operatif tidak dapat dilakukan (Rustam Mochtar,2012). 2.1.7 Tanda persalinan Gejala inpartu menurut (Mochtar, 2000 ), yaitu: a) Kekuatan his semakin sering terjaidi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek. b) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu pengeluaran lendir bercampur darah. c) Dapat disertai pecah ketuban d) Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks yaitu: perlunakan serviks, pendataran serviks, dan terjadi pembukaan serviks. 2.1.8 Tahap Persalinan Normal 1. Kala 1



: Kala satu persalinan didefinisikan sebagai permulaan



kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan lengkap ( 10 cm). Hal ini sering dikatakan sebagai tahap pembukaan serviks ( Helen Varney 2007) Fase Laten dimulai sejak pemukaan awal sampai dengan 4 cm biasanya fase ini berlangsung kurang dari 8 jam. Sedangkan fase aktif persalinan berlangsung ketika pembukaan 4 sampai dengan lengkap. Dalam proses ini terjadi penurunan bagian terbawah janin. 2. Kala II



: Kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam



untuk memastikan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm.



3. Kala III plasenta)



: Penatalaksanaan aktif pada ala III (Pengeluaran aktif membantu



menghindari



terjadinya



perdarahan



pasca



persalinan. Penatalaksanaan aktif kala III meliputi : Pemberian oksitosin dengan segera. Pengendalian tarikan pada tali pusat, Pemijitan uterus segera setelah plasenta lahir. 4. Kala IV



: Kala II adalah o menit sampai 2 jam setelah persalinan



plasenta berlangsung. Ini merupakan masa kritis bagi ibu, karena kebanyakan wanita melahirkan kehabisan darah atau mengalami suatu keadaan yang menyebabkan kematian pada kala IV ini. Bidan harus terus memantau keadaan ibu sampai masa kritis ibu telah terlewati.



TINJAUAN KASUS



Tanggal pengkajian     : 06 Agustus 2020 Tempat Pengkajian



Jam      : 14.35 WIB



: Ruang PONED Puskesmas Widodaren Kec. Gerih



I. PENGKAJIAN A. Data subjektif 1. Biodata Identitas Ibu



Suami



Nama



: Ny.”P”



Nama



: Tn.”K”



Umur



: 21 Tahun



Umur



: 23 Tahun



Suku



: Jawa



Suku



: Jawa



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMP



Pendidikan



: SLTA



Pekerjaan



: Swasta



Pekerjaan



: Swasta



Alamat



: ds. Randusongo, Kec. Gerih



2. Keluhan utama Kenceng-kenceng teratur mulai pukul 08.00 WIB. Mengeluarkan lendir disertai darah. 3. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat kesehatan dahulu Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, HIV, AIDS, Hepatitis) tidak mempunyai riwayat penyakit menurun (DM, ashma) tidak mempunyai riwayat penyakit menahun (HT, Jantung).



2. Riwayat kesehatan sekarang Ibu tidak sedang menderita penyakit menular seperti, TBC,HIV/ AIDS/ Hepatitis, menahun seperti Hipertensi, menurun seperti DM, Ashma. 3. Riwayat kesehatan keluarga



Ibu dan keluarga tidak mempunyai riwayat tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/Aids, penyakit menurun seperti DM / Asma, Penyakit menurun seperti Hipertensi 4. Riwayat Menstruasi Amenorhoe



:



Ya, 9 bulan ini



Menarche



:



Usia 12 tahun



Lama



:



7 hari



Banyak



:



Hari 1-3 ganti pembalut 4 x, hari 3-4 ganti 3x



Siklus



:



28 hari



Teratur/tidak



:



Teratur



Dismenorhoe :



Tidak pernah



Fluor albus



:



Tidak pernah



HPHT



:



03 November 2019



TP/HPL



10 Agustus 2020



5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu



No



Tgl/Bln/Th Persalinan



Usia Kehamila n



Persalinan Tempat Persalin Jenis an



Penolo ng



Anak Penyu lit



JKBB



PB



Hamil ini 6. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang Ibu hamil ke 1 dengan usia kehamilan 9 bulan ANC TM I



: 2 kali Keluhan : mual Hasil pemeriksaan : KU baik, PP tes urin positif Terapi : asam folat satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : pola makan sedikit tapi sering



Nifas



Usia Anak



ANC TM II



: 3 kali -



ANC TM III



Keluhan : tidak ada Hasil pemeriksaan : kehamilan normal Terapi tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : senam hamil, tanda



bahaya kehamilan : 3 kali -



Keluhan : Tidak ada Hasil pemeriksaan : kehamilan normal Terapi : tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : tanda – tanda



persalinan, ASI eksklusif Gerak anak sejak 5 bulan, gerak 24 jam terakhir 14-16 kali Mulai persalinan : perut terasa kenceng-kenceng beberapa hari terakhir, mengeluarkan lendir bercampur darah sejak jam 08.00 wib. 7. Riwayat KB Ibu belum pernah menjadi peserta KB atau memakai KB apapun selama menikah. 8. Riwayat Perkawinan Menikah



: 1 kali



Lama



: 6 bulan



Usia pertama menikah : 21 tahun 9. Riwayat Psikososial Ibu tinggal serumah dengan tiga orang yaitu suami, dan dua mertua. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami. Hamil ini adalah kehamilan yang sangat diharapkan, dukungan dari suami dan keluarga sangat besar sekali. 10. Riwayat Budaya



Ibu mengikuti budaya Jawa dengan mengadakan syukuran kehamilan 7 bulanan 11. Pola Kebiasaan sehari-hari No



Pola



Selama Inpartu



Kebiasaan 1.



Nutrisi



-



Makan :5 x / hari dengan porsi ½ piring penuh dengan menu, nasi, sayur dan lauk pauk



2.



Eliminasi



-



Minum :7 gelas / hari air putih dan 1



-



gelas susu BAB :1 x / 2 hari, warna kecoklatan, bau khas, tidak nyeri, tidak ada darah konsistensi keras padat



-



BAK :7 - 8 x / hari, warna kuning jernih, bau khas, tidak nyeri, tidak ada darah



3.



4.



Istirahat



Personal



-



dan pus Tidur siang : jarang



-



Tidur malam : 6 jam sering terbangun



-



merasakan kenceng di perut Mandi 2 x / hari, gosok gigi 2 x / hari,



hygiene



5.



Aktivitas



cuci rambut 1 x / 2 hari, ganti baju 2 x / -



hari, ganti pakaian dalam 2 x / hari Ibu tidur dengan posisi miring kiri dan terkadang berjalan di sekitar ruang



6.



Seksual



B. Data objektif



bersalin. Tidak melakukan



1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum



:



Baik



Kesadaran



:



Composmentis



Keadaan emosional



:



Stabil



BB



:



60



TB



:



157



TD



:



110/70 mmHg



Nadi



:



80 x/menit



RR



:



20 x/menit



Suhu



:



36,7 °C



TTV



:



2. Pemeriksaan Fisik



1. Inspeksi Rambut Wajah



: : :



Mata



:



Hidung



:



Telinga



:



Mulut



:



Leher



:



Dada



:



Bersih, tidak rontok, tidak bercabang, warna hitam Tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat Conjunctiva merah muda, tidak pucat, sclera putih, tidak ikterus, palpebra tidak oedem, penglihatan baik Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran Bersih, tidak ada serumen, simetris, bentuk normal Gigi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, mukosa bibir lembab, gusi tidak mudah berdarah Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, tidak ada bendungan vena jugularis, bentuk normal Bentuk payudara membesar simetris, hiperpigmentasi areola mamae, puting susu



menonjol. Abdomen



:



Genitalia



:



Anus



Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra terdapat striae lividae Tidak oedem, tidak varises, tampak ada pengeluaran pervaginam lendir bercampur darah, tidak ada bekas luka perineum. Tidak ada hemorrhoid, normal



:



Ekstremitas : Atas



Tidak ada oedem, bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jarijari tangan lengkap tidak syndaktili tidak polidaktili Tidak ada oedem, tidak ada varises, bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap tidak syndaktili tidak polidaktili



Bawah



2. Palpasi Perut Leopold I



: TFU 3 jari bawah px, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).



Leopold II



: Di sebelah kanan teraba bagian kecil janin, di sebelah kiri teraba panjang keras seperti papan (punggung janin kanan-puka).



Leopold III



: Presentasi Bagian terbawah teraba bulat, melenting (kepala), kepala sudah masuk PAP



Leopold IV



: konvergen



Variasi



:-



Mc Donnald



: TFU 34 cm



TBJ



: 3565 gram



HIS



: 3x/10’/35’’



Penurunan kepala



: 3/5



3. Auskultasi



Punctum maximum : kiri bawah pusat DJJ : 140 x/menit, regular,



irregular



4. Pemeriksaan dalam Tgl 06-08-2020 Pkl 14.45 WIB oleh Bidan Asih v/v



:



Ø Eff Ketuban Presentasi Hodge Denominator Bagian kecil janin Cairan pada sarung tangan



: : : : : : : ::



Blood slym, tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada condiloma, tidak ada bekas luka perineum 6 cm 50 % Utuh Kepala II UUK kidep Tidak teraba Lendir darah



5. Data Penunjang : HB : 13,2 gr HbsAg : HIV : Non reaktif Rapid test : Non reaktif II. INTERPRETASI DATA A. Diagnosa : G1P00000 UK 39- 40 minggu Inpartu kala I fase aktif , janin T/H/I/U DS : Perut Ibu terasa kenceng-kenceng sejak jam 08.00 wib, keluar lendir bercampur darah. HPHT : 03 November 2019. DO : Abdomen : DJJ : 140 x/menit, regular, irregular Pemeriksaan Dalam : VT  6 cm eff 50 %, Kep HII , Ketuban utuh B. Masalah: tidak ada DS: DO: -



III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL Dx Potensial



: tidak ada



Masalah potensial



: tidak ada



IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN / TINDAKAN SEGERA Tidak ada V. INTERVENSI Tanggal



:06 Agustus 2020



Jam : 15.00 WIB



Dx



: G1P00000 UK 39- 40 minggu Inpartu kala I fase aktif , janin T/H/I/U Tujuan :Persalinan berjalan normal dan lancar Kriteria Hasil: Kala I :Tidak melewati garis waspada pada partograf Kala II : berlangsung ≤ 2 jam, bayi lahir normal, langsung menangis, berwarna merah, gerak aktif Kala III : berlangsung < 30 menit, plasenta lahir spontan, lengkap Kala IV : Tidak terjadi HPP Intervensi



1. Lakukan cuci tangan 7 langkah sebelum dan sesudah melakukan tindakan. R/ Agar ibu dapat terhindar dari infeksi



2. Beritahu kepada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. R/ Agar ibu dapat mengetahui keadaannya serta tindakan yang tepat untuk dirinya serta bayinya.



3. Berikan lembar persetujuan tindakan kepada ibu. R/ untuk memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.



4. Observasi Tanda – Tanda vital, dan VT tiap 2-4 jam sekali ( Nadi tiap 30 menit) , DJJ ( Tiap 30 menit), His (Tiap 30 menit). R/ Agar mengetahui kondisi ibu serta kemajuan persalinan dan mempermudah melakukan tindakan.



5. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi, yaitu tarik nafas lewat hdung dan keluarkan lewat mulut.



R/ teknik relaksasi dapat memberikan ibu rasa nyaman, mengurangi rasa nyeri serta memberikan suplai oksigen ke bayi.



6. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih secara rutin R/ kandung kemih yang penuh dapat menghambat / mempengaruhi kontraksi sehingga dapat juga menghalangi penurunan kepala bayi.



7. Berikan makan dan minuman kepada Ibu R/ Agar ibu memiliki tenaga yang cukup untuk meneran nanti.



8. Persiapan perlengkapan, bahan- bahan dan obat yang diperlukan untuk persalinan serta infus jika nanti diperlukan.



9. Dokumentasikan hasil pemeriksaan/pemantaun dalam partograf R/ standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan memudhkn dalam pengmbiln keputusan.



10. Lakukan persiapan pertolongan persalinan R/ Persiapan persalinan standar sesuai asuhan persalinan normal



11. Lakukan tindakan 60 langkah APN R/ Persalinan lancar, bersih, aman, ibu bayi sehat dan selamat VI. IMPLEMENTASI Tanggal Dx



: 06 Agustus 2020



Jam : 15.20 WIB



: G1P00000 UK 39- 40 minggu Inpartu kala I fase aktif , janin T/H/I/U



1. Melakukan pendekatan secara terapeutik kepada ibu dan keluarga 2. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu keadaan umum ibu dan keadaan janinnya baik. 3. Melakukan asuhan sayang ibu yang meliputi : a. Memberi dukungan fisik, psikologis dan sosial b. Mengatur posisi yang nyaman dan aman bagi ibu c. Kebutuhan makanan dan cairan d. Kebutuhan eliminasi e. Pengurangan rasa nyeri f. Keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil g. Penerapan prinsip Pencegahan Infeksi yang sesuai



4. Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu, jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan miring ke kiri agar tidak mengganggu pernapasan ibu. Ibu sudah dalam posisi yang nyaman. 5. Memberikan konseling posisi ibu dalam meneran yaitu posisi tegak lurus (berdiri, jongkok, duduk). Pada saat kontraksi, dengan berdiri uterus terangkat berdiri pada sumbu aksis pintu masuk panggul dan kepala mendorong cerviks, sehingga intensitas kontraksi meningkat. Pada posisi tegak tidak ada hambatan dari gerakan uterus. Sedangkan pada posisi berbaring, otot uterus lebih banyak bekerja dan proses persalinan berlangsung lebih lama. 6. Memonitor kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf untuk melaksanakan deteksi dini terhadap penyulit yang mungkin timbul meliputi : tanda-tanda vital ibu, menghitung denyut jantung janin, menghitung kontraksi uterus, melakukan pemeriksaan dalam, serta mencatat produksi urine, aseton, dan protein 7. Melakukan persiapan pertolongan persalinan meliputi : a. Ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir b. Perlengkapan, bahan dan obat esensial c. Rujukan (bila diperlukan) d. Upaya pencegahan infeksi yang diperlukan 8. Melakukan tindakan 60 langkah APN VII.EVALUASI Tanggal : 06 Agustus 2020 Dx



Jam : 18.30 WIB



: G1P00000 UK 39- 40 minggu Inpartu kala I fase aktif , janin T/H/I/U



S



: Ibu ingin meneran dan perutnya terasa semakin sering kenceng



O



:-KU ibu baik, TTV : TD: 110 / 70 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,7 °C. - Genetalia



:Perineum menonjol, vulva dan anus membuka,



keluar lendir darah, tekanan pada anus. - His 4 x 10’/50 -Vt  10 cm, Eff 100 %, Kep HIII, Ket (-) Jernih DJJ (+) 140 x/menit A



: Inpartu kala II , janin tunggal hidup intra uteri



P



: Melakukan pertolongan persalinan dengan 60 langkah APN



menurut MU. Tanggal 6 Agustus 2020 jam 19.10 wib bayi lahir spontan segera menangis, gerak aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki, kontraksi baik Supriasih VIII. CATATAN PERKEMBANGAN Kala III Tanggal 06 Agustus 2020 Jam 19.35 WIB S : Ibu lega dengan kelahiran bayinya, masih merasakan mules pada perut bagian bawah O : Abdomen : TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik, uterus globuler Genetalia : Terdapat pengeluaran darah, tali pusat tampak terlihat di vulva A



: Kala III, P10001 persalinan kala III



P : 1. Melakukan manajemen aktif kala III 2. Melakukan penilaian perdarahan, memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin, hasilnya selaput lengkap dan utuh, perdarahan ±200 cc 3. Melakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif. Hasil : perineum tidak terjadi robekan Supriasih Kala IV Tanggal 06 Agustus 2020 Jam 19.40 WIB S :Ibu lega bayi dan plasenta sudah lahir O: Plasenta lahir spontan diameter ± 15 cm, panjang tali pusat ± 48 cm, tebal ± 2 cm, perdarahan ± 150 cc, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, tidak ada laserasi. A : P10001 Kala IV P: 1. Memberitahu Ibu bahwa di daerah perineum tidak terdapat luka robekan, ibu mengerti dan tampak senang.



2. Menilai ulang kontraksi uterus dan memastikan uterus teraba keras, uterus teraba keras 3. Memperkirakan perdarahan, perdarahan ± 150 cc 4. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mendekomentasi tempat persalinan dengan larutan chlorine, peralatan terendam chlorine 0,5% selama 10 menit. 5. Memotivasi keluarga untuk membantu memberikan ibu makan minum serta tidak pantang makan agar ibu cepat sehat, ibu dan keluarga mengerti 6. Membersihka alat-alat yang sudh tidak digunakan, alat yang di gunakan bersih 7. Melakukan TTV dalam batas normal. 8. Mencatat hasil observasi kedalam partograf, hasil tercatat di lembar partograf. Supriasih 2 Jam PP Tanggal 06 Agustus 2020 Jam 21.45 WIB S : Ibu lega bayinya telah lahir O : K/u : Baik TD : 110/70 mmHg N : 88 x/menit S : 36,4° C RR : 18 x/menit TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan ± 25c, lochea rubra A : P1001 2 jam post partum P : 1. Membantu ibu untuk mobilisasi dini, ibu bisa duduk, berdiri, tidak pusing 2. Memberiahu ibu untuk makan dan minum, serta tidak pantang makan, ibu mengerti 3. Mengobservasi TTV, kontraksi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setipa 30 menit pada satu jam kedua, TTV, kontraksi uterus, perdarahan dalam batas normal, kandung kemih kosong. 4. Mengajari ibu cara meneteki dengan benar. Ibu bisa meragakannya. 5. Mencatat hasil observai kedalam partograf, hasil telah di catat. 6. Memberikan terapi pada ibu : Amoxilin 500 mg 3x1 Asam mefenamat 300 mg 3 x1



Vitamin A 1x1 setelah bayi lahir dan 24 jam Obat terminum setelah ibu makan



PENAPISAN IBU BERSALIN APABILA DIDAPATI SALAH SATU ATAU LEBIH PENYULIT SEPERTI BERIKUT DIBAWAH INI PASIEN HARUS DIRUJUK : N



PENYULIT



O



YA



TIDAK



1



Riwayat bedah sesar







2



Perdarahan per vaginam







3



Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)







4



Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang kental







5



Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)







6



Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)







7



Ikterus







8



Anemia berat







9



Tanda/gejala infeksi







10



Pre eklampsia/hipertensi dalam kehamilan







11



Tinggi fundus 40 cm atau lebih







12



Gawat janin







13



Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin masih 5/5







14



Presentasi bukan belakang kepala







15



Presentasi ganda (majemuk)







16



Kehamilan ganda atau gemelli







17



Tali pusat menumbung







18



Syok