Askep Gastritis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT LANSIA DENGAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS



DISUSUN OLEH : 1. RISKA YUNIARTI 2. PRAMUDYA NELSA ERSA 3. ANDI KURNIAWAN 4. SUWARDI 5. MUKLISNO



Dosen Pengajar



:Ns. Mazidawati , S. Kep, M. Kep



STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU TAHUN AKADEMIK 2020/2021



KATA PENGANTAR



Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Komunitas ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas Gastritis ”. Tujuan pembuatan Asuhan Keperawatan ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas dalam perkulihan. Kami



menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat



kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh kami. Namun berkat bantuan dan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan ini tepat pada waktunya. Dalam pembuatan tugas ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan dengan tangan terbuka kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh



Lubuklinggau,



Juni 2021



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL……………………………….…………………….. KATA PENGANTAR………………………………………………………



i ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 .Latar Belakang .....................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah .................................................................



4



1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................



4



BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Gastritis



BAB



2.1.1 Definisi Gastritis……..………………………….......



5



2.1.2 Etiologi gastritis.........................................................



5



2.1.3 Klasifikasi gastritis.....................................................



6



2.1.4 Patofisiologi gastritis..................................................



6



2.1.5 Woc gastritis…………………………………….….



7



2.1.6 Pemeriksaan penunjang gastritis……………............



7



2.1.7 Penatalaksanaan gastritis……………………………



8



III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian keperawatan komunitas......................................



8



3.2 Analisa Data..................................................................................



22



3.3 Rencana tindakan keperawatan.....................................................



50



3.4 Implementasi keperawatan...........................................................



50



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Lansia dikatakan sebagai tahap akhir pada daur kehidupan manusia. Lansia adalah keadaan yang di tandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi fisiologis yang berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk hidup (Ferry & Makhfudli, 2009). Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (Dewi, S.R, 2014). Namun, menurut WHO, batasan lansia dibagi atas usia pertengahan (middle age) yaitu antara 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) yaitu 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun Notoadmodjo, (2011). Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan sehingga penyakit tidak menular banyak terjadi pada lanjut usia. Penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh penduduk lansia antara lain Arhtritis, hipertensi, nyeri sendi, stroke dan diabetes mellitus (Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2015). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik. Penyebab gastritis meliputi : stress, alkohol, pola makan tidak teratur, serta Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Tanda dan gejala dari gastritis adalah nyeri ulu hati, mual, muntah, rasa asam di mulut, dan anoreksia. Nyeri ulu hati merupakan salah satu tanda gejala khas pada penderita gastritis. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat dan masalah kesehatan saluran pencernaan yang banyak terjadi di masyarakat. (Rahayuningsih, 2012). Badan penelitian kesehatan dunia Word Health Organization (WHO) (2017) mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, Cina 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%. Sedangkan yang terjadi di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Angka kejadian gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substansial lebih tinggi dari pada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik (Tussakinah ddk dalam Jurnal Kesehatan Andalas, 2018).



1.2 Rumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan “Bagaimana asuhan keperawatan komunitas pada lansia dengan Agregat Gastritis Di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musirawas”. 1.3 Tujuan 1. Tujuan umum Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah Mempelajari dan memberikan pemahaman tentang asuhan keperawatan komunitas pada lansia dengan Agregat Gastritis Di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musirawas. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penulisan karya tulis ini yaitu penulis mampu : a) Melakukan pengkajian pada pasien Gastritis. b) Merumuskan analisa sintesa yang sesuai pada pasien Gastritis. c) Merumuskan diagnosa yang muncul pada Gastritis. d) Menentukan intervensi keperawatan pada pasien Gastritis. e) Melakukan implementasi keperawatan pada pasien Gastritis. f) Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien Gastritis. g) Mampu mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada pasien Gastritis.



LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS 1.



Definisi Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan



submukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bahan iritan (Sebayang, 2011). Gastritis adalah penyakit yang



disebabkan



oleh



meningkatnya



asam



lambung



sehingga



mengakibatkan inflamasi atau peradangan yang mengenai mukosa lambung (Khanza, et al., 2017). 2.



Etiologi



1) Obat-obatan



seperti



Obat



Anti-Inflamasi



Nonsteroid/OAINS



(Indometasin, Ibuprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain, agen kemoterapi (Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat dan Digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung. 2) Minuman beralkohol seperti whisky, vodka, dan gin 1) Infeksi bakteri seperti H.pylori (paling sering), H.heilmani, Streptococci, Staphyloccoci,



Proteus



species,



Clostridium



species,



E.coli,



Tuberculosis dan secondary syphilis 2) Infeksi virus oleh Sitomegalovirus 3) Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis. 4) Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat dan refluks usus- lambung 5) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi mukosa lambung



6) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus kecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa 7) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung 8) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang dapat menimbulkan respons peradangan pada mukosa lambung (Mutaqqin dan Sari, 2013)



3.



Klasifikasi



Klasifikasi gastritis berdasarkan tingkat keparahannya : a. Gastritis Akut Gastritis



akut



merupakan



peradangan



mukosa



lambung



yang



menyebabkan perdarahan lambung akibat terpapar pada zat iritan dan merupakan suatu penyakit yang mudah ditemukan, biasanya bersifat jinak dan dapat disembuhkan. b. Gastritis Kronis Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun, yang disebabkan oleh ulkus atau bakteri helicobacter pylori. Gastritis kronis cenderung terjadi pada usia muda yang menyebabkan penipisan dan degenerasi dinding lambung. (Suratum, 2010) 3.



MANIFESTASI KLINIS GASTRITIS



1) Manifestasi Klinis Gastritis Akut a. Nyeri pada ulu hati b. Mual dan muntah c. Perut kembung



d. Anoreksia (Anggraini, 2015) 2) Manifestasi Klinis Gastritis Kronis a. Nyeri menetap pada epigastrium b. Anoreksia c. Perasaan penuh di dalam perut d. Mual dan muntah e. Hematemesis melena (perdarahan pada saluran cerna). (Rika, 2016) 4.



Patofisiologi



Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alkohol, obatobatan antiinflamasi nonsteroid, infeksi helicobacter pylori. Pengikisan ini dapat menimbulkan reaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu oleh peningkatan sekresi asam lambung sehingga lambung teraktivasi oleh rasa mual, muntah dan anoreksia. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri yang ditimbulkan karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh peningkatan rangsangan persarafan, misalnya dalam kondisi cemas, stress, marah melalui serabut parasimpatik vagus akan menjadi peningkatan transmitter asetilkolin, histamine, gastrin releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi lambung. Peningkatan ion H⁺ (hidrogen) yang tidak diikuti peningkatan penawarnya seperti prostaglandin, HCO₃⁺, mukus akan menjadikan lapisan mukosa lambung tergerus terjadi reaksi inflamasi. Prostaglandin dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kekebalan lapisan mukosa, serta bikarbonat untuk menghambat produksi asam lambung dan meningkatkan aliran dalam lambung. Semua efek ini diperlukan lambung untuk mempertahankan



integritas pertahanan mukosa lambung agar tidak mengalami iritasi pada mukosa lambung. (Sukarmin, 2012; Rukmana, 2018) 5. WOC Obat-obatan



Perporasi dinding lambung



Diet buruk Peningkatan asam lambung



Microorganisma



stress



Invasi ke dinding lambung



Peningkatan asam lambung



Mukosa menjadi gangrene/ perporasi tukak lambung Pembentukan jaringan parut



Obstruksi pilorus



Tumor / pembengkakan



Mikro organisme berkembang



Membran mukosa lambung menjadi edema



Mengalami erosi super fisial



Pendarahan saluran cerna



Hemoragi Anemia Pasien kuranng nyaman, sakit kepala, malas, mual



Aneroksia Muntah Nyeri epigastrium



Masalah keperawatan Ganggua rasa nyaman, nyeri Gangguan pemenuhan nutrisi



ansietas



6. Pemeriksaan Penunjang 1) Urea breath test (tes napas urea), tes serologis, tes antigen feses untuk pemeriksaan adanya infeksi h. pylori 2) Analisis lambung, untuk mengkaji sekresi asam hidroklorat 3) Kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah dievaluasi untuk mengetahui adanya anemia 4) Kadar vitamin B12 serum, diukur untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya anemia pernisiosa. Kadar normal vitamin B12 adalah 2001000 pg/ml 5) Endoscopi saluran cerna atas, untuk menginspeksi perubahan mukosa lambung mengidentifikasi area perdarahan dan mendapatkan jaringan untuk biopsy . (LeMone, et al., 2016) 6. Penatalakasanaan Obat-obatan yang mengurangi jumlah asam di lambung dan dapat mengurangi gejala yang mungkin menyertai gastritis dan meningkatkan penyembuhan lapisan perut. Pengobatan meliputi : Antasida doen yang berisi aluminium, karbonat kalsium dan magnesium, untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung, gastritis, dengan gejala mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati dan perasaan penuh pada lambung 6) Histamine (H2) blocker, seperti ranitidine, untuk pengobatan jangka pendek tukak lambung, gastritis, tukak usus 12 jari, pengobatan keadaan hiperekskresi patologis 7) Inhibitor pompa proton (PPI), seperti omeprazole untuk pengobatan jangka pendek tukak duodenum, tukak lambung, refluks esophagus,



gastritis 8) Lanzoprazole, pengobatan jangka pendek tukak lambung, gastritis, tukak usus (Anggarini, 2018)



DAFTAR PUSTAKA Amin.2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC- NOC.Jogyakarta : Mediaction Jogya. Chairuddin.2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.Jogyakarta : MediactionJogya. Rotschild, BM. 2013. Gout and Pseudogout, Emedicine Medscape. Silvia, A.price. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.Jogyakarta : Mediaction Jogya. Tim Bumi Medika. 2017. Berdamai dengan asam urat. Jakarta : Bumi Medika.



BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian Keperawatan Dari hasil pengkajian di kelompok lansia dengan Gastritis sejumlah 40 orang Lansia di Puskesma Megang Sakti selama 3 hari ( tanggal 7- 9 Juni 2021 ) didapatkan data hasil wawancara dan pengamatan melalui komponen windshield survey sebagai berikut : 3.1.1



Perumahan Dan Lingkungan Daerah 1. Bangunan : Sebagian besar rumah kelompok lansia dengan



Gastritis



bangunan terbuat dari tembok (permanen) 2. Arsitektur : bantuk rumah kelompok lansia dengan Gastritis hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Sebagian besar lantai rumah kelompok lansia dengan Gastritis terbuat dari tegel, sebagian besar rumah lansia memiliki jendela dan dibuka dan rata- rata tinggal dirumah sendiri. 3. Halaman rumah : sebagian besar rumah kelompok lansia dengan Gastritis masih mempunyai halaman. 3.1.2 Lingkungan Terbuka Luas : Sebagian besar wilayah tempat tinggal kelompok lansia dengan Gastritis di Di Desa campur sari masih ada lahan kosong 3.1.3 Batas Daerah  Utara



: Lubuk Rumbai



 Selatan



: Jaya Tunggal



 Barat



: Sukamulya



 Timur



: Jaya Bakti



3. 1.4 Tingkat Sosial Ekonomi 1. Tingkat Sosial : Lansia di Desa Campur sari mempunyai hubungan social yang baik. 2. Tingkat Ekonomi : sebagian besar lansia tidak memiliki penghasilan tetap (dana pensiun), dan tidak memiliki dana bantuan kesehatan. 3.1.5 Kebiasaan sebagian besar lansia mengisi waktu luangnya hanya untuk jalan –jalan disekitar lingkungan rumah, tidak ada ketrampilan khusus yangdiselenggarakan untuk mengisi waktu luang lansia 3.1.6 Transportasi Lansia menggunakan sarana transportasi berupa sepeda motor, dan jalan kakiuntuk mendukung aktifitasnya. Situasi jalan disekitar tempat tinggal lansia terbuat dariaspal, dan sebagian besar lansia menyatakan bahwa keadaan jalan tidakmembahayakan bagi mereka. 3.1.7 Fasilitas Umum 1. Kesehatan : Terdapat puskesmas megang sakti sebagai puskesmas induk dan puskesmas pembantu di Desa campur sari 2. Agama : Terdapat 3 musholah 3. Ekonomi : Terdapat pasar tradisional, mini market, bengkel, pedagang pedagang kaki lima, pedagang keliling, warung makan, toko sembako, counter handphone, dan toko alat tulis. 4. Agen : Terdapat 4 agen air isi ulang



3.1.8 Suku Bangsa Sebagian besar lansia berasal dari suku jawa 3.1.9 Agama seluruh lansia beragama islam 3.1.10 Media informasi sebagian besar lansia menggunakan media informasitelevisi. Hasil pengolahan data yang berasal dari angket, wawancara dan observasi akan disajikan sebagai berikut : 3.2.1 Data Demografi 1. Komposisi Lansia Berdasarkan Umur. No



Usia



Frekuensi



1 2 3 4



45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 65



8 7 10 2



5



65 – 69



3



Jumlah 30 1. Komposisi lansia berdasarkan tingkat pendidikan No



Pendidikan



1 SD 2 SMP 3 SMA Jumlah



Frekuensi 8 12 10 30



2. Komposisi lansia berdasarkan jenis kelamin No



Jenis Kelamin



Frekuensi



1 Laki – Laki 2 Perempuan Jumlah 3. Komposisi lansia berdasarkan agama No



Agama



13 17 30



Frekuensi



1 Islam 27 2 Kristen 3 Jumlah 30 4. Komposisi lansia berdasarkan pekerjaan No



Pekerjaan



Frekuensi



1 2 3 4



PNS Swasta Wiraswasta Tidak bekerja



8 7 10 5



Jumlah



30



3.2.2 Lingkungan Fisik 1). Kebersihan rumah Tabel Distribusi lansia berdasarkan aktifitas membersikan rumah di Desa campur sari pada tanggal 7– 9 Juni 2021.



No



Perilaku



Membersihkan Frekuensi



Rumah 1 1 kali sehari 2 2 kali sehari 3  2 kali sehari 4 Tidak teratur Jumlah



4 20 4 2 30



Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar lansia membersihkan rumah ekali. 2). Kebersihan tempat penampungan air Tabel Distribusi lansia berdasarkan aktifitas membersikan penampungan air di Desa campur sari pada tanggal 7- 9 Juni 2021. No



Perilaku membersihkan



Frekuensi



1



penampungan air Tiap Hari



6



2



3 kali sehari



1



3



1 minggu sekali



13



4



Tidak tentu



10 Jumlah



30



3). Sistem ventilasi rumah Tabel Distribusi lansia berdasarkan system ventilasi rumah di RW II kelurahan karanganyer pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Terdapat Jendela



Frekuensi



1



Ada, dibuka



25



2



Ada, ditutup



3



3



Tidak Ada



2 Jumlah



30



4). Kepemilikan genting kaca Tabel 3.4 Distribusi lansia berdasarkan kepemilikan genting kaca rumah di RW II kelurahan karanganyer pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No 1



Genting Kaca Ada



Frekuensi 13



2



Tidak Ada



17 Jumlah



30



5). Type perumahan Tabel Distribusi lansia berdasarkan Type rumah di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9Juni 2021. No



Tipe Rumah



Frekuensi



1



Permanen



25



2



Semi permanen



5



3



Tidak permanen



0



Jumlah



30



6). Status kepemilikan rumah Tabel Distribusi lansia berdasarkan status kepemilikan rumah di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Kepemilikan Rumah



Frekuensi



1



Milik sendiri



25



2



Numpang



5



3



Sewa



0



Jumlah



3.2.3



30



Pelayanan Kesehatan dan social 1. Perkesmas 1). Perawatan dirumah bagi lansia yang sakit Tabel Distribusi lansia berdasarkan perawatan bagi lansia rumah di Desa campur sari pada tanggal 7- 9 Juni 2021.



No



Pemberian Perawatan



Frekuensi



1



Ya



6



2



Tidak



24 Jumlah



2).



30



Perawatan bagi anggota keluarga yang sakit : Tabel Distribusi lansia berdasarkan pemberi parawatan dirumah di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021.



No



Pemberi perawatan



Frekuensi



1



Keluarga



4



2



Petugas kesehatan



0



Jumlah



4



3).



Kunjungan petugas kesehatan pada lansia yang sakit : Tabel Distribusi lansia berdasarkan kunjungan petugas kesehatan di rumah di desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



4).



Kunjungan Petugas



Frekuensi



1



1 kali tiap bulan



3



2



2 kali tiap bulan



0



3



3 kali tiap bulan



1



4



Tidak pernah



0



Jumlah Sumber Pendanaan Kesehatan keluarga



4



Tabel Distribusi lansia berdasarkan sumber dana kesehatan lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No 1



Pendanaan Kesehatan ASKES/ASTEK



Frekuensi 10



2



JAMKESMAS



6



3



UMUM



14 Jumlah



5).



30



Partisipasi lansia dalam mengikuti posyandu lansia Tabel Distribusi lansia berdasarkan partisipasi lansia dalam posyandu lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Partisipasi Lansia



1



Ya



2



Tidak Jumlah



6).



Frekuensi



%



22



72



8



28



30



100



Partisipasi lansia dalam mengikuti senam lansia : Tabel Distribusi lansia berdasarkan partisipasi lansia dalam mengikuti senam lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Senam Lansia



%



20



72



1



Selalu



2



Kadang – kadang



6



16



3



Tidak pernah



4



12



30



100



Jumlah



2.



Frekuensi



Laboratorium 1). Penggunaan fasilitas laboratorium puskesmas Tabel Distribusi lansia berdasarkan penggunaan fasilitas laboratorium di lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



penggunaan laboratorium



1



Ya



2



Tidak pernah



Frekuensi % 6



24



24



76



Jumlah



30



100



2).Frekuensi pemeriksaan gula darah pada lansia dengan DM Tabel Distribusi lansia berdasarkan pemeriksaan gula darah pada lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Pemeriksaan Gula Darah



1



1x/minggu



2



sewaktu – waktu



3



tidak pernah periksa Jumlah



3.



Frekuensi



%



1



4



28



92



1



4



30



100



Kesehatan Lansia 1). Sarana kesehatan yang paling dekat dengan tempat tinggal lansia : Tabel Distribusi lansia berdasarkan sarana kesehatan dekat dengan tempat tinggal lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Sarana Kesehatan



Frekuensi



%



1



Puskesmas



18



60



2



Dokter



8



32



3



Bidan/perawat



0



0



4



Poliklinik



2



8



30



100



Jumlah 2). Tempat berobat lansia yang sakit



Tabel Distribusi lansia berdasarkan tempat berobat lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Tempat berobat lansia



Frekuensi %



1



Dokter praktik swasta



8



28



2



Bidan/perawat



4



12



3



Rumah Sakit



4



12



4



Puskesmas



14



48



5



Poliklinik Jumlah



0



0



30



100



3). Pengetahuan lansia tentang Diabetes Mellitus : Tabel Distribusi lansia berdasarkan pengetahuan lansia tentang Gastritis di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Pengetahuan Lansia



Frekuensi %



1



Lansia Tahu



8



27



2



Lansia Tidak Tahu



22



73



Jumlah



25



100



4). Pengetahuan lansia tentang Diet (pola makan) pada Diabetes Mellitus Tabel Distribusi lansia berdasarkan pengetahuan lansia tentang diet pada Gastritis di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Pengetahuan Lansia tentang Diet



Frekuensi %



1



Lansia Tahu



18



80



2



Lansia Tidak Tahu



6



20



Jumlah



30



100



5). Kegemaran lansia dalam mengkonsumsi makanan / minuman manis : Tabel Distribusi lansia berdasarkan kegemaran lansia dalam mengkonsumsi makanaan/minuman manis di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Kegemaran Lansia



Frekuensi %



1



Lansia suka manis



25



67



2



Lansia tidak suka manis



10



33



30



100



Jumlah



3.2.4



Status Ekonomi 1).



Sumber penghasilan lansia setiap bulannya : Tabel Distribusi lansia berdasarkan sumber penghasilan lansia tiap bulannya di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



sumber penghasilan Lansia



Frekuensi %



1



Penghasilan Tetap (pensiunan)



9



30



2



Penghasilan tidak tetap



21



70



30



100



Jumlah 2).



Penghasilan yang didapatkan lansia setiap bulannya : Tabel Distribusi lansia berdasarkan penghasilan yang didapatkan lansia setiap bulannya di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



jumlah penghasilan



Frekuensi %



1



Rp. 1.500.000



7



28



30



100



Jumlah



3.2.5



Status Pendidikan 1).



Kegiatan lansia mengikuti pelatihan ketrampilan : Tabel Distribusi lansia berdasarkan kegiatan lansia mengikuti pelatihan ketrampilan di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



pelatihan ketrampilan



Frekuensi



%



1



Ya



8



26



2



Tidak



22



84



30



100



Jumlah 2).



Kemampuan lansia dalam membaca dan menulis



Tabel Distribusi lansia berdasarkan kemampuan lansia dalam membaca dan menulis di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



kemampuan lansia



1



Ya



2



Tidak



26



84



4 Jumlah



3.2.6



Frekuensi % 16



30



100



Sub Sistem Rekreasi 1).



Kebiasaan lansia diwaktu senggang



Tabel Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan lansia diwaktu senggang di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021.



No



Kebiasaan Lansia



Frekuensi %



1



Berkebun/pekerjaan rumah



8



24



2



Senam



2



8



3



Jalan – jalan



16



56



4



Tidak melakukan apa – apa



4



12



30



100



Jumlah



2).



Aktifitas Lansia saat diluar rumah Tabel Distribusi lansia berdasarkan aktifitas lansia saat diluar rumah di desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Aktifitas Lansia



Frekuensi %



1



Mengikuti lomba ketrampilan



0



0



2



Perkumpulan rutin ditempat tinggal



18



60



3



Jalan – jalan



10



33



4



Lainnya....



2



7



30



100



Jumlah



3.2.7



Keamanan dan Transportasi 1).



Keamanan lingkungan tempat tinggal lansia



Tabel Distribusi lansia berdasarkan keamanan lingkungan tempat tinggal lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021.



No



Ronda Malam



1



Ya



7



28



2



Tidak



23



72



30



100



Jumlah



2).



Frekuensi %



Kondisi jalan disekitar tempat tinggal lansia Tabel Distribusi lansia berdasarkan kondisi jalan disekitar tempat tinggal lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



kondisi jalan



Frekuensi %



1



jalan tidak membahayakan bagi



23



76



2



lansia jalan rusak, membahayakan bagi



7



24



lansia



Jumlah 3).



30



100



Jenis transportasi yang biasanya digunakan oleh lansia Tabel Distribusi lansia berdasarkan jenis transportasi yang biasanya dilakukan oleh lansia di Desa campur sari pada tanggal 7 – 9 Juni 2021. No



Jenis Transport



Frekuensi %



1



Mobil



2



7



2



Sepeda Motor



18



60



3



Angkutan Umum



10



33



30



100



4 Jumlah



ANALISA DATA No 1



Data Ds : Do : -



Kader posyandu mengatakan ( 50 % ) lansia menderita Gastritis Lansia tidak makan pada tepat waktu



Problem Gastritis pada lansia



Etiologi Kebiasaan hidup lansia yang tidak terkontrol



2



Ds : Do : -



3.



Ds : -



Gastritis pada lansia



Perilaku tidak mengikuti program pengobatan



Gastritis pada lansia



Kurangnya informasi dalam kesehatan



Kader posyandu mengatakan lansia menolak menjalani pengobatan Lansia tidak pengobatan



mengikuti



Kader posyandu mengatakan ( 40 % ) lansia tidak tahu mengenai masalah kesehatan yang dihadapi.



Do : -



Lansia tidak menjalani pemeriksaan pengobatan yang tepat Diagnosa Keperawatan : 1 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kompleksitas program pengobatan 2. Pemeliharan kesehatan tidak efektif b.d ketidakadekuatan pemahaman 3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi Rencana Tindakan Keperawatan Diagnosa



Tujuan Jangka Pendek 1. Manajemen Setelah dilakukan kesehatan tindakan tidak efektif keperawatan selama b.d 1 minggu, komunitas kompleksitas diharapkan : program - Lansia pengobatan mampu mengontrol jam makan tepat pada



Tujuan Jangka Panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, komunitas diharapkan, jam makan lansia sudah teratur



Intervensi SIKI : EDUKASI KESEHATAN 1.Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 3. jelskan Konsmsi diet makanan



waktunya 2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakadeku atan pemahaman



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu, komunitas diharapkan : - Lansia dapat menghadiri dan rutin memeriksaka n kesehatannya setiap bulan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, komunitas diharapkan, lansia berpatisipasi aktif dalam kegiatan kesehatan di posyandu



3.



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu, komunitas diharapkan : - Lansia



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, komunitas diharapkan, lansia



Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi



kesehatan 4.Identifikasi kebiasaan pola makan SIKI : PROMOSI PERILAKU UPAYA KESEHATAN 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat diterapkan 2. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari SIKI : DUKUNGANKEPA TUHAN PROGRAM PENGOBATAN 1. Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik 2. Informasikan program pengobatan yang harus dijalani 3. Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program pengobatan SIKI : EDUKASI KESEHATAN 1. Jelaskan factor resiko yang dapat mempengarui



-



mengetahui mengetahui masalah masalah kesehatan kesehatan penyakit Gastritis penyakit Gastritis Lansia dapat melakukan pengobatan rutin penyakit Gastritis



kesehatan SIKI : DUKUNGAN KEPATUHAN PROGRAM PENGOBATAN 2. Informasikan program pengobatan yang harus dijalan SIKI : EDUKASI DIET 3. Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini 4. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu 5. Jelaskan tujuan kepatuhan diet



Implementasi Keperawatan No 1.



2.



Diagnosa keperawatan Implementasi Manajemen kesehatan tidak efektif b.d 1. Menjelaskan factor resiko kompleksitas program pengobatan yang dapat mempengaruhi kesehatan 2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 3. Menjelaskan Konsmsi diet makanan kesehatan 4. Mengidentifikasi kebiasaan pola makan Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d PROMOSI PERILAKU UPAYA ketidakadekuatan pemahaman KESEHATAN



3.



Defisit pengetahuan informasi



1. Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat diterapkan 2. Menganjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari DUKUNGAN KEPATUHAN PROGRAM PENGOBATAN 3. Mengajarkan membuat uat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik 4. Menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani 5. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program pengobatan b.dkurang terpapar EDUKASI KESEHATAN 1. Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan DUKUNGAN KEPATUHAN PROGRAM PENGOBATAN 2. Informasikan program pengobatan yang harus dijalani EDUKASI DIET 3. Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini 4. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu 5. Jelaskan tujuan kepatuhan diet



DAFTAR PUSTAKA Clevo, H. d. (2012). Ilmu penyakit dalam: patologi diabetes mellitus. Yogyakarta: yayasan essentia medica (YEM). Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat (2015). Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190. Sekretariat Negara. Jakarta Maryam Siti (2011). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya 1st ji. Jakarta: Salemba Medika Nurarif Huda (2015). Aplikasi Asuhan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA. Yogyakarta PPNI, T. P ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : DPP PPNI.



PPNI, T. P ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : DPP PPNI PPNI, T. P ( 2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : DPP PPNI Tarwoto, W. I. (2012). keperawatan medikal bedah gangguan sistem endokrin. jakarta: CV. Trans Info Medika.



Lampiran Dokumentasi Pada Agregat Lansia Dengan Gastritis di Puskesmas Megang Sakti Kab Musi rawas