Askep Keluarga Mulai Melepas Anak SBG Dewasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA MULAI MELEPAS ANAK SEBAGAI DEWASA



OLEH KELEMPOK VI 1. JUSNIAR 2. WD. NURHIDAYAH 3. WD. NINING SUSILAWATI 4. MUDMAINAH 5. MARWATI 6. MULIANI



AKADEM KEPERAWATAN KABUPATEN BUTON PROGRAM KHUSUS D-III KEPERAWATAN 2013/2014



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan prose terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka. Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga,membesarkan anak-anak,mengelola sebuah rumah tangga,menerima tanggung jawab sebagai warga Negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Perkembangan usia Dewasa/usia pertengahan, yaitu : 1.



Apa pengertian Keluarga ?



2.



Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga usia pertengahan/dewasa ?



3. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga pada usia dewasa/pertengahan



C. Tujuan Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Komunitas tentang Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan usia dewasa/pertengahan. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca mengetahui tentang Askep Keperawatan Keluarga pada usia dewasa



BAB II KONSEP MEDIS



A. Pengertian Keluarga Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kuladan warga ”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988) Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga : a.



Reisner (1980) Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masingmasing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.



b. Logan’s (1979) Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. c.



Gillis (1983) Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.



d. Duvall Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. e.



Bailon dan Maglaya Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya



B. Struktur Keluarga Friedman mengatakan ada empat elemen struktur keluarganya a) Struktur peran keluarga Menggambarkan peran masing-masing keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal dan informal. b) Nilai atau norma keluarga Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan. c) Pola komunikasi keluarga Menggambarkan bagaimana pola komunikasi ayah ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti. d) Struktur kekuatan keluarga Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.



C. Peran Keluarga Peran



keluarga



menggambarkan



peranan



keluarga



memperangkat



perilaku



interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga, kelompok, dan masyarakat, Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut : 1) Peran ayah Peranan formal sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah. Informal sebagai pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta anggota masyarakat dari lingkungan. 2) Peran ibu Peran formal sebagai istri ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya dan pelindung. Peran informal sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahana dalam keluarga. 3) Peran anak



Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.



D. Tahap Perkembangan Keluarga 1.



Pasangan Yang Baru Menikah. a. Menciptakan/membina Hubungan Yang Hamonis/saling Menguntungkan b. Belajar Saling Menyesuaikan Diri Dan Mulai Kegiatan-kegiatan Rutin Secara Bersama c. Membina Hubungan Yang Baik Dengan Keluarga Pasangannya. d. Pasangan Mulai Merencanakan Kapan Mereka Memengiginkan Anak e. Kontasepsi Apa Yang Akan Mereka Pilih? Mencari Informasi Tentang Family Planning



2.



Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama Sampai Umur 30 Bulan. a. Adaptasi Menjadi Orang Tua, Memenuhi Kebutuhan Bayi/anak. b. Peran Sebagai Suami Istri Sebagai Ayah Dan Ibu. c. Memenuhi Kebutuhan Anggota Keluarga Baru. d. Mempelajari Dan Menerima Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.



3.



Keluarga Dimana Anak Pertama Usia Pra-sekolah a. MengasuhAnak b. Menyediakan Kebutuhan Anak c. Persiapan Kelahiran Anak Berikutnya.



4.



Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah a. Sosialisasi Anak b. Mendorong Anak Mencapai Prestasi Disekolah c. Memelihara Hubungan Perkawinan Yang Harmonis. d. Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan



5.



Keluarga Dengan Anak Pertama Usia Remaja b. Menjaga Keseimbangan Tanggungjawab Dan Kebebasan Bagi Remaja c. Konflik Antara Orang Tua Dan Remaja (Generation Gap)



6.



Keluarga Dengan Anak Usia Dewasa Muda a. Melepaskan Anak Untuk Membina Perkawinan b. Orang Tua Membantu Anaknya Untuk Tidak Tergantung c. Menerima Anggota Keluarga Baru d. Menghargai Nilai/sikap



e. Bapak Mencapai Puncak Karir f.



Lebih Banyak Menghabiskan Waktunya Dengan Pekerjaan.



E. Fungsi keluarga Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman (1998) yang di adopsi oleh suprajitno dalam bukunya asuhan keperawatan keluarga (2004) sebagai berikut yaitu : 1) Fungsi afektif Fungsi keluarga yang utama mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain, fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga. 2) Fungsi sosialisasi Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk kehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. 3) Fungsi reproduksi Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.



F. Tahap-Tahap Keluarga Dan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap-tahap perkembangan menurut Duvall yaitu : 1) Tahap keluarga pemula atau pasangan baru menikah Keluarga yang dimulai saat individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah saling memuaskan pasangan, beradaptasi dengan keluarga besar dari masing-masing pihak, merencanakan dengan matang jumlah anak, memperjelas peran masing-masing pasangan. 2) Keluarga dengan kelahiran anak pertama Tahap ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Tugas perkembangannya adalah mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapkan mental calon orang tua dan mempersiapkan berbagai kebutuhan anak. Apabila anak sudah lahir tugas keluarga antara lain : memberikan ASI sebagai kebutuhan utama bayi (minimal 6 bulan), memberikan kasih sayang, mulai mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar dan masingmasing pasangan, pasangan kembali melakukan adaptasi karena kehadiran anggota keluarga termasuk siklus hubungan seks dan mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangan. 3) Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah



Dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangannya adalah menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan, mulai menanamkan keyakinan beragama, mengenal kultur keluarga, memenuhi kebutuhan bermain anak, membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, menanamkan tanggung jawab dalam lingkup kecil, memperhatikan dan memberikan stimulasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah. 4) Tahap keluarga dengan anak usia sekolah Dimulai saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir disaat anak berusia 12 tahun. Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah adalah : memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah maupun biaya sekolah, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya, memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat penting untuk masa depan anak, membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan lingkungan sekitar. 5) Tahap keluarga dengan anak remaja Tahap ini di mulai ketika anak pertama berumur l3 tahun dan berakhir saat anak berumur 19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi dilematis, mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang tua dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada tahap ini sering kali ditemukan beda pendapat antara orang tua dan anak remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan berdampak pada hubungan selanjutnya. Tugas perkembangannya adalah memberikan perhatian lebih pada anak remaja, bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah atau kegiatan diluar sekolah, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi dua arah. 6) Tahap keluarga yang melepas anak kemasyarakat Remaja yang akan beranjak dewasa harus sudah siap meninggalkan kedua orangtuanya untuk memulai hidup baru, bekerja dan berkeluarga sehingga tugas perkembangan pada tahapan ini antara lain : mempertahankan keintiman pasangan, membantu anak untuk mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan keluarga antara orangtua dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggal anak-anak.



BAB III KONSEP KEPERAWATAN



A. Pengkajian Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses keperawatan, mengigat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Pengkajian adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien (Potter dan Perry, 2005). a. Identitas kepala keluarga (nama, alamat, pekerjaan, pendidikan). b. Komposisi keluarga (daftar anggota keluarga dan genogram). c. Tipe keluarga: Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. d. Suku bangsa (etnis): identifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. e. Agama: kaji agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan. f.



Status



sosial



ekonomi:



tentukan



pendapatan



keluarga,



serta



kebutuhan



dan



penggunaannya. g. Aktifitas rekreasi keluarga: rekreasi dirumah (nonton TV, mendengarkan radio), jalanjalan ke tempat rekreasi.



1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini. b.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. c. Riwayat penyakit keluarga: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masingmasing keluarga, status kesehatan anak (imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang bias digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan. 2. Lingkungan a. Karakteristik rumah: luas, tipe rumah, jumlah ruang, pemanfaatan rumah, peletakan perabot rumah tangga, sarana eliminasi (tempat, jenis, jarak dari sumber air), sumber air minum. b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: kebiasaan, lingkungan fisik, nilai, budaya yang mempengaruhi kesehatan. c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. d. Mobilitas geografis keluarga: ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. e. Sistem pendukung keluarga: jumlah anggota yang sehat, fasilitas untuk penunjang



kesehatan, fasilitas kesehatan. 3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik lengkap semua anggota keluarga serta interpretasi hasil pemeriksaan fisik tersebut. 4. Harapan Keluarga Keinginan keluarga terhadap perawat keluarga terkait permasalahan kesehatan yang dialami keluarga.



B. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya (Perry & Potter, 2005).



1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya. 2. Keefektifan Manejemen Diri b.d kurang pengetahuan 3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa pertengahan



C. Intervensi Keperawatan



1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya. Tujuan umum: Setelah dilakukan pengkajian kecemasan keluarga dapat berkurang Tujuan khusus: a. Keluarga mampu mengenali masalah b. Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi kecemasan. Intervensi : 1. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya R/: Dengan pengungkapan apa yang dirasakan kepada perawat, dapat mengurangi beban yang dirasakan.



2. Anjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah R/: Mekanisme koping keluarga yang adekuat dapat mencegah trauma yang Berlebih 3. Anjurkan keluarga untuk mengurangi stresor yang menyebabkan kecemasan R/: Dengan cara mencegah dan tidak selalu memikirkan masalah 4. Anjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan R/: Pelayanan kesehatan merupakan salah satubentuk sumber daya yang ada di masyarakat. 2. Keefektifan Manejemen Diri b.d kurang pengetahuan Tujuan dan kriteria hasil : Gangguan yang terjadi berkurang kuyrun waktunya setelah dilakukan tindakan selama 1 X 30 menit. Dengan KH : 1. klien dapat melakukan apa yang telah disarankan. 2. klien mengerti, olaharaga yang baik untuk dia. Intervensi : 1. mengecek atau mengkaji keadaan umum klien. R/: untuk mengetahui keadsaan umum klien. 2. melakukan PENKES berhubungan dengan penyakit klien. R/: untuk memberi wawasan kepada klien dan kelurga tentang kondisi atau keadaan klien. 3. ajarkan klien hal –hal yang tepat untuk klien. R/: agar klien dapat melakukan hal –hal yang tepat bagi kesehatan diurinya. 4. minta klien untuk memeriksaa diri kerumah sakit. R/: untuk mengetahui kondisi klien. 3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa pertengahan Tujuan dan Kriteria hasil : Kesepian tidak terlalalu larut setelah dilakukan tindakan selama 3 X 45 menit. Dengan KH :



1. Klien mengatakan tidak terlalu sepi lagi. 2. keluarga mengatakan bahwa dirinya sudah mengerti tugas perkembangannya



Intervensi : 1. kaji faktor penyebab keluarga merasa kesepian. R/: untuk memastikan faktor penyebab kesepian. 2. beri informasi kepada keluarga tentang tugas perkembangan. R/: agar klien makin memahami tentang tugas perkembangan. 3. ajarkan klien cara – cara mengatasi kesepian. R/: agar klien mampu mengatasi kesepian secara wajar. 4. ajak pasien untuk mengevaluasi kembali. R/: untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesepian.



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis (perubahan yang bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis), progresif (perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif/fisik mapun kualitatif/psikis), dan berkesinambungan (perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya”. (Yusuf, 2003:15). Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang berlangsung melalui tahapan-tahapan perkembangan secara berantai. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa ini dipusatkan pada harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga,membesarkan anak-anak,mengelola sebuah rumah tangga,menerima tanggung jawab sebagai warga Negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.



B. Saran Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA



1. L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika 2. Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta :Arcan 3. Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu 4. Muslim, Zitalal Khairul.http://duta4diagnosa.blogspot.com/2010/06/tugas-keluargadalam-perkembangan.html. 5. Agustiansyah, Tri Aan.http://ners86.wordpress.com/2009/06/01/asuhan-keperawatankeluarga-pasangan-baru-menikah 6. Soetjiningsih, (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. 7. Suherman, (2000). Perkembangan Anak. Jakarta : EGC