Askep CKD Stage V - Ni Wayan Sariningsih - 2114901093 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. L DENGAN CKD STAGE V DI RUANG HEMODIALISA RSD MANGUSADA TANGGAL 10 DESEMBER 2021



Disusun Untuk Memenuhi Target Praktek Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal



OLEH : NI WAYAN SARININGSIH 2114901093



FAKULTAS KESEHATAN PROGRAN STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI 2021



ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. L DENGAN CKD STAGE V DI RUANG HEMODIALISA RSD MANGUSADA



A. PENGKAJIAN Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 10 Desember 2021 pukul 12.00 WITA di ruang Hemodialisa RSD Mangusada dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. 1. Pengumpulan Data a. Identitas Pasien Pasien



Penanggung



Nama



: Tn. L



Umur



: 60 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Tn. L



Status Perkawinan : Menikah Suku/Bangsa



: Bali / Indonesia



Agama



: Hindu



Pendidikan



:



Pekerjaan



: PNS



Alamat



: Br. Padang abiansemal



Nomor Telepon



: 087987xxxxxx



Nomor Register



:-



Tanggal MRS



: 10 Desember 2021



b. Riwayat Kesehatan 1) Keluhan utama masuk rumah sakit Pasien mengatakan kerumah sakit untuk melakukan hemodialisis sesuai dengan jadwalnya. 2) Keluhan utama saat pengkajian Pasien mengatakan tidak BAB selama 2 hari dan jumlah urine yang



keluar hanya sedikit yaitu -+200cc/hari selama kurang lebih dari 4 tahun yang lalu. 3) Riwayat penyakit sekarang Pasien mengatakan rutin melakukan hemodialisi seminggu 2 kali pada hari selasa dan jumat. Saat pengkajian pasien mengatakan tidak BAB selama 2 hari dan jumlah urine yang keluar hanya sedikit +200cc/hari selama kurang lebih dari 4 tahun yang lalu. Setelah dilakukan TTV pada pasien didapatkan hasil: TD : 153/86 mmHg, N : 78 x/menit, S : 37,1 ºC, RR: 20x/menit, BB kering 52,5 kg, BB pre Hemodialisa : 54,8 kg. Pasien mendapatkan terapi yaitu Calos 3x1 dan Anemolat 2x1 4) Riwayat penyakit sebelumnya Pasien mengatakan 4 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2017 mengalami mual muntah dan penurunan berat badan. Pasien juga mengatakan sempat dirawat di Ruang Janger RSD Magusada selama 1 minggu, oleh dokter pasien didiagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) stage V ec. NO dan harus menjalani hemodialisa 2x dalam seminggu. 5) Riwayat penyakit keluarga Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama denganya dan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi.



c. Pola Kebiasaan 1) Bernafas Sebelum Pengkajian:



Pasien



mengatakan



pernah mengalami



kesulitan dalam bernafas Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan tidak mengalami sesak, serta tidak ada masalah pada pernapasanya.



2) Makan dan minum Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa makan 3 x sehari dengan



1



porsi.



Jenis



makanan



yang



dikonsumsi pasien yaitu nasi dan lauk. Pasien juga mengatakan sebelum sakit biasa minum



air putih ± 8 Gelas/ hari , kopi dan juga teh 1 gelas/hari. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan 1 porsi. Pasien mengatakan biasa makan nasi berserta lauk.. Pasien mengatakan tidak memakan buah-buahan seperti pisang dan jeruk.



3) Eliminasi Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek dan bau khas feses. Saat BAK pasien biasa BAK 4-5 x/hari 1200 cc ± /BAK, dengan bau khas urine, dan warna kuning jernih. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan belum BAB selama 2 hari dan jumlah urine yang keluar hanya sedikit yaitu -+200cc/hari selama kurang lebih dari 4 tahun yang lalu, dengan bau khas urine, dan warna kuning



4) Gerak dan aktivitas Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain. Pasien juga mengatakan bisa



melakukan



pekerjannya



sebagai



pegawai. Saat Pengkajian



: Setelah sakit pasien mengatakan sudah tidak bisa bekerja kembali. Namun pasien masih bisa melakukan beraktivitas yang ringan di rumah



5) Istirahat dan tidur Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa tidur 7 jam setiap hari nya. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan tidur 4-5 jam hampir setiap hari. Pasien mengatakan biasanya tertidur



setelah



pukul



21.00.



pasien



mengatakan biasa bangun tidur pukul 05.00 pasien juga mengatakan biasa beristirahat di



siang hari. 6) Kebersihan diri Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan mandi 2 x sehari dengan sabun, gosok gigi 2 xsehari memakai pasta gigi dan keramas 1 minggu sebanyak 2x memakai shampoo. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan mandi 2 x dengan air hangat, gosok gigi 2 x sehari menggunakan pasta gigi, dan pasien mengatakan keramas 2 hari 1x dengan menggunakan shampoo.



7) Pengaturan suhu tubuh Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak ada demam dan tubunya tidak teraba hangat. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan badannya tidak merasa panas dan tidak berkeringat. Pasien juga mengatakan tidak mengalami demam



8) Rasa nyaman Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan merasa kurang nyaman dengan penyakitnya karena harus melakukan cuci darah setiap 2x seminggu. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan sedikit kurang nyaman saat



tindakan



hemodialisis



berlangsung



karena harus tirah baring. 9) Rasa aman Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan pasien tidak merasa cemas dan takut. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan tidak pernah merasa cemas saat akan dilakukan hemodialisa. Pasien juga mengatakan sudah tidak cemas dengan penyakit yang dialami.



10) Data sosial Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan pasien dapat berinteraksi dengan baik dengan keluarga, teman maupun orang disekitar rumahnya. Saat Pengkajian



:



Pasien



mengatakan



hubungan



dengan



keluarga baik, dengan tetangga baik. Pasien juga memiliki hubungan yang baik dengan petugas kesehatan sesama pasien lain. 11) Prestasi dan produktivitas Sebelum Pengkajian: Sebelum sakit pasien masih bisa berkerja menjadi pegawai negeri. Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan saat ini dirinya sudah tidak bisa berkerja dan hanya melakukan aktivitas dirumah.



12) Rekreasi Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sering rekreasi dengan melakukan jalan dengan teman-temannya Saat Pengkajian



: Pasien mengtakan sudah jarang melakukan jalan-jalan bersama temannnya



13) Belajar Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sudah sedikit mngerti tentang penyakitnya Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan sudah paham tentang penyakit yang dialami.



14) Ibadah Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan beragama hindu dan sering melakukan sembahyang ke pura-pura dan sembahyang setiap hari dirumah Saat Pengkajian



: Pasien mengatakan saat ini hanya bisa melakukan sembahyang di rumah saja.



d. Pemeriksaan Fisik 1)



Keadaan Umum klien : compos mentis



2)



Tanda-tanda vital : Suhu :37,1 Nadi : 78x/menit Respirasi : 20x/menit Tekanan darah : 153/86 mmHg.



3)



Antropometri :



Tinggi badan : 162 cm Berat badan : 54,8 Kg Berat badan kering : 52,5 Kg (Adanya peningkatan BB sebanyak 2,3kg dalam 3 hari) 4)



Bangun tubuh: Sedang



5)



Postur Tubuh : Tegak



6)



Cara Berjalan: Lancar terkoordinir



7)



Gerak Motorik: Normal



8)



Keadaan Kulit :



9)



Warna



: Sedikit kecoklatan



Turgor



:



Elastis



Kebersihan



:



Bersih



Luka



: Tidak ada



Kepala : Kulit kepala : Bersih Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan Luka



: Tidak ada luka



10) Mata Konjungtiva



: Pucat



Sklera



: Berwarna putih



Kelopak mata : Tidak terdapat edema dan benjolan Pupil



: Reflek pupil baik



11) Hidung Keadaan



: Bersih, tidak ada secret



Penciuman



: Baik



Nyeri



: Tiadak ada nyeri tekan



Luka



:Tidak ada luka



12) Telinga Keadaan



: Bersih, tidak ada secret



Nyeri



:Tidak ada nyeri tekan



Pendengaran :Baik/normal 13) Mulut Mukosa bibir : Mukosa lembab Gusi



:Tidak berdarah



Gigi



:Gigi lengkap, gigi bersih,



Lidah



:Bersih



Tonsil



:Normal, tidak terjadi pembengkakan pada tongsil.



14) Leher Inspeksi Keadaan



: Baik/normal, tidak ada pembengkakan kelenjar



tiroid, tidak ada distensi vena jugularis,tidak ada kaku kuduk Palpasi



: Tidak ada pembengkaan pada kelenjar limfe



15) Thorax a. Inspeksi Bentuk



: Simetris



Gerakan dada



: Bebas, tidak ada retraksi otot dada



Payudara



: Simetris, tidak ada nyeri, tidak terdapat bengkak, tidak ada luka



b. Palpasi Pengembangan dada



: Simetris



Vibrasi tactile premitus : Simetris Nyeri tekan



: Tidak ada nyeri tekan



c. Perkusi Suara paru



: Sonor



d. Auskultasi Suara paru



: vesikuler/normal



Suara jantung



: Regular, S1-S2 tunggal



16) Abdomen a. Inspeksi Pemeriksaan



: Distensi abdomen



Luka



: Tidak ada



b. Auskultasi Peristaltic usus



: 10 x/mnt



c. Palpasi



: Tidak terdapat nyeri tekan



d. Perkusi



: Dullness



17) Genetalia Pasien mengatakan tidak terdapat masalah pada alat vitalnya. 18) Anus Pasien mengatakan tidak terdapat masalah pada anusnya dan selalu membersihkan setelah BAB 19) Ekstremitas a. Ektremitas Atas : cimino/bruit +, luka bekas punksie +, kulit



tangan sedikit kering. b. Ektremitas Bawah: Pergerakan bebas, CRT < 2 detik, tidak ada luka, tidak terdapat edema. c.



kekuatan otot : 555 555



555 555



e. Pemeriksaan Penunjang 1) Pemeriksaan hematologi Tanggal : 07/12/2021 Eritrosit



3,24 10^6/uL (L)



Hemoglobin



10,6 10^3/uL (L)



Hematokrit



32,3 % (L)



MONO%



6,3 % (H)



2. Analisa Data Analisa data pada pasien dengan CKD std V di Ruang Hemodialisa RSD Mangusada Tanggal 10 Desember 2021 Analisa Data



Interpretasi



Masalah Keperawatan



Pre HD



DS:



nefron Hipervolemia



Kerusakan ginjal



1. Pasien mengatakan jumlah



urine



yang



keluar



hanya



sedikit



Filtrasi cairan terganggu



yaitu



Sisa metabolisme



-+200cc/hari



Kembali konsisten



dalam



peredaran darah



selama



kurang lebih dari 4 tahun



Akumulasi cairan



DO: 1. BB



kering



52,5 kg



Edema,



asites,



2. BB pra HD



edema dan juga



54,8 kg



peningkatan berat



3. TD : 153/86



badan



mmHg 4. Adanya kenaikan BB sebanyak 2,3 selama 3 hari



Hipervolemia



Intra HD



DS :



Fungsi eritropoetin



1. pasien mengeluh lelah



Keletihan



menurun



saat



hemodialisis



Hb menurun



DO: 1. pasien



tampak



lesu dan lemas



malaise



2. HB 10,6 g/dl Keletihan Intra HD



DS:



Hemodialisa



-



Risiko perdarahan



DO:



Resiko terjadi pembekuan darah



Terdapat penggunaan heparin



Penggunaan heparin berlebih



4000 iu



Resiko Perdarahan



Post HD



DS : -



Penusukan



DO:



area arteri dan vena



1. Terpasang shunt



pada



AV



sebelah



kiri dan terdapat bekas suntikan. 2. Suhu : 36,0 o C



menimbulkan bekas luka atau suntikan



perawatan



yang



kurang



benar



dirumah



Risiko infeksi



Risiko infeksi



Post HD



DS: DO: - terdapat bekas luka insersi AV fistula



Penusukan pada arteri dan vena



Risiko perdarahan



Setelah hemodialisa selesai jarum dicabut dari vena dan arteri Darah akan keluar dari pelepasan AV Fistula Resiko Perdarahan



5. Rumusan Masalah a. Pre HD: Hipervolemia b. Intra HD: Keletihan Risiko perdarahan c. Post HD: Risiko infeksi Risiko perdarahan b. Analisa Masalah Keperawatan 1. P: Hipervolemia E: Gangguan mekanisme regulasi S: Pasien mengatakan badan terasa berat saat berjalan, dan setelah sakit pasien susah untuk BAK (Oliguria), pasien BAK hanya sedikit BAK ± 2500 cc/hari, Perut pasien tampak buncit (Asites), Terdapat distesi vena jugularis dan Terdapat peningkatan berat badan 3,5 kg dalam 3 hari. Proses terjadinya : Gagal ginjal dapat menyebabkan aliran darah ke ginjal menurun sehingga kerja ginjal akan menurun juga dan hal ini menyebabkan retensi garam dan natrium dari retensi tersebut sehingga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan atau dapat membuat udema dan menyebabkan hipervolemia.



Akibat jika tidak dirtanggulangi: Pasien akan susah dalam beraktivitas karena cairan dalam tubuh berlebih. 2. P: Keletihan E: kondisi fisiologis pasien yang memiliki penyakit kronis yaitu gagal ginjal kronik S: pasien mengatakan merasa lelah dan lemas saat menjalani HD Proses terjadinya : Hemodialisa adalah upaya membersihkan sisa-sisa metabolisme atau zatzat toksik lain dalam darah disaring lewat membran semipermeabel dan kemudian dibuang, dari proses tersebut menyebabkan sekresi eritoportin dalam tubuh menurun dan juga menyebabkan kadar Hb menurun serta dapat menyebabkan lemas sehingga pasien akan mengalami keletihan Proses hemodialisa Akibat jika tidak dirtanggulangi : Akan menyebabkan tirah baring yang lama dan juga dapat menyebabkan aktivitas terganggu. 3. P: Resiko Perdarahan E: Efek Agen Farmakologis S: Penggunaan Heparin 4000 IU Proses Terjadinya : HD (Hemodialisa) adalah tindakan penggantian fungsi ginjal menggunakan dialisat, dalam proses HD tersebut beresiko terjadi pembekuan darah, pembekuan darah dapat dicegah dengan pemberian heparin, pemberian heparin yang berlebih dapat penyebabkan resiko perdarahan. Akibat Jika tidak ditanggulangi: Dapat menyebabkan pasien kekurangan darah atau bisa syok hypovolemia. 4. P: Resiko Infeksi E: Tindakan Invasif S: Terdapat bekas luka pada AV fistula pada tangan kiri Proses terjadinya : Salah satu tindakan yang dilakukan saat melakukan hemodialisa adalah melakukan penusukan pada arteri dan vena dengan menggunakan AV Fistula, setelah hemodialisa selesai dilakukan AV Fistula dicabut kembali



sehingga menimbulkan bekas luka atau suntikan, pelepasan AV Fistula yang dilakukan tanpa memperhatikan steril dan ditambah perawatan setelah pulang yang kurang oleh pasien sendiri dapat menimbulkan peradangan dan risiko terjadinya infeksi. Akibat jika tidak ditanggulangi : Akan menyebabkan infeksi pada area tersebut 5. P: Resiko Perdarahan E: Gangguan Koagulasi S: Terdapat pelepasan AV Fistula Proses Terjadinya: Salah satu tindaka HD (Hemodialisa) adalah melakukan penusukan pada arteridan vena dengan menggunakan AV Fistula, setelah hemodialisa selesai, jarus yang terdapat di AV Fistula dicabut, pada saat di cabut darah akan keluar dari pelepasan tersebut dan darah akan banyak keluar apabila bekas penusukan AV Fistula itu tidak di manajemen dengan baik, apabila darah banyak keluar maka dapat menyebabkan resiko perdarahan Akibat jika tidak ditanggulangi: Dapat menyebabkan pasien kekurangan darah atau bisa syok hypovolemia. 6. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan pada Tn. L dengan diagnoosa medis CKD stage V di Ruang Hemodialisa RSD Mangusada Tanggal 10 Desember 2021 1) Hipervolemia



b/d



gangguan



mekanisme



regulasi



d/d



pasien



mengatakan tidak BAB selama 2 hari dan jumlah urine yang keluar hanya sedikit yaitu -+200cc/hari selama kurang lebih dari 4 tahun. BB kering 52,5kg, BB pra HD 54,8 kg, BB mengalami peningkatan 2,3 kg dari BB kering, Tanda-Tanda Vital : TD : 153/86 mmHg. 2) Keletihan b/d kondisi fisiologis (CKD) d/d pasien mengeluh lelah saat hemodialisis, pasien tampak lesu dan lemas, HB pasien 10,6 g/dl pada saat dilakukan pemeriksaan tanggal 07/12/21. 3) Resiko Perdarahan berhubungan dengan efek agen Farmakologis ditandai dengan terdapat penggunaan heparin 4000 IU 4) Risiko infeksi b/d efek prosedur infasif d/d tampak terpasang AV fistula sebelah kiri dan terdapat bekas suntikan. Suhu : 36,0 o C. 5) Resiko Perdarahan Berhubungan dengan gangguan koagulasi ditandai dengan terdapat bekas luka insersi AV fistula



B. PERENCANAAN 1) Prioritas masalah a) Pre HD Hipervolemia b) Intra HD Keletihan Risiko Perdarahan c) Post HD Risiko infeksi Risiko perdarahan 2) Rencana perawatan Rencana Keperawatan pada Tn. L dengan diagnosa medis CKD stg V di Ruang Hemodialisa RSD Mangusada Tanggal 10 Desember 2021



No 1.



Dx Keperawatan Hipervolemia gangguan



Tujuan & Kriteria Hasil



b/d Setelah



diberikan



Rasional



Paraf



asuhan Manajemen Hemodialisa



sistem keperawatan selama 1x 4 jam



regulasi d/d pasien diharapkan



Intervensi



Observasi:



keseimbangan 1. Idetifikasi



kesiapan



1. Untuk



mengindikasikan



mengatakan



jumlah cairan



meningkat setelah



hemodialisa



status kesehatan, prosedur



urine



keluar dilakukan HD 4 jam dengan



Terapeutik:



tindakan



yang



hanya sedikit yaitu - Kriteria Hasil: +200cc/hari



dan



1. Asupan



2. Posisikan cairan



fowler



pasien



semi



yang



sesuai



dengan pasien 2. Mencegah



terjadinya



kesulitan



bernafas



dalam



posisi



terlentang. BB kering



meningkat



3. Lakukan



2. Haluaran



urine



meningkat



4. Anjurkan



54,8



4. Asites menurun



cairan



mengalami



pembatasan 4. Diet



5. Kolaborasi



dalam 3 hari.



pemberian



heparin pada blood line,



Keletihan kondisi



b/d



Setelah



diberikan



asuhan



keperawatan selama 1 x 4



(CKD) d/d pasien



jam proses HD diharapkan



mengeluh lelah dan



tingkat keletihan membaik



dan emosional



mengatakan kurang



dengan kriteria hasil :



Terapeutik:



tenaga



1. Verbalisasi



kepulihan



proses



HD.



HB



energy meningkat



pasien



10,6



g/dl



2. Tenaga meningkat



(07/12/21).



3. Kemampuan



akivitas



rutin meningkat 4. Verbalisasi menurun 5. Lesu menurun



lelah



dapat



mengurangi



terjadinya hypervolemia 5. Mencegah



terjadinya



pembekuan darah



Manajemen Energi



fisiologis



selama



cairan



membantu



sesuai indikasi



2.



membantu



menggantikan fungsi ginjal



Kolaborasi:



peningkatan 2,3 kg



ortopnea 3. Untuk



Edukasi:



3. Edema menurun



BB



HD



dengan aseptik



52,5kg, BB pra HD kg,



prosedur



Observasi: 1. Monior kelelahan fisik



2. Sediakan



1. Untuk



menentukan



rencana tindak lanjut lingkungan



2. Membantu pasien agar



yang nyaman



merasa nyaman selama



Edukasi:



proses HD



3. Anjurkan



pasien



tirah



3. Mencegah



baring



perburukan



Kolaborasi:



pasien



-



terjadinya kondisi



3



Risiko



perdarahan



b/d



agen



Setelah



diberikan



asuhan



keperawatan selama 1 x 4



farmakologis



jam proses HD diharapkan



d/d



kontrol



terdapat



penggunaan heparin 4000 iu



risiko



Pencegahan Perdarahan: Observasi: 1. Monitor



meningkat



2. Monitor



1. Kemampuan mencari faktor



tentang risiko



3. Batasi



risiko



meningkat



strategi risiko



dan



gejala



perdarahan mengetahui terjadinya



perdarahan 3.Untuk



mencegah



terjadinya



4. Jelaskan tanda dan



perdarahan kembali



segera



4.Agar



pasien



mengetahui



melapor jika terjadi



mengenai tanda dan



perdarahan



gejala perdarahan



Kolaborasi: -



tanda



mengetahui



Edukasi:



5. Anjurkan



3. Kemampuan kontrol



tindakan



gejala perdarahan



meningkat



Untuk



risiko



invasif jika perlu



mengidentifikasi



1.



2.Untuk



Terapeutik:



2. Kemampuan



melakukan



tanda-tanda



vital



meningkat



faktor



dan



gejala perdarahan



dengan kriteria hasil : informasi



tanda



5.Untuk



menentukan



rencana tindak lanjut dari perdarahan 6.Untuk



mencegah



terjadinya perdarahan lanjut perburukan pasien



lebih dan kondisi



4.



Risiko infeksi b/d Setelah



diberikan



asuhan



prosedur keperawatan selama 1 x 4



efek



invasif d/d pasien jam



diharapkan



AV infeksi



terpasang



dapat



tingkat menurun



fistula sebelah kiri dengan kriteria hasil : dan terdapa bekas luka



insersi



AV



1. Tanda-tanda



Observasi: 1. Monitor



tanda



gejala



lokal



dan



infeksi sistemik



(Pembengkakan,



2. Cuci tangan sebelum dan



panas, dan perubahan



sesudah kontak dengan



fungsi menurun



pasien



membaik



penanganan segera bila tanda-tanda



2. Mencegah



nyeri,



3. Kadar sel darah putih



mendapatkan



infeksi Terapeutik:



2. Demam menurun



1. Untuk terjadi



infeksi



kemerahan,



fistula



Pencegahan Infeksi



nosocomial 3. Agar



3. Pertahankan



teknik



aseptik



infeksi



mikroorganisme



tidak masuk ke area insersi/ ke dalam tubuh



Edukasi:



4. Untuk



4. Jelaskan tanda dan gejala



menapatkan



penanganan segera jika



infeksi



terdapat



Kolaborasi:



infeksi



luka



yang



5.



Risiko



perdarahan



Setelah



diberikan



asuhan



Manajemen Perdarahan



gangguan



keperawatan selama 1 x 4



d/d



jam proses HD diharapkan



1. Identifikasi



terdapat bekas luka



tingkat perdarahan menurun



perdarahan



insersi AV fistula



dengan kriteria hasil :



b/d koagulasi



1. kelembapan membran



Observasi: penyebab



2. Monitor tekanan darah 3. Istiahatkan



mengetahui



penyebab



Terapeutik: mukosa



1. Untuk perdarahan 2. Untuk



area



yang



dari mengetahui



kondisi pasien



meningkat 2. kelembapan



mengalami perdarahan kulit



4. Lakukan penekanan atau



meningkat 3. Tekanan



balut tekan darah



membaik 4. Denyut nadi apikal membaik 5. Suhu tubuh membaik



perdarahan Kolaborasi: -



meminimalisir



terjadinya



perdarahan



kembali



Edukasi: 5. Jelaskan



3. Untuk



4. Untuk tanda-tanda



terjadinya



mencegah perdarahan



lebih banyak 5. Agar pasien memahami tanda-tanda perdarahan



C. IMPLEMENTASI Implementasi Keperawatan Pada Tn. L dengan Diagnosa CKD stg V di Ruang Hemodialisa RSD Mangusada Tanggal 10 Desember 2021 No



Hari/Tgl/Jam



1.



Jumat/ 10 Desember 2021/ 12.00 WITA



12. 15 WITA



No.Dx DX



Tindakan Keperawatan 1



(Pre HD)



Mengidentifikasi



Evaluasi



Paraf



kesiapan DS: -



hemodialisa DO:



DX



1



(Pre HD)



-



Persiapan alat sudah lengkap



-



Priming sudah dilakukan



Memposisikan pasien semi DS: fowler



-



Pasien



mengatakan



nyaman



dengan posisi seperti ini dan tidak gampang sesak DO: -



Pasien



tampak



nyaman



dengan



posisinya 12. 25 WITA



DX



1



(Pre HD)



Melakukan prosedur HD



DS:



dengan aseptik



-



Pasien mengatakan total penarikan UFG: 2800



DO:



12.30 WITA



DX



1



(Pre HD)



Menganjurkan pembatasan cairan



Tipe dialyser N/ 15 H



DS: UF Goal 2800 - Pasien mengatakan sudah melakukan - QB 150-250 ml/mnt diet cairan dan akan lebih terkontrol -



-



Time lagi 4 jam DO: -



Pasien tampak sudah paham dan bersungguh-sungguh



13.35 WITA 12.55 WITA



menjalankan diet cairan



DX 2



Menyediakan



(Intra HD) DX 1



yang nyaman - Pasien mengatakan sudah nyaman Delegasi dalam pemberian DS: dengan lingkungannya dan posisi semi Heparin 4000 iu dalam fowler



(Pre HD)



lingkungan DS:



dalam



blood line



13.50 WITA



DX 2



DO: DO: - Heparin diberikan sebanyak 4000iu - Pasien tampak lebih nyaman dengan spuit 20cc Menganjurkan pasien tirah DS:



(Intra HD)



baring



-



Pasien mengatakan akan istirahat selama proses HD



DO: 13.00WITA



DX 2



- Pasien tampak kooperatif Memonitor kelelahan fisik DS:



(Intra HD)



dan emosional



-



Pasien mengatakan lemas selama proses HD



DO: -



Pasien tampak terbaring



14.00 WITA



DX 3



Memonitor tanda dan gejala DS:



(Intra HD)



perdarahan DO: -



Tidak adanya tanda-tanda perdarahan pada pasien (perdarahan pada gusi dan perdarahan pada akses)



14.05 WITA



DX 3



Memonitor tanda-tanda vital DS:



(Intra HD)



-



Pasien mengatakan hanya lemas



DO: -



14.15 WITA



Tekanan darah: 162/71mmhg



DX 3



Membatasi tindakan invasif DS:



(Intra HD)



jika perlu DO: -



Pasien tertidur dan tidak ada tindakan invasif



14.25 WITA



DX 3



Menjelaskan



tanda



(Intra HD)



gejala perdarahan



dan DS: -



Pasien



mengatakan



memahami



mengenai tanda dan gejala perdarahan DO: -



Pasien mampu menjelaskan kembali mengenai tanda dan gejala perdarahan



14.35 WITA



DX 3



Menganjurkan



segera DS:



(Intra HD)



melapor



terjadi -



jika



perdarahan



Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran dari perawat



DO: -



14.40 WITA



tanda



dan



Pasien kooperatif



DX 4



Memonitor



DS:



(Post HD)



gejala infeksi lokal dan



-



sistemik



DO: -



Tidak ada tanda dan gejala infeksi



(kemerahan atau bengkak)



14.45 WITA



DX 4



Mencuci tangan sebelum



DS:



(Post HD)



dan sesudah kontak dengan



-



pasien



DO : -



Perawat sudah mencuci tangan



15.05 WITA



DX 4



Mempertahankan



(Post HD)



aseptik



teknik



DS: DO : -



Perawat sudah memperhatikan teknik



aseptik



(penggunaan



APD) 15.20 WITA



DX 4



Menjelaskan



tanda



(Post HD)



dan gejala infeksi



DS: -



Pasien



mengatakan



paham



mengenai tanda dan gejala infeksi DO: -



Pasien terlihat sudah memahami tanda gejala infeksi (bengkak dan kemerahan)



15.25 WITA



DX 5



Mengidentifikasi



DS:



(Post HD)



penyebab perdarahan



DO: -



Pada bekas luka insersi AV fistula tidak terjadi perdarahan



15.30 WITA



DX 5



Memonitor



(Post HD)



darah



tekanan



DS: -



Pasien mengatakan lemas



DO: -



15.40 WITA



DX 5



Melakukan penekanan



(Post HD)



dan balut tekan



Tekanan Darah: 140/80mmhg



DS: DO: -



Pasien melakukan penekanan pada balutan bekas luka insersi



15.50 WITA



DX 5



Mengistirahatkan area



DS:



(Post HD)



yang



-



mengalami



perdarahan



DO: -



Pasien tampak melakukan penekanan dan mengistirahatkan balutannya



16.00 WITA



DX 5



Menjelaskan



tanda-



(Post HD)



tanda perdarahan



DS: -



Pasien



mengatakan



memahami



mengenai



tanda-tanda



informasi perdarahan DO: -



Pasien mampu menjelaskan kembali mengenai tanda-tanda perdarahan



D. EVALUASI Evaluasi Keperawatan Pada Tn. L dengan Diagnosa medis CKD stg V di Ruang Hemodialisa RSD Mangusada Tanggal 10 Desember 2021 Hari/Tanggal/ Jam Jumat/



10



Desember



Diagnosa Keperawatan



Evaluasi



Hipervolemia b/d gangguan sistem



S:



2021



regulasi d/d pasien mengatakan tidak



-



Pk. 16.10 WITA



BAB selama 2 hari dan jumlah pengeluaran urine yang sedikit yaitu -+



Pasien



mengatakan



paraf



total



penarikan



UFG: 2800 -



Pasien mengatakan sudah melakukan



200cc/hari selama kurang lebih dari 4



diet cairan dan akan lebih terkontrol



tahun yang lalu



lagi O: -



BB preHD: 54,8kg, BB post HD: 52,5kg



-



Persiapan alat sudah lengkap



-



Priming sudah dilakukanPasien tampak nyaman dengan posisinya



-



Tipe dialyser N/ 15 H



-



UF Goal 2800



-



QB 150-250 ml/mnt



-



Time 4 jam



-



Pasien tampak sudah paham dan bersungguh-sungguh



dalam



menjalankan diet cairan -



Heparin diberikan sebanyak 4000iu dengan spuit 20cc



A: -



Tujuan tercapai



P: -



Anjurkan pasien untuk menjalani diet cairan



Keletihan b/d kondisi fisiologis (CKD) S: d/d pasien mengeluh lemas dan lelah -



Pasien mengatakan lemas selama



selama hemodialisa



proses HD -



Pasien



mengatakan



sudah



nyaman



dengan lingkungannya dan posisi semi fowler -



Pasien mengatakan akan istirahat selama proses HD



O:



- Pasien tampak terbaring - Pasien tampak lebih nyaman - Pasien tampak kooperatif A: -



Tujuan tercapai



P: -



Anjurkan pasien untuk istirahat yang cukup



Resiko



Perdarahan



berhubungan



dengan



efek



Farmakologis



agen



S: -



Pasien



mengatakan



ditandai dengan terdapat penggunaan



tentang



tanda



heparin 4000 IU



perdarahan -



dan



memahami gejala



dari



Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran dari perawat



O: -



-



Tidak adanya tanda-tanda perdarahan pada pasien (perdarahan pada gusi dan perdarahan pada akses) Tekanan darah: 162/71mmhg Pasien tertidur dan tidak ada tindakan invasif Pasien mampu menjelaskan kembali mengenai tanda dan gejala perdarahan Pasien kooperatif



-



Tujuan tercapai



-



Anjurkan



-



A: P:



pasien



melapor



jika



perdarahan Risiko infeksi berhubungan dengan S: tindakan



infasif



ditandai



dengan -



tampak terpasang AV fistula sebelah kiri dan terdapat bekas suntikan.



Pasien



mengatakan



paham



mengenai tanda dan gejala infeksi O: -



Tidak ada tanda dan gejala infeksi (kemerahan atau bengkak) Perawat sudah mencuci tangan



-



Perawat sudah memperhatikan teknik aseptik (penggunaan APD)



-



Pasien terlihat sudah memahami tanda gejala infeksi (bengkak dan kemerahan)



A: -



Tujuan tercapai



P: -



Pertahankan kebersihan bekas luka insersi



Resiko



Perdarahan



Berhubungan



dengan gangguan koagulasi ditandai



S: -



Pasien



dengan terdapat bekas luka insersi AV



informasi



fistula



perdarahan



mengatakan



memahami



mengenai



tanda-tanda



O: -



Pada bekas luka insersi AV fistula tidak terjadi perdarahan



-



Tekanan Darah: 140/80mmhg



-



Pasien melakukan penekanan pada balutan bekas luka insersi



-



Pasien tampak melakukan penekanan dan mengistirahatkan balutannya



-



Pasien mampu menjelaskan kembali mengenai tanda-tanda perdarahan



A: -



Tujuan tercapai



P: -



Masalah teratasi