12 0 178 KB
ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PATOLOGI PADA Ny. I UMUR 25 TAHUN P1A0 DENGAN ANEMIA DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AMANAH KOTA PALU
NITA SYAFIRA NIM 202106090419
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
LEMBAR PENGESAHAN Asuhan Kebidanan Nifas Patologi Pada Ny. I Umur 25 Tahun P1A0 Dengan Anemia Di Praktik Mandiri Bidan Amanah Kota Palu, mahasiswa atas nama : Nama
: Nita Syafira
NIM
: 202106090419
Telah disahkan pada tanggal :
Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan
Rahma K. D., SST., M.Keb
Muntik Agustina, S.Tr. Keb
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari). B. Tujuan Asuhan Masa Nifas Adapun tujuan asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai berikut. 1.
Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
2.
Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk apabila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi
3.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari-hari
C. Tahapan masa Nifas 1.
Tahap Puerperium Dini (Immediate Puerperium) Adalah keadaan yang terjadi segera setelah persalinan sampai 24 jam sesudah persalinan (0-24 jam sesuadah melahirkan). Kepulihan yang ditandai dengan ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Pada masa ini sering terjadi masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, harus dilakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah, suhu dan keadaan umum ibu.
2.
Tahap Early Puerperium (Puerperium Intermedial) Adalah keadaan yang terjadi pada permulaan puerperium. Waktu 1 hari sesudah melahirkan sampai 7 hari (1 minggu pertama). Pada fase ini harus memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3.
Tahap Late Puerperium (Remote Puerperium) Adalah 6 minggu sesudah melahirkan. Pada periode ini dilakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala serta konseling KB.
D.
Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas 1.
Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2.
Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.
Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.
Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak serta mampu melakukan kegiatan administrasi.
5.
Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.
Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
7.
Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnose, masalah, membuat rencana tindakan dan melaksanakan serta evaluasi.
8.
Membuat dokumentasi.
E. Perubahan Psikologis Masa Nifas 1.
Fase Taking In Periode takin in adalah periode ketergantungan. Periode ini terjadi 1-2 hari sesuadah melahirkan. Ibu baru pada umumnya pasif dan terganggu, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya. Ketidaknyamanan fisik yang sering muncul dirasakan oleh ibu pada periode ini adalah rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur dan kelelahan.
2.
Fase Taking Hold Fase takin hold berlangsung mulai hari ke 3 smpai hari ke 10 pasca melahirkan. Pada fase ini ibu akan merasa ketidakmampuannya dan tanggung jawabnya dalam merawat bayinya dan perasaan ibu sangat sensitive. Kita harus berhati-hati dalam menjaga komunikasi dengan ibu. Dukungan moril sangat diperlukan ibu untuk menumbuhkan rasa percaya diri ibu dalam tugas barunya sebagai orangtua.
3.
Fase Letting Go Fase ini adalah fase dimana seorang wanita sudah mau dan mampu menerima tanggung jawab dan peran barunya sebagai seorang ibu. Ibu menyadari tugasnya dalam merawat bayi dan ia harus beradaptasi dengan segala kebutuhan bayi yang sangat tergantung kepadanya, seperti kebutuhan bayi untuk disusui sekalipun di malam hari. Dukungan suami dan keluarga masih sangat diperlukan. Ibu harus mendapatkan
istirahat yang cukup untuk dapat merawat bayinya dengan baik. Pada sebagian ibu nifas, depresi post partum biasanya terjadi pada fase ini.
TINJAUAN KASUS Asuhan Kebidanan Nifas Patologi Pada Ny. I Umur 25 Tahun P1A0 Dengan Anemia Di Praktik Mandiri Bidan Amanah Kota Palu Tanggal pengkajian
: 25 Maret 2022
No register
: 0131
Jam
: 15.00 WITA
I. PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. Biodata Nama ibu
: Ny. I
Nama suami : Tn. H
Umur
: 25 Tahun
Umur
: 28 Tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Pedagang
Penghasilan
:-
Penghasilan
: Rp. 2.000.000
Alamat
: Jl. Danau Poso
Alamat
: Jl. Danau Poso
2. Keluhan utama Perut terasa masih mules dan nyeri pada bekas jahitan serta merasa pusing 3. Riwayat Kesehatan a. Penyakit yang lalu Tidak Ada b. Penyakit sekarang Tidak Ada c. Penyakit Keluarga Tidak Ada 4. Riwayat Obstetri a. Riwayat menstruasi Dismenorhoe : Tidak Ada Menarche
: 11 Tahun
Fluor albus
: Tidak Ada
Lama
: 7 Hari
Banyak
: 2-3 kali ganti pembalut
Siklus
: 28 Hari
Teratur/tidak : teratur
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu N o 1
Tgl/Bln/ Th persalina n Hamil Sekarang
Usia Kehamila n
Tempat persalina n
Jenis persalina n
Penolon g
Penyulit kehamila n
Ana k JK
B B
P B
Nifa s
Usi a ana k
c. Riwayat Kehamilan sekarang, persalinan dan nifas sekarang Ibu mengatakan ini kehamilan ke 1 Dengan usia kehamilan 9 bulan ANC 9 kali, di PMB Amanah Keluhan selama hamil : mual muntah, pusing, sakit punggung Penyuluhan yang di dapat : Pola makan, pola istirahat, personal hygiene Riwayat persalinan : Melahirkan tgl 24 Maret 2022 Jam 21.00 WITA secara normal ditolong oleh Bidan Di PMB Amanah Kota Palu. Penyulit : Kala I
: Tidak Ada
Kala II
: Tidak Ada
Kala III
: Tidak Ada
Kala IV
: Tidak Ada
JK
: Perempuan
BBL
: 3200 gr
PBL
: 50 cm
Langsung menangis/tidak : langsung menangis IMD/tidak : dilakukan IMD Riwayat nifas : Perdarahan 20 cc pemberian ASI lancar
5. Riwayat KB Belum pernah ber-KB 6. Riwayat Perkawinan Menikah
: 1 kali
Lama
: 1 th
Usia pertama menikah
: 24 th
7. Riwayat Psikososial : Baik 8. Perilaku kesehatan Jamu
: tidak pernah meminum jamu-jamuan
Merokok
: tidak pernah merokok
Minum minuman keras
: tidak pernah meminum minuman keras
9. Pola kebiasaan sehari-hari No
Pola Kebiasaan
Selama Nifas
1
Nutrisi
Makan : 3 x sehari Minum : sering minum
2
Eliminasi
BAB : belum BAB BAK : 3x BAK
3
Istirahat
Tidur setelah melahirkan malam 7/8 jam
4
Personal Higiene
Baik
5
Aktivitas
Jalan ke kamar mandi
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan emosional
: Baik
TTV
: 90 /70 mmHg
: TD Nadi
: 84 x/menit
RR
: 18 x/menit
Suhu
: 36,5 ℃
2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi Rambut
: bersih, warna hitam, tidak ada ketombe dan tidak bercabang
Wajah
: bersih, tidak ada cloasma, dan tidak oedema
Mata
: simetris, konjungtiva anemis, skelra tidak ikterus
Hidung
: bersih, tidak ada polip
Telinga
: bersih, pendengaran baik
Mulut
: bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada gigi berlubang, tidak ada
karies gigi Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan klenjar tyroid
Payudara
: semetris, areola mammae hiperpigmentasi, putting susu menonjol
Abdomen
: tidak ada striae gravidarum
Genitalia
: bersih, terdapat jahitan perinium
Ekstremitas
: bersih, tidak ada oedema
Payudara
: tidak ada benjolan, pengeluaran ASI ada
Abdomen
: TFU 2 jari diatas pusat, kontraksi uterus baik
b. Palpasi
c. Perkusi Reflek patella : +/+ 3. Pemeriksaan Penunjang Hb : 8,9 gr% II. INTERPRETASI DATA DASAR A. Diagnosa
: Ny. I Umur 25 Tahun P1A0 Postpartum dengan Anemia
DS : melahirkan anak pertama 13 jam yang lalu pukul 21.00 WITA, perut terasa mules dan nyeri pada bekas jahitan, dan pusing DO: TTV
: TD : 900/70 mmHg
N : 84 x/m R : 18 x/m S : 36,5 ℃ TFU
: 2 jari diatas pusat
Kontraksi Uterus : baik Hb
: 10,2 gr%
B. Masalah : cemas dikarenakan merasa pusing dan perut terasa mules III.ANTISIPASI MASALAH Memberikan informasi tentang kebutuhan ibu dan memberikan dukungan moral IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak Ada V. INTERVENSI 1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu (TTV) 2. Observasi pengeluaran lochea 3. Berikan health education pada ibu tentang nutrisi pada ibu nifas dengan anemia 4. Berikan informasi tentang pola istirahat yang teratur 5. Anjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene dan beritahu tentang perawatan perinium 6. Anjurkan pada ibu untuk mmberikan ASI Ekslusif pada bayinya 7. Ajarkan ibu cara menyusui dengan benar 8. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara 9. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini VI. IMPLEMENTASI 1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu 2. Mengobservasi pengeluaran lochea 3. Memberikan health education pada ibu tentang nutrisi pada ibu nifas dengan anemia 4. Memberikan informasi tentang pola istirahat yang teratur 5. Menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene dan beritahu tentang perawatan perinium 6. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI Ekslusif pada bayinya 7. Mengajarkan ibu cara menyusui dengan benar
8. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara 9. Menganjurkan ibu melakukan mobilisasi dini VII.
EVALUASI
1. Keadaan umum baik, TD : 90/70 mmHg, N : 84 x/m, R : 18 x/m, S : 36,5 ℃ 2. Pengeluaran lochea rubra berwarna merah kehitaman, jumlah nya ±10 cc 3. Ibu telah mengerti dan bersedia mengkonsumsi makanan yang bernutrisi bagi ibu nifas dengan anemia 4. Ibu telah mengerti dan bersedia melakukan pola istirahat secara teratur 5. Ibu bersedia selalu membersihkan dirinya terutama pada daerah genitalia serta ibu telah mengerti tentang cara perawatan perinium 6. Ibu bersedia memberikan Asi Ekslusif pada bayinya 7. Ibu telah mengerti dan melakukan cara menyusui dengan benar 8. Ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara 9. Ibu bersedia melakukan mobilisasi dini
Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan
Rahma K. D., SST., M.Keb
Muntik Agustina, S.Tr. Keb