Askep Keluarga Dewasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA



DISUSUN OLEH : ALMASARI KANITA (70300116019)



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR



KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK DEWASA 1. PENGERTIAN Menurut (Duvall 1986) Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluraga. Keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak. Ketiga unsur diatas saling memberikan pengaruh satu sama lain dalam menjalankan fungsi sebagai sebuah keluarga. Istilah keluarga akan menghadirkan gambaran adanya individu dewasa dan anak yang hidup bersama secara harmonis dan memuaskan. Keluarga bukan sekedar gabungan dan jumlah dari beberapa individual. Keluarga memiliki keragaman seperti anggota individunya dan klien memiliki nilai – nilai tersendiri mengenai keluarganya yang harus dihormati. Keluarga sebagai suatu kelompok hubungan yang indentifikasi klien sebagai keluarga atau jaringan individu yang mempengaruhi kehidupan masing – masing tanpa melihat adanya hubungan biologis atau pun hukum. (Friedman, n.d.)



2. FUNGSI KELUARGA Friedman, mendefinisika fungsi keluarga dalam 5 bagian yaitu : a. Fungsi afektif Fungsi afektif yang dimaksud adalah semua unsur keluarga saling memberikan energy positif untuk menciptakan iklim positif dalam keluarga. Misalnya : 1) Saling mengasihi, saling mencintai, saling memberi semangat satu sama lain. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain maka kemampuan untuk memberikan kasih sayang akan maningkat yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar memberi hubungan dengan orang lain diliat keluarga atau masyarakat. 2) Saling menghargai dlam perbedaan pendapat. Kebahagiaan dalam keluarga sanat bergantung dengan fungsi afektifnya b. Fungsi sosialisasi Individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir, keluarga merupakan tempat individu untuk



belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluaarga.(Setiawati, 2008) c. Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. d. Fungsi ekonomi Keluarga memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya. e. Fungsi perawatan kesehatan Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga memberikan asuahan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan kelurga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.(Setiawati, 2008) Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut : a. Mengenal masalah. b. Membuat keputusan tindakan yang tepat. c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit. d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat. e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.



3. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA



a. Fase dewasa awal Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), dimulai ketika seorang mulai bekarya dan mulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu: 



Mendapatkan pengawasan dari orang tua







Memulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan hubungan yang intim di luar







Mulai membentuk seperangkat nilai pribadi







Mampu mengembangkan rasa identitas pribadi







Mulai mempersiapkan untuk kehidupan kerja (Kaakinen, Duff, Coehlo, & Hanson, 2010)



b. Fase Dewasa tengah Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman hidup dan membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa mengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik. Teori-teori tentang masa dewasa tengah 1) Teori Erikson Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan yang utama pada usia baya adalah mencapai generatifitas. Generatifitas adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. 2) Teori Havighurst Teori



perkembangan



Havighurst



telah



diringkas



dalam



tujuh



perkembangan untuk orang dewasa tengah. Tugas perkembangan tersebut meliputi: 



Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa







Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan







Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia







Mengembangkan aktivitas luang







Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu







Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan







Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.(Sahar, Setiawan, & Riasmini, 2019)



4. PERAN PERAWAT KELUARGA PADA ANAK USIA DEWASA Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual. Adapun tiga strategi untuk menyelesaikan masalah pada keperawatan keluarga antara lain : a. Pencegahan primer yang meliputi peningkatan kesehatan ddan tindakan preventif khusus yang dirancang untuk menjaga orang bebas dari penyakit dan cedera. b. Pencegahan sekunder yang terdiri dari atas deteksi dini, diagnosa, dan pengobatan. c. Pencegahan tertier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang untuk



meminimalkan



ketidakmampuan



klien



dan



memaksimalkan



tingkat



fungsinya.(Kaakinen, Duff, Coehlo, & Hanson, 2010) Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain: 



Memberikan pendidikan konseling kepada keluarga







Mengkaji permasalahan yang ada dan memberikan solusi untuk menganggulanginya



DAFTAR PUSTAKA Friedman, M. (n.d.). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori dan praktik. In Keperawatan (p. 20120). Jakarta: EGC. Kaakinen, rowe joanna, Duff, G., Coehlo, padgett deborah, & Hanson, harmon man shirley. (2010). FAMILY HEALTH CARE NURSING (4th ed.). Philadelphia: F.A Davis Company. Sahar, J., Setiawan, A., & Riasmini, made ni. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. singapore: elsevier. Setiawati. (2008). Penuntun praktik asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: Trans Info Media. Jakrarta: Trans Info media.