Askep KDK Di Ruang Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

23



ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN KEJANG DEMAM KOMPLEK DI RUANG DAHLIA RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS I.



IDENTITAS DATA Nama



: An. A



Tempat/tgl lahir : Terusan Raya, 16 Desember 2017 Usia



: 2,1 Tahun



Pekerjaan Ayah : Swasta Pekerjaan Ibu



: Ibu Rumah Tangga



Alamat



: Terusan Raya



Agama



: Islam



Suku Bangsa



: Banjar



Pendidikan Ayah : SMU Pendidikan ibu



: SMU



II. KELUHAN UTAMA Ibu Pasien mengatakan anaknya masih panas dan tidak nafsu makan



III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang kerumah sakit bersama Ibunya. Ibu Pasien mengatakan anaknya demam sejam kemaren sore demam Turun naik, kejang 2x jam 03.00 wib kelonjotan tangan dan kaki, mata mendelik keatas, kejang selama ± 15 menit, kemudian kejang berulang pada jam 06.00 wib ± 15 menit dan langsung dibawa ke Rumah Sakit.



IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN 1. Prenatal Ibu Pasien mengatakan selama kehamilan tidak ada mengalami Flour Albus, tidak ada mengalami sakit seperti diare, hanya mual-mual biasa. ibu Pasien mengatakan selama mengandung dalam keadaan sehat.



24



2. Intranatal Ibu Pasien mengatakan melahirkan secara normal di rumah praktik bidan 3. Postnatal Ibu Pasien mengatakan kondisi bayi saat lahir menangis,. Berat badan 2500 gram.



V. PENYAKIT MASA LAMPAU 1. Penyakit waktu kecil Ibu Pasien mengatakan Pasien pernah mengalami kejang 2. Pernah di Rawat di RS Ibu Pasien mengatakan Pasien pernah dirawat di rumah sakit 3. Obat-obatan yang digunakan Ibu Pasien mengatakan sebelumnya Pasien ada menggunakan obat demam (paracetamol syirup) 4. Tindakan operasi Ibu Pasien mengatakan sebelumnya Pasien tidak pernah melakukan tindakan operasi 5. Alergi Ibu Pasien mengatakan Pasien tidak ada riwayat alergi 6. Kecelakaan Ibu Pasien mengatakan Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan 7. Imunisasi Ibu Pasien mengatakan Pasien imunisasi lengkap



25



VI. RIWAYAT KELUARGA (DISERTAI GENOGRAM)



Keterangan : : Laki-Laki



: Perempuan



: Pasien



: Tinggal serumah



: Garis Keturunan



VII. RIWAYAT SOSIAL 1. Yang mengasuh Ibu Pasien mengatakan Pasien tinggal serumah bersama ibu dan ayahnya 2. Hubungan dengan anggota keluarga Ibu Pasien mengatakan Pasien menjalin hubungan baik dengan seluruh anggota keluarga. 3. Hubungan dengan teman sebaya Ibu Pasien mengatakan Pasien suka bermain dan bercanda.. Pasien dalam masa pertumubuhan.



26



4. Pembawaan secara umum Pasien sangat aktif bermain 5. Lingkungan rumah Ibu Pasien mengatakan lingkungan rumah baik.



VIII. KEBUTUHAN DASAR SEBELUM SAKIT DAN SAAT SAKIT 1. Makanan yang disukai a. Sebelum sakit Ibu Pasien mengatakan Pasien sangat menyukai ayam goreng b. Saat sakit Ibu Pasien mengatakan saat sakit anaknya hanya makan 1-2 sedok makanan yang disediakan Rumah Sakit. 2. Pola tidur a. Sebelum sakit Ibu Pasien mengatakan Pasien sering tidur siang. Saat sebelum sakit Pasien tidur malam hari 8-9 jam. b. Saat sakit Ibu Pasien mengatakan pada saat sakit pola tidur Pasien tidak teratur. Pasien lebih banyak rebahan 3. Mandi a. Sebelum sakit Pada saat sebelum sakit Pasien mandi 2x sehari. b. Saat sakit Pada saat sakit Pasien mandi hanya 1x sehari dengan di seka. 4. Aktivitas bermain a. Sebelum sakit Ibu Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien sangat aktif bercanda dengan nenek dan sepupunya maupun teman dilingkungan rumahnya.



27



b. Saat sakit Ibu Pasien mengatakan pada saat sakit Pasien lemes. Dan tidak bermain keluar ruangan 5. Eliminasi a. Sebelum sakit Ibu Pasien mengatakan BAK 5x dalam sehari, sedangkan BAB 1x dalam dua hari. b. Saat sakit Ibu Pasien mengatakan BAK 3-4x sehari dan BAB (-)



IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI 1. Diagnosa Medis Kejang Demam Komplek 2. Tindakan operasi Tidak ada 3. Status nutrisi : Baik 4. Status cairan Inf D5 ¼ Ns 1000 cc/24 Jam 5. Obat-obatan -



Pct Drip 4x150mg/iv



-



Inj Diazepam 3mg/iv ( Bila Kejang, Bolus pelan )



-



Diazepam Puyer 3x1mg/oral



6. Aktivitas Ibu Pasien mengatakan Pasien lebih senang berbaring ditempat tidur pasien dan menonton 7. Tindakan keperawatan -



Mengontrol perkembangan Pasien



-



Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum



-



Mengevaluasi Kejang dan Demam



28



-



Mengevaluasi asupan nutrisi



-



Kolaborasi obat-obatan dan cairan dan infus sesuai instruksi



8. Hasil laboratorium Tanggal 16 Januari 2020 Pemeriksaan



Hasil



Nilai Rujukan



Satuan



HGB



11.6



12,0 – 17,4



g/dl



WBC



7.33



5.00-10.000



103/iul



RBC



4.69



4.00-5.50



108/iul



HCT



36.4



36.0-52.0



%



PLT



217



150-400



103/iul



X. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum



: Pasien tampak lemah



Tanda Vital



: N = 128 x/menit R = 28 x/menit



S = 38,6oC SP02 = 97 %



ANTROPOMETRI TB/BB lahir



: 37 cm / 2,5 kg



TB/BB sekarang



: 90 cm / 10 kg



PENGKAJIAN PERSISTEM 1. Sistem pernafasan Inspeksi



: bentuk dada simetris



Palpasi



: fremitas taktikl gerakan yang dihantarkan normal



Perkusi



: suara paru kanan dan kiri sonor, tidak terdapat cairan



Auskultasi



: suara nafas vesikuler



29



2. Sistem kardiovaskuler Inspeksi



: iktus cordis tidak terlihat



Palpasi



: iktus cordis tidak teraba



Perkusi



: batas jantung normal, atas ics 2, bawah ics 5



Auskultasi



: tidak ada bunyi jantung tambahan dan irama jantung normal



3. Sistem persarafan Kesadaran penuh (composmentis) dengan GCS E4 M6 V5. Saraf kranial : a. Saraf I



: Fungsi penciuman tidak ada kelainan.



b. Saraf II



: Ketajaman penglihatan normal



c. Saraf III, IV, VI : Tidak ada gangguan mengangkat kelopak mata dan pupil isokor d. Saraf V



: Tidak mengalami paralisis pada otot wajah dan reflex kornea



tidak ada kelaina e. Saraf VII : Persepsi pengecapan normal dan wajah simetris f. Saraf VIII : Tidak tuli konduktif dan persepsi g. Saraf IX dan X : Kemampuan menelan baik h. Saraf XI : Tidak ada atrofi otot sternomasmoid i. Saraf XII : Lidah simetris, indra pengecapan normal



4. Sistem pencernaan Inspeksi



:Tidak ada lesi tidak ada ketidak simetrisan, bibir pecah-pecah



Palpasi



: tidak terdapat nyeri tekan, akral teraba hangat



Perkusi



: bunyi perkusi normal dan bunyi suara timpani normal



Auskultasi



: suara peristaltik usus normal 15 x/menit



5. Perkemihan Pasien BAK 3-4 x dalam sehari, kencing berwarna kuning. Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada distensi pada kantung kemih.



30



6. Sistem imunologi Sistem imun melemah (+) 7. Siste Endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada masa.



8. Sistem muskuloskeletal



5



5



5



5



Keterangan : 1 : Otot sama sekali tidak mampu bergerak, bila lengan / tungkai dilepaskan, akan jatuh 100% pasif 2



: Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh



3 : Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan dia akan jatuh 4



: Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak mampu melawan tekan / dorongan dari pemeriksa



5



: Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain



6



: Kekuatan utuh



9. Sistem reproduksi Pasien berjenis kelamin laki-laki dan tidak ada kelainan dengan sistem reproduksi.



XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN 1. Kemandirian dan bergaul Pasien mampu tersenyum dan ketawa saat dibawa bercanda



31



2. Motorik halus Ekstremitas atas dan bawah mampu bergerak secara aktif tanpa diperintah. 3. Kognitif dan bahasa Pasien saat diberikan bunyi, Pasien menoleh kearah bunyi dan ketika Pasien diajak bicara memandang lawan bicara. 4. Motorik kasar Pasien mampu menggerakkan semua anggota tubuhnya dengan sangat baik dan aktif.



XII.



INFORMASI LAIN



XIII. RINGKASAN RIWAYAT PERKEMBANGAN Ibu Pasien mengatakan anak tumbuh seperti anak lainnya dengan sangat baik dan aktif.



XIV. ANALISA DATA No



Data



Etiologi



Masalah



DS : Ibu Pasien Mengatakan anaknya masih panas. 1.



DM : Bibir pasien kering dan pecah pecah, kulit teraba hangat. Suhu : 38,6⁰C



Proses Penyakit : sirkulasi endotoksin



Hipertermi



pada hipotalamus



Nadi : 128x/menit 2.



DS : Ibu Pasien Mengatakan anaknya



Penurunan intake



Ketidak seimbangan



sejak sakit tidak nafsu makan



makanan



nutrisi



DM : Pasien makan hanya 1-2 sendok makan makanan yang disediakan oleh Rumah Sakit TB : 90 cm BB : 10 kg



32



3.



DS : -



Hipertermi



Resiko terjadi



DO : Suhu 38,6⁰C



Kejang Ulang



Nadi : 128x/menit



XV.



DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ( sirkulasi endotoksin pada hipotalamus 2. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan penurunan intake makanan 3. Resiko terjadi kejang ulang berhubungan dengan Hipertermi



XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN NO



Diagnosa



NOC ( Tujuan / Kriteria Hasil



NIC ( Intervensi )



Keperawatan 1.



Hipertermi



Setelah



dilakukan



tindakan 1. Pantau



berhububgan



keperawatan selama 2x24 jam



dengan proses diharapkan suhu normal. penyakit (sirkulasi endotoksin



1. Suhu tubuh



pada



sesuai yang



hipotalamus )



diharapkan 2. Tidak ada



tanda-tanda



vital



2. Monitor warna kulit IR ER 5



5



dan suhu 3. Monitor asupan dan keluaran 4. Beri obat dan cairan



5



5



IV 5. Anjurkan



perubahan



untuk



banyak minum



warna kulit 3. TTV normal



dan



lainnya



Kriteria Hasil : Indikator



suhu



5



5



kompres



hangat



4. Tidak ada tremor/gemetar 5



6. Ajarkan



5



7. Tingkatkan



intake



cairan dan nutrisi adekuat



33



8. Kolaborasi



dengan



DPJP



untuk



pemberian antipiretik 2.



Ketidak



Setelah dilakukan tindakan



seimbangan



kepeawatan selama 2 x 24



catatan intake dan



nutrisi



diharapakn Pasien dapat



output yang akurat



berhubungan



mengontrol nutrisinya



dengan



Kriteri hasil :



dengan ahli gizi



penurunan



Nutritional Status



untuk menentukan



intake makanan



Indikator 1. intake zat



1. Pertahankan



2. Kolaborasikan



IR



ER



2



4



jumlah kalori dan nutrisi



yang



dibutuhkan pasien



gizi 2. Intake



dan



2



4



3. Berikan makanan



makanan



yang



dan cairan



dikonsultasikan



3. Energi



3



4



sudah



dengan ahli gizi 4. Monitor



jumlah



1. Keluhan ekstrim



nutrisi



dan



2. Keluhan berat



kandungan kalori



3. Keluhan sedang



5. Berikan informasi



4. Keluhan ringan



tentang kebutuhan



5. Tidak ada keluhan



nutrisi 6. Kaji pasien



kemampuan untuk



mendapatan nutrisi yang dibutuhkan



34



7. Sajikan



makanan



dalam



keadaan



hangat 8. Monitor



adanya



penurunan



berat



badan 3.



Resiko terjadi Setelah kejang



dilakukan



tindakan 1. Longgarkan



ulang keperawatan 2x24 jam, kejang



pakaian,



berikan



berhubungan



tidak berulang



pakaian tipis yang



dengan



Kriteria Hasil :



mudah menyerap



Hipertermi



Indikator 1. Kejang



IR



ER



3



4



hangat.



cairan



tidak



2. Hipertermi



kompres



3. Berikan



berulang



terjadi



2. Berikan



3



4



ekstra (susu,sari



buah,dll) 4. Observasi



kejang



Keterangan :



dan



1. Penuh



setiap 4 jam



2. Berat 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada



5. Batasi



tanda



vital



aktivitas



selama anak panas



35



XVII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN NO



Diagnosa



Implementasi



Evaluasi



Keperawatan 1.



Hipertermi



1. Memantau suhu dan Tanggal 17 Januari 2020



berhububgan



tanda-tanda



dengan proses



lainnya



penyakit (sirkulasi endotoksin pada hipotalamus )



vital J. 15.00 Wib S : Ibu Pasien mengatakan



2. Memonitor



warna



O : Suhu : 38,4⁰C



kulit dan suhu 3. Memonitor



anaknya masih panas



asupan



dan keluaran



Badan teraba hangat Pemberian Obat antipiretik



4. Memberi obat dan cairan IV



dijadwalkan 4x150mg/iv A : Masalah Belum teratasi



5. Menganjurkan untuk banyak minum.



1. Suhu tubuh



6. Mengajarkan



cairan



dan



4



5



5



3



4



tremor/gemetar 5



5



diharapkan 2. Tidak ada



nutrisi



perubahan warna kulit



8. Memberikan



3. TTV normal



pengobatan



advis DPJP



3



intake



adekuat



antipiretik



IR ER



sesuai yang



kompres hangat 7. Tingkatkan



Indikator



4. Tidak ada sesuat



P : Lanjut intervensi 1,2,4,5, dan 8.



36



2.



Ketidak



1. Mempertahankan dan Tanggal 17 januari 2020



seimbangan



catat intake dan output Jam 12.00 wib



nutrisi



yang akurat



berhubungan



S : Ibu pasien mengatakan



2. Kolaborasikan dengan



anaknya makan hanya 3-4



dengan



ahli



gizi



untuk



penurunan



menentukan



jumlah



intake makanan



kalori dan nutrisi yang O :



Porsi yang disediakan oleh



dibutuhkan pasien



Rumah Sakit tidak habis (



3. Memberikan makanan



sedok



porsi



yang



disediakan Rumah Sakit



¼ porsi )



sudah dikonsultasikan A : Masalah teratasi sebagian dengan ahli gizi 4. Memonitor



Indikator



jumlah



nutrisi dan kandungan kalori



kebutuhan



nutrisi



ER



2



4



2



4



3



4



gizi 5. Intake



5. Memerikan informasi tentang



4. intake zat



IR



makanan dan cairan 6. Energi



6. Mengkaji kemampuan pasien



untuk P : Lanjut intervensi 3,4,6,7 dan



mendapatan



nutrisi



8.



yang dibutuhkan 7. Memberikan makanan dalam keadaan hangat. 8. Memonitor



adanya



penurunan berat badan 3.



Resiko kejang



terjadi 1. ulang



berhubungan



Longgarkan pakaian, Tanggal 17 januari 2019 berikan pakaian tipis Jam 15.00 wib yang menyerap



mudah



37



dengan Hipertermi



2. Memberikan



S : Ibu Pasien mengatan selama



kompres hangat.



dirawat anaknya tidak ada



3. Memberikan ekstra cairan



kejang.



(susu,sari O : Suhu : 38,4°C



buah,dll) 4. Observasi



kejang



Pct drip 4x150mg/iv



dan tanda vital setiap



Pemberian Diazepam puyer



4 jam



3x1mg/Oral



5. Batasi



aktivitas A : Masalah teratasi



selama anak panas



Indikator



IR



ER



4



5



3



3



1. Kejang berulang tidak terjadi 2. Hipertermi



P : Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 5



XVIII. CATATAN PERKEMBANGAN NO



Diagnosa



Waktu



Catatan Perkembangan



Keperawatan 1.



Hipertermi



Sabtu,



berhububgan



18/01/2020



anaknya masih demam turun



dengan proses



J.15.00



naik.



penyakit



Wib



(sirkulasi endotoksin



S : Ibu Pasien mengatakan bahwa



O : Suhu : 37,7°C Pasien teraba hangat A : Masalah teratasi sebagian



Paraf



38



pada hipotalamus )



Indikator



IR



1. Suhu tubuh



ER



3



4



5



5



3



4



tremor/gemetar 5



5



sesuai yang diharapkan 2. Tidak ada perubahan warna kulit 3. TTV normal 4. Tidak ada



P : Lanjut Intervensi 1,2,4,5, dan 8 2.



Ketidak



Sabtu,



seimbangan



18/01/2020



hanya mampu menghabiskan ¾



nutrisi



Jam 12.00



porsi makanan yang disediakan



berhubungan



Wib



oleh rumah sakit



dengan



S : Ibu pasien mengatakan anaknya



O : Pasien menghabiskan ¾ porsi



penurunan



makanan



yang



intake makanan



Rumah Sakit



disediakan



A : masalah teratasi sebagian Indikator



IR



ER



1. intake zat



3



4



gizi



39



2. Intake



3



4



3



4



makanan dan cairan 3. Energi



P : Lanjutkan intervensi 7 3.



Resiko terjadi



Sabtu,



kejang ulang



18/01/2020



dirawat



berhubungan



Jam 15.00



kejang.



dengan



Wib



Hipertermi



S : Ibu pasien mengatakan sejak anaknya



tidak



ada



O : Pasien Tampak tenang, kulit teraba hangat Suhu 37,7°C Pct Drip 4x150mg/iv Pemberian



obat



Diazepam



Puyer 3x1mg/oral A : Masalah teratasi Sebagian Indikator 1. Kejang



IR



ER



4



5



3



3



berulang tidak terjadi 2. Hipertermi



P : Lnjutkan Intervensi 1,2,3,dan 5