Askep Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS KELUARGA BARU MENIKAH



Disusun Oleh: 1. Edi Joko S 2. Nanda Sastia 3. Puji Lestari 4. Reni Nesti A 5. Silvi Ika Pratiwi 6. Yoga Setiawan



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR TAHUN AJARAN 2018/2019



i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Askep Dengan Kasus Keluarga Baru Menikah” Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga. Penulis juga tidak lupa untuk banyak mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, do’a untuk terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Purwodadi,



Penulis



ii



April 2019



DAFTAR ISI Halaman Judul.......................................................................................................



i



Kata Pengantar ......................................................................................................



ii



Daftar Isi................................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................................



1



B. Rumusan Masalah .....................................................................................



1



C. Tujuan Penulisan .......................................................................................



1



BAB II KONSEP TEORI A. Keluarga .................................................................................................



2



B. Keluarga Baru Menikah ..........................................................................



6



BAB III KASUS KELUARGA PEMULA ........................................................



14



BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian ................................................................................................



15



B. Analisa Data ..............................................................................................



24



C. Diagnosa Keperawatan..............................................................................



25



D. Prioritas Masalah .......................................................................................



26



E. Intervensi ...................................................................................................



29



F. Implementasi dan Evaluasi .......................................................................



34



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................



42



B. Saran ..........................................................................................................



42



DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................



43



iii



BAB I PENDADULUAN A. Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan



melalui



praktek



keperawatan



pada



keluarga.



Asuhan



keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian mengetahui



asuhan



sejauh



keperawatan mana



keluarga



keluarga



dilakukan



memenuhi



untuk tugas



perkembangannya.Pasangan baru (keluarga baru menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarganya masingmasing. Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganbaru dengan keluarga dan kelompok sosial lainnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimana asuhan keperawatan dengan kasus keluarga baru menikah”?. C. Tujuan Penulisan 1. Untuk memenuhi tugas keperawatan keluarga. 2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dengan kasus keluarga baru menikah.



1



BAB II KONSEP TEORI A. Keluarga 1. Definisi Keluarga adalah sekumpulan orang- orang yang tinggal bersama dalam satu rumah yang dihubungkan satu ikatan perkawinan, hubungan darah atau tidak memiliki hubungan darah yang bertujuan mempertahankan budaya yang umum dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota keluarga (Friedman, 2003). Menurut WHO, Keluarga adalah anggota rumah tangga saling



berhubungan



melalui



pertalian



darah,



adopsi



atau



perkawinan. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Setiadi ( 2004 ) menyebutkan keluarga adalah unit terkecil dari satuan masyarakat, tidak aka nada masyarakat jika tidak ada keluarga, dengan kata lain masyarakat merupakan sekumpulan keluarga-keluarga. Hal ini bisa diartikan baik buruknya suatu masyarakat tergantung pada baik buruknya masyarakat kecil itu sendiri (keluarga). Pengertian lain menjelaskan bahwa keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak sendirian atau dengan anak-anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tanggl (Suprajitno, 2004). Keluarga terbentuk dari adanya sebuah pernikahan antar individu.Yaitu



penyatuan



komitmen



seorang



laki-laki



dan



perempuan.Oleh dasar itulah mereka berani melangkah kejenjang



2



yang dinamakan dengan pernikahan untuk membentuk sebuah keluarga. Setelah menikah dan mengucapkan ikrar janji sumpah setia, sepasang suami-istri memberanikan diri untuka menambah satu atau lebih anggota keluarganya tesebut dengan memiliki seurang anak atau lebih. Karena mereka beranggapan bahwa, keluarga membentuk yunit dasar dari masyarakat kita, maka pengaruh sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol terhadap anggotanya adalah keluarga.Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil-tidaknya kehidupan individu tersebut. Bersamaan dengan itu pula, keluarga mengadakan “penerimaan” baru bagi masyarakat, dan menyaipkan anak-anak untuk menerima paran-peran dalam masyarakat. Keluarga juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya. Bagi pasanga suami dan istri atau anggota keluarga yang dewasa, keluarga berfungsi menstabilisasikan kehidupan mereka, yaitu memenuhi kebutuhan kasih sayang, sosioekonomi,dan kebutuhan seksual. Bagi anak-anak, keluarga memberikan perawatan fisik dan perhatian emosional, dan seiring dengan itu, keluraga juga memberikan pengarahan perkembangan kepribadian. Sitem kelurga merupakan konteks belajar yang utama bagi suatu perilaku, pikiran dan perasaan dari seorang individu. Orang tua merupakan “guru” yang utama, karena orang tua menginterprestasikan dunia dan masyarakat bagi anak-anak. 2. Fungsi Keluarga Fungsi Keluarga Menurut Zaidin Ali, (2009) : a. Fungsi Afektif Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internalkeluarga yang merupakan dasar keluarga, fungsi afektif berguna untuk



pemenuhan kebutuhan psikososial,



anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang



3



positif, peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang. b. Fungsi Sosial Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannyadalam lingkungan sosial, keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin norma keluarga, perilaku memalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu maupun keluarga berperan dalam masyarakat. c. Fungsi Reproduksi Fungsi



reproduksi



yaitu



fungsi



untuk



meneruskan



kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. d. Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian, perumahan, dan lain-lain. e. Fungsi Perawatan Kesehatan Fungsi perawatan kesehatan fungsi perawatan kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan



asuhan



kesehatan/keperawatan



atau



pemeliharaan



kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. 3. Tipe Keluarga Delapan tipe keluarga menurut Zaidin (2007) : a. Nuclear Family Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya. b. Extended Family



4



Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lainnya. c. Single Parent Family Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung padanya. d. Nuclear Dyatd Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama. e. Recontituened atau Blended Family Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu. f. Tree Generation Family Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, anak dalam satu rumah. g. Single Adult Living Alone Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya. h. Midle Age atau Ederly Coople Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan. 4. Tugas Keluarga Dalam Bidang kesehatan Tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (2002) adalah : a. Mengenal



gangguan



perkembangan



Kesehatan



setiap



anggotanya. b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit,



dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.



5



d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan



kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan



lembaga-lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada. B. Keluarga Baru Menikah 1. Definisi Pasangan baru menikah adalah ketika seorang laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui pernikahan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. 2. Tahap-Tahap Pasangan Baru Menikah a. Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan



membentuk



keluarga



via



perkawinan



yang



sah



dan



meninggalkan keluarga masing-masing b. Mempersiapkan keluarga yang baru c. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari d. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri



dan pasangannya e. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan



keluarga sendiri. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga orangtuanya, mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan f.



Yang perlu diputuskan : kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah yang diharapkan



3. Masalah Yang Biasa Dilakukan Oleh Pasangan Baru Menikah a. Tidak menghadapi masalah utang Ternyata, menurut data dari thenest.com, masalah keuangan adalah masalah paling utama yang dipermasalahkan oleh pasangan. Jika sudah menikah, maka ada baiknya Anda mengeluarkan dan mengutarakan semua masalah perutangan Anda, toh ia adalah pasangan Anda, tak ada yang perlu



6



ditutup-tutupi, tetapi perlu dihadapi bersama. Kemudian, cobalah berhitung dan rencanakan keuangan Anda untuk ke depannya. Jika perlu, temui ahli perencana keuangan. b. Mengasingkan diri dari pertemanan Teman-teman adalah kunci sukses dari pernikahan, jadi jangan mengasingkan diri dari mereka. Jika teman-teman Anda yang lajang berkumpul, pastikan segalanya sudah dalam keadaan aman di rumah, lalu ikutlah pergi bersama mereka, tentu dengan seizin suami, tanya karena Anda tidak ikut-ikutan flirting bersama pria di klub bukan berarti Anda tidak bisa menjadi teman yang suportif. c. Tidak cukup seks Seks sebanyak 60% pasangan baru menikah yang mengikuti survey



mengatakan



bahwa



kehidupan



seks



mereka



berantakan. Alasan terbanyak ialah kesibukan. Coba untuk menginisiasikan acara berhubungan intim dengan pasangan. Bahkan, kalau perlu, buat jadwalnya. Jika Anda mulai terbiasa untuk melakukannya, maka Anda akan makin menginginkannya, tak tertutup kemungkinan akan makin menyukainya juga. d. Tidak menjaga tubuh Pernahkah Anda menyadari, biasanya orang-orang yang baru saja menikah akan terlihat lebih “makmur” dalam hal berat badan? Ya, entah mengapa, ini selalu terjadi. Mungkin karena kebiasaan minum atau makan di malam hari atau karena sibuk berlelah-lelahan pada malam hari sehingga pada pagi harinya jadi lebih semangat untuk sarapan dalam jumlah banyak. Wah, ini mesti diwaspadai.Sebaiknya Anda mulai memperbanyak agenda untuk berolahraga bersama pasangan. e. Mertua dan ipar



7



Lima puluh persen pasangan yang disurvei oleh thenest.com memiliki masalah dengan mertua dan ipar mereka. Cobalah untuk mengatur ekspektasi, seperti Anda akan datang berkunjung bersama pada akhirnya dan ini akan kembali menghantui Anda. f. pertengkaran tak penting Anda tahu, kadang hidup seatap dengan orang yang Anda pikir sudah Anda kenal bisa jadi hal yang sangat memusingkan. Cobalah untuk tidak mudah terpancing amarah.



Namun,



jika



memang



emosi



marah



sudah



memuncak, ucapkan permisi, bilang bahwa Anda butuh waktu untuk sendiri dulu. Tenangkan diri Anda sejenak. Pastikan Anda dalam keadaan tenang dan kepala dingin saat ingin menyelesaikan masalah tadi. Saat emosi, pikiran Anda tidak tenang dan bisa saja mengucapkan hal-hal yangtak Anda maksudkan yang bisa saja malah memperburuk masalah. g. Terobsesi dengan bayi Tentu, ingin memiliki bayi adalah langkah besar berikut dalam hidup setelah menikah. Namun, tenanglah jangan terburu-buru dan menjadi terobsesi untuk memilikinya segera rata-rata pasangan memiliki bayi dalam jangka waktu 1 tahun pernikahan mereka. Jadi, mengapa terburu-buru nikmati waktu Anda bersama pasangan, berlibur bersama, menikmati waktu tanpa perlu pusing memikirkan kerepotan akan keperluan bayi dan lainnya. Toh ketika Anda dalam keadaan rileks, kemungkinan untuk hadirnya momongan justru lebih besar. 4. Tugas Perkembangan Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan Masingmasing menghadapi perpisahan dengan keluarga. Orang tuanya,



8



mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social pasangan yang perlu diputuskan. Kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah yang diharapkan tugas perkembangan keluarga baru menikah : a. Membina hubungan intim yang memuaskan 1) Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru 2) Sumber-sumber dari dua orang yang digabungkan 3) Peran berubah 4) Fungsi baru diterima 5) Belajar



hidup



bersama



sambil



penuhi



kebutuhan



kepribadian yang mendasar 6) Sling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas keberhasilan dalam mengembangkan hubungan



terjadi



apabila



kedua



pasangan



saling



menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus diubah untuk kepentingan perkawinannya. c. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB Masalah kesehatan yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat-perawat dalam keluarga berencana dalam keluarga berencana peran perawat adalah membantu pasangan untuk memilih metode kontrasepsi yang tepat untuk digunakan sesuai dengan kondisi, kecenderungan, sesuai budaya dan kepercayaan yang dianut oleh pasangan tersebut, oleh karena itu proses keperawatan lebih diarahkan kepada membantu pasangan memilih metode kontrasepsi itu sendiri.



9



Kegagalan penggunaan metede kontrasespsi terjadi disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita tersebut terhadap alat kontrasespsi itu sendiri sehingga memberikan pengaruh terhadap kondisi fisiologis, psikologis, kehidupan sosial dan budaya terhadap kehamilan tersebut. Maka disinilah letak peran perawat untuk memberikan pengetahuan yang tepat, sehingga hal di atas tidak terjadi. Pengkajian Karena masalah kontrasepsi merupakan suatu hal yang sensitif bagi wanita, maka dalam mengkaji hal ini perawat harus sangat memperhatikan prifasi klien. Rendahkan suara ketika mengkaji untuk menigkatkan rasa nyaman klien dan pertahankan rasa percaya diri yang tinggi klien. Selain pengkajian umum (Identitas klien ,riwayat kesehatan, riwayat obgyn), pengkajian khusus yang perlu kita lakukan untuk memenuhi peran sebagai edukator dalam pemilihan metode kontrasepsi yang tepat adalah : 1) Pengetahuan



klien



tentang



macam-macam



metode



kontrasepsi Pengkajian ini dilakukan dengan menanyakan kapan wanita tersebut berencana untuk memiliki anak. Kemudian tanyakan metode apa yang sedang direncanakan akan dipakai



oleh



jenis/metode,



klien. perawat



Bila



klien



dapat



menyatakan



menanyakan



satu alasan



penggunaan metode tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi klien terkait dengan kontrasepsi yang digunakannya. 2) Pengetahuan



tentang



teknik



penggunaan



metode



kontrasepsi Dalam melaksanakan perannya sebagai edukator perawat harus dapat menentukan tingkat pengetahuan klien tentang teknik penggunaan kontrasepsi. Misalnya tanyakan tentang



10



bagaimana klien tersebut memakai diafragma, kapan dan di mana spermisida dioleskan atau berapa kali dalam sehari klien tersebut harus mengkonsumsi pil KB dengan menggali tingkat pengetahuan klien, perawat dapat menentukan bila ada kesalahan persepsi dalam penggunaan yang akan menyebabkan tidak efektifnya alat kontrasepsi yang dipakai dan akan menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. 3) Kenyamanan klien terhadap metode kontrasepsi yang sedang dipakai Dalam mengkaji kenyamanan klien, dengarkan keluhankeluhan klien terhadap efek samping dari kontrasepsi yang digunakannya. Dengarkan juga pernyataan klien tentang kenyamanannya menggunakan metoda kontrasepsi bulanan seperti suntik hormon dari pada pil keluarga berencana yang harus di konsumsi setiap hari. Keefektifan suatu metode meningkat seiring dengan peningkatan kenyamanan klien dalam menggunakan metode tersebut. 4) Factor-faktor pendukung penggunaan metode yang tepat Jika klien berencana untuk mengganti metode kontrasepsi diskusikan tentang pilihan-pilihan yang cocok untuk digunakan. Kaji faktor-faktor yang dapat membantu pemilihan metode terbaik seperti riwayat kesehatan dahulu klien yang merupakan kontra indikasi dari metoda kontrasepsi, riwayat obstetric, budayadan kepercayaan serta keinginan untuk mencegah kehamilan. Adapun kontra indiksi penggunaan metode kontrasepsi yang berkaitan dengan riwayat kesehatan aalah : a) Kontrasepsi Oral (1) Pil keluarga berencana terpadu



11



Riwayat TBC, kejang, kanker payudara, benjolan payudara, telat haid, hamil, pendarahan abnormal, hepatitis, penyakit jantung, tromboplebitis. Untuk wanita perokok, usia lebih dari 35th, pengidap DM, epilepsy, dan penderita hipertensi tidak dianjurkan menggunakan pil keluarga berencana. (2) Mini Pil Mini pil ini sebaiknnya tidak digunakan pada wanita yang



harus



menghidari



segala



jenis



metode



hormonal, atau yang menjalani pengobatan kejang. b) Kontrasepsi Hormonal (1) Hormon Implant Kanker/benjolan keras di payudara, terlambat haid, hamil,



perdarahan



yang



tidak



diketahui



penyebabnya, penyakit jantung dan keinginan untuk hamil kurang dari lima tahun. (2) Hormone Injeksi Suntikan terpadu tidak boleh diberikan pada wanita dalam masa menyusui c) Kontrasepsi Mekanik (1) Diafragma dan kap servik tidak dipakai pada wanita dengan riwayat alergi lateks dan riwayat toksik shock syndrome. (2) IUD hamil atau kemungkinan hamil, resiko tinggi terkena penyakit yang menular lewat hubungan seks, riwayat infeksi alat reproduksi, infeksi sesudah persalinan/aborsi, kehamilan ektopik,



metroragia



dismenorhea, anemia dan belum pernah hamil. d) Kontrasepsi Mantap Kontrasepsi ini tidak ada kontra indikasinya, karena sifatnya permanen. Digunakan bagi pasangan yang



12



sudah tidak ingin atau sudah tidak memungkinkan untuk



mempunyai



anak



Analisa



data



Kurang



pengetahuan tentang keluarga berencana merupakan penyebab tersering dari gangguan fisik, psikologis dan sosial dalam kaitannya dengan kehamilan yang tidak direncanakan.



13



BAB III KASUS KELUARGA PEMULA Keluarga Tn.D (31) sebagai kepala keluarga dengan status pendidikan terakhir S1 Pertanian dan istrinya Ny.J (24) dengan status pendidikan terakhir SMA dengan status pekerjaan Tn.D belum punya pekerjaan dan Ny.J hanya sebagai Ibu rumah tangga. Tn.D dan Ny.J masih tinggal bersama mertuanya dan sementara kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua Ny.J, dari orang tua Ny.J Ayahnya Tn.M (60) dengan status pekerjaan petani dan status pendidikan terakhir SMP dan Ibunya Ny.S (55) status pekerjaan petani dengan pendidikan terakhir SMP. Ny.J mempunyai dua Adik laki-laki Tn.B (17) dengan status masih pelajar SMA dan Tn.F (13) dengan status masih pelajar SMP. Dalam lingkup agama keluarga Tn.D semua beragama islam dan sering terlibat dalam keagamaan dilingkungan sekitarnya. Untuk karakteristik rumah yang ditempati keluarga belum selesai di bangun bagian belakang, antara rumah Ny.J dengan yang lainnya tidak terlalu dekat berjarak kurang lebih 2 meter. Kondisi ventilasi dirumah baik dan cukup karena setiap kamar ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang masuk cukup dan pertukaran udara sangat cukup. Ny.J mengatakan mempunyai kebiasaan memasak makanan yang bersantan dan gorengan. Menurut Ny.J tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga berencana, riwayat keluarga sebelumnya Ny.J mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor, dan pernah mengalami penyakit malaria, dan Tn.D juga mengatakan dulu pernah mengalami sakit malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah sakit malaria lagi. Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum mempunyai pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan masa depan jika terus terusan bergantung kepada mertua/orang tua. Mengingat akan kebutuhan kedepannya akan semakin banyak seperti membuat rumah sendiri, menyekolahkan anak, dan kebutuhan kebutuhan lainnya. Dari pemeriksaan fisik secara umum kondisi kesehatan secara fisik Ny.J mengalami penurunan BB drastic dan Tn.D ada masalah cemas terhadap masa depan dan ada riwayat merokok.



14



BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian 1. Pengumpulan Data a. Identitas KK : Nama



: Tn.D



Umur



: 31 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Pendidikan



: SI pertanian



Pekerjaan



: belum bekerja



Agama



: Islam



Alamat



: Jl.Raya Kemabang seri, km 14 Kec.Talang 4 Bengkulu Tengah



b. Komposisi Keluarga



No



Nama



L/P



Status Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan Kesehatan



1.



Tn.M



L



60 th Mertua laki-laki 24 th Istri



2.



Ny.J



P



3.



Ny.S



P



4.



Tn.B



L



55 th Mertua SMP perempuan 17 th Adik Ipar SMA



5.



Tn.F



L



13 th Adik Ipar



15



SMP



Petani



SMA



Ibu rumah Sehat Tangga Petani Sehat



SMP



Sehat



Pelajar



Sehat



Pelajar



Sehat



c. Genogram



Kerinci



Bengkulutengah



Keterangan : : Laki-laki :



: Perempuan : Menikah : Satu rumah



d. Tipe Keluarga Keluarga Tn.D termasuk tipe keluarga Nuclear Family. e. Suku Bangsa Keluarga Tn.D berasal dari Kerinci sedangkan keluarga Ny.J berasal dari Bengkulu tengah. Ny.J Mengatakan mempunyai kebiasaan memasak makanan yang bersantan dan gorengan. f. Agama Keluarga memeluk agama isalam dan sering terlibat dalam kegiatan keagamaan dilingkungan sekitarnya,terutama Ny.J. Biasanya Ny.J mengikuti pengkajian RT yang diadakan setiap seminggu sekali g. Status Social Ekonomi Keluarga Tn.D mengatakan saat ini belum memiliki pekerjaan, dan untuk sementara kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua Ny.J 16



karena mereka masih tinggal satu rumah.Tn.D mengatakan untuk terus berusaha mencari pekerjaan, supaya tidak terus bergantung dengan mertuanya. h. Aktivitas Rekreasi Keluarga Pada waktu libur, biasanya mereka berkumpul dirumah sambil menonton televisi dan terkadang berlibur ke pantai panjang. 2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga dalam tahap Keluarga pemula (keluarga baru menikah). b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menurut Ny.J tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua). c. Riwayat keluarga saat ini Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan yang sama. Ny.J mengatakan keluarganya terbentuk dari pertemuan kemudian berpacaran dan akhirnya menikah pada 8 Mei 2011. Ny.J juga mengatakan setelah mereka menikah mereka masih tinggal bersama orang tua. Saat ini kondisi kesehatan kedua orang tua baik. Tn.D mengatakan dia cemas karena belum mempunyai pekerjaan yang tetap dan Tn.D memiliki riwayat merokok 1 bungkus sehari. d. Riwayat keluarga sebelumnya. Ny.J mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor, dan pernah mengalami penyakit malaria, dan Tn.D juga mengatakan dulu pernah mengalami sakit malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah sakit malaria lagi.



3. Pengkajian Lingkungan a. KarakteristikRumah Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.J menurut Ny.J rumah yang ditempatinya belum selesai dibangun



17



bagian belakang. Kondisi rumah masih terlihat berantakan karena baru seminggu yang lalu pasca pernikahan. Antara rumah Ny.J dengan yang lainnya tidak terlalu dekat, berjarak lebih kurang 2 meter. Kondisi ventilasi dirumah baik dan cukup karena setiap kamar ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang masuk cukup dan pertukaran udara sangat cukup. b. Karakteristik Tetangga dan komunitasRW Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari 2 meter. Ny.J mengatakan tetangganya cukup ramah, baik, dan sangat kompak denagn berbagai kegiatan.Mereka terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol diteras salah satu rumah. Jarak masjid sekitar 500 meter dari rumah Ny.J. Menurut Ny.J diseberang jalan



rumahnya ada tempat praktek bidan,



sehingga apabila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, mereka pergi ke tempat praktek bidan tersebut atau kepuskesmas yang berjarak 100 meter dari rumah Ny.J. Kegiatan posyandu biasanya diadakan di posyandu terpadu yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah Ny.J. Untuk fasilitas umum, lingkungan rumah Ny.J jauh dari perkotaan. c. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Tn.D Mengatakan mereka sejak menikah masih tinggal di rumah Ny.J di Bengkulu tengah, dan untuk saat ini belum ada rencana untuk pindah rumah. d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga Tn.D Mengatakan berinteraksi sangat baik.Ny.J sering mengikuti pengajian ma’jlis ta’lim di desa nya. Begitu juga dengan Tn.D semenjak tinggal dilingkungan Bengkulu tengah, mengikuti kegiatan yang ada disana, seperti mengikuti pengajian. 4. Struktur Keluarga a. Sistem pendukung keluarga



18



Tn.D mengatakan dukungan dari keluarga besar sangat membantu Tn.D dan Ny.J. Apabila ada diantara mereka yang sakit, maka orang tua dari Ny.J akan membantu pekerjaan rumah karena mereka berada dalam saturumah. b. Pola komunikasi keluarga Kluarga Tn.D mempunyai pola komunikasi yang cukup baik, terbuka, bila timbul masalah kelurga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan memberikan umpan balik yang tepat. Dan tidak ada pola komunikasi fungsional yang ditemukan keluarga. c. Struktur kekuatan keluarga. Tn.D merupakan pemegang kendali rumah tangga, tetapi apabila berkaitan dengan hal pengambilan keputusan Tn.D bertanggung jawab untuk mengendalikan masalah dengan mengambil keputusan secara kompromi dengan Ny.J. d. Struktur peran Tn.D sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah satusatunya karena ia masih tinggal bersama mertuanya. Tn.D merupakan pemimpin keluarga, sedangkan Ny.J sebagai istri/ibu rumah tangga. Peran Tn. D di dalam keluarga dilakukan dengan sebaik- baiknya. Menurut Tn.D ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Tn.D pun tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny.J untuk memberikan masukan. e. Nilai atau norma keluarga Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka berdua tinggal dilingkungan orang-orang lembak.Tn.D dan Ny.J merupakan pekerja keras. Namun menurut Ny.J, mereka sendiri tidak tahu yang seperti apa nilai lembak sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik maka mereka tidak akan melakukan hal itu. 5. Fungsi Keluarga



19



a. Fungsi afektif Tn.D dan Ny.J selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik anatar mereka berdua, maupun orang tua dari Ny.J, mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi yang terbuka dalam segala hal, sehingga sampai saat ini jarang terjadi masalah. Mereka tidak sungkan mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan mereka.



b. Fungsi sosialisasi Ny.J mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling menyesuaikan diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru yang mereka terima, termasuk peran suami istri. Dengan lingkungan sekitar, keluarga Tn.D mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan. Interaksi dan hubungan dalam keluarga berjalan baik dan harmonis. Keluarga meyakini akan norma keluarga sesuai dengan norma agama dan adat istiadat sehingga keluarga tetap dalam keadaan harmonis dan sejahtera. Dalam hal mengatur kebutuhan rumah tangga diserahkan kepada istri (Ny.J) namun apabila nanti ada masalah yang sulit dan mendesak, mereka akan membicarakan bersama. Keluarga mengatakan, bila nanti mempunyai anak, mereka akan mencoba menerapkan kedisiplinan kepada semua anak mereka. c. Fungsi perawatan kesehatan Bagi keluarga Tn.D sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, batuk filek, hipertensi, dan lainlain.Sampai saat ini, kedua pasangan suami istri belum mengalami sakit/membutuhkan pelayanan perawatan. d. Fungsi reproduksi Keluarga Tn.D saat ini belum memiliki anak, karena baru 1 minggu menikah. Kedua pasangan suami istri ini berharap nantinya diberi dua orang anak, tetapi mereka juga mengatakan terserah



20



kepada Yang Kuasa mau member mereka anak berapa, mereka akan bahagia. e. Fungsi ekonomi Saat ini keluarga Tn.D belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kedua pasangan ini, masih bergantung kepada orang tua. Sehingga mereka memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.J. 6. Stressor dan Koping Keluarga a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum mempunyai pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan



masa



depan



jika



terus-terusan



bergantung



kepada



mertua/orangtua. Mengingat akan kebutuhan kedepanya akan semakin banyak seperti membuat rumah sendiri, menyekolahkan anak, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, jadi keluarga sedikit berkecil hati dengan keadaan sekarang ini. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor 1) Sistem dukungan keluarga sangat kuat. Keluarga besar saling membantu dalam menyelesaikan masalah keluarga atau kebutuhan-kebutuhan keluarga saatini. 2) Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang mudah di jangkau oleh keluarga. 3) Pola komunikasi yang baik dalamkeluarga. c. Strategi koping yang digunakan Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu. Keluarga mengatakan mereka nanti akan menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu



mereka



pada



dikemudian hari. d. Strategi adaptasi disfungsional



21



saat



membutuhkan



pertolongan



Keluarga terutama Ny.J secara telah melakukan adaptasi disfungsional yaitu pada saat banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia sering lupa makan, dan membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi penurunan BB drastic pada Ny.J. 7. Pemeriksaan Kesehatan No Prosedur 1. Pemeriksaan Umum a. Penampilan umum



2.



3.



Hasil Pemeriksaan



Saat ini Tn.D yang berperan sebagai kepala keluarga, terlihat sehat, cara perpakaian rapi, kebersihan baik, postur badan sedang, BB:48 kg TB:165 cm, TD:120/80 mmHg, RR:18x/i, ND:70x/i. Sedangkan Ny.J yang berperan sebagai seorang istri tampak kurus, berpakaian rapi, kebersihan baik, BB=36 kg, TB=158 cm, TD:110/70mmHg, ND:60x/I, RR:16x/i. b. Status mental dan cara Mental kedua suami istri baik, Status bicara emosi Tn.D dan Ny.J mampu berorientasi dengan baik tanpa hambatan. Berbicara nyambung dengan apa yang dibicarakan. Pemeriksaan kulit, kuku, dan Rambut a. Pemeriksaan kulit Baik pada Tn.D maupun Ny.J, Kulit terlihat bersih, warna kulit merata dan berwarna putih, turgor kulit baik, tidak terdapat lesi, dan sensivitas baik. b. Pemeriksaan rambut dan Pemeriksaan rambut pada Tn.D dan kulit kepala Ny.J yaitu: Rambut dan kulit kepala terlihat bersih, warna rambut hitam, tipis, tekstur halus, tidak terdapat lesi di kepala c. Pemeriksaan kepala Pemeriksaan Kepala pada Tn.D dan Ny.J yaitu: Kuku bersih, rata dan tidak terdapat kelainan Pemeriksaan kepala dan leher a. Pemeriksaan kepala Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, Kepala terlihat simetris, bentuk oval, tidak ada lesi. Tidak ada kelainan pada arteri temporalis.



22



b. Pemeriksaan muka



4.



5.



6.



Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, Wajah terlihat simetris, warna kulit putih. Distribusi merata sesuai dengan warna kulit. Kekuatan otot temporan normal, swnsasi wajah normal c. Pemeriksaan telinga Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan d. Pemeriksaan mata Pada Tn.D dan Ny.J Warna konjungtiva normal e. Pemeriksaan hidung dan Pada Tn.D dan Ny.J pemeriksaan sinus hidung Normal, tidak ada lesi maupun cairan f. Pemeriksaan mulut dan Pada Tn.D dan Ny.J Warna bibir tenggorokan terlihat normal tidak terdapat caries pada bagian didepan gigi g. Pemeriksaan leher Pada Tn.D dan Ny.J, Normal, tidak ada gangguan fungsi maupun kelainan anatomis Pemeriksaan dada a. Sistem pernafasan Pada Tn.D dan Ny.J, RR=Normal (napas 24x/i, tidak menggunakan otot bantu, tidak terdengar bunyi nafas tambahan) b. Sistem kardiovaskuler Pada Tn.D dan Ny.J, BJ=Normal, BJ 1 dan BJ 2terdengar, tidak ada BJ tambahan Pemeriksan abdomen Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, Bising usus terdengar normal pada kuadrant atas kanan, turgo baik Pemeriksaan ekstremitas Pada Tn.D dan Ny.J, Tidak ada gangguan fungsi maupun kelainan anatomis



8. Harapan keluarga Keluarga sangat berharap kepada team pelayanan kesehatan, agar tidak memandang warna, jenis kelamin, status sosial, ekonomi dalam melayani pasien/orang-orang yang butuh pengobatan. Serta berharap Keluarga mendapatkan pekerjaan secepatnya.



23



B. Analisa Data No



Data



Interpretasi Data



Masalah



1.



Ds : Ketidakmampuan a. Menurut Ny.J mengenal masalah pekerjaan persiapan pernikahanterlalu banyak sehingga sering lupa makan b. Ny.J mengatakan sekarang ini mudah lelah c. Ny.J mengatakan terjadi penurunan BB sebanyak 4 kg dari 40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan (selama persiapan pernikahan) Do : a. BB = 36 kg b. TB = 157 cm c. Ny.J tampak kurus d. Badan tidak idealis



Penurunan berat badan setelah pernikahan sehingga terjadi mudah lelah pada keluarga Tn.D khususnya Ny.J



2.



Ds : a. Tn.D mengatakan belum memiliki pekerjaan b. Tn.D mengatakan susah mendapatkan pekerjaan dan saat ini terus mencari lowongan pekerjaan c. Tn.D mengatakan ada persaan khawatir terhadap masa depan keluarga. Do : a. Tn.D ada di rumah pada saat pengkajian pada jam 2, seharusnya jam kerja b. Tn.D tampak kecewa karena belum memiliki pekerjaan Ds :



Ketidakmampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat



Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.D khusus nya pada Tn.D



Ketidakmapuan



Resiko



3.



24



tinggi



a. Tn.D mengatakan mengenal Merokok 1 bungkus kesehatan sehari b. Tn.D tidak bisa meninggalkan kebiasaan merokok c. Tn.D mengatakan terasa seperti ada yang kurang kalau tidak merokok Do : a. Tn.D merokok saat dikaji



masalah terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn.D khususnya Tn.D



C. Diagnosa Keperawatan 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Cemas terhadap masa depan 3. Resiko tinggi terjadinya penyakit



25



D. Prioritas Masalah Dx.I. Penurunan berat badan setelah pernikahan sehingga terjadi mudah lelah pada keluarga Tn.D khususnya Ny.J No 1.



Kriteria Sifat masalah : Aktual



Perhitungan



Bobot



Pembenaran



3/3 x 1 = 1



1



Masalah penurunan berat badan telah terjadi pada Ny.J dikarenakan terlalu banyak pekerjaan dalam mempersiapkan penikahan dan setelah pernikahan dan akhirnya terjadi mudah lelah.



2.



Kemungkinan untuk di ubah :



2/2 x 2 = 2



2



Keluarga memiliki sumber daya yang cukup kuat untuk mengatasi



Tinggi



masalah yaitu: a. Karena tidak memiliki pekerjaan, jadi lebih banyak istirahat dan makan yangteratur. b. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga



3.



Potensial di cegah :



2/3 x 1 = 2/3



1



Masalah sidah berlangsung belum terlalu lama, sekitar kurang lebih



Cukup 4.



Menonjolnya masalah : Masalah ada tapi tidak perlu segera diatasi Total



2 minggu terakhir ini. ½x1=½



½



Masalah ada tapi di anggap hal yang biasa oleh keluarga



41/2



26



Dx.II. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.D khususnya pada Tn.D No



Kriteria



1.



Sifat masalah : Actual



2.



Kemungkinan untuk di ubah:



Perhitungan



Bobot



2/3 x 1 = 2/3



2/3



2/2 x 2 = 2



2



Pembenaran Cemas menjadikan Tn.D berkecil hati, tidak percaya diri dan khawatir terhadap masa depan Sumber daya di keluarga cukup kuat a. Mertua saling menghargai dan dapat mengerti b. Sistim dukungan sosial keluarga kuat c. Pola komunikasi keluargabaik



Tinggi



3.



Potensial di cegah : Cukup



2/3 x 1 = 2/3



2/3



4.



Menonjolnya masalah : Tidak segera perlu diatasi



½x1=½



½



Jarak rumah dengan kota terjangkau (agak dekat). Keluarga belum memanfaatkan lapangan pekerjaan yang ada. Keluarga merasakan adanya masalah tapi cemas dianggap hal biasa



Dx.III Resiko Tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn.D khususnya Tn.D No 1.



Kriteria Sifat masalah : Resiko



Perhitungan



Bobot



2/3x1=2/3



2/3



Pembenaran Merokok dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan baik untuk yang merokok maupun yang pasif. Resiko penyakit yang timbul karena merokok sangat banyak diantaranya PPOM, bronchitis, sampai dengan Kanker Paru.



27



2.



Kemungkinan



untuk



1/2x2=1/2



½



Keluarga memiliki sumber daya diantaranya:



dirubah : sebagian



a. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga b. Hubungan keluarga yangharmonis c. Keluarga terutama Ny.J mempunyai keinginan agar Tn.D berhenti merokok. d. Namun, kebiasaan merokok ini sudah sangat lama jadi susah untuk dengan cepat merubahnya.



3.



Potensial dicegah:Rendah



1/3x1=1/3



1/3



Perilaku merokok ini sudah lama Tn.D lakukan. Keluarga tidak pernah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok karena belum ada yang memotivasi kuat untuk berhenti merokok.



4.



Menonjolnya masalah :



0/2x1=0



0



Keluarga tidak merasakan adanya masalah karena Tn.D selama ini tidak



masalah tidak



pernah menderita sakit yang diakibatkan oleh rokok.



dirasakan.



28



E. Intervensi No 1.



Diagnosa Jangka Panjang Perubahan Setelah dilakukan nutrisi intervensi kurang dari keperawatan kebutuhan selama 2x45 tubuh menit selama 6 minggu, BB Ny.J kembali naik/kondisi Ideal



Tujuan Jangka Pendek Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x45 menit, keluarga mampu : Mengenal masalah : 1) Menjelaskan kembali tetatang penurunan BB drastis 2) Menjelaskan kembali penyebab penurunan BB drastic 3) Menyebutkan kembali tanda dan gejala penurunan BB drastic 4) Menjelaskan kembali dampak yang dapat terjadi bila BB tidak ideal



29



Kriteria evaluasi Kriteria Standar Respon a. Masalah verbal Penurunan BB adalah Jika terjadi Penurunan BB dalam waktu Cepat/singkat b. Penyebab Penurunan BB drastic adalah kurangnya asupan makanan, pola tidur yang tidak baik (kurang tidur/begadang), penyakit-penyakit tertentu c. Tanda dan gejala penurunan BB drastic adalah Badan terlihat Kurus, mudah lelah d. Dampak penurunan BB



Rencana Intervensi Diskusikan bersama keluarga penurunan BB drastic a. Ajak keluarga untuk menceritakan penyebabpenyebab lain terjadinya penurunan BB drastic b. Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala akibat penurunan BB drastic c.Jelaskan pada keluarga dampak dari penurunan BB drastic jika berkelanjutan d. Berikan kesempatan keluarga bertanya e.Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan f. Beri pujian atas perilaku yang benar



drastic adalah kurus (BB tidak ideal), daya tahan tubuh lemah, dan lain-lain Mengambil keputusan Respon untuk mengatasi penurunan verbal BB drastic



2.



Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan



Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama2x45 menit selama 6 minggu, keluarga mampu menghialngkan rasa cemas/berkurang



Respon verbal



Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x45 menit, keluarga mampu : a. Mengenal masalah Menjelaskan kembali pengertian cemas 1) menjelaska



30



Keluarga a. Jelaskan pada keluarga mengenai mengatakan tindakan yang harus dilakukan keputusannya dalam saat Ny.J sakit akibat penurunan mengatasi penurunan BB drastic ini BB drastic pada Ny.J b. Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah penurunan BB drastic c. Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah gizi kurang pada Ny.J a. Cemas adalah a. Diskusikan bersama mekanisme keluarga tentang yang digunakan pengertian cemas tubuh untuk b. Jelaskan kepada keluarga mengatasi stress dampak akibat cemas yang b. kecemasan jadi berkelanjutan berlebihan dan c. Jelaskan pada keluarga tak terkendali, mengenai tuags kemungkinan perkembangan keluarga pada bias menandakan tahap ini penyakit yang d. Jelaskan pada keluarga



n dampak karna cemas



3.



Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok



Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x45 menit selama 6 minggu,



disebut Anxiety Disorder sebagai dampaknya



b. Mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya gangguan cemas yang lebih parah, misalnya dengan memanfaatkan peluangpeluang kerja



Respon verbal



keluarga menyatakan untuk terus memotivasi keluarga, dan saling menghargai



Setelah dilakukan kunjungan 2x45 menit, keluarga mampu : a. mengenal bahaya atau penyakit lanjut



Verbal



a. Ketergantungan rokok adalah menyebabkan ketergantungan baik fisik



31



masalah-masalah yang terjadi pada tahap perkembangan keluarga saat ini e. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya f. Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan g. Beri pujian untuk perilaku yang benar a. Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat Tn.D terlihat kecewa b. Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah c. Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah cemas pada Tn.D a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian ketergangungan b. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab seseorang merokok:



diharapakan keluarga mampu mencegah resiko terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.D



akibatmerokok. 1) Pengertian ketergantungan rokok 2) Penyebab ketergantungan rokok



maupun mental. b. 3 dari 4 penyebab merokokyaitu: 1) Keluarga: adanya figure merokok dirumah. 2) Kepribadian : perokok biasanya dapat membuat orang lebih percaya diri, rokok bias dijadikan teman bagi orang yang introped.



32



karena pengaruh keluarga, teman, atau karena kepribadiannya c. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti d. Bimbing keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan e. Beri pujian atas kemampuan keluarga menyebutkan kembali apa yang telah dijelaskan atau didiskusikan



F. Implementasi dan Evaluasi No 1.



Diagnosa



Tgl & waktu



Perubahan nutrisi kurang dari Sabtu, 02 juli 2011, Pukul 10.00 wib kebutuhan tubuh



33



Implementasi



Evaluasi



a. Diskusikan bersama keluarga penurunan BB drastic b. Ajak keluarga untuk menceritakan penyebab-penyebab lain terjadinya penurunan BB drastic c. Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala akibat penurunan BB drastic d. Jelaskan pada keluarga dampak dari penurunan BB drastic jika berkelanjutan e. Berikan kesempatan keluarga bertanya f. Bantu keluarga untuk



Subjektif: a. Ny.J mengatakan ia sekarang mengerti mengenai masalah penurunan BB drastis yang mempunyai dampak b. Ny.J mengatakan lebih memperhatikan asupan makanan kalori danproteinya Objektif: a. Ny.J dapat menjelakan kembalimasalah penurunan BB drastis b. Ny.J sebelumnya mengangkap bukan masalah dengan penurunan BB drastic dan BB tidak ideal saat pertama kali dijelaskan, namun setelah terlibat diskusi, Ny.J banyak sekali melontar pertanyaan Analisa : a. Keluarga sudah mengetahui masalah mengenai penurunan BB drastic dan telah mengambil keputusan yang tepat yaitu Ny.J



g. h.



i.



j.



2.



Cemas



terhadap



a.



masa



depan Minggu, 03juli 2011, Pukul 11.00 wib karena belum memiliki pekerjaan



b.



34



mengulangi apa yang banyak makan kalori, vitamin, telah didiskusikan atau makan teratur, istirahat teratur. dijelaskan Beri pujian atas perilaku Planning: a. Lakukan pemantauan BB sampai BB yang benar Jelaskan pada ideal. keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat Ny.J sakit akibat penurunan BB drastic ini Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah penurunan BB drastic Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah gizi kurang pada Ny.J Diskusikan bersama Subejektif: keluarga tentang a. Tn.D mengatakan ia sekarang pengertian cemas mengerti tentang pengertian Jelaskan kepada cemas keluarga dampak b. Tn.D mengatakan ia telah



c.



d.



e.



f.



g. h.



35



akibat cemas yang memahami dampak dari berkelanjutan cemas jika berkelanjutan Jelaskan pada c. Tn.D mengatakan telah mengerti keluarga mengenai tugas keluarga di tahap tuags perkembangan perkembangan keluarga saat keluarga pada tahap ini/pemula ini Jelaskan pada Objektif: keluarga a. Tn.D menjelaskan kembali masalah-masalah definisi cemas, dampak cemas yang terjadi pada jika berkelanjutan,serta tugas tahap keluarga ditahap perkembangan perkembangan saat ini keluarga saat ini b. Tn.D sebelumnya menganggap Beri kesempatan pada cemas itu bukan masalah, namun keluarga untuk setelah telibat diskusi, Tn.D banyak bertanya sekali melontarkan pertanyaan Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang Analisa: telah didiskusikan atau a. Keluarga sudah mengetahui dijelaskan mengenai cemas, dampak dan Beri pujian untuk tugas keluarga pada tahap perilaku yang benar perkembangan saat ini Jelaskan pada keluarga mengenai Planning: tindakan yang harus a. Lakukan pemantauan terhadap dilakukan saat Tn.D Ekspresi atau ucapan kalimatterlihat kecewa kalimat yang keluar dari Tn.D,



3.



i. Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menanganimasalah j. Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah cemas pada Tn.D a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian ketergangungan. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab seseorang merokok : karena pengaruh keluarga, teman, atau karena kepribadiannya Be ri ke se



Resiko tinggi terjadinya penyakit Senin, 04 juli 2011, Pukul 09.00 WIB akibat merokok



36



apakah masih ada kata menyerah, mengeluh, atau rasa ketakutan



Subjektif : a. Tn.D mengatakan ia sekarang mengerti mengenai ketergantungan merokok b. Tn.D mengataka ia sekarang mengerti tentang dampak jika tidak berhenti atau mengurangi merokok c. Tn.D sekarang telah memperhatikan kesehatannya d. Tn.D mengatakan akan mengurangi merokok sedikit demi sedikit sampai berhenti Objektif : a. Tn.D menjelaskan kembali tentang ketergantungan merokok



m pat an kel ua rg a un tu k be rta ny a ten tan g hal ya ng tid ak di me



37



b. Tn.D menjelaskan kembali tentang dampak/akibat dari merokok c. Tn.D yang awalnya belum antusias saat dijelaskan mengenai dampakdampak dari merokok, namun setelah terlibat dalam diskusi, Tn.D banyak melontarkan pertanyaanpertanyaan Analisa : a. Keluarga sudah mengetahui akibat/dampak dari merokok, dan telah mengambil keputusan yang tepat untuk mengurangi atau berhenti merokok Planning: a. Lakukan pemantauan terhadap Tn.D dalam mengurangi atau berhenti merokok.



ng ert i b. B i m b i n g k e l u a r g a u n t u k m



38



e n g u l a n g i a p a y a n g t e l a h d i d



39



i s k u s i k a n a t a u d i j e l a s k a n b. Bimbing keluarga untuk mengulangi apa



40



yang telah didiskusikan atau dijelaskan Be ri pu jia n ata s ke ma m pu an kel ua rg a me ny eb ut ka n



41



ke m bal i ap a ya ng tel ah dij ela sk an ata u di dis ku sik an c. J e l



42



a s k a n k e p a d a k e l u a r g a t e n t a n



43



g a k i b a t l a n j u t d a r i m e r o k o k



44



c. Jelaskan kepada keluarga tentang akibat lanjut dari merokok d. Bimbing keluarga untuk menyebutkan kembali akibat merokok e. Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi ketergantungan rokok f. Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga untuk mencegah ketergantungan rokok pada Tn.D g. Jelaskan pada keluarga tentang cara mengurangi atau berhenti merokok pada Tn.D meliputi:



45



h.



i.



j.



k.



l.



46



Cara memberikan pada Tn.D, komunikasi efektif Demonstrasikan kepada keluarga tentang: 1) Cara berkomunikasi yang efektif 2) Cara memeberi kandukungan. Beri kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara membantu mengurangi atau berhenti merokok Beri kesempatan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang tidak jelas atau dimengerti Beri pujian keluarga atas keberhasilan tindakan yang dilakukan keluarga Diskusikan dengan keluarga tentang



modifikasi lingkungan yang dapat membantu Tn.D mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah penyakit akibat merokok m. Motivasi keluarga untuk dapat menata lingkungan rumah baik fisik maupun psikologis yang dapat membantu Tn.D mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah penyakit n. Memberi pujian atas penataan lingkungan yang telah dilakukan oleh keluarga .



47



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang/lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya. Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah. Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak. B. Saran Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bias menjalin hubungan keluarga yang harmonis ke depannya nanti.



48



DAFTAR PUSTAKA Achjar, K.A. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto. Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga (aplikasi dalam praktik). Jakarta : EGC Elizabeth, Anderson. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik.Jakarta : EGC Friedman, Marylinn M. (1978). Keperawatan Keluarga Teori dan praktik. Jakarta : EGC Supriadi. (2009) . Keperawatan Keluarga. Bandung https://docplayer.info/68973246-Askep-keluarga-pemula-baru-menikah.html https://id.scribd.com/doc/301379095/MAKALAH-ASKEP-Keluarga-BaruMenikah-docx



49