6 0 229 KB
Tugas Keperawatan Keluarga Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak Diare Dengan Masalah Kekurangan Cairan dan Elektrolit
Disusun oleh Anggota Kelompok 6 : 1. 2. 3. 4.
Lely Maslita Muhammad Irfan Ranni Oktoviana Rilih Zulki Norris 5. Try Prastiwi W. 6. Yenita Fika A.
(P27820112037) (P27820112069) (P27820112012) (P27820112046) (P27820112015) (P27820112004)
TINGKAT III - KELAS REGULER KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA 2015
SKENARIO KASUS : Tn. O (35 th) dan Ny. P (25 th) tinggal di RT 01/RW 05, Desa Kali amis, Kecamatan Semampir, Kediri membawa anaknya An. Q (3 th) ke pukesmas Semampir pada tanggal 18 Februari 2015 dengan keluhan mencret sejak 5 hari yang lalu, BAB 7 kali sehari dengan konsistensi cair, tidak ada lendir, tidak ada darah. Kondisi An. Q semakin parah selain mencret, badannya demam, lemas, rewel, minta minum terus. Alasan tidak diperiksakan ke Puskesmas karena menganggap anak kecil mencret sudah biasa dan pertanda akan bertambah pintar. Keluarga menyatakan bahwa klien hanya diberi obat yang dibeli di warung. Setelah dilakukan pemeriksaan didiagnosis dokter Gastroenteritis+ Dehidrasi sedang, dan perlu rawat inap di puskesmas. Rawat inap selama 1 hari. Dilakukan kunjungan rumah ke rumah Tn. O oleh petugas Pengelola Program Diare untuk melihat kondisi An Q, melihat kondisi rumah, dan memberikan penyuluhan terkait masalah kesehatan yang dihadapi keluarga Tn. O. Dilakukan kunjungan rumah selama 3 hari, 20- 22 Februari 2015.
1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari Kamis, 20 Februari 2015 di rumah keluarga Tn.O pukul 08.30 WIB. I Data Umum 1
Nama Kepala Keluarga
2
Alamat dan telepon
: Tn. O :RT 01/ RW 05, Desa Kali amis, Kecamatan
Semampir, Kediri 3
Pekerjaan KK
: Buruh tambang pasir
4
Pendidikan KK
: SMP
5
Komposisi keluarga
:
Nama
JK
Hub
Umur
Pddkan BCG
Dgn Tn. O Ny P An Q
L P P
KK KK Istri Anak
35th 25th 3 th
SMP SMP -
V V V
Polio 1 2 V V V
V V V
Campak
3
Status Imunisasi DPT Hepatitis 4 1 2 3 1 2 3
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
Ket
Genogram:
25
35
3
Keterangan : : Laki - laki
: Laki- Laki Meninggal
: Perempuan
: Perempuan Meninggal
: Klien 2
: Tinggal serumah
6
Tipe Keluarga : Tipe keluarga Tn. O adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan kedua anaknya
7
Suku Bangsa : Keluarga Tn. O adalah suku Jawa
8
Agama : Keyakinan yang di anut keluarga Tn. O adalah islam. Keluarga Tn. O setiap hari menjalankan ibadah sholat 5 waktu, kadang berjamaah. Di dekat rumahnya terdapat 1 mushola. Tidak ada kebiasaan dalam agama yang bertentangan dengan kesehatan.
9
Status Sosial Ekonomi Keluarga Status ekonomi keluarga Tn. O yaitu
menengah kebawah. Tn. O menempuh
pendidikan sampai SMP, kini Tn. O bekerja sebagai buruh tambang pasir, istrinya Ibu rumah tangga. Tiap hari Tn. O bekerja dari pagi sampai sore, tapi bila Tn. O merasa lelah Tn. O pulang untuk istirahat. Penghasilan Tn. O per bulan kurang lebih Rp 700.000,00. 10 Aktivitas rekreasi keluarga Keluarga menganggap berkumpul dengan keluarga dan tetangga sudah termasuk rekreasi. Jika ada waktu luang keluarga Tn. O melihat TV, berkumpul dengan keluarga besar atau ngobrol dengan tetangga. II RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 11 Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga berada pada tahap III, dimana anak pertama usia pra-sekolah: a. Pengasuh anak b. Menyediakan kebutuhan anak c. Persiapan kelahiran anak berikutnya. 12 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Keluarga sudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan keluarga anak usia prasekolah, dimana keluarga sudah mengajarkan bersosialisasi dengan lingkungan disekitar rumah, yang perlu diperhatikan lagi adalah fasilitas untuk stimulasi dirumah, seperti alat bermain agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 13 Riwayat keluarga inti 3
Di dalam pengkajian didapatkan data : -
Tn. O : Bapak O mengatakan belum pernah sakit serius, hanya batuk dan pilek. Tn.O juga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti darah tinggi, kencing manis dan penyakit menular seperti TB Paru. Tn.O saat sakit membeli obat di warung. Tidak merokok, minum kopi 3x/ hari.
-
Ny P : Ibu P mengatakan belum pernah sakit serius, hanya penyakit ringan seperti batuk, pilek, pusing. Tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti darah tinggi, kencing manis dan penyakit menular seperti TB Paru. Saat ini masih KB dengan jenis suntik, karena masih berencana punya anak lagi.
-
An Q : An Q sekarang mengalami diare sejak 5 hari yang lalu, BAB 7 kali sehari dengan konsistensi cair, tidak ada lendir, tidak ada darah. Tidak diperiksakan ke Puskesmas karena menganggap mencret pertanda anak akan bertambah pintar. Kondisi An. Q demam, lemas, rewel, minta minum terus. Keluarga menyatakan bahwa klien hanya diberi obat yang dibeli di warung.
14 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Pada keluarga Tn. O diketahui Ibu Tn. O menderita darah tinggi. Keluarga Ny P tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, asma, HT maupun penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dll. III
PENGKAJIAN LINGKUNGAN 15 Karakteristik rumah a
Kepemilikan rumah : Rumah milik sendiri
b
Luas bangunan : 7 x 14 m². Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 ruang TV dan 1 kamar mandi
c
Jenis bangunan : permanent, tembok batu bata, lantai dari semen
d
Sarana Kesehatan Lingkungan : -
Sumur dan Kondisi air : Air yang digunakan untuk minum dan mandi sehari-hari adalah air sumur (tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna). Penggunaan air minum dimasak dahulu.
-
WC /Jamban : Septic Tank, kondisi kotor dan bau
-
Tempat sampah : Tidak ada, jika ada sampah ditumpuk disamping rumah, dibakar jika sudah terkumpul banyak.
-
Jendela : Dikamar ada 1 jendela kecil, sedangkan di ruang tamu ada 2 jendela kaca yang cukup besar yang dapat dibuka.
-
Ventilasi dan pencahayaan : Ventilasi ada di setiap ruangan. Pencahayaan di siang hari cukup terang. Penerangan malam hari memakai lampu. 4
Denah rumah :
2
Keterangan :
4
1 : Ruang tamu
5
2 : Kamar Tidur
2
3
3 : Kamar mandi 4 : Dapur
1
5 : Ruang TV 16 Karakteristik tetangga dan komunitas RW Keluarga tinggal di lingkungan yang cukup padat, di bantaran sungai Brantas. Umumnya tetangga adalah suku Jawa dengan mata pencaharian sebagai penambang pasir. Hubungan dengan tetangga baik, keluarga juga ikut aktif dalam kegiatan pengajian, kegiatan RT dan Posyandu setiap bulan. Anak Tn. O juga bersosialisasi dengan teman-teman di sekitar rumah. Sebagian besar tetangga masih ada hubungan saudara dengan Tn. O. 17 Mobilitas geografis keluarga Tn. O dan keluarga sudah lama tinggal di RT 01/RW 05, karena orang tua juga asli daerah tersebut. Tn. O keluar rumah untuk bekerja jam 06.00 dampai 17.00, Istri menemani anaknya bermain di rumah tetangga saat waktu luang. 18 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga Tn. O setiap hari kumpul dengan tetangga, antara tetangga satu dengan yang lainnya saling menghormati. Keluarga juga ikut aktif dalam kegiatan pengajian, kegiatan RT dan Posyandu setiap bulan. 19 Sistem pendukung keluarga Pada saat pengkajian di keluarga Tn. O yang tampak sakit adalah An Q dengan diare. Biasanya saat ada keluarga yang sakit hanya di belikan obat di warung. IV
STRUKTUR KELUARGA
20 Komunikasi Keluarga Komunikasi sehari-hari yang biasa digunakan di keluarga adalah Bahasa Jawa. 21 Struktur Kekuatan Keluarga Antara anggota keluarga saling menghormati dan menghargai. 5
22 Struktur Peran (formal dan Informal) Masing- masing anggota keluarga melaksanakan peran masing-masing. -
Tn. O : Berperan sebagai kepala keluarga, suami, pencari nafkah dan membantu mendidik anak-anak.
-
Ny P : Berperan sebagai Ibu Rumah tangga, mendidik anak-anak, memelihara rumah.
-
An Q : Berperan sebagai anak
23 Nilai dan Norma Keluarga Kebiasaan makan keluarga Tn. O diusahakan makan bersama, makan menggunakan sendok kadang menggunakan tangan. Keluarga Tn. O jarang mencuci tangan sebelum makan, karena kadang lupa. Kebiasaan yang merugikan lainnya Tn. O yang perokok. Tn. O merokok diluar rumah, menjauhi anak istrinya. V FUNGSI KELUARGA 24 Fungsi Afektif Antara anggota keluarga sangat akrab dan saling menyayangi serta menghormati, Tn O sebagai orang tua selalu berusaha mencukupi kebutuhan dan memperhatikan kondisi kesehatan anggota keluarganya dengan penghasilan seadanya. Hal itu digambarkan saat keluarga Tn O memperhatikan kondisi anaknya yang sedang sakit diare. 25 Fungsi Sosialisasi Kerukunan terjaga baik dalam keluarga Tn O. Interaksi dalam keluarga sangat baik dengan komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Hal ini ditunjukkan saat pengambilan keputusan secara musyawarah antara Tn O dan istrinya. Sosialisasi dengan sanak saudara dan tetangga juga baik. 26 Fungsi Perawatan Kesehatan (Tugas Perawatan Keluarga) a
Mengenal masalah kesehatan Dari pengkajian keluarga tidak mampu mengenal masalah yang terjadi pada An.Q, terbukti saat ditanya tentang penyakit diare yang dialami anaknya keluarga Tn O terutama Ny P tidak tahu penyebab diare dan sanitasi lingkungan yang baik untuk keluarganya.
b
Mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat yakni saat ada anggota keluarga yang sakit diare 5 hari hanya dibelikan obat-obatan di warung.
c
Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit 6
Keluarga tidak mampu merawat anaknya yang sakit, terbukti An Q mencret sudah berlangsung 5 hari tidak di periksakan ke Puskesmas. Keluarga Tn O menganggap bahwa penyakit diare pada anak biasa merupakan tanda awal anak akan pintar padahal An Q sudah mengalami dehidrasi sedang dan butuh penanganan serius. d
Memelihara/memodifikasi lingkungan Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan. Keluarga juga tidak mengetahui manfaat pemeliharaan lingkungan. Hal ini terbukti saat observasi lingkungan rumah tampak sampah berserakan disamping rumah, rumah banyak debu, terdapat kandang ayam di dalam dapur, makanan di meja makan tidak ditutupi, kamar mandi yang kotor dan bau.
e
Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan Keluarga belum memandapatkan fasilitas kesehatan, terbukti saat anaknya sakit tidak memeriksakan langsung ke puskesmas.
27 Fungsi Reproduksi Keluarga Tn.O merupakan pasangan yang masih produktif, berencana mempunyai 2 orang anak, Ny.P Sebagai akseptor KB yaitu suntik sejak kelahiran anak pertama. 28 Fungsi Ekonomi Status perekonomian keluarga Tn O yaitu menengah kebawah sehingga untuk membiayai kebutuhan sehari-hari saja sudah kurang. Hal ini terbukti tingkat penghasilan dibawah standar, sehingga keluarga Tn O berpikir ulang untuk membawa An Q ke puskesmas. VI
STRES DAN KOPING KELUARGA 29 Stressor jangka pendek dan panjang -
Stressor jangka pendek : keluarga memikirkan bagaimana cara agar anaknya bisa sembuh, bagaimana cara mendapatkan uang untuk berobat anaknya, dan bagaimana cara agar anaknya tetap sehat dan tidak sakit lagi.
-
Stressor jangka panjang : keluarga memikirkan bagaimana cara agar tetap bisa menyekolahkan anaknya sementara penghasilannya pas-pasan.
30 Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor Keluarga Tn.O menyadari bahwa anaknya sedang diare, karena itu Ny.P membelikan anaknya obat di warung. 31 Strategi koping yang digunakan Strategi koping yang digunakan adalah musyawarah bersama anggota keluarga untuk memecahkan masalah. 32 Strategi adaptasi difungsional 7
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti amuk atau marah, setiap ada masalah dicari pemecahan dengan didiskusikan bersama keluarga. VII
PEMERIKSAAN FISIK Aspek TTV :
Tn. O
Ny. P
An.Q
TD
120/80 mmHg
110/80 mmHg
-
N
88 X/menit
90 X/menit
120 X/menit
S
37 0C
36,8 0C
38 0C
RR Antopometri
20 X/menit
18 X/menit
27 X/menit
TB
160 cm
155 cm
90 cm
BB LL
70 kg -
45 kg -
12 kg 16 cm
-
40 cm
Rambut bersih,
Rambut bersih,
warna hitam,
warna hitam,
warna hitam,
distribusi rambut
distribusi rambut
distribusi rambut
merata Bersih, fungsi
merata Bersih, fungsi
merata Bersih, fungsi
penciuman baik,
penciuman baik,
penciuman baik,
tidak ada secret,
tidak ada secret,
tidak ada secret,
tidak ada pernapasan
tidak ada pernapasan
tidak ada
cuping hidung
cuping hidung
pernapasan cuping
Bersih, simetris,
Bersih, simetris,
hidung Bersih, simetris,
tidak ada serumen,
tidak ada serumen,
tidak ada serumen,
fungsi pendengaran
fungsi pendengaran
fungsi pendengaran
baik Simetris,
baik Simetris,
baik Simetris,
konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
konjungtiva merah
anemis, sklera tidak
anemis, sklera tidak
muda, sklera putih,
Mulut, Gigi, Lidah,
ikterik Bersih, mukosa
ikterik Bersih, mukosa
mata cowong Bersih, mukosa
Tonsil dan Pharing
mulut merah muda
mulut merah muda
mulut kering, tidak
dan lembab, terdapat
dan lembab, terdapat
ada caries dentis,
caries dentis, lidah
caries dentis, lidah
lidah bersih, tidak
LK Pemeriksaan Head To Toe : Kepala Rambut bersih,
Hidung
Telinga
Mata
8
bersih, tidak ada
bersih, tidak ada
ada nyeri telan
Leher dan
nyeri telan Tidak kaku, tidak
nyeri telan Tidak kaku, tidak
Tidak kaku, tidak
Tenggorokan
ada pembesaran
ada pembesaran
ada pembesaran
kelenar tiroid, tidak
kelenar tiroid, tidak
kelenar tiroid, tidak
ada pembesaran
ada pembesaran vena
ada pembesaran
vena jugularis
jugularis
vena jugularis
Simetris
Payudara
Simentris
Dada/Thorak a. Payudara
simetris,tampak hiperpigmentasi areola mamae, tidak teraba benjolan b. Paru
Pergerakan dada
Pergerakan dada
Pergerakan dada
simetris, tidak ada
simetris, tidak ada
simetris, tidak ada
penggunaan otot
penggunaan otot
penggunaan otot
bantu napas, saat
bantu napas, saat
bantu napas, saat
perkusi terdengar
perkusi terdengar
perkusi terdengar
bunyi sonor dan saat
bunyi sonor dan saat
bunyi sonor dan
auskultasi suara
auskultasi suara
saat auskultasi
napas vesikuler
napas vesikuler
suara napas vesikuler
c. Jantung
S1 dan S2 tunggal Tidak tampak
S1 dan S2 tunggal Tidak tampak
S1 dan S2 tunggal Tidak ada nyeri
pembengkakan hati
pembengkakan hati
tekan, bising usus
dan limpa, tidak
dan limpa, tidak
15 X/menit
teraba benjolan,
teraba benjolan,
tidak ada nyeri
tidak ada nyeri
tekan, bising usus 10
tekan, bising usus 10
Ekstremitas, Kuku
X/menit. Tidak tampak
X/menit. Tidak tampak
Tidak tampak
dan Kekuatan otot
oedema, kuku
oedema, kuku bersih,
oedema, kuku
Abdomen
bersih, kekuatan otot 5
5
kekuatan otot 5 5
9
5
5
bersih, kekuatan otot 4
4
5
5
4
4
Turgor kulit > 2 detik
Genetalia dan anus
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Kotor, Kulit disekitar anus dan genetalia kemerahan
VIII HARAPAN KELUARGA Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan selama asuhan kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh An Q dapat sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu bagaimana cara pencegahan penyakit Diare.
Surabaya, 19 Februari 2015 Mahasiswa,
ANALISIS DATA Nama Klien
: An. Q
Masalah
: Diare
NO KELOMPOK DATA 1. DATA SUBYEKTIF :
Masalah Penyebab Kekurangan volume Ketidakmampuan
Ny. P mengatakan anaknya BAB 7 cairan dan elektrolit
keluarga
merawat
kali sehari dengan konsistensi cair,
anggota
keluarga
tidak ada lendir, tidak ada darah,
dengan diare
anaknya rewel, meminta minum terus dan anaknya belum di bawa ke puskesmas dan selama 5 hari ini hanya dibelikan obat di warung. 10
DATA OBYEKTIF : An Q badan lemah, rewel, mukosa mulut kering, mata cowong, turgor kulit (abdomen) kembali > 2 detik, perut kembung, bising usus 15 x/mnt, genitalia dan anus : Kotor, Kulit disekitar anus dan genetalia kemerahan 2.
S : 38 0C DATA SUBYEKTIF :
Resiko
tinggi Ketidakmampuan
Ny P mengatakan jarang mencuci penularan diare
keluarga
tangan sebelum makan karena
lingkungan
lupa.
untuk
Tn. O mengatakan makanan di
kesehatan
meja
keluarga dengan diare
makan
jarang
ditutupi,
memelihara rumah
meningkatkan anggota
terdapat kandang ayam di dalam dapur karena ayam peliharaan takut dicuri, banyak lalat dirumah karena
menumpuk
sampah
di
samping rumah, sampah dibakar jika sudah banyak. DATA OBYEKTIF : Dapur tampak kotor dan berdebu, terdapat kandang ayam didalam dapur. Makanan di meja makan tidak diberi penutup. Kondisi WC kotor, bau Terdapat 3.
tumpukan
sampah
disamping rumah. DATA SUBYEKTIF : Ny
P
mengatakan
Kurang
pengetahuan Ketidakmampuan
tidak tentang penyakit diare
mengetahui penyakit yang diderita
keluarga
mengenal
masalah kesehatan pada 11
anaknya,
menganggap
mencret
anggota
pertanda anak bertambah pintar
keluarga
dengan diare
DATA OBYEKTIF : Keluarga tampak bingung, sering bertanya- tanya tentang penyakit anaknya. Pendidikan Tn. O dan Ny S SMP
Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga : 1
Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare ditandai dengan : DATA SUBYEKTIF : Ny. P mengatakan anaknya BAB 7 kali sehari dengan konsistensi cair, tidak ada lendir, tidak ada darah, anaknya rewel dan meminta minum terus, anaknya belum di bawa ke puskesmas dan selama 5 hari ini hanya dibelikan obat di warung DATA OBYEKTIF : An Q badan lemah, rewel, mukosa mulut kering, mata cowong, turgor kulit (abdomen) kembali > 2 detik, perut kembung, bising usus 15 x/mnt, genitalia dan anus kotor, kulit disekitar anus dan genetalia kemerahan, S : 38 0C
2
Resiko tinggi penularan diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga dengan diare ditandai dengan :
12
DATA SUBYEKTIF : Ny P mengatakan jarang mencuci tangan sebelum makan karena lupa, Tn. O mengatakan makanan di meja makan jarang ditutupi, terdapat kandang ayam di dalam dapur karena ayam peliharaan takut dicuri, banyak lalat dirumah karena menumpuk sampah di samping rumah, sampah dibakar jika sudah banyak. DATA OBYEKTIF : Dapur tampak kotor dan berdebu, terdapat kandang ayam didalam dapur, makanan di meja makan tidak diberi penutup, kondisi WC kotor, bau, terdapat tumpukan sampah disamping rumah. 3
Kurang pengetahuan tentang penyakit diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan diare ditandai dengan : DATA SUBYEKTIF : Ny P mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita anaknya, menganggap mencret pertanda anak bertambah pintar DATA OBYEKTIF : Keluarga tampak bingung, sering bertanya- tanya tentang penyakit anaknya, pendidikan Tn. O dan Ny S SMP
SKORING DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1
Kekurangan
volume
cairan
dan
elektrolit
berhubungan
dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare No Kriteria 1. Sifat masalah
Skor 3
Bobot 1
Perhitungan 3/3x1 = 1
Skala :
BAB mencret 4 hari, jika
Tidak/kurang
tidak diatasi terjadi
sehat 2.
Kemungkinan
Pembenaran Masalah sudah terjadi
dehidrasi 1
2
1/2x2=1
Keluarga mampu
masalah dapat
memberikan makanan dan
diubah
minuman yang cukup dan
Skala :
bersih
Sebagian 13
3.
Potensial
3
1
3/3x1=1
masalah untuk
Masalah dapat dicegah karena kebutuhan cairan
dicegah
dapat dipenuhi dengan
Skala :
minum air yang banyak,
Tinggi
dan pemberian LGG (Larutan Gula garam) atau
4.
Menonjolnya
2
1
2/2x1=1
oralit Keluarga ingin masalah
masalah
yang dialami anaknya
Skala :
segera ditangani
Masalah berat, harus segera ditangani Jumlah
2
4
Resiko tinggi penularan diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
No 1.
2.
Kriteria Sifat masalah
Skor 2
Bobot 1
Perhitungan 2/3x1=2/3
Pembenaran Penularan dapat dicegah
Skala :
jika keluarga mendapatkan
Ancaman
informasi
kesehatan Kemungkina
1
2
1/2x2=1
Keluarga tidak dapat
n masalah
memodifikasi lingkungan,
dapat
dana terbatas
diubah : Skala 3.
Sebagian Potensial
1
1
1/3x1=1/3
Keluarga tidak dapat
masalah
memodifikasi lingkungan,
untuk dicegah
dana terbatas
: 14
Skala : 4.
Rendah Menonjolnya
2
1
2/2x1=1
Keluarga merasa masalah
masalah
dapat dicegah, selama tidak
Skala :
menghabiskan dana.
Masalah berat, harus segera ditangani Jumlah
3.
Kurang
9/3=3
pengetahuan
tentang
penyakit
diare
berhubungan
dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan diare No 1.
2.
3.
Kriteria Sifat masalah
Skor 2
Bobot 1
Perhitungan 2/3x1=2/3
Pembenaran Masalah sudah terjadi
Skala :
Diare adalah penyakit yang
Ancaman
sering terjadi pada keluarga
kesejahteraan
ini, tetapi dianggap
Kemungkina
penyakit ringan. Masalah dapat diatasi
1
2
1/2x2=1
n masalah
dengan penyuluhan tentang
dapat
diare,dan keluarga
diubah :
kooperatif melaksanakan
Skala
anjuran petugas.
Sebagian Potensial
2
1
2/3x1=2/3
Masalah sudah terjadi
masalah
karena jarak puskesmas
untuk dicegah
jauh dari rumah, minim
:
informasi, tingkat 15
Skala : 4.
pendidikan yang rendah.
Rendah Menonjolnya
2
1
2/2x1=1
Keluarga menyadari
masalah
masalah tersebut perlu
Skala :
diatasi
Masalah berat, harus segera ditangani Jumlah
10/3=3,3
DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis Keperawatan berdasarkan skoring : 1. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare ditandai dengan : DATA SUBYEKTIF : Ny. P mengatakan anaknya BAB 7 kali sehari dengan konsistensi cair, tidak ada lendir, tidak ada darah, anaknya rewel dan meminta minum terus, anaknya belum di bawa ke puskesmas dan selama 5 hari ini hanya dibelikan obat di warung DATA OBYEKTIF : An Q badan lemah, rewel, mukosa mulut kering, mata cowong, turgor kulit (abdomen) kembali > 2 detik, perut kembung, bising usus 15 x/mnt, genitalia dan anus kotor, kulit disekitar anus dan genetalia kemerahan, S : 38 0C 2. Kurang pengetahuan tentang penyakit diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan diare ditandai dengan : DATA SUBYEKTIF : Ny P mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita anaknya, menganggap mencret pertanda anak bertambah pintar DATA OBYEKTIF : Keluarga tampak bingung, sering bertanya- tanya tentang penyakit anaknya, pendidikan Tn. O dan Ny S SMP 3. Resiko tinggi penularan diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga dengan diare ditandai dengan : 16
DATA SUBYEKTIF : Ny P mengatakan jarang mencuci tangan sebelum makan karena lupa, Tn. O mengatakan makanan di meja makan jarang ditutupi, terdapat kandang ayam di dalam dapur karena ayam peliharaan takut dicuri, banyak lalat dirumah karena menumpuk sampah di samping rumah, sampah dibakar jika sudah banyak. DATA OBYEKTIF : Dapur tampak kotor dan berdebu, terdapat kandang ayam didalam dapur, makanan di meja makan tidak diberi penutup, kondisi WC kotor, bau, terdapat tumpukan sampah disamping rumah.
17
PERENCANAAN KEPERAWATAN No
Diagnosis
1.
Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare
2.
Kurang pengetahuan tentang penyakit diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
Tujuan Kriteria Evaluasi Umum Khusus Kriteria Standar Kekurangan Setelah dilakukan -Respon verbal 1. Keluarga mampu volume cairan penyuluhan menyebutkan dan elektrolit tentang penyakit cara mengatasi dapat teratasi diare keluarga diare 2. Keluarga dapat setelah dilakukan mampu : -Respon mendemonstrasi asuhan Menyebutkan psikomotor kan cara keperawatan cara mengatasi menyiapkan selama 2 kali diare LGG atau oralit kunjungan rumah: 1 jam/ kunjungan.
Pengetahuan keluarga meningkat setelah dilakukan asuhan keperawatan
Setelah dilakukan -Respon verbal penyuluhan tentang penyakit diare keluarga mampu :
18
1.Keluarga menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala,perawatan dan
Rencana Intervensi 1. Berikan penyuluhan pada keluarga mengenai cara mengatasi diare yaitu : - Berikan minuman yang banyak sebagai pengganti cairan yang hilang - Lanjutkan pemberian makanan - Mencari pertolongan lanjutan (puskesmas) 2. Demonstrasikan cara menyiapkan LGG atau oralit. 3. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba menyiapkan LGG atau oralit. 4. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga ide/sikap positif yang diungkapkan keluarga. 1. Kaji kesiapan keluarga mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan, perawatan tentang penyakit yang diderita anak.
masalah kesehatan selama 2 kali Menyebutkan pada anggota keluarga kunjungan rumah: pengertian, dengan diare 1 jam/ kunjungan. penyebab, tanda dan gejala, -Respon perawatan dan psikomotor pencegahan, serta komplikasi diare Keluarga mau bekerjasama dengan petugas kesehatan saat dilakukan tindakan
19
pencegahan, serta komplikasi diare 2.Dapat mendemonstrasikan perawatan perineal yang benar setelah defekasi
2. Berikan penyuluhan tentang : -Pengertian diare - Penyebab diare - Tanda dan gejala diare - Perawatan diare - Komplikasi diare -Pencegahan dengan cuci tangan 3. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya jika belum paham atau sekedar mengungkapkan pendapatnya. 4. Berikan informasi pada keluarga tentang kondisi klien. 5. Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis frekuensi dan cara pemberian. 6. Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI N O 1.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare
TUJUAN KHUSUS
TANGGAL
Setelah dilakukan 21-02-15 penyuluhan tentang penyakit diare keluarga mampu : Menyebutkan cara mengatasi diare
20
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1. Memberikan penyuluhan pada keluarga mengenai cara mengatasi diare yaitu : - Memberikan minuman yang banyak sebagai pengganti cairan yang hilang - Melanjutkan pemberian makanan - Mencari pertolongan lanjutan (puskesmas) 2. Mendemonstrasikan cara menyiapkan LGG atau oralit 3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba menyiapkan LGG atau oralit 4. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga ide/sikap positif yang
S: 1. Keluarga mengatakan cara mengatasi diare adalah dengan memberikan minum yang banyak dan memberikan LGG/oralit serta di bawa ke puskesmas. 2. Keluarga mengatakan cara membuat LGG adalah dengan mencampurkan 1 gelas belimbing air masak (250cc) dengan 1 sendok teh gula dan ¼ sendok teh garam. O: Keluarga memperhatikan saat demonstrasi pembuatan LGG, keluarga mampu menyiapkan LGG. A: Masalah teratasi
diungkapkan keluarga.
2.
Kurang pengetahuan tentang penyakit diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan diare
Setelah dilakukan 21-02-15 penyuluhan tentang penyakit diare keluarga mampu : Menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan, serta komplikasi diare
P: Pertahankan kondisi
1. Mengkaji kesiapan keluarga S : mengikuti pembelajaran, Keluarga mengatakan: termasuk pengetahuan, - Pengertian diare adalah buang perawatan tentang penyakit air besar lebih dari 3 X sehari yang diderita anak dan bentuknya cair 2. Memberikan penyuluhan - Penyebab diare adalah tentang : lingkungan yang kotor Pengertian diare - Tanda dan gejala diare adalah Penyebab diare anak rewel, menangis terus, Tanda dan gejala diare sering haus, BAB lebih dari 3x Perawatan diare sehari, jumlah urin sedikit dan Komplikasi diare berwarna gelap. Pencegahan dengan cuci - Perawatan pada anak diare tangan adalah dengan memberikan 3. Memberikan kesempatan minum yang banyak untuk pada keluarga untuk bertanya menggantikan kehilangan jika belum paham atau cairan dan memberikan LGG sekedar mengungkapkan atau oralit untuk menggantikan pendapatnya elektrolit yang hilang akibat 4. Memberikan informasi pada diare. keluarga tentang kondisi
Keluarga mau bekerjasama dengan petugas kesehatan saat dilakukan tindakan
21
klien 5. Menjelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis frekuensi dan cara pemberian serta efek samping yang mungkin timbul 6. Menjelaskan dan menunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi
2.
Kurang pengetahuan tentang penyakit diare berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan diare
Setelah dilakukan 22-02-15 penyuluhan tentang penyakit diare keluarga mampu : Menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
1. Menjelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis frekuensi dan cara pemberian. 2. Menjelaskan dan menunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi
22
-
-
Diare dapat menyebabkan anak kekurangan cairan yang apabila terus berlanjut anak dapat mengalami penurunan kesadaran, gangguan tumbuh kembang hingga kematian. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan dan mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas.
O: Keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, perawatan dan pencegahan diare. A: Masalah teratasi sebagian. P: Lanjutkan intervensi (5, 6). S: Keluarga mengatakan bahwa pemberian obat untuk mengurangi jumlah BAB yang keluar agar tidak semakin memperparah kondisi karena kekurangan cairan. Obat diberikan 3 X sehari.
dan gejala, perawatan dan pencegahan, serta komplikasi diare
O: Keluarga mempu menjelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis yang diberikan. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara perawatan parineal setelah defekasi. A: Masalah teratasi. P: Pertahankan kondisi.
Keluarga mau bekerjasama dengan petugas kesehatan saat dilakukan tindakan
23