5 0 236 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. B DENGAN KASUS KATARAK
TRI ANGELIA
PRODI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR TAHUN 2020/2021
ILUSTRASI KASUS Pasien laki-laki berumur 64 tahun datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan pengelihatan mata kirinya buram sejak 1 tahun yang lalu, memburuk dalam satu bulan terakhir. Pasien mengaku bahwa mata kananya juga buram namun tidak separah mata kiri. Buram yang pasien rasakan adalah seperti berkabut. Pasien menyangkal adanya keluhan mata merah dan nyeri pada matanya. Pasien memakai kacamata untuk membaca dengan ukuran S+2.75 sebelumnya. Pasien merasa lebih silau ketika melihat cahaya/lampu. Pasien menyangkal memiliki riwayat Diabetes Mellitus, pasien memiliki hipertensi yang terkontrol sejak usia 50 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapati pada OD, visus 6/18 dan kekeruhan pada lensa yang menyeluruh dengan hasil shadow test positif . Pada OS, visus 1/60,dan kekeruhan pada lensa yang menyeluruh dengan shadow test positif.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Jl. MAIPA NO.19 MAKASSAR
KAJIAN KEPERAWATAN Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Tri angelia
NIM:
Unit
: MAWAR
Autoanamnese : Pasien
Kamar
: 201
Alloanamnese : ……….
Tanggal masuk RS
: 25 Agustus 2020
Tanggal pengkajian
: 25 Agustus 2020
I. IDENTIFIKASI A. PASIEN Nama initial
: TN.B
Umur
: 64 tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Status perkawinan
: Menikah
Jumlah anak
: 2 (dua)
Agama/ suku
: Islam/Toraja
Warga negara
: Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pensiunan Bank
Alamat rumah
: jl. Pangeran hidayat
B. PENANGGUNG JAWAB Nama
: Hermin
Umur
: 54 tahun
Alamat
: jl pangeran hidayat
Hubungan dengan pasien : Istri II. DATA MEDIK Diagnosa medik Saat masuk
: Katarak
Saat pengkajian
: Katarak senilis stadium imatur presbiopia
III. KEADAAN UMUM A. KEADAAN SAKIT Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit Alasan: Pasien mengeluh penglihatan buram ,silau ketika melihat cahaya, pandangan seperti berkabut, memilki pandangan ganda. B. TANDA-TANDA VITAL 1. Kesadaran (kualitatif): compos mentis Skala koma Glasgow (kuantitatif) a) Respon motorik
:6
b) Respon bicara
:5
c) Respon membuka mata : 4 Jumlah: 15 Kesimpulan : Sadar penuh 2. Tekanan darah : 140/80 mmHg MAP : 93 mmHg Kesimpulan : Nilai MAP Normal 3. Suhu : 36,5 0C di
Oral
Axilla
Rectal
4. Pernapasan: 20 x/menit Irama : Jenis :
Teratur Dada
Bradipnea
Takipnea
Perut
5. Nadi : 90 x/menit Irama :
Teratur
Bradikardi
Kuat
Lemah
Takikardi
C. PENGUKURAN 1. Lingkar lengan atas : 21 cm 2. Tinggi badan 3. Berat badan
: 168 cm : 70 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh : 24,80 kg/m2 Kesimpulan : IMT Normal
Kusmaul
Cheynes-stokes
D. GENOGRAM Keterangan: : Laki-laki : Perempuan : Pasien : Tinggal Serumah : Meninggal IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN 1. Keadaan sebelum sakit: Pasien mengatakan kesehatan itu penting, pasien selalu menjaga kebersihan makanan dan alatalat makannya. Pasien mengatakan sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan makan di luar suka minum kopi, pasien juga memiliki kebiasaan merokok dan jarang berolahraga. Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit dan tidak terlalu parah keluarga akan membeli obat di warung. 2. Riwayat penyakit saat ini : a) Keluhan utama
:
Pasien mengatakan penglitahatan buram b) Riwayat keluhan utama : Pasien mengatakan masuk rumah sakit penglitahan mata kiri buram semenjak 1 tahun lalu pasien mengatakn mata kanannya juga buram tapi tidak separah mata kiri, pasien mengatakan penglihatannya menjadi sangat kabur 1 bulan terakhir, pasien mengatakan pandangan buram seperti berkabut, Pasien mengatakan silau ketika melihat cahaya lampu. Klien juga mengalami kesulitan melihat pada jarak jauh atau dekat, pandangan ganda, susah melihat pada malam hari. 3. Riwayat penyakit yang pernah dialami : Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi yang terkontrol pada umur 50 tahun 4. Riwayat kesehatan keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat serupa dengan pasien 5. Pemeriksaan fisik : a) Kebersihan rambut
: Bersih
b) Kulit kepala
: Kotor (Berketombe)
c) Kebersihan kulit
: Bersih
d) Higiene rongga mulut
: Bersih
e) Kebersihan genetalia
: Tidak dikaji
f) Kebersihan anus
: Tidak dikaji
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit, pasien makan 3x sehari menghabiskan 1 porsi dengan lauk nasi, ikan sayur, perhari, minum kopi 3 kali sehari, minum air putih 5-7 gelas perhari dan merokok menghabiskan 1 bungkus untuk 2 hari. Pasien tidak memiliki alergi pada makanan, dan tidak mengalami kenaikan berat badan. 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan sejak sakit, pasien makan 3 kali sehari nasi sayur, daging menghabiskan stengah porsi. 3. Observasi : Tampak pasien diberikan makanan nasi sayur daging . 4. Pemeriksaan fisik : a) Keadaan rambut
: Beruban
b)
: Kembali dalam 3 detik
Hidrasi kulit
c) Palpebra/conjungtiva
: Tidak Tampak anemis
d) Sclera
: Tidak tampak icterik
e) Hidung
: Bersih
f) Rongga mulut
: bersih
g) Gigi
: Tampak kuning
gusi : Baik gigi palsu : memakai gigi palsu
h) Kemampuan mengunyah keras : mampu mengunyah keras i)
Lidah
j)
Pharing
: bersih : Tidak tampak pembesaran .
k) Kelenjar getah bening : Tidak tampak edema l)
Kelenjar parotis :Tidak tampak edema.
m) Abdomen :
Inspeksi
: Tampak normal
Auskultasi : Peristaltik usus 7 kali/menit
Palpasi
: Tidak teraba benjolan
Perkusi
: Tympani
n) Kulit :
Edema :
Positif
Negatif
Icterik :
Positif
Negatif
Tanda-tanda radang: Tidak Ada
o) Lesi : Tidak Ada
C. POLA ELIMINASI 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien hanya BAB sebanyak 1x sehari, dengan konsistensi lembek . Pasien mengatakn BAK 5 kali perhari. Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak mengalami masalah dalam pengeluaran urine dan BAB 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit pasien BAB1 kali perhari , BAK frekuensi 5-6 kali perhari 3. Observasi : Tampak pasien BAK dan BAB secara mandiri 4. Pemeriksaan fisik : a) Peristaltik usus : 5 x/menit b) Palpasi kandung kemih : c) Nyeri ketuk ginjal
Penuh :
Positif
Kosong Negatif
d) Mulut uretra : Tidak dikaji e) Anus :
Peradangan : Tidak dikaji
Hemoroid
: Tidak dikaji
Fistula
: Tidak dikaji
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum pensiun kerja di kantor dari pagi sampe sore hari, setelah pensiun pasien hanya dirumah . 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit tetap bisa melakukan aktifitas harian 3. Observasi : Tampak pasien melakukan aktivitas secara mandiri a) Aktivitas harian :
Makan
:2
Mandi
:2
Pakaian
:2
Kerapihan
:0
2 : bantuan orang
Buang air besar
:0
Buang air kecil
:0
3: Bantuan alat dan orang
Mobilisasi di tempat tidur : 0
b) Postur tubuh
: Tidak dikaji
0 : mandiri 1 : bantuan dengan alat
4: Bantuan penuh
c) Gaya jalan
: Tidak dikaji
d) Anggota gerak yang cacat : Tidak ada e) Fiksasi: : f) Tracheostomi
:-
4. Pemeriksaan fisik a) Tekanan darah Berbaring
: 140/80 mmHg
Duduk
: ………………..mmHg
Berdiri
: ………………..mmHg
Kesimpulan :
Positif
Negatif
b) HR : 80 x/menit c) Kulit : Keringat dingin
:-
Basah
:-
d) JVP : 5 + 1 cmH2O Kesimpulan : Normal e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : Normal f) Thorax dan pernapasan
Inspeksi: Bentuk thorax : Bentuk Simetris Retraksi interkostal : Tidak ada Retraksi Sianosis
: Tidak ada
Stridor : Tidak ada
Palpasi : Vocal premitus: Normal Krepitasi
: Tidak ada
Perkusi : Sonor
Redup
Lokasi : Dinding midklavikularis sebelah kanan
Auskultasi : Suara napas
: Vesikuler
Suara ucapan
: Normal
Suara tambahan : Tidak ada g) Jantung
Inspeksi :
Pekak
Ictus cordis : Tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis : Tidak teraba
Perkusi : Batas atas jantung
: ICS III garis parasternal kiri
Batas bawah jantung
: ………………………………………………………
Batas kanan jantung
: ICS IV medial garis parasternal kanan
Batas kiri jantung
: ICS VI garis midklavikularis kiri
Auskultasi : Bunyi jantung II A
: Tunggal I ICS II linea sternalis dextra
Bunyi jantung II P
: Tunggal ICS II dan III linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T
: Tunggal ICS II linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M
: Tunggal ICS II midclavikularis sinitra
Bunyi jantung III irama gallop : Tidak terdengar Murmur
: Tidak terdengar
Bruit : Aorta
: Tidak dikaji
A.Renalis
: Tidak dikaji
A. Femoralis
: Tidak dikaji
h) Lengan dan tungkai
Atrofi otot
:
Rentang gerak
: aktif
Positif
Kaku sendi
: tidak ada
Nyeri sendi
: Tidak ada
Fraktur
: Tidak ada
Parese
: Tidak ada
Paralisis
: Tidak ada
Negatif
Uji kekuatan otot Kanan Kiri Tangan
5
5
Kaki
5
5
Keterangan : Nilai 5 : kekuatan penuh Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : Terdapat kontraksi otot pada trisep,bisep,patela dan axiles
Refleks patologi : ……………………………………………………………….. Babinski,
Kiri
:
Positif
Negatif
Kanan :
Positif
Negatif
Clubing jari-jari
: Tidak ditemukan
Varises tungkai
: Tidak ditemukan
i) Columna vetebralis:
Inspeksi
:
Palpasi
: ………………………………………………………………………
Kaku kuduk
Lordosis
Kiposis
Skoliosis
: ………………………………………………………………………
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT 1. Keadaan sebelum sakit : pPasien mengatakan, sebelum sakit pasien tidak pernah tidur siang, pasien tidur 8 jam perhari dari jam 10 malam sampai jam 6 pagi, klien tidur dengan suasana gelap menggunakan bantal guling dan selimut tidur di kamar bersama dengan istrinya. 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit, pasien tidur jam 3 sore, dan tidur malam jam 9 atau 10 per hari . 3. Observasi : Tampak klien berbaring di tempat tidur tidak lemas Ekspresi wajah mengantuk
:
Positif
Negatif
Banyak menguap
:
Positif
Negatif
Palpebra inferior berwarna gelap :
Positif
Negatif
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien bisa berbicara dengan baik. Pasien adalah lulusan Sarjana 2. Keadaan sejak sakit : Pasien bisa berkomunikasi dengan baik. 3. Observasi : Tampak pasien berbicara dengan jelas 4. Pemeriksaan fisik :
a) Penglihatan
Kornea
: refleks berkedip dengan spontan
Pupil
: Isokor, bereaksi terhadap cahaya
Lensa mata : Klien menggunakan kacamata , lensa tampak keruh
Tekanan intra okuler (TIO) : Tidak ada peningkatan TIO
b) Pendengaran
Pina
: Tidak dikaji
Kanalis
: Tidak dikaji
Membran timpani : Tidak dikaji
c) Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai Tampak pasien menggerakkan lengan dan kaki kiri dan kanan kearah rangsangan nyeri. G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan pasien tidak pernah mengeluh tentang kepercayaan dirinya. 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit pasien pasien mengatakan takut tidak bisa melihat lagi 3. Observasi : a) Kontak mata
: fokus
b) Rentang perhatian
: tidak fokus
c) Suara dan cara bicara
: pasien bisa berbicara dengan jelas
d) Postur tubuh
: normal
4. Pemeriksaan fisik : a) Kelainan bawaan yang nyata
: Tidak ada
b) Bentuk/postur tubuh
: Normal
c) Kulit
: Bersih
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sangat aktif dalam bersosialisasi dengan tetangga maupun kerabat, pasien selalu tampak senang saat bertemu dengan kerabat. Pasien mengatakan pasien sangat mudah untuk berbaur dengan lingkungan yang baru. 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit pasien sulit untuk berinteraksi dengan kerabat karena kondisinya.
3. Observasi : Tampak pasien bisa berbicara dengan jelas I.
POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengakatan sebelum sakit pasien tidak memiliki masalah dengan hubungan suami istrinya. 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan tidak berhubungan dengan istrinya 3. Observasi : Tampak pasien mengalami penurunan libido karena kondisinya 4. Pemeriksaan fisik : Tidak dikaji .
J. POLA MEKANISME KOPING DAN T OLERANSI TERHADAP STRES 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan apabila pasien sedang cemas atau mengalami stres dan gelisah, pasien selalu menyelesaikan masalahnya bersama istri dan anak-anaknya. 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan sejak sakit, pasien selalu mengeluh kepada istrinya tentang kondisinya saat ini, pasien juga mengatakan bingung dengan kondisinya saat ini ,dan juga pasien merasa takut tidak bisa melihat lagi 3. Observasi : Tampak pasien murung, gelisah, tegang, dan bingung K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN 1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan, sebelum sakit pasien sangat aktif melakukan sholat 5 waktu dan juga setiap jumat sholat berjamaah di mesjid 2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan semenjak sakit, pasien tetap berusaha melakukan sholat ditempat tidur sesuai waktunya. 3. Observasi : Tampak pasien tetap melakukan sholat 5 waktu dan tasbih selalu berada disamping pasien.
V. UJI SARAF KRANIAL A. N I : Olfactorius Pasien dapat menyebutkan aroma minyak kayu putih yang berikan B. N II : Opticus Pasien sulit untuk membaca karena penglihatan kabur penurunan visus OS: 1/60 OD:6/18 C. N III, IV, VI : Oculomotoris, Trochlearis, Abduscens Pasien mampu menggerakkan bola matanya ke seluruh arah, tampak pupil mengecil saat diberi cahaya . D. N V : Trigeminus Sensorik : Pasien mampu merasakan gesekan kapas di pipi sebelah kanan dan kiri, kening dan dagu dengan mata tertutup Motorik : Pasien mampu mengunyah keras. E. N VII : Facialis Sensorik : Pasien mampu mengecap rasa manis saar diberi gula.. Motorik : Pasien mampu tersenyum dan mengangkat alis, dan mengerutkan dahi F. N VIII : Vestibularis : Paien bisa menjaga keseimbangan dengan berdiri dengan satu kaki Akustikus : Pasien mampu mendengar suara gesekan jari perawat pada telinga kiri dan kanan G. N IX : Glassopharyngeus Tampak letak uvula berada di tengah H. N X : Vagus Pasien mampu menelan I.
N XI : Accessorius Pasien mampu mengangkat bahu kanan namun pasien mampu mengangkat bahu kiri
J. N XII : Hypoglossus Pasien mampu menjulurkan lidah kedepan dan mendorong ke pipi kiri dan kanan.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Status oftalmologis KETERANGAN 1.
2.
3.
4.
5.
6.
OD
OS
Tajam penglihatan
6/18
1/60
Kacamata lama
S+2.00, Addisi S+2.75
Plano, Addisi S+2.75
Eksoftalmus
Tidak ada
Tidak ada
Endoftalmus
Tidak ada
Tidak ada
Deviasi
Tidak ada
Tidak ada
Gerakan mata
Balik ke segela arah
Balik ke segela arah
Warna
Hitam
Hitam
Letak
Simetris
Simetris
VISUS
KEDUDUKAN BOLA BOTA
SUPRA SILIA
PALPERBRA SUPERIOR DAN INFERIOR Edeema
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri tekan
Tidak ada
Tidak ada
Ektropion
Tidak ada
Tidak ada
Entropion
Tidak ada
Tidak ada
Blefarospasme
Tidak ada
Tidak ada
Trikiasis
Tidak ada
Tidak ada
Sikatriks
Tidak ada
Tidak ada
Fisura palpebra
9mm
9mm
Hordeolum
Tidak ada
Tidak ada
Kalazion
Tidak ada
Tidak ada
Ptosis
Tidak ada
Tidak ada
KONJUNGTIVA TARSAL SUPERIOR DAN INFERIOR Hiperemis
Tidak ada
Tidak ada
Folikel
Tidak ada
Tidak ada
Papil
Tidak ada
Tidak ada
sikatriks
Tidak ada
Tidak ada
Anemia
Tidak ada
Tidak ada
Kemosis
Tidak ada
Tidak ada
KONJUNGTIVA BULBI
7.
8.
9.
Injeksi konjungtiva
Tidak ada
Tidak ada
Injeksi siliar
Tidak ada
Tidak ada
Pendarahan sub konjungtiva
Tidak ada
Tidak ada
pterigium
Tidak ada
Tidak ada
Pinguekula
Tidak ada
Tidak ada
Nervus pigmentosus
Tidak ada
Tidak ada
Punctum lakrimal
Terbuka
Terbuka
Tes anel
+
+
Warna
Putih
Putih
Ikterik
Tidak ada
Tidak ada
kejernihan
Jernih
Jernih
Permukaan
Licin
Licin
Ukuran
12mm
12 mm
Sensibilitas
Baik
Baik
Infiltrat
Tidak ada
Tidak ada
Ulkus
Tidak ada
Tidak ada
Perforasi
Tidak ada
Tidak ada
Arkus senilis
Ada
Ada
Edema
Tidak ada
Tidak ada
Tes plasido
Reguler
Reguler
Kedalaman
Dalam
Dalam
Kejernihan
Jernih
Jernih
Hifema
Tidak ada
Tidak ada
Hipopion
Tidak ada
Tidak ada
Efek tyndall
Tidak ada
Tidak ada
Warna
Coklat
Coklat
Kripte
Jelas
Jelas
Bentuk
Bulat
Bulat
Sinekia
Tidak ada
Tidak ada
Kolobuma
Tidak
Tidak
SISTEM LAKRIMALIS
SKLERA
KORNEA
10. BILIK MATA DEPAN
11. IRIS
12. PUPIL Letak
Sentral
Sentral
Bentuk
Bulat
Bulat
Ukuran
5mm
5mm
Refleks cahaya langsung
+
+
Refleks cahaya tidak langsung
+
+
Kejernihan
Keruh
Keruh
Letak
Menyeluruh
Menyeluruh
Shadow test
Positif
Positif
13. LENSA
VII. TERAPI
N- acetylcarnosine 5 ml.
Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji
(
)
VIII. Analisa Data No
1
Data Fokus
Problem
Etiologi
DS :
Gangguan persepsi
Gangguan
- pasien mengatakan penglihatan kabur
sensori
peenglihatan
Ansietas
Kurang
- pasien mengatakan pandangan seperti berkabut - pasien mengatakan silau ketika melihat cahaya -pasien mengatakan sulit melihat jarak jauh -pasien mengatakan memiliki pandangan ganda DO : - Tampak lensa keruh - Shadow test + - Penurunan visus 1/60 2
DS : - pasien mengatakan takut tidak bisa melihat
terpaparnya
lagi
Informasi
-pasien mengatakan bingung dengan kondisinya saat ini DO : - pasien tampak murung - Pasien tampak tegang - Pasien tampak gelisah - Pasien tampak bingung 3
DS :
Risiko Jatuh
Faktor resiko
-pasien mengatakan pandangan kabur
gangguan
- pasien mengatakan sulit melihat jarak jauh
penglihatan
-pasien mengatakan silau ketika melihat
(katarak)
cahaya - pasien mengatakan memiliki pandangan ganda DO :
- shadow test + -lensa tampak keruh -visus 1/60 .
IX. Intervensi Keperawatan No. 1
SDKI
SLKI (Standar luaran keperawatan
SIKI (Standar Intervensi
Indonesia)
Keperawatan Indonesia)
D.0085
Setelah
Gangguan
keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Batasi stimulus lingkungan
persepsi
dilakukan
sensori diharapkan
berhubungan
masalah
tindakan 1. Observasi status sensori Gangguan
persepsi sensori dapat teratasi dengan 3. Ajarkan cara meminimalisi
dengan gangguan kriteria hasil : penglihatan
(cahaya)
-
verbalisasi
stimulus( melihat
bayangan
meningkat
membatasi
pencahayaan ruangan) 4. Kolaborasikan
- ketajaman penglihatan membaik
obat
pemberian
yang
mempengaruhi
persepsi stimulus 2
D.0080
Setelah
Ansietas
keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Identifikasi
berhubungan
diharapkan masalah nyeri akutl dapat ansietas berkurang
dengan
dilakukan
tindakan 1. Monitor tanda tanda ansietas
kurang teratasi dengan kriteria hasil :
3. Temani
saat
tingkat
pasien
untuk
terpaparnya
- Verbalisasi kebingungan menurun
mengurangi
kecemasan
jika
informasi
- Gelisah berkurang
memungkinkan
- Tegang berkurang
4. Informasikan secara faktual
- Tidak khawatir akibat kondsi yang mengenai diagnosis, pengobatan, dihadapi
dan prognosis 5. Kolaborasikan
pemberian
obat ansietas jika perlu 3
D.0143 Resiko dengan
Setelah
dilakukan
tindakan 1. Indentifikasi
faktor
resiko
jatuh keperawatan selama 1 x 24 jam jatuh faktor diharapkan
resiko cedera dapat 2. Identifikasi faktor lingkungan
resiko gangguan teratasi dengan kriteria hasil :
yang meningkatkan resiko jatuh
penglihaatan
- jatuh dari tempat tidur menurun
3. Orientasikan
( katarak)
-jatuh saat berdiri menurun
pasien dan kelurga
-Jatuh saat duduk menurun
4. Pemasangan handrall tempat
-jatuh saat berjalan menurun
tidur
-jatuh saat di kamar mandi menurun
5. Dekatkan bel pemanggil dalam
-ketajaman penglihatan meningkat.
jangkauan pasien 6. Anjurkan
ruangan
menggunkan
pada
alas
kaki agar tidak licin 7. Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
X. Diagnosa Keperawatan 1. D.0085 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan 2. D.0080 Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi 3. D. 0143 Resiko jatuh dengan faktor resiko gangguan penglihatan ( Katarak)
XI. Implementasi Keperawatan Nama/Umur
: Tn.B / 64 tahun
Kamar/Unit
: 201/Mawar
Tanggal/Jam 25 agustus
No.Dx I
Implementasi Mengkaji keadaan umum
2020
H/ :
08:00
-Tampak sadar penuh Mengobservasi status sensori H: -klien mengatakan pandangan kabur -klien mengatakan silau melihat cahaya -klien mengatakan pandangan ganda -tampak lensa keruh - visus 1/60
08:10
II
Memonitor tanda-tanda vital H/: - TD : 140/80 N : 85x/menit P : 20x/menit S : 36,5 C Memonitor tanda- tanda ansietas H: -Pasien tampak tegang -pasien tampak bingung -pasien mengatakan takut tidak bisa melihat lagi
09:00
I
Pemberian obat tetes Nacetylcarnosine 2 tetes
10:00
I
Membatasi pencahayaan di dalam ruangan H/ : Tampak pasien berbaring di atas tempat tidur ,tampak pasien tegang
Perawat Tri angelia
11:30
II
Memberitahukan kepada pasien dan keluarga mengenasi diagnosis dan prosedur tindakan H/: Tampak pasien dan keluarga mendngarkan informasi yang di berikan
12:10
III
Mengidentifikasi faktorr resiko jatuh Mengorientasikan ruangan kepada pasien dan keluarga Memasang handrall tempat tidur H: Pasien tampak berbaring di tempat tidur Terpasang handrall pengaman
13:00
II
Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat ansietas
14:00 14:30
Dilakukan tindakan operasi ecce I
Post op selesai H/: pasien tampak menggunakan penutup mata
I
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai proses penyembuhan katarak post op H: pasien dan keluarga mendengarkan penjelasan perawat
XII. Evaluasi Keperawatan Nama/Umur : Tn.B / 64 tahun Kamar / Unit : 201/Mawar
Tgl.
Evaluasi SOAP
Nama Perawat
25
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan
Tri
Agustus
penglihatan
angelia
2020
S: -pasien mengatakan penglihatan terang -pasien mengatakan tidak nyeri O: - tampak menggunaakan penutup mata sebelah kanan A : gangguan persepsi sensori ter atasi P: hentikan intervesi pasien pulang 2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi S: -Pasien mengatakan paham dengan penjelasan perawat - pasien mengatakan tidak takut lagi dengan kondisinya O: - Pasien tampak rileks - pasien tampak mengerti dengan penjelasan perawat A: Ansietas teratasi P: hentikan intervensi pasien pulang 3. Resiko jatuh dengan faktor resiko gangguan penglihatan S: -Pasien mengatakan mengerti tentang penjelasan perawat mengenai resiko jatuh O: -pasien di temani keluarga -pasien selesai tindakan operasi - pasien mengunakan penutup pada mata kiri A: Masalah teratasi P:Hentikan intervensi pasien pulang