Askep ICU Pneumonia - Rangga Buana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.E DENGAN PNEUMONIA DI RUANG ICU



Disusun oleh : Rangga Buana NPM : 18200100051



PROGRAM PENDIDIKAN NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU



Nama Pengkaji



: Rangga Buana



NPM



: 18200100051



Ruangan



: ICU



A. PENGKAJIAN Tanggal



: 06 Januari 2021



Hari



: Rabu



Jam



:-



1. Identitas pasien Nama



: Tn. E



Usia



: 64 Tahun



Jenis Kelamin



: Laki-Laki



Pendidikan



: SMA



Suku Bangsa



:-



Agama



: Islam



Alamat



: Karangtengah, Cianjur



Diagnose Medis : Pneumonia



2. Pengkajian Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Gagal nafas b. Riwayat Penyakit Sekarang Keluarga pasien mengatakan pasien jatuh dari tempat tidur pada tanggal 06 Januari 2021, pasien tidak dapat diajak berkomunikasi. Pada pukul 12.30 pasien dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Karena kondisi pasien yang perlu penangan lebih lanjut dan fasilitas yang lebih memadai, pasien di rujuk ke Rumah Sakit Pada pukul 13.30 pasien telah sampai di IGD dan telah dilakukan pemeriksaan Tekanan Darah 60/palpasi, terpasang SIMV rate 12 RR 23x/menit 20x/menit suhu 36,5oC nadi 106x/menit, SaO2 95% kesadaran Apatis GCS E4 M6 Vx dan



diberikan terapi infus NacL 0,9% loading 500cc, injeksi Ranitidin 500 mg dan Ondansentron 4 mg, telah dilakukan head up 30 o , pemasangan DC, NGT dan Oksigen 4 liter/menit. Pada pukul 17.30 pasien dipindahkan ke HCU dan telah dilakukan foto thorax, didapatkan hasil adanya Pneumonia. pada tanggal 08 Januari 2021 kondisi pasen semakin kritis maka pada jam 17.30 dipindahkan ke ICU. Di ICU pasien mengalami gagal nafas lalu dilakukan pemasangan Intubasi dan Ventilator. c. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dan menahun, pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat diabetes mellitus maupun hipertensi. Pasien juga tidak memiliki alergi terhadap obat dan riwayat operasi sebelumnya. d. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit menular maupun menahun.



3. Pengkajian Kritis B 6 a) Breath (Pernapasan) : Terpasang Ventilator mode SIMV RATE 12 RR 23x/menit PEEP 7, SaO2 95%, FiO2 90%, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan nafas cuping hidung, suara ronkhi terdengar di paru kanan dan kiri. b) Blood (Sirkulasi) : Perabaan akral dingin, tekanan darah 91/75 mmHg, nadi 138x/menit, CRT >2 detik, tidak ada sianosis, suhu 39o C, tidak ada bunyi jantung tambahan, tidak ada penonjolan vena jugularis c) Brain (Persyarafan) : Kesadaran Somnolen, GCS E3M5Vx, ada kelemahan fisik di ekstremitas kiri, kekuatan otot kanan kiri atas 4/3 bawah 4/3 d) Bladder (Perkemihan) : Terpasang DC, Balance Cairan (BC) dalam 8 Jam Intake : 1729 cc NGT :



400cc Infus: 1200 cc Obat : 129 cc Output :1863 cc Urine : 1600 cc IWL normal : 15 x 50 x 8/24= 250 cc IWL kenaikan suhu (10% x 200) x (3937) x 8/24 jam + 250 cc = 263 cc BC =Intake-output =1729-1863=-134 cc e) Bowel (Pencernaan) : Turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, peristaltik usus 12x/menit, terpasang NGT, pasien tidak mual muntah. f) Bone (Muskuloskeletal): Pasien mengalami kelemahan otot di ekstremitas kiri dengan kekuatan otot kanan kiri atas 4/3 bawah 4/3, Tidak mengalami perubahan bentuk tulang 4. Pengkajian Pola Fungsional : a.



Oksigenasi : keluarga pasien mengatkan sebelumnya tidak ada masalah dengan pernafasan, namun sejak 2 hari lalu pasien sering mengeluh nafas nya berat, dan sesak, RR 23x/menit, Terpasang Ventilator



b.



Cairan dan Elektrolit: keluarga pasien mengatakan Tn.E sebelum sakit minum air 3-4 gelas sedang per hari. sejak di rumah sakit klien minum di bantu dengan menggunakan selang NGT, dan terpasang



infus NacL 0,9% loading



500cc. c.



Nutrisi : sebelum sakit keluarga pasien mengatakan Tn.E kurang nafsu makan dan jarang makan dan tidak bisa menghabiskan makanannya.



d.



Aman dan Nyaman : tidak di kaji



e.



Eliminasi : sebelum sakit kelurga pasien mengatakan pasien BAB 2x sehsari dan BAK 3-4 kali sehari, semenjak di RS pasien di bantu keluarga untuk kebutuhan BAB dan BAK, pasien tampak menggunakan pempers



f.



Aktivitas dan Istirahat : sebelum sakit kelurga pasienmengatakan tidak ada gangguan saat tidur, pasien tidur siang 30 menit sampai 1 jam, dan tidur malam 6 sampai 7 jam, namun semenjak di RS pasien tapak sulit untuk tidur.



g.



Psikososial: tidak di kaji



h.



Komunikasi : sebelum sakit keluarga pasien menagatakan pasien bicara normal bisa becanda, dan ketawa setelah masuk RS pasien tampak tidak bisa berbicara dengan leluasa dan pelo



i.



Seksual : tidak di kaji



j.



Nilai dan Keyakinan : tidak di kaji



k.



Belajar : tidak di kaji



5. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium Hemoglobin 12,0 g/dL Eritrosit 3,82 10ˆ6/ul Lekosit 17,0 10ˆ3/ul Trombosit 202 10ˆ3/ul Hematokrit 55,9% MCV 94,0 fL MCH 31,4 Fl MCHC 33,4 g/dL Neutrofil 88,8% Limfosit 6,3% MXD 4,9% RDW 14,6% Ureum 126,7 mg/dL Creatinin 2,01 mg/dL Bun 59,2 mg/dL Natrium 137 mmol/L Kalium 3,98 mmol/L Chlorida 104,9 mmol/L GDS 107,89 mg/dL ALT (GPT) 51,5 u/L AST (GOT) 96,2 u/L Acid/Base 37oC 2. Analisa gas darah pH 7,49 PCO2 23 mmHg PO2 118 mmHg BE -4,2 mmol/L tCO2 17,6 mmol/L HCO3 16,9 mmol/L st HCO3 20,9 mmol/L Na+ 139 mmol/L



K+ 3,4 mmol/L Cl- 111 mmol/L Angap 15,3 mmol/L Alkalosis Respiratorik 3. Foto Thorax Tanggal 06 Januari 2021 / 20:35 WIB Oedem Pulmonal Mixed Pneumonia 6. Terapi Jenis terapi



Dosis



Golongan



Nacl 0,9%



20 tpm



kandungan Elektrolit Sodium Memenuhi



Asam Folat



Chlorida cairan dan elektrolit 0,4 mg/ 12 Vitamin Asam folat Memproduksi sel darah jam



B12



1mg/12



dan Fungsi farmakodinamik



0,4 mg



merahdan



Vitamin Zat besi



anemia Memproduksi



jam Ranitidine



merah



50 mg/ 12 H2 jam



mencegah sel



dan



darah



menjaga



kesehatan sistem saraf antagonis Obat tukak lambung



Ranitidine Hcl 21



Ringer



mg Loading 1 Elektrolit, per 1000 Memenuhi



Laktat



flabot hari



kebutuhan



kebutuhan



1 ml natrium laktat cairan dan elektrolit dan 3,1 gr Nacl 6 gr mengatasi dehidrasi Kclo 3 gr Cacl2 0,2 gr air untuk injeksi



Manitol



aquadest 1000 ml 125 mg/ 6 Diuretik osmotik Mengurangi oedem otak



Furosemid



jam Maniotol 2% dan mengatasi oliguria 20 mg/ 12 Diuretik Furosemid Untuk mengurangi cairan jam



20 mg



dalam



tubuh



dan



membuang lewat saluran kemih Mengurangi oedem



A. ANALISA DATA



Hari/Tgl / Jam



Data Fokus



Etiologi



Data Subyektif: 1



Pnemonia



Data Obyektif: Penyebaran



SIMV rate 12 RR 23x/menit,



Bakteri Secara



terdapat sekret dimulut dan



Hematogen



ventilator,



Reaksi Radang



dan



kesadaran



Pada Broncus



somnolen, terpasang, SPO2



dan Alveulus



kiri, hasil



Oedem



jalan



nafas



suara



ronkhi di lobus bawah kanan



95%,



Ketidakefektifan bersihan



Jalan nafas dibantu ventilator



selang



Problem



foto



thoirax



Pulmonal



Mixed



Pneumonia, leukosit 17.000,



Peningkatan Produksi Sekret



suhu 39oC, tidak ada sianosis Akumulasi Sekret Obstruksi Jalan 2



Data Subyektif:-



nafas Perubahan



Gangguan



Data Obyektif:



membran



pertukaran gas



RR: 23x/menit, nadi 138 alveolar-kapiler x/menit pH 7,49 PCO2 23 mmHg PO2 118 mmHg BE -4,2



mmol/L



tCO2



17,6



mmol/L HCO3 16,9 mmol/L st HCO3 20,9 mmol/L Na+ 139 mmol/L K+ 3,4 mmol/L Cl- 111 mmol/L kesadaran



3



somnolen Data Subyektif: -



Meningkatnya



Kekurangan



Data Obyektif:



Metabolisme



volume cairan



Suhu 39oC, Balance Cairan



Tubuh untuk



-263 cc, turgor kulit tidak



Melawan Infeksi



elastis, mukosa bibir kering, Hematokrit 55,9% Capilary Refile



Time



Tekanan



>2



Darah



detik,



Reaksi Menggigil



91/75



mmHg, nadi 138x/meni



Reaksi Peningkatan Panas



4



Data Subyektif: -



Hipertermi Tirah baring



Intolen aktivitas



Ketidakefektifan



bersihan



Data Obyektif: Kekuatan otot 4 3 4 3 Pasien



tampak



lemah,



aktivitas



dibantu



oleh



perawat,



Tekanan



Darah



91/75



mmHg,



138x/menit,



Suhu



nadi 39oC,



kesadaran somnolen GCS E3M5Vx DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.



jalan



nafas b.d obstruksi jalan nafas 2.



Gangguan



pertukaran



gas



b.d



cairan



b.d



perubahan membran alveolar-kapiler 3.



Kekurangan kegagalan mekanisme regulasi



volume



B. INTERVENSI KEPERAWATAN



Hr/tgl/Jam



Dx. Kep



Dan Kriteria Hasil



NIC Intervensi



TT



NOC



D



Rabu



Setelah



dilakukan Manajemen



06-01-21



tindakan jam,



pasien



menunjukkan



:



NOC:



1. Mobilisasi



atau



ambulasi



pasien



(miring



kiri,



telentang,



1. Menunjukka



2. Lakukan



paten (tidak



dada



2. Tidak



ada



miring



kanan)



n jalan nafas ada sekret) 1



nafas



(3140)



keperawatan selama 3x8



jalan



fisioterapi



3. Lakukan



suctioning



endotrakea



sianosis atau



Manajemen



dyspnea



nafas buatan (3180)



3. Saturasi



4. Selalu



oksigen



tangan



>95%



jalan mencuci



5. Lakukan oral hygiene



4. Respirasi 16-



Manajemen ventilasi



24x/menit



mekanik non invasif



5. Sekret



(3302)



berkurang atau hilang



6.



Monitor



status hemodinamik 6. Kolaborasi



aktif



dengan dokter untuk Rabu 06-01-21



2



Setelah dilakukan



terapi obat antibiotic Manajemen asam basa:



perawatan selama



alkalosis respiratori (1914)



3x8



jam,



klien



menunjukkan: NOC:



1. Monitor pola nafas 2. Monitor analisa gas darah



dan



urine



1. Gas



Darah



Arteri (GDA)



3. Kolaborasi



dalam rentang



dokter



normal



pemberian



obat



parenteral



klorida



2. Tidak



ada



dengan untuk



distress



Manajemen ventilasi



pernafasan



mekanik non invasif



3. Nadi



normal



60-100x/menit Setelah



06-01-21



perawatan 3x8



(3302) 4. Monitor



status



hemodinamik dilakukan Terapi aktivitas (4310)



Rabu



selama



jam,



klien



menunjukkan:



1. Ajarkan



pasien



untuk mobilisasi jika diperlukan



NOC:



2. Bantu pasien dalam



1. Vital



sign



normal



3



elektrolit



TD:



pemenuhan ADL 3. Kolaborasi



dengan



120/80 mmHg



terapi



N:



merencanakan



60-100



fisik



untuk



x/menit RR: 16-



program terapi yang



24 x?menit S:



tepat Terapi latihan



370 C



keseimbangan



2. Balance cairan normal (-100 cc - +100 cc) 3. Tidak



4. Monitor



respon



pasien dalam latihan ada



tanda-tanda dehidrasi ( turgor kulit baik,



mukosa



bibir



lembab,



CRT 4. Hematokrit 3752%



(0222)



keseimbangan



C. IMPLEMENRASI KEPERAWATAN Dx Kep 1



Jam



6 januari 2021



Jam personal 07.45



7 januari 2021



Jam



08.00



1. Melakukan



08.28



hygiene



08.10



hygiene



08.50



hygiene



08.30



DS: -



08.15



DS: -



08.55



DS: -



08.50



DO:



08.45



DO:



09.00



DO: pasien tampak



09.05



pasien



lebih 09.30



lebih nyaman, gigi



11.00



nyaman,



bersih, 11.00



bersih, mulut bersih,



11.05



mulut bersih, bau badan 11.10



mulut bersih, bau badan 11.05



bau badan berkurang.



12.30



berkurang.



berkurang.



tampak gigi



dan



bersih, 11.00 13.15



2. Mengobservasi nafas



lebih 09.00



jalan 13.30



auskultasi



1. Melakukan



pasien



personal 08.00



8 januari 2021



tampak



nyaman,



gigi



2. Mengobservasi nafas



dan



1. Melakukan personal



13.15



2. Mengobservasi jalan



jalan 13.30



nafas dan auskultasi



auskultasi



suara nafas



suara nafas



suara nafas



DS:-



DS:-



DS:-



DO: Terdapat sekret



DO:



DO:



dimulut



pasien



Terdapat sekret dimulut



Terdapat sekret dimulut



jumlah



sedikit



pasien (sebelum dioral



pasien (sebelum dioral



(sebelum



dioral



hygiene),



terpasang



hygiene),



terpasang



hygiene),



terpasang



ventilator,



terdengar



ventilator,



terdengar



ventilator, terdengar



suara ronkhi di lobus



suara ronkhi di lobus



suara ronkhi di lobus



bawah paru kanan dan



bawah paru kanan dan



bawah paru kiri



kiri



kiri



3. Memberikan mobilisasi (posisi



telentang head up 30o



head up 30o dan



dan kanan)



dan kanan)



kanan)



DS: -



DS: -



DS: -



DO:



DO:



DO: Pasien tampak



Pasien



miring



(posisi



telentang head up 30o



lebih



(posisi



mobilisasi



miring kiri telentang



tampak



kiri



3. Memberikan mobilisasi kiri



Pasien



miring



3. Memberikan



tampak



lebih



lebih



rileks,



RR



rileks, RR 26x/menit,



rileks, RR 24x/menit,



27x/menit,



SPO2 97% KU lemah



SPO2 97% KU lemah



100% KU lemah



4. Melakukan



fisioterapi



4. Melakukan



fisioterapi



SPO2



4. Melakukan



Dada dan suctioning



Dada dan suctioning



fisioterapi Dada dan



DS: -



DS: -



suctioning



DO:



DS: -



Tidak ada penumpukan



DO:



sekret



penumpukan



DO:



Tidak



penumpukan dijalan



ada sekret



nafas,sekret



berwarna



kuning



nafas,sekret



dijalan berwarna



Tidak



dijalan



ada sekret



nafas,sekret



kemerahan,suara ronkhi



kuning



berwarna



terdengar



kemerahan,suara ronkhi



kuning,suara ronkhi



di



lobus



bawah paru kanan dan



terdengar



kiri



bawah paru kanan dan



5. Monitor



status



himodinamik



di



lobus



kiri



terdengar di lobus bawah paru kiri 5. Monitor



5. Monitor



status



himodinamik



DS: -



himodinamik



DS: -



DO:



DS: -



DO:



TD: 98/75 mmHg, Nadi



DO:



mmHg,



140x/menit,



TD:



RR



29x/menit,



110/95



mmHg,



status



TD:



140x/menit,



120/95 Nadi RR



Suhu



Nadi 120x/menit, RR



24x/menit,



97%



25x/menit, Suhu 38oC,



37oC, SPO2 100%



somnolen,



SPO2 99% kesadaran



kesadaran somnolen,



GCS E3M5Vx, jenis



somnolen,



GCS



GCS E3M5Vx, jenis



ventilator SIMV rate 9,



E3M5Vx,



jenis



ventilator SIMV rate



PEEP



VT/PS:10,



ventilator PS PEEP 5,



5 PEEP 6, VT/PS:12,



FiO2: 90% kekuatan



VT/PS:9, FiO2: 85%



FiO2: 90% kekuatan



otot 4 3 4 3



kekuatan



otot 4 3 4 3



38,8oC,



SPO2



kesadaran



7,



6. Monitor



status



6. Monitor



status



6. Monitor



himodinamik



himodinamik



himodinamik



DS:-



DS: -



DS:-



DO:



DO:



DO:



TD: 90/70 mmHg, N



TD:



100/85



mmHg,



TD:



mmHg,



Suhu



status



130/90 N



128x/menit, S 38,5 oC,



Nadi 128x/menit, RR



130x/menit,



RR 25x/meinit SPO2



24x/menit, Suhu 38oC,



21x/menit S 37 oC,



97%



SPO2 99% kesadaran



SPO2



kesadaran



RR 99%



somnolen



GCS



somnolen,



GCS



kesadaran



E3M5Vx,



jenis



E3M5Vx,



jenis



GCS E4M6Vx, jenis



ventilator PS PEEP 7,



ventilator PS PEEP 5,



ventilator SIMV rate



VT/PS:10 FiO2: 70%



VT/PS:9, FiO2: 85%



5 PEEP 6, VT/PS:12



kekuatan otot 4 3 4 3



kekuatan otot 4 2 4 2



FiO2: 90% kekuatan



7. Memberikan mobilisasi



7. Memberikan mobilisasi



(posisi



miring



kiri



(posisi



miring



kiri



apatis



otot 4 3 4 3 7. Memberikan



telentang head up 30o



telentang head up 30o



mobilisasi



dan kanan)



dan kanan)



miring kiri telentang



DS: -



DS: -



head up 30o dan



DO:



DO:



kanan)



Pasien



tampak



lebih



Pasien



tampak



lebih



(posisi



DS: -



rileks, RR 24x/menit,



rileks, RR 25x/menit,



DO: Pasien tampak



SPO2 97% KU lemah



SPO2 99% KU lemah



lebih



8. Memberikan mobilisasi (posisi



miring



kiri



8. Memberikan mobilisasi (posisi



miring



kiri



telentang head up 30o



telentang head up 30o



dan kanan) DS: - DO:



dan kanan)



rileks,



24x/menit,



RR SPO2



100% KU lemah 8. Memberikan Mobilisasi



(posisi



miring kiri telentang head up 30o dan DS: -



kanan)



DO:



DS: -



Pasien Pasien



tampak



lebih



rileks, RR 24x/menit,



tampak



lebih



DO: Pasien tampak



rileks, RR 24x/menit,



lebih



SPO2 100% KU lemah



24x/menit,



9. Auskultasi suara nafas



SPO2 98% KU lemah



1. Melakukan



DS:-



personal



RR SPO2



100% KU membaik 9. Auskultasi



suara



DO:



nafas



Terdengar suara ronkhi



DS:-



di lobus bawah kiri



DO: Terdengar suara ronkhi



2



rileks,



1. Mengobservasi



di



lobus



bawah kiri 1. Mengobservasi jalan



jalan



hygiene



09.05



nafas



dan



auskultasi 09.55



DS: -



09.40



suara nafas



10.00



suara nafas



08.00



DO:



10.00



DS:-



12.00



DS:-



08.28



pasien



lebih 10.15



DO:



13.00



DO: Terdapat sekret



09.05



nyaman,



bersih, 12.00



Terdapat sekret dimulut 13.05



dimulut



pasien



11.00



mulut bersih, bau badan 13.00



pasien (sebelum dioral 13.35



jumlah



sedikit



tampak gigi



nafas dan auskultasi



berkurang.



13.05



2. Mengobservasi nafas



dan



jalan



auskultasi



hygiene),



terpasang



(sebelum



dioral



ventilator,



terdengar



hygiene),



terpasang



suara ronkhi di lobus



ventilator, terdengar



suara nafas



bawah paru kanan dan



suara ronkhi di lobus



DS:-



kiri



bawah paru kanan



DO:



2. Monitor



status



dan kiri



Terdapat sekret dimulut



himodinamik



pasien (sebelum dioral



DS: -



himodinamik



hygiene),



terpasang



DO:



DS: -



ventilator,



terdengar



TD:



110/95



2. Monitor



mmHg,



DO:



TD:



status



120/95



suara ronkhi di lobus



Nadi 120x/menit, RR



mmHg,



bawah paru kanan dan



25x/menit, Suhu 38oC,



140x/menit,



kiri



SPO2 99% kesadaran



24x/menit,



somnolen,



GCS



37oC, SPO2 100%



himodinamik



E3M5Vx,



jenis



kesadaran somnolen,



DS: -



ventilator PS PEEP 5,



GCS E3M5Vx, jenis



DO:



VT/PS:9, FiO2: 85%



ventilator SIMV rate



TD: 98/75 mmHg, Nadi



kekuatan otot 4 3 4 3



5 PEEP 6, VT/PS:12,



3. Monitor



140x/menit,



status



RR



3. Monitor



2x/menit, Suhu 38,8oC,



himodinamik



SPO2 97% kesadaran



DS: -



status



Nadi RR Suhu



FiO2: 90% kekuatan otot 4 3 4 3 3. Monitor



status



somnolen,



GCS



DO:



E3M5Vx,



jenis



TD:



himodinamik mmHg,



DS:-



ventilator SIMV rate 9



Nadi 128x/menit, RR



DO:



PEEP



VT/PS:10,



24x/menit, Suhu 38oC,



mmHg,



FiO2: 90% kekuatan



SPO2 99% kesadaran



130x/menit,



otot 4 3 4 3



somnolen,



GCS



21x/menit S 37 oC,



E3M5Vx,



jenis



SPO2



7,



4. Monitor



status



100/85



TD:



130/90 N RR 99%



himodinamik



ventilator PS PEEP 5,



kesadaran



DS:-



VT/PS:9, FiO2: 85%



GCS E5M6Vx, jenis



DO:



kekuatan otot 4 2 4 2



ventilator SIMV rate



TD: 90/70 mmHg, N 128x/menit,



4. Auskultasi suara nafas



5



apatis



PEEP



6,



RR



DS:-



VT/PS:12FiO2: 90%



25x/menit S 38,5 oC,



DO:



kekuatan otot 4 3 4 3



SPO2 97% kesadaran



Terdengar suara ronkhi



somnolen



GCS



di lobus bawah kiri



E3M5Vx,



jenis



5. Monitor



analisa dan



4. Auskultasi nafas



gas urine



DS:-



ventilator PS PEEP 7,



darah



VT/PS:10 FiO2: 90%



elektrolit



ronkhi



kekuatan otot 4 3 4 3



DS:-



bawah paru kiri



DO: pH



suara



DO: Terdengar suara di



lobus



5. Monitor analisa gas 7,50



pCO2



23



darah



dan



urine



elektrolit DS:HCO3 17,7 kalium 3,22



DO: pH 7,45 pCO2 27



3



Memberikan enteral



(NGT)



nutrisi 07.45



nutrisi 07.45



19,6



kalium 3,9 1. Memberikan nutrisi



enteral (NGT)



08.15



enteral (NGT)



DO: Sonde ±200 cc, 09.00



DS:-



09.00



DS:-



tidak



DO: Sonde ±200 cc, 09.55



DO: Sonde ±200 cc,



tidak



tidak ada residu



ada



Menghitung



DS:- 08.15



1. Memberikan



HCO3



residu 09.05



ada



residu 11.00



cairan DS:- DO: Intake 11.10



Memberikan



loading 11.10



NGT 200 cc, Infus 100 12.00



infus RL 500cc DS:-



cairan



09.10



cc, output urine 400 cc,



DO: Tidak ada reaksi



DS:-



10.00



IWL 263 cc, BC: 300-



alergi,



DO: Intake NGT 200



12.00



663=



500 cc



13.00



Memberikan



13.05



enteral



13.10



-363 (NGT)



balance 11.00



cc nutrisi



2. Menghitung



infus



cc, Infus 200 cc, balance



output urine 400 cc,



cairan



IWL 94 cc, BC: 400-



DO: Sonde ±200 cc,



DS:-



494=- 94 cc



tidak



DO:



ada



Menghitung



DS:-



loading



2. Menghitung balance



residu



3. Memberikan nutrisi



balance



Intake NGT 200 cc,



enteral (NGT)



cairan DS:- DO: Intake



Infus 650 cc, output



DS:-



NGT 400 cc, Infus 200



urine 500 cc, IWL 256



DO: Sonde ±200 cc,



cc, output urine 350 cc,



cc, BC: 850-756=+106



tidak ada residu



IWL 263 cc, BC: 600-



cc



613=



-13



cc



3. Memberikan



4. Menghitung balance nutrisi



cairan



Memberikan cairan IV



enteral (NGT)



DS:-



manitol 125 cc DS:-



DS:-



DO: Intake NGT 200



DO: Tidak ada reaksi



DO: Sonde ±200 cc,



cc, Infus 300 cc,



alergi



tidak ada residu



output urine 350 cc,



Mengobservasi



tanda-tanda



dehidrasi



4. Memberikan



DS:- DO: Turgor kulit



enteral (NGT)



tidak



DS:-



elastis,



bibir



nutrisi



IWL 94 cc, BC 500434= 66 cc 5. Memberikan



cairan



kering, mata cekung,



DO: Sonde ±200 cc,



IV manitol 125 cc



CRT >2 detik, akral



tidak ada residu



DS:-



dingin,



TD



108/80



5. Menghitung



mmHg, N: 130x/menit



Cairan



Suhu: 38 oC



DS:-



Balance



DO: Tidak ada reaksi alergi 6. Mengobservasi



DO: Intake NGT 400



tanda-tanda dehidrasi



cc, Infus 250 cc, output



DS:-



urine 700 cc, IWL 94



DO:



cc, BC650-794=-144 cc



baik, bibir lembab,



6. Memberikan cairan IV



CRT



Turgor



kulit



manitol 125 cc DS:DO: Tidak ada reaksi alergi 7. Mengobservasi



tanda-



tanda dehidrasi DS:DO: Turgor kulit tidak elastis,



bibir



kering,



mata cekung, CRT 2 detik, akral hangat, TD 100/80



mmHg,



130x/menit S: 37 oC



N:



D. EVALUASI Dx. Kep



Hari/tanggal



Jam



EVALUASI (SOAP)



rabu



14.00



-



S:-



-



O: Pasien terpasang ET Ventilator



06 jan 2021



TTD



mode PS PEEP 7 VT/PS 10 fio2 70%,



TD



90/70



mmHg,



140x/menit,



S



38,5oC,



28x/menit,



SPO2



97%,



N RR



mulut



bersih, suara ronkhi terdengar di lobus



1



bawah



kesadaran



kanan



dan



somnolen



kiri GCS



E3M5Vx, tidak ada sianosis -



A: Masalah belum teratasi



-



P: Lanjutkan Intervensi 1. Lakukan oral



hygiene



2.



Berikan/bantu



pasien untuk mobilisasi 3. Lakukan fisioterapi dada dan suctioning 4. rabu



14.15



06 jan 2021



-



Monitor status himodinamik S:-



-



O: RR: 28x/menit, nadi 138 x/menit, kesadaran somnolen GCS E3M5Vx, tidak ada sianosis



2



-



A: Masalah belum teratasi



-



P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor status himodinamik 2. Monitor analisa



3



rabu 06 jan 2021



14.20



gas



darah



dan



urine



-



elektrolit S:-



-



O: BC -113 cc, suhu 38 oC, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering, CRT



>2



detik,



mata



tampak



cekung, akral dingin TD 90/70



mmHg, N 140x/menit, -



A: Masalah belum teratasi



-



P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor status himodinamik 2. Hitung balance cairan 3. Observasi tanda-tanda dehidrasi 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian bolus cairan IV dan obat



Kamis



14.00



07 jan 2021



-



S:-



-



O: Pasien terpasang ET Ventilator mode PS PEEP 7 VT/PS 10 fio2 85%,



TD



100/80



130x/menit,



S



mmHg, 37oC,



N RR



24x/menit, SPO2 99% tidak ada penumpukan sekret dijalan nafas, suara ronkhi terdengar di lobus bawah kiri kesadaran somnolen GCS E3M5Vx, tidak ada sianosis



1



-



A: Masalah teratasi sebagian



-



P: Lanjutkan Intervensi 1. Lakukan oral hygiene 2. Berikan/bantu



pasien



untuk



mobilisasi 3. Lakukan fisioterapi dada dan suctioning 4. Observasi dan auskultasi suara napas 2



Kamis 07 jan 2021



14.10



-



5. Monitor status himodinamik S:-



-



O:



RR:



24x/menit,



nadi



130



x/menit, kesadaran somnolen GCS E3M5Vx, tidak ada sianosis, pH 7,50 pCO2 23 HCO3 17,7 kalium



3,22 A: Masalah teratasi sebagian -



P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor status himodinamik 2. Observasi dan auskultasi suara napas 3. Monitor analisa gas darah dan urine elektrolit



Kamis



14.30



07 jan 2021



-



S:-



-



O: BC -164 cc, suhu 37 oC, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, CRT 2 detik, , akral teraba hangat TD 100/80 mmHg, N 130x/menit,



3



-



A: Masalah teratasi sebagian



-



P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor status himodinamik 2. Hitung balance cairan 3. Observasi tanda-tanda dehidrasi 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat



1



Jumat 08 jan 2021



14.00



-



S:-



-



O: Pasien terpasang ET Ventilator mode SIMV rate 5 PEEP 7 VT/PS 12 fio2 90%, TD 130/90 mmHg, N 130x/menit,



S



37oC,



RR



24x/menit, SPO2 99% tidak ada penumpukan sekret dijalan nafas, suara ronkhi terdengar di lobus bawah kiri kesadaran apatis GCS E4M6Vx, tidak ada sianosis -



A: Masalah teratasi sebagian



-



P: Lanjutkan Intervensi 1. Lakukan oral hygiene 2. Berikan/bantu



pasien



untuk



mobilisasi 3. Lakukan fisioterapi dada dan suctioning 4. Observasi dan auskultasi suara napas Jumat



14.10



08 jan 2021



-



5. Monitor status himodinamik S:-



-



O:



RR:



24x/menit,



nadi



130



x/menit, kesadaran somnolen GCS E4M6Vx, tidak ada sianosis, pH 7,45 pCO2 27 HCO3 19,6 kalium 3,9 2



-



A: Masalah teratasi sebagian



-



P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor status himodinamik 2. Observasi dan auskultasi suara napas 3. Monitor analisa gas darah dan urine elektrolit



Jumat 08 jan 2021



14.30



-



S:-



-



O: BC +66 Cc, Suhu 37oc, Turgor Kulit



Elastis,



Mukosa



Bibir



Lembab, CRT