Askep Gastritis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT GASTRITIS KRONIS DI RUANG PERAWATAN X RUMAH SAKIT DUSTIRA TANGGAL 12 - 16 MEI 2014



I.



PENGKAJIAN A.



Identitas Pasien a. Nama



: Tn. S



b. Umur



: 60 tahun



c. Jenis Kelamin



: Laki-laki



d. Pendidikan



: SLTP



e. Agama



: Islam



f. Alamat



: Jln. Kebon Rumput, No 23. Rt/Rw 03/01 Cimahi



B.



g. DX Medis



: Gastritis Kronis



h. No. Reg



: 040609 0024



i



Tanggal Masuk



: 09-06-2014



k. Tanggal Dikaji



: 12-06-2014



Penanggung Jawab Nama



: Ny.D



Umur



: 53 tahun



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Alamat



: Jln. Kebon Rumput, No 23. Rt/Rw 03/01 Cimahi



Hubungan keluarga C.



: Istri



Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Nyeri pada epigastrium



1



b.



Riwayat Kesehatan Sekarang Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri seperti diiris-iris pada daerah epigastrium dengan skala nyeri 3 (1-5), nyeri terasa bertambah jika melakukan aktivitas berat dan berkurang jika pasien istirahat.



2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu 10 tahun yang lalu pernah di rawat di Rumah Sakit Dustira di Ruang perawatan X dengan diagnosa Gastritis. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien, yaitu Gastritis. dan dikeluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan ataupun infeksius. D.



Data Psikologis 1. Status Emosi Pada saat dikaji status emosi klien baik dan klien terlihat tenang. 2. Gaya Komunikasi Klien cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalahnya, dengan menggunakan bahasa verbal. 3. Konsep Diri a.



Body Image Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan tidak merasa malu dengan penyakit.



b.



Ideal Diri Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah berkumpul dengan keluarganya.



c.



Harga Diri Klien tidak merasa harga dirinya berkurangan akibat penyakitnya yang dideritanya.



2



d.



Identitas Diri Klien mengatakan seorang laki-laki dan seorang kepala keluarga yang mempunyai satu orang isteri dan satu orang anak dan tiga orang cucu.



e.



Pola Koping Dalam mengatasi masalah klien selalu membicarakan pada istrinya dan anaknya dalam menyelesaikan setiap masalah.



E.



Data Sosial 1. Pendidikan



:



Klien



mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien adalah SLTP. 2. Hubungan Sosial :



Menurut



klien



dapat melakukan hubungan sosial dengan baik di lingkungan masyarakat dan aktif mengikuti



kegiatan



yang



ada



di



lingkungan tempat tinggalnya. 3. Gaya hidup klien



:



sederhana,



Gaya terlihat



hidup dari



segi



penampilan 4. Pola Interaksi



:



Klien



dapat



berinteraksi dengan baik dengan pasien lain,



keluarga



dan



perawat.



Klien



kooperatif dengan segala tindakan yang diberikan kepadanya. F.



Data Spiritual Klien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah, tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya. Klien menganggap penyakitnya sebagai suatu ujian.



G.



Aktivitas Sehari-hari Nama : Tn S Umur : 60 tahun



3



NO POLA KEBIASAAN 1 Nutrisi a. Makan  Frekwensi  Jumlah  Jenis  Keluhan  Pantangan b.



Minum   



2



3



4



5



Jumlah Jenis keluhan



DI RUMAH



DI RUMAH SAKIT



2-3x/hari 1 porsi habis Nasi putih, sayur, lauk Tidak ada keluhan Makanan pedas, asam



3x/hari ½ porsi tidak habis Bubur,sayur, lauk pauk Tidak nafsu makan, mual Makanan pedas, asam dan makanan keras



+ 1500-2000 cc/hari Air putih, teh manis Tidak ada



+ 2000 cc/hari Air putih Tidak ada



Eliminasi a. BAB    



Frekuensi Konsistensi Warna Bau



2x/hari Lembek berbentuk Kuning tengguli Khas



1x/hari Lembek berbentuk Kuning tengguli Khas



b. BAK    



Frekuensi Jumlah Warna Keluhan



4-5x/hari 1000-1500 cc/hari Kuning Jernih Tidak ada



3-4x/hari 1000-1500 cc/hari Kuning jernih Tidak ada



7-8 jam/hari Kadang-kadang + 8 jam/hari Tidak ada



4 -5 jam/hari 1 jam/hari + 4 -5 jam/hari Susah tidur karena nyeri ulu hati



2x/hari 2x/hari 2-3 x/minggu 1x/hari Setelah BAB dan BAK



2x/hari diseka 1-2x/hari 1x 1x/hari Setelah BAB dan BAK



Klien adalah seorang kepala keluarga yang sehari-hari membantu istrinya T.a.k.



Klien bed rest,sehingga tidak dapat melakukan aktifitasnya.



Istirahat dan Tidur  Kuantitas  Siang  Malam  Keluhan Personal hygiene  Mandi  Gosok gigi  Keramas  Ganti pakaian  Vulva hygiene Aktivitas



Keluhan



4



Lemas, sakit pada ulu hati jika berdiri.



H.



Pemeriksaan Fisik Keadaan klien



: Lemah



1. Keadaan Umum 



Kesadaran



: Compos mentis







Tanda-tanda vital : TD



: 120/80 mmHg



R



: 20 x/menit



N



: 80 x/menit



S



: 360C



Antopometri



: TB = 160 cm BB = 50 kg



2.



Sistem Panca indera 



Penglihatan Bentuk simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ada reflek pupil pada cahaya, lensa tidak keruh, reflek pupil pada cahaya isokor, klien dapat membuka kelopak mata dengan penuh, fungsi penglihatan baik klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm







Pendengaran Bentuk simetris, posisi pina sejajar dengan sudut mata, tidak terdapat serumen, tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid, fungsi pendengaran baik klien dapat mendengar suara bisikan pada jarak 30 cm.







Pengecapan Bentuk lidah simetris, warna merah muda, tidak terdapat stomatitis, fungsi pengecapan baik, dapat membedakan rasa asin, manis dan pahit.







Penciuman Bentuk hidung simetris, septum nasal di tengah, fungsi penciuman baik, dapat membedakan bau kayu putih dan kopi.







Perabaan



5



Turgor kulit baik, fungsi perabaan baik dapat berstimulus terhadap rangsangan kasar atau halus.



2. Sistem Pernafasan Hidung simetris, mucosa hidung lembab, tidak ada sianosis baik sentral maupun perifer, sakret tidak ada septum nasal ditengah, tidak nampak pernafasan cuping hidung, tidak terdapat nyeri tekan pada sinus frontalis, etmoidalis, maupun sinus maksilaris, pada pemeriksaan leher posisi trakea simetris berada di tengah, tidak ada otot bantu nafas tambahan, pada pemeriksaan dada bentuk simetris tidak terdapat retraksi dinding dada, pada saat perkusi bunyi resonan pada area paru, pada saat auskultasi bunyi napas tubular pada trachea, dan vesikuler pada daerah perifer. Pada saat dikaji RR 20 X/Menit 3. Sistem Pencernaan Bentuk bibir simetris, mucosa lembab, gusi berwarna merah muda, tidak terdapat stomatitis, jumlah gigi tidak lengkap yaitu 31 buah, tidak ada caries, lidah warna merah muda, fungsi menelan baik tidak ada nyeri menelan. Reflek ovula baik, tonsil tidak meradang, pada pemeriksa abdomen didapatkan bentuk datar, tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas pada saat palpasi appendic, terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrik pada kuadran kanan atas, tidak ada pembesaran hepar, bising usus pada 4 kuadran 8x/menit. 4. Sistem Kardiovaskuler Konjungtiva anemis, tidak terdapat sianosis dan oedema, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi jantung reguler murni, S 1 S2 tidak ada bunyi jantung tambahan seperti mur-mur. Tekanan darah 120/80 MmHg, N : 80x/menit. 5. Sistem Perkemihan dan Genetalia



6



Pada pemeriksaan ginjal kiri dan kanan tidak teraba, tidak ada nyeri tekan. Vesika urinaria teraba kosong. Pemeriksaan genetalia tidak dilakukan pemeriksaan karena klien menolak. klien mengatakan tidak ada keluhan. 6. Sistem Persarafan Kesadaran : Compos mentis  Sistem saraf cranial a.



Nervus I Olfaktorius Klien dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup.



b.



Nervus II Optikus Klien dapat membaca papan nama pemeriksa pada jarak 30 cm.



c.



Nervus III Okulomotoris Klien dapat membuka kelopak mata dengan gerakan penuh.



d.



Nervus IV Troklearis Bola mata dapat mengikuti arah jari pemeriksa ke bawah, ke dalam.



e.



Nervus V Trigeminal Pada saat membuka mulut klien tidak merasakan adanya keluhan.



f.



Nervus VI Abdusen Klien dapat menggerakan mata ke kiri dan ke kanan.



g.



Nervus VII Facialis Bentuk simetris, pada saat meringis lidah tidak deviasi.



h.



Nervus VIII Akustikus Klien dapat mendengar dengan baik, dapat mendengar bisikan perawat pada jarak 30 cm.



i.



Nervus IX Glasofaringeus dan X N.Vagus



7



Sewaktu klien mengatakan “ah” ovula terangkat lurus berada di tengah, simetris, tidak nampak deviasi. j.



Nervus XI Spinal aksesorius Klien dapat menolehkan leher ke kiri dan ke kanan, tidak nampak adanya penggunaan otot tambahan, pada saat bernafas.



k.



Nervus XII Hipoglosus Klien dapat menggerakan lidah secara terkontrol, dan dapat merasakan manis, asam, asin,dan pahit.



 Sistem motorik Posisi tubuh tegap, tidak terdapat gerakan involunter abnormal seperti tremor, kontur dan tonus otot baik mampu menahan tahanan, mampu digerakkan, klien mampu berjalan secara normal tanpa ada hentakan dan tidak menjinjit.  Sistem Sensorik Klien



mampu



berespon



terhadap



rangsangan,



mengidentifikasikan benda (angka dan gambar) dan sentuhan.  Sistem Cerebral Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi, menggunakan bahasa verbal, tidak terdapat kaku kuduk.  Reflek-reflek Reflek Patella



: Kaki kanan



: Ada Kaki Kiri : Ada



Reflek Bisep



: Tangan Kanan : Ada Tangan Kiri : Ada



Reflek Trisep



: Tangan Kanan : Ada Tangan Kiri : Ada



Reflek Achiles



: Kaki Kanan : Ada Kaki Kiri : Ada



Reflek Babinsky : Kaki Kanan : Ada Kaki Kiri : Ada Reflek Pupil



: Mata Kanan : Ada Mata Kiri : Ada



7. Sistem Endokrin Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid, klien tidak memiliki riwayat DM (kekurangan hormon insulin) tidak



8



osteoporosis (keropos tulang), tidak terdapat pembesaran kelenjar Lympe. 8. Sistem Integumen Warna kulit sawo matang, tidak sianosis, turgor kulit baik, teraba hangat, suhu 360C, tekstur kulit lembut, terdapt luka bekas operasi didaerah leher, rambut warna hitam beruban tidak rontok penyebaran merata, kulit kepala tampak bersih dan tidak berketombe. 9. Sistem Musculokeletal a. Extremitas atas Bentuk simetris, mampu digerakan baik secara ekstensi, fleksi, abduksi, adduksi, supinasi dan pronasi, kekuatan otot +5+5. Tonus otot baik mampu melawan grafitasi dan menahan tahanan. b. Ekstremitas bawah Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak nampak adanya oedema, tidak ada varises, klien mampu eksistensi, fleksi abduksi, adduksi, klien melakukannya dengan bantuan pemeriksa, kekuatan otot +5+5 klien dapat melawan grafitasi dan dapat menahan tahanan. I.



Data Penunjang Hematologi Tgl. 11 Juni 2014



Pemeriksaan Hemoglobin



Hasil 13,7



Satuan gr %



Nilai Normal P = 12,5-18,0



Interpretasi Normal



W =12,0-16,0 Leukosit



5,9



rb/mm3



4,0 – 10,m0



Normal



Hematokrit



49



%



P = 48-51



Normal



W = 36-48 Golongan darah B Kimia darah Tanggal 11 Juni 2014 Pemeriksaan



Hasil



Satuan



9



Nilai Normal



Interprestas



Albumin



4



g/dl



3,8 – 5,1



i Normal



SGOT



30



U/l



37



Normal



SGPT



40



U/l



42



Normal



Alk.Fosfatase



205



U/l



64-30



Normal



Cholesterol



200



mg/dl



200



Normal



Asam urat



3,8



mg/dl



3,4 – 7



Normal



Ureum



25



mg/dl



10 – 50



Normal



Kreatinin



0,7



mg/dl



0,5 – 1,1



Normal



GD Puasa



99



mg/dl



75 – 115



Normal



Glukosa sewaktu



132



mg/dl



140



Normal



J.



THERAPY  Ranitidin  Cimetidin



II.



2x1 tab 3x1 tab



 B Complek



3x1 tab



 Antalgin



2x1 tab



ANALISA DATA



Nama



: Tn. S



Umur



: 60 tahun DATA



NO 1 DS :  Klien mengeluh nyeri pada ulu hati DO :  Ekspresi wajah klien tampak meringis dengan skala nyeri 3  Terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrik



ETIOLOGI Peningkatan asam lambung  Adanya peradangan pada gaster  Merangsang pengeluaran zat bradikinin, histamin dan serotinin  Dihantarkan ke thalamus melalui traktus spinothalamik dan corteks cerebri  Nyeri dipersepsikan



10



MASALAH Gangguan rasa nyeri



2



DS :  Klien mengatakan mual dan nafsu makan berkurang DO :  Makan ½ porsi tidak habis  Berat badan awal 61 Kg  Berat badan saat di kaji 60 Kg  Tinggi badan 160 Cm



3



DS :  Klien mengatakan sulit tidur, nyeri ulu hati DO :  Klien tampak lemas  Mata klien terdapat lingkaran hitam di di daerah orbita.  Tidur 4 – 5 jam /hari  Badan tampak lemah



III.



Stimulus nyeri  Merangsang susunan saraf otonom mengaktifasi epinefrin  Saraf simpatis terangsang untuk mengaktifkan RAS (Reticular ctivating System) yang dapat mengaktifkan kerja organ tubuh  REM(Rapid Eye Movement) menurun  Pasien terjaga



Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan



Gangguan pemenuhan istirahat tidur



DIAGNOSA KEPERAWATAN



Nama



: Tn. S



Umur



: 60 tahun



NO



1



Peningkatan asam lambung  Gangguan fungsi mucosa lambung mengiritasi  Timbul rasa mual  Intake nutrisi kurang



DIAGNOSA



TANGGAL



TANGGAL



TT/NAMA



KEPERAWATAN



DITEMUKA



TERATASI



PERAWAT



N 12-06-14



15-06-14



Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan adanya peradangan pada gaster



11



2



Asupan nutrisi kurang



12-06-14



15-06-14



12-06-14



15-06-14



dari kebutuhan berhubungan dengan adanya rasa mual 3



Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya rasa nyeri



12



IV.



RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Umur



NO 1



: Tn. S : 60 tahun



DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan adanya peradangan pada gaster yang ditandai dengan



DS :  Klien mengeluh nyeri pada ulu hati DO :  Ekspresi wajah klien tampak meringis dengan skala nyeri 3(1-5)  Terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrik



TUJUAN Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi dengan kriteria: Jangka Pendek setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam nyeri klien berkurang Jangka Panjang setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 8x24 jam nyeri klien hilang Kriteria Hasil



 



Skala nyeri berkurang dari 3 menjadi 1(1-5) Klien mengatakan sudah tidak terasa nyeri lagi



PERENCANAAN INTERVENSI RASIONAL 1. Berikan informasi 1. Dengan mengetahui tentang teknik relaksasi teknik relaksasi dan dan distraksi . distrukturisasi klien dan distraksasi klien akan mengalihkan perhatiannya untuk mengurangi rasa nyeri. Asam lambung 2. Anjurkan klien untuk 2. dapat merangsang tidak makan makanan reseptor nyeri sehingga yang tidak merangsang nyeri meningkat. peningkatan asam



3.



4.



lambung. Berikan kompres hangat pada daerah ulu hati.



Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat analgetik 5. Atur posisi semi fowler



3.



Dengan kompres hangat dapat membuat vasodilatasi pembuluh darah sehingga nyeri dapat berkurang. 4. Pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri. 5. Posisi semi fowler dapat mengembangkan paru paru sehingga proses pernafasan dapat



TT/NAMA PERAWAT



lebih lancar sehingga oksigen dapat lebih maksimal, dan nyeri dapat berkurang 2



Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan adanya rasa mual yang ditandai dengan:



DS :  Klien mengatakan mual dan nafsu makan berkurang DO :  Makan ½ porsi tidak habis  Berat badan awal 61 Kg  Berat badan saat di kaji 60 Kg  TB160 cm



Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi dengan kriteria: Jangka Pendek setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam - Mual berkurang. - Porsi makan ½ porsi habis Jangka Panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 8x24 jam :  BB klien meningkat  Nafsu makan klien meningkat  Klien makan satu porsi habis  Klien tidak mengeluh mual Kriteria Hasil :



 



Porsi makan 1 porsi habis BB klien meningkat



1.



Berikan penjelasan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.



2.



Berikan diet makanan lunak



3.



Monitor jumlah intake makanan yang masuk



4.



Berikan makanan dalamporsi kecil tapi sering.



1.



Dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya nutrisi dapat memotivasi klien untuk makan 2. Dengan makanan lunak dapat mengurangi rasa sakit pada lambung yang sedang meradang 3. Dengan memonitor jumlah makanan yang masuk dapat mengetahui seberapa banyak makanan yang masukmasuk 4. Dengan memberikan makan dalam porsi kecil tidak akan meningkatkan asam lambung sehungga mual berkurang dan lambung tetap terisi







3



Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya rasa nyeri yang ditandai dengan :



DS :  Klien menyatakan sulit tidur, nyeri ulu hati DO :  Klien tampak lemas  Mata klien terdapat lingkaran hitam di di daerah orbita.  Tidur 4 – 5 jam /hari  Badan tampak lemah



Klien mengatakan tidak terasa mual lagi



Gangguan pemenuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria : Jangka Pendek setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 4x24 jam, klien tidak terlihat lemas, dan tidak tampak lingkaran hitam di daerah orbita. Jangka Panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 8x24 jam istirahat tidur klien terpenuhi yaitu 7-8 jam Kriteria Hasil :



 



Klien tampak segar Istiraha tidur klien terpenuhi yaitu 7-8 jam / hari



5. 5.



Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik.



1.



Atur posisi tidur klien senyaman mungkin seperti semi fowler.



2.



Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman seperti membatasi jumlah pengunjung.



3. 4.



Kaji tidur klien



Anjurkan kepda klien untuk istirahat tidur setiap ada kesempatan.



1.



Dengan makanan hangat menambah masukan makanan dan mengurangi rasa mual



Dengan posisi tidur yang nyaman akan membantu klien untuk dapat tidur nyenyak 2. Dengan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman contohnya dengan membatasi jumlah pengunjung serta lingkungan sekitar bersih dan nyaman dapat memeberikan kesempatan dan kenyamanan bagi klien untuk tidur. 3. Tidur yang cukup orang dewasa 7-8 jam sehari dengan nyenyak. 4. Istirahat yang cukup dapat mempercepat pemulihan.



V.



DX 1



IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Tn. S Umur : 60 tahun TANGGAL Tgl.14-06-14



TINDAKAN 09.30 WIB



EVALUASI 10.00 WIB M



 emberikan informasi tentang cara menurunkan rasa nyeri seperti distraksi dan relaksasi.







PARAF K



lien mengatakan akan melaksanakan teknik relaksasi dan distraksi. M



K lien meminum obat yang diberikan perawat,  M K emberikan kompres lien mengatakan rasa hangat pada daerah ulu nyeri berkurang dari hati yang petama dirasakan. emberikan obat analgetik antalgin 3x1



2



3



12.00 WIB



12.30 WIB M K emberikan penjelasan lien mengatakan akan kepada klien dan menghabiskan keluarga tentang makanannya pentingnya nutrisi bagi klien 12.10 WIB  M enyajikan makanan dalam keadaan hangat  P  M orsi makan klien habis emonitor jumlah 1/2 porsi. makanan yang masuk 13.30  K  M lien mengatakan dengan emberikan makanan porsi kecil tapi sering dalam porsi kecil tapi mengurangi rasa mual. sering.



Tgl.14-06-14







Tgl.15-06-14



13.00 WIB



14.00 WIB M Tempat klien nyaman dan enciptakan lingkungan tenang. yang tenang. K  M lien tampak tidur engatur posisi tidur nyenyak. klien







16



VI.



CATATAN PERKEMBANGAN Nama : Tn. S Umur : 60 tahun



NO 1



DX Gangguan rasa nyaman nyeri



TANGGAL 15-06-2014



PERKEMBANGAN S: Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang O: Klien tampak nyaman dan tenang A: Masalah pada jangka pendek teratasi P: Intervensi dilanjutkan diagnosa pertama No.1,2.



2



Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan



15-06-2014



S: Klien mengatakan makan habis setengah porsi O: Klien tampak segar A: Masalah pada kriteria jangka pendek teratasi P: Intervensi di lanjutkan diagnosa kedua No.1 dan 3



3



Gangguan Istirahat tidur



16-06-2014



S: Klien mengatakan tidur nyeyak 7-8 jam O: Klien tampak segar A: Masalah teratasi P: Intervensi dipertahankan



4.



Gangguang pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan



16-06 2014



S: Klien mengatakan mual sudah hilang O: Klien makam satu porsi habis A: Masalah teratasi P: Intervensi di pertahankan



17



PARAF



18