5 0 164 KB
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.K DENGAN DEFISIENSI PENGETAHUAN
Disusun Oleh : Diva Herliananda P
(P1337420117064)
DIII KEPERAWATAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2020
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. IDENTITAS UMUM 1. Identitas Kepala Keluarga Nama
: Tn.K
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Swasta
Umur
: 38 tahun
Alamat
: Genting
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMA
2. Daftar Anggota Keluarga N
Nama
o 1
Khoiri
L/
Hub.
Umu
Pendidika
Imunisa
P
Dg
r
n
si
L
KK Suam 38 i
2
3
Sumiyatun
Miftahul
P
L
Istri
Anak
Ulum 4
Riyan Nur
L
Anak
Hannafi 5
Muhamma d Ilham
L
Anak
SMA
KB
n
Imunisas
Sehat
tahun
i dasar
32
lengkap Imunisas
Suntik
tahun
i dasar
Hormo n
13
lengkap Imunisas
SMA
SD
tahun
i dasar
8
lengkap Imunisas
tahun
i dasar
18
lengkap Imunisas
bulan
i dasar
Kesehata
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
lengkap
Genogram
3. Type Keluarga a. Jenis type Keluarga: Extended family b. Masalah yang terjadi dilihat dari type Keluarga: Persoalan mengurus anak juga menjadi tanggung jawab keluarga besar, dalam keluarga ini berarti nenek. Anak lebih sering diurus nenek daripada ibu atau ayah sehingga ibu atau ayah tidak mengetahui perkembangan anaknya baik secara fisik, kesehatan, ataupun perkembangan pendidikan anak. 4. Suku bangsa (etnis) a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota keluarga Berasal dari suku dan etnis yang sama, yaitu suku jawa b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen) Lingkungan rumah berasal dari suku jawa
c. Kegiatan keagamaan, social, budaya Kegiatan keagamaan sering diadakan di sekitar lingkungan rumah, seperti pengajian. Kegiatan sosial seperti kerja bakti dan senam setiap minggu. d. Kebiasaan berbusana sehari-hari Berbusana sopan dan bersih e. Bahasa yang digunakan di rumah Bahasa Indonesia dan bahasa jawa 5. Agama dan Kepercayaan a. Agama yang dianut keluarga Agama islam b. Apakah antara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan mereka? Tidak ada c. Adakah kepercayaan dan nilai kegamaan yang berpengaruh terhadap kesehatan keluarga? Tidak ada 6. Status social ekonomi keluarga a. Berapa penghasilan keluarga per bulan? Kurang lebih Rp 3.500.000 per bulan b. Apakah keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan saat ini? Bagaimanapun harus cukup. c. Apakah keluarga memiliki tabungan untuk keperluan yang akan datang (misalnya anak melanjutkan sekolah, dll) Memiliki tabungan untuk jaga-jaga keperluan mendesak di masa depan. Istri tuan K mengikuti arisan di prabrik tempatnya bekerja agar dapat bekal untuk hari raya. d. Apakah keluarga memiliki tunjangan kesehatan (asuransi, dll)? Keluarga menggunakan BPJS e. Bagaimana aktifitas rekreasi keluarga? Keluarga jarang berekreasi, istri Tn K tidak suka bepergian. Tetapi memperbolehkan anak-anak bepergian saat diajak oleh saudara atau acara sekolah.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn.K berada dalam tahap keluarga dengan anak remaja karena anak pertamanya berusia 13 tahun. Tugas keluarga adalah memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. 2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………. C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI 1. Riwayat kesehatan keluarga masa lalu Keluarga jarang sakit. Anak pertama dan ketiga memiliki riwayat keang demam. Saat anak demam ibu memberikan kompres dengan byebye fever lalu dibawa ke bidan. Ibu jarang dirumah karena bekerja sehingga tidak terlalu bisa mengawasi anak. Anak diasuh oleh neneknya. 2. Riwayat kesehatan keluarga saat ini (masing-masing anggota keluarga) Saat ini tidak ada keluarga yang sakit. Tn.K perokok aktif dan memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah. Saat diberi tahu istri untuk merokok diluar Tn K menolak dan tetap merokok di dalam rumah. 3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga Keluarga memanfaatkan puskesmas, bidan, dan rumah sakit saat ada keluarga yang sakit. Keluarga juga melakukan imunisasi di bidan. D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN 1. Karakteristik Rumah Tinggal a. Gambaran tipe rumah
Rumah klien tergolong sangat sederhana, lantai sudah menggunakan ubin, rumah berdempetan dengan rumah tetangga dan masuk ke gang kecil untuk akses ke dalam rumah. b. Denah Rumah
KM
Kamar tidur
Dapur + ruang makan
Kamar tidur
garasi
Ruang Keluarga + ruang tamu
Teras
c. Gambaran kondisi rumah 1) Ruang tamu Ruang tamu cukup luas, hanya ada 1 kursi kayu 2) Kamar tidur Ada 2 kamar tidur. Kondisi cukup layak namun kurang rapi. 3) Ruang keluarga Ruang keluarga jadi satu dengan ruang tamu. 4) Dapur Dapur bersih, dapur bersebelahan dengan kamar mandi. 5) Kamar mandi Tidak ada jentik-jentik Karena lebih sering memakai ember daripada bak mandi. Kamar mandi terdapat kerak di lantai dan dinding d. Pola pembersihan rumah dan lingkungan rumah Rumah dibersihkan saat istri pulang kerja, sekitar pukul 5 sore e. Perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tempat tinggal keluarganya Merasa nyaman, seadanya.
f. Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga Tempat pembuangan sampah ditaruh di depan rumah, tempat pembuanagan sampah terbuka lalu ada petugas yang mengambil secara berkala. g. Karakteristik tetangga dan lingkungan rumah Lingkungan rumah banyak ayam ternak yang dibiarkan keliaran sehingga kotorannya dimana-mana h. Mobilitas geografis keluarga Belum pernah pindah i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Interaksi dengan masyarakat baik E. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola komunikasi keluarga Tn. K dan istrinya samasama bekerja, waktu mereka bertemu dalam sehari sangat singkat, biasanya pada malam hari. Jika ada sesuatu yang harus dibicarakan Tn.K dan istrinya memilih untuk begadang membicarakan masalah tersebut. 2. Struktur kekuatan keluarga Pengambilan keputusan keluarga dengan cara musyawarah. Kepala keluarga tidak selalu yang memiliki kekuatan pengambilan keputusan 3. Struktur peran Tn. K dan istri sama-sama menjadi tulang punggung keluarga. Istrinya juga tetap bertugas mengurus anak dan rumah saat tidak bekerja. Saat Tn.K dan istrinya bekerja anak-anaknya dititipkan ke neneknya. 4. Nilai atau norma keluarga Keluarga menganut nilai dan norma yang tidak bertentangan dengan kesehatan. F. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afektif: Kasih sayang dan perhatian terhadap semua anggota keluarga sama, tidak ada yang kurang ataupun lebih. 2. Fungsi Sosialisasi:
Walaupun sibuk bekerja keluarga tetap bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Fungsi perawatan kesehatan: Saat anak sakit, orang tua berusaha untuk membawa anak berobat setelah dirawat dirumah tidak sembuh atau saat sakit sudah semakin parah. Seperti saat demam anak tidak langsung dibawa ke puskesmas, hanya diberi kompres lalu dibawa ke rumah sakit saat sudah kejang. 4. Fungsi reproduksi: Memiliki 4 anak, anak pertama meninggal. 3 anak yang tersisa semua laki-laki. Istri Tn.K mengikuti program KB suntik, tidak menggunakan IUD karena takut. 5. Fungsi ekonomi: Tn.K dan istri sama-sama bekerja untuk mencukupi kebutuhan ekonomi
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stress a. Stres jangka pendek: Tidak ada. b. Stres jangka panjang: Mengkhawatirkan rencana biaya sekolah anak-anaknya kedepan. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadan stressor: Dalam mengatasi masalah keluarga Tn.K berusaha mengatasi dengan tenang, secara musyawarah dan tidak terburu-buru. 3. Strategi koping yang digunakan: Keluarga menggunakan strategi koping berupa pendekatan spiritual dan kadang meminta bantuan orang lain. H. PEMERIKSAAN FISIK 1. Identitas masing-masing anggota keluarga 2. Keluhan utama/ riwayat penyakit masa ini
3. Riwayat penyakit sebelumnya Anak-anaknya memiliki riwayat kejang demam, bulan lalu anak terakhir dirawat di rumah sakit karena kejang demam. 4. Pemeriksaan tanda-tanda vital Keterangan Tinggi Badan
155 cm
Ny.S
Berat Badan Tekanan Darah
49 kg 125/80 mmHg
Nadi
80 kali/menit
Suhu
36.7oC
RR Kepala
18 kali/menit Bentuk kepala mesosepal, tidak ada lesi, rambut berwarna
Mata Telinga Hidung
hitam dengan sedikit uban, bersih Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Bersih tidak ada serumen Tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk hidung normal
Mulut
tidak ada benjolan Tidak ada sianosis, tidak ada karies pada gigi, warna gigi
Dada
putih susu Jantung : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak, palpasi : iktus kordis pada interkosta ke 5, perkusi : redup, auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler Paru: Inspeksi : dada kanan dan kiri mengembang simetris, palpasi : vokal fremitus kanan dan kiri positif, perkusi :
Abdomen Ekstremitas
sonor pada lapang paru, auskultasi: vesikuler Tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan Skala kekuatan otot ekstremitas 5, dapat beraktivitas dengan
baik. Keluhan terkadang pegal – pegal pada lengan atas Genetalia Kulit
tangan sebelah kiri Normal, tidak ada kelainan Kulit berwarna sawo matang, bersih, tidak ada penyakit
Kuku
kulit Tidak ada sianosis, bersih
I. HARAPAN KELUARGA 1. Apa harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang terjadi Keluarga berharap tidak ada masalah kesehatan yang serius di dalam anggota keluarganya. 2. Apa harapan keluarga terhadap petugas kesehatan keluarga Keluarga berharap tenaga kesehatan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, mampu membantu masyarakat dan lingkungannya berubah menjadi lebih sehat dan terawat. J. PENGKAJIAN 12 INDIKATOR KESEHATAN No 1 2
Indikator Keluarga mengikuti program KB Ibu Hamil mengikuti ANC (Ante Natal Care)
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
sesuai standar Bayi dengan imunisasi lengkap Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan Pemantauan pertumbuhan balita Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar Penderita hipertensi yang berobat teratur Penderita gangguan jiwa berat yang diobati Tidak ada anggota keluarga yang merokok Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Mempunyai sarana air bersih Menggunakan jamban keluarga Indeks Keluarga Sadar Kesehatan (IKSK)
Keluarga 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
K. ANALISA DATA DATA
MASALAH KEPERAWATAN
DS : Ny.S mengatakan ketiga anaknya
Defisien pengetahuan berhubungan dengan
memiliki riwayat kejang demam. Ny.S
kurang informasi.
mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya kejang saat mengalami demam. Ny.S mengatakan memberikan kompres menggunakan byebye fever saat anaknya demam. Ny.S tidak langsung membawa anaknya ke layanan kesehatan. Ny.S juga mengatakan tidak tahu cara mencegah terjadinya kejang atau cara pertolongan pertama saat terjadi kejang DO : DS : Ny. S mengatakan suaminya adalah
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
perokok aktif. Suaminya sering merokok di berhubungan dengan kurang pemahaman. dalam rumah dan tidak mau merokok di luar rumah. Tetapi suami Ny.S langsung mandi setelah merokok. Lama kelamaan Ny.S tidak pernah mengingatkan lagi.
L. PRIORITAS MASALAH 1. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi No 1.
Kriteria Sifat Masalah Skala: - Tidak/kurang sehat
Sko r
Bobot 1
2
Pembenaran Ny.S ketiga memiliki
mengatakan anaknya riwayat
2.
3.
4.
- Ancaman kesehatan - Keadaan sejahtera Kemungkinan Masalah Dapat Dicegah Skala: - Mudah - Sebagian - Tidak dapat Potensi Masalah Untuk Dicegah Skala: - Tinggi - Cukup - Rendah Menonjolnya Masalah Skala: - Masalah berat dan harus segera ditangani - Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani - Masalah tidak dirasakan
1
2
2
1
1
1
kejang demam. Ny.S mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya kejang saat mengalami demam. Ny.S mengatakan memberikan kompres menggunakan byebye fever saat anaknya demam. Ny.S tidak langsung membawa anaknya ke layanan kesehatan. Ny.S juga mengatakan tidak tahu cara mencegah terjadinya kejang atau cara pertolongan pertama saat terjadi kejang
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang pemahaman. No 1.
2.
Kriteria Sifat Masalah Skala: - Tidak/kurang sehat - Ancaman kesehatan - Keadaan sejahtera Kemungkinan Masalah Dicegah Skala: - Mudah - Sebagian - Tidak dapat
Sko r
2
Dapat
Bobot
1
2 1
Pembenaran Ny. S mengatakan suaminya adalah perokok aktif. Suaminya sering merokok di dalam rumah dan tidak mau merokok di luar rumah. Tetapi suami Ny.S langsung mandi setelah merokok. Lama
3.
4.
Potensi Masalah Untuk Dicegah Skala: - Tinggi - Cukup - Rendah Menonjolnya Masalah Skala: - Masalah berat dan harus segera ditangani - Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani - Masalah tidak dirasakan
1
1
0
1
kelamaan Ny.S tidak pernah mengingatkan lagi.
M. PERENCANAAN No
Diagnosa
Tujuan
Evaluasi
Intervensi Keperawatan
Umum 1.
Khusus
Kriteri
Defisien
Setelah
a Setelah 3 kali Respon
pengetahuan
dilakukan
30
berhubungan
tindakan
pertemuan,
dengan
selama 1
kurang informasi pada keluarga Tn.K
Standar
menit Verbal
Mencegah
Diskusikan
kejang : segera
dengan keluarga
turunkan demam
tentang
kejang
keluarga
anak dengan cara
demam
pada
minggu
mampu
kompres
anak.
keluarga
mengenal dan
dengan kompres
menjadi
paham tentang
panas.
paham
kejang demam
tentang
pada
kejang
dengan :
kejang demam :
hal yang belum
demam, cara
Mengetahui
jangan
paham
mengatasi,
penanganan
lindungi
dan cara
anak
dari
mencegahny
demam
berbahaya, catat
yang
a
agar
lamanya kejang,
didiskusikan
Kognitif
anak
saat tidak
anak
kesempatan
Pertolonga n
Beri
pertama panik, anak benda
pada
keluarga
untuk
bertanya
Tanyakan kembali
hal telah
terjadi
jangan menahan
kejang
gerakan, jangan
reinforcement
pertolongan
memasukkan
positif
pertama
benda ke mulut.
jawaban
Beri atas
pada
keluarga
kejang
benar.
yang
Perilaku
Setelah
demam, Setelah 3 kali Respon
Tingkat
kesehatan
dilakukan
30
menderita penyakit
tentang
cenderung
tindakan
pertemuan,
perokok aktif dan
menjadi perokok
beresiko
selama
pasif
pasif dan aktif
berhubungan dengan kurang pemahaman pada keluarga
menit Verbal Kognitif
1 keluarga
resiko
berbeda.
resiko
minggu
mampu
Perokok
keluarga
memahami
memiliki tingkatan
kesempatan
menjadi
bahaya menjadi
lebih tinggi karena
keluarga
paham
perokok pasif.
menghirup
bertanya
Tn.K
tentang
terutama
pasif
Diskusikan
asap
Beri untuk
kandungan
rokok yang sudah tercampur dengan
kembali
Tn.K yang
dalam rokok,
udara luar
melihat seberapa
seorang
bahaya
juga mengandung
jauh
perokok aktif
perokok pasif
zat-zat berbahaya.
paham
yang
Tanyakan
reinforcement
besar
positif
terserang
pernapasan
Beri
dan
jantung.
N. IMPLEMENTASI & EVALUASI
keperawatan
Hari/tanggal
Implementasi
keluarga
Perokok aktif juga memiliki resiko penyakit
Diagnosa
untuk
Evaluasi
Paraf
Defisien
Jum’at, 06
pengetahuan
Maret 2020
berhubungan
S:
Mengucapkan salam
Menanyakan
dengan kurang
keadaan
informasi.
keluarga
kesehatan
Mengingatkan kontrak
dan
tujuan
pertemuan
Mengkaji pengetahuan
keluarga
tentang kejang demam
Menjelaskan tentang
pengertian
kejang demam
Mendiskusikan dengan keluarga jika demam
tinggi
menyebabkan
dapat kejang
serta bahayanya
Mendiskusikan dengan
keluarga
pencegahan kejang dan pertolongan pertamanya saat terjadi kejang.
Diskusikan dengan keluarga tentang kejang demam pada anak.
Beri pada
kesempatan
keluarga
bertanya
hal
belum paham
untuk yang
Tanyakan
kembali
yang
telah
hal
didiskusikan
Beri reinforcement positif
atas
jawaban
keluarga yang benar.
Perilaku
Rabu, 04
kesehatan
Maret 2020
cenderung
salam
beresiko berhubungan
Mengucapkan Menanyakan kabar kesehatan keluarga
Mengkonfirmasi
dengan kurang
kontrak yang sudah
pemahaman.
disepakati sebelumnya
Mengkaji pengetahuan keluarga tentang bahaya rokok
Mendiskusikan bahaya perokok aktif dan pasif.
Mengkaji kembali pengetahuan keluarga tentang perokok aktif dan pasif serta bahaya rokok.
Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga yang benar