6 0 151 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT GASTRITIS KRONIS DI RUANG PERAWATAN X RUMAH SAKIT DUSTIRA TANGGAL 12 - 16 MEI 2014
I.
PENGKAJIAN A.
Identitas Pasien a. Nama
: Tn. S
b. Umur
: 60 tahun
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Pendidikan
: SLTP
e. Agama
: Islam
f. Alamat
: Jln. Kebon Rumput, No 23. Rt/Rw 03/01 Cimahi
B.
g. DX Medis
: Gastritis Kronis
h. No. Reg
: 040609 0024
i
Tanggal Masuk
: 09-06-2014
k. Tanggal Dikaji
: 12-06-2014
Penanggung Jawab Nama
: Ny.D
Umur
: 53 tahun
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jln. Kebon Rumput, No 23. Rt/Rw 03/01 Cimahi
Hubungan keluarga C.
: Istri
Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Nyeri pada epigastrium
1
b.
Riwayat Kesehatan Sekarang Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri seperti diiris-iris pada daerah epigastrium dengan skala nyeri 3 (1-5), nyeri terasa bertambah jika melakukan aktivitas berat dan berkurang jika pasien istirahat.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu 10 tahun yang lalu pernah di rawat di Rumah Sakit Dustira di Ruang perawatan X dengan diagnosa Gastritis. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien, yaitu Gastritis. dan dikeluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan ataupun infeksius. D.
Data Psikologis 1. Status Emosi Pada saat dikaji status emosi klien baik dan klien terlihat tenang. 2. Gaya Komunikasi Klien cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalahnya, dengan menggunakan bahasa verbal. 3. Konsep Diri a.
Body Image Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan tidak merasa malu dengan penyakit.
b.
Ideal Diri Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah berkumpul dengan keluarganya.
c.
Harga Diri Klien tidak merasa harga dirinya berkurangan akibat penyakitnya yang dideritanya.
2
d.
Identitas Diri Klien mengatakan seorang laki-laki dan seorang kepala keluarga yang mempunyai satu orang isteri dan satu orang anak dan tiga orang cucu.
e.
Pola Koping Dalam mengatasi masalah klien selalu membicarakan pada istrinya dan anaknya dalam menyelesaikan setiap masalah.
E.
Data Sosial 1. Pendidikan
:
Klien
mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien adalah SLTP. 2. Hubungan Sosial :
Menurut
klien
dapat melakukan hubungan sosial dengan baik di lingkungan masyarakat dan aktif mengikuti
kegiatan
yang
ada
di
lingkungan tempat tinggalnya. 3. Gaya hidup klien
:
sederhana,
Gaya terlihat
hidup dari
segi
penampilan 4. Pola Interaksi
:
Klien
dapat
berinteraksi dengan baik dengan pasien lain,
keluarga
dan
perawat.
Klien
kooperatif dengan segala tindakan yang diberikan kepadanya. F.
Data Spiritual Klien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah, tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya. Klien menganggap penyakitnya sebagai suatu ujian.
G.
Aktivitas Sehari-hari Nama : Tn S Umur : 60 tahun
3
NO POLA KEBIASAAN 1 Nutrisi a. Makan Frekwensi Jumlah Jenis Keluhan Pantangan b.
Minum
2
3
4
5
Jumlah Jenis keluhan
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
2-3x/hari 1 porsi habis Nasi putih, sayur, lauk Tidak ada keluhan Makanan pedas, asam
3x/hari ½ porsi tidak habis Bubur,sayur, lauk pauk Tidak nafsu makan, mual Makanan pedas, asam dan makanan keras
+ 1500-2000 cc/hari Air putih, teh manis Tidak ada
+ 2000 cc/hari Air putih Tidak ada
Eliminasi a. BAB
Frekuensi Konsistensi Warna Bau
2x/hari Lembek berbentuk Kuning tengguli Khas
1x/hari Lembek berbentuk Kuning tengguli Khas
b. BAK
Frekuensi Jumlah Warna Keluhan
4-5x/hari 1000-1500 cc/hari Kuning Jernih Tidak ada
3-4x/hari 1000-1500 cc/hari Kuning jernih Tidak ada
7-8 jam/hari Kadang-kadang + 8 jam/hari Tidak ada
4 -5 jam/hari 1 jam/hari + 4 -5 jam/hari Susah tidur karena nyeri ulu hati
2x/hari 2x/hari 2-3 x/minggu 1x/hari Setelah BAB dan BAK
2x/hari diseka 1-2x/hari 1x 1x/hari Setelah BAB dan BAK
Klien adalah seorang kepala keluarga yang sehari-hari membantu istrinya T.a.k.
Klien bed rest,sehingga tidak dapat melakukan aktifitasnya.
Istirahat dan Tidur Kuantitas Siang Malam Keluhan Personal hygiene Mandi Gosok gigi Keramas Ganti pakaian Vulva hygiene Aktivitas
Keluhan
4
Lemas, sakit pada ulu hati jika berdiri.
H.
Pemeriksaan Fisik Keadaan klien
: Lemah
1. Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD
: 120/80 mmHg
R
: 20 x/menit
N
: 80 x/menit
S
: 360C
Antopometri
: TB = 160 cm BB = 50 kg
2.
Sistem Panca indera
Penglihatan Bentuk simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ada reflek pupil pada cahaya, lensa tidak keruh, reflek pupil pada cahaya isokor, klien dapat membuka kelopak mata dengan penuh, fungsi penglihatan baik klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm
Pendengaran Bentuk simetris, posisi pina sejajar dengan sudut mata, tidak terdapat serumen, tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid, fungsi pendengaran baik klien dapat mendengar suara bisikan pada jarak 30 cm.
Pengecapan Bentuk lidah simetris, warna merah muda, tidak terdapat stomatitis, fungsi pengecapan baik, dapat membedakan rasa asin, manis dan pahit.
Penciuman Bentuk hidung simetris, septum nasal di tengah, fungsi penciuman baik, dapat membedakan bau kayu putih dan kopi.
Perabaan
5
Turgor kulit baik, fungsi perabaan baik dapat berstimulus terhadap rangsangan kasar atau halus.
2. Sistem Pernafasan Hidung simetris, mucosa hidung lembab, tidak ada sianosis baik sentral maupun perifer, sakret tidak ada septum nasal ditengah, tidak nampak pernafasan cuping hidung, tidak terdapat nyeri tekan pada sinus frontalis, etmoidalis, maupun sinus maksilaris, pada pemeriksaan leher posisi trakea simetris berada di tengah, tidak ada otot bantu nafas tambahan, pada pemeriksaan dada bentuk simetris tidak terdapat retraksi dinding dada, pada saat perkusi bunyi resonan pada area paru, pada saat auskultasi bunyi napas tubular pada trachea, dan vesikuler pada daerah perifer. Pada saat dikaji RR 20 X/Menit 3. Sistem Pencernaan Bentuk bibir simetris, mucosa lembab, gusi berwarna merah muda, tidak terdapat stomatitis, jumlah gigi tidak lengkap yaitu 31 buah, tidak ada caries, lidah warna merah muda, fungsi menelan baik tidak ada nyeri menelan. Reflek ovula baik, tonsil tidak meradang, pada pemeriksa abdomen didapatkan bentuk datar, tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas pada saat palpasi appendic, terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrik pada kuadran kanan atas, tidak ada pembesaran hepar, bising usus pada 4 kuadran 8x/menit. 4. Sistem Kardiovaskuler Konjungtiva anemis, tidak terdapat sianosis dan oedema, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi jantung reguler murni, S 1 S2 tidak ada bunyi jantung tambahan seperti mur-mur. Tekanan darah 120/80 MmHg, N : 80x/menit. 5. Sistem Perkemihan dan Genetalia
6
Pada pemeriksaan ginjal kiri dan kanan tidak teraba, tidak ada nyeri tekan. Vesika urinaria teraba kosong. Pemeriksaan genetalia tidak dilakukan pemeriksaan karena klien menolak. klien mengatakan tidak ada keluhan. 6. Sistem Persarafan Kesadaran : Compos mentis Sistem saraf cranial a.
Nervus I Olfaktorius Klien dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup.
b.
Nervus II Optikus Klien dapat membaca papan nama pemeriksa pada jarak 30 cm.
c.
Nervus III Okulomotoris Klien dapat membuka kelopak mata dengan gerakan penuh.
d.
Nervus IV Troklearis Bola mata dapat mengikuti arah jari pemeriksa ke bawah, ke dalam.
e.
Nervus V Trigeminal Pada saat membuka mulut klien tidak merasakan adanya keluhan.
f.
Nervus VI Abdusen Klien dapat menggerakan mata ke kiri dan ke kanan.
g.
Nervus VII Facialis Bentuk simetris, pada saat meringis lidah tidak deviasi.
h.
Nervus VIII Akustikus Klien dapat mendengar dengan baik, dapat mendengar bisikan perawat pada jarak 30 cm.
i.
Nervus IX Glasofaringeus dan X N.Vagus
7
Sewaktu klien mengatakan “ah” ovula terangkat lurus berada di tengah, simetris, tidak nampak deviasi. j.
Nervus XI Spinal aksesorius Klien dapat menolehkan leher ke kiri dan ke kanan, tidak nampak adanya penggunaan otot tambahan, pada saat bernafas.
k.
Nervus XII Hipoglosus Klien dapat menggerakan lidah secara terkontrol, dan dapat merasakan manis, asam, asin,dan pahit.
Sistem motorik Posisi tubuh tegap, tidak terdapat gerakan involunter abnormal seperti tremor, kontur dan tonus otot baik mampu menahan tahanan, mampu digerakkan, klien mampu berjalan secara normal tanpa ada hentakan dan tidak menjinjit. Sistem Sensorik Klien
mampu
berespon
terhadap
rangsangan,
mengidentifikasikan benda (angka dan gambar) dan sentuhan. Sistem Cerebral Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, menggunakan bahasa verbal, tidak terdapat kaku kuduk. Reflek-reflek Reflek Patella
: Kaki kanan
: Ada Kaki Kiri : Ada
Reflek Bisep
: Tangan Kanan : Ada Tangan Kiri : Ada
Reflek Trisep
: Tangan Kanan : Ada Tangan Kiri : Ada
Reflek Achiles
: Kaki Kanan : Ada Kaki Kiri : Ada
Reflek Babinsky : Kaki Kanan : Ada Kaki Kiri : Ada Reflek Pupil
: Mata Kanan : Ada Mata Kiri : Ada
7. Sistem Endokrin Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid, klien tidak memiliki riwayat DM (kekurangan hormon insulin) tidak
8
osteoporosis (keropos tulang), tidak terdapat pembesaran kelenjar Lympe. 8. Sistem Integumen Warna kulit sawo matang, tidak sianosis, turgor kulit baik, teraba hangat, suhu 360C, tekstur kulit lembut, terdapt luka bekas operasi didaerah leher, rambut warna hitam beruban tidak rontok penyebaran merata, kulit kepala tampak bersih dan tidak berketombe. 9. Sistem Musculokeletal a. Extremitas atas Bentuk simetris, mampu digerakan baik secara ekstensi, fleksi, abduksi, adduksi, supinasi dan pronasi, kekuatan otot +5+5. Tonus otot baik mampu melawan grafitasi dan menahan tahanan. b. Ekstremitas bawah Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak nampak adanya oedema, tidak ada varises, klien mampu eksistensi, fleksi abduksi, adduksi, klien melakukannya dengan bantuan pemeriksa, kekuatan otot +5+5 klien dapat melawan grafitasi dan dapat menahan tahanan. I.
Data Penunjang Hematologi Tgl. 11 Juni 2014
Pemeriksaan Hemoglobin
Hasil 13,7
Satuan gr %
Nilai Normal P = 12,5-18,0
Interpretasi Normal
W =12,0-16,0 Leukosit
5,9
rb/mm3
4,0 – 10,m0
Normal
Hematokrit
49
%
P = 48-51
Normal
W = 36-48 Golongan darah B Kimia darah Tanggal 11 Juni 2014 Pemeriksaan
Hasil
Satuan
9
Nilai Normal
Interprestas
Albumin
4
g/dl
3,8 – 5,1
i Normal
SGOT
30
U/l
37
Normal
SGPT
40
U/l
42
Normal
Alk.Fosfatase
205
U/l
64-30
Normal
Cholesterol
200
mg/dl
200
Normal
Asam urat
3,8
mg/dl
3,4 – 7
Normal
Ureum
25
mg/dl
10 – 50
Normal
Kreatinin
0,7
mg/dl
0,5 – 1,1
Normal
GD Puasa
99
mg/dl
75 – 115
Normal
Glukosa sewaktu
132
mg/dl
140
Normal
J.
THERAPY Ranitidin Cimetidin
II.
2x1 tab 3x1 tab
B Complek
3x1 tab
Antalgin
2x1 tab
ANALISA DATA
Nama
: Tn. S
Umur
: 60 tahun DATA
NO 1 DS : Klien mengeluh nyeri pada ulu hati DO : Ekspresi wajah klien tampak meringis dengan skala nyeri 3 Terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrik
ETIOLOGI Peningkatan asam lambung Adanya peradangan pada gaster Merangsang pengeluaran zat bradikinin, histamin dan serotinin Dihantarkan ke thalamus melalui traktus spinothalamik dan corteks cerebri Nyeri dipersepsikan
10
MASALAH Gangguan rasa nyeri
2
DS : Klien mengatakan mual dan nafsu makan berkurang DO : Makan ½ porsi tidak habis Berat badan awal 61 Kg Berat badan saat di kaji 60 Kg Tinggi badan 160 Cm
3
DS : Klien mengatakan sulit tidur, nyeri ulu hati DO : Klien tampak lemas Mata klien terdapat lingkaran hitam di di daerah orbita. Tidur 4 – 5 jam /hari Badan tampak lemah
III.
Stimulus nyeri Merangsang susunan saraf otonom mengaktifasi epinefrin Saraf simpatis terangsang untuk mengaktifkan RAS (Reticular ctivating System) yang dapat mengaktifkan kerja organ tubuh REM(Rapid Eye Movement) menurun Pasien terjaga
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan pemenuhan istirahat tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama
: Tn. S
Umur
: 60 tahun
NO
1
Peningkatan asam lambung Gangguan fungsi mucosa lambung mengiritasi Timbul rasa mual Intake nutrisi kurang
DIAGNOSA
TANGGAL
TANGGAL
TT/NAMA
KEPERAWATAN
DITEMUKA
TERATASI
PERAWAT
N 12-06-14
15-06-14
Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan adanya peradangan pada gaster
11
2
Asupan nutrisi kurang
12-06-14
15-06-14
12-06-14
15-06-14
dari kebutuhan berhubungan dengan adanya rasa mual 3
Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya rasa nyeri
12
IV.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Umur
NO 1
: Tn. S : 60 tahun
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan adanya peradangan pada gaster yang ditandai dengan
DS : Klien mengeluh nyeri pada ulu hati DO : Ekspresi wajah klien tampak meringis dengan skala nyeri 3(1-5) Terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrik
TUJUAN Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi dengan kriteria: Jangka Pendek setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam nyeri klien berkurang Jangka Panjang setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 8x24 jam nyeri klien hilang Kriteria Hasil
Skala nyeri berkurang dari 3 menjadi 1(1-5) Klien mengatakan sudah tidak terasa nyeri lagi
PERENCANAAN INTERVENSI RASIONAL 1. Berikan informasi 1. Dengan mengetahui tentang teknik relaksasi teknik relaksasi dan dan distraksi . distrukturisasi klien dan distraksasi klien akan mengalihkan perhatiannya untuk mengurangi rasa nyeri. Asam lambung 2. Anjurkan klien untuk 2. dapat merangsang tidak makan makanan reseptor nyeri sehingga yang tidak merangsang nyeri meningkat. peningkatan asam
3.
4.
lambung. Berikan kompres hangat pada daerah ulu hati.
Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat analgetik 5. Atur posisi semi fowler
3.
Dengan kompres hangat dapat membuat vasodilatasi pembuluh darah sehingga nyeri dapat berkurang. 4. Pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri. 5. Posisi semi fowler dapat mengembangkan paru paru sehingga proses pernafasan dapat
TT/NAMA PERAWAT
lebih lancar sehingga oksigen dapat lebih maksimal, dan nyeri dapat berkurang 2
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan adanya rasa mual yang ditandai dengan:
DS : Klien mengatakan mual dan nafsu makan berkurang DO : Makan ½ porsi tidak habis Berat badan awal 61 Kg Berat badan saat di kaji 60 Kg TB160 cm
Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi dengan kriteria: Jangka Pendek setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam - Mual berkurang. - Porsi makan ½ porsi habis Jangka Panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 8x24 jam : BB klien meningkat Nafsu makan klien meningkat Klien makan satu porsi habis Klien tidak mengeluh mual Kriteria Hasil :
Porsi makan 1 porsi habis BB klien meningkat
1.
Berikan penjelasan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
2.
Berikan diet makanan lunak
3.
Monitor jumlah intake makanan yang masuk
4.
Berikan makanan dalamporsi kecil tapi sering.
1.
Dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya nutrisi dapat memotivasi klien untuk makan 2. Dengan makanan lunak dapat mengurangi rasa sakit pada lambung yang sedang meradang 3. Dengan memonitor jumlah makanan yang masuk dapat mengetahui seberapa banyak makanan yang masukmasuk 4. Dengan memberikan makan dalam porsi kecil tidak akan meningkatkan asam lambung sehungga mual berkurang dan lambung tetap terisi
3
Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya rasa nyeri yang ditandai dengan :
DS : Klien menyatakan sulit tidur, nyeri ulu hati DO : Klien tampak lemas Mata klien terdapat lingkaran hitam di di daerah orbita. Tidur 4 – 5 jam /hari Badan tampak lemah
Klien mengatakan tidak terasa mual lagi
Gangguan pemenuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria : Jangka Pendek setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam, klien tidak terlihat lemas, dan tidak tampak lingkaran hitam di daerah orbita. Jangka Panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 8x24 jam istirahat tidur klien terpenuhi yaitu 7-8 jam Kriteria Hasil :
Klien tampak segar Istiraha tidur klien terpenuhi yaitu 7-8 jam / hari
5. 5.
Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik.
1.
Atur posisi tidur klien senyaman mungkin seperti semi fowler.
2.
Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman seperti membatasi jumlah pengunjung.
3. 4.
Kaji tidur klien
Anjurkan kepda klien untuk istirahat tidur setiap ada kesempatan.
1.
Dengan makanan hangat menambah masukan makanan dan mengurangi rasa mual
Dengan posisi tidur yang nyaman akan membantu klien untuk dapat tidur nyenyak 2. Dengan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman contohnya dengan membatasi jumlah pengunjung serta lingkungan sekitar bersih dan nyaman dapat memeberikan kesempatan dan kenyamanan bagi klien untuk tidur. 3. Tidur yang cukup orang dewasa 7-8 jam sehari dengan nyenyak. 4. Istirahat yang cukup dapat mempercepat pemulihan.
V.
DX 1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Tn. S Umur : 60 tahun TANGGAL Tgl.14-06-14
TINDAKAN 09.30 WIB
EVALUASI 10.00 WIB M
emberikan informasi tentang cara menurunkan rasa nyeri seperti distraksi dan relaksasi.
PARAF K
lien mengatakan akan melaksanakan teknik relaksasi dan distraksi. M
K lien meminum obat yang diberikan perawat, M K emberikan kompres lien mengatakan rasa hangat pada daerah ulu nyeri berkurang dari hati yang petama dirasakan. emberikan obat analgetik antalgin 3x1
2
3
12.00 WIB
12.30 WIB M K emberikan penjelasan lien mengatakan akan kepada klien dan menghabiskan keluarga tentang makanannya pentingnya nutrisi bagi klien 12.10 WIB M enyajikan makanan dalam keadaan hangat P M orsi makan klien habis emonitor jumlah 1/2 porsi. makanan yang masuk 13.30 K M lien mengatakan dengan emberikan makanan porsi kecil tapi sering dalam porsi kecil tapi mengurangi rasa mual. sering.
Tgl.14-06-14
Tgl.15-06-14
13.00 WIB
14.00 WIB M Tempat klien nyaman dan enciptakan lingkungan tenang. yang tenang. K M lien tampak tidur engatur posisi tidur nyenyak. klien
16
VI.
CATATAN PERKEMBANGAN Nama : Tn. S Umur : 60 tahun
NO 1
DX Gangguan rasa nyaman nyeri
TANGGAL 15-06-2014
PERKEMBANGAN S: Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang O: Klien tampak nyaman dan tenang A: Masalah pada jangka pendek teratasi P: Intervensi dilanjutkan diagnosa pertama No.1,2.
2
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
15-06-2014
S: Klien mengatakan makan habis setengah porsi O: Klien tampak segar A: Masalah pada kriteria jangka pendek teratasi P: Intervensi di lanjutkan diagnosa kedua No.1 dan 3
3
Gangguan Istirahat tidur
16-06-2014
S: Klien mengatakan tidur nyeyak 7-8 jam O: Klien tampak segar A: Masalah teratasi P: Intervensi dipertahankan
4.
Gangguang pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
16-06 2014
S: Klien mengatakan mual sudah hilang O: Klien makam satu porsi habis A: Masalah teratasi P: Intervensi di pertahankan
17
PARAF
18