Askep & Sap Prasekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASKEP KELUARGA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH



DI SUSUN OLEH: Aliyakin Hulu (190204027) Riston Damanik (190204035) S1 Keperawatan



FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA T.A. 2021



Daftar isi Kata pengantar BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Keluarga B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah C. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah D. Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah E. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang BAB III TINJAUAN KASUS BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian B. Diagnosa Keperawatan C. Rencana Keperawatan D.Implementasi E. Evaluasi SAP I. Tujuan II. Metode III. Alat Peraga IV. Kegiatan penyuluhan V. Evaluasi Lampiran 1. Pengertian 2. Manfaat Makanan Bergizi



3. Makanan yang Bergizi 4. Tips Memberi Makan Pada Anak Prasekolah. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Daftar pustaka



KATA PENGANTAR



Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah yang berjudul “ masalah keluarga pada anak usia sekolah” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah keperawatan keluarga ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan penulis juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan refrensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehlama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah masalah keluarga pada anak usia sekolah ini sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangannya, karna kesempurnaanya hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangannya pasti milik kita sebagai manusia semonga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Medan , 19 November 2021



penyusun



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahanadalah usaha yang tetap paling baik dilakukan. Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usahapencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnose keperawatan.



B. Tujuan Penyusunan makalah ini bertujuan untuk : 1. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan anak usia prasekolah 2. Mempelajari asuhan kerperawatan keluarga pada anak usia prasekolah 3. Untuk menamba pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga khusunya pada anak usia prasekolah. C. Manfaat Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat : 1. Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut ataumenerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar. 2. Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Keluarga 1. Friedman (1998) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. 2. Sayekti (1994) Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat dengan jalur keturunan. Peraturan Pemerintah no.21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahteraKeluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atausuami, istri dan anaknya, suami dan anaknya, atau istri dengan anaknya. 3. Burgess dan Locke (1992) Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam kasus keluarga luas terlihatadanya nenek atau kakek dengan cucu. B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah 1. Definisi tumbuh kembang pada anak a. Pertumbuhan (Growth) Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih : 1998). Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atauukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004). b. berkembangan (Development) Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004). Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari prosespematangan ( Soetjiningsih : 1998). 2. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah a. Pertumbuhan Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati 90x /menitdan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH.



Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inciper tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,danberada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90%dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak pra sekolah dalm kondisi sangat lapar. Orang tua dan memberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan kelebihan. b. Perkembangan 1) Rasa kaingin tahuan tentang hal-hal yang berada di lingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. 2) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum,menggosok gigi, BAK, dan BAB. 3) Mulai memahami waktu. 4) Penggunaan tangan primer terbentuk.  Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud ) Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase falik.Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.Negatif : Memegang genetalia Oedipus compleksPositif : Egosentris: sosial interaksi Mempertahankan keinginan  Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ) Fase perkembangan psikososial pada anak usia pra sekolah adalah inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas.Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya. Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasabersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol danmenghisap jempol.  Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )



Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris.Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu: 1) Prokonseptual ( 2- 4 tahun ) Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan symbol kata-kata,mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang. 2) Intuitive thuoght ( 4-7 tahun ) Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang dewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan. C. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah 1. Personal / sosial a) b) c) d) e) f) g) h)



Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak Keluarga merupakan kelompok utama Kelompok meningkat kepentingannya Menerima peran sesuai jenis kelaminnya agrsif Motorik; 1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadilebih mudah 2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga 3) Melempar bola, tetapi silit uintuk menangkapnya



i) Bahasa dan kognitif 1) 2) 3) 4)



Egosentrik Ketrampilan bahasa makin baik Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, danmengapa? Pemecahan masalah sedarhana; menggunakan fantasiuntuk memahami, mengatasi masalah.



5) 2. Ketakutan 1.Pengrusakan diri 2.Dikebiri 3.Gelap 4.Ketidaktahuan 5.Objek bayangan, tak dikenal.



D. Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah 1. Membantu anak untuk bersosialis 2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anakyang lain (tua) juga harus dipenuhi 3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga(keluarga lain dan lingkungan sekitar) 4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak 5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga 6.Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhandan perkembangan anak.



E. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang,yaitu: 1.Faktor dalam (internal); 1.Genetika  Perbedaan ras, etnis, atau bangsa •Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesiaatau bangsa lainnya,dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan  .Keluarga •Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendeko  Umur •Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja mengalamipertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.



merupakan



 Jenis kelamin •Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki  Kelainan kromosom •Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.



tahap



yang



2.Pengaruh hormone Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.



2. Faktor lingkungan Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pranatal,kelahiran, dan pascanatal. 1.Faktor prenatal • Gizi, nutrisi ibu hamil selamatrimester akhir kehamilan



akan



mempengaruhi



pertumbuhan



janin,



terutama



• Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainanconginetal, misalnya club foot • Toksin, zat kimia, radiasi • Kelainan endokrin • Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual • Kelainan imunologi • Psikologis ibu 2. Faktor kelahiran • Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan traumakepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak. 3. Faktor pascanatal • Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap. TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia,psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan BAB



BAB III TINJAUAN KASUS



Masalah-masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Prasekolah, seperti :Diare (Gastroenterologi) Agen pembuka : Bakteri dan virus. Sumber :Makanan basi,beracun, alergi terhadap. masa Inkubasi : Bayi : BAB ≥ 3x / 24 jamAnak : BAB ≥ 3x / 24 jam Manifestasi Klinis : Bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh meninggi cair dan mungkin disertai dengan lendir atau darah.Variacela (cacar air). Agen pembawa : Variacell Zooster Sumber : Sekresi primer saluran pernafasan dan organ terinfeksi, pada tingkatan lesi kulit yang lebih rendah. Transmisi :Kontak langsung terkontaminasi oleh objek penularan. Masa Inkubasi : 2 –3 minggu biasanya 13-17 hari. Masa Penularan: Biasanya 1 hari setelah erupsi lesi (masa awal) sampai 6 hari setelah banyak muncul vesikel ketika kerak kulit terbentuk. Manifestasi Klinis : Tahap Awal :Demam ringan, malaise, anorexia, pertama kali 24 jam,ruam dan gatal sekali, mulai muncul makula, dengan cepat berkembang menjadi papula dan menjadi vesikel (dikelilingi oleh dasar eritematosus menjadi gelembung,mudah pecah dan membentuk (kerak). Ketiga tahapan (Papula, vesikel dan kerak kulit) hadir dalam tingkatan berbeda dalam waktu yang sama. Distribusi : Sentripetal, menyebar ke wajah dan tubuh tapi jarang pada tungkai dan lengan.



Gejala: Elevasi suhu dari limfadenopaty, iritasi dari gatal-gatal. Difhteria Manifestasi Klinis: Bervariasi menurut lokasi anatomi Pseudomembran. Nasal :Menyerupai flu, nasal mengeluarkan serosanguineous mukouspurulent tanpa gejala-gejala pokok: tampak seperti epistaksis. Tonsilar/pharyingeal : Malaise, anorexia, tenggorokan sakit, sedikit demam, pulse meningkat dari yang diharapkan selama 24 jam, membran melembut, putih atau abu-abu; timbulnya limfadenitis jika penyakitnya parah timbul toximea, septik syok, dan meninggal dalam6-10 hari. Lharyngeal: Demam : serak, batuk, tanpa ada tanda awal, potensial penghambatan jalan udara,gelisah, cyanosis, retraksi, dyspnieu. Rubeola (campak) Agent pembawa : Virus Sumber :Sekresi saluran nafas,darah dan urine dari orang yang terinfeksi. Transmisi : Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Masa inkubasi :10 – 20 hari. Periode penularan :Dari 4- 5 hari setelah ruam-ruam muncul tetapi terutama selama tahapan awal(catharal). Manifestasi klinis : Fase prodromal : Tidak dijumpai pada anak-anak, namun dijumpai pada remaja dan dewasa yang ditandai dengan demam ringan, sakit kepala, malaise, anorexia, konjungtivitis ringan, coryza, sakit kerongkongan, batuk dan limfadenopaty. Paling sedikit 1-5 hari, menghilang 1hari setelah terjadinya ruam. Ruam : Pertama kali muncul di wajah dan dengan segera menyebar keleher, lengan batang tubuh dan kaki. Di akhiri hari pertama ditutupi dengan bercak-bercak kemerahan makulo pupalar,biasanya hilang pada hari ketiga.



Tanda dan gejala: Demam ringan yang muncul kadang-kadang, sakit kepala, malaise dan limfadenopaty. Pertusis Agent: Bordettela pertussis Sumber: Masuknya dari saluran pernafasan dari seseorang yang terinfeksi. Penularan: Kontak langsung dan droplet. Masa inkubasi: 5-21 hari, biasanya 10 hari. Perkembangan : Yang paling besar selama catharal (radang selaput lendir) sebelum munculnya (kambuhnya kembali dan menghilang pada minggu ke 4 setelah munculnya kembali gejala penyakit). Manifestasi klinik: Stadium kataralis Batuk ringan pada malam hari, anorexia Stadium spasmodic Batuk bertambah berat dan terjadi paroximal berupa batuk-batuk khas, keringat,dilatasi pembuluh darah leher dan muka, muka merah, sianosis. Stadium konvalensi Pada minggu ke-4 beratnya serangan batuk berkurang nafsu makan timbul kembali,ronchi difus mulai menghilang.



BAB IV PEMBAHASAN



Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Prasekolah yang Menderita Diare A.Pengkajian Pengkajian (Anak Usia 3 Tahun)  Keluhan Utama : Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer  Riwayat Kesehatan Sekarang Pada umumnya anak mengeluh buang air cair berkali-kali baik disertai atau tanpa dengan muntah, tinjau dapat bercampur lendir dan darah, keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah nafsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresismenurun dan gejala penurunan kesadaran  Riwayat Kesehatan Masa Lalu Meliputi pengkajian riwayat; -Prenatal -Natal -Post natal -Imunisasi -Feeding -Penyakit sebelumnya -Alergi -Obat–obat terakhir yang didapat -Tumbuh kembang  Riwayat Psikososial Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada kedua orang tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang tuanya. Usia 3 tahun (toddlers) sudahbelajar bermain dengan teman sebaya.  Aktivitas Sehari-Hari -Pada usia 3 tahun sudah diajarkan toilet training.



 Pemeriksaan Tingkat Perkembangan -Motorik Kasar∼Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai bisa bersepeda roda tiga. -Motorik Halus∼Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi -Personal Sosial∼Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya. B. Diagnosa Keperawatan 1.Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual). 2.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus. 3.Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya 4.Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b.d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif. C. Rencana Keperawatan



Dx. 1 Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual) Tujuan: Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tandatanda dehidrasi Intervensi 1.Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi. 2.Pantau intake dan output. 3.Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium 4.Kolaborasi pelaksanaan terapi definitive Rasional: 1.Sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama feses. 2. Memberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkankebutuhan cairan pengganti. 3. Menilai status hidrasi, elektrolit dan keseimbangan asam basa. 4. Pemberian obat-obatan secara kausal penting setelah penyebab diare diketahui



Dx.2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrient dan peningkatan peristaltik usus. Tujuan :Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan berat badan Intervensi 1.Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.



2.Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengizinkan. 3.Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet 4.Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi Rasional 1.Menurunkan kebutuhan metabolic 2. Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi. 3.Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis klien memungkinkan. 4.Memenuhi kebutuhan nutrisi klien 5.Mengistirahatkan kerja gastrointestinal dan mengatasi/mencegah kekurangan nutrisi lebih lanjut



Dx.3 : Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya. Tujuan :Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang. Intervensi 1.Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik tentang mekanisme koping yang tepat. 2.Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama 3.Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam membantu klien. Rasional 1.Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan masalah 2.Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah yang demikian. 3.Mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan Dx.4 : Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapib/d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif. Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu mendemonstrasikan perawatan anak di rumah.



Intervensi 1.Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang penyakit dan perawatan anaknya. 2.Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari. 3.Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan cara pemberian serta efeksamping yang mungkin timbul 4.Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi Rasional 1.Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental serta latarbelakang pengetahuan sebelumnya. 2.Pemahaman tentang masalah ini penting untuk meningkatkan partisipasi keluarga klien dan keluarga dalam proses perawatan klien 3.Meningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga klien dalam pengobatan. 4.Meningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien terhadap kebutuhan perawatan diri anaknya.



D.Implementasi Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang telah direncanakan sebelumnya.



E. Evaluasi Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauh mana tujuan tersebut tercapai. Bila ada yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun rencana, kemudian dilaksanakan dalam implementasi keperawatan lalau dievaluasi, bila dalam evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya sampai tujuan tercapai.



SAP (Satuan Acara Penyaluhan) Tema



: Keperawatan Keluarga



Topik



:Gizi untuk anak usia prasekolah



Sub topik



: Pengertian gizi seimbang, manfaat makanan berizi, makanan-makanan bergizi, tips menyajikan makanan bergizi



Sasaran



: keluarga



Tempat



: rumah



Hari/tanggal



:



Penyuluh



: Aliyakin Hulu dan Riston Damanik



I. Tujuan Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu hamil maupun mengerti dan memahami gizi pada anak usia prasekolah. Tujuan khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu: 1. 2. 3. 4.



Mengetahui pengertian gizi pada usia prasekolah Mengetahui manfaat makanan bergizi bagi anak usia prasekolah Mengetahui makanan bergizi bagi anak usia bagi anak usia prasekolah Mengetahui tips menyajikan makanan menarik bagi anak usia prasekolah



II. Metode Diskusi



III. Alat Peraga Laflet



IV. Kegiatan penyuluhan No 1



2



3



4



Waktu



Kegiatan peserta



Kegiatan penyuluh 3 menit Pembukaan: 1. membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. 2. memperkenalkan diri 3. menjelaskan tujuan dari penyuluhan 4. menyebutkan materi yang akan diberi 15 menit Pelaksanaan: 1. menjelaskan pengertian gizi pada anak usia prasekolah 2. menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi anak usia prasekolah 3. menjelaskan makanan bergizi bagi anak usia prasekolah 4. menjelaskan tips menyajikan makanan menarik bagi anak usia prasekolah 10 menit Evaluasi; Menanyakan kepada peserta tantang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada yang dapat menjawab pertanyaan 2 menit



Terminasi; 1. mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta 2. mengucapkan salam penutup



1. menjawab salam 2. mendengarkan 3. memperhatikan 4. memperhatikan 1. memperhatikan 2. memperhatikan 3. memperhatiakan 4. memperhatikan



Menjawab pertanyaan



1. mendengarkan 2. mejawab salam



V. Evaluasi 1. apa pengertian gizi pada anak usia prasekolah? 2. sebutkan manfaat makanan bergizi bagi anak usia prasekolah? 3. sebutkan contoh makanan bergizi bagi anak usia prasekolah? 4. sebutkan contoh tips menyajikan makanan menarik bagi anak usia prasekolah?



Lampiran Materi 1. Pengertian Nutrisi atau zat makanan adalah bagian dari makanan termasuk didalamnya air, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. 2. Manfaat Makanan Bergizi



Zat gizi yang terkandung didalam makanan a. air suhu



air adalah komponen terpenting dari struktur tubuh dan sebagai pelarut. Air mengatur tubuh dan mendistribusikannya. Air penting sebagai pelumas tubuh. b. protein dan asam amino fungsi protein adalah: 1. penunjang pertumbuhan 2. pengaturan proses tumbuh 3. energi Sumber protein: 1. kandungan tinggi; susu, daging, ikan , unggas, keju, biji-bijian 2. kandungan menegah: telur, kacang-kacangan, tepung, biji-bijian, susu cair, 3. kandungan rendah: buah-buahan, dan sayur-sayuran c. lemak dan asam lemak fungsi utama; memberikan energi sumber; susu asi, dan sapi, minyak, mentega, margarine dan bumbu selada. d. karbohidrat merupakan sumber utama energi manusia. Fungsi karbohidrat;



   



Energi Aksi pencadangan protein Atur metabolisme lemak Pertumbuhan bakterin dalam usus kecil



3. Makanan yang Bergizi Anak usia prasekolah mulai tumbuh lebih aktif dan cerdas. Kebutuhan nutrisi anak bisa dipenuhi dengan memberikan makanan dari keempat kelompok makanan penting yaitu’ a. nasi dan alternatif memberikan energi yang baik , vitamin dan mineral. Pilihan lain meliputi: bubur ayam, mie atau bubur kacang hijau. b. buah-buahan buah-buahan adalah sumber serat, khususnya vitamin A, C dan mineral seperti kalium. Berikan buah-buahan yang mengandung citrum dan buah-buahan yang isinya warna kuning.



c. sayur-sayuran sumber serat & mineral seperti kalium, vitamin A,C dan asam folik . berikan sayuran berwarna hijau dn kuning kehijauan. d. daging dan alternative meliputi tempe, tahu, ikan, susu, telur yang memberikan protein, lemak, vitamin, dan mineral. Berikan ikan paling sedikit 3 kali dalam seminggu dan berikan sebanyak 5 telur dalam seminggu. 4. Tips Memberi Makan Pada Anak Prasekolah. a. Tetap membrikan susu. Anak perlu minum susu 2-3 kali cangkir susu sehari. Susu memberikan kalsium dan pospor yang penting untuk menguatkan tulang dan gigi. b. Menciptakan makanan yang diinginkan. Libatkan anak memilih makanan dan merencanakan menu. Ajak dia kepasar dan terangkan mengenai fungsi dan jenis makanan yang berbeda. Kesemuanya akan membantu untuk memahami mengapa orang tua memberikan makanan ini. c. Menyiapkan makanan yang menarik. Potong sayur-sayuran dalam bentuk yang menarik. Anak diberikan sayuran dengan warna dan bentu yang berbeda seperti wortel, buncis, bayam, jagung. Atur buah-buahan dalam bentuk yang menarik.Yang tidak kalah penting adalah jangan mencampur makanan kedalam satu mangkok. d. Menghindari anak makan berlebihan. Kegemukan pada anak-anak merupakan suatu kekuatiran. Untuk mencegah anak kegemukan orang tua membantu dengan membentuk kebiasaan makan makanan yang baik. Hindari menggunakan makanan sebagai bentuk hadiah atau bujukan dan jangan makan yang berlebihan.  Memberi makanan kecil yang sesuai. Anak usia prasekolah karena dengan ukuran tubuhnya dan seleranya yang kecil, sangat baik dengan pemberian makanan yang tidak terlalu banyak, yang diberikan empat-enam kali dalam sehari. Oleh karena itu makanan kecil sama pentingnya dengan makanan pokok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak dalam sehari. Makanan kecil yang baik seperti sop kacang merah, kue yang berisi daging, buah-buahan segar, susu, jus buah, susu kedelai, roti, singkong rebus, ubi rebus.



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan keperawatan yang bersifat komprehensip karena yang di kaji adalah semua anggota keluarga dalam satu rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anakusia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit B. Saran Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar



.DAFTAR PUSTAKA Berhman, 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC. Depkes RI, (2006). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta :Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.Depkes RI, (2006). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: UU RI Nomor 2 Tahun1999 Soetjiningsih, (2005). https://id.scribd.com/doc/315400355/Sap-Anak-Usia-Pra-Sekolah